You are on page 1of 16

DIKUTIP DARI SKRIPSI YANG BERJUDUL :

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SHOOTING AFTER A FORWARD

PASS DENGAN LATIHAN SHOOTING AFTER A WALL PASS

TERHADAP HASIL SHOOTING PADA ATLET SEKOLAH SEPAKBOLA

(SSB) PUTRA MELATI FC USIA 15 TAHUN 2015

DENNY SUHERI ABDULLAH


(NIM : 6101121010)

DIKUTIP OLEH :
DON JUAN PHILIP RAY SILABAN
(NIM : 6183121001)

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
BAB 1

A. Pendahuluan
Sepakbola merupakan permainan beregu yang masing masing terdiri atas 11 (sebelas) pemain
dan salah satunya adalah penjaga gawang. Hampir seluruh permainan dimainkan menggunakan kaki,
namun kadang kala menggunakan kepala dan dada. Khususnya penjaga gawang, diperbolehkan
menggunakan tangan dan lengan di daerah kotak enam belas meter/area penalty. Permainan sepakbola
dapat dilakukan di lapangan terbuka dan lapangan tertutup yang dimainkan oleh semua kalangan usia.
Untuk mencapai prestasi dalam olahraga merupakan suatu tujuan akhir yang harus dicapai adalah
penerapan latihan yang terprogram secara sistematis, terarah, dan seimbang.

Prinsip dalam sepakbola adalah membuat gol sebanyak mungkin ke gawang lawan dan mencegah
jangan sampai lawan membuat gol ke gawang kita. Dalam sepakbola diperlukan kerjasama tim dalam
melakukan penyerangan ataupun saat bertahan. Kemampuan menguasai permainan sepkabola adalah
“menendang bola, menerima bola, menggiring bola, menyundul bola, gerak tipu dan penjag gawang”.

Dalam permainan sepakbola mutlak diperlukan beberapa teklnik dasar yang antara satu dengan
yang lain sangat erat kaitannya yaitu teknik passing, dribbling, controlling, dan shooting. Untuk
memperoleh teknik dasar sepakbola yang baik dan benar, diperlukan latihan yang baik, terprogram, dan
dilakukan dengan rutin dan penuh kedisiplinan. Selain itu diperlukan pembinaan, perhatian dan
penanganan yang serius untuk mencapai prestasi tertinggi dalam permainan sepakbola baik dari segi fisik,
teknik, taktik, dan mental.

Hasil observsai peneliti terhadap sekolah sepakbola Putra Melati usia 15 tahun yang terdiri dari
22 orang, peneliti menemukan masalah pada atlet SSB Putra Melati. Masalah yang peneliti dapat yaitu
tendangan (shooting). Ketika peneliti mengamati SSB Putra Melati melakukan sesi game bahwa saat
melakukan shooting lebih sering melenceng dari pada mengarah ke gawang sehingga tidak terciptanya
gol. Pemain selalu terburu buru dalam melakukan shooting sehingga bola sering melenceng ke samping
gawang atau atas gawang. Dari hasil proses shooting yang dilakukan atlet yaitu perkenaan kaki terhadap
bola kurang tepat, sebagian melakukan tendangan tepat pada bagian bawah bola yang mengakibatkan
bola melayang ke atas, sebagian yang di tending pada bagian samping sehingga bola melenceng ke
samping gawang. Hal ini disebabkan beberapa factor salah satunya adlaah kurangnya tahap latihan yang
dikhususkan untuk melatih shooting dan latihan yang kurang bervariasi. Untuk melakukan shooting yang
benar adalah harus memperhatikan sikap awal, posisi bola, perkenaan bola pada kaki, ayunan kaki, arah
tendangan dan pandangan sasaran.

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil tes awal atlet dapat diketahui nilai T rata –rata yang
diperoleh atlet SSB Putra Melati Medan usia 15 tahun adalah kategori sedang sebanyak 10 orang, kategori
kurang 9 orang, dan kategori kurang sekali 1 orang. Dapat disimpulkan bahwa kemampuan teknik shooting
atlet SSB Putra Melati Medan perlu ditingkatkan agr kemampuan teknik shootingnya menjadi lebih baik,
sehingga pemanfaatan peluang lebih maksimal dan menciptakan gol. Tentunya dengan gol yang tercipta
akan membawa kesebelasan tersebut memperoleh kemenangan atas lawannya.

Segura Rius (2001:213) menyatakan diantaranya adalah bentuk latihan Shooting After A Forward
Pass dan latihan Shooting After A Wall Pass.

Dalam penelitian ini, peneliti memfokuskan pada latihan Shooting After A Forward Pass dan
latihan Shooting After A Wall Pass, dimana kedua bentuk latihan ini dapat meningkatkan hasil shooting.
Dengan permasalahan diatas peneliti tertarik untuk mengadakan suatu penelitian tentang : “Perbedaan
pengaruh latihan Shooting After A Forward Pass dan latihan Shooting After A Wall Pass terhadap hasil
shooting pada pemain usia 15 tahun SSB Putra Melati Medan tahun 2015”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasi yang menjadi masalah
adalah sebagai berikut :

1. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi hasil shooting dalam permainan sepakbola pada atlet
usia 15 tahun SSB Putra Melati Medan tahun 2015?
2. Latihan apa saja yang mendukung hasil shooting dalam permainan sepakbola pada atlet usia 15
tahun SSB Putra Melati 2015?
3. Apakah latihan shooting after a forward pass dapat memengaruhi kemampuan hasil shooting
dalam permainan sepakbola pada atlet usia 15 tahun SSB Putra Melati tahun 2015?
4. Apakah latihan shooting after a wall pass dapat memengaruhi kemampuan hasil shooting dalam
permainan sepakbola pada atlet usia 15 tahun SSB Putra Melati tahun 2015?
5. Manakah yang lebih besar pengaruhnya antara latihan Shooting After A Forward Pass dan latihan
Shooting After A Wall Pass terhadap peningkatan hasil shooting dalam permainan sepakbola pada
atlet usia 15 tahun SSB Putra Melati tahun 2015?
C. Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya masalah yang akan diteliti, seperti yang tercantum dalam identifikasi masalah
dan banyaknya aspek-aspek latihan serta untuk memudahkan dalam melaksanakan penelitian yang akan
dilaksanakan, maka pada penelitian ini akan di batasi. Adapun masalah yang diteliti adalah “ Perbedaan
Pengaruh Latihan Shooting After A Forward Pass dengan Latihan Shootingafter a wall pass peningkatan
hasil shooting dalam permainan sepakbola pada atlet usia 15 tahun SSB Putra Melati tahun 2015”.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada uraian dalam latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan
masalah, maka dapat dirumuskan permasalahan yang diteliti adalah sebagai berikut :

1. Apakah ada pengaruh yang signifikan dati latihan shooting after a forward pass terhadap
peningkatan hasil shooting pada atlet usia 15 tahun SSB Putra Melati tahun 2015?
2. Apakah ada pengaruh yang signifikan dati latihan shooting after a wall pass terhadap peningkatan
hasil shooting pada atlet usia 15 tahun SSB Putra Melati tahun 2015?
3. Manakah lebih baik antara latihan shooting after a forward pass dengan latihan shooting after a
wall pass terhadap penigkatan hasil shooting pada atlet usia 15 tahun SSB Putra Melati tahun
2015?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengaruh yang signifikan dari latihan shooting after a forward pass terhadap
peningkatan hasil shooting pada atlet usia 15 tahun SSB Putra Melati tahun 2015.
2. Untuk mengetahui pengaruh yang signifikan dari latihan shooting after a wall pass terhadap
peningkatan hasil shooting pada atlet usia 15 tahun SSB Putra Melati tahun 2015.
3. Untuk mengetahui perbedaan antara latihan shooting after a forward pass dengan latihan
shooting after a wall pass terhadap peningkatan hasil shooting pada atlet usia 15 tahun SSB Putra
Melati tahun 2015.
F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan hasil shooting yang mereka miliki sebelumnya bagi para atlet.
2. Bagi pelatih, sebagai masukan dalam usaha pembinaan para atlet SSB Putra Melati. Sehingga
pelatih dapat melanjutkan atau menambah wawasan pengetahuan di bidang pembinaan para
atlet khususnya bidang sepakbola.
3. Bagi SSB Putra Melati, sebagai bahan pertimbangan dan masukan agar dapat lebih memanajemen
SSB Putra Melati sehingg apara atlet dapat meningkatkan kemampuannya dan menjadikan SSB
lebih berprestasi.
4. Bagi mahasiswa, sebagai bahan masukan bagi mahasiswa yang akan melakukan penelitian pada
permasalahan yang sama.
BAB II

LANDASAN PENELITIAN

A. KAJIAN TEORITIS

1. Hakikat Sepakbola

Sepakbola adalah permainan beregu yang menggunakan bola sepak dan dimainkan oleh dua
kesebelasan yang berlawanan, yang masing-masing terdiri dari sebelas orang pemain dan salah satunya
penjaga gawang.

Menurut Sardjono (1979: 103) dijelaskan bahwa sepakbola merupakan permainan beregu yang
dimainkan oleh dua kelompok terdiri dari sebelas pemain, oleh karena itu kelompok tersebut disebut
kesebelasan. Tujuan dari masing-masing regu adalah memasukkan bola ke gawang lawan sebanyak
mungkin dan mengantisipasi agar lawan tidak memasukkan bola ke gawang kita sehingga gawang
terhindar dari kebobolan. Berdasarkan beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa
permainan sepakbola adalah permainan yang dimainkan dua kesebelasan yang bertujuan untuk
memasukkan bola ke gawang lawan sebanyak-banyaknya dan mencegah lawan memasukkan bola ke
gawang sendiri.

2. Hakikat Shooting

Sasaran utama dari setiap serangan adalah mencetak gol. Namun, ini memang mudah dikatakan
daripada dilakukan. Karena mencetak gol merupakan tugas yang sulit dalam sepakbola.

Latihan Shooting After A Forward Pass dan latihan Shooting After A Wall Pass merupakan bentuk
latihan teknik shooting dalam sepakbola. Latihan ini berguna untuk meningkatkan hasil shooting untuk
menciptakan gol dalam permainan sepakbola, yang merupakan faktor utama dalam memperoleh
kemenangan. Menurut Robert Koger (2007:39) menyatakan “keahlian menyarangkan bola ke gawang
sangat pneting untuk mencetak angka. Jika pemain tidak dapat menembak bola dengan tepak ke gawang,
mereka tidak memenangkan pertandingan”.
Untuk memperoleh hasil shooting yang baik, Sucipto (2000:20) menganalisis gerak tembakan
sebagai berikut:

a. Badan dibelakang bola sedikit condong ke depan, kaki tumpu diletakkan disamping bolda dengan
ujung kaki menghadap ke sasaran dan lutut sedikit ditekuk.
b. Kaki tendang berada di belakang bola dengan punggung kaki menghadap ke depan/sasaran.
c. Kaki tendang ditarik ke belakang dan ayunkan ke depan sehingga mengenai bola.
d. Perkenaan kaki dengan bola tepat pada punggung kaki penuh dengan tepat pada tengah bola dan
pada saat mengenai bola pergelangan kaki ditegakkan.
e. Gerak lanjut tendang diarahkan dan diangkat ke arah sasaran .
f. Pandangan mengikuti jalannya bola ke sasaran

Pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa shooting adalah suatu proses menendang bola ke arah
gawang yang mempunyai unsur tendangan sesuai yang kita inginkan dan teknik tendangan sesuai yang
kita inginkan dan teknik agar tendangan itu memperoleh hasil yang lebih baik.

3. Hakikat Latihan

Menjalankan atau melakukan teknik, seorang pemain sepakboa tidak akan berhasil tanpa
dilakukan berulang-ulang. Dengan latihan berulang-ulang maka teknik yang dipelajari akan dapat dikuasai
dengan mudah. Menurut Harsono (1998:101) “training merupakan proses yang sistematis dari berlatih
atau bekerja yang dilakukan berulang-ulang, dengan kian hari bertambah jumlah beban latihan atau
pekerjaannya”.

Latihan shooting after a forward pass dan latihan shooting after a wall pas, merupakan salah satu
bentuk latihan teknik shooting dalam sepakbola yang termasuk dalam prinsip spesifikasi atau kekhususan.

4. Hakikat Latihan Shooting After A Forward Pass

Adapun pengertian dari Shooting After A Forward Pass adalah latihan shooting ke gawang setelah
menerima umpan dari rekan satu tim. Tujuan dari latihan ini adalah agar pemain dapat lebih
berkonsentrasi untuk menentukan arah yang tepat untuk melakukan shooting ke gawang.
Menurut Segura Rius (2001:229) “banyak latihan varisai Shooting After A Forward Pass”
Gambar 1. Variasi Shooting After A Forward Pass

a. Terdiri dari 3 pos yaitu A,B dan C


b. Pos A melakukan passing ke B dan kemudian melakukan passing ke arah kiri atau kanan
c. Pos C berlari ke arh bola yang diarahkan oleh pos B untuk melakukan shooting

5. Hakikat Shooting After A Wall Pass

Adapun pengertian dari Shooting After A Wall Pass adalah bentuk latihan menembak ke gawang
setelah pemain mengumpan bola terlebih dahulu kepad temannya kemudian berlari cepat mengejar bola
yang dituju kepadanya dan melakukan tembakan. Tujuan dari latihan Shooting After A Wall Pass
diantaranya: Melewati pemain bertahan lawan, membuka pertahanan lawan, mengelabui penjaga
gawang lawan sebelum melakukan shooting. Menurut Rius (2001:230) “banyak latihan variasi Shooting
After A Wall Pass”

Gambar 2. Variasi Shooting After A Wall Pass

Keterangan:
A : Kelompok yang melakukan passing ke B sebelum shooting
B : Kelompok yang melakukan wall pass ke A
B. Kerangka Berfikir

Dalam melakukan shooting terlebih dahulu ada yang harus di perhatikan yakni kemampuan
teknik, faktor teknik meliputi kemampuan seorang pemain menguasai teknik dasar yang terkait dalam
pelaksanaan shooting seperti sikap awal, gerakan, perkenaan dengan bola, dan sikap akhir.

Latihan shooting Shooting After A Forward Pass merupakan salah satu latihan teknik shooting
yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan shooting. Latihan ini memberikan pengaruh terhadap
peningkatan hasil shooting. Latihan ini biasanya dilakukan dengan cara seorang pemain melakukan
passing kepada teman kemudian setelah menerima passing bola diarahkan ke kiri atau ke kanan, baru
pemain tersebut berlari ke arah bola itu diarahkan, setelah itu melakukan shooting.

Latihan Shooting Shooting After A Wall Pass merupakan salah satu latihan teknik shooting yang
bertujuan untuk meningkatkan kemampuan shooting. Pelaksanaan bentuk dalam latihan ini adalah
seorang pemain melakukan passing kepada teman kemudian berlari ke arah depan dan teman yang
menerima passing mengembalikan bola ke arah teman yang melakukan passing, setelah itu melakukan
shooting.

C. Hipotesis

Berdasarkan kajian dan kerangka pemikiran yang telah di uraikan sebelumya, maka dapat
diajukan hipotesis bahwa :

1. Terdapat pengaruh yang signifikan dari latihan shooting after a forward pass terhdap peningkatan
hasil shooting pada SSB Putra Melati usia 15 tahun 2015.
2. Terdapat pengaruh latihan shooting after a wall pass terhadap peningkatan hasil shooting pada
atlet SSB Putra Melati usia 15 tahun 2015.
3. Latihan shooting after a forward pass lebih baik dari latihan shootingafter a wall pass pada atlet
SSB Putra Melati Usia 15 tahun 2015.
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi penelitian

Pelaksanaan penelitian ini akan dilaksanakan dilapangan Sekolah Sepak Bola (SSB) Putra Melati
yang terletak di jalan Marelan.

2. Waktu penelitian

Bahwa tanpa memperhatikan apakah frekuensi yang dipakai 3 atau 4 kali perminggu, yang penting
latihan hendaknya dilakukan 4-5 minggu. Penelitian ini di rencanakan pada bulan Juli - Agustus tahun 2015
di lapangan SSB Putra Melati Medan Marelan. Penelitian dilaksanakan 5 minggu dengan frekuensi latihan
4 kali seminggu, pada hari Senin, Rabu,Jumat dan Minggu.

Adapun langkah-langkah dalam proses penelitian adalah:

a. Mengadakan tes awal berupa tes kemampuan shooting.


b. Dari hasil tes awal ini kemudian disusun berdasarkan rangking dari urutan yang tertinggi hingga
yang terendah.
c. Kemudian sample menjadi 1 kelompok utujuan agar dapat melihat kemampuan masing - masing
individu.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah "totalitas semua nilai yang mungkin, baik hasil menghitung ataupun pengukuran,
kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu, dari semua anggota kumpulan yang lengkap
dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya". Sudjana (2006:6), Adapun yang menjadi populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh pemain SSB Putra Melati Usia 15 tahun yang berjumlah 22 orang.
2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari keseluruhan dari objek penelitian yang dianggap mewakili seluruh
populasi (Sudjana, 1989:62). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah berjumlah 20 orang.
Untuk mendapatkan sampel tersebut, dipergunakan teknik purposive random sampling (sampel
pertimbangan).

Adapun syarat yang menjadi sampel adalah sebagai berikut :

a. Sudah mengikuti latihan mínimal 6 bulan


b. Usia 15 tahun
c. Bersedia mengikuti program latihan yang diberikan
d. Aktif mengikuti latihan
e. Pemain SSB Putra Melati
f. Hasil tes shooting kategori sedang kebawah
g. Penjaga gawang tidak diikutkan

C. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen (perlakuan).
Perlakuan diberikan dengan teknik pengumpulan data dengan menggunakan tes dan pengukuran.
Variabel yang diteliti dalam penelitian ini yaitu latihan shooting after a forward pass dengan latihan
shooting after a wall pass sebagai variabel bebas,variabel terikat yaitu shooting.

D. Desain penelitian

Rancangan dalam penelitian ini menggunakan (pre-test and post-test two group design).

Tabel 1. Pengelompokan Pre-Test dan Post-test


Pre- Test Matching Perlakuan/Latihan Post-test
Kelompok A X1
T1 Kelompok B X2 T2

Keterangan:

X1 = Shooting After A Forward Pass X2 = shooting after a wall pass

T1 = pre-test (Test Letter L) T2 = post-test (Test Letter L)


Tabel 2. Pembagian Urutan Kelompok Matching By Pairing
Kelompok A KelompokB
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

Dari 20 sampel yang ada selanjutnya sampel akan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu dengan tes
pengukuran ketepatan shooting. Yang dilakukan latihan Shooting After A Forward Pass dan Shooting After
A Wall Pass.

E. Instrumen Penelitian dan Proses Pelaksanaan

1. Tes Menembak Bola Ke Sasaran (Shooting)

Untuk mengukur ketepatan shooting dilakukan dengan menggunakan tes menembak bola ke
sasaran (shooting) ke gawang" (Hasnan Said, 1977:15)
a. Alat yang digunakan
1) Lapangan Sepakbola
2) Bola
3) -Stopwatch
4) Pluit
5) Alat tulis, kapur dan formulir
6) Dinding dan sasaran, dengan yang sudah ditentukan.
b. Petugas
 Pengambil waktu (1 orang)
 Pencatat skor dan waktu (1 orang)

Gambar 3. Tes Ketepatan Shooting Kesasaran


Sumber : Hasnan Said,( 1977:9)

c. Pelaksanaannya
• Bola diletakkan pada sebuah titik berjarak 13 m dari garis gawang dan tepat di pertengahan lebar
gawang.
• Kemudian bola ditendang sekuat mungkin ke arah sasaran. Pelaksanaannya tidak menggunakan aba-
aba dengan 3 kali percobaan. Oleh karena kecepatan tembakan juga mendapatkan penilaian, maka
waktunya harus diambil.
• Jika bola mengenai garis sasaran maka yang diambil adalah skor yang lebih besar antara 2 skor
tersebut.
• Pengambil waktu memulai stopwatchnya tepat ketika kaki sampel menendang atau mengenai bola
menuju sasaran. Dan pada saat bola mengenai sasaran, pengambil waktu menghentikan stopwatch.
• Shooting yang diluar dari sasaran berarti tidak mendapat skor.
• Setiap skor akan dicatat dan dijumlahkan kemudian diolah sesuai dengan nilai tabel dan norma
keterampilan shooting.
F. Teknik Analisa Data
Data yang diperoleh dari hasil tes shooting diolah dengan menggunakan prosedur statistik.
Adapun langkah- langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Mencari nilai rata- rata Pre test dan Post test:

(Sudjana 1992: 67)

2. Mencari Simpangan Baku pre test dan post rest:

(Sudjana 1992: 94)

3. Mencari rata- rata beda:

(Sudjana 1992: 210

4. Mencari Simpangan Baku Beda:

(Sudjana 1992: 210)

5. Uj-1

(Sudjana 1992; 210)

6. Mencari Simpangan Baku Gabungan:

(Sudjana 1992: 2)

7. Mencari

(Sudjana 1992: 239)

8. Uji Normalitas
(Sudjana 1992: 466)

9. Uji Homogenitas

(Sudjana 1992: 250)

Keterangan:

S = Simpangan Buku

X1 = Rata-rata sampel pertama

X2 = Kata ruta nampet kedua

n1 = Jumiah nampel pertama

n2 = Jumiah sampel kedua

SG = Simpangan baku gabungan

Uji-t = Pengujian Hipotesis

B = Selisih pre test dan post-test

Untuk menguji hipotesis maka disuaun hipotenis statistik nebagai berikut:

1. Hipotesis Pertama

H0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan latihan Shooting After A Forward Pass terhadap peningkatan
hasil shooting, dalam permainan sepakbola pada atlet SSB Putra Melati Unia 15 tahun 2015.

Ha : Terdapat pengaruh yang, signifikan latihan Shooting After A Forward Pass terhadap peningkatan hasil
shooting dalam permainan sepakbola pada atter SSB Putra Melati Usia 15 tahun 2015.

2. Hipotesis Kedua

H0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan latihan Shooting After A Wall Pass terhadap peningkatan hasil
shooting dalam permainan sepakbola pada atlet SSB Putra Melati Usia 15 tahun 2015.

Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan latihan Shooting After A Wall Pass terhadap peningkatan hasil
shooting dalam permainan sepakbola pada atlet SSB Putra Melati Usia 15 tahun 2015.
3. Hipotesis Ketiga

Ho : Latihan Shooting After A Forward Pass lebih baik dari pada latihan Shooting After A Wall Pass terhadap
peningkatan hasil shooting, dalam permainan sepakbola pada atlet SSB Putra Melati Usia 15 tahun 2015.

Ha : Latihan Shooting After A Forward Pass lebih baik dan pada latihan Shooting After Walt Pass terhadap
peningkatan hasil shooting dalam permainan sepak bola pada atlet SSB Putra Melati Usin 15 tahun 2015.

Selanjutnya kriteria pengujian hipotesis sebagai berikut:

a. Jika t hitung < t tabel pada taraf signifikan a = 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak.

b. Jika t hitung > t tabel pada taraf signifikan a = 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak.

You might also like