You are on page 1of 29

DISKUSI REFLEKSI KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. F DENGAN DIAGNOSA MEDIS DIARE


AKUT TANPA TANDA DEHIDRASI DI RUANG ANAK LANTAI 1
RSUP Dr. KARIADI SEMARANG

Disusun Oleh Kelompok 11 :


1. Ricky Ervindo P13374209211
2. Dita Nafira Hidayat P13374209211
3. Faiqotul Izza Nur I P13374209211
4. Cici Silviani P1337420921143
5. Paulus Frando N P13374209211

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


JURUSAN KEPERAWATAN SEMARANG
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
2022
ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. F DENGAN DIAGNOSA MEDIS DIARE
AKUT TANPA TANDA DEHIDRASI DI RUANG ANAK LANTAI 1
RSUP Dr. KARIADI SEMARANG
==================================================================
I. PENGKAJIAN
A. Data Demografi
1. Klien
a. Tanggal Pengkajian : 23 Maret 2022 Pukul 08.00 WIB
b. Tanggal masuk : 22 Maret 2022 Pukul 19.15 WIB
c. Ruangan : Anak Lantai 1
d. Identitas
1) Nama : An. F
2) Usia : 2 Tahun 2 Bulan 29 Hari
3) Jenis kelamin : Laki - laki
4) Agama : Islam
5) Suku : Jawa
6) Diagnosa Medis : Diare Akut Tanpa Tanda Dehidrasi

2. Orang tua/Penanggung jawab


Ibu
a. Nama : Ny. A
b. Umur : 30 tahun
c. Hubungan dengan klien : Ibu kandung
d. Pendidikan : Perguruan tinggi
e. Pekerjaan : Perawat
f. Suku : Jawa
g. Agama : Islam
h. Alamat : Semarang
Ayah
a. Nama : Tn. Y
b. Umur : 34 tahun
c. Hubungan dg pasien : Ayah kandung
d. Pendidikan : Perguruan tinggi
e. Pekerjaan : Perawat
f. Suku : Jawa
g. Agama : Islam
h. Alamat : Semarang
B. Riwayat Klien
1. Keluhan utama
Ibu klien mengatakan An. F buang air besar dengan konsistensi cair lebih dari 4x
dengan frekuensi 24 jam, dan muntah 5x saat di rumah serta An. F juga demam
dengan suhu 39.3oC.
2. Riwayat penyakit sebelumnya
Sebelumnya klien tidak memiliki riwayat penyakit diare seperti saat ini. Klien tidak
memiliki riwayat alergi dan operasi sebelumnya. Namun klien memiliki riwayat
kejang saat demam
3. Riwayat penyakit sekarang
Ibu klien mengatakan jika anaknya demam sejak 2 sebelum masuk rumah sakit
yaitu pada hari minggu malam, BAB cair sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit
dengan frekuensi 4x dalam 24jam dan klien juga muntah sejak 1 hari sebelum
masuk rumah sakit dengan frekuensi 5x dalam 24jam, kemudian klien dibawa oleh
orang tua ke IGD RSUP Dr. Kariadi Semarang. Sesampainya di RSUP Dr. Kariadi
Semarang klien masuk IGD, di IDG klien dicek, S : 38,2oC, diberikan terapi sesuai
advise dokter. Setelah stabil kondisinya klien dipindah ke ruang rawat inap lantai 1
untuk mendapatkan perawatan intensif. Kondisi klien masih demam dengan suhu
38,2oC, BAB cair dengan frekuensi 4x dalam 24jam, dan klien masih muntah
sebanyak 4x.
4. Riwayat kehamilan
ANC : Ibu klien selalu memeriksakan kehamilan ke dokter kandungan setiap bulan
sekali. Ibu klien mengatakan bahwa selama kehamilan tidak mengalami gangguan
yang berarti. Ibu klien juga tidak mengalami penyakit serius selama kehamilan. Ibu
klien menjalani masa kehamilan selama 38 minggu
5. Riwayat persalinan
Ibu klien mengatakan jika anaknya dilahirkan secara normal. Persalinan dilakukan
di Rumah sakit dengan operasi sectio caesarea. Pemberian ASI hanya sampai umur
1 tahun
6. Riwayat imunisasi
Ibu klien mengatakan bahwa klien sudah imunisasi lengkap sampai usia sekarang,
yaitu :
1) BCG-HB-Polio : 0 bulan
2) DPT-HB-Hib 1 dan polio 1 : 2 bulan
3) DPT-HB-Hib 2 dan polio 2 : 3 bulan
4) DPT-HB-Hib 3 dan polio 3 : 4 bulan
5) Campak : 9 bulan

7. Riwayat alergi
Klien tidak memiliki alergi makanan baik terhadap obat-obatan maupun makanan.

C. Riwayat Kesehatan Keluarga


1. Riwayat penyakit dalam keluarga :
Keluarga tidak mempunyai riwayat penyakit menular dan menurun.
2. Genogram

Keterangan genogram :
: Laki-laki
: Perempuan
: Klien
: Tinggal Serumah
D. Riwayat Penyakit Sekarang
1. Penampilan umum
a. Keadaan umum :
Keadaan umum dari An. F tampak sedang sakit, lemah, kesadarannya
composmentis dan teraba akral hangat.
b. Pemeriksaan tanda-tanda vital
1) Pernafasan : 26 x/menit
2) Suhu : 38,20 C
3) Nadi : 108x/menit
4) Saturasi Oksigen : 99 %
5) BB : 12 Kg
2. Oksigenasi
Tidak terdapat retraksi dinding dada, irama napas reguler, kedalaman napas
normal, frekuensi pernafasan 26x/menit, dengan tidak ada suara tambahan.
3. Nutrisi dan cairan
Nutrisi :
A (Antropometri) :
a. Berat badan lahir : 3400 gram
b. Berat badan saat ini : 12 kg
c. Tinggi badan : 88 cm
B :B (Biochemical)
Hemoglobin : 10,9 g/dl (L)
Hematokrit : 31.70 % (L)
Leukosit : 16,1 /uL
Trombosit : 189 uL
C : (Clinical Sign)
Mukosa bibir tampak kering, tampak pucat, CRT < 2 detik, Konjungtiva
merah muda agak pucat.
D (Dietary) : Nafsu makan klien tidak mengalami perubahan, klien mendapatkan
diet nasi tim dari rumah sakit. Klien masih ASI setiap 2 jam sekali atau ketika
sedang rewel.
4. Jenis makanan :
- Sebelum sakit, An. F minum susu formula setiap 2 jam sekali setiap hari nya
- Setelah sakit nafsu makan klien seperti biasa dan tidak mengalami perubahan
- Alergi makanan : Tidak ada
5. Istirahat tidur
a. Lama waktu tidur (24 jam) : 9-10 jam / hari (Malam 19.00-05.00)
b. Kualitas tidur : nyenyak
c. Tidur siang : Ada, waktu tidak pasti
d. Kebiasaan sebelum tidur : tidak ada kebiasaan tertentu sebelum tidur
6. Pemenuhan Kebutuhan Eliminasi
Pola buang air besar ( BAB ) Sehat Sakit
Frekuensi 2x sehari 7-8x sehari
Konsistensi Lunak Cair
Warna Kekuningan Kekuningan
Bau Khas Khas
Keluhan saat BAB Tidak ada Rewel
Istilah yang di gunakan anak - -
untuk BAB

Pola buang air kecil ( BAK ) Sehat Sakit


Frekuensi 3-4 x/hr 4-5 x/hr
Warna Jernih Kuning jernih
Volume 180 cc 100 cc
Keluhan saat BAK Tidak ada Tidak ada
Istilah yang di gunakan anak - -
untuk BAK

7. Cairan :
Input Output

1. Minum : 450 cc 1. BAB : 7 x 50 cc = 350 cc


2. Infus : 3 cc/kgBB/jam (500 cc) 2. BAK : 5 kali = 500 cc
3. Air Metabolisme : 8 X 15 kg = 3. IWL = 100 cc x 15= 1500 cc
120 cc x 0,25= 375 cc + 1 (kenaikan
Total : 1070 cc suhu)
Total = 1225 cc
Balance cairan

Input – (Output + IWL)

1070-1225

= -155 cc

E. Pemeriksaan Fisik (Head to Toe)


1. Integumen
Suhu 38,2oC, akral teraba hangat, berwarna putih bersih, terdapat tanda
kemerahan, tidak terdapat lesi.
2. Kepala dan leher
a. Bentuk kepala mesocepal, tidak ada lesi.
b. Distribusi rambut merata warna hitam
c. Mata simetris tidak ada edema, pupil isokor, konjungtiva merah muda agak
pucat, sklera putih. Fungsi penglihatan baik, tidak menggunakan alat bantu
penglihatan.
d. Bentuk telinga simetris kanan dan kiri, terdapat sedikit minyak serumen,
fungsi pendengaran baik.
e. Hidung : Bentuk dan ukuran simetris lubang hidung kanan dan kiri sama,
tidak terdapat sekret karena tidak ada batuk dan pilek, tidak ada polip
hidung.
f. Mulut : mukosa bibir kering, lidah pucat, tidak terdapat stomatitis.
g. Leher : Bentuk normal, tidak terdapat pembesaran kelenjar limfe sebelah
kanan.
3. Dada, paru-paru dan jantung
a. Dada
I : pengembangan dada simetris, tidak ada retraksi dinding dada
P : vocal fremitus teraba simetris kanan kiri
P : sonor
A : tidak terdengar suara nafas tambahan.
b. jantung
I : ictus kordis terlihat di ic 5
P : ictus kordis teraba di ic ke 4 -5 mid klavikula
P : redup
A : S1 dan S2 reguler tidak terdengar suara jantung tambahan.
4. Abdomen
I : Cenderung cembung, tidak terdapat lesi maupun tanda ascites.
A : Bising usus 18x/menit
P : Tympani
P : tidak terdapat nyeri tekan
Buang air besar : sebanyak 4x dengan konsentrasi cair, warna kekuningan
dan bau khas.
5. Reproduksi
Berjenis kelamin laki - laki, kebersihan terjaga, tidak terdapat lesi maupun
iritasi. Tidak terpasang selang kateter urin, terpasang pampres.
6. Ekstermitas
Atas : Tidak terdapat lesi maupun kebiruan.
Bawah : Tangan kanan terpasang infus RL 3cc/kgBB/jam Akral hangat, tidak
terdapat edema.

7. Psikososial :
a. Respon hospitalisasi
Anak kadang rewel kadang tidak, gelisah, anak banyak tidur, belum mau bermain-
main dengan perawat.
b. Pengetahuan orang tua
Orang tua klien mampu memahami penyakit anaknya, orang tua klien kooperatif
dalam bertanya tentang keadaan dan program terapinya.
c. Kunjungan orang tua
Ibu klien bergantian untuk menunggui klien saat dirawat.
d. Suasana hati orang tua
Sedih melihat anaknya dirawat dan khawatir karena diare anak dan demam anak
yang tidak turun-turun.
e. Persepsi orang tua :
Harapan orang tua agar segera bisa melihat anaknya sembuh, aktif, ceria seperti
sebelum sakit dan bisa bermain dengan kakaknya lagi.
F. Pemeriksaan Penunjang
1. Hasil Pemeriksaan Feces : Tanggal 22 Februari 2022
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal
Faeces Rutin
Makroskopis
Warna Kuning
Konsistensi Lembek Lembek
Bau Khas
Lendir Negatif Negatif
Darah Negatif Negatif
Mikroskopis
Protein Feces Negatif Negatif
Karbohidrat Negatif Negatif
Lemak Negatif Negatif
Eritrosit 0-2 / LPB
Amoeba Negatif Negatif
Telur cacing Negatif Negatif
Leukosit 0-2 / LPB
Bakteri POS (2+)
Jamur Negatif
Lain- lain -

2. Hasil lab
Tanggal : 22 Maret 2022
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal
Hemoglobin 10.9 g/dl 12.8- 16.8
Hematokrit 31.70 % 40-52
Leukosit 16.1 /uL 3.6- 11
Trombosit 189 /uL 150- 400
Tanggal : 23 Maret 2022
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal
Hemoglobin 10.6 g/dl 12.8- 16.8
Hematokrit 31.40 40-52
Leukosit 5.0 /uL 3.6- 11
Trombosit 365 /uL 150- 400

3. Pemeriksan Feces Rutin


Tanggal : 23 Maret 2022
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal
Faeces Rutin
Makroskopis
Warna Kuning muda
Kekeruhan Jernih
PH 6.0 4.8-7.8
Protein Negatif Negatif
Reduksi Negatif Negatif
Mikroskopis
Eritrosit 0-1 / LPB
Silinder Negatif
Epitel 1-3
Kristal Negatif
Amorf Negatif Negatif
Leukosit 0-2 / LPB
Bakteri Negatif
Jamur Negatif
Trikhomonas Negatif
Lain- lain -
4. Pengkajian Resiko Jatuh (Humpty Dumpty)
Parameter Kriteria Nilai Skor
Usia < 3 Tahun 4 4
3 – 7 tahun 3
7 – 13 tahun 2
≥ 13 tahun 1
Jenis Kelamin Laki – laki 2 2
Perempuan 1
Diagnosis Diagnosis neurologi 4
Perubahan oksigenasi (diagnosis respiratorik, 3 3
dihidrasi, anemia, anoreksia, sinkop, Pusing,
dll
Gangguan prilaku / psikiatri 2
Diagnosis lainnya 1
Gangguan Kognitif Tidak menyadari keterbatasan lainnya 3 3
Lupa akan adanya keterbatasan 2
Orientasi baik terhadap diri sendiri 1
Faktor Lingkungan Riwayat jatuh / bayi diletakkan ditempat tidur 4
dewasa
Pasien menggunakan alat bantu / bayi 3
diletakkan dalam tempat tidur bayi / perabot
rumah.
Pasien diletakkan pada tempat tidur dewasa 2 2
Area diluar rumah sakit 1
Pembedahan / Dalam 24 jam 3
sedasi/ anestesi
Dalam 48 jam 2
>48 jam dan tidak menjalani pembedahan / 1 1
sedasi / anastesi.
Penggunaan medika Penggunaan multiple sedative, obat hypnosis, 3
mentosa barbiturate, fenotiazi, antidepresan, pencahar,
diuretic, narkose.
Penggunaan obat salah satu diatas 2
Penggunaan medikasi lainnya / atau tidak ada 1 1
medikasi.
Jumlah Skor Humpty Dumpty 17
Keterangan : Skor 17 (Resiko tinggi).

4. Skor Pengkajian Nyeri (Wong-Baker Faces Pain Rating Scale)


Skor : 3 (Terdapat Nyeri pada bagian perut, hilang timbul)
P : Diare
Q : Ditusuk-tusuk
R : Perut
S :3
T : hilang timbul

6. Terapi
Nama Obat Dosis Rute obat
D51/2NS 480/20ml/jam Intravena
Paracetamol 120mg/4-6 jam Intravena
Zinc 20mg/24 jam Oral
Oralit 100ml/kali BAB cair Oral
II. ANALISA DATA
NO HARI/ DATA PROBLEM ETIOLOGI
TANGGAL

1 Rabu, 23 DS : Termoregulasi Proses


Maret 2022 Ibu klien mengatakan suhu tubuh tidak efektif penyakit
pukul 10.00 (D.0149)
anaknya naik turun, dan sekarang
WIB
suhu anaknya sedang tinggi
DO :
Klien tampak lemas dan pucat
Suhu pukul 10.00 WIB : 38,2 C
Kulit teraba hangat
Terdapat tanda kemerahan
Riwayat kejang
Hasil Lab :
Hematokrit: 31.70
Leukosit: 16.1 /uL

2 Rabu, 23 DS : Diare Proses Infeksi


Maret 2022 - Ibu klien mengatakan hari ini (D.0020)
pukul 10.00
WIB anaknya sudah BAB 4x
DO :
- Klien tampak lemas dan rewel
- Defekasi 4x dengan konsistensi
cair dengan sedikit ampas,
warna kekuningan dan bau
khas
- Bising usus 18x/menit
- Mukosa bibir tampak kering

III. Prioritas Diagnosa Keperawatan


1. Termoregulasi tidak efektif berhubungan dengan proses penyakit (D.0149)
2. Diare berhubungan dengan proses infeksi (D.0020)
IV. INTERVENSI KEPERAWATAN
Intervensi keperawatan
Tgl / jam No Diagnosis Keperawatan
SLKI SIKI
Rabu, 23 1 Termoregulasi tidak efektif
SLKI: SIKI:
Maret b.d proses penyakit
Setelah dilakukan tindakan keperawatan Regulasi Temperatur (I.14578)
2022 (D.0149) selama 3 x 12 jam diharapkan Observasi :
pukul termoregulasi membaik (L.14134) - Monitor suhu sampai stabil ( 36.5 C -37.5 C)
- Monitor suhu tubuh anak tiap 1 jam, jika
10.00 dengan kriteria hasil:
perlu
WIB - Suhu tubuh dalam nilai normal - Monitor tekanan darah, frekuensi pernapasan
- Tidak terjadi kejang dan nadi
- Tidak terjadi takikardi serta bradikardi Terapeutik :
- Tingkatkan asupan cairan dan nutrisi yang
adekuat
- Gunakan matras penghangat, selimut hangat
dan penghangat ruangan, untuk menaikkan
suhu tubuh, jika perlu
Edukasi :
- Jelaskan cara pencegahan heat
exhaustion,heat stroke
Kolaborasi :
Kolaborasi pemberian paracetamol jika suh >38,5
Rabu, 23 2 Diare berhubungan dengan SLKI : SIKI :
Maret proses infeksi (D.0020) Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen Diare (I.03101)
2022 selama 3x12 jam diharapkan Eliminasi Observasi:
pukul fekal membaik (L.04033) - Identifikasi penyebab diare (mis.
10.00 - Konsistensi feses membaik Inflamasi gastrointestinal, iritasi
WIB - Frekuensi defekasi membaik gastrointestinal)
- Peristaltik usus membaik - Identifikasi riwayat pemberian makanan
- Nyeri/ kram perut menurun - Identifikasi gejala invaginasi
- Monitor warna, volume, frekuensi, dan
konsistensi tinja.
- Monitor tanda dan gejala hipovolemia
- Monitor iritasi dan ulserasi kulit didaerah
perineal
- Monitor jumlah pengeluaran diare
- Monitor keamanan penyiapan makanan
Terapeutik:
- Berikan asupan cairan oral
- Pasang jalur intravena
- Berikan cairan intravena
- Ambil sampel darah untuk pemeriksaan
darah lengkap dan elektrolit
- Ambil sampel feses untuk kultur, jika
perlu
Edukasi:
- Anjurkan makanan porsi kecil dan sering
secara bertahap
- Anjurkan menghindari makanan,
pembentuk gas, pedas, dan mengandung
lactose
- Anjurkan melanjutkan pemberian ASI
Kolaborasi:
- Kolaborasi pemberian obat antimotilitas
- Kolaborasi pemberian obat antispasmodic/
spasmolitik
- Kolaborasi pemberian obat pengeras feses
V. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Hari/Tanggal No.Dx Implementasi Respon TTD
Jam
Rabu, 23 Maret 1,2 1. Memonitor suhu tubuh anak DS : Cici
2022 pukul tiap 1 jam, ( 36.5 C -37.5 C) - Ibu An. F mengatakan suhu badan anaknya
08.30 WIB 2. Kolaborasi pemberian obat masih naik turun sejak kemarin dan sekarang
suhunya 38,2 C dan diare terus menerus sudah
Paracetamol Syrup 1 cth, ,
4x konsistensi cair dengan ampas, warna
3. Kolaborasi pemberian Zinc 1x kekuingan dan bau khas (hingga pukul 16.00)
20 mg DO :
- An. F tampak rewel dan menangis
- Suhu tubuh An. F 38,2’C
- Kulit klien teraba hangat dan terdapat tanda
kemerahan

09.00 WIB 2 1. Mengambil sampel darah untuk DS :


monitor elektrolit tubuh
- Ibu An. F mengatakan bersedia di lakukan
2. Mengambil sampel feses untuk kultur pengambilan sampel darah dan fases
DO :
- klien tampak menangis saat pengambilan
sampel darah
- di dapatkan darah 2 cc
1. Memonitor frekuensi pernapasan
10.30 1 dan nadi
2. Meningkatkan asupan cairan dan DS :
- Ibu An. F mengatakan anaknya meminum susu
nutrisi yang adekuat
hanya sedikit
DO :
- Nadi : 106x/menit
RR: 26x/menit
SPO2: 97%
- Klien diberikan cairan RL 3cc/kgBB/jam
2 1. Identifikasi riwayat pemberian
makanan
DS :
2. Monitor warna, volume, frekuensi
- Ibu An. A mengatakan bab anaknya
09.00 dan konsistensi feses konsistensi cair, berwarna kuning dan
3. Monitor tanda dan gejala berbau khas
- Ibu An. A mengatakan anaknya hanya
hipovolemia
sedikit meminum susu
DO :
- Anak tampak rewel dan menangis
- Feses An. A konsistensinya cair dan
berwarna kuning
10.00
- Tampak susu An. A masih sisa
1. Monitor iritasi dan ulserasi kulit di
2, 3 daerah perineal
2. Monitor jumlah pengeluaran diare DS :
- Ibu mengatakan anaknya terdapat luka kecil
3. Menganjurkan ibu untuk melanjutkan
di daerah perineal berwarna merah
pemberian susu formula
- Ibu mengatakan anaknya bab sudah 8x dari
mulai pagi hari hingga sekarang
DO :
- An. F masih tampak rewel
1. Monitor kadar elektrolit (hasil lab) - Terdapat ruam popok pada An. F
- Ruam popok berwarna kemerahan
2. Monitor mual, muntah dan diare
11.00 2

DS :
- Ibu An. F mengatakan anaknya muntah 2x
tadi siang
- Ibu An. F mengatakan setelah minum susu
anaknya muntah
DO :
- An. F tampak lemas dan berbaring di tempat
tidur
- Kadar hemoglobin An. F masih rendah
- Kadar hemoglobin 10.9 g/dl
Rabu, 23 Maret 2 1. Memonitor asupan makanan DS : Izza
2022 pukul 2. Memonitor hasil
pemerikasaan Ibu An. F mengatakan Nafsu makan klien menurun,
12.00 WIB laboratorium klien hanya menghabiskan susu formula sekitar 350
cc/ hari
3. Melakukan kolaborasi dengan ahli
DO :
gizi untuk menentukan jumlah - Klien mendapat diit dari rumah sakit berupa
kalori dan jenis nutrien yang serbuk susu
- Klien mendapatkan jenis diit dan konsultasi
dibutuhkan
dari ahli gizi untuk nutrisi yang tepat
4. Kolaborasi pemberian medikasi -
Klien tampak muntah setiap kali setelah minum
sebelum makan (mis.pereda nyeri, obat zinc
Antoprometri :
antiemetic), jika perlu
- Berat badan saat ini : 12 kg
- Tinggi badan : 88 cm
B (Biochemical)
Feses berwarna kuning, konsistensi lembek
C : (Clinical Sign)
Mukosa bibir tampak sedikit kering,tampak pucat,
kulit masih lembab, CRT < 2 detik Konjungtiva
merah muda pucat
D (Dietary) :
Nafsu makan klien tidak mengalami perubahan

Rabu, 23 Maret 2 1. Mengidentifikasi DS : Izza


2022 pukul kemungkinanan penyebab - Ibu An. F mengatakan klien hari ini sudah
BAB 4x konsistensi cair dengan sedikit ampas,
13.00 WIB ketidakseimbangan elektrolit
warna kekuningan dan bau khas
2. Memonitor kadar elektrolit
serum DO :
- Mukosa bibir kering dan pucat
- Balance cairan

Input – (Output + IWL)


1070-1225
14.00 WIB 1. Memonitor mual, muntah dan diare = -155 cc
2. Melakukan kolaborasi pemberian - Klien tampak diare terus-menerus kurang lebih
cairan dan elektrolit intra vena 4x, dan tampak mual karena menolak untuk
makan dan tampak ingin muntah
- Klien diberikan cairan RL 3cc/KgBB/Jam
DS :
- Ibu klien mengatakan klien terlihat mual
karena ketika diberikan makan dari rumah
sakit kline menolak dan seperti ingin muntah
DO :
- Klien tampak diare terus-menerus kurang
lebih 4x, dan tampak mual karena menolak
untuk makan dan tampak ingin muntah
- Klien diberikan cairan RL 3cc/Kg/Jam
Kamis, 24 Maret 1 1. Memonitor suhu tubuh DS : Paulus
2022 pukul 2. Jelaskan cara pencegahan heat - Ibu An. F mengatakan suhu badan anaknya sudah
10.00 WIB exhaustion (kompres hangat) mulai turun namun masih diare terus menerus
sudah 3x konsistensi cair dengan ampas, warna
3. Melakukan kolaborasi pemberian
kekuningan dan bau khas
cairan dan elektrolit intra vena - Ibu An. F mengatakan anaknya hanya Sedikit
minum susu
- Ibu klien mengatakan sudah memahami cara
melakukan kompres
DO :
- Klien diberikan kompres hangat dan membasahi
bagian tubuh klien serta mengajarkannya kepada
keluarga klien
- Suhu tubuh An. A 38’C
- Nadi : 102x/menit
- Kulit klien teraba hangat
- Klien diberikan kompres hangat dan
membasahi bagian tubuh klien serta
mengajarkannya kepada keluarga klien
- Melonggarkan pakaian klien Klien diberikan
cairan RL 3cc/KgBB/Jam
Kamis, 24 Maret 2 5. Memonitor asupan makanan DS : Paulus
2022 pukul 6. Memonitor hasil pemerikasaan Ibu An. F mengatakan bahwa klien menghabiskan
12.00 WIB laboratorium susu yang disediakan olehnya
DO :
7. Melakukan kolaborasi dengan ahli
- Klien mendapatkan jenis diit dan konsultasi
gizi untuk menentukan jumlah
dari ahli gizi untuk nutrisi yang tepat yaitu
kalori dan jenis nutrien yang serbuk susu
dibutuhkan - Klien tampak muntah setiap kali setelah minum
obat zinc
8. Kolaborasi pemberian medikasi
Antoprometri :
sebelum makan (mis.pereda nyeri, - Berat badan saat ini : 12 kg
antiemetic), jika perlu - Tinggi badan : 88 cm
B (Biochemical)
Feses berwarna kuning, konsistensi lembek
C : (Clinical Sign)
Mukosa bibir tampak sedikit kering,tampak merah
muda, kulit masih lembab, CRT < 2 detik
Konjungtiva merah muda pucat
D (Dietary) :
Nafsu makan klien tidak mengalami perubahan
Kamis, 24 Maret 2 1. Mengidentifikasi kemungkinanan DS : Dita
2022 pukul penyebab ketidakseimbangan - Ibu An. F mengatakan klien hari ini sudah
BAB 3x konsistensi cair dengan sedikit ampas,
14.00 WIB elektrolit
warna kekuningan dan bau khas
2. Memonitor kadar elektrolit serum - Ibu klien mengatakan klien terlihat mual karena
3. Memonitor mual,muntah dan diare ketika diberikan makan dari rumah sakit kline
4. Melakukan kolaborasi pemberian menolak dan seperti ingin muntah
cairan dan elektrolit intra vena DO :
- Mukosa bibir kering dan pucat
- Balance cairan

Input – (Output + IWL)


1070-1225

= -155 cc
- Klien tampak diare terus-menerus kurang lebih
3x, dan tampak mual karena menolak untuk
makan dan tampak ingin muntah
- Klien diberikan cairan RL 3cc/KgBB/Jam
Kamis, 24 Maret 1 1. Memonitor suhu tubuh DS : Dita
2022 pukul 2. Jelaskan cara pencegahan heat - Ibu An. F mengatakan suhu badan anaknya sudah
mulai turun
15.00 WIB exhaustion (kompres hangat)
- Ibu klien mengatakan sudah memahami cara
3. Melakukan kolaborasi pemberian melakukan kompres
cairan dan elektrolit intra vena DO :
- Klien diberikan kompres hangat dan membasahi
bagian tubuh klien serta mengajarkannya kepada
keluarga klien
- Suhu tubuh An. F 37.9’C
- Nadi : 102x/menit
- SPO2: 97%
- RR: 24x/menit
- Melonggarkan pakaian klien Klien diberikan
cairan RL 3cc/KgBB/Jam
Kamis, 24 Maret 2 1. Memonitor asupan makanan DS : Dita
2022 pukul 2. Memonitor hasil pemerikasaan Ibu An. F mengatakan bahwa klien menghabiskan
susu yang disediakan olehnya
15.00 WIB laboratorium
DO :
3. Melakukan kolaborasi dengan ahli - Klien mendapatkan jenis diit dan konsultasi
gizi untuk menentukan jumlah dari ahli gizi untuk nutrisi yang tepat yaitu
serbuk susu
kalori dan jenis nutrien yang
- Klien tampak muntah setiap kali setelah minum
dibutuhkan obat zinc
4. Kolaborasi pemberian medikasi Antoprometri :
sebelum makan Ranitidine 2x10 - Berat badan saat ini : 12 kg
- Tinggi badan : 88 cm
mg
B (Biochemical)
Feses berwarna kuning, konsistensi lembek
C : (Clinical Sign)
Mukosa bibir lembab,tampak merah muda, kulit
masih lembab, CRT < 2 detik Konjungtiva merah
muda
D (Dietary) :
Nafsu makan klien menurun, klien hanya
menghabiskan 350 cc susu formulanya
Kamis, 24 Maret 2 1. Mengidentifikasi kemungkinanan DS : Ricky
2022 pukul penyebab ketidakseimbangan - Ibu An. F mengatakan klien hari ini sudah BAB
lebih dari 3x konsistensi cair dengan sedikit
16.00 WIB elektrolit
ampas, warna kekuningan dan bau khas
2. Memonitor kadar elektrolit serum - Ibu klien mengatakan klien terlihat mual karena
ketika diberikan makan dari rumah sakit kline
menolak dan seperti ingin muntah
DO :
- Mukosa bibir lembab
- Balance cairan

Input – (Output + IWL)


1060-1076
= -16 cc:

17.00 WIB
1. Memonitor mual, muntah dan diare DS :
2. Melakukan kolaborasi pemberian - Ibu klien mengatakan klien terlihat mual karena
cairan dan elektrolit intra vena ketika diberikan makan dari rumah sakit kline
menolak dan seperti ingin muntah
DO :
- Klien tampak diare terus-menerus kurang lebih
3x, dan tampak mual karena menolak untuk
makan dan tampak ingin muntah
- Klien diberikan cairan RL 3cc/KgBB/Jam
Jumat, 25 Maret 1 1. Memonitor suhu tubuh DS : Cici
2022 pukul 2. Jelaskan cara pencegahan heat - Ibu An. F mengatakan suhu badan anaknya sudah
08.00 WIB exhaustion (kompres hangat) mulai turun namun masih diare terus menerus
sudah 2x konsistensi cair dengan ampas, warna
3. Melakukan kolaborasi pemberian
kekuningan dan bau khas
cairan dan elektrolit intra vena - Ibu An. F mengatakan anaknya hanya Sedikit
minum susu
- Ibu klien mengatakan sudah memahami cara
melakukan kompres yang sudah di ajarkan
DO :
- Klien diberikan kompres hangat dan membasahi
bagian tubuh klien serta mengajarkannya kepada
keluarga klien
- Suhu tubuh An. F 37.8’C
- Nadi : 102x/menit
- Kulit klien teraba hangat
- Klien diberikan kompres hangat dan
membasahi bagian tubuh klien serta
mengajarkannya kepada keluarga klien
- Melonggarkan pakaian klien
- Klien diberikan cairan RL 3cc/KgBB/Jam

Jumat, 25 Maret 2 1. Memonitor asupan makanan DS : Cici


2022 pukul 2. Memonitor hasil pemerikasaan Ibu An. F mengatakan bahwa klien menghabiskan
09.00 WIB laboratorium susu yang disediakan olehnya
3. Melakukan kolaborasi dengan ahli DO :
gizi untuk menentukan jumlah - Klien mendapatkan jenis diit dan konsultasi
dari ahli gizi untuk nutrisi yang tepat yaitu
kalori dan jenis nutrien yang
serbuk susu
dibutuhkan - Klien tampak muntah setiap kali setelah minum
4. Kolaborasi pemberian medikasi obat zinc
Antoprometri :
sebelum makan (mis.pereda nyeri,
- Berat badan saat ini : 12 kg
antiemetic), jika perlu - Tinggi badan : 88 cm
B (Biochemical)
Feses berwarna kuning, konsistensi lembek
C : (Clinical Sign)
Mukosa bibir tampak sedikit kering,tampak merah
muda, kulit masih lembab, CRT < 2 detik
Konjungtiva merah muda pucat
D (Dietary) :
Nafsu makan klien mulai ada perubahan
Jumat, 25 Maret 2 1. Mengidentifikasi kemungkinanan DS : Cici
2022 pukul penyebab ketidakseimbangan - Ibu An. F mengatakan klien hari ini sudah
BAB 2x konsistensi cair dengan sedikit ampas,
10.00 WIB elektrolit
warna kekuningan dan bau khas
2. Memonitor kadar elektrolit serum - Ibu klien mengatakan klien terlihat mual karena
3. Memonitor mual,muntah dan diare ketika diberikan makan dari rumah sakit kline
4. Melakukan kolaborasi pemberian menolak dan seperti ingin muntah
cairan dan elektrolit intra vena DO :
- Ketidakseimbangan elektrolit kemungkinkan
disebabkan oleh diare dan muntah yang terus-
menerus Feses klien masih cair dengan seikit
ampas
- Mukosa bibir kering dan pucat
- Balance cairan

Input – (Output + IWL)


1060-1076
= -16 cc:
- Klien tampak diare terus-menerus kurang lebih
2x, dan tampak mual karena menolak untuk
makan dan tampak ingin muntah
- Klien diberikan cairan RL 3cc/KgBB/Jam
V. EVALUASI
Subjektif, Objektif, Assesement, Planning
No Tanggal/Jam Diagnosa Keperawatan TTD
(SOAP)
1 Jumat, 25 Termoregulasi tidak efektif b.d S : Cici
Maret 2022 proses penyakit (D.0149) - Ibu An. F mengatakan suhu badan anaknya sudah mulai
pukul 11.00 turun namun masih diare terus menerus sudah 2x
konsistensi cair dengan ampas, warna kekuningan dan
WIB
bau khas
- Ibu An. F mengatakan anaknya hanya Sedikit minum
susu
- Ibu klien mengatakan sudah memahami cara melakukan
kompres yang sudah di ajarkan
O:
- Klien diberikan kompres hangat dan membasahi bagian
tubuh klien serta mengajarkannya kepada keluarga klien
- Suhu tubuh An. A 37.8’C
- Nadi : 102x/menit
- Kulit klien teraba hangat
- Klien diberikan kompres hangat dan membasahi
bagian tubuh klien serta mengajarkannya kepada
keluarga klien
- Melonggarkan pakaian klien Klien diberikan cairan RL
3cc/KgBB/Jam
A:
Masalah termoregulasi telah teratasi

P:
Intervensi dihentikan
Rencana tindak lanjut (RTL) :
- Identifkasi penyebab hipertermi (mis.dehidrasi
terpapar lingkungan panas penggunaan incubator)
- Monitor suhu tubuh
- Anjurkan keluarga klien untuk selalu kompres
jika panas
2 Jumat, 25 Diare berhubungan dengan S : Izza
Maret 2022 proses infeksi (D.0020) - Ibu An. F mengatakan klien BAB nya 2x dalam sehari

You might also like