BAB
PENGORGANISASIAN
PESAN-PESAN BISNIS
Tujuan Pembelajaran
Setelah menyelesaikan bab ini, pembaca diharapkan dapat:
* mengetahui hal-hal yang menyebabkan pesan-pesan tak terorganisasi
dengan baik;
+» menjelaskan betapa pentingnya pengorganisasian pesan-pesan yang
bai
‘* mengetahui pengorganisasian pesan-pesan bisnis melalui outline;
* mengetahui beberapa bentuk rencana organisasional.
Pada Bab 3 telah dijelaskan tentang cara melakukan perencanaan
pesan-pesan bisnis, mulai dari proses komposisi, penentuan tujuan,
analisis audience, sampai seleksi terhadap saluran dan media yang akan
digunakan dalam komunikasi. Untuk selanjutnya, pada Bab 4 akan
dibahas masalah pengorganisasian pesan-pesan bisnis, yang mencakup
antara lain: beberapa hal yang menyebabkan pesan-pesan tak
terorganisasi dengan baik, pentingnya pengorganisasian pesan-pesan
dengan baik, dan pengorganisasian pesan-pesan melalui outline.
Pengorganisasian pesan-pesan bisnis yang baik akan mempermudah
pencapaian tujuan komunikasi bisnis.
A. HAL-HAL YANG MENYEBABKAN PESAN-PESAN TAK
TERORGANISASI
Dalam suatu organisasi, pesan-pesan yang disampaikan oleh pimpinan
kepada para bawahannya, kadangkala tak terorganisasi dengan baik.
\50
Sebab-sebab
tak
terorganisasinya
suatu pesan
dengan baik:
* bertele-tele
* ada informasi
imelevant
* ide-ide tak
logis
* informasi
penting
tertupakan
Komunthast Bisnis
Hal ini menjadikan pesan-pesan yang disampaikan tidak mengenaj
sasaran, atau hasilnya tidak sesuai dengan apa yang dikehendaki
Mengapa hal ini bisa terjadi? Tidak terorganisasinya komunikasi dengan
baik dapat disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut:
a. Bertele-tele
Seringkali pesan pembuka pada awal sebuah surat terlalu
Panjang hingga mencapai beberapa paragraf, baru kemudian
masuk ke topik bahasan. Dengan kata lain, pesan-pesan awal
terlalu bertele-tele, pembaca memerlukan waktu yang cukup
lama untuk memahami maksud pesan-pesan yang disampaikan,
b. Memasukkan bahan-bahan yang tidak relevan
Faktor berikutnya adalah adanya informasi yang tidak
relevan, dan tidak penting, dalam pesan yang disampaikan
kepada audience. Informasi yang tidak relevan, disamping
membuang-buang waktu, juga dapat membuat pesan-pesan yang
disampaikan menjadi kabur, tidak jelas dan sulit dipahami. Oleh
karena itu, sebaiknya hanya informasi yang relevan dan penting
saja yang disampaikan kepada audience.
c. Menyajikan ide-ide secara tidak logis
Penyebab selanjutnya adalah adanya ide-ide yang tidak logis
dan tidak terkait dengan topik bahasan yang disampaikan pada
audience. Hal ini menyebabkan ketidaklancaran komunikasi,
karena audience akan sulit memahami poin-poin penting yang
disampaikan.
d. Informasi penting kadangkala tidak tercakup dalam
pembahasan
Apabila pesan-pesan yang tidak relevan, pesan-pesan yang
tidak penting, dan pesan-pesan yang bersifat bombastis lebih
dominan, ada kecenderungan poin-poin yang penting justru
terlupakan dari topik pembahasan. Karena asyik membahas hal-
hal yang hanya bersifat pelengkap atau pendukung saja, poin-
poin yang seharusnya memperoleh porsi bahasan yang lebih
besar menjadi terabaikan.
Keempat masalah tersebut sering terjadi
Oleh karena itu, hal-hal tersebut perlu_me:
seksama dari para komunikator.
dalam komunikasi bisnis.
mperoleh perhatian yang
B. PENTINGNYA PENGORGANISASIAN YANG BAIK
Dengan mengatur ide-ide secara logis, berurutan, dan tidak bertele-tele,
ide yang disampaikan akan dapat memuaskan kebutuhan.kebutuhan
informasi, motivasi maupun praktis bagi para audience. Mengorganisasi
Pesan-pesan secara baik adalah suatu tantangan bagi komunikator, UntukBab 4: Pengorganisasian Pesan-pesan Bisnis 51
Pongorganisasian
yang balk:
+ subjok dan
tujuan jolas
+ relovansi
informasi
dongan subjok
dan tujuan
+ pengelom-
pokan yang
logis
+ informasi
penting
tercakup
‘Apa sebenamya
‘manfaat
pengorganisasian
vyang baik?
dapat melakukannya dengan balk, ada 4 hal yang perlu diperhatikan
yaltu:
1).
2).
3).
4).
Subjek dan tujuan harus Jelas.
Semua informast harus berhubungan dengan subjek dan tyjuan.
ee harus dikelompokkan dan disajikan dengan cara yang
logis.
Semua informast yang penting harus sudah tercakup.
Suatu pesan yang disusun dengan baik akan membantu audience
memahami pesan yang disampaikan, membantu audience menerima
Pesan,
menghemat waktu audience, dan mempermudah pekerjaan
komunikator,
a
Membantu audience memahami suatu pesan
Dengan mengemukakan poin-poin penting secara jelas,
menyusun ide-ide secara logis dan runtut, dan memasukkan
semua informasi yang relevan dalam pesan, audience dengan
mudah akan memahami maksud/tujuan pesan.
Membantu audience menerima suatu pesan
Pengorganisasian pesan-pesan yang baik di samping
membantu audience memahami maksud pesan, juga membantu
audience untuk dapat menerima isi pesan tersebut. Misalnya,
seorang konsumen yang mengadukan masalah pembelian suatu
produk kepada manajer toko, memperoleh jawaban yang tidak
menyenangkan atau mengecewakannya. Mungkin saja surat
jawaban yang diberikan telah disusun logis sehingga dapat
dipahami maksudnya, namun tidak dapat diterima oleh konsumen
karena gaya bahasa yang digunakan terlalu menusuk pada
sasaran (to the poin).
Menghemat waktu
Apabila suatu .pesan tidak terorganisir dengan baik,
penyampaiannya akan menghabiskan waktu audience. Mengapa
demikian? Salah satu tujuan pengorganisasian pesan-pesan yang
baik adalah penyampaian informasi atau ide-ide yang relevan
saja. Dengan hanya menyampaikan informasi yang relevan, waktu
audience akan dapat dihemat. Di samping itu, audience dapat
dengan mudah mengikuti alur pemikiran pesan yang
disampaikan, tanpa harus memeras otak dan mengerutkan dahi.
Mempermudah pekerjaan komunikator
Pengorganisasian pesan-pesan yang baik dapat membantu
pekerjaan komunikator, sehingga dapat selesai lebih cepat dan
hemat waktu. Hal ini merupakan faktor yang sangat penting
dalam dunia bisnis, di mana penyelesaian pekerjaan dengan
baik, cepat, dan efisien merupakan suatu tujuan. Dengan
mengetahui apa yang ingin disampaikan, dan mengetahui cara
menyampaikannya rasa percaya diri komunikator akan
\52
Komunikasi Bisnis
meningkat. Semakin tinggi rasa percaya diri komunikator,
semakin cepat dan efisien ia menyelesaikan pekerjaan.
Berikut ini adalah sebuah contoh pengorganisasian pesan yang baik,
JUWITA DEPARTMENT STORE
Kentingan Rt.04 Rw 10 Jebres Surakarta 57126
(0271)52413
25 Juli 1995
Sdr. Ridho Amiruddin
Ji. Slamet Riyadi No. 35 Surakarta (57126)
Telp: (0271). 47812
Dengan Hormat, z
Terima kasih kami sampaikan atas kesediaan Bapak menggunakan CD Player merek
Tashika yang Bapak beli pada bulan Mei 1995. Ada suatu hal penting yang perlu saya
sampaikan, yaitu kami mampu mengatasi problem yang terjadi pada produk yang
Bapak beli.
Scbagaimana diketahui bahwa semua produk yang dibeli di Juwita Departrignt Store
hanya memperoleh jaminan sampai batas waktu 30 hari setelah tanggal pembelian.
Akan tetapi, produk yang Bapak beli masih dalam batas garansi dari TASHIKA Co.
Keinginan Bapak akan segera memperoleh perhatian, setelah Bapak mengirim surat
ke:
Sdr. Muhammad Rifai
TASHIKA Co. Bagian Reparasi dan Femeliharaan
PO Box 5555, Jakarta
Berdasarkan pengalaman, kami tahu bahwa para teknisi TASHIKA Co. selalu
‘mengutamakan kepuasan konsumennya. Hal ini sesuai dengan motto TASHIKA Co.
yang berbunyi; “konsumen adalah partner usaha kami.”
Sdr. Ridho, jalinan kerjasama antara kita selama ini sai
Karena itu, pada bulan promosi nanti,
produk baru dengan harga murah,
ingat berharga bagi kami, Oleh
bulan Agustus 1995, saat ditawarkan produk-
kami sangat mengharapkan partisipasi Anda,
Hormat kami,
Rizqi Nur Hidayati
Bagian Pelayanan Konsumett
Bagan 4-1; Pengorganisasian Pesan-pesan yang balk
Dalam contoh di atas, surat dimulai dengan suatu pernyataan netral
yang tentunya tidak akan membuat pembaca kesal, atau keberatan
menerimanya. Selanjutnya, pemyataan penolaken di
e : linyat:
langsung dan disertai dengan alternatif eee tees
/aoa levsagieiaan tears 53
Bagaimana
‘menyusun
outline yang
balk?
C. PENGORGANISASIAN PESAN-PESAN MELALUI
OUTLINE
Pada dasamya, untuk mencapal pengorganisasian yang baik diperlukan
ue proses tahapan, yeitu pendefinisian dan penggolongan ide-ide: dan
‘apan urutan ide-ide dengan i tenet
Benstapan ura gan perencanaan organisasional yang terpil
1, Pendefinisian dan Penggolongan Ide-ide
Memutuskan apa yang harus dikatakan adalah masalah mendasar
yang harus dipecahkan oleh setiap komunikator. Jika materi yang
disajikan lemah, apalagi jika tidak memiliki suatu gaya yang menarik,
fakta yang ada dapat menjadi kabur. Cepat atau lambat, audience akan
menyimpulkan bahwa apa yang disampaikan benar-benar tidak bernilai
sedikit pun, Semua kegiatan komunikasi, baik menelepon, membuat 3
paragraf surat, atau menulis laporan 200 halaman, harus dimulai dengan
mendefinisikan isi materinya. Semakin panjang dan kompleks materi
yang akan disampaikan, semakin penting tahap pertama ini.
Apabila pesan yang disusun panjang dan kompleks, pembuatan
outline sangat diperlukan dan menjadi penting artinya. Mengapa demikian?
Sebuah outline akan membantu memvisualisasikan hubungan antara
bagian yang satu dengan bagian yang lain. Di samping itu, outline juga
akan memberikan arahan sehingga komunikator dapat menyampaikan
ide-ide dengan cara yang sistematik, efisien dan efektif. Melalui
perencanaan yang baik, outline akan membantu komunikator
mengekspresikan transisi antara ide-ide, sehingga audience akan mengerti
dan memahami pola pikir komunikator.
‘Susunan suatu outline secara garis besar terdiri dari tiga tahap, yaitu:
a. Mulailah dengan ide pokok .
Ide pokok (main idea) akan membantu menetapkan tujuan
dan strategi umum dari suatu pesan. Ide pokok tersebut dapat
dirangkum ke dalam dua hal yaitu: (a) hal-hal apa yang diinginkan
agar dilakukan atau dipikirkan oleh audience; (b) alasan yang
mendasar, mengapa mereka harus melakukan atau memikirkannya.
Ide pokok merupakan titik awal untuk membuat outline.
b. Nyatakan poin-poin pendukung yang penting
Setelah menetapkan ide pokok pesan yang akan
disampaikan, tahap kedua adalah menyusun poin-poin penting
lainnya, sebagai pendukung ide pokok.
c. Ilustrasi dengan bukti-bukti
Tahap ketiga dalam menyusun outline adalah memberikan
ilustrasi dengan mengemukakan bukti yang berhasil dikumpulkan.
Semakin banyak bukti yang dapat disajikan, semakin baik out-
line yang dibuat.Komunikasi Bisnis
54
ting dan ilustrasi bukti-
paeipecenan es Sana ye a.puah bagan sebagel berikut.
bukti tersebut dapat digambarkan dalam
:
Laporan
Dewan Komisaris
icerema a
Laporan
Manajemen Eksekutif. |)
Fungs! Operasional dan Staf
Produksi Keuangen Distribusi
Bagan 4-2: Bagan Organisasi Suatu Pesan
GWenentuxan «2+ “Cara Menentukan Urutan dengan Rencana Organisasional
‘Menentukan
urstan Setelah selesai mendefinisikan dan menggolongkan ide-ide, langkah
* pendekatan selanjutnya adalah menentukan urutan penyampaian materi. Untuk
langsung
+ pendekatan
tak Jangsung
menentukan urutan penyampaian materi, ada dua pendekatan penting
yang dapat digunakan, yaitu:
a, Pendekatan langsung (direct approach)
Pendekatan langsung sering disebut juga dengan istilah
Pendekatan deduktif, di mana ide pokok muncul paling awal,
kemudian diikuti bukti-bukti pendukungnya.
. Pendekatan tak langsung (indirect approach)
Pendekatan talc langsung sering disebut Juga dengan istilah
pendekatan induktif, di mana bukti-bukti muncul terlebih dahulu,
kemudian diikuti dengan ide pokoknya.
/aot: Pengorganisasian Pesan-pesan Bisnis 55
Kedua pendekatan dasar tersebut dapat diterapkan baik untuk pesan-
Pesan singkat (memo dan surat) maupun pesan-pesan formal/panjang
(laporan, usulan, dan presentasi). Untuk menentukan pendekatan yang
akan digunakan, reaksi audience terhadap maksud/tujuan pesan dan
tipe/jenis pesan yang akan disampaikan harus dianalisis terlebih dahulu.
Secara umum, pendekatan langsung cocok digunakan manakala para
audience mempunyai hasrat, tertarik, senang, atau bersikap netral
terhadap pesan yang akan disampaikan. Tetapi jika mereka menolak,
tidak senang, tidak tertarik, atau acuh tak acuh terhadap pesan-pesan
yang Anda sampaikan, lebih baik digunakan pendekatan tak langsung.
Kesimpulannya, jika reaksi para audience positif, gunakanlah pendekatan
langsung; dan sebaliknya, jika reaksi audience negatif, gunakanlah
pendekatan tak langsung.
Setelah menganalisis kemungkinan reaksi para audience dan memi
suatu pendekatan umum, langkah berikutnya adalah menentukan rencana
organisasional yang paling cocok di antara berbagai model berikut:
a. Direct Request
Jenis/tipe pesan bisnis yang paling umum digunakan adalah
penyampaian yang langsung pada poin yang dituju. Direct request
dapat berbentuk surat maupun memo. Misalnya, Anda tertarik
terhadap suatu produk baru dan Anda berkeinginan mengetahui
berbagai hal tentang produk tersebut, seperti karakteristik, harga,
cara pembayaran, dan sebagainya, maka Anda dapat membuat
surat permintaan langsung. Bila para audience akan menjadi
tertarik atau memiliki hasrat yang luar biasa, dapat digunakan
permintaan langsung (direct request). Permintaan langsung
menggunakan pendekatan langsung, karena penyampaiannya
langsung pada poin yang dituju.
b. Pesan-pesan Rutin, Good News, atau Goodwill
Jika memberikan informasi rutin adalah bagian dari
tetap, para audience mungkin akan menjadi netral sikapnya
terhadap pesan yang diberikan. Tetapi pesan-pesan yang berisi
berita baik (good news) atau berisi goodwill seperti pengumuman
penurunan harga, suatu undangan, atau ucapan selamat dari
teman sejawat, akan diterima dengan senang hati oleh para
audience. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa untuk
menyampaikan pesan-pesan jenis ini lebih cocok digunakan
pendekatan langsung karena reaksi audiencenya positif.
c. Pesan-pesan Bad News
Jika materi yang diumumkan berisi berita buruk (bad news)
seperti penolakan suatu lamaran, penolakan kredit, perampingan
karyawan, penurunan pangkat, audience pada umumnya akan
kecewa atau tidak senang mendengarnya. Oleh karena itu,
pendekatan yang dapat diterapkan adalah pendekatan tak
langsung. Jika harus menyampaikan berita yang kurang
menyenangkan (bad news) cobalah untuk menempatkannya56 Komunikast Bisyy,
pada bagian pertengahan surat, dan gunakanlah bahasa yang
halus,
d. Pesan-pesan Persuas!
Bila audience benar-benar sangat tidak tertarik terhadap
pesan-pesan yang disampaikan, maka pesan-pesan persuasi
(persuasive messages) dengan pendekatan tak langsung dapat
digunakan. Untuk melakukan penagihan pinjaman dan penjualan
produk, pendekatan yang digunakan adalah persuasi
Komunikator perlu membuka pikiran audience dengan melakukan
persuasi, sehingga mereka dapat memahami fakta yang ada
Kebanyakan pesan-pesan singkat dapat_menggunakan salah saty
dari keempat dasar rencana organisasional. Tetapi, untuk pesan-pesan
yang lebih panjang, seperti pembuatan laporan atau presentasi, diperlukan
pola yang lebih kompleks untuk menangani semakin banyaknya informasi
yang disampaikan. Pola-pola tersebut dapat dibedakan ke dalam dua
Kategori, yaitu: informasional dan analitikal.
Reaksi Rencana Pembuka Body Penutup
“Audience | Organisasional
Tertarik. Direct request ‘Mulai dengan Rinci Rasa hormat
permintaan atau dan adanya
ide pokok tindakan
khusus
‘Senang Pesan rutin, good | Mulai dengan Rinci Rasa hormat,
news, goodwill ide pokok atau referensi ke
good news good news
Tidak senang | Bad news Mulai dengan Beri alasan Rasa hormat | |
peryataan netral| —terhadap jawaban |
sebagai transisi_ | _ negatif
ke kabar buruk | Nyatakan kabar
buruk, dan beri |
saran positif |
Tidak tertarik | Pesan persuasi | Mulai dengan Tumbuhkan, Perlu |
peryataan yang | _ hasrat tindakan| |
mengundang audience
perhatian
Bagan 4-3: Empat Rencana Organisasional Untuk Pesan-pesan Singkat
Pada umumnya, laporan dan presentasi yang paling mudah adalah
yang bersifat informasional karena hanya sekedar menyajikan fakta-fakt?
yang berhasil ditemukan. Yang termasuk ke dalam kategori informasion®!
antara lain instruksi operasi, laporan status, deskripsi teknis, de"
penjabaran prosedur dalam suatu perusahaan.
Pesan-pesan informasional yang panjang jelas memiliki suatu id
pokok, yang selanjutnya dikembangkan ke dalam subtopik-subtopik yang
ilasvtteopeteanee Pom penn au 87
disusun secara kronologis, geografis, atau berdasarkan tingkat
kepentingannya.
Secara umum, lebih sulit untuk mengorganisasi laporan dan presentasi
analitikal (secara analitis) yang didesain ke arah suatu kesimpulan tertentu.
Manakala tujuan komunikator adalah untuk melakukan kolaborasi dengan
audience untuk memecahkan suatu masalah, atau melakukan persuasi
untuk suatu tindakan tertentu, komunikator harus memilih rencana
organisasional yang dapat memberlkan argumen yang logis.
_Bagan 4-3 merupakan rangkuman penyusunan jenis-jenis pesan.
Setiap rencana organisasional, pembuka, body, dan penutup, mempunyai
Peranan penting dalam penyampaian pesan-pesan.
D. DAFTAR ISTILAH PENTING
outline direct approach
indirect approach direct request
good news bad news
persuasive messages
E. RANGKOMAN
Pesan-pesan bisnis yang diorganisasi dengan baik, berisikan semua
informasi penting dengan maksud/tujuan penulisan yang dinyatakan
secara jelas. Di samping itu, ide-ide juga disajikan secara logis.
Organisasi yang baik penting karena membuat pesan-pesan yang
disampaikan menjadi lebih efektif dan memudahkan atau
menyederhanakan pekerjaan komunikator.
Pengorganisasian suatu pesan memerlukan pengelompokan ide-
ide secara tepat. Ada dua pendekatan organisasional yang cukup
mendasar, yaitu pendekatan langsung dan tak langsung. Pada
pendekatan langsung, ide utama ditempatkan pada bagian awal
kemudian baru diikuti bukti-bukti pendukungnya; sedangkan pada
pendekatan tak langsung, bukti-bukti pendukung ditempatkan
terlebih dahulu, kemudian diikuti dengan ide utamanya. Pendekatan
langsung sangat baik diterapkan pada orang-orang yang sangat
tertarik atau senang tethadap pesan-pesan yang akan disampaikan.
Sementara itu, pendekatan tak langsung tepat untuk orang-orang
yang bersikap skeptis atau tidak senang tethadap pesan-pesan yang
akan disampaikan.