You are on page 1of 44

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Maluku sebagai provinsi kepulauan yang memiliki wilayah perairan luas
dan garis pantai yang panjang, tentu mengandung sumberdaya hayati laut yang
sangat besar dan dapat dikelola bagi kesejahteraan masyarakat. Salah satu bentuk
pengelolagn sumberdaya perikanan dan kelautan yang dapat dikembangkan
adalah melalui Objek dan daya tarik wisata bahari. Potensi keindahan pantai,
panorama alam bawah laut, ikan hias, terumbu karang dan biota laut lainnya yang
terdapat di sekitar pulau - pulau yang ada di provinsi Maluku menjadi daya tarik
wisata yang berkualitas (Papilaya, 2018).
Pariwisata dapat dimanfaatkan untuk mendorong perubahan hidup dan
penghidupan melalui peluang kerja yang tersedia, peningkatan pendapatan dan
membaiknya kualitas hidup masyarakat, dalam pariwisata, yang dijual adalah
keindahan objek dan kenyamanan pelayanan sehingga kelestarian objek harus
dipertahankan dan masyarakat setempat harus diutamakan. Artinya, pariwisata
memiliki fungsi menjaga dan melestarikan budaya sehingga menjadi daya tarik
bagi wisatawan (Baiquni, 2018). Salah satu jenis pariwisata yang memiliki potensi
untuk dikembangkan adalah pariwisata bahari. Pariwisata bahari merupakan salah
satu pengembangan dari sektor perikanan dan kelautan yang sangat penting dan
dapat menambah nilai ekonomi negara. Dengan jumlah pulau yang begitu banyak
dan panorama alam pantai, di atas permukaan laut maupun di bawah laut yang
begitu indah akan memberi perbagai keuntungan bagi masyarakat untuk berusaha
sehingga dapat mensejahterakan kehidupan mereka, (Papilaya, 2016).
Salah satu kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil yang memiliki potensi
untuk dikembangkan sebagai kawasan destinasi pariwisata bahari adalah pulau
Ambon. Pulau Ambon merupakan salah satu dari sekian banyaknya potensi
pariwisata di Indonesia, keindahan dari destinasi wisata bahari dan wisata pantai
yang eksis sangat banyak, dan dapat menjadi pilihan bagi wisatawan yang ingin
1

Berkunjung di pulau Ambon. Keunikan yang di berikan dari banyaknya


destinasi wisata bahari dan pantai ini juga berbeda-beda, dari lokasi yang strategis,
amenitas yang memadai, daya tarik wisata yang cukup banyak, adat dan istiadat
serta budaya yang masih terjaga denga baik, dan masih banyak lagi yang menarik
untuk diketahui.
Negeri Morella adalah salah satu negeri di Kecamatan Leihitu, Kabupaten
Maluku Tengah yang memiliki potensi ekowisata bahari, dikarenakan Negeri
Morella memiliki wilayah perairan laut yang indah, sehingga masyarakat di
Negeri Morella banyak memanfaatkannya sebagai tempat wisata bahari. Memiliki
berbagai kearifan lokal dari masyarakat seperti makanan lokal, tarian, upacara
adat, selain kekayaan alam laut seperti terumbu karang yang masih alami dengan
air laut berwarna hijau tosca, serta salah satu pantai yang sudah banyak dikenal
yaitu Pantai Nitang Hahai.
Pantai Nitang Hahai merupakan salah satu wisata yang terletak di Negeri
Morella, Maluku Tengah..Walaupun lokasinya yang tidak terlalu jauh dari pusat
kota, menyebabkan tempat ini menjadi pilihan persinggahan oleh pengunjung baik
dari wisatawan lokal maupun mancanegara. Selain itu terdapat pemandangan laut
yang indah menyebabkan daya tarik lain bagi wisatawan untuk berkunjung.
Wisata Pantai Nitang Hahai ini menyediakan spot foto yang unik dan indah.
Selain disuguhkan oleh sejuknya angin dan hijaunya pohon-pohon yang
mengelilingi air pada pantai tersebut juga disuguhkan rumah-rumah di permukaan
air laut (HomeStay). Selain itu, pantai ini memiliki sarana dan prasarana yang
mendukung sebagai kawasan wisata sehingga dapat berdampak signifikan
terhadap pendapatan dan mata pencaharian masyarakat yang awalnya hanya
berpotensi sebagai nelayan dan petani, namun kini masyarakat dapat membuka
unit usaha yang bergerak di bidang pariwisata seperti retail kecil, warung, dan jasa
transportasi seperti perahu. Jumlah wisatawan yang mengunjungi wisata Pantai
Nitang Hahai pada tahun 2019 dan 2020 yang diperoleh dari Disparpora Maluku
Tengah dan kajian data sekunder BPS, Kecamatan Leihitu dalam Angka dapat di
lihat pada tabel 1.
2

Tabel 1. Jumlah Dan Jenis Wisatawan Yang Mengunjungi Wisata Pantai


Nitang Hahai Tahun 2019-2020
No Tahun Jenis wisatawan local Nusantara Mancanegara
1. 2019 54.920 6261 559
2. 2020 68.724 6937 612
Berdasarkan data tahun 2019 dan 2020 ternyata minat berwisata pada 2
tahun terakhir pada destinasi Pantai Nitang Hahai mengalami peningkatan yang
signifikan untuk ketiga jenis wisatawan. Yang terbesar peningkatannya adalah
wisatawan lokal yang berada di pulau Ambon, pulau Seram, Buru dan sekitarnya,
diikuti oleh wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara yang mengalami
peningkatan hanya 53 orang. Observasi awal dengan data yang diperoleh
memperlihatkan bahwa wisatawan yang datang memiliki minat terhadap daya
Tarik ekosistem karang sehingga mereka melakukan aktifitas snorkeling dan
diving, juga berperahu, memancing dan melakukan Photo View dengan latar
belakang hamparan perairan yang berwarna biru dan hijau. Hasil penelitian
(Fatmawati 2019), menunjukkan bahwa wisatawan (Lokal, Nusantara dan
Mancanegara) memiliki persepsi yang dikatagorikan baik terhadap keberadaan
ekosistem terumbu karang sebagai daya tarik ekowisata bahari.
Untuk menciptakan kondisi objek wisata ideal yang mampu melayani
berbagai kepentingan wisatawan, diperlukan konsep pemasaran dengan tujuan
mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen sasarannya sehingga bisa
memberikan kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisisen, serta
menjaga loyalitas wisatawatan. Salah satu konsep pemasaran yang umum
digunakan disebut dengan marketing Mix atau bauran pemasaran. Bauran
pemasaran memiliki peranan yang penting dalam kegiatan bisnis yang dijalankan
perusahaan, karena bauran pemasaran merupakan alat pemasaran yang
didalamnya memiliki variabel-variabel yang dapat membantu mensukseskan
penjualan jasa yang terdiri dari product, price promotion, place, people, process,
dan physical evidence.
Minat ialah suatu dorongan yang mengakibatkan terikatnya perhatian
individu ada objek tertentu seperti pekerjaan, pelajaran, benda dan orang.
3

Minatjuga merupakan suatu ketertarikan individu terhadap satu objek tertentu


yang membuat individu itu sendiri merasa senang dengan objek tersebut (Ruslan,
2019). Apabila dalam diri pengunjung timbul rasa senang pada saat berkunjung ke
Pantai Nitang Hahai, maka akan terjadi kemungkinan para wisatawan tersebut
melakukan kunjungan kembali. Sehinga pengelola objek wisata tersebut periu
memperhatikan setiap elemen-elemen bauran pemasaran dengan baik dilihat
begitu banyak objek wisata pantai di Maluku.
Berdasarkan pada uraian tentang pentingnya peran bauran pemasaran
terhadap minat wisatawan dalam melakukan minat berkunjung kembali, maka
penulis tertarik melakukan penelitian dengan mengambil judul “Analisis Bauran
Pemasaran Terhadap Minat Berkunjung Kembali Pada Wisata Pantai
Pantai Nitang Hahai Di Negeri Morella”.
1.2 Rumusan Masalah
Tempat wisata pada pantai nitang hahai yang telah berkembang selama 3
tahun oleh keluarga bapak Salman Mony di kecamatan Leihitu khususnya di
Negeri Morella, merupakan salah satu tempat wisata yang telah dikenal oleh
sebagaian besar masyarakat Kota Ambon. Pantai Pantai Nitang Hahai itu sendiri
memiliki potensi alam yang cukup banyak dan juga diminati oleh wisatawan
nusantara atau mancanegara wisatawan yang berkunjung ke Pantai Nitang Hahai
bisa menikmati keindahan pantainya, mengakibatkan banyaknya wisatawan yang
berkunjung kembalike objek wisata ini. Sehingga objek wisata ini semakin ramai
dan akan mendatangkan keuntungan bagi masyarakat sekitar yang memanfaatkan
keberadaan objek wisata ini untuk membuka usaha dan menambah penghasilan.
Apabila dalam diri pengunjung timbul rasa senang pada saat berkunjung ke objek
wisata Pantai Nitang Hahai, maka akan terjadi kemungkinan para wisatawan
tersebut melakukan kunjungan ulang. Objek wisata Pantai Nitang Hahai juga
perlu memperhatikan elemen-elemen bauran pemasaran yang menjadi acuan
wisatawan untuk berkunjung kembali.
Maka timbul pertanyaan yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini :
1. Apa Saja Faktor-Faktor Bauran Pemasaran Pada Wisata Pantai Nitang
Hahai?
4

2. Berapa Besar Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Minat Berkunjung


Kembali Pada Wisata Pantai Nitang Hahai?
1.3 Tujuan penelitian
1. Mendeskripsikan Faktor-Faktor Bauran Pemasaran Pada Wisata Pantai
Nitang Hahai Di Negeri Morella.
2. Menganalisis Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Minat Berkunjung
Kembali Pada Wisata Pantai Nitang Hahai Dinegeri Morella.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
beberapa pihak seperti :
1. Bagi Pemerintah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan
informasi yang bermanfaat bagi masyarakat di Negeri Morella dan
Pemerintah untuk meningkatkan strategi bauran pemasaran yang lebih
baik guna menarik minat wisatawan untuk berkunjung kembali.
2. Bagi Peneliti
Penelitian ini memberikan tambahan wawasan dan pengetahuan
bagi peneliti khususnya dalam bidang pemasaran jasa di sektor wisata.
1.5 Hipotesis Penelitian.
Berdasarkan perumusan masalah yang sudah diuraikan, maka peneliti
merumuskan hipotesis sebagai berikut:
H1 : Produk berpengaruh positif terhadap keputusan wisatawan berkunjung
kembali pada wisata Pantai Nitang Hahai
H2 : Harga berpengaruh positif terhadap keputusan wisatawan berkunjung
kembali pada wisata Pantai Nitang Hahai
H3 : Promosi berpengaruh positif terhadap keputusan wisatawan berkunjung
kembali pada wisata Pantai Nitang Hahai
H4 : Tempat berpengaruh positif terhadap keputusan wisatawan berkunjung
kembali pada wisata Pantai Nitang Hahai
H5 : Orang berpengaruh positif terhadap keputusan wisatawan berkunjung
5

H6 : Proses berpengaruh positif terhadap keputusan wisatawan berkunjung


kembali pada wisata Pantai Nitang Hahai
H7 : Bukti fisik berpengaruh positif terhadap keputusan wisatawan berkunjung
kembali pada wisata Pantai Nitang Hahai
H8 : Bauran pemasaran secara simultan berpengaruh positif terhadap
keputusan wisatawan berkunjung kembali ke pantai Nitang Hahai
6

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pemasaran
Pemasaran menurut Kotler (2016) adalah suatu proses sosial dan
manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang
mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan
mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Pemasaran melibatkan
banyak individu dan organisasi dalam situasi yang berbeda-beda. Tetapi mereka
semuanya sama, yaitu melibatkan satu atau lebih individu atau organisasi dengan
membujuk orang lain untuk melakukan sesuatu. Pemasaran dalam pengertiannya
yang paling luas didefinisikan sebagai semua kegiatan yang dirancang untuk
menyediakan sesuatu bagi kelompok, individu atau organisasi yang memuaskan
mereka, untuk mencapai tujuan organisasi. Menurut Thamrin (2016) “pemasaran
(marketing) adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk
merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang-
barang yang dapat memuaskan keinginan dan jasa baik kepada para konsumen
saat ini maupun konsumen potensial”.
Menurut Kotler & Armstrong (2018) pemasaran didefinisikan sebagai
proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun
hubungan yang kuat dengan pelanggan, dengan tujuan menangkap nilai dari
pelanggan sebagai imbalannya. Ada lima langkah proses pemasaran. Dalam empat
langkah pertama, perusahaan bekerja untuk memahami pelanggan, menciptakan
nilai bagi pelanggan, dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan.
Dalam langkah terakhir, perusahaan menuai hasil dan menciptakan nilai unggul
bagi pelanggan. Peran manajemen pemasaran sangat penting dalam membantu
perusahaan untuk mencapai suatu tujuan karena aktivitas perusahaan diarahkan
untuk menciptakan pertukaran yang memungkinkan perusahaan dapat
mempertahankan kelangsungan hidup untuk berkembang dan mendapatkan
keuntungan. Setiap manajemen perusahaan akan selalu berusaha untuk
7

memperoleh hasil terbaik dari aktivitas yang dilakukannya, termasuk aktivitas


pemasaran dalam upaya mencapai tujuan-tujuan perusahaan yang telah ditetapkan
sebelumnya, untuk mencapai tujuan perusahaan tersebut. Pemasaran dalam arti
sempit oleh para pengusaha sering diartikan sebagi pendistribusian, termasuk
kegiatan yang dibutuhkan untuk menempatkan produk yang berwujud pada
tangan konsumen rumah tangga dan pemakai industri menumbuhkan pelanggan
dengan menciptakan, menghantarkan, dan mengomunikasikan nilai pelanggan
yang unggul”. Suatu manajemen pemasaran harus menetapkan strategi pemasaran
yang tepat dan sesuai dengan kondisi lingkungan pemasarannya. American
Marketing Association yang dikutip oleh ( Kotler & Keller 2017) mendefinisikan
pemasaran yaitu Suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk
menciptakan, mengkomunikasikan, dan memberi nilai kepada konsumen dan
untuk mengelola hubungan konsumen dengan cara yang menguntungkan
organisasi dan pemangku kepentingannya.
2.2 Pemasaran Pariwisata
Menurut Wahab (dalam Sudiarta, 2017) pemasaran pariwisata adalah :
“Suatu proses manajemen yang dilakukan oleh organisasi pariwisata nasional atau
perusahaan-perusahaan termasuk dalam kelompok industri pariwisata untuk
melakukan identifikasi terhadap wisatawan yang sudah punya keinginan untuk
melakukan perjalanan wisata dan wisatawan yang mempunyai potensi akan
melakukan perjalanan wisata dengan melakukan komunikasi dengan mereka,
mempengaruhi keinginan, kebutuhan, dan motivasinya, terhadap apa yang disukai
dan tidak disukai, pada tingkat daerah-daerah lokal, regional, nasional maupun
internasional dengan menyediakan objek dan atraksi wisata agar wisatawan
memperolaeh kepuasan optimal”. Pada dasarnya pemasaran pariwisata adalah
usaha yang dilakukan untuk menarik wisatawan lebih banyak datang, lebih lama
tinggal dan lebih banyak membelanjakan uangnya di suatu tujuan wisata.
Kegiatan-kegiatan seperti itulah yang dirumuskan oleh ahli ekonomi sebagai
pemasaran. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pemasaran pariwisata
merupakan keseluruhan aktivitas yang diarahkan untuk memberikan informasi
kepada konsumen yang bertujuan untuk memuaskan keinginan wisatawan sebagai
8

konsumen. Pemasaran pariwisata (tourism marketing) sangat kompleks sifatnya


karena produk yang ingin dipasarkan sangat terikat dengan supplier yang
menghasilkannya, instansi, organisasi, atau lembaga pariwisata yang
mengelolanya. Memasarkan produk industri pariwisata tidak hanya sebatas
koordinasi, tetapi diperlukan kerjasama yang baik antara organisasi yang
bertanggung jawab dalam pengembangan pariwisata dengan semua pihak yang
terlibat dan berkaitan dengan kegiatan pariwisata.
Keberhasilan suatu program pemasaran dalam bidang pemasaran sangat
ditentukan oleh faktor kesamaan pandangan terhadap peranan pariwisata bagi
pembangunan daerah, karena itu sebelum program pemasaran dilaksanakan harus
ada komitmen dari semua unsur terkait bahwa pariwisata merupakan sektor
ekonomi yang bersifat quick yielding dan merupakan agent of development bagi
daerah berkaitan. Bertolak pada industri pariwisata merupakan industri yang
berorientasi pada jasa layanan dan mempunyai sifat yang sangat berlawanan
dengan industri barang, sangat subjektif, serta intangible maka dengan
karakteristik yang dimilikinya tersebut dalam pemasarannya harus memperhatikan
strategi pemasaran dalam artian proses segmenting, targetting, positioning, dan
marketing mix harus tepat.
2.3 Pariwisata
Pariwisata Istilah pariwisata berasal dari bahasa Sansekerta yang terdiri
dari kata“pari” berarti berkeliling atau bersama dan kata “wisata” berarti
perjalanan. Jadi pariwisata berarti perjalanan keliling dari suatu tempat ke tempat
lain (Yoeti dikutip Sylistya, 2016). Menurut Undang — Undang No. 10 Tahun
2009 Pasal 1 butir 3 bahwa pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan
didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat,
pengusaha, pemerintah dan pemerintah daerah. Pariwisata adalah segala sesuatu
yang berkenaan dengan wisata, termasuk objek dan daya tarik wisata serta usaha-
usaha yang berhubungan dengan penyelenggaraan pariwisata. Menurut (Cooper,
2006 dikutip Alerbitu, 2017) ada 4 (empat) komponen yang harus dimiliki oleh
sebuah daya tarik wisata yaitu: Atraksi (attractions) yaitu daerah tujuan yang
menarik wisatawan seperti :
9

1. alam yang menarik, kebudayaan daerah yang menawan dan seni


pertunjukan.
2. Akses (accessibility) yaitu kemudahan dalam memperoleh atau mencapai
tujuan wisata seperti transportasi lokal dan adanya terminal ke tempat
wisata.
3. Fasilitas (amenities) yaitu untuk memperoleh kesenangan seperti
tersedianya akomodasi, rumah makan, dan agen perjalanan agar wisatawan
dapat lebih nyaman dan lama tinggal di daerah tujuan wisata yang dipilih.
4. Kelembagaan (ancillary) yaitu organisasi kepariwisataan yang dibutuhkan
untuk pelayanan wisatawan seperti organisasi manajemen pemasaran
wisata dan jaringan kerjasama yang berkaitan dengan produk yang
ditawarkan baik lokaj, nasional maupun internasional. Adanya lembaga
pariwisata maka wisatawan semakin sering mengunjungi dan mencari
daerah tujuan wisata tertentu dan apabila merasa puas, maka akan kembali
lagi mengunjungi tempat tersebut.
2.4 wisatawan
Wisatawan yang berkunjung ke suatu daerah biasanya benar-benar ingin
menghabiskan waktunya untuk bersantai, menyegarkan pikiran dan benar-benar
ingin melepaskan diri dari rutinitas kehidupan sehari-hari. Jadi dapat dikatakan
wisatawan adalah seseorang yang melakukan perjalanan dari suatu tempat lain
yang jauh dari rumahnya bukan dengan alasan rumah atau kantor
(Kusumaningrum, 2019).
Dalam Undang-undang Nomor 10 tahun 2009, wisatawan didefinisikan
sebagai orang yang melakukan kegiatan wisata. Jadi menurut pengertian ini,
“semua orang yang melakukan perjalanan wisata disebut “wisatawan” apapun
tujuannya yang penting perjalanan itu bukan untuk menetap dan tidak untuk
mencari nafkah di tempat yang dikunjungi.
Pada dasarnya wisatawan dibagi dalam 3 (tiga) kelompok :
1. Wisatawan Manca negara yaitu, orang asing yang bermukim di luar negeri
dan berkunjung ke Indonesia.
10

2. Wisatawan Nusantara yaitu, orang Indonesia atau orang asing yang


bermukim di Indonesia dan melakukan perjalanan di wilayah Indonesia.
3. Wisgtawan Lokal yaitu orang Indonesia dalam lingkup lokal yang
melakukan perjalanan secara lokal. (Papilaya, 2016).
2.5 bauran pemasaran
Bauran pemasaran menurut (Hurriyati 2017) adalah merupakan
elemenelemen organisasi perusahaan yang dapat dikontrol oleh perusahaan dalam
melakukan komunikasi dengan konsumen dan akan dipakai untuk memuaskan
konsumen. Hurriyati (2017) menyimpulkan bahwa bauran pemasaran merupakan
unsur-unsur pemasaran yang saling terkait, dibaurkan, diorganisir dan digunakan
dengan tepat sehingga perusahaan dapat mencapai tujuan pemasaran dengan
efektif, sekaligus memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Marketing mix
atau bauran pemasaran merupakan strategi pemasaran yang digunakan perusahaan
untuk menentukan pasar sasarannya. Marketing mix berupa variabel-variabel yang
ada dalam perusahaan serta dapat dikendalikan oleh perusahaan. Variabel-variabel
marketing mix dapat digunakan oleh perusahaan untuk mempengaruhi keputusan
konsumen untuk mengkonsumsi produk yang dihasilkan perusahaan.
Kotler & Amstrong (2019) mendefinisikan bauran pemasaran sebagai
berikut:“Marketing mix is the set of controllable tactical marketing tools products,
price, place, and promotion that the firm blends to produce the response it wants
in the target market”. Yang artinya bauran pemasaran merupakan seperangkat alat
taktis yang dapat dikendalikan produk, harga, tempat, dan promosi yang
perusahaan dikombinasikan untuk menghasilkan respon yang diinginkan. Adapun
pengertian 7P menurut Kotler & Amstrong (2017) yang dialih bahasakan oleh
Molan sebagai berikut :
1. Produk
Produk (product), adalah mengelola unsur produk termasuk perencanaan
dan pengembangan produk atau jasa yang tepat untuk dipasarkan dengan
mengubah produk atau jasa yang ada dengan menambah dan mengambil
tindakan yang lain mempengaruhi bermacam-macam produk atau jasa.
2. Harga
11

Harga (price), adalah suatu sistem manajemen perusahaan yang akan


menentukan harga dasar yang tepat bagi produk atau jasa dan harus
menentukan strategi yang menyangkut potongan harga, pembayaran
ongkos angkut dan berbagai variabel yang bersangkutan.
3. Tempat
Tempat (place), adalah memilih dan mengelola saluran perdagangan yang
dipakai untuk menyalurkan produk atau jasa dan juga untuk melayani
pasar sasaran, serta mengembangkan sistem distribusi untuk pengiriman
dan perniagaan produk secara fisik.
4. Promosi
Promosi (promotion), adalah suatu unsur yang digunakan untuk
memberitahukan dan membujuk pasar tentang produk atau jasa yang baru
pada perusahaan melalui iklan, penjualan pribadi, promosi penjualan,
maupun publikasi.
5. Orang
Orang (people), adalah semua pelaku yang memainkan peranan penting
dalam penyajian jasa sehingga dapat mempengaruhi persepsi pembeli.
Elemen dari orang adalah pegawai perusahaan, pelanggan, dan pelanggan
lain. Semua sikap dan tindakan karyawan, cara berpakaian karyawan dan
penampilan karyawan memiliki pengaruh terhadap keberhasilan
penyampaian jasa.
6. Proses
Proses (process), adalah semua prosedur aktual, mekanisme, dan aliran
aktivitas yang digunakan untuk menyampaikan jasa. Elemen proses ini
memiliki arti sesuatu untuk menyampaikan jasa. Proses dalam jasa
merupakan faktor utama dalam bauran pemasaran jasa seperti pelanggan
jasa akan senang merasakan sistem penyerahan jasa sebagai bagian jasa itu
sendiri.
7. Bukti fisik
Bukti fisik (physical evidence), merupakan hal nyata yang turut
mempengaruhi keputusan pelanggan untuk membeli dan menggunakan
12

produk atau jasa yang ditawarkan. Unsur yang termasuk dalam sarana fisik
antara lain lingkungan atau bangunan fisik, peralatan, perlengkapan, logo,
warna dan barang-barang lainnya.
Tujuan bauran pemasaran menurut Kotler adalah sebagai berikut :
1) Memodifikasi tingkah laku, dapat diarahkan dengan adanya promotion.
2) Memberitahukan dengan memberikan informasi tentang adanya
penawaran perusahaan.
3) Membujuk, karena diarahkan dan untuk mendorong pembelian.
4) Mengingatkan dengan melaksanakan promosi secara terus menerus agar
produk yang ditawarkan selalu diingat konsumen, hal ini biasanya sangat
dibutuhkan bila produk mencapai tingkat kedewasaan.
Menurut (Lupiyoadi 2018) menyimpulkan bahwa “bauran pemasaran
merupakan perangkat atau alat bagi pemasar yang terdiri atas berbagai unsur suatu
program pemasaran yang perlu dipertimbangkan agar implementasi strategi
pemasaran dan penentuan posisi yang ditetapkan dapat berjalan sukses”. Unsur-
unsur tersebut dapat dilihat sebagai berikut:
2.5.1 Produk (Product)
(Lupiyoadi 2018) “Produk merupakan keseluruhan konsep Objek atau
proses yang memberikan sejumlah nilai kepada konsumen”. Produk adalah segala
sesuatu baik yang bersifat fisik maupun non fisik yang dapat ditawarkan kepada
konsumen untuk memenuhi keinginan dan kebutuhannya. (Syafitri 2012)
menyatakan bahwa produk industri wisata adalah semua bentuk pelayanan yang
dinikmati wisatawan semenjak ia meninggalkan tempat dimana ia biasa berdiam,
selama berada di daerah tujuan wisata yang dikunjungi hingga ia kembali pulang
ke tempat asalnya semula.
2.5.2 Harga (Price)
(Kotler & Amstrong 2019) Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan
atas suatu produk, atau jumlah dari yang ditukarkan konsumen atas manfaat
karena memiliki atau menggunakan produk tersebut. Harga dapat menunjukkan
kualitas merek dari suatu produk, dimana konsumen mempunyai anggapan bahwa
harga yang mahal biasanya mempunyai kualitas yang baik. Menurut pada
13

umumnya harga mempunyai pengaruh yang positif dengan kualitas, semakin


tinggi harga maka akan semakin tinggi kualitas. Konsumen mempunyai anggapan
adanya hubungan yang positif antara harga dan kualitas suatu produk, maka
mereka akan membandingkan antara produk yang satu dengan produk yang
lainnya, dan barulah konsumen mengambil keputusan untuk membeli suatu
produk.
2.5.3 Lokasi (Place)
(Lupioyadi 2018) Lokasi adalah keputusan yang dibuat oleh perusahaan
dengan dimana operasi dan staffnya akan ditempatkan.Lokasi berpengaruh
terhadap dimensi-dimensi strategi seperti flexibility, competitive, positioning, dan
focus. Fleksibelitas suatu lokasi merupakan ukuran sejauh mana suatu perusahaan
dapat bereaksi terhadap perubahan situasi ekonomi. Keputusan pemilihan lokasi
berkaitan dengan komitmen jangka panjang terhadap aspekaspek yang sifatnya
kapital intensif, maka perusahaan benar-benar harus mempertimbangkan dan
menyeleksi lokasi yang responsif terhadap situasi ekonomi, demografi, budaya,
dan persaingan di masa mendatang. Pemilihan tempat atau lokasi memerlukan
pertimbangan yang cermat terhadap beberapa faktor, antara lain:
1) Akses, berhubungan dengan kemudahan untuk dijangkau.
2) Visibilitas, lokasi sebaiknya mudah dilihat.
3) Traffic, perlu dipertimbangkan lalu lalang orang dan lalu lintas kendaraan.
4) Ekspansi, cukup tersedia tempat apabila di masa depan ingin melakukan
ekstensifikasi.
5) Lingkungan.
6) Persaingan yaitu lokasi pesaing
2.5.4 Promosi (Promotion)
Menurut (Tjiptono 2016), Promosi merupakan arus informasi satu arah
yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang
menciptakan pertukaran dalam pemasaran. Suatu produk yang memiliki kualitas
tinggi dan harga yang murah, namun tidak dikenal oleh pasar maka segala
kelebihan atribut yang dimiliki produk tersebut menjadi sia-sia. Usaha untuk
mengenalkan produk kepada pasar yaitu dilakukan strategi promosi. Konsep yang
14

dipakai untuk mengenalkan produk yaitu promotion mix, kegiatan kegiatan yang
mengkombinasikan keunggulan produk dan menunjuk konsumen untuk membeli.
Promotion mix merupakan suatu kegiatan yang sangat penting untuk dilaksanakan
dalam pemasar produk. Melalui kegiatan promotion mix ini, perusahaan berusaha
untuk memberitahukan kepada konsumen mengenai suatu produk dan mendorong
untuk membeli produk tersebut. Banyak cara yang dilakukan oleh perusahaan
untuk mempromosikan produknya, antara lain:
1. Personal Selling
Personal selling atau penjualan pribadi yaitu terjadi interaksi langsung,
saling bertemu muka antara pembeli dan penjual. Komunikasi yang dilakukan
oleh kedua belah pihak bersifat individual, dalam hal ini penjual dituntut memiliki
kecakapan dan keterampilan dalam mempengaruhi atau memotivasi pembeli
dengan cara mengemukakan manfaat yang akan diperoleh pembeli sehingga
terjadi persesuaian keuntungan. Manfaat personal selling:
a. Adanya hubungan langsung dengan calon pembeli sehingga dapat
mengamati secara dekat karakteristik dan kebutuhan calon pembeli.
b. Membina berbagai macam hubungan dengan pembeli, mulai dengan
hubungan perdagangan sampai hubungan persahabatan yang erat.
c. Mendapatkan tanggapan dari calon pembeli.
2. Advertising
a) Pengertian
Advertising atau periklanan adalah setiap bentuk penyajian gagasan,
barang atau jasa yang dibayar, yang sifatnya bukan pribadi oleh sponsor yang
dapat dikenali media penyajiannya meliputi majalah, surat kabar, radio, TV, tanda
dan selebaran (Kotler, 2012).
Manfaat advertising:
1. Memungkinkan penjual untuk berkomunikasi dengan banyak orang
sekaligus.
2. Memungkinkan penjual untuk menyebarkan informasi tentang produk dan
perusahaannya.
15

3. Memungkinkan penjual untuk mendramatisir perusahaan dan produknya,


melalui penggunaan cetakan, suara, dan warna yang menarik perhatian.
b) Media advertising
1) Media Televisi
Promotion mix dapat di definisikan sebagai pesan yang menawarkan
produk baik barang atau jasa kepada konsumen lewat media televisi
agar konsumen terbujuk untuk mengkonsumsi. Stasiun televisi swasta
boleh dibandingkan hal yang baru didalam dunia mempromosikan dari
pertelevisian di Indonesia. Keunggulan media televisi dibanding media
lain yaitu:
a. Efisien biaya
Banyak perusahaan memandang televisi sebagai media yang paling
efektif untuk menyampaikan pesan pesan komersialnya.
Keunggulannya adalah kemampuan menjangkau khalayak sasaran
yang luas.
b. Dampak yang kuat Kemampuannya menimbulkan dampak yang
kuat terhadap konsumen, pada tekanan sekaligus dua indera;
penglihatan dan pendengaran.
c. Pengaruh yang kuat Kemampuan kuat untuk mempengaruhi
persepsi khalayak umum.
2) Media Radio
Seperti majalah, radio adalah yang memiliki jangkauan selektif
erhadap segmen tertentu. Dalam masyarakat agraris dengan jangkauan
wilayahnya sangat luas radiolah yang telah menjawab untuk
kebutuhan komunikasi yang dapat memacu perubahan masyarakat.
3) Media Cetak Media cetak adalah media statis dan mengutamakan
pesan-pesan visual. Dalam pengertian ini, media cetak digunakan
sebagai media periklanan dibatasi pada surat kabar dan majalah.
Diluar itu yang tidak ditulis pada penulisam ini namun termasuk
dalam bagian media cetak, adalah segala bentuk edaran yang dicetak
diatas suatu media, termasuk didalamnya brosur dan booklet.
16

4) Sales Promotion Sales Promotion atau promosi penjualan adalah


semua kegiatan promosi yang bukan iklan, publisitas dan penjualan
perseorangan yang dapat merangsang minat usaha mencoba atau
pembelian oleh pelanggan akhir atau pihal lain dalam saluran promosi
penjualan. Penetapan harga yang kompetitif tawaran konsumen
pengemasan dan presentasi, dan promosi dalam kesempatan khusus.
3. Publisitas
Publisitas yaitu untuk memacu permintaan non personal, dan usaha
initidak dibiayai orang atau organisasi yang memetik manfaat dari publikasi.
Biasanya publisitas ini berbentuk memuji suatu produk, jasa, atau organisasi.
2.5.5 Orang
Menurut (Kotler 2016), Orang adalah semua pelaku yang memainkan
peran sebagai penyajian jasa dan karenanya mempengaruhi persepsi pembeli.
Yang termasuk dalam elemen ini adalah personil perusahaan, konsumen, dan
konsumen lain dalam jasa. Jadi yang termasuk disini semua sikap dan tindankan
karyawan, bahkan cara berpakaian dan penampilan karyawan mempunyai
pengaruh terhadap persepsi konsumen atau keberhasilan waktu riil pelayanan
(Service Encounter). People (orang) adalah semua pelaku yang memainkan
peranan dalam penyajian jasa sehingga dapat mempengaruhi persepsi pembeli.
Elemen-elemen dari „people” adalah pegawai perusahaan, konsumen dan
konsumen lain dalam lingkungan jasa. Semua sikap dan tindakan karyawan,
bahkan cara berpakaian karyawan dan penampilan karyawan mempunyai
pengaruh terhadap persepsi konsumen atau keberhasilan penyampaian jasa
(service encounter). Semua karyawan yang berhubungan dengan konsumen dapat
disebut sebagai tenaga penjual. Dengan kata lain, dalam pengertian yang lebih
luas pemasaran merupakan pekerjaan semua personel organisasi jasa. Oleh karena
itu penting kiranya semua perilaku karyawan jasa harus diorientasikan kepada
konsumen. Itu berarti organisasi jasa harus merekrut dan mempertahankan
karyawan yang mempunyai skill, sikap, komitmen dan kemampuan dalam
membina hubungan baikdengan konsumen. People dalam jasa ini adalah orang-
orang yang terlibat langsung dalam menjalankan segala aktivitas perusahaan, dan
17

merupakan faktor yang memegang peranan penting bagi semua organisasi. Oleh
perusahaan jasa unsur people ini bukan hanya memegang peranan penting dalam
bidang produksi atau operasional saja, tetapi juga dalam melakukan hubungan
kontak langsung dengan konsumen.
Perilaku orang-orang yang terlibat langsung ini sangat penting dalam
mempengaruhi mutu jasa yang ditawarkan dan image perusahaan yang
bersangkutan. Elemen people ini memiliki 2 aspek, yaitu:
1. Service People
Untuk organisasi jasa, service people biasanya memegang jabatan ganda,
yaitu mengadakan jasa dan menjual jasa tersebut. Melalui pelayanan yang baik,
cepat, ramah, teliti, dan akurat dapat menciptakan kepuasan dan kesetiaan
pelanggan terhadap perusahaan yang akhirnya akan meningkatkan nama baik
perusahaan.
2. Customer
Faktor lain yang mempengaruhi adalah hubungan yang ada diantara
pelanggan. Pelanggan dapat memberikan persepsi kepada pelanggan atau
konsumen lain tentang kualitas jasa yang pernah didapatnya dari perusahaan.
Keberhasilan dari perusahaan jasa berkaitan erat dengan seleksi, pelatihan,
motivasi, dan manajemen dari sumber daya manusia. Pentingnya sumber daya
manusia dalam pemasaran jasa telah mengarah perhatian yang besar pada
pemasaran internal. Pemasaran internal semakin diakui perusahaan jasa dalam
menentukan suksesnya pemasaran ke pelanggan eksternal.
2.5.6 Proses
(Tjiptono 2017) proses ialah seluruh kegiatan kerja yang meluputi proses,
proses-proses meliputi prosedur, tugas-tugas, jadwal-jadwal, mekanisme, kegiatan
dan rutinitas dimana suatu produk atau jasa disampaikan kepada pelanggan.
Proses dalam jasa merupakan faktor utama dalam bauran pemasaran jasa seperti
pelanggan jasa akan sering merasakan sistem penyerahan jasa sebagai bagian dari
jasa itu sendiri. Selain itu keputusan dalam manajemen operasi adalah sangat
penting untuk suksesnya pemasaran jasa. Seluruh aktivitas kerja adalah proses,
proses melibatkan prosedur-prosedur, tugas-tugas, jadwal-jadwal, mekanisme-
18

mekanisme, aktivitasaktivitas dan rutinitas-rutinitas dengan apa produk (barang


atau jasa) disalurkan ke pelanggan. Identifikasi manajemen proses sebagai
aktivitas terpisah adalah prasyarat bagi perbaikan jasa. Pentingnya elemen proses
ini khususnya dalam bisnis jasa disebabkan oleh persediaan jasa yang tidak dapat
disimpan.
2.5.7 Bukti Fisik
(Tjiptono,2017) berpendapat bahwa bukti fisik ini bisa beraneka ragam
diantaranya penampilan karyawan, kebersihan ruangan, gedung fasilitas fisik dan
lain-lain. (Kresna, 2017) menjelaskan bahwa unsur-unsur yang termasuk didalam
sarana fisik antara lain lingkungan fisik, dalam hal ini bangunan fisik, peralatan,
perlengkapan, logo, warna dan barang-barang lainya yang disatukan dengan
service yang diberikan seperti tiket, sampul, label, dan lain sebaginya.
(Lovelock,2019) mengemukakan bahwa perusahaan melalui tenaga pemasaranya
menggunakan tiga cara dalam mengelola bukti fisik yang strategis, yaitu sebagai
berikut:
1. An attention-creating medium.
Perusahaan jasa melakukan diferensisasi dengan pesaing dan membuat
sarana fisik semenarik mungkin untuk menjaring pelanggan dari target
pasarnya.
2. As a message-creating medium.
Menggunakan simbol atau syarat untuk mengkomunikasikan secara
intensif kepada audiens mengenai kekhususan kualitas dari produk jasa.
3. An effect-creating medium.
Menggunakan baju seragam yang berwarna, bercorak, suara dan desain
untuk menciptakan sesuatu yang lain dari produk jasa yang di tawarkan.
2.6 Minat Berkunjung Ulang
Menurut Jahja (2016), minat ialah suatu dorongan yang mengakibatkan
terikatnya perhatian individu pada objek tertentu seperti pekerjaan, pelajaran,
benda dan orang. Minat berhubungan dengan aspek kognitif, afektif dan motorik
dan merupakan sumber motivasi untuk melakukan apa yang diinginkan. Minat
19

berhubungan dengan sesuatu yang menguntungkan dan dapat menimbulkan


kepuasan bagi dirinya. Kesenangan merupakan minat yang sifatnya sementara.
Minat diartikan sebagai kehendak, keinginan atau kesukaan.
Minat adalah sesuatu yang pribadi dan berhubungan erat dengan sikap.
Minat dan sikap merupakan dasar bagi prasangka, dan minat juga penting dalam
mengambil keputusan. Menurut Lupiyoadi (2019), minat berkunjung kembali
merupakan perilaku yang muncul sebagai respon terhadap objek yang
menunjukkan keinginan pelanggan untuk melakukan kunjungan ulang.
Dari ketiga pengertian diatas dapat disimpulkan, minat berkunjung
kembali adalah sesuatu yang pribadi berupa perilaku yang muncul sebagai respon
terhadap suatu objek yang menghasilkan keinginan pelanggan untuk melakukan
kunjungan ulang. Adapun minat bersifat tetap (persistent) dan ada unsur
memenuhi kebutuhan dan memberikan kepuasan. Semakin sering minat
diekspresikan dalam kegiatan akan semakin kuat minat tersebut, sebaliknya minat
akan menjadi pupus kalau tidak ada kesempatan untuk mengekspresikannya.
Menurut Lupiyoadi (2019) atribut-atribut yang dipertimbangkan masyarakat
dalam berkunjung, yaitu :
1. Kebijaksanaan Produk
Produk wisata harus sesuai dengan apa yang dicari dan disukai
oleh masyarakat atau sesuai dengan permintaan pasar. Karena apa yang
dicari dan disukai wisatawan itu tergantung dari motif perjalanan wisata,
maka produk pariwisata harus sesuai pula dengan motif perjalanan wisata,
yang diukur dengan kebersihan tempat wisata, penataan layout tempat
wisata dan citra dari tempat wisata tersebut.
2. Kebijaksanaan Harga
Harga produk pariwisata adalah jumlah harga komponen
komponen. Kebijaksanaan harga berusaha menentukan harga yang tepat
untuk produk kepariwisataan, sehingga seimbang dengan daya beli pasar
dan menarik bagi calon wisatawan.
3. Tempat / Distribusi
20

Fungsi distribusi menghadirkan produk di tengah-tengah pasar.


Dengan adanya produk di tengah pasar, para masyarakat dengan mudah
dapat melihat dan membelinya, yang diukur dengan akses menuju tempat
lokasi wisata, luas lokasi dan kondisi jalan tempat wisata.
4. Bauran Promosi
Sasaran terakhir dari semua kegiatan pemasaran dan promosi ialah orang-
orang yang akhirnya mengeluarkan uang untuk mengadakan perjalanan
wisata.
Berhasil tidaknya promosi kepariwisatawan dapat diukur dari banyaknya
informasi yang diminta dan besarnya volume kedatangan wisatawan.
1. Pelayanan dan Fasilitas
Fasilitas sangat berhubungan dengan unsur-unsur yang terdapat dalam jasa.
Kaitan pelayanan kepada wisatawan dengan semua fasilitas yang memungkinkan
mereka melakukan perjalanan wisata, yang diukur dengan tempat parkir, tempat
ibadah dan fasilitas yang ada di tempat wisata.
Minat memiliki sifat dan karakter khusus, sebagai berikut :
1. Minat bersifat pribadi (individual), ada perbedaan antara minat seseorang
dan orang lain.
2. Minat menimbulkan efek diskriminatif.
3. Erat hubungannya dengan motivasi, memengaruhi dan dipengaruhi
motivasi.
4. Minat merupakan sesuatu yang dipelajari, bukan bawaan dari lahir dan
dapat berubah tergantung pada kebutuhan, pengalaman dan mode.
Adapun faktor-faktor yang meliputi minat, sebagai berikut:
1. Kebutuhan fisik, sosial dan egoistis.
2. Pengalaman.
Minat adalah sesuatu yang pribadi dan berhubungan erat dengan sikap.
Minat dan sikap merupakan dasar bagi prasangka, dan minat juga penting dalam
mengambil keputusan. Minat dapat menyebabkan seseorang giat melakukan
menuju ke sesuatu yang telah menarik minatnya. Minat merupakan sumber
motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan bila
21

mereka bebas memilih. Minat berkunjung kembaliadalah keinginan wisatawan


untuk mendatangi atau mengunjungi Objek wisata Pantai Pantai Nitang
HahaiKota Medan berdasarkan informasi yang diperoleh dari
kedatangan/kunjungan sebelumnya.
Menurut ferdinand (dalam Basrah & Samsul, 2018) terdapat 4 dimensi
minat beli ulang, yaitu:
1. Minat transaksional, kecenderungan konsumen untuk selalu membeli
ulang produk yang telah dikonsumsinya.
2. Minat referensial, kesediaan konsumen untuk merekomendasikan produk
yang telah dikonsumsinya kepada orang lain.
3. Minat preferensial, perilaku konsumen yang menjadikan produk yang
telah dikonsumsinya sebagai pilihan utama.
4. Minat eksploratif, keinginan konsumen untuk selalu mencari informasi
mengenai produk yang diminatinya.
Keputusan berkunjung konsumen ke suatu objek wisata pada dasarnya erat
kaitannya dengan perilaku konsumen. Perilaku konsumen merupakan unsur
penting dalam kegiatan pemasaran pariwisata yang perlu diketahui oleh
perusahaan, karena perusahaan pada dasarnya tidak mengetahui mengenai apa
yang ada dalam pikiran seorang konsumen pada waktu sebelum, sedang, dan
setelah melakukan kunjungan pada suatu objek wisata.
Setelah wisatawan melakukan kunjungan, terjadi kecenderungan pengaruh
produk, harga, lokasi, promosi, orang, proses dan bukti fisik terhadap keputusan
berkunjung yang dilakukan oleh konsumen tersebut, mengisyaratkan bahwa
manajemen perusahaan perlu mempertimbangkan aspek perilaku konsumen,
terutama proses pengambilan keputusan berkunjung. Kotler dan Amstrong (2016)
menyatakan bahwa keputusan pembelian adalah tahap dalam proses keputusan
pembeli dimana konsumen benar-benar membeli.
Berdasarkan penjelasan diatas indikator dari variabel keputusan berkunjungan
ulang wisatawan dalam penelitian Fendi (2016) yaitu sebagai berikut:
1) Memilih berkunjung karena produk jasa yang ditawarkan menarik
2) Memilih berkunjung karena harga yang ditawarkan sesuai fasilitas
22

3) Memilih berkunjung karena promosinya menarik.


2.7 Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan oleh Dirgabrata (2015), dengan judul
“Implementasi Marketing Mix dan Pengaruhnya Terhadap Minat Berkunjung Ke
Taman Wisata Lembah Hijau” Menggunakan metode Regresi Linear Berganda.
menyimpulkan bahwa secara parsial, variabel product, price, promotion, dan
process memiliki pengaruh positif signifikan terhadap minat kunjung konsumen
ke Taman Wisata Lembah Hijau. Variabel place, people, pyshical evidence,
berpengaruh positif tidak signifikan terhadap minat berkunjung konsumen ke
Taman Wisata Lembah Hijau. Variabel product, price, promotion, process, place,
people, pyshical evidence, secara bersama-sama atau simultan berpengaruh positif
signifikan terhadap minat berkunjung konsumen.
Penelitian terdahulu lainnya yang dilakukan oleh Rambe (2016), dengan
judul “Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa Terhadap Minat Berkunjung Kembali Ke
Wonders Water World Waterpark CBD Polonia Medan” mengemukakan bahwa
Secara simultan, produk, promosi, harga dan proses berpengaruh secara positif
tetapi tidak signifikan terhadap minat berkunjung kembali. Secara parsial, produk,
promosi, harga dan proses berpengaruh positif terhadap minat berkunjung kembali
tetapi tidak signifikan. Variabel yang dominan pada penelitian ini adalah Variabel
Proses. Variabel Lokasi, Orang dan Bukti Fisik berpengaruh negatif tetapi tidak
signifikan terhadap minat berkunjung kembali.
Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Bachtiar (2016), dalam skripsinya
yang berjudul “Pengaruh Strategi Bauran Pemasaran Terhadap Minat Berkunjung
Kembali di Objek Wisata Pantai Pantai Nitang Hahai menyimpulkan bahwa
berdasarkan hasil uji signifikansi simultan dan signifikansi parsial maka diperoleh
hasil bahwa secara bersama-sama (simultan dan parsial) variabel independen yang
terdiri produk, harga, lokasi, promosi, orang, proses, dan bentuk fisik berpengaruh
positif dan signifikan terhadap variabel minat berkunjung kembali. Untuk
memudahkan penelitian dapat digambarkan dalam tabel sebagai berikut :
23

Tabel 2. Penelitian Terdahulu


Peneliti Judul Metode Hasil Penelitian
No
(Tahun) Penelitian Analisis
1. Bachtiar Pengaruh Regresi berdasarkan uji signifikansi simultan maka
(2016) Strategi Linier diperoleh hasil bahwa secara bersama- sama
Bauran Berganda (simultan) variabel independen yang terdiri
Pemasaran produk, harga, lokasi,promosi, orang, proses, dan
Terhadap bentuk fisik berpengaruh positif dan signifikan
Minat terhadap variabel minat berkunjung kembali.
Berkunjung Berdasarkan hasil uji signifikansi parsial maka
Kembali di diperoleh variabel produk,harga, lokasi dan
Objek Wisata promosi, orang, proses, dan bentuk fisik
Pantai Pantai berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat
Nitang Hahai berkunjung kembali.

2. Rambe Pengaruh Regresi Secara simultan, produk, promosi, harga dan proses
(2014) Bauran Linier berpengaruh secara positif tetapi tidak signifikan
Pemasaran Berganda terhadap minat berkunjung kembali. Secara parsial,
Jasa Terhadap produk, promosi, harga dan proses berpengaruh
Minat positif terhadap minat berkunjung kembali tetapi
Berkunjung tidak signifikan. Variabel yang dominan pada
Kembali Ke penelitian ini adalah Variabel Proses. Variabel
Wonders Lokasi, Orang dan Bukti Fisik berpengaruh negatif
Water World tetapi tidak signifikan terhadap minat berkunjung
Waterpark kembali.
CBD Polonia
Medan
3. Dirgabrat Implementasi Regresi Secara parsial, variabel product (produk), price
a (2013) Marketing Mix Linear (harga), promotion (promosi), dan process (proses)
Dan Berganda memiliki pengaruh positif signifikan terhadap
Pengaruhnya minat kunjung konsumen ke Taman Wisata
Terhadap Lembah Hijau.
Minat Variabel place (tempat), people (orang/pegawai),
Berkunjung pyshical evidence (keadaan fisik) berpengaruh
Ke Taman positif tidak signifikan terhadap minat berkunjung
Wisata konsumen ke Taman Wisata Lembah Hijau.
Lembah Hijau Variabel product (produk), price (harga), promotion
(promosi), process (proses), variabel place
(tempat), people (orang/pegawai), pyshical
evidence (keadaan fisik), secara bersama-sama atau
simultan berpengaruh positif signifikan terhadap
minat berkunjung konsumen
24

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Dasar Penelitian


Metode dasar penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif
yang bertujuan untuk menjelaskan suatu fenomena empirisnya yang disertai data
statistik, karakteristik, dan pola hubungan antar variabel. Apabila dilihat dari
karakteristiknya, penelitian ini termasuk pada penelitian kausal-komparatif yaitu
tipe penelitian dengan karakteristik masalah berupa hubungan sebab akibat antara
dua variabel atau lebih (Sugiyono 2018).
Tujuan dari penelitian kausal komparatif adalah untuk mencari jawaban secara
mendasar tentang sebab akibat dan menyelidiki hubungan sebab akibat. Pada
penelitian ini variabel terikat minat berkunjung kembali (Y) dipengaruhi oleh
variabel bebas, yaitu: produk (X1), harga (X2), promosi (X3), tempat (X4), orang
(X5), proses (X6), dan bukti fisik (X7).
3.2 Metede Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan
data sekunder dimana data primer berupa kuesioner, wawancara dan observasi,
sedangkan data sekunder diperoleh dari referensi-referensi penunjang, instansi-
instansi terkait dan bahan-bahan pustaka yang berhubungan dengan penelitian ini.
(Sugiono, 2018). Penelitian ini menggunakan data primer menurut (Sekaran 2018)
data primer adalah data yang diperoleh dari tangan pertama untuk analisis
berikutnya untuk menemukan social atau masalah yang diteliti. Pada penelitian
ini, studi lapangan dilakukan untuk memperoleh data primer yang dilakukan
melalui kuesioner untuk mengumpulkan data dari responden. Data ini di perlukan
untuk mengetahui Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Berkunjung
Ulang. Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner dengan pertanyaan tertutup
dilengkapi dengan kategori jawaban yang telah tersedia, selanjutnya responden
diminta untuk memilih salah satu jawaban dari daftar yang telah disediakan
25

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah


dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner berisi tentang identitas atau
karakteristik pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan wisata Pantai Pantai Nitang
Hahai. Menurut (Sugiyono 2018), kuesioner merupakan teknik pengumpulan data
yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan
tertulis kepada responden untuk dijawab oleh responden tersebut.
Kemudian kuesioner itu ditujukan kepada para responden yang menjadi
objek pada penelitian ini yaitu para wistawan yang sedang berkunjung dan yang
pernah berkunjung ke tempat wisata Pantai Pantai Nitang Hahai. Menurut
(Sugiyono 2018), kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang berisi
daftar pertanyaan atau pernyataan tertutup atau terbuka, dapat di berikan kepada
responden secara langsung atau dikirim lewat pos atau internet. Pengukuran
dilakukan menurut skala Ordinal, jawaban dari setiap instrumen mempunyai nilai
sangat positif sampai sangat negatif, nilai yang digunakan adalah sebagai berikut:
a. Sangat setuju : Skor 4
b. Setuju : Skor 3
c. Netral : Skor 2
d. Tidak Setuju : Skor 1
e. Sangat Tidak Setuju : Skor 0
Angka 1 menunjukkan bahwa sangat tidak mendukung atau tidak sangat
tidak setuju terhadap pernyataan yang diberikan. Angka 2 menunjukkan bahwa
responden tidak mendukung atau tidak setuju dengan pernyataan yang ada. Angka
3 menunjukkan responden bersikap netral atau ragu-ragu dengan penyataan yang
diberikan. Angka 4 menunjukkan bahwa responden mendukung atau setuju
dengan pernyataan yang ada, dan angka 5 menunjukkan bahwa responden sangat
mendukung atau sangat setuju terhadap pernyataan yang diberikan.
1. Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberi pertanyaan-pertanyaan kepada responden untuk dijawab. Kuesioner
penelitian ini dilakukan dengan memberikan daftar pertanyaan kepada
26

pengunjung yang datang di objek wisata Pantai Pantai Nitang Hahai yang telah
ditetapkan menjadi sampel atau responden.
2. Wawancara
Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan cara melakukan
komunikasi langsung dengan pihak-pihak yang bersangkutan sesuai dengan
sampel yang telah ditentukan dalam penelitian.
3. Studi Pustaka
Studi pustaka adalah teknik pengumpulan data yang dikumpulkan dari
berbagai literatur guna memperoleh dasar teori-teori seperti: buku-buku, literatur,
jurnal-jurnal, referensi yang berkaitan dengan penelitian ini dan penelitian
terdahulu yang berkaitan dengan penelitian yang sedang dilakukan.
3.3 Metede Pengambilan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek
yang memiliki kuantitas atau kualitas tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan diselidiki dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2019).
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wisatawan yang pernah berkunjung
di objek wisata pantai nitang hahai.
Kategori
Bulan Umum Pelajar Jumlah
Januari 35.450 178 35.628
Februari 28.250 545 28.795
Maret 19.293 1.611 20.904
April 19.512 3.059 22.571
Mei 17.183 3.353 20.536
Jumlah 141.534 11.756 156.290
Tabel 3. Jumlah Pengunjung Pada Objek Wisata Pantai Nitang Hahai
3.3.2 Sampel
Menurut Sugiyono (2018), sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah wisatawan baik lokal maupun asing yang berkunjung di
Objek wisata Pantai Nitang Hahai Maimoon. Sampling adalah proses memilih
beberapa elemen dari populasi untuk mewakili populasi. Sementara itu, ukuran
27

responden yang ideal dan representatif menurut Josep F Hair (2010), adalah
tergantung pada jumlah semua indikator pada variabel dikalikan 5-10. Pada
penelitian ini terdapat 27 item pertanyaan. Dengan demikian, responden untuk
penelitian ini adalah, akan diambil 110 responden. Jumlah tersebut dianggap
sudah cukup mewakili populasi yang akan diteliti karena sudah lebih besar dari
batas minimal sampel.
Metode pengambilan sampel secara non probabilitas atau pemilihan non
random berupa purposive sampling. Purposive sampling dilakukan dengan
mengambil sampel dari populasi berdasarkan kriteria yang ditentukan oleh
peneliti. Kriteria yang digunakan dapat berdasarkan pertimbangan (judgement)
tertentu atau jatah kuota tertentu (Jogianto H.M, 2016). Peneliti menggunakan
purposive sampling, yaitu teknik pengumpulan sampel yang berdasarkan pada
pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2019). Dalam penelitian ini, sampel diambil
dengan teknik purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data
dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2018). Sampel yang diambil dalam
penelitian ini memiliki kriteria-kriteria sebagai berikut:
1. Wisatawan lokal maupun asing yang berkunjung ke Pantai Nitang
Hahai.
2. Wisatawan lokal maupun asing yang pernah berkunjung ke Pantai
Nitang Hahai lebih dari sekali.
3. Periode kunjungan terakhir dilakukan dalam kurun waktu 1 tahun
terakhir (Januari 2021 -Desember 2021).
3.4 Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini statistik
deskriptif. Pada teknik anlisis ini sub variabel dari masing-masing variabel
dijabarkan menjdi item-item pernyataan, terdapat lima kriteria penilaian kuesioner
yang terdiri atas sangat tidak setuju, tidak setuju, netral, setuju dan sangat setuju
dan kemudian akan didapatkan hasil akhir berupa skor yang akan diolah
menggunakan statstik deskriptif. Statistik deskriptif adalah statistik yang
digunakan untuk menganalisis data dengan mendeskripsikan atau menggambarkan
datatau generalisasi (Sugiyono 2018). Analisis data responden akan dilakukan
28

dengan memasukkan data responden dalam bentuk tabel melalui Microsoft Excel.
Dari Microsoft Excel kemudian diolah dan dibantu SPSS (Statistical for Social
Science) untuk mendapatkan persentase dan frekuensi data responden.
3.4.1 Teknik Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk
menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang
telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang
berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono,2018). Analisis ini hanya berupa
akumulasi data dasar dalam bentuk deskripsi semata dalam arti tidak mencari atau
menerangkan Teknik Analisis Kuantitatif 2 hubungan, menguji hipotesis,
membuat ramalan, atau melakukan penarikan kesimpulan. Penyajian data dalam
bentuk tabel atau distribusi frekuensi dan tabulasi silang (crosstab). Dengan
analisis ini akan diketahui kecenderungan hasil temuan penelitian, apakah masuk
dalam kategori rendah, sedang atau tinggi.
Penyajian data dalam bentuk visual seperti histogram, poligon, ogive,
diagram batang, diagram lingkaran, diagram pastel (pie chart), dan diagram
lambang. Penghitungan ukuran tendensi sentral (mean, median modus).
Penghitungan ukuran letak (kuartil, desil, dan persentil). Penghitungan ukuran
penyebaran (standar deviasi, varians, range, deviasi kuartil, mean deviasi).
3.4.2 Hipotesisis Penelitian
H0 : di duga terdapat pengaruh yang signifikan antara bauran pemasaran
terhadap minta berkunjung ulang.
H1 : di duga tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara bauran pemasaran
terhadap minat berkunjung kembali.
3.4.3 Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel
independen yaitu: produk (X1), harga (X2), lokasi (X3), promosi (X4), orang
(X5), proses (X6), bentuk fisik (X7), terhadap variabel dependennya yaitu minat
berkunjung kembali(Y). Maka persamaan regresi linear berganda dengan model
persamaan sebagai berikut:
Y = β0 + β1X1 + β 2X2 + β 3X3 + β 4X4 + β 5X5 + β 6X6 + β 7X7 + ԑ
29

Dimana:
Y = keputusan berkunjung ulang
β0 = Konstanta
β 1-7 = Nilai Koefisien Regresi Linear Berganda
X1 = Produk
X2 = Harga
X3 = Lokasi
X4 = Promosi
X5 = Orang
X6 = Proses
X7 = Bentuk fisik
ɛ = Error / variabel Pengganggu
3.5 Waktu Dan Tempat Penelitian
Penelitian ini berlangsung pada bulan januari hingga bulan februari tahun
2022, yang dilaksanakan di Negeri Morella, Kecamatan Leihitu, Kabupaten
Maluku Tengah yang ditentukan secara purposive (maksud tertentu/sengaja)
berdasarkan kesesuaian lokasi penelitian dengan subtansi penelitian.
30

Tabel 4. waktu penyusunan


No Keterangan Januari Februari Maret April Mei
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pemasukan Draf
Proposal
2 Pembimbingan
Proposal
3 Penulisan dan
konsultasi
Proposal
4 Diskusi
Proposal dan
perbaikan
proposal

5 Penelitian
6 Pelengkap dan
menganalisi data
7 Konsultasi draf
skripsi
8 Seminar hasil
9 Perbaikan
skripsi
1 Ujian skripsi
0
31

3.6 Defenisi Operasional Variabel Dan Satuan Pengukuran


Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
1. Variabel Terikat atau Dependent Variable (Y)
Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi
akibat karena adanya variabel independen (bebas) (Sugiyono, 2019). Variabel
dependen dalam penelitian ini adalah minat berkunjung kembali. Minat diartikan
sebagai kehendak, keinginan atau kesukaan. Minat adalah sesuatu yang pribadi
dan berhubungan erat dengan sikap. Minat dan sikap merupakan dasar bagi
prasangka, dan minat juga penting dalam mengambil keputusan. Menurut Umar
(2019), minat berkunjung kembali merupakan perilaku yang muncul sebagai
respon terhadap objek yang menunjukkan keinginan pelanggan untuk melakukan
kunjungan ulang.
2. Variabel bebas / Independent Variabel (X)
Variabel bebas atau independent variabel menurut Sugiyono (2019) adalah
variabel yang memengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau
timbulnya variabel terikat. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut.
a. Produk.
Produk adalah segala sesuatu baik yang bersifat fisik maupun non fisik
yang dapat ditawarkan kepada konsumen untuk memenuhi keinginan dan
kebutuhannya.
Produk yang di maksud dalam penelitian ini adalah :
1) Fasilitas tujuan wisata, yaitu tersedianya fasilitas seperti kendaraan umum,
MCK, dan tempat ibadah.
2) Daya tarik wisata, yaitu wisata pantai Pantai Nitang Hahai memiliki
pemandangan yang menarik, dan pantai yang bersih.
b. Harga
Harga merupakan jumlah uang yang diperlukan sebagai penukar berbagai
kombinasi produk dan jasa, dengan demikian maka suatu harga haruslah
dihubungkan dengan bermacam-macam barang dan atau pelayanan, yang akhirnya
akan sama dengan sesuatu yaitu produk dan jasa (Laksana, 2018).
32

Harga yang di maksud dalam penelitian ini adalah :


1) Keterjangkauan harga, yaitu persepsi harga masuk objek wisata pantai
Pantai Nitang Hahai
2) Kesesuaian harga dengan kualitas produk, yaitu kesesuaian harga yang
harus dibayar untuk menikmati masuk wisata Pantai Nitang Hahai dengan
kualitas produk wisata pantai yang didapatkan (keindahan pantai,
kebersihan, sarana dan prasarana)
3) Kesesuaian harga dengan manfaat, yaitu harga yang dikeluarkan untuk
menikmati wisata pantai Pantai Nitang Hahai sesuai dengan manfaat
rekreasi, dapat menghibur, menghilangkan penat, dan memuaskan.
c. Promosi
Promosi adalah semua kegiatan yang dimaksudkan untuk menyampaikan
atau mengkomunikasikan suatu produk kepada pasar sasaran, untuk memberi
informasi tentang keistimewaan, kegunaan dan yang paling penting adalah tentang
keberadaannya, untuk mengubah sikap ataupun untuk mendorong orang-orang
supaya bertindak (Tjiptono, 2018).
Promosi yang di maksud dalam penelitian ini adalah :.
1) Hubungan masyarakat, yaitu adanya kegiatan dari pemerintah yang
ditujukan kepada masyarakat sebagai bentuk promosi mengenai pariwisata
panttai Pantai Nitang Hahai
2) Informasi dari mulut ke mulut, yaitu informasi tentang wisata Pantai
Nitang Hahai didapatkan oleh pengunjung melalui mulut ke mulut.
d. Tempat atau lokasi
Lokasi dalam service merupakan gabungan antara lokasi dan keputusan
atas saluran distribusi, dalam hal ini berhubungan dengan bagaimana cara
penyampaian jasa kepada konsumen dan dimana lokasi yang strategis (Purnama
dan Murwatiningsih, 2016 ).
Tempat dan lokasi yang di maksud dalam penelitian ini adalah :
1) Aksebilitas, yaitu akses jalan untuk menuju lokasi Pantai Nitang
Hahaibaik.
2) Visibilitas, yaitu lokasi Pantai Nitang Hahaistrategis, mudah ditemukan.
33

3) Tempat parkir, yaitu tempat parkir di area wisata Pantai Nitang Hahailuas
dan aman
e. Orang
Orang adalah semua pelaku yang memainkan peranan dalam penyajian
jasa sehingga dapat mempengaruhi persepsi pembeli. Indikator orang yang sesuai
dengan objek penelitian ini adalah pelayanan penduduk setempat yang bertugas
sebagai petugas loket, penjaga parkir ataupun pedagang layanan di objek wisata
pantai Pantai Nitang Hahai. Kompetensi, yaitu orang-orang yang bertugas di
Pantai Nitang Hahai(petugas pantai, penjaga tiket, penjaga parkir dan pedagang)
sudah bekerja sesuai dengan tugasnya.
Orang ( People ) yang di maksud dalam pneleitian ini adalah :
1) Kesopanan, yaitu orang-orang yang bertugas di Pantai Nitang
Hahai(petugas pantai, penjaga tiket, penjaga parkir dan pedagang)
bersikap sopan, baik dan ramah kepada pengunjung.
2) Responsif, yaitu orang-orang yang bertugas di Pantai Nitang
Hahai(petugas pantai, penjaga tiket, penjaga parkir dan pedagang) tanggap
terhadap keluhan yang masuk dari pengunjung.
3) Komunikasi yaitu orang-orang yang bertugas di Pantai Nitang
Hahai(petugas pantai, penjaga tiket, penjaga parkir dan pedagang) aktif
berkomunikasi dan memberikan informasi yang dibutuhkan pengunjung.
f. Proses
Proses merupakan gabungan semua aktivitas, umumnya terdiri dari
prosedur, jadwal pekerjaan, mekanisme, aktivitas dan hal-hal rutin, dimana jasa
dihasilkan dan disampaikan kepada konsumen (Lupiyoadi, 2018).
Proses yang di maksud dalam penelitian ini adalah :
1) Kecepatan proses pembelian tiket, yaitu proses pembelian tiket masuk
wisata pantai Nitang Hahai dilayani dengan cepat oleh petugas tiket.
2) Penyampaian terhadap keluhan, yaitu petugas menggapi keluhan yang
masuk dari pengunjung dengan baik.
34

3) Layanan yang diberikan cukup baik dan cepat, yaitu petugas wisata Pantai
Nitang Hahai memberikan pelayanan yang dibutuhkan pengunjung baik
dan cepat.
g. Bukti fisik ( Physical evidence )
Bukti fisik adalah lingkungan fisik perusahaan tempat jasa diciptakan dan
tempat penyedia jasa dan konsumen berinteraksi, ditambah elemen tangiable apa
saja yang digunakan untuk mengkomunikasikan atau mendukung peranan jasa itu
(Lupiyoadi, 2018). Lingkungan yaitu lingkungan di kawasan Pantai Nitang Hahai
bersih dan nyaman untuk pengunjung.
Bukti fisik ( Physical evidence ) pada penelitian ini adalah :
1) Tata letak yaitu penataan lokasi kawasan wisata Pantai Nitang Hahaitertata
rapi dengan baik dan enak dilihat.
2) Fasilitas tambahan yaitu terdapat fasilitas tambahan seperti penunjuk arah
di kawasan wisata Pantai Nitang Hahai yang pengunjung jelas dan mudah
dibaca.
3.7 Kerangka Pikir Penelitian
Kerangka pikir penelitian adalah pondasi utama di mana sepenuhnya
proyek penelitian itu ditujukan. Hal ini merupakan jaringan hubungan antar
variabel yang secara logis diterangkan, dikembangkan, dan dielaborasi dari
perumusan masalah yang telah diidentifikasi melalui proses wawancara,
observasi, dan survei literatur (Kuncoro, 2016). Kerangka pikir penelitian
mengemukakan tentang variabel yang akan diteliti yaitu: produk, harga, tempat,
promosi, orang, proses, bukti fisik sebagai variabel independen dan minat
berkunjung kembali sebagai variabel dependen. Pantai nitang hahai yang berada
di Negeri Morella Kecamatan Leihitu Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi
Maluku memiliki potensi antara lain usaha pantai ini sudah berjalan selama 3
tahun berarti kualitas dari pantai ini pastinya lebih baik karena pengalaman usaha
yang cukup lama ini, potensi lainnya yaitu memiliki keindahan pantai berupa
warna laut yang hijau kebiruan dan kecerahan lebih dari 10 meter hal ini membuat
pantai ini dikenal dengan air lautnya, selain itu pantai nitang hahaijuga memiliki
35

keanekaragaman terumbu karang dan ikan hias yang tak tertandingi sehingga
menjadi lokasi potensial wisata diving dan snorkeling.
Potensi pantai nitang hahai yang diuraikan diatas ternyata juga memiliki
kendala antara lain kurang adanya promosi dan pemasaran mengenai pantai ini hal
ini dikarenakan pengelola pantai sendiri belum bekerja sama dengan pemerintah
bahkan instansi-instansi tertentu dalam hal promosi dan pemasaran obyek daya
tarik wisata bahari Lubang Buaya, kendala lainnya berupa akses ke lokasi yang
cukup jauh dari kota Ambon, lahan parkir yang belum memadai hal ini
dikarenakan lahan parkir yang digunakan yaitu bahu-bahu jalan yang pada
akhirnya membuat jalan raya semakin sempit, kendala lainnya berupa manajemen
usaha pantai ini belum baik sehingga perlu dilakukan pengembangan objek daya
tarik wisata dengan menggunakan dua analisis yaitu analisis deskriptif untuk
mendeskripsikan indikator variabel wisatawan terhadap minat berkunjung
Kembali di objek wisata Lubang Buaya, sedangkan untuk melihat hubungan
faktor-faktor bauran pemasaran yang memengaruhi minat berkunjung Kembali
wisatawan menggunakan analisis linier berganda.
Berdasarkan uraian tersebut, maka kerangka pikir penelitian dalam
penelitian ini digambarkan sebagai berikut:
36

Gambar 1. Kerangka Pikir


Wisata Pantai Nitang Hahai

Potensi Kendala
1. Keindahan Pantai Dan 1. Kurangnya Promosi
Warna Laut Hijau Dan Pemasaran
Kebiruan Dan Kecerahan
2. Akses Yang Jauh Dari
Lebih Dari 10 Meter
Wisatawan Kota Ambon
2. Keanekaragaman
1. Lokal 3. Lahan Parker Yang
Terumbu Karang Dan Ikan
Kurang Memadai
Hias. 2.Domestik
4. Manajemen Usaha
3. Lokasi Potensial Wisata
Yang Belum Baik.
Diving Dan Snorkeling
5. Di Kelola Oleh
Keluarga

Bauran pemasaran

Produk Harga Tempat Promosi Orang Proses Bukti fisik


X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7

Minat Berkunjung Kembali


(Y)
37

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, T., & Tantri, F. (2016). Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
Alma, B. (2014). Manajemen Pemasaran Dan Pemasaran Jasa. Bandung:
Alfabeta.
Arikunto, S. (2016). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Baiquini, M, dkk., 2018. Pariwisata dan Krisis Lingkungan Global: Pariwisata
Berkelanjutan dan Pusaran Krisis Global. Udayana University Press.
Denpasar.
Bahtiar, M. L. (2016). Pengaruh Strategi Bauran Pemasaran Terhadap Minat
Pengunjung Kembali di Objek Wisata Pantai Kabupaten Gunungkidul.
[Skripsi]. Yogyakarta (ID): Universitas Yogyakarta.
Dirgabrata, H. S. (2015). Implementasi Marketing Mix Dan Pengaruhnya
Terhadap Minat Berkunjung Ke Taman Wisata Lembah Hijau. [Skripsi].
Lampung (ID): Universitas Lampung.
Fatmawati., 2019. Valuasi Ekonomi Terumbu Karang Di Kawasan Ekowisata
Bahari Lubang Buaya Negeri Morella. Skripsi (Tidak Dipublikasikan).
Universitas Pattimura, Ambon.
Hurriyati, R. (2017). Bauran Pemasaran Jasa dan Loyalitas Konsumen. Bandung:
Alfabeta.
Ismayanti. 2010. Pengantar pariwisata. Jakarta PT Gramedia Widisarana.
Jahja, Y. 2011. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Kusumaningrum 2019. Memenangkan Pasar dengan Pemasaran Efektif dan
Profitabel. Edisi Pertama. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Kuncoro, M. (2016). Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: Erlangga.
Kotler, A. 2018. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga.
Kotler, P. (2016). Dasar-dasar Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: BPEE.
Kotler, P., & Armstrong, G. (2017). Prisip-prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga.
Kotler, P., & Keller, K. L. (2018). Marketing Management. New Jersey:
PearsonPrentice Hall.
Kotler, P., & Keller, K. L. (2019). Marketing Management. New Jearsey: Pearson.
Kresna, B.D., 2017. Pengaruh Customer In Service Delivery Terhadap
Peningkatan Jumlah Nasabah Pada PT. Bank Sulselbar Syariah Cabang
Makassar. Skripsi. Makassar: Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin.
38

Lupiyoadi, H. (2018). Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Salemba Empat.


Lupiyoadi, Rambat dan A. Hamdani, (2019): Manajemen Pemasaran Jasa Edisi 2.
Jakarta: Salemba Empat.
Lovelock 2019. Manajemen Pemasaran Jasa.Alih bahasa Agus Widyantoro,
Cetakan Kedua. Jakarta; PT. INDEKS.
Papilaya R. L., 2016. Model dan Strategi Pengelolaan Destinasi Pariwisata Bahari
Berbasis Masyarakat. Program Doktor Manajemen Sumberdaya Pantai
Program Doktor Manajemen Sumberdaya Pantai Fakultas Perikanan dan
ilmu Kelautan Universitas Diponegoro. Semarang. Disertasi (tidak
dipublikasikan).
Papilaya, R. L. 2018. Ekonomi dan Bisnis Pariwisata Bahari. Materi Kuliah.
Program Studi Agrobisnis Perikanan. Fakultas Perikanan dan [Imu
Kelautan.Ambon.
Rambe, O. I. (2016). Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa Terhadap Minat Kembali
Ke Wonders Water World Waterpark CBD Polonia Medan. [Skripsi].
Medan (ID): Universitas Sumatera Utara.
Ruslan. R. 2019. Metode Penelitian PR dan Komunikasi, PT. Raja Grafindo
Persada, Jakarta.
Syafitri, 2018. “Pengaruh Good Corporate Governanceterhadap Nilai
Perusahaan”. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB,) Vol. 56.No. 1.
Sugiyono. 2019. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta.
Bandung.
Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta : Bandung
Suswantoro, G 2017. Dasar-Dasar Pariwisata. Yogyakarta : Andi

Tjiptono, F. (2017). Service Quality and Satisfaction. Yogyakarta: ANDI.


Tjiptono, F. (2016). Pemasaran Strategik. Yogyakarta: ANDI.
Tjiptono,F. (2018). Pemasaran Jasa. Jakarta: Gramedia Cawang.

.
39

LAMPIRAN
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS PATTIMURA
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
JURUSAN AGROBISNIS PERIKANAN
PROGRAM STUDI AGROBISNIS PERIKANAN
Jln. Mr. Chr. Soplanit Kampus Poka-Ambon Telp. (0911) 3825060 Fax (0911) 3825061
unpatti.ac.id

Kuesioner Penelitian
I. IDENTITAS RESPONDEN
1. Asal wisatawan :
2. Umur : tahun
3. Pendidikan terakhir
a) SD d) akademi/diploma
b) SLTP e) perguruan tinggi (S1/S2/S3)
c) SLTA
4. Pekerjaan
a) PNS d) TNI/PORLI
b) Pegawai swasta e) lainnya...........
c) Wirausaha
5. Pendapatan perbulan (Rp)
a) < 1.000.000
b) Rp 1.000.000 -1.500.000
c) Rp 1.500.001-2.500.000
d) Rp 2.500.000-3.500.000
e) >rp 3.500.000
40

II. PERTANYAAN PENELITIAN


Berilah respon terhadap pernyataan dalam tabel dengan memberikan tanda ( )
pada kolom yang sesuai dengan persepsi Saudara/i mengenai pernyataan tersebut.
Skala respon adalah sebagai berikut:
 STS (0) : SANGAT TIDAK SETUJU

 TS (1) : TIDAK SETUJU

 KS (2) : KURANG SETUJU

 S (3) : SETUJU

 SS (4) : SANGAT SETUJU

1. Produk

No Pernyataan Respon
0 1 2 3 4
1. Produk wisata Pantai Nitang Hahai
bervariasi
2. Kualitas produk wisata Pantai Nitang Hahai
baik.
3. Produk wisata Pantai Nitang Hahaiyang
dijajakan unik dan mempunyai ciri khas.
2. Harga
No Pernyataan Respon
0 1 2 3 4
4. Tarif masuk objek wisata Pantai Nitang
Hahai terjangkau.
5. Tarif masuk objek wisata Pantai Nitang
Hahai sesuai dengan kualitas produk
wisata yang didapatkan.
6. Tarif masuk objek wisata Pantai Nitang
Hahai sesuai dengan manfaat produk
wisata yang didapatkan.

3. lokasi
No Pernyataan Respon
1 2 3 4 5
7. Lokasi objek wisata Pantai Nitang Hahai
strategis dan mudah ditemukan.
41

8. Tempat parkir objek wisata Pantai Nitang


Hahai luas.
9. Wilayah objek wisata Pantai Nitang Hahai
aman.
4. Promosi
No Pernyataan Respon
0 1 2 3 4
10. Informasi yang didapatkan mengenai Pantai
Nitang Hahai akurat dan jelas.
11. Iklan mengenai objek wisata pantai nitang
hahai diberbagai media sosial atau baliho
menarik.

5. Orang
No Pernyataan Respon
0 1 2 3 4
12. Pegawai objek wisata Pantai Nitang
Hahaisudah bekerja sesuai dengan
kompetensinya
/ bidangnya.
13. Pegawai objek wisata Pantai Nitang Hahai
bersikap ramah dan sopan kepada
pengunjung.
14. Pegawai objek wisata Pantai Nitang Hahai
tanggap terhadap keluhan yang masuk dari
pengunjung dan bersedia membantu.
15. Pegawai objek wisata Pantai Nitang Hahai
aktif berkomunikasi dan memberikan
informasi serta mampu berbahasa asing untuk
melayani wisatawan asing.
6. proses
No Pernyataan Respon
0 1 2 3 4
16. Proses pembelian tiket masuk wisata Pantai
Nitang Hahai dilayani dengan cepat oleh
petugas tiket.
17. Petugas objek wisata Pantai Nitang Hahai
menggapi keluhan yang masuk dari
pengunjung dengan baik.
18. Pengunjung dapat langsung menikmati produk
pariwisata sesuai jam operasional
objek wisata Pantai Nitang Hahai.
7. Bukti Fisik
No Pernyataan Respon
0 1 2 3 4
19. Penataan lokasi kawasan wisata Pantai Nitang
Hahai tertata rapi dengan baik dan enak
dilihat dengan bangunan yang unik dan
kental dengan sejarah.
20. Fasilitas objek wisata Pantai Nitang Hahai
seperti MCK, Musholla, dan sebagainya
memadai dan terawat
21. Fasilitas tambahan seperti penunjuk arah di
kawasanwisata Pantai Nitang Hahai yang
jelas dan mudah dibaca oleh pengunjung.
22. Seluruh fasilitas objek wisata Pantai Nitang
Hahai bersih dan memberikan kenyamanan
bagi pengunjung.

8. minat berkunjung ulang


No Pernyataan Respon
0 1 2 3 4
23. Berapa kali anda telah mengujungi pantai ...........kali
24. Apakah anda selalu berminat mengunjungi
ulang objek wisata Pantai Nitang Hahai?
25. Apakah anda menjadikan Pantai Nitang
Hahai sebagai pilihan objek wisata utama
yang harus dikunjungi di Kota ambon?
26. Apakah anda memiliki keinginan untuk
selalu mencari informasi mengenai objek
wisata Pantai Nitang Hahai?

You might also like