Professional Documents
Culture Documents
Management of Asthma in Pediatric During COVID19 Pandemic (Dr. Dr. Retno Asih Setyoningrum Sp. A (K) )
Management of Asthma in Pediatric During COVID19 Pandemic (Dr. Dr. Retno Asih Setyoningrum Sp. A (K) )
Mengatasi penyempitan
1.
Mengevaluasi dan
Mengembalikan fungsi paru
memperbarui
ke keadaan normal
tata laksana jangka panjang
secepatnya untuk mencegah kekambuhan
Penilaian derajat serangan asma
Asma serangan Serangan asma dengan ancaman
Asma serangan berat
ringan-sedang henti napas
• Bicara dalam kalimat • Bicara dalam kata • Mengantuk
• Lebih senang duduk daripada • Duduk bertopang lengan • Letargi
berbaring • Gelisah • Suara napas tak terdengar
• Tidak gelisah • Frekuensi napas meningkat
• Frekuensi napas meningkat • Frekuensi nadi meningkat
• Frekuensi nadi meningkat • Retraksi jelas
• Retraksi minimal • SpO2 (udara kamar) < 90%
• SpO2 (udara kamar): 90 – 95% • PEF < 50% prediksi atau terbaik
• PEF > 50% prediksi atau terbaik
Pasien risiko tinggi
Rekomendasi 2
1. Pemberian obat pereda inhalasi menggunakan pMDI+spacer sama
efektifnya dengan pemberian melalui nebuliser
2. Kortikosteroid ampul harus diberikan dengan nebuliser jet, tidak boleh
dengan nebuliser ultrasonik
3. Cara inhalasi dengan DPI tidak sebaik nebuliser atau pMDI+spacer
Efektivitas pemberian β2 agonis kerja pendek via
MDI + spacer
Pemberian β2-agonis kerja pendek via MDI dan spacer mempunyai
efektivitas yang sama dengan pemberian via nebulizer, dengan
catatan:
• Pasien tidak dalam serangan asma berat atau ancaman henti
napas
• Pasien bisa menggunakan MDI dengan spacer
Rekomendasi 5
• Terapi inhalasi pada asma serangan berat dan ancaman henti
napas diberikan dengan menggunakan nebuliser
Rekomendasi 6
• Antikolinergik tidak digunakan sebagai terapi tunggal dalam
tatalaksana serangan asma
Tata laksana serangan asma di rumah
• Oleh pasien atau keluarga dengan pendidikan cukup
dan riwayat terapi teratur
• Bisa menggunakan nebulizer atau MDI (+spacer)
• Tidak boleh tata laksana di rumah, harus segera
dibawa fasyankes, bila:
• Risiko tinggi
• Sesak berat
Tata laksana serangan asma di rumah
Via nebulizer Via MDI + spacer
• Berikan β2-agonis kerja pendek, • Berikan serial β2 agonis kerja pendek via
lihat responsnya gejala spacer dengan dosis: 2 – 4 semprot
• Berikan satu semprot diikuti 6 – 8 tarikan
menghilang cukup diberikan
napas, lalu diberikan semprotan
satu kali
berikutnya dengan siklus yang sama
• Jika gejala belum membaik dalam • Jika membaik dengan dosis 2-4 semprot,
30 menit ulangi pemberian inhalasi dihentikan.
sekali lagi • Jika gejala tidak membaik dengan dosis 4
• Jika dengan 2 kali pemberian β2- semprot, ulang lagi 4 semprot selang 30
agonis kerja pendek via nebuliser menit, bila tidak membaik segera bawa
belum membaik segera bawa ke ke fasyankes
fasyankes
Tata laksana serangan asma di fasyankes
Tata laksana serangan asma di fasyankes
Tata laksana serangan asma di fasyankes
Tata laksana serangan asma di fasyankes
Tindak Lanjut
1. Bila pasien memenuhi kriteria untuk dipulangkan, obat yang
dibawakan pulang:
a. β2-agonis kerja pendek (bila tersedia sangat dianjurkan
pemberian inhalasi daripada pemberian preparat oral)
b. steroid oral, 3-5 hari tanpa tappering-off
c. Obat pengendali diteruskan jika ada
2. Kontrol ulang ke fasyankes 3-5 hari kemudian
Tata laksana di ruang rawat inap
1. Oksigenasi
2. Koreksi dehidrasi, gangguan elektrolit dan asidosis
3. Steroid intravena diberikan secara bolus, setiap 6-8 jam, dengan
dosis 0,5-1 mg/kgBB/hari
4. Nebulisasi β2-agonis (+ ipratropium bromide) dilanjutkan setiap 1−2
jam. Jika 4-6 kali pemberian terjadi perbaikan klinis, jarak pemberian
diperlebar tiap 4-6 jam.
5. Aminofilin intravena jika perlu
6. Alternatif : Magnesium sulfat
Tata laksana di ruang rawat intensif
Pertanyaan:
Apakah nebulisasi dapat mentransmisikan SARS-
CoV-2 melalui aerosol ?
Nebulisasi Selama Pandemi COVID-‐19 di
RS
Nebulisasi Selama Pandemi COVID-‐19 di RS: Pro
British National Institute for Health and Care Excellence (NICE):
Melanjutkan pemakaian nebulizer krn aerosol berasal
dari cairan dlm nebulizer chamber yang tidak membawa
partikel virus dari pasien
CDC. COVID-‐19 Healthcare infection prevention and control FAQs for COVID-‐19.
Updated April 23, 2020. Accessed April 30, 2020. https://www.cdc.gov/coronavirus/2019--
‐ncov/ hcp/infection-‐control-‐faq.html
Nebulisasi Selama Pandemi COVID-‐19 di RS: Pro
GOLD strategy:
GINA 2020:
• Bila memungkinkan, nebulizer dihindari krn transmisi ke
pasien lain atau nakes
Lain‐Lain:
1 Sethi S, et al. The use of nebulized pharmacotherapies during the COVID-‐19 pandemic. Ther Adv Respir Dis 2020,;14: 1–9 .
2 Cazzola M, dkk. Guidance on nebulisation during the current COVID-‐19 pandemic. Respiratory Medicine 176 (2021) 106236
Hal-Hal yang Tidak Boleh Dilakukan pada Nebulisasi di RS
Selama Pandemi COVID-19
Lain-Lain:
[1] Sethi S, et al. The use of nebulized pharmacotherapies during the COVID-‐19 pandemic. Ther Adv Respir Dis 2020,;14: 1–9 .
[2]. Cazzola M, dkk. Guidance on nebulisation during the current COVID-‐19 pandemic. Respiratory Medicine 176 (2021) 106236. *3+ Swarnakar
R, dkk. ICS guidance for nebulization during the COVID-‐19 pandemic. Indian Chest Society. 2020.
Hal-Hal yang Tidak Boleh Dilakukan pada Nebulisasi di RS
Selama Pandemi COVID-19
Lain-Lain:
• Mengkombinasi terapi aerosol dengan fisioterapi dada dan suctioning
• Menggunakan jet nebulizer atau pMDI untuk aerosol delivery pd pasien yang memakai
ventilator
• Membuang “alat bekas pakai” tdk pada tempatnya, tidak memakai mouthpiece dan
selang baru untuk setiap nebulisasi
• Tidak melakukan desinfeksi peralatan dengan alkohol 70% atau hidrogen peroksida
3%
Swarnakar R, dkk. ICS guidance for nebulization during the COVID-‐19 pandemic. Indian Chest Society. 2020.
Nasihat Praktis untuk Nebulisasi di RS Selama Pandemi
COVID-19
Sebelum nebulisasi
• Mencuci tangan
• Pastikan alatnya bersih
• Pastikan proteksi adekuat
Saat nebulisasi
• Ruangan terpisah atau ruangan tekanan negative
• Mouthpiece lebih dianjurkan dibanding facemask
Pasca-‐nebulisasi
• Bersihkan dan desinfeksi nebulizer
• Bersihkan area tempat nebulisasi dilakukan
Cazzola M, dkk. Guidance on nebulisation during the current COVID-‐19 pandemic.
Respiratory Medicine 176 (2021) 106236
Take Home Messages
• Tatalaksana asma sesuai dejata keparahan