You are on page 1of 21

DOKUMENTASI ASUHAN KEBIDANAN

PADA BY NY. S NEONATUS 3 HARI FISIOLOGIS


DI PMB NURUL HIKMAH, AMD. KEB

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Klinik Kebidanan II (PKK2)

Dosen Pembimbing : Hj.Erni Setiawati, SST,M.Pd

Disusun Oleh :
Nama : Mega Lutfiyanna Tassya
NIM : P07124119045
Semester : VB

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN
DIPLOMA III JURUSAN KEBIDANAN
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kita panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kita semua, sehingga saya
dapat menyelesaikan laporan “Dokumentasi Asuhan KebidananPada By Ny. S
Neonatus 3 Hari Fisiologis Di Pmb Nurul Hikmah, Amd. Keb”.

Adapun laporan “Dokumentasi Asuhan Kebidanan Pada By Ny. S


Neonatus 3 Hari Fisiologis Di Pmb Nurul Hikmah, Amd. Keb” ini telah saya
usahakan semaksimal mungkin dan pada kesempatan ini saya ingin mengucapkan
terima kasih kepada Clinical Instructur serta Dosen Pembimbing yang telah
membantu saya dalam menyelesaikan laporan ini.

Namun tidak lepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa
dalam laporan PKK II ini masih jauh dari kesempurnaan, hal ini karena adanya
kekurangan dan keterbatasan kemampuan menulis. Oleh karena itu saya
mengharapkan segala kritik dan saran yang membangun dari para pembaca untuk
kesempurnaan dan perbaikan kedepannya.

Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari laporan ini dapat


bermanfaat dan menambah pengetahuan serta wawasan terhadap pembaca.

Banjarbaru, Oktober 2021

Mega Lutfiyanna Tassya


BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Neonatus adalah bayi yang baru mengalami proses kelahiran dan
harus menyesuaikan diri dari kehidupan intra uteri ke kehidupan ekstra
uterin. Bayi baru lahir atau neonatus meliputi umur 0 - 28 hari.
Bayi merupakan golongan umur yang paling rentan atau memiliki
risiko gangguan kesehatan paling tinggi. Upaya kesehatan yang dilakukan
untuk mengurangi risiko tersebut antara lain dengan melakukan persalinan
yang ditolong oleh tenaga kesehatan dan pelayanan kepada neonatus, bayi
dan balita. Bayi yang lahir akan mengalami adaptasi sehingga yang semula
bersifat bergantung kemudian menjadi mandiri secara fisiologis. Sebelum
diatur oleh tubuh bayi sendiri, fungsi tersebut dilakukan plasenta yang
kemudian masuk ke periode transisi.
Penelitian menunjukkan bahwa, 50% kematian bayi terjadi dalam
periode neonatal yaitu dalam bulan pertama kehidupan. Kurang baiknya
penanganan bayi baru lahir yang sehat akan menyebabkan kelainan-
kelainan yang mengakibatkan cacat seumur hidup, bahkan kematian.
Misalnya karena hipotermi akan menyebabkan hipoglikemia dan akhirnya
dapat terjadi kerusakan otak. Jadwal kunjungan bayi baru lahir perlu
dilakukan oleh tenaga kesehatan karena bayi memerlukan pemantauan
ketat untuk menentukan masa transisi kehidupannya ke kehidupan luar
berlangsung baik, bayi baru lahir juga membutuhkan asuhan yang dapat
meningkatkan kesempatan untuknya menjalani masa transisi dengan baik.
Oleh karena itu, penulis membuat makalah dengan judul “Asuhan Bayi
Baru Lahir dan Neonatus.”

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Memberikan asuhan kebidanan pada neonatus 3 hari fisiologis dengan
menggunakan pendekatan manajemen kebidanan.
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengkajian pada neonatus
b. Menyusun kebutuhan segera sesuai dengan kebutuhan pada
neonatus
c. Melakuakan evaluasi asuhan kebidanan yang telah dilakukan pada
neonatus.
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Konsep Dasar Neonatus


1. Pengertian
Masa neonatal adalah masa sejak lahir sampai dengan 4 minggu
(28 hari) sesudah kelahiran. Neonatus adalah bayi berumur 0 hari
sampai dengan usia 1 bulan sesudah lahir. Neonatus dini adalah bayi
berusia 0-7 hari. Neonatus lanjut adalah bayi berusia 7-28 hari
(Muslihatun, 2010, hal.2)
2. Adaptasi Neonatus
Periode neonatal merupakan periode paling kritis dalam fase
pertumbuhan dan perkembangan bayi karena pada periode ini terjadi
transisi dari kehidupan di dalam kandungan ke kehidupan di luar
kandungan yang merupakan perubahan drastic. Proses transisi ini
menuntut perubahan fisiologik yang bermakna dan efektif oleh bayi,
guna memastikan kemampuan bertahan hidup (Saputra & Anita
2014b, hal. 16).
Sondakh. J (2013, hal. 156) menyatakan bahwa adaptasi neonatus
terhadap kehidupan di luar kandungan adalah :
a. Adaptasi Ginjal
Laju filtrasi glomerulus relative rendah pada saat lahir
disebabkan oleh tidak adekuatnya area permukaan kapiler
glomerulus. Penurunan kemampuan untuk mengsekresikan obat-
obatan dan kehilangan cairan yang berlebihan mengakibatkan
asidosis dan ketidakseimbangan cairan.
Sebagian besar bayi baru lahir berkemih dalam 24 jam
pertama, setelah itu mereka berkemih 5 -20 kali dalam 24 jam.
Urine dapat keruh karena lendir dan garam asam urat; noda
kemerahan (debu batu bata) dapat diamati pada popok karena
Kristal asam urat.
b. Adaptasi Hati
Selama periode neonatus, hati memproduksi zat yang esensial
untuk pembentukan darah. Penyimpanan zat besi ibu cukup
memadai bagi bayi sampai 5 bulan kehidupan ekstrauterin; pada
saat ini bayi baru lahir rentan terhadap defesiensi zat besi.
Hati juga mengontrol jumlah bilirubin tak terkonjugasi yang
bersirkulasi, pigmen berasal dari hemoglobin dan dilepaskan
bersamaan dengan pemecahan sel-sel darah merah. Bilirubin tak
terkonjugasi dapat meningkatkan sistem vascular dan menembus
jaringan ekstra vascular lainnya (misalnya: kulit, sklera, dan,
membrane mukosa oral) mengakibatkan warna kuning yang
disebut jaundice atau icterus.
c. Adaptasi Imun
Pada neonatus tidak terdapat sel plasma pada sumsum tulang,
lamina propia ilium serta apendiks.plasenta merupakan sawar
sehingga fetus bebas dari antigen dan stress imunologis. Pada
bayi baru lahir hanya terdapat gama globulin G, sehingga
immunoglobulin dari ibu dapat melalui plasenta karena berat
molukulnya kecil. tetapi bila ada infeksi yang dapat melalui
plasenta (toksoplasma, lues, herpes simpleks dan lain-lain), reaksi
imunologis dapat terjadi dengan pembentukkan sel plasma dan
anti gama A,G, dan M.
d. Metabolisme
Luas permukaan tubuh neonatus, relative lebih luas dari
tubuh orang dewasa sehingga metabolism basal per kg BB akan
lebih besar. Bayi baru lahir harus menyesuaikan diri dengan
lingkungan baru sehingga energy diperoleh dari metabolism
karbohidrat.
Pada jam-jam pertama energi didaptkan dari perubahan
karbohidrat. Pada hari ke dua, energi berasal dari pembakaran
lemak. setelah mendapatkan susu kurang lebih pada hari ke enam,
pemenuhan kebutuhan energi bayi 60% di dapatkan dari lemak
dan 40 % didapatkan dari karbohidrat (Muslihatun, 2010, hal.14)
3. Kebutuhan Dasar Neonatus
Muslihatun (2010, hal. 39) menyatakan bahwa kebutuhaan dasar
neonatus sebagai berikut :
a. Nutrisi
Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan yang terbaik bagi
bayi. ASI diketahui mengandung zat gizi yang paling sesuai untuk
pertumbuhan dan perkembanagan bayi, baik kualitas maupun
kuantitasnya. Berikan ASI sesering mungkin sesuai dengan
keinginan ibu (jika payudara sudah penuh) atau sesuai kebutuhan
bayi, yaitu setiap 2-3 jam (paling sedikit setiap 4 jam), bergantian
antara payudara kiri dan kanan. Berikan ASI saja (ASI ekslusif)
sampai bayi berusia 6 bulan.
b. Tidur
Memasuki bulan pertama kehidupan bayi,bayi baru lahir
menghabiskan waktunya untuk tidur. Macam tidur bayi adalah
tidur aktif atau tidur ringan dan tidur lelap. Pada siang hari hanya
15% waktu digunakan bayi dalam keadaan terjaga, yaitu untuk
meaangis, gerakan motorik, sadar dan mengantuk. Sisa waktu
yang 85% lainnya digunakan bayi untuk tidur.
c. Kebersihan kulit
Kulit bayi masih sangat sensitive terhadap kemungkinan
terjadinya infeksi. Untuk mencegah terjadinya infeksi pada kulit
bayi, keutuhan kulit harus senantiasa dijaga. Verniks kaseosa
bermanfaat untuk melindungi kulit bayi, sehingga jangan
dibersihkan pada saat memandikan bayi. Untuk menjaga
kebersihan kulit bayi, arus memastikan semua pakaian, handuk,
selimut dan kain yang digunakan untuk bayi selalu bersih dan
kering.
d. Perawatan tali pusat
Perawatan tali pusat yang benar pada bayi adalah dengan
tidak membubuhkan apapun pada pusar bayi, menjaga pusar bayi
agar tetap kering. Punting bayi akan segera lepas pada minggu
pertama.

B. Konsep Dasar Asuhan Neonatus


1. Pengertian Asuhan Neonatus
Asuhan kebidanan adalah perawatan yang diberikan oleh bidan.
Asuhan neonatus, bayi, dan balita adalah perawatan yang diberikan oleh
bidan pada bayi baru lahir, bayi ,dan balita (Dewi ,2011 hal. 71)
2. Tujuan Asuhan Neonatus
Tujuan asuhan Neonatus adalah untuk mempertahankan agar tidak
ada penyimpangan yang dapat menyebabkan gangguan pada neonatus,
bayi dan balita (Dewi, 2011 hal. 71).
3. Jadwal Kunjungan
Kunjungan neonatus bertujuan untuk meningkatkan akses neonatus
terhadap pelayanan kesehatan dasar, mengetahui sedini mungkin
komplikasi yang terjadi pada bayi sehingga dapat segera ditangani dan
bila tidak dapat ditangani maka dirujuk ke fasilitas yang lebih lengkap
untuk mendapatkan perawatan yang optimal. Jadwal kunjungan
neonatus atau bayi baru lahir antara lain:
a. Kunjungan I
Dilakukan pada 6 jam pertama setelah kelahiran.
1) Menjaga agar bayi tetap hangat dan kering. Menilai
penampilan bayi secara umum yaitu bagaimana penampakan
bayi secara keseluruhan dan bagaimana ia bersuara yang dapat
menggambarkan keadaan kesehatannya.
2) Tanda-tanda pernapasan, denyut jantung dan suhu badan
penting untuk diawasi selama 6 jam pertama.
3) Menjaga tali pusat agar tetap bersih dan kering.
4) Pemberian ASI awal.
b. Kunjungan II
Pada hari ke-3 setelah kelahiran
1) Menanyakan pada ibu mengenai keadaan bayi
2) Menanyakan bagaimana bayi menyusui.
3) Memeriksa apakah bayi terlihat kuning (ikterus)
4) Memeriksa apakah ada nanah pada pusat bayi dan apakah baunya
busuk
c. Kunjungan III
Pada hari ke-8 sampai 28 hari setelah kelahiran. Tapi biasanya pada
minggu ke-2 bersamaan dengan saat melakukan kunjungan nifas yang
ketiga pada ibu.
1) Tali pusat biasanya sudah lepas pada kunjungan 2 minggu pasca
salin
2) Memastikan apakah bayi mendapatkan ASI yang cukup
3) Bayi harus mendapatkan imunisasi
d. Kunjungan IV
Pada 6 minggu setelah kelahiran. Kunjungan neonatus hanya 3 kali
kunjungan tapi saat melakukan kunjungan nifas yang ke-4 pada ibu
sekaligus melihat kondisi bayi.
1) Memastikan bahwa laktasi berjalan baik dan berat badan bayi
meningkat.
2) Melihat hubungan antara ibu dan bayi.
3) Menganjurkan ibu untuk membawa bayinya ke posyandu untuk
penimbangan dan imunisasi.
4) Standar Kunjungan Neonatus ( KN )

Kunjungan Penatalaksanaan

Kunjungan Neonatal 1. Mempertahankan suhu tubuh bayi Hindari


ke-1 (KN 1) memandikan bayi hingga sedikitnya enam
dilakukan dalam jam dan hanya setelah itu jika tidak terjadi
kurun waktu 6-48 masalah medis dan jika suhunya 36.5
jam setelah bayi Bungkus bayi dengan kain yang kering dan
lahir. hangat, kepala bayi harus tertutup
Kunjungan Penatalaksanaan

2. Pemeriksaan fisik bayi


3. Dilakukan pemeriksaan fisik
a. Gunakan tempat tidur yang hangat dan
bersih untuk pemeriksaan
b. Cuci tangan sebelum dan sesudah
pemeriksaan lakukan pemeriksaan
c. Telinga : Periksa dalam hubungan letak
dengan mata dan kepala
d. Mata :. Tanda-tanda infeksi
e. Hidung dan mulut : Bibir dan
langitanPeriksa adanya sumbing
Refleks hisap, dilihat pada saat
menyusu
f. Leher :Pembekakan,Gumpalan
g. Dada : Bentuk,Puting,Bunyi nafas,,
Bunyi jantung
h. Bahu lengan dan tangan :Gerakan
Normal, Jumlah Jari
i. System syaraf : Adanya reflek moro
j. Perut : Bentuk, Penonjolan sekitar tali
pusat pada saat menangis, Pendarahan
tali pusat ? tiga pembuluh, Lembek
(pada saat tidak menangis), Tonjolan
k. Kelamin laki-laki : Testis berada dalam
skrotum, Penis berlubang pada letak
ujung lubang
l. Kelamin perempuan :Vagina
berlubang,Uretra berlubang, Labia
minor dan labia mayor
m. Tungkai dan kaki : Gerak normal,
Kunjungan Penatalaksanaan

Tampak normal, Jumlah jari


n. Punggung dan Anus: Pembekakan atau
cekungan, Ada anus atau lubang
o. Kulit : Verniks, Warna, Pembekakan
atau bercak hitam, Tanda-Tanda lahir
p. Konseling : Jaga kehangatan,
Pemberian ASI, Perawatan tali pusat,
Agar ibu mengawasi tanda-tanda
bahaya
q. Tanda-tanda bahaya yang harus dikenali
oleh ibu : Pemberian ASI sulit, sulit
menghisap atau lemah hisapan,
Kesulitan bernafas yaitu pernafasan
cepat > 60 x/m atau menggunakan otot
tambahan, Letargi bayi terus menerus
tidur tanpa bangun untuk makan,Warna
kulit abnormal kulit biru (sianosis) atau
kuning, Suhu-terlalu panas (febris) atau
terlalu dingin (hipotermi), Tanda dan
perilaku abnormal atau tidak biasa,
Ganggguan gastro internal misalnya
tidak bertinja selama 3 hari, muntah
terus-menerus, perut membengkak, tinja
hijau tua dan darah berlendir, Mata
bengkak atau mengeluarkan cairan
r. Lakukan perawatan tali pusat
Pertahankan sisa tali pusat dalam
keadaan terbuka agar terkena udara dan
dengan kain bersih secara longgar,
Lipatlah popok di bawah tali pusat ,Jika
tali pusat terkena kotoran tinja, cuci
Kunjungan Penatalaksanaan

dengan sabun dan air bersih dan


keringkan dengan benar
4. Gunakan tempat yang hangat dan bersih
5. Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan
pemeriksaan
6. Memberikan Imunisasi HB-0
Kunjungan Neonatal 1. Menjaga tali pusat dalam keadaaan bersih
ke-2 (KN 2) dan kering
dilakukan pada kurun 2. Menjaga kebersihan bayi
waktu hari ke-3 3. Pemeriksaan tanda bahaya seperti
sampai dengan hari kemungkinan infeksi bakteri, ikterus, diare,
ke 7 setelah bayi berat badan rendah dan Masalah pemberian
lahir. ASI
4. Memberikan ASI Bayi harus disusukan
minimal 10-15 kali dalam 24 jam) dalam 2
minggu pasca persalinan
5. Menjaga keamanan bayi
6. Menjaga suhu tubuh bayi
7. Konseling terhadap ibu dan keluarga untuk
memberikan ASI ekslutif pencegahan
hipotermi dan melaksanakan perawatan bayi
baru lahir dirumah dengan menggunakan
Buku KIA
8. Penanganan dan rujukan kasus bila
diperlukan
Kunjungan Neonatal 1. Pemeriksaan fisik
ke-3 (KN-3) 2. Menjaga kebersihan bayi
dilakukan pada kurun 3. Memberitahu ibu tentang tanda-tanda bahaya
waktu hari ke-8 Bayi baru lahir
sampai dengan hari 4. Memberikan ASIBayi harus disusukan
minimal 10-15 kali dalam 24 jam) dalam 2
Kunjungan Penatalaksanaan

ke-28 setelah lahir. minggu pasca persalinan.


5. Menjaga keamanan bayi
6. Menjaga suhu tubuh bayi
7. Konseling terhadap ibu dan keluarga untuk
memberikan ASI ekslutif pencegahan
hipotermi dan melaksanakan perawatan bayi
baru lahir dirumah dengan menggunakan
Buku KIA
8. Memberitahu ibu tentang Imunisasi BCG
9. Penanganan dan rujukan kasus bila
diperlukan
Sumber: Kemenkes RI, 2013, hal. 56 dan Meilani, 2013, hal. 62.
DOKUMENTASI ASUHAN KEBIDANAN
PADA BY NY. S NEONATUS 3 HARI FISIOLOGIS
DI PMB NURUL HIKMAH, AMD. KEB

PENGKAJIAN
Hari / Tanggal : Selasa, 12 Oktober 2021
Pukul : 09. 00 WITA

IDENTITAS
Identitas Bayi
Nama By Ny. S

Tanggal /Jam lahir Sabtu, 09 Oktober 2021, 23.37


WITA

Jenis kelamin Laki- laki

Anak ke 2 (dua)

Identitas Orang Tua


ISTRI SUAMI

Nama Ny. S Tn. A

Umur 32 Tahun 33 Tahun

Agama Islam Islam

Pendidikan SD SMA

Pekerjaan IRT Karyawan Honorer

Suku/Bangsa Banjar/Indonesia Banjar/Indonesia

Alamat Cempaka Rt. 14


PROLOG
Bayi lahir 3 hari yang lalu, jenis kelamin laki-laki, lahir spontan
belakang kepala, segera menangis warna kulit kemerahan dan bergerak
aktif, ditolong oleh bidan

SUBJEKTIF
Ibu mengatakan bayinya sehat dan menyusu dengan kuat

OBJEKTIF
Keadaan umum baik, jenis kelamin laki-laki BB: 3.300 gram, PB: 50 cm
LK: 33 cm, LD: 32 cm. Bayi menangis kuat, kulit berwarna merah
muda, pergerakan aktif. Bayi tidak sianosis, reflek hisap baik, abdomen
tidak kembung, tali pusat belum putus, tidak ada tanda-tanda infeksi pada
tali pusat, BAK dan BAB (+).

ANALISA
Neonatus umur 3 hari fisiologis

PENATALAKSANAAN
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga bahwa
bayi dalam keadaan baik. Ibu dan keluarga mengerti
2. Menjaga kebersihan dan kehangatan bayi dengan mengganti pakaian
bayi bila basah atau kotor, menyelimuti bayi dengan pakaian tebal
dan bersih serta menutupi bagian kepala bayi. Kebersihan dan
kehangatan bayi terjaga
3. Memberitahukan kepada ibu tentang pentingnya pemberian ASI
yang pertama kali yaitu kolostrum yang warnanya kuning agak
kental karena mengandung antibody atau kekebalan yang
menghindarkan bayi dari berbagai kemungkinan penyakit serta
menganjurkan ibu untuk memberikan ASI secara ekslusif (ASI saja)
secara on demand (semau bayi) sampai bayinya berumur 6 bulan
tanpa memberikan susu formula dan makanan tambahan lain serta
menyendawakan bayi setelah menyusui. Ibu mengerti dan akan
memberikan ASI kepada bayinya dan bayinya sudah bisa menyusu
dan menghisap dengan kuat.
4. Mengingatkan kembali ibu cara menyusui yang benar yaitu: (Buku
KIA Halaman 15)
a. Mengatur posisi ibu duduk dengan nyaman (santai tapi tegak).
Gunakan bantal atau selimut untuk menopang bayi. Ibu duduk
dengan nyaman.
b. Menempatkan dan memposisikan kepala dan badan bayi berada
dalam garis lurus, (bayi dimiringkin di pangkuan, kepala bayi
disiku bagian dalam lengan dengan telapak tangan memegang
bokong bayi). Kepala bayi dan badan bayi berada dalam garis
lurus.
c. Menempatkan dan memposisikan wajah bayi menghadap
payudara, pernapasan bayi jangan sampai tertutup payudara ibu,
kemudian tangan lain menyangga payudara dengan 4 jari
menekan payudara bagian bawah aerola. Masukkan seluruh
putting payudara sampai Sebagian besar aerola masuk ke dalam
mulut bayi. Bayi menyusu dan mengihsap.
d. Menyusukan payudara secara bargantian. Ibu mengerti
5. Memberitahu pada ibu cara merawat tali pusat tanpa memberi
apapun pada daerah tali pusat dan hanya membungkusnya
menggunakan kasa steril untuk mencegah terjadinya infeksi. Ibu
mengerti dan tidak ada infeksi pada tali pusat.
6. Memberitahu pada ibu pencegahan infeksi dapat di lakukan dengan
cara perawatan tali pusat, memandikan bayi dengan air bersih dan
hangat, segera mengganti popok bayi setelah BAK dan BAB. Ibu
mengerti mengenai cara perawatan bayi sehari-hari.
7. Menjelaskan kapada ibu tanda-tanda bahaya pada bayi baru lahir,
yaitu:
a. Perdarahan tali pusat berbau busuk atau bernanah
b. Tubuh bayi panas
c. Tidak mau menyusu
d. Kejang
e. Tidak bisa tenang
f. Menangis terus-menerus
Jika ibu mendapati bayinya mengalami hal tersebut, maka segera
membawa bayi ke tempat pelayanan kesehatan terdekat. Ibu
bersedia.
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kunjungan neonatus bertujuan untuk meningkatkan akses neonatus
terhadap pelayanan kesehatan dasar, mengetahui sedini mungkin
komplikasi yang terjadi pada bayi sehingga dapat segera ditangani dan
bila tidak dapat ditangani maka dirujuk ke fasilitas yang lebih lengkap
untuk mendapatkan perawatan yang optimal. Jadwal kunjungan
neonatus dan bayi baru lahir antara lain:
1. Kunjungan I: Dilakukan pada 6 jam pertama setelah kelahiran
2. Kunjungan II: Pada hari ke-3 setelah kelahiran
3. Kunjungan III: Pada hari ke-8 sampai 28 hari setelah kelahiran
4. Kunjungan IV: Pada 6 minggu setelah kelahiran.
Kunjungan neonatus hanya 3 kali kunjungan tapi saat melakukan
kunjungan nifas yang ke-4 pada ibu sekaligus melihat kondisi bayi.
Dalam melakukan kunjungan rumah, bidan harus memperhatikan
kebutuhan higiene, memandikan bayi, memelihara tali pusat, pakaian
bayi, merawat kuku bayi, merawat mulut bayi, merawat telinga,
merawat hidung, kebutuhan makanan, dan kebutuhan tidur.

B. Saran
Tenaga kesehatan sebaiknya mengetahui jadwal kunjungan dan
asuhan bayi baru lahir yang harus dilakukan setiap kunjungan tersebut
karena bayi memerlukan pemantauan ketat untuk menentukan masa
transisi kehidupannya ke kehidupan luar berlangsung baik.
DAFTAR PUSTAKA

Deslidel, dkk. 2011. Asuhan Neonatus, Bayi, dan Balita. Jakarta: EGC.
Dewi, Vivian Nanny Lia dan Sunarsih Tri. (2011). Asuhan Kebidanan pada Ibu
Nifas. Jakarta: Salemba Medika
Kemenkes RI. Riset Kesehatan Dasar 2013 In: Kesehatan, editor. Jakarta:
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan; 2013.
Lockhart Anita dan Saputra Lyndon. 2014. Asuhan Kebidanan Fisiologis dan
Patologis. Tanggerang: BINARUPA AKSARA Publisher
Muslihatun, Wafi Nur. 2010. Asuhan Neonatus, Bayi, dan Balita. Yogyakarta:
Fitramaya.
Sondakh Jenny J.S. 2013. Asuhan Kebidanan Persalinan & Bayi Baru Lahir.
Erlangga
Sudarti dan Endang khoirunnisa. 2010. Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, Dan
Anak Balita. Yogyakarta: Nuha Medika.
Wahyuni, Sari.2012.Asuhan Neonatus,dan Balita. Jakarta: EGC.
Yeyeh Al Rukiyah, 2012. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta: Trans
Info Media.
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN
Jalan Haji MistarCokrokusumo No. IA Banjarbaru 70714
Telp. (0511) 4773267- 4780516- 4781619 Fax (0511) 4772288
e-mail: poltekkes_banjarmasin@yahoo.co.id, kepeg_poltekesbjm@yahoo.co.id
JurusanKesling (0511) 4781131; Keperawatan (0511) 4772517; Kebidanan (0511) 3268018;
Gizi (0511) 4368621; Keperawatan Gigi (0511) 4772721; AnalisKesehatan (0511) 4772718

LEMBAR KONSULTASI ASUHAN KEBIDANAN

Mata Kuliah : Praktik Klinik Kebidanan II


Dosen Pembimbing : Hj.Erni Setiawati, SST,M.Pd
Judul : Dokumentasi Asuhan Kebidanan Pada By Ny. S Neonatus
3 Hari Fisiologis Di Pmb Nurul Hikmah, Amd. Keb

Tanda Tangan

No Hari/Tanggal Materi Konsultasi Saran Pembimbing Pembimbing Mahasiswa


.

Pembimbing

Hj.Erni Setiawati, SST,M.Pd


NIP. 19591010981032005

You might also like