You are on page 1of 28

SIFAT-SIFAT MORFOLOGI

DAN FISIK TANAH


Morfologi Tanah
Morfologi tanah sifat-sifat tanah yang dapat
diamati di lapang, seperti horisonisasi, warna
tanah, tekstur, struktur, konsistensi
1. HORISONISASI
– Tanah memiliki lapisan-lapisan disebut horison
bila memiliki hubungan genesis satu dengan lainnya
– Horison utama O, A, B, C dan R
– Horison-horison dapat dibedakan berdasarkan
warna, struktur, terkstur, konsistensi, dll
– Ditetapkan di lapang jenis horison, ketebalan
(dalam cm) dan batas horison (kejelasan dan
topografi)
Simbol horison
A

R
Horison A
Tanah
Horison B

Horison C (Bahan
Induk)

Horison R (Batuan
Induk)

Profil Tanah
Pelapukan Fisik
– Horison O horison penumpukan bahan organik, baik sudah terlapuk
ataupun belum, di permukaan tanah mineral atau tanah organik
– Horison A horison yang terbentuk di permukaan atau di bawah hor.
O, menunjukkan aktivitas mikroorganisme dan kadar BOT yang tinggi,
terjadi pelapukan intensif, subur
– Horison B horison yang memperlihatkan adanya dominasi satu
atau beberapa hal berikut: penumpukan liat, besi, alumnium,
karbonat, gipsum, humus, dll
– Horison C horison yang memperlihatkan sedikitnya proses
pembentukan tanah, dapat merupakan bahan induk tanah
– Horison R lapisan batuan keras, seperti granit, basalt, batupasir,
batukapur, dll
2. WARNA TANAH
– Mudah dikenali dan ditetapkan

– Memberikan arti tertentu pada sifat-sifat tanah

– Mencermikan proses-proses tertentu dalam tanah

– Ditetapkan dengan menggunakan Munsell Soil


Color Chart saat penetapan warna sebaiknya
tanah dalam kondisi lembab dan terlindung dari
sinar matahari langsung
Contoh Lembar Warna dalam Munsell Soil Color Chart

Hue: menunjukkan panjang


gelombang

Value: menunjukkan gelap


terangnya warna, makin ke
bawah makin gelap, angka
mengecil

Chroma: menunjukkan
kemurnian warna, makin ke
kiri makin kotor.

Contoh: 5 YR 5/6
Merah kekuningan
l Beberapa Arti Warna Tanah
– Menunjukkan kadar bahan organik dalam tanah
lapisan atas tanah umumnya berwarna gelap
karena kadar bahan organik yang tinggi
l Beberapa Arti Warna Tanah
– Menunjukkan kondisi drainase tanah drainase
tanah yang baik dicirikan oleh lapisan-lapisan
tanah yang berwarna kemerahan atau kecoklatan
seragam, drainase buruk dicirikan oleh warna
kelabu terjadi akibat proses oksidasi-reduksi
besi
3. TEKSTUR
– Tekstur adalah perbandingan relatif fraksi-fraksi pasir,
debu, dan liat di dalam tanah
– Tekstur tanah hanya mencakup butir tanah yang
ukurannya < 2 mm
– Ukuran butir tanah < 2 mm dibagi menjadi:

§ Pasir : 50 – 2.000 µm
§ Debu : 2 – 50 µm
§ Liat : < 2 µm
– Campuran pasir, debu dan liat dalam tanah dengan
perbandingan tertentu menghasilkan kelas-kelas
tekstur tertentu ada 12 kelas tekstur
Segitiga tekstur
mengelompokkan
tekstur ke dalam
12 kelas

Contoh:
Liat = 50 %
Debu = 45 %
Pasir = 5 %

Kelas tekstur:
Liat berdebu
l Tekstur
– Tekstur adalah sifat tanah yang sulit diubah tekstur
tanah lebih banyak diwariskan dari bahan induknya
– Kaitan tekstur tanah dengan sifat tanah lain:

l Tanah bertekstur halus memiliki KTK lebih tinggi


dibandingkan tanah bertekstur kasar
l Pada tanah bertekstur halus pori mikro banyak,
pori makro sedikit permeabilitas tanah rendah

Di lapang tekstur dapat ditetapkan


dengan cara dipirid diantara 2 jari
4. STRUKTUR
– Struktur merupakan agregasi alami dari partikel-
partikel primer tanah
– Struktur tanah dideskripsikan melalui: (a) bentuk,
(b) ukuran, dan (c) tingkat perkembangan struktur
(a) Bentuk :

• Granular/remah
• Lempeng (platy)
• Gumpal (blocky)
Gumpal bersudut (angular blocky)
Gumpal membulat (sub angular
blocky)
• Tiang:
Prismatik : ujung atas tanpa lengkung
Kolumnar : ujung atas lengkung
• Lepas/butir tunggal
• Masif
(b) Ukuran:

• Halus : < 2 mm
• Sedang : 2 – 5 mm
• Kasar : 5 – 20 mm
• Sangat kasar : 20 – 75 mm
• Ekstrim kasar : > 75 mm

(c) Tingkat perkembangan struktur:

0 = tanpa struktur, agregasi tidak


dapat diobservasi, pada struktur
masif dan lepas
1 = lemah ped tidak jelas
2 = sedang
3 = kuat ped jelas, kohesi kuat
l Bentuk struktur tanah dapat mencerminkan lokasi tanah.
‒ remah atau granular umumnya di permukaan tanah
bahan pengikat banyak (BOT, besioksida)
‒ gumpal membulat, gumpal bersudut banyak
ditemukan di lapisan di bawah

l Struktur tanah menunjukkan perkembangan tanah


semakin berkembang struktur tanah semakin
berkembang pula tanah yang bersangkutan.
Perkembangan struktur sangat erat kaitannya dengan
bahan organik tanah

l Struktur tanah dapat menunjukkan kondisi pori tanah


semakin baik struktur tanah, pori makro tanah semakin
banyak.
5. KONSISTENSI

‒ Manifestasi dari tenaga-tenaga fisik adhesi dan


kohesi yang bekerja dalam tanah pada
kelembaban yang berbeda
‒ Manifestasi (1). Tingkah laku terhadap gaya
berat, tekanan, tarikan, (2). Tendensi massa
tanah melekat pada benda lain
‒ Konsistensi dinyatakan dalam tiga kondisi
kelembaban, yaitu: basah, lembab, kering
‒ Kondisi Basah kadar air “sedikit” di atas kapasitas lapang,
dilihat kelekatan dan plastisitasnya
Kelekatan/Plastisitas:
1. Kesanggupan berubah bentuk di bawah pengaruh tekanan
2. Mempertahankan kesan bentuk terhadap tekanan yang
berubah-ubah

‒ Kondisi Lembab kadar air antara kapasitas lapang – kering


udara, dilihat kegemburan atau keteguhan tanah
Ciri-ciri :
1. Cenderung pecah jadi bentuk-bentuk kecil
2. Beberapa perubahan bentuk sebelum pecah
3. Non tegar
4. Sanggup melekat kembali

‒ Kondisi Kering
Ciri-ciri
1. Tegar/keras
2. Ketahanan maksimum
3. Cenderung Hancur
4. Tak sanggup melekat
l Konsistensi tanah sangat
berkaitan dengan tekstur
tanah. Semakin halus tekstur
tanah, konsistensinya
semakin lekat.
l Konsistensi juga dipengaruhi
oleh jenis liat. Tipe liat 2:1
mempunyai pengaruh yang
lebih besar dibandingkan tipe
liat lainnya.
l Pengetahuan konsistensi
sangat penting untuk
pengolahan tanah, baik dari
segi kadar air yang harus
diatur maupun jenis
peralatannya.
Tingginya bobot isi menunjukkan:

q Tanah lebih padat (pori makro berkurang)


q Laju infiltrasi air rendah
q Ketersediaan air rendah
q Aerasi berkurang
q Pertumbuhan akar terhambat
Kegiatan manusia yang mempengaruhi BI
1. Lalu lalang kendaraan dan injakan manusia dan hewan
2. Pengolahan tanah
Semula menggemburkan, tetapi merusak biopori, mempercepat
kehilangan b.o., mengurangi kemantapan agregat, mengurangi
aktivitas dan populasi biodiversitas tanah; sehingga pada
akhirnya tanah mudah memadat kembali.
Pengambilan contoh tanah utuh (undisturbed) dengan core
sampler
Bobot Jenis Zarah (Particle density) dan
Porositas Total Tanah
Bobot jenis zarah (particle density): bobot kering partikel tanah per
unit volume partikel tanpa pori.
BJP mineral yg didominasi silikat 2.0-2.7, biasanya dianggap = 2.65
Mg/m3.

Porositas total tanah (%) = 100 - [(BI/BJP) x 100]

Porositas total bervariasi:

•25% pada sub-soil yang padat


•60% atau lebih pada tanah berstruktur baik, dengan kandungan
bahan organik yang tinggi
•80% atau lebih pada tanah gambut (peat)
NTB, Entisol

You might also like