Professional Documents
Culture Documents
NIM : 01071190239
● Hypocondriaca dextra meliputi organ : lobus kanan hati, kantung empedu, sebagian
duodenum fleksura hepatik kolon, sebagian ginjal kanan dan kelenjar suprarenal
kanan.
● Epigastrica meliputi organ: pilorus gaster, duodenum, pankreas dan sebagian dari
hepar.
● Hypocondriaca sinistra meliputi organ: gaster, limpa, bagian kaudal pankreas,
fleksura lienalis kolon, bagian proksimal ginjal kiri dan kelenjar suprarenal kiri.
● Lumbalis dextra meliputi organ: kolon ascenden, bagian distal ginjal kanan, sebagian
duodenum dan jejenum.
● Umbilical meliputi organ: Omentum, mesenterium, bagian bawah duodenum, jejenum
dan ileum.
● Lumbalis sinistra meliputi organ: kolon ascenden, bagian distal ginjal kiri, sebagian
jejenum dan ileum.
● Inguinalis dextra meliputi organ: sekum, apendiks, bagian distal ileum dan ureter
kanan.
● Pubica/Hipogastric meliputi organ: ileum, vesica urinaria dan uterus (pada
kehamilan).
● Inguinalis sinistra meliputi organ: kolon sigmoid, ureter kiri dan ovarium kiri.
2. anatomy dari mulut sampe anus
Jawaban :
Mulut
Mulut merupakan rongga terbuka tempat masuknya makanan dan air. Mulut
merupakan bagian awal dari sistem pencernaan dan dilapisi oleh selaput lendir.
Pengecapan dirasakan oleh organ perasa yang terdapat di permukaan lidah. Pengecapan
relatif sederhana, terdiri dari manis, asam, asin dan pahit.
Gambar 2 Anatomi Mulut
Mulut atau oris terdiri atas dua bagian yaitu :
a. Bagian luar yang sempit atau vestibula dimana terdapat didalamnya gusi, gigi, bibir
dan pipi
b. Bagian rongga mulut dalam yaitu rongga mulut yang dibatasi sisinya oleh tulang
maksilaris,platum dan mandubularis di sebelah belakang bersambung dengan faring.
Diluar mulut ditutupi oleh kulit dan didalamnya ditutupi oleh selaput lendir (mukosa).
Didalam rongga mulut terdapat gigi, kelenjar ludah, dan lidah. Berikut penjelasannya:
a. Gigi, Gigi terdapat 2 macam yaitu
b. Kelenjar Ludah
Kelenjar Ludah merupakan kelenjar yang mempunyai duktus atau saluran, yaitu
wartoni dan stensoni. Kelenjar ludah terdiri dari 2,
- yaitu kelenjar submaksilaris (kelenjar ludah bawah rahang) yang terdapat di
bawah tulang rahang atas pada bagian tengah
- kelenjar sublingualis (Kelenjar ludah bawah lidah) yang terdapat di bagian
depan dibawah lidah.
Tenggorokan (Faring)
Gambar 3 Tenggorokan (Faring)
Faring merupakan penghubung antara rongga mulut dan kerongkongan. Berasal dari
bahasa yunani yaitu Pharynk. Didalam lengkung faring terdapat tonsil (amandel) yaitu
kelenjar limfe yang banyak mengandung kelenjar limfosit dan merupakan pertahanan
terhadap infeksi, disini terletak bersimpangan antara jalan nafas dan jalan makanan,
letaknya dibelakang rongga mulut dan rongga hidung, didepan ruas tulang belakang
Ke atas bagian depan berhubungan dengan rongga hidung, dengan perantaraan lubang
bernama koana, keadaan tekak berhubungan dengan rongga mulut dengan perantaraan
lubang yang disebut ismus fausium
Gambar 4 Lambung
Lambung berawal dari esophagus dan berakhir pada duodenum usus halus.
Terdiri dari 3 bagian yaitu:
1. Kardia di sekitar sfingter esophageal bawah
2. Fundus pada bagian puncak
3. Antrum di bagian bawah
Lipase membantu pemecahan lipid susu (terutama pada bayi dan anak)
1. Amylase saliva melanjutkan pencernaan amilum di bagian fundus
2. Pepsin membantu pemecahan protein
3. Lipase membantu pemecahan lipid susu (terutama pada bayi dan anak)
4. Rennin membantu pencernaan susu pada bayi. Rennin dan kalsium menyebabkan
koagulasi susu, sehingga lebih lama berada di lambung untuk dicerna.
Pankreas
Gambar 5 Pankreas
Dari lambung kimus dilanjutkan ke usus halus untuk dicerna lebih lanjut. Sekret yang
membantu pencernaan tidak hanya berasal dari usus halus sendiri, tetapi juga dari
pancreas, hati, dan kandung empedu.
Pankreas
Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi utama
yaitu menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon penting seperti insulin.
Pankreas terletak pada bagian posterior perut dan berhubungan erat dengan duodenum
(usus dua belas jari).
Hati
Gambar 6 Hati
Hati merupakan sebuah organ yang terbesar di dalam badan manusia dan memiliki
berbagai fungsi, beberapa diantaranya berhubungan dengan pencernaan. Hati terletak di
bawah diafragma. Hati dibagi menjadi 2 lobus utama yaitu lobus kanan dan lobus kiri. Hati
dihubungkan oleh rangkaian duktus. Bermula dari duktus hepatikus kanan dan kiri, lalu
bergabung menjadi satu pada duktus hepatikus utama. Duktus hepatikus utama bergabung
dengan duktus kistikus dari kandung empedu, keduanya membentuk duktus empedu.
Duktus empedu menuju duodenum dan bermuara di ampula hepatopankreatikus
bersama-sama dengan duktus pankreatikus.
Kandungan empedu
Kandungan empedu (Bahasa Inggris: gallbladder) adalah organ berbentuk buah pir
yang dapat menyimpan sekitar 50 ml empedu yang dibutuhkan tubuh untuk proses
pencernaan. Pada manusia, panjang kandung empedu adalah sekitar 7-10 cm dan
berwarna hijau gelap – bukan karena warna jaringannya, melainkan karena warna cairan
empedu yang dikandungnya. Organ ini terhubungkan dengan hati dan usus dua belas jari
melalui saluran empedu.
Usus halus
Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan yang terletak di
antara lambung dan usus besar. Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang mengangkut
zat-zat yang diserap ke hati melalui vena porta. Dinding usus melepaskan lendir (yang
melumasi isi usus) dan air (yang membantu melarutkan pecahan-pecahan makanan yang
dicerna). Dinding usus juga melepaskan sejumlah kecil enzim yang mencerna protein, gula
dan lemak.
Usus halus terdiri dari tiga bagian yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus kosong
(jejunum), dan usus penyerapan (ileum).
1. Usus dua belas jari (Duodenum)
Usus dua belas jari atau duodenum adalah bagian dari usus halus yang terletak
setelah lambung dan menghubungkannya ke usus kosong (jejunum). Bagian usus dua belas
jari merupakan bagian terpendek dari usus halus, dimulai dari bulbo duodenale dan berakhir
di ligamentum Treitz. Usus ini memiliki panjang sekitar 25 cm,berbentuk sepatu kuda
melengkung ke kiri pada lengkungan ini terdapat pancreas. Pada bagian kanan duodenum
terdapat selpaut lendir yang membukit di sebut papila vateri.. pada papila vateri bermuara
saluran empedu (duktus koledokus) dan saluran pakreas (duktus wirsungi/ duktus
pankreatikus).
Usus dua belas jari merupakan organ retroperitoneal, yang tidak terbungkus
seluruhnya oleh selaput peritoneum. pH usus dua belas jari yang normal berkisar pada
derajat sembilan. Pada usus dua belas jari terdapat dua muara saluran yaitu dari pankreas
dan kantung empedu. Nama duodenum berasal dari bahasa Latin duodenum digitorum,
yang berarti dua belas jari.
Usus buntu atau sekum (Bahasa Latin: caecus, “buta”) dalam istilah anatomi adalah
suatu kantung yang terhubung pada usus penyerapan serta bagian kolon menanjak dari
usus besar. Organ ini ditemukan pada mamalia, burung, dan beberapa jenis reptil. Sebagian
besar herbivora memiliki sekum yang besar, sedangkan karnivora eksklusif memiliki sekum
yang kecil, yang sebagian atau seluruhnya digantikan oleh umbai cacing.
Gambar 9 Rektum
Rektum
Rektum (Bahasa Latin: regere, “meluruskan, mengatur”) adalah sebuah ruangan
yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus. Organ ini
berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara feses.
Biasanya rektum ini kosong karena tinja disimpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu pada
kolon desendens. Jika kolon desendens penuh dan tinja masuk ke dalam rektum, maka
timbul keinginan untuk buang air besar (BAB). Mengembangnya dinding rektum karena
penumpukan material di dalam rektum akan memicu sistem saraf yang menimbulkan
keinginan untuk melakukan defekasi. Jika defekasi tidak terjadi, sering kali material akan
dikembalikan ke usus besar, di mana penyerapan air akan kembali dilakukan. Jika defekasi
tidak terjadi untuk periode yang lama, konstipasi dan pengerasan feses akan terjadi.
Orang dewasa dan anak yang lebih tua bisa menahan keinginan ini, tetapi bayi dan anak
yang lebih muda mengalami kekurangan dalam pengendalian otot yang penting untuk
menunda buang air besar.
Anus
Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah keluar
dari tubuh. Anus terletak di dasar pelvis, dindingnya diperkuat oleh 3 sfingter.
a. Sfingter ani internus (sebelah atas), bekerja tidak menuruti kehendak.
b. Sfingter levator ani , bekerja juga tidak menuruti kehendak
c. Sfingter ani eksternus ( sebelah bawah), bekerja menuruti kehendak.
Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagiannya lagi dari usus.
Pembukaan dan penutupan anus diatur oleh otot sphinkter. Feses dibuang dari tubuh
melalui proses defekasi (buang air besar) , yang merupakan fungsi utama anus.
- Makanan masuk ke kerongkongan dan bolus akan masuk ke perut untuk menjalani
pencernaan mekanis dan kimiawi:
a. Mekanikal pencernaan à kontraksi peristaltik otot polos dari fundus menuju
contractor pylorus (propulsi).
b. Bolus berada di dekat pilorus à antrum menggiling bahan dengan kontraksi peristaltik
yang kuat yang memaksa bolus melawan pilorus yang menyempit.
c. Antrum mengaduk dan memperkecil ukuran makanan, hanya partikel dengan
diameter <2mm yang dapat melewati pilorus kontraktor ke dalam duodenum.
d. Makanan yang bergerak kembali ke tubuh perut untuk pencernaan kembali à
retropulsi.
e. Semua chyme yang tidak didorong selama pencernaan aktif à akhirnya tersapu ke
duodenum melalui pilorus yang rileks oleh serangkaian kontraksi peristaltik yang kuat
yang terjadi selama fase antar-pencernaan yang disebut migrasi kompleks motorik.
f. Pencernaan kimiawi à dua jenis kelenjar membantu pencernaan kimiawi: kelenjar
oksit dan kelenjar pilorus.
Kelenjar oksigen: terletak di tubuh lambung dan mengandung sel parietal dan kepala.
1. Sel parietal mengeluarkan asam klorida:
a. Menciptakan lingkungan yang tidak bersahabat bagi mikroorganisme patogen yang
masuk melalui mulut.
b. Untuk mengubah sifat protein dan membuatnya lebih mudah diakses untuk
degradasi enzimatik oleh pepsin.
c. Untuk mengaktifkan pepsinogen zimogen ke bentuk aktifnya.
d. Sel parietal juga mengeluarkan faktor intrinsik yang diperlukan untuk penyerapan
vitamin b12 di ileum terminal.
● Mulut
● Bibir :
● Dilapisi epitel berlapis gepeng
● Terdapat folikel rambut dan kelenjar sebasea -> bibir luar
● Bagian vermilion merupakan bagian merah dari bibir, dilapisi oleh epitel berlapis pipih
dengan keratin tetapi tidak memiliki kelenjar sebasea dan folikel rambut.
● Sedangkan bagian dalam bibir mempunyai struktur sama dengan mukosa rongga mulut
dan memiliki kelenjar ludah minor. Otot bibir disusun oleh otot skelet m. Orbicularis oris.
● Gigi : email (ungu tua), dentin (merah muda), ameloblas (disebelah email),
odontoblas (disebelah dentin)
● Lidah
● Papila sirkumvalata
● Papila foliata
● Papila viliformis
● Esophagus
● Gaster
● Perubahan dari epitel berlapis gepeng tanpa lapis tanduk menjadi epitel selapis
silindris
● Fundus :
● Terdapat sel besar dan sidofilik pada kelenjar gaster -> sel parietal
● Pada lumen tampak foveola gastrika yang mencapai ¼ ketebalan tunika mukosa
● Pilorus :
● Foveola gastrika ½ ketebalan tunika mukosa
● Duodenum
● Lumen tidak rata.
● Ada vili intestinalis (terdiri dari tunika mukosa saja).
● Di lapisan submukosa tampak kelenjar Brunner.
● Jejunum
● Terdapat Plika Kerkringi (terdiri dari tunika mukosa dan submukosa).
● Pada dasar kriptus Lieberkuhn tampak sel Paneth (sel penuh granul asidofil).
Ileum
Appendiks
Colon
Rectum-anus
● Epitel permukaan berubah secara perlahan dari epitel selapis silindris (rektum)
menjadi epitel berlapis gepeng tanpa lapis tanduk (anus).
● Terdapat otot m.sfingter ani interna (otot polos) dan m.sfingter ani eksterna (otot
rangka).
7. promag isinya apa, mekanismenya apa (termasuk antasid) , kapan harus pake
Jawaban :
- Kandungan yang ada dalam promagh :
PROMAG merupakan obat dengan kandungan Hydrotalcite 200 mg, Mg(OH)2 150
mg, simethicone 50 mg dalam bentuk tablet. Obat ini digunakan untuk mengurangi
gejala-gejala yang berhubungan dengan: kelebihan asam lambung, gastritis, tukak
lambung, tukak usus 12 jari. Gejala seperti mual, nyeri lambung, nyeri ulu hati,
kembung dan perasaan penuh pada lambung.
- Aturan pakai :
a. Obat tablet ini sebaiknya segera diminum saat gejala timbul dan terus lanjutkan
minum ketika 1-2 jam sebelum makan.
b. Obat tablet ini sebaiknya dikunyah terlebih dahulu tablet sebelum ditelan. Setelah itu,
minum satu gelas air, kurang lebih 250 ml.
c. Obat ini sebaiknya tidak dikonsumsi bersama dengan makanan.
d. Obat ini juga boleh diminum setelah makan atau sebelum tidur, disesuaikan dengan
kebutuhan.
e. Simpan obat ini di tempat yang kering, sejuk, serta jauhkan dari tempat lembap dan
sinar cahaya langsung.
Promagh cair Dalam bentuk cair, kandungan bahan aktif seperti hydrotalcite,
magnesium hidroxide, dan simetichone di dalamnya dapat langsung
menetralisir asam lambung sehingga segera mengatasi perut yang terasa
perih, nyeri ulu hati, mual, dan perut kembung.Promag cair juga mampu
memperlambat pengosongan lambung, sehingga mampu melindungi lambung lebih
lama. Obat cair ini akan bekerja cepat dan efektif jika digunakan dalam dosis yang
pas sesuai anjuran.
- Aturan pakai :
a. Jangan membekukan obat ini di dalam freezer.
b. Simpan obat ini di tempat yang kering dan jauhkan dari tempat yang panas, lembap.
c. Jauhkan obat dari paparan sinar matahari atau cahaya langsung.
d. Jangan menyimpan obat ini di dalam kamar mandi.
e. Obat ini sebaiknya dikonsumsi satu jam sebelum atau setelah makan, dan sebelum
tidur.
f. Kocok terlebih dulu obat ini sebelum dikonsumsi.
g. Obat ini akan bekerja lebih efektif jika tidak dicampur dengan cairan lain.
Promagh double action Obat ini memiliki kegunaan yang agak sedikit berbeda
dengan jenis sediaan obat lainnya, karena selain menetralkan produksi asam
lambung dan meredakan perut kembung dan terasa perih, sendawa, serta mual,
Promag Double Action ada kandungan ganda antasida di dalamnya, yaitu calcium
carbonate dan magnesium hydroxide.Gabungan kedua antasida ini membuat
Promag double action mampu bekerja lebih cepat dalam menetralkan produksi
asam lambung. Selain itu, kandungan acid blockers di dalamnya yaitu famotidine
dapat bekerja lebih lama dalam mengurangi produksi asam lambung.
- Aturan pakai
a. Obat ini sebaiknya diminum setidaknya satu jam sebelum makan makanan
yang sekiranya dapat merangsang produksi asam lambung.
b. Obat ini sebaiknya digunakan maksimal sebanyak dua tablet dalam satu hari (24
jam)
c. Jangan mengonsumsi obat ini bersamaan dengan makanan
d. Obat ini sebaiknya dikonsumsi dengan cara dikunyah terlebih dahulu sebelum
ditelan.
e. Setelah menelan obat, minum segelas air atau sebanyak 250 mililiter.
f. Simpan obat ini pada suhu ruangan. Jauhkan obat ini dari tempat yang lembap serta
paparan cahaya secara langsung
g. Jangan menyimpan obat ini di dalam kamar mandi dan jangan dibekukan di dalam
freezer.
8. UBT (nama alat, cara, interpretasi, dll) kenapa sekarang pake itu bukan CLO
Jawaban :
UBT :
rapid diagnostic untuk identify H.Pylori
- H. Pylori : produksi ureaseyang akan mecah urea jadi ammonia dan co2 , pada UBT
pasien di minta nelan tablet yang isinya urea (14c-13c) terus tunggu sesuai waktunya
ters hembuskan ke kanntong itu, ntr bakar di ukur kadar caroban dioksida nya.
- Sblm melakukan test ini ga bole makan obat obat tertentu dalam waktu tertentu
untuk mencegah hasil false negative
- + jika ada terdekteksi isotope
- CLO x UBT : mungkin UBT lebih simple kl CLO kan biopsy dl
Gambar Gastrocopy
Definisi
Gastroskopi / Endoskopi .
Gastroskopi = pemeriksaan upper GI tract (esofagus , gaster , duodenum)
Prinsip kerja
Menggunakan tabung Panjang , tipis , fleksibel yang berisi kamera dan lampu untuk melihat
lapisan organ-organ ini
Peraturan
- Penggunaan obat NSAID aspirin antibiotic sebelum gastroskopi , harus di
konsultasikan dengan dokter
Prosedur
- Pasien diminta berbaring miring
- Pasien diberi obat penenang dan obat Pereda nyeri
- Bagian belakang tenggorokn di semprot anastesi local agar mari rasa dan pasien
tidak muntah
- Agar endoskop tidak digigit pasien , maka aka nada pelindung mulut kecil yang
dipasang diantara gigi
- Endoskopi akan dimasukan kedalam mulut , ada juga alat khusus dimasukan melalui
teropong untuk mengambil sampel jaringan (biopsy)
Setelah gastroskopi
- Pasien akan merasa sedikit sakit dan kembung
- Ada sedikit kemungkinan pendarahan
- Robeknya lapisan lambung , esofagus , duodenum (jarang)
12. obat obat untuk lambung (antasid, h2 antagonist, proton pump inhibitor)
Jawaban :
- Antasida
Mekanisme kerja obat
mengurangi keasaman cairan lambung yaitu
1. secara langsung menetralkan cairan lambung
2. berlaku sebagai hiydrochloric acid lambung yang pada keadaan normal Ph
1-2
3. dengan kombinasi kedua vara diatas
Contoh obatnya
Antasida DOEN 1 terdiri dari kombinasi almunium hidroksida 200 mg/5 ml dan magnesium
hidroksida 200 mg/5 ml yaitu suspense gol. obat ini dalam pengonsumsian harus dikunyah
dulu.
Cara Konsumsi
Antasida dapat diminum saat menjelang tidur, pagi hari dan diantara waktu makan.
Contoh Obatnya
a. Omeprazole 2 x 20 mg / 1 x 40 mg
b. Lansoprazole 2 x 40 mg / 1 x 60 mg
Cara Konsumsi
Diminum 30 - 60 menit sebelum makan, sebaiknya pagi hari.
- H2 Antagonist
Golongan obat-obatan yang digunakan untuk menangani kelebihan asam di lambung.
Kelompok obat ini digunakan untuk meredakan penyakit refluks asam lambung. Penyakit
refluks asam lambung atau disebut gastroesophageal reflux disease (GERD) merupakan
kondisi dengan gejala-gejala utama berupa nyeri pada ulu hati, sensasi panas atau terbakar
di sekitar dada yang biasanya terjadi setelah makan dan bisa makin buruk pada malam hari.
Selain itu, antagonis H2 juga digunakan untuk mengatasi penyakit-penyakit berikut ini:
A. Sakit maag
B. Tukak lambung
C. Ulkus duodenum
D. Sindom Zollinger-Ellison.
Peringatan:
Meski tergolong aman bagi wanita hamil, menyusui, atau yang sedang merencanakan
kehamilan, sebaiknya mengonsumsi obat-obat antagonis H2 hanya berdasarkan anjuran
atau resep dari dokter.
Diskusikan bersama dokter mengenai dosis antagonis H2 untuk anak-anak dan lansia.
Harap berhati-hati sebelum menggunakan obat-obatan antagonis H2 jika mengalami
kondisi-kondisi, seperti penyakit paru-paru, penyakit ginjal, penyakit liver, riwayat menderita
tukak lambung, diabetes melitus, hingga gangguan sistem kekebalan tubuh.
Informasikan kepada dokter jika ingin menjalani prosedur pemeriksaan kadar asam lambung
atau tes alergi kulit. Kedua hasil tes tersebut dapat terpengaruh akibat penggunaan obat
antagonis H2.
Jika ingin menggunakan obat ini, hentikan kebiasaan merokok dan minum minuman
beralkohol.
Beri tahu dokter jika sedang menggunakan obat-obatan lainnya, termasuk herba atau
suplemen yang dapat menimbulkan interaksi tidak diinginkan.
Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis setelah mengonsumsi obat-obatan antagonis H2,
segera temui dokter.
- H2 Blocker
Mekanisme kerja obat
secara komprektif memblokir pelekatan histamine pada reseptor sehingga sel parietelnya
tidak dapat dirangsang untuk mengeluarkan asam lambung.
Contoh obatnya
a. Simetidin 2 x 400 mg/ 800 mg malam hari “dosis meitance 400 mg”
b. ranitidine 300 mg malam hari “dosis meitance 150 mg”
c. mizatidin 1 x 300 mg malam hari “dosis meitence 150 mg”
d. famotidine 1 x 40 mg malam hari “dosis meintene 75mg”
Cara Konsumsi
obat antagonis reseptor H2 pada malam hari di karenakan lambung kosong dan
peningkatan Ph akan mempercepat penyembuhan.
1. CLO (kontra&indikasi)
Jawaban :
CLO adalah Tes urease cepat (RUT) adalah tes diagnostik yang populer karena merupakan
tes cepat, murah dan sederhana yang mendeteksi adanya urease di dalam atau pada
mukosa lambung. Tes Ini memiliki keunggulan dibandingkan serologi karena hanya
mendeteksi adanya infeksi aktif. Tes ini membutuhkan sampel mukosa lambung atau lendir
yang ditambahkan ke tabung, gel, atau perangkat lain yang membuat sampel tersebut
bersentuhan dengan urea dan metode untuk mendeteksi produk hidrolisis urea, amonia atau
karbon dioksida.
- Indikasi
Tes CLO biasanya dilakukan jika Anda mengalami gejala yang dapat mengindikasikan
adanya sakit maag, seperti nyeri, mual, kembung, sendawa, atau gangguan pencernaan.
- Specimen Requirements
Tissue biopsy during endoscopy, biopsi setidaknya 2 cm dari pilorus di sepanjang kurva
antrum yang lebih kecil atau lebih besar.
Specimen yang tidak diterima:
1. Biopsi yang terlalu besar untuk dimasukkan sepenuhnya ke dalam slide pengujian
CLO.
2. Sampel dari metaplasia usus (H. pylori tidak menjajah mukosa usus).
3. Sampel terkontaminasi formalin.
4. Slide uji yang didinginkan atau dibekukan.
- Interpretasi
A CLO is reported as negative if there is no change in colour until the end of the 24 hour
period.
Hasil negatif palsu dapat terjadi karena:
a. Pemberian antibiotik, bismut, penghambat pompa proton atau sukralfat baru-baru ini.
b. Jumlah H. pylori dalam sampel jaringan rendah.
c. H. pylori tidak ditangkap di areal biopsi (penyebaran tidak merata).
Indikasi
Tes nafas urea berguna untuk diagnosis awal dan pemberantasan infeksi. Kebanyakan
pasien dengan H. pylori tidak menunjukkan gejala. Dengan tidak adanya gejala alarm untuk
keganasan lambung, UBT dapat digunakan untuk mendiagnosis H. pylori. Tes non-invasif,
baik UBT atau SAT, lebih disukai untuk pasien yang tidak memerlukan evaluasi endoskopi
tetapi memiliki penyakit yang sangat terkait dengan H. pylori seperti pasien dengan riwayat
penyakit tukak lambung (PUD), baik dengan riwayat penyakit PUD aktif atau riwayat
kesehatan PUD sebelumnya tanpa pemberantasan yang terdokumentasi. Untuk pasien
kurang dari 60 tahun dengan dispepsia, tes H. pylori non-invasif dapat ditawarkan jika tidak
ada gejala yang mengkhawatirkan (perdarahan GI, anemia, penurunan berat badan yang
signifikan, kehilangan nafsu makan, disfagia, emesis signifikan, riwayat keluarga keganasan
GI , dan riwayat kanker GI) dan jika hasil tes positif, pengobatan H. pylori dapat ditawarkan.
Untuk pasien di atas 60 tahun dengan dispepsia, EGD direkomendasikan untuk
mengevaluasi kedua H. pylori dan yang lebih penting, untuk mengevaluasi juga penyebab
lain seperti keganasan. Demikian pula, EGD juga dapat dipertimbangkan untuk pasien yang
lebih muda kurang dari 60 tahun yang memiliki risiko keganasan lebih tinggi seperti riwayat
keluarga kanker lambung atau tinggal di tempat dengan prevalensi kanker lambung yang
tinggi. Selain itu, infeksi H. pylori juga dikaitkan dengan kondisi lain seperti anemia
defisiensi besi yang tidak dapat dijelaskan (setelah evaluasi negatif menyeluruh), dan
trombositopenia imun pada orang dewasa dan pengujian H. pylori dapat menjadi
pertimbangan. Sebelum memulai atau melanjutkan NSAID atau aspirin jangka panjang,
dokter perlu menyingkirkan H. pylori karena peningkatan kemungkinan perkembangan PUD
dan komplikasinya. Untuk pengujian pemberantasan, UBT harus ditawarkan setelah 4
hingga 8 minggu penyelesaian perawatan pemberantasan. Di sini PPI harus dihentikan
setidaknya dua minggu sebelum pengujian untuk menghindari hasil negatif palsu.
Keuntungan UBT:
1. Noninvasif, lebih aman, dan hemat biaya jika dibandingkan dengan evaluasi
endoskopi. Pada pasien dengan distribusi H. pylori yang tidak merata , evaluasi EGD
bisa negatif. UBT memiliki kecenderungan lebih kecil untuk kesalahan pengambilan
sampel dan lebih sensitif daripada EGD dalam keadaan ini.
2. UBT nyaman dan disukai oleh banyak pasien jika dibandingkan dengan pengambilan
feses untuk SAT.
4. UBT bermanfaat untuk diagnosis awal (strategi tes dan pengobatan) dan juga untuk
memastikan pemberantasan infeksi.
5. 13C-UBT dapat dengan mudah diulang dan juga dapat diberikan dengan aman pada
anak-anak (di atas usia tiga tahun), dan pada wanita hamil.
Batasan UBT:
2. Hasil tes positif palsu di achlorhydria dan juga kontaminasi oral dari bakteri dengan
aktivitas urease.
4. 13C-UBT kurang akurat pada populasi pediatrik dengan sensitivitas dan spesifisitas
dalam kisaran 75 hingga 100%.
5. Sensitivitas rendah pada pasien dengan riwayat operasi lambung. EGD dengan uji
urease cepat dan histologi lebih disukai dalam konteks ini.
3. H2 antagonist
Jawaban :
Antagonis reseptor h2
Antagonis reseptor H2 histamin Obat-obat golongan ini memblok kerja histamin pada sel
parietal dan mengurangi sekresi asam, sekaligus mengurangi nyeri akibat ulkus peptikum
dan meningkatkan kecepatan penyembuhan tukak. Contoh obat-obatnya seperti simetidin
dan ranitidin (Neal, 2007).
Semua antagonis reseptor-H2 mengatasi tukak lambung dan duodenum dengan cara
mengurangi sekresi asam lambung sebagai akibat penghambatan reseptor histamin-H2.
Obat ini dapat juga digunakan untuk mengatasi gejala refluks gastroesofagus (GERD).
Meskipun antagonis reseptor-H2 dosis tinggi dapat digunakan untuk mengatasi sindroma
Zollinger-Ellison, namun penggunaan penghambat pompa proton lebih dipilih.
Terapi pemeliharaan dengan dosis rendah pada pasien yang mengalami infeksi H. pylori,
termasuk untuk anak telah digantikan oleh regimen eradikasi (lihat 1.3). Terapi
pemeliharaan kadang digunakan pada pasien yang sering mengalami kekambuhan yang
berat dan untuk pasien lansia yang menderita komplikasi tukak.
Pada pasien dengan usia yang lebih muda pengobatan dispepsia dengan antagonis
reseptor-H2 dapat diterima, namun perhatian khusus perlu diberikan kepada orang dewasa
yang lebih tua karena adanya kemungkinan kanker lambung.
Peringatan:
Antagonis reseptor-H2 sebaiknya digunakan dengan hati-hati pada pasien dengan
gangguan ginjal (Lampiran 3), kehamilan (Lampiran 4), dan pasien menyusui (Lampiran 5).
Antagonis reseptor-H2 dapat menutupi gejala kanker lambung; perhatian khusus perlu
diberikan pada pasien yang mengalami perubahan gejala dan pada pasien setengah baya
atau yang lebih tua.
Efek samping:
Efek samping antagonis reseptor-H2 adalah diare dan gangguan saluran cerna lainnya,
pengaruh terhadap pemeriksaan fungsi hati (jarang, kerusakan hati), sakit kepala, pusing,
ruam dan rasa letih. Efek samping yang jarang adalah pankreatitis akut, bradikardi, AV
block, rasa bingung, depresi dan halusinasi, terutama pada orang tua atau orang yang sakit
parah, reaksi hipersensitifitas (termasuk demam, artralgia, mialgia, anafilaksis), gangguan
darah (termasuk agranulositosis, leukopenia, pansitopenia, trombositopenia) dan reaksi kulit
(termasuk eritema ultiform, dan nekrolisis epidermal yang toksik). Dilaporkan juga kasus
ginekomastia dan impotensi, namun jarang terjadi.
Interaksi:
Simetidin menghambat metabolisme obat secara oksidatif di hati dengan cara mengikat
sitokrom P450 di mikrosom. Penggunaannya sebaiknya dihindari pada pasien yang sedang
mendapat terapi warfarin, fenitoin dan teofilin (atau aminofilin), sedangkan interaksi lain
(lihat lampiran 1), mungkin kurang bermakna secara klinis. Famotidin, nizatidin, dan ranitidin
tidak memiliki sifat menghambat metabolisme obat seperti halnya simetidin.
4. PPI (Pump Proton Inhibitor)
Jawaban :
- Inhibitor pompa proton (PPI) adalah penekan sekresi lambung yang palingpotensial.
- Contohnya seperti omeprazole, esomeprazole, lansoprazole, rabeprazole dan
pantoprazole (Truter, 2009).
- Obat-obat golongan PPI dapat menghambat sekresi asam lambung dengan cara
memblok H + / K + ATPase (Adenosine Triphosphatase) yang terdapat di sel parietal
lambung.
- Obat-obat tersebut dapat digunakan untuk terapi eradikasi H. pylori yang
dikombinasikan dengan 7 antibiotik.
- Selain itu juga dapat digunakan untuk terapi tukak peptik yang disebabkan NSAID
(BNF 58, 2009).
- Penggunaan pantoprazole intravena setelah terapi endoskopi pada perdarahan
tukak peptik dapat menurunkan angka kejadian perdarahan ulang, tindakan operasi,
dan mengurangi lama waktu rawat inap di rumah sakit (Wang et al., 2009).
Terapi awal jangka pendek dengan penghambat pompa proton merupakan terapi pilihan
pada penyakit refluks gastroesofagal dengan gejala yang berat; pasien dengan esofagitis
erosif, ulseratif atau striktur yang ditegakkan melalui pemeriksaan endoskopi juga biasanya
memerlukan terapi pemeliharaan dengan penghambat pompa proton.
Penghambat pompa proton juga digunakan untuk mencegah dan mengobati tukak yang
menyertai penggunaan AINS. Pada pasien yang perlu melanjutkan pengobatan dengan
AINS setelah tukaknya sembuh, dosis penghambat pompa proton tidak boleh dikurangi
karena dapat memperburuk tukak yang tanpa disertai gejala.
Omeprazol efektif untuk pengobatan sindrom Zollinger-Ellison (termasuk untuk kasus yang
resisten terhadap pengobatan lainnya). Lansoprazol, pantoprazol dan rabeprazol juga
diindikasikan untuk kondisi ini.
Peringatan:
Penghambat pompa proton sebaiknya digunakan dengan hati-hati pada pasien dengan
penyakit hati, kehamilan dan menyusui. Penghambat pompa proton dapat menutupi gejala
kanker lambung ; perhatian khusus perlu diberikan pada orang-orang yang menunjukkan
gejala-gejala yang membahayakan (turunnya berat badan yang signifikan, muntah yang
berulang, disfagia, hematemesis atau melena), pada kasus-kasus seperti ini penyakit kanker
lambungnya sebaiknya dipastikan terlebih dahulu sebelum dimulai pengobatan dengan
penghambat pompa proton.
Efek samping:
Efek samping penghambat pompa proton meliputi gangguan saluran cerna (seperti mual,
muntah, nyeri lambung, kembung, diare dan konstipasi), sakit kepala dan pusing. Efek
samping yang kurang sering terjadi diantaranya adalah mulut kering, insomnia, mengantuk,
malaise, penglihatan kabur, ruam kulit dan pruritus. Efek samping lain yang dilaporkan
jarang atau sangat jarang terjadi adalah gangguan pengecapan, disfungsi hati, udem perifer,
reaksi hipersensitivitas (termasuk urtikaria, angioedema, bronko-spasmus, anafilaksis),
fotosensitivitas, demam, berkeringat, depresi, nefritis interstitial, gangguan darah (seperti
leukopenia, leukositosis, pansitopenia, trombositopenia), artralgia, mialgia dan reaksi pada
kulit (termasuk sindroma Stevens- Johnson, nekrolisis epidermal toksik, bullous eruption).
Penghambat pompa proton, dengan mengurangi keasaman lambung, dapat meningkatkan
risiko infeksi saluran cerna.
Penggunaan pada anak. Hanya omeprazol yang dapat digunakan pada anak untuk
pengobatan GERD dengan gejala yang parah. Lansoprazol tidak dianjurkan digunakan pada
anak.
Panduan untuk penggunaan penghambat pompa proton pada anak untuk indikasi berikut:
Refluks gastroesofagal digunakan hanya pada gejala yang berat (kurangi dosis bila gejala
berkurang) dan pada komplikasi penyakit dengan striktur, tukak, atau pendarahan (dosis
penuh harus dipertahankan).
Tukak akibat AINS pada pasien yang memerlukan terapi AINS lebih lanjut–untuk mengobati
tukak, dapat digunakan penghambat pompa proton dosis rendah.
5. Sulfakrat
Jawaban :