You are on page 1of 56
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Deskripsi Singkat Tujuan dari mempelajari Elektrokimia adalah agar mahasiswa memahami dan mampu menjelaskan Pengertian Elektrokimia, Aspek Sejarah, dan Proses Eletrokimiam sel Volta, sel Elektrolisis, pelapisan logim, Korosi, dan sel Bahan Bakar (fuel cell) : - 1.2. Tujuan Instruksional Khusus Setelah materi ini diajarkan mahasiswa akan dapat menjelaskan _definisi Elektrokimia, Aspek Sejarah, dan Proses Eletrokimiam sel Volta, sel Elektrolisis, pelapisan logam, Korosi, dan sel Bahan Bakar (fuel cell) 1.3. Penyajian 1.3.1 Pengertian Elektrokimia Energi listrik: merupakan salah satu bentuk energi yang paling banyak dibutubkan, baik untuk sekarang maupun masa yang akan datang, listrik tidak dapat dipisahkan dari kehidupan kita. Bahkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini tidak dapat lepas dari peranan listrik itu sendiri walaupun berbaga usaha dilakukan untuk mencari pengganti energi listrik itu, misal energi tenaga surya, dan lain sebagainya. Salah satu cabang ilmu kimia yang mempelajari dan meneliti tentang penggunaan pengubahan energi kimia menjadi energi listrik atau sebaliknya, energi listrik digunakan untuk menjalankan reaksi kimia adalah elektrokimia, yang salah satunya mempelajari tentang sel elektrokimia. Elektro} mempelajari hubun gan antara perul mia adalah ilmu yang bahan (reaksi) kimia dengan kerja listrik, biasanya Fokultas Teknik Universitas Malikussaleh anon Aja Jurusan Teknik Kimio ~Elektromatitg melibatkan sel elektrokimia yang menerapkan prinsip reaksi redoks dalam aplikasinya Reaksi elektrokimia melibatkan perpind! swat logam kepada komponen di dalam larutan. Kesetit Kt penting dalam sel gnlvani (yang menghasitkan aus listrik) dan sel elektrolisis (yang Prengeunakan -arus.listrik), Pengukuran daya) gerak lis rik (DGL) suctu sel elektrokimia dalam jangkauan sul Jigunakan untuk menentukan nilai- nilai termodinamika reaksi yang ber! jen aktifitas dari elektrolit yang terlibat Elektrokimia dapat dikatakan ilmu yang mempelajari_aspek elektronik dari reaksi Kimia, Elemen yang digunakan dalam reaksi elektrokimia dikarakterisasikan dengan banyaknya elektron yang dimiliki. Sel Elektrokimia adalah sel yang disusun untuk menjadikan suatu reaksi tedoks menghasilkan energy listrik yang selanjutnya tdiubah menjadi energy kimia atau sebaliknya .Pada dasarnya, sel elektrokimia yang digunakan mempunyai dua fungsi penting, yait 1. Mengubah energi kimia menjadi energi listrik lahan elektron- elektron bebas dari Kesetimban gan reaksi elektrokimia hu tertentu dapat d lan gsung serta koefis! Contoh: accumulator, cell kering. 2. Mengubah ener gi listrik menjadi ener gi kimia Contoh: pengisian accu, elektrolisis. Pengertian ini menjelaskan dalam elektrokimia, dikenal istilah sel dan baterai. Keduanya mempunyai pengertian yang berbeda. Sel adalah suatu susunan tunggal dari dua elektroda dan sebuah elektrolit yang mampu menghasilkan listrik dari aksi kimia dalam sel atau men ghasilkan aksi kimia dari listrik yang melalui sel.Sedan gkan baterai adalah Kombinasi dari dua atau lebih sel-sel yang disusun secara seri atau paralel. Misal, pada baterai 6 volt yang sering kita lihat dalam Kehidupan sehari-hari Inerupakan sebuah kombinasi dari 3 sel 2 volt yang dihubun gkan secara seri. Tergantung pada cara mendefinisikan nya, dalam arti yang sempit elektrokimia adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam sel elektrokimia. Sel jenis ini merupakan sistem yang terdiri atas 2 buah elektroda dan larutan elektrolit, peristiwa yang terjadi didalamnya adalah proses pempindahan elektron (reaksi redoks). Peristiwa ini berlan gsung secara spontan yaitu berjalan proses reduksi oksidasi dalam kondisi apabila kedua kutub terhubungkan secara elektronik dan elektrolit, rangkaiannya seperti diperlihatkan dalam gambar 1. Pada gambar tersebut dapat diperhatikan dari konsi mama ke Konisi mana elektron dan arus ergerak, 2 Oleh: Ishok, MT tl Pendohulvon Gambar 1 Rangkaian Sel Elektrokimia 1.3.2 Aspek Sejarah Kemajuan di bidang elektrokimia saat berkembang pesat terutama dalam hal pemanfaatan energi mikro. Hal ini tak lepas dari awal perkembangan sejarah masa lalu. yaitu sejak gejala elektrik telah di temui oleh bangsa Yunani ribuan tahun lalu (sekitar 3000 tahun SM). Mereka men gamati bila batu Ambar di gosok dengan bulu (fur), batu tersebut akan dapat menarik benda yang ringan seperti bulu burung/potongan kertas. Fenomena ini diberi istilah “elektron”, yang berarti ‘bane amber’ dalam bahasa Yunani. Selanjutnya di Irak seorang yang bernama Baghdad Battery yang hidupnya sekitar 2000 tahun lebih awal dari Parthian Battery (periode 250 SM s.d. 250 M), saat itu di Bagdad ditemukan proses pembuatan bateray yang diproduksi dengan kekuatan 1,1 volt. Proses ini diduga digunakan untuk pelapisan electroplating Tahun 1550 M, Gilbert mengamati gejala kemagnetan. Kemudian Otto von Guericke (1963) seorang ahli fisika Jerman, membuat generator listrik pertama. Generator dibuat dari sebuah bola sulfur yang dicetak dari sebuah bola kaca. Bola tersebut di putar dan listrik akan timbul saat muncul. Pada 1752 M Benyamin Franklin menunjukkan bahwa listrik rmerupakan sifat alami dari petir dengan cara menerban gkan layang-lay ang saat hujan berlangsung. Layang-layang tersebut akan menarik/mengundang petir. Franklin menciptakan batang anti petir dan menemukan adanya Kutub positif dan negatif Tahun 1775 M, Priestley dan Cavendish, mengamati bahwa Asam nitrat dan nitrit dapat terbentuk jika udara yg lembab (moist) dialui oleh arus listrik Fokuitas Teknik Universitas Molikussoleh Bohan Ajor Jurusan Teknik Kimia ~ Elektromatikg Galvani, menemukan gejala “Frog leg effect” yaity si jika pada otot kaki katak tersebut didihubungkan Kaki-kalak dalam tabun 1792, oleh Alessandro yang ditemukan olch Galvani hanya muncul jika volta, mene Penclitian lebih lanjut menunjukkan bahwa arus sigunaan og ia 2 buch logam dalam larutan dihubung singkatkan. Volta Is i se kan konduktor menjadi 2 jenis : i.c., elektronik : metal, Aairore), galt, dan pyrite: dan elektroitk ; larutan. Volta juga ilmuan pertama yg menyusun ‘deret potensial’ dari lo gam. Volta juga yang kemudian merancang sistem eral pertana yang dikenal sebagai Volta Pile, ‘Tahun 1798 M, Ritter, penelitian penal petana dalam bidang elektrokimia, yang menghubungkan kaitan antara Geret voltasel galvani dengan reaksi kimia, Kemudian tahun 1800 M, Volta Pile sebagai sumber secara elektrokimia mulai dibuat. Selanjutnya tahun1800 M, Nicholson dan Carlisle, reaksi elektrolisis air menggunakan volta pile, dternukan bahwa pada kutublelektroda munculnya gas hidrogen bersifat basa, dan pada kutubvelektroda tempat muncul nya gas Oksigen bersifat asam. Tahun1800 M, Davy menemukan secara kuantitatif bahwa dekomposisi air menjadi hidrogen dan oksigen, Perkembangan selanjutnya dalam tahun 1791-1829 M, Michael Faraday memberikan hubungan kuantitatif antara besarnya energi listrik den gan banyaknya za yang bereaksi. Faraday (bersama William Whewell) juga yang mengusulkan istilak- istilah yang digunakan dalam elektrokimia spt: elektroda, katoda, anoda, elektrolisis, anion dan kation, Kemudian dalam tahun1790-1845 M, John F. Daniel menemukan sel Daniel. Sel Daniel ini juga dikenal sebagai sistem Copper-Zinc Tahun 1859, Gaston Plante menciptakan baterai asam timbal/Aki (lead/acid battery). Baterai ini banyak digunakan pada kendaran bermotor. Baterai asanvtimbal merupakan baterai yang pertama kali secara efektif dapat diisi ulang. Georges Leclanche (1866 M), menciptakan baterai baterai karbon seng yang pertama (Tipe basah). Baterai dengan jenis ini banyak di gunakan pada radio portabel dan senter, dan tahun 1888 M, Gassner memperbaiki baterai karbon seng basah menjadi karbon seng kering. Tahun 1 xjala Kaki Kotak yg berkont dengan 2 kawat logan. F Teknologi baterai terus berkembang dan tahun 1899 M, Junger membuat baterai nikel-kadmium yang pertama, terus tahun 1900 M dikembangan baterai alkalin. Tahun 1900 M, Waldmar Jungner men gembangkan baterai Nikel-Cadmium ~ _ yang pertama. Baterai NiCd ini merupakan baterai kering yang pertama yang dapat di isi ulang Tahun 1946 M, Neuman membuat Sealed NiCD1950, baterai akalin mulai tersedia secara komersial, Perkembangan di bidang baterai kemudin terus berlanjut sebagai berikut: 1. Tahun 1960M, Alkalin, NiCD rechargeable Tahun 1970M, Lithium, sealed asam/timbale Tahun 1990M, NMH. Tahun 1991 M, Lithium lon Tahun 1992,M Rechargeable, alkalin, dan Tahun 1999 M, Lithium ion polym, auUawNn Oleh tr Ishak, MT t f t Pendohulwan 13.3 Proses Hletrokimia Elektrokimia diba, ‘Luigi Galvani (1780) dan dalam suatu reaksi kimi: i menjadi dua jenis, yaitu Sel Volta dan Sel Elektrolisis. Aan Volta (1800) menemukan adanya muatan listrik : in si Kimia ini hanya terjadi pada reaksi redoks dan rang aan ne : 1 ini disebut Sel Volta. Sel Volta atau Galvani adalah energi yang dihasilkan oleh reaksi kimia diubah menjadi energlistrik, Contoh : Batu Batrai dan Akki: katoda: reduksi kutub (+ joda: oksidasi kutub (-) earth. Eee Peristiwa penguraian zat clektrolit oleh arus listrik disebunt katoda. yang disebut juga anoda sedan gkan elektroda negative (-) Contoh: a. Elektrolisis terhadap lelehan/cairan/leburan Sel elektrolisis tidak mengandung pelarut (ait) Katode = reduksi kation Anode: oksidasi anion b. Elektrolisis terhadap larutan elektrolit dalam air Elektroda inert ( tidak aktif ) Katode = Golongan IA dan IIA yang dielektrolisis air Anode =Mengandung O, yang dioksidasi air ¢. Elektroda Aktip (Cu,AgFe,Nidll) Katode = Golongan IA dan IIA yang dielektrolisis air Anode = Elektrode Aktif tersebut. Proses elektrokimia baru dapat berlangsung apabila memenuhi persyratan sebagai berikut: a elektroda, b. elektrolit, elektronit, dan 4. terhubung satu sama lain. Peristi mia berlangsung sesuai reaksi reduksi oksidasi (redoks) dan terjadi sponan data sel vale sedangkan dalam sel elektrolisis memerlukn ‘energi listrik dari luar, 1.3. 4 Konsep Reduksi-Oksidast i aksi reduksi-oksidasi dikenali sejak awal kimia. Dalam oksidasi- eoatinestte ‘atau diberikan dari dua zat yang bereaksi. Situasiny a ‘as diambil ae suaulenlte “sam basa. Singkatnya, reaksi reduksi-oksidasi dan asam basa rib dengan rs sistem dalam kimia. Reaksi reduksi-oksidasi dan asam basa Fokultos Teknik Universitas Matikussale” ohon AjorJurusan Teknik Kimia ~ EleKtromatitg nm hal keduanya digunakan dalam banyak praktek asib yang sama, dalan n reaksi ini dipahami. 1 perlahan dikembangkan: misalnya, bilangan oksidasi, reduktan (bahan percduksi), dan gaya gerak listrik, sday tentang induksi clektromegnet dan elektrolis san gat penting, Penyusunan komponen reaksi reduks g penting dan memuaskan secara intelektual. Sel dan memiliki kimia sebel Konsep penting secara oksidan (bahan_pengoksidasi hari dan dalam industri kimia, 1.3.4.1 Penemuan oksigen Atmosfir bumi terditi atas udara yang mengandung oksigen dalam jumlah yang besar, kombinasi antara zat_dan_oksigen, yakni oksidasi, paling sering derlangsung di alam, Pembakaran dan perkaratan logam pasti telah menarik perhatian, orang sejak dulu, Namun, baru di akhir abad ke-18 kimiawan dapat memahami pemibakaran dengan sebenarnya. Pembakaran dapat dipahami hanya ketika oksigen dipahami mengikuti. doktrin Aristoteles bahwa udara adalah unsur dan satu-satunya gas ditolak, mekanisme oksidasi belum dipahami den gan benar. Kemungkinan adanya gas selain udara dikenali oleh Helmont sejak awal abad ke-17. Metoda untuk memisahkan gas tak terkontaminasi dengan uap menggunakan pompa pneumatik dilaporkan oleh Hales di sekitar waktu itu. Namun, walau telah ada kemajuan ini, masih ada satu miskonsepsi yang menghambat pemahaman peran oksigen dalam pembakaran. Miskonsepsi ini adalah teori flogiston. Teori ini dinyatakan oleh dua Kimiawan Jerman, Georg Emst Stahl (1660-1734) dan Johann Joachim Becher. Menurut teori ini, pembakaran adalah proses pelepasan flogiston dari zat yang terbakar. Asap yang muncul dari kayu terbakar dianggap bukti yang baik teori ini Massa abu setelah pembakaran lebih ringan dari massa kayu dan ini juga Konsisten dengan teori flogiston. Namun, ada kelemahan utama dalam teori ini. Residu (oksida logam) setelah pembakaran logam lebih berat dari logamny a. Priestley dan Scheele, yang menemukan oksigen di akhir abad ke-18, adalah penganut teori flogiston . Jadi mereka gagal menghayati peran oksigen dalam pembakaran. Sebaliknya, Lavoiseur, yang tidak terlalu mengenali teori ini, dengan benar_memahamo peran oksigen dan mengusulkan teori pembakaran baru yakni oksidasi atau kombinasi zat terbakar dengan oksigen.la mendukung teroinya den gan percobaan yang akurat dan Kuantitatif yang jauh lebih baik dari standar waktu itu, Ia menyadari bahwa penting untuk memperhatikan kuantitas gas yang terlibat dalam reaksi untuk memahami reaksi kimia dengan cara kuantitatif. Jadi ia melakukan reaksinya dalam wadah tertutup, Peran oksigen dalam pembakaran dikenali Lavoiseur; oksidasi-reduksi didefinisikan sebagai beriku.Oksidasi-reduksi dan oksigen Oksidasi: menerima oksigen Reduksi: mendonorkan oksigen 1.3. 4.2 Peran hidrogen Temyata tidak semua reaksi oksidasi dengan senyawa organik dapat dijelaskan dengan pemberian dan penerimaan oksigen. Misalnya, walaupun reaksi untuk mensintesis anilin dengan mereaksikan nitrobenzen dan besi den gan kehasliran HCI adalah reaksi oksidasi reduksi dalam kerangka pemberian dan penerimaan 6 Oleh: tr shok, MT Pendchutuon teduksi untuk hidrogen, dalam hal ini aksidast: mendonorkan hidrogen, sedangkan redukel: movers hehosen 1.3.4.3 Peran elektron Pembakaran ma enesinim jets jy saldeni-redt inclibatkan pemberian, I juga teaksi oksidasi-reduksi yang jelas dan penctimaan oksigen, 2Mg + 0)» MeO | Reaksi antara magnesium dan khlorin tidak diikuti dengan pemberian dan penerimaan oksigen. Mg + Ch MgCl, Namun, mempertimbangkan valensi magnesium, merupakan hal yang logis untuk menganggap kedua reaksi dalam kategori yang sama. Memang. perubahan magnesium, Mg — Mg": 2c., umum untuk kedua reaksi, dan dalam kedua reaks: magnesium dioksidasi. Dalam kerangka ini, keberlakuan yang lebih umum akan dicapai bila oksidasi-reduksi didefinisikan dalam keran gka pemberian dan penerimaan elektron, Bila kita menggunakan definisi ini, reaksi oksidasi-reduksi dapat dibag menjadi dua, satu adalah reaksi oksidasi, dan satunya reaksi reduksi. Jadi. Mg — Mg” + 2e- (mendonorkan elektron -> dioksidasi) Ch + 2 +. 2Cl (menerima elektron -> direduksi) Masing-masing reaksi tadi disebut setengah reaksi. Akan ditunjukkan bahwa reaksi oksidasi reduksi biasanya paling mudah dinyatakan dengan setengah reaksi (satu untuk oksidan dan satu untuk reduktan). Contoh: 1-1 Konstruksi persamaan reaksi oksidasi-reduksi. Tuliskan reaksi oksidasi asam oksalat (COOH): menghasilkan CO> dan air dengan tiga cara; serah terima oksigen. hidrogen dan elektron. Isilah titik-titik dengan ramus kimia dan koefisien yang tepat. 1. oksigen: (COOH); + (0) 7 ---* ~ 2. hidrogen: (COOH), ~ 2H ++ 3. elektron: (COOH): + 2 + Jawab 1. oksigen: HzO terbentuk dari dua H dari asam oksalat dan satu O dari oksidan (COOH); + 0) 2CO: + #0 1m oksalat memiberikan dua hidrogen dan COs 2. hidrogen; secara formal asa (COOH); + 2H+ 2CO2 Fokutos Tetnik Universis Molsussoler ‘Bahn Ajar Jurusan Teknik Kimia ~Elektromatitg 3, elektron: metoda untuk menyusun reaksi jenis ini akan dibahas selanjutny a (COOH), — 2c- + 2CO2 + 2H" 1.3.4.4 Oksidan dan reduktan Oksidasi reduksi seperti dua sisi dari selembar kertas, jadi tidak mungkin oksidasi atau reduksi berlangsung tanpa disertai lawannya. Bila zat_menerima aka harus ada yang mendonorkan elektron tersebut. Dalam oksidasi awa yang menerima clektron dari lawannya disebut oksidan (bahan pengoksidasi sebab lawannya akan teroksidasi. Lawan oksidan, yang mendonorkan elektron pada oksidan, disebut dengan reduktan (bahan pereduksi) karena lawannya (oksidan tadi tereduksi. Di antara contoh di atas, magnesium, yang memberikan elektron pada khlorin, adalah reduktan, dan khlorin, yang menerima elektron dari magnesium, adalah reduktan. Umumnya, unsur elektrop ositif seperti logam alkali dan alkali tanah adalah reduktan kuat; sementara unsur elektronegatif seperti khlorin adalah oksidan yang baik. Suatu seny awa dapat berlaku sebagai oksidan dan juga reduktan. Bila senyawa itu mudah mendonorkan elektron pada Jawannya, senyawa ini dapat menjadi reduktan. Sebaliknya bila senyawa ini mudah menerima elektron, senyawa itu adalaj oksidan. Tabel t, mendaftarkan seten gah reaksi oksidan dan reduktan yang umum. Oksidan Iy(aq) +2e — 21(aq) Br(aq) + 2 = 2Br (aq) Cr,0;* (aq) + 14H*(aq) + 6¢— 2Cr°*(aq) + 7H20(1) Ch(aq) + 2€ — 2CI(aq) MnQ, (aq) +8H"(aq) + Se—>Mn’(aq) + 400) $,05" (aq) + 2e° — 280," (aq) Reduktan Zn(s) — Zn™*(aq) + 2€° Hg) = 2H"(aq) + 2¢° H,S(aq) > 2H"(aq) + S(s) + 2€° Sn**(ag) = > Sn**(aq) + 2e° Fe™(aqg) — Fe™(aq)+ ¢ 1.3. 4. 5 Bilangan oksidasi Besi adalah reduktan yang baik dan besi menjadi Fe’ atau Fe™* bergantung kondisi reaksi, ; Fe + Fe™ + 2¢° Fe + Fe* + 3e Jadi, penting untuk meny atakan dengan jelas jumlah elektron yang diserahkan ata citerina: Untuk kepeduan in, suatu parameter, bilangan oksidas didefinisikan. lan gan oksidasi untuk unsur monoatomik adalah ‘muatan at i oksidasi Fe, Fe" dan Fe" adalah 0, +2 dan +3142, Mom tesebu, ine eh: ir Ishak MT , | E Pendohuluon Untuk memperluas konsep bilangan oksidasi pada molekul poliatomik, penting untuk mengetahui distribusi elektron dalam molekul dengan akurat. Karena hal ini sukar, diputuskan bahwa muatan formal diberikan pada tiap atom dengan menggunakan aturan tertentu, dan bilan gan oksidasi didefinisikan berdasarkan muatan formal. Ringkasan definisinya diberikan sebagai berikut. Definsi bilangan oksidasi 1, bilangan oksidasi unsur (termasuk alotrop) selalu 0. 2. bilangan oksidasi oksigen adalah -2 kecuali dalam peroksida, -1. 3. bilangan oksidasi hidrogen adalah +1 kecuali dalam hidrida logam -1. 4, bilangan oksidasi logam alkali +1 dan logam alkali tanah +2. 5. . Untuk ion dan molekul poliatomik, bilan gan oksidasi setiap atom didefinisikan sehingga jumlahnya sama dengan muatanny a. Contoh: 1-2 Dalam peleburan timbal dari ya (timbal sulfida) reaksi reduksi oksidasi dua tahap berikut terjadi. Tunjukkan oksidan dan reduktan dalam renksi ini dan tentukan bilangan oksidasi masin gmasing atomnya. Jawab Bilangan oksidasi masin g-masin g atom ditandai di bawah simbol atomnya. 2PbS(s) + 30g) + 2PbO(s) + 2S0,(g) 42-2 0 42-2 +42 PbO(s) + CO(g) > Pbis) + COAA(g) 42-2 42-2 0 +42 Tahap pertama reaksi, bilangan oksidasi S berubah dari -2 ke +4, dengan demikian § dioksidasi. Jadi PbS adalah reduktan. Bilan gan oksidasi O turun dari 0 ke -2. Jadi oksigen adalah oksidan. Di tahap kedua, bilangan oksidasi C berubah dari +2 ke +4, dan dengan demikian C dioksidasi. Jadi CO adalah reduktan. Bilan gan oksidasi Pb turun dari +2 ke 0. Jadi PbO adalah oksidan. Dalam peleburan Jogam semacam. besi, CO sering menjadi reduktan. ‘ 13. 4.6 Penyusunan persamaan reduksi oksidasi Persamaan oksidasi reduksi seperti dalam Tabel T dapat dengan mudah dibuat dengan prosedur berikut. Peny usunan setengah teaksi oksidasi reduksi |. Tuliskan persamaan perubahan oksida dan reduktan, ° Fo ultas Teknik Universitos Maliussaleh ‘ponen ajar Jurasan Teknik Kimio~ Bektromaticg jarakan jum get isi pers an menambahkan 2 Setarakan jumlah oksigen di kedua sisi persamaan deng: Setarakat la sejumlah tepat H0. hidrogen di kedua sisi persamaan dengan penambahan jumiah 3. Setarakan jumlah W” yang tepat. hav etekton Setarakan muatannya dengan menambahkan sejumtah cle Sckali setengah teaksi telah disusun, mudah untuk menytsun persarsa reduksi oksidasi keseluru Dalam oksidasi reduksi, penurunan vila a om oksidan dan kenaikan bilangan oksidasi reduktan harus sama, Hal ini sara den ubungan ekivalen dalam teaksi asam basa. Schagai contoh, reaksi oksidasi iodin dengan katium permanginat KM nO, adalah sebagai berikut (1) persamaan untuk oksidan 1. MnOy’ + Mn” 2 MnOy -+ Mn™ +4H,0 3. MnO, + 8H’ Mn® + 41,0 4. MnO, + 8H" + Se Mn™ + 4H,O (setengah reaksi) (2) persamaan untuk reduktan LY +12 21. +1h+e 20 + I, + 2c (setengah reaksi) (Catat bahwa reaksi Kedua ini dikalikan dua untuk men ghindari pecahan, ) Jumlah reaksi oksidan dan reduktan 1. 2MnOy + 16H" + 10e — 2Mn® + 8H,0 10r = Sly + 10e ; 2. 2Mn0,; + 16H" + Jor 4 Mn {at jumlah elektronnya akan saling mi 3. 2KMn0, + 8H380,+ 10KI + + 5h+ 8HO (reaksi keseluruhan) niadakan, kedua sisi persamaan sehingg okisdasi reduks ini Contoh : 1-3 COHSCH; dioksidg 1180, renjadi asam benzoat CoHsCOOH dengan KM nO, dalam gi s Tuliskan persamaan oksidasi Teduks sinya, Jawab: » Persamaan untuk oksidanny a telah diberikan di an dia as. Persamaan bagi reduktan (oluen) diperoteh s bi sebagai 10 Ofehir Ishak, ME Pendabulian ) CoHSCHs + 2820 + CgH,COOH hy CoHsCHs + 2H,0 CcHsCOOH + 6H @ CallsCHs + 2H,0 CHsCOOH + 6H'+6e° 4) Persamaan untuk oksidan ini dikalikan 6, dan uilitk red jumlah elektron yang terlibat di kedua rea reduktan dikalikan 5 sehingga ksi identik (= 30), 1) Jumfah dua reaksi (elektron akan saling meniadakan) oMnOy + 48H" + 30¢ 5 @Mn® 4 24H,0.5C(HsCH, + 10H,O — SCsHJCOOH + 30H" + 306° SCsHsCH3 + 6MnO, + 18H" SC.H,COOH + 6Mn'? co 4k. 2) 6K" + 980," ditambahkan kedua sisi untuk melengkapi reaksi, Jadi: SCsHsCH3 + 6KMnO, +9H,SO, + SChH;COOH + 6MnSO, + + 3K2S0. + 14H,0 Jumlah kuantitatif oksidan dan reduktan sehingga reaksi oksidasi reduksi oksidasi lengkap mirip den gan stoikiometri asam basa. Stoikiometri oksidasi reduksi gM oVo =nRMaVe jumlah mol elektron yang diterima = jumlah mol elektron yang diserahkan, Subskrip 0 dan R. adalah oksidan dan reduktan, n adalah perubahan bilan gan oksidasi, ~ M konsentrasi molar dan V volume oksidan dan reduktan. Prinsip yang terlibat dalam titrasi oksidasi reduksi secara prinsip identik dengan dalam titrasi asam basa. Dalam titrasi reduksi oksidasi, pilihan indikatornya untuk menunjukkan titik akhir terbatas. Kadang hantaran larutan di gunakan sebagai indikator. Contoh: 1-4 Larutan hidrogen peroksida komersial HO» diencerkan 150 kali. 25,0 em’, Sampel larutan_dititrasi dengan larutan KMnO, 0,02 mol dm®, dan 26,3 om 4iperlukan untuk mencapai titik akhir. Hitung konsentrasi molar (mol dm”) H;0,742 Jawab: Hidrogen peroksida berperan sebagsi reduktan dalam reaksi ii, setenzah Teaksinya adalah H,02 > O, + TH’ + 2e Ini berarti 5 mol H;O, dan 2 mol KMnO,j ekivalen satu sama lain. Konsentrasi Molar Mx hidrogen peroksida dihitung sebagai berikut: 5 x 0,02 (mol dm’) x26.3 x 10° (dm) = (2xMp (mol dri 3) x 25,0 x 10° (dm)}/150 Mg = 7,89 (mol dm") "Hulros Teknik Universitas Molikussoleh Bahon Ajo unason Tek Kimia— Eta, ky 1.4, Penutup 1.4.1, Bahan Diskusi dan ‘Tugas 1. Apayangmaksud den gin 2. Scbutkan fungsi dan keungwlan dari bagaimana aplikasiny a dala elektrokimia. Jelaskan. mempelajari sel elektrokimia ga, 1.5, Daftar Pustak: 1. Batt, AS, Canada, 1980, 2, Breither, Manfred W; Electrochemical Process In Fuel Cell, 1969 3. D. Dobos, Electrochemical Data, Elsevier, Amsterdam, Oxford, New York, 1975 4. G. Kortiim, Treatise on Electrochemistry, Elsevier Publishing Comp., Amsterdam, London, New York, 1965, 5. Barin, O. Knacke, Thermochemical Properties of Inorganic Substances, Springer Verlag/ Verlag Stahleisen, Berlin/Diisseldorf, 1973 6. Jones, D,A., Principles and Prevention 0 Corrosion, 1992, Maxmllan. Nw York ctrochemical Metrots Fundamental and Aplication. John Welly 7. Linden, David; Handbook Of Batteries And Fuel Cell,41-1,M c-Graw-Hill (1984) 8. Piron, D.J, The Electrochemistry of Coorosion, Nace. Houst. 1991 1" conensir nna BAB 2 _SEL VOLTA 24. Deskripsi Singkat Tujuan dari mempelajari sel volta adalah agar mahasiswa dapat mengetahui jenis-jenis sel volta, fun gsi sel volta dan prinsip kerja dari sel volta berdasarkan real redok 2.2 Tujuan Instruksional Khusus Setelah materi ini diajarkan mahasiswa akan dapat mengetahui reaksi Oksidasi reduksi yang terjadi pada sel volta 23 Penyajian 23.1 Pengertiai Sel Volta adalah sel elektrokimi edoks spontan Alessandro Volta on Laipi Galveni, Sel ; logan yang terhubung dengan jembatan £3 z dengan miembran porous, Unt fei gla, pethatikan sel Galvani pada gus i ‘ik.pada caksi vedoks yang akan menghasitkan arus listrik,pada —— listrik Ciri-ciri sel volta adalah sebagai Sel Volta yang menghasilkan energi listrik dari reaksi Sel Volta dinamai dari penemunya, yaitu ri penemunya Sel volta merupa y Se ini, energi kimia diubah menjadi eneres etikut: 4. Tersuusun dari setengah sel katode dan setengah sel anode dalam, Farutanny@. b. Anode adalah kutub negatit dan Katode adalah kutub postr Fa Kultos Teknik Universitas Mobkussolett hon Ajo Jurusan Teknik Kimia~Elektromey, jembat: ¢. Terdiriatas dua setongah reaksi yang dihubungkan dengan Jempaian Saram, 4. Reaksi redoks berlan gsung spontan.€- Bagan sel: A(s) / A+x(aq) [I By (aa) / BOS) Bater I-kadmium ; / Baterai nikel-kadmium adalah baterai kering yangdapat diisi kembali. Reaksi sel: 5 Ane Anode: Cd(s) + 20H gq —? CHOHY' + 26 Katode: NiO,(s) + 2H,0,) +2e- > Ni(OH)as + 20H fag) + Ni(OH)a¢g Reaksi sel: Cd) + NiOg) + 2H20m > Cd(OH)ax) + Ni(OH)2¢5) Perhatikan, sama seperti pada aki, hasil-hasil reaksi pada baterai nike cadmium merupakan zat padat yang melekat pada kedua elektrodenya. Dengan membalik arah aliran elektron, zat-zat tersebut dapat diubah kembali seperti zat semula, Sel volta sekunder adalah sel volta yang dapat diisi lagi bila arusnya sudahhabis, misalnya aki. Bentuk nya seperti dalam gambar 2-1 Voltmeter Gambar 2. 1 Sel Volta ail pa sel yor atau sel Galvani reaksi redoks spontan menghasilkan energ) istrik. Dalam ‘sel in! terjadi perubahan energi kimia menjadi energi listrik. Pada katode (electrode posit) terjadi reaksi sede negative) terjadi reaksi oksidasi, Si reduksi, sedamhkan pada anoda (electrode ‘1 volta dibi a aan cere enean berpatokan pada nilai ptensial reduksi standar sei? esi yang potensial reduksi standarnya lebih kecil 2K berperan sebagai elektroda anoda dan 1a dan spesi y besar berperan sebagai elektroda katoda, ‘Conton? Potensialredusi standseny aig 4 ten: tr. Ishak, MT j f f Sel Volta Mgt + 26 —_, APY 4 Mg E=12V 3e——» Al Bl=1,0V Dalam sel volta, Karena E’Mg lebih elektroda anoda (unsur logamny: Jogamny a tereduksi). Pengukur; E , kecil dari B"Al, maka Mg menjadi ‘4 teroksidasi) dan Al menjadi elektroda katoda (ion ‘an antara dua elektroda seperti gambar 2-2 Gambar 2-2 Sel VVolta dan Pen gukurannya Berikut adalah persamaan reaksi di kedua elektrodanya di A=anoda dan di K=katoda dan persamaan reaksi selnya: ; AG) :Mg ——» Mg" +2e B9=+1,2 VV x3 K+): AP* + 3e ——*> Al EP=1,0 V x2 sehingga: . AG :3Mg ——> 3Mg”* +. E°=+1,2V KG): 2AP* +g ——* 2Al_ EP =1.0V + 3Mg +2AI*—>3Mg™ +2Al E%sel=+0,2 V (clektron (¢) disetarakan dan tidak akan merubah harga E°), Jadi persamaan reaksi dalam sel volta tersebut adalah: 3Mg + 2AP*—»3Mg*" +2Al Sebagaimana telah disebutkan di atas, sel volta adalah tempat berlangsun enya ghasilkan listik. Besarnya energi listrik (potensial sel suatu sel voltadapat diukur langsung engnakan voltmeter dan secara tidak langsung ditentukan melalui perhitungan. Stpet contoh di atas, dengan pethitumgan caranya adalah menentukan terlebih dahulu spesi yang jadi anoda (yang akan men galami reaksi oksidasi) dan yang jadi Katoda (yang akan mengelami reaksireduks)). Dan spesi mana yang jadi anoda atau Katodanya telah dijelaskan di, alas. Harga E dai spesi yang jadi angda berubah tandanya. Potensial sel standar (E%sel) diperoleh dengan menjumlahkan E” spesi yang ‘eroksidasi dengan E” spesi Yang tereduksi. Atau dihitung den gan rumus beriku init reaksi kimia yang menj standar/E°sel) yang dihasilkan oleh Fokuleos Teknik Universitos Mafikussoleh aba Ws — Rete - Fieot-Pibesat - Ek ‘a ve diewhah Ke bento notasi seltya, | REDUKS F. Sepertt persamaan reakei cep volte herbal . — ania 1 2A" = Mp ata Mot Maka Denk potasi eel vonianys adalah MARTE ms qsure-unsur dapat dsisun menzad suaty entasarban potensial reduksiny ® dloret yang disetn deret Volta, sehagy benkot ~ Mg-Al- Mn~Zn~ (Hy ~ Sb~ Bi- Co He~ AEP deret Volta, makin mudah direduksiidan ‘Makin ke kanan, unsur-unsur ‘ snakin sukar dioksidasi (kurang aktif), dan makin bersifat oksidator. Proses kerjannys seperti dalam gambar 2-2 Cr-Fe-Cd- Ni- Co - Sn - Ph reas ect Gambar 2-3 Sistem Kerja Sel Volta Perlu diin gat bahwa: 1. Anode adalah electrode tempat terjadinya reaksi oksidasi., 2. Katode adalah electrode tempat terjadinya reaksi reduksi 3. Katode positif, Anode negative (KPAN) 4, Arab gerak arus electron adalah dari anode menuju katode. ak list a ke A ae gam al ch sntuk ime cine aaa tartan maar Sel Volts adalah ranghaian sel yang dapat menghasilkan seus listrik. Dalara set tersebut terjadi perubahan dai reaksi redoks menghasilkan arus listrik. Set gulsatl adalah sel elektrokimis yang dapat menghasilkan energi listiik yang disebabban ole terjudinya reaksi redoks yung spontan. Contoh sel volta’ elvan ‘adalah sel Daniel yang ganbusnys dapat dilhat pada panibar 1 ka hedua clekeradores ddubunghs dengan siskuit lua, dihavitkan asus Titik yang dapat bral bie ss tneyunpangny Joram palvanometer yang dipasany pads ranghian lar datt cient hak ME | | | | Sel Volta Sel Volta dalam k sebagai berikut ini, 1. Sel Kering (Sel Leclanche ikenal sebagai 5 dan anode lege ee TTerdiri dati katode yang berasal dari ki serbuk Karbon dan NHAcy, "ol! Yang dipakai berupa pasta cam ligunaka, diantara nya arbon (srafit) puray MnO2, Persamaan reaksinya : Katode: 2Mn0, + 2H" 4 26 _, MnO, + 1,0 Anode: Zn -> Zn* + 26 : Reaksisel:2MnO, + 2H + Zn > MnyOs + M0 + Zn" 2. Sel Aki Sel aki disebut juga seba; listrik dan pada Setiap saa (Pb) dan katodenya terbu Reaksi penggunaan aki : ‘gai sel penyimpan, karena dapat berfungsi penyimpan dapat dikeluarkan. Anodenya terbuat dari lo gam timbal fat dari logam timbal yang dilapisi PbO2 Anode: Pb + SO,™ — PbSO, + 2 a Katode: PbO, + SO,” + 4H’ + 2+ PbSO, + 2H,0 Reaksi sel: Pb +2S0,*+ PbO? + 4H’ — 2PbSO, + 2,0 Reaksi Pengisian aki : 2PbSO, + 2H,0 — Pb + 2S0,? + PbO, + 4H” 3. Sel Perak Oksida Sel ini banyak digunakan untuk alroji, kalkulator dan alat elektronik.Reaksi yang terjadi Anoda: Zim, + 20Hq > Zn(OH),6) + 2e Katoda: AgyOy + HiOg + 2e > 2AR) + 20g ReaksiSel: ° Zn +ASOp) + HOw +Zn(OH)ay + 2Ag,) Potensial sel yang dihasitkan adalah 1,34.V 0 * 4. Sel Nikel Cadmium (Nikad) a kembali (rechargable). Anodenya akan sel kering yang dapat diisi kemt a . earned ddan Katodenya berupa Ni203 (past). Beda potensial yang dihasilkan sebesar 1,29 V. Reaksinya dapat balik NiO(OH).xH,0 + Cd + 2H:0 — 2Ni(OH)2yH20 + CUOH), uv Fokuttos Teknik Universitos Molkussaleh anon Aor Jurason Teknik Kimio~Eektromattg 5. Sel Bahan Bakar se s! = bakar menggunakan eloktoda-elektroda bear dan gas-gas berdifusi Flaadt "bet en ghasilkan ent} menuju elektoda-clektroda berpor men ghasil “ x 10% Bk ; ttn ko Ha dan Op isan tous menerus ke clektrode rinsip Kerja = si =+ 4H,O + Ae i JOH ae Anode 2H + AON oa LOH cap Katoda 1: Oxg) + 2000 + Reaksisel — : 2Hxe) + Org —* 2H 2.3.2 Reaksi pada Sel Volta/Sel Galvani : Reaksi kimia yang terjadi pada bejana sebelah kanan necep aa reduksi dari ion tembaga (bilangan oksidasi positif) menjadi logam tembaga. Hal ini menyebabkan massa elektroda tembaga bertambah. Kekurangan mualan positif terhadap muatan negatifakibat reduksi tembaga segera disetimban; gkan oleh muatan positif jembatan garam. Dengan demikian elektrolit tetap netral. Sebaliknya elektrolit Salam bejana kiti akan terjadi penambahan Kation sebagai akibat reaksi oksidasi Jogam zink. Hal ini dapat diketahui karena berkurangnya massa clektroda zink. Reaksi sel yang terjadi adalah = Zn yy tCr Zn™ + Cuyy 2.33 Jembatan Garam Jembatan garam adalah alat yang digunakan untuk menghubungkan reaksi reduksi dan oksidasi setengah sel dari sel volta. Jembatan garam berbentuk seperti huruf U terbalik yang diisi dengan larutan elektrolit KCI (dalam agar-agar) yang \kedua ujun gnya disumbat dengan kapas agar tidak terjadi aliran mekanis. Selain KCl bisa juga digunakan elektrolit KNO3, NaCI dan K,SO,. Fungsi dari jembatan garam adalah untuk menghantarkan arus listrik antara kedua elektrolit yang berada dalam bias Selain itu, Jembatan garam juga berguna untuk menetralkan kelebihan atau kekuran gan muatan dari ion-ion yang ada dalam larutan di jana selama reaksi elektrokimia berlangsung. Oleh karena itu syarat ret Se untuk jembatan garam adalah zat tersebut tidak boleh bereaksi dengan elektrolit yang digunakan dalam pengukuran potensial sel. Fungsi jemb: ze menyeimban gkan ion-ion dalam larutan est jembatan| garam adalah agar Yang, dijenstban dene euPs tabung berbentuk U yang disi dengan ag i | Jembatan garam berperan untuk menjag? kenetralan muatan listrik pada larutan. Karena eee Jektrolit pada jembatan garam lebih tinggi daripada kon: il De kelebihan muatan postif dan ion p. yang kelebihan muatan negatif. Der ent, hak. MT Sel volta lektrolit Be 7 Sean ee pare sama sekali tanpa adanya jembatan garam, pala kedua elektroda terjadi tide en segera bethenti, Hal ini terjadi Karena positif dan di bagian lain kelebihan i lan listrik, di satu bagian kelebihan muatan ‘at terjadi lan muatan negatif, Dengan adanya jembatan garam dapat terjadi penetralan muatan listrik di setiap ‘elektro mela ‘ites! ion-on, akan cedua larut i 5 oo mane dapat dijaga untuk tidak saling bercampur secara ‘n elektroda Zn, d: " ercampur maka ion-ion Cu" akan bereaksi langsung, fa Zn, dan electron tidak akan mengalir melalui kawat pada rangkaian Penggunaan agar-agar mempunyai keuntungin, dianta yenjaga a tarutan elektrolit di satu bagian elektroda tidak mengalit Coan cektroda linn seat permukaan kedua larutan elektrolit di kedua elektrolit berbeda. Adanya jembatan garam menyebabkan adanya pertemuan cairan elektrolit. Hal ini menyebabkan munculnya potensial perbatasan di kedua cairan, tapi potensial cairan-perbatasan (Ej) antara larutan KCI (pekat dalam agar-agar) dengan larutan encer pada setengah sel sangat Kecil. Hal ini terjadi karena larutan KCI yang digunakan pekat schingga potensial perbatasan terutama ditentukan oleh ion-ion dari larutan tersebut, sementara jon-ion dari larutan encer memberikan kontribusi yang dapat diabaikan terhadap potensial perbatasan. Karena mobilitas ion K* dan CI dalam air hampir sama, maka ion-ion ini berdifusi Keluar dari jembatan garam ke dalam larutan encer pada kecepatan yang hampir sama dan oleh karena itu potensial perbatasannya juga sangat kecil.Pertemuan cairan perbatasan dengan adanya jembatan garam ada dua pertemuan yakni antara KCI jenuh dengan Kedua larutan encer dari setiap bagian elektroda. Hal ini akan semakin memperkecil potensial perbatasan nettonya karena adanya pengurangan sebagai akibat dari arahnya yang saling berlawanan. 23.4 Hukum Coulomb, Medan Listrik, dan Potensial Listrik Di antara empat macam antaraksi fisika yang dikenal (antaraksi inti yang kuat, antaraksi lemab, antaraksi elektromagnetik, dan gravitasi), hanya, antaraksi tlektromagnetik yang penting dalam bidang kimia. Dasar antaraksi int adalah adanya maya tarik atau gaya tolak antara dua muatan, yaitu Q, dan Q:. Gaya ini merupakan besaran vektor yang dirumuskan sebagai Hukum Cou Jomb. ~ (2-1) dimana 1 = jarak antar muatan (unit vektor yang Dergantun arah gaya) oN! m2) eq= permitivitas ruang hampa (8,854.1 jelektrik e,=permitivitas relatf /konstanta d Jika arah gaya tidak diperhatikan, maka Fokultos Teknik Universitos Molikussate? 19 Bahan Nar Jura Teknik Kimio~Elekromayy, istrik pada titik tertentu (E) diartikan sebagai gaya listrik pep K jan I Kekuatan medat a i eeangat Kec, maka nmatan unit, Jika pada percobaan bo? - (2-3) Kk an dalam satuan StVm'', Pada pembahs MEET untuk menyatakan daya gerak listrik ‘GL Senet vara dua ttik dan dinyatakan dalam satuan Voit My. Besar yang ada di sekitar partikel bermuatan adalah turunan ‘isebut_patensiallistrik. Potensial listrik (©) didefiniskan dari besaran skalar yang Sehagai kerja yang dibutubkan untuk membawa suatw unit muatan posiif dati titik awal ke titik tertentu. 0) lingkungan melakukan kerja terhadap sistem. Contohnya adalah elektrolisis lelehan NaCl dengan electrode platina, Contoh lainnya adalah pada sel Daniell jika diterapkan eda potensial listrik dari luar yang besarnya melebihi potensial sel Daniel. 3.3. 2 Hlektrolisis Lelehan NaCI dengan Elektroda Pt Elektroda yang dihubungkan dengan kutub negatif Power Supply-DC akan menjadi kutub negatif sel dan elektroda yang dihubungkan dengan kutub positif power supply akan menjadi kutub positif dari sel. lon-ion Na” akan bergerak menuju Kutub negatif dan pada elektroda tersebut terjadi reaksi: Nat + e- > Na (reduksi) Jon-ion Cl- bergerak menuju elektroda positif dan pada elektroda tersebut terjadi reaksi: 2Ct > Ch + 2e- — (oksidasi) Karena pada elektroda ne atif terjadi reak: merupakan katoda. Pada elektroda positi i elektroda tersebut_merupakan anoda. Baik Sel Galvani ea menggunakan elektroda, yaitu zat yan, kun ‘ang =menghantarkan listrik dan lingkunan dan dicelupkan dalam elektrolit(eampuran ion) yanete Hien cya, aka atau yang membawa muatan. Perhatikan gambar 3-2 ‘ang terlibat dalam ret Olehstr, hak MT Sel lebtolsis [ore searan (4) Gambar 3-2. Elektrolisis lelehan NaCl 3,3, 3 Perbedaan Sel Elektrolisis dan Sel Volta Sel elektrolisis pada dasamya adalah sel volta yang bereaksi tidak spontan Faktanya, aliran listrik harus dibalik dari sel volta dengan melebihkan tegangan yang Gibutuhkan. Sel elektrolisis terri atas dua buah elektroda, dan svat elektrolit. Tidak Seperti sel volta, reaksi yang menggunakan se] clektrolisis harus terinduksi dan tetbalik antara anoda dan Katoda.Inilah perbedaan sel volta dan sel elekiroliss. A. Anoda dan katoda Pada sel elektrokimia, bik sel galvani maupun se lektroisi, anoda adalah lektroda tempat tejadinya reaksi oksidasi dan Katods rmerupakan elektroda tempat ferjadinya reaksi reduksi, Untuk memudahkan mer ingat: perbatikan huruf pertara vias ata oksidasi dan Kata anoda. Huruf dan a sama rmerupakan huruf vokal ‘Sementara huruf petama dari kata Tedoksi (*) dan Kitoda (Kk) sama-sama huruf onsonan, Elktroda terbagi menjadi dus jens yO ‘anoda dan katoda. Setengah reaksi oksidasi terjadi di anoda. Elektron MNberikan oleh senyawa teroksidasi (Zt pereduksi) dan meninggalkan sel melalui fanoda, Setengah reaksi reduksi terjadt F xatoda. Elektron diambil oleh senyawa Tereduksi (zat pengoksidasi) dn masuk sel melalui katoda. Fotutos Teknik Universitas Molkussle” anon air onsan Teknik Kinle~Eletromagyy gin Sel Elektrolisis sel Volta den Sel Elektrolisis Tabel 3-1 Perbedaan » Sel Volta / e Anoda ncgati yoy’ +e (Anoda positif) nod 1a positif) X x'+Y qe 2X (Retoda negatify +X + ¥' (G>0) dak spontan dan membutubkan Oksidasi: X > X' + ( is Ye te + Y (Katod Total: X + Yo x" + YG) 1 menghasilkan Real ener gi Reaksi spontan cenergi pengarubt Bhektratisis trolisis, di B. Faktor-faktor yang Mem antarany adel ngmempengrul antarany: sekalli hal y Bany 1, Overpetensial stan eb tings as Tegangan yang dihasilkan akan lebih 8e pica menjadi penting untuk mengendalikan interaks yang diharapkan. Overpctensial ‘si antara elektroda. Tipe elektroda Elektroda inert berperan sebagai per elektroda tidak ikut bereaksi dimana el reaksi. 3, Reaksi elektroda yang bersamaan Jika dua pasang setengah reaksi terjadi reaksi harus dihentikan untuk menentukan dielektrolisis. 4. Keadaan pereaksi Jika pereaksi tak standar, maka tegangan setegah sel akan berbeda dari nilat standar, Pada kasus ini, larutan untuk anoda setengah sel mungkin akan ‘mempunyai pH lebih tinggi atau rendah dari pH standar (yaitu 4). mukaan untuk reaksi yang terjadi. Namun lektroda aktif menjadi bagian dari setengah bersamaan, maka salah satu setengah pasangan tunggal reaksi yang dapat C. Kegunaan Sel Hektrolisis Sel elektrolisi dikenal . | dlisajikan erikut ini. penggunaan nya dalam beberapa bidang sebagai mana 1, Penyepuhan adalah proses pelapi d ipisan suau logam dengan logam lain, I ‘ang, akan dilapisi digunakan sebagai katoda, sedan gkan lesim pelapis fei a : 2. Pembuatan beberapa seny awa, 3. _Menghitung konsentrasi suatu logam dalam larutan, 28 teh: i Ishak. MT Sel Eetrolsis 33.4 Ppenggunaan Elektrolisis / mesos enpakan proses disosiasi suatu elektrolit dengan bantuan arus sik Keone dia ermanfaat, sekarang bany ak dikembangkan teknik elektrolisis gntuk Keperluan industri, Halaman ini akan menjelaskan penerapan elektrolisis dalam jdupan_ manusia, Banyak sekali i wenn logam. yak sekali manfzat elektrolisis, di antaranya adalah ‘A.Pemurnian Logam Pada pemurnian logam, anoda yang dipakai adalah logam tak murni (Kotor). Pengotor akan terlepas selama proses elektrolsis ketika logam ber gerak dari anoda ke katoda. Selama proses ini, katoda men gandung dekomposisi logum muri dari larutan yang.berisi fon logam. Sebagui contoh, tembaga dimurnikan melalui elektrofisis ¥ ne yemmbutubkan Konduktivitas listrik yang tinggi. Pada proses ini, katoda adalah tembaga murni, sedangkan anoda adalah tembaga kotor. Ton Cu’ dari anoda bergerak velalui Vartan tembaga(l}) sulfat menuju Katoda dan berubah menjadi padslat tembaga. Selama proses berlangsung, pengotor akan mengendap di dasar tangki. Hasil samping berupa pengotor disebut sebagai lumpur anoda, B. Hektrosintesis lektrosintesis adalah metode yang menggunakan reas} elektrolisis untuk menghasilkan produk tertentu. Sebagai ‘contoh adalah elektrosintesis MnOz yang merupakan bahan ‘aku pembuatan baterai alkalin, Larutan untuk elektrosintesis senyawa MnO» adalah MnSO. dalam H3S0,, Berperan sebagai anoda adalah grafit, dimana Mn” teroksidasi. Sedangkan di ‘atoda, hidrogen tereduksi dari H” menjadi Hi. Reaksinya adalah sebagai berikut Mn*(aq) + 2 H:0() + Mn0.6s)+ ‘2H (aq) + Hats) C. Proses Klor-alkali dan Sel Membran Elektrolisis air Jaut dapat menghasilkan klorin dan basa natrium hidroksida. ‘Ada tiga macam metode berbeda dimans. shun Komponen tersebut dihasilkan, yaitu set vrembran, sel diafragma, dan proses scl merkuri, Proses ini lebih efisien daripada ey Rareno tidak menggunakan merkur dan tidak membutubkan energi yang esr ‘Mengandung membran penukar kation yang biasanya terbuat ian ed i ini inkan kation teridrasi untuk _melewa fluorokarbon. Membran = int men gijil 7 + igak untuk anion OH" dan CT. Dengan kompartemen antara anoda dan katoda, tetapi tida kpc ana shaasoanins Kio » Fohutos Teknik Unverss MoKKUSSOIER ahon ajar lurusan Teknik Kimio ~Elektromatitg D.Sel Diafragma dan Sel Merkuri . ; Pada sel diafragma, Cl; dilepaskan dari anoda eee aaa re Aatoda ka Cl bergabung dengan NnOH, Cl akan berubsh mend Prout ein Dengan demikian sel diafragma mempunyai NaCl dalam See ieneiab sec ie Keil pada lawn pada Kotods untok NaCl bethobunsan dengan, Taan, in, ‘Men ghindari laju balik NaOH. Elektrolisis air Jaut dalam merkuri a i melibatle dan larotan natrium hodroksida pada waktu yang sama, Metode a merkuri sebagai katoda dan graft sebagai anoda. Merkuri menarik jon natrium dan Kalium dan membentuk amalgam, Meskipun demikan ketika amalgam terkena air membentuk natrium hidroksida dan hidrogen meninggalkan merkuri nantinya dapat digunakan kembali, Gas klorin tersisa pada anoda. Pethatikan gambar 3-3 Ce cr Na+ x Nacl Gambar 3-3 Ilustrasi Proses Klor-alkali dengan Sel Membran _5 Prinsip Perhitungan Elektrolisis 3.3.5.1 Hukum Faraday Akibat aliran arus listrik searah ke dalam larutan elektrolit akan terjadi Perubahan kimia dalam larutan tersebut. Menurut Michael Faraday (1834) lewatnya arus 1 F mengakibatkan oksidasi 1 massa ekivalen suatu zat pada suatu elektioda (anoda) dan reduksi | massa ekivalen suatu zat pada elektroda yang lin (katoda), ‘A. Hukum Faraday T Hukum Faraday I: Massa zat yang timbu berbanding turus dengan jumish listrik yang mengalir melalui Leute wy diny atakan dem gan postulat “massazat yang terbentuk pada masine ryan I pada elektroda karena elektrolisis | Oleh: tr Ishot, MT TY Sel eetrobss Rumus: m=e.i.t/96.500 gzi.tmakaG=1.t m= massa zat yang. = berat ckivalen SoMa i i = kuat arus listrik (amper) a 1 = waktu (detik) q= muatan listrik (coulomb) dalam konsep lainny a: w-Q Ww. = massa zat yang diendapkan (g) welt Q_ = jumlah arus listrik = muatan listrik (C) weelt e =tetspan = (gek :F) 1 = kuat arus listrik (A). = waktu (), _gek= massa ekivalen zat (gek) AnLt ‘Ar = massa atom relatif. nF n= valensi ion. F = bilangan faraday = 96 500 C. Massa ekivaten = massa zat yang sebanding dengan 1 mol elektron = 6,02 x 1023 &. 1 gek ~ 1 mol Sika arus Tistrik 1 F dislrkan ke dalam tarutan AgNOs maka akan diendapkan 1 gram ckivalen Ag Agt (ag) +& —» Ags) mol @~ 1 mol Ag~ I gram ekivalen Ag Untuk mendapatkan | gram ckivalen A gdiperukan | mol & gramekivalen Ag = 1} mol = 1 mol Ag= 108 run Ag 3B, Mukum Faraday 1 Massazat yang dibebaskan pada elektrotisis (@) berbaniling lurus dengan massa ekivalen zat itu (ME) G=ME van gan buku Faraday ¥ dt Gak.iet ME Jika k= emaka G= ME Jitmkasi seperti yang tention pauls Penge Sel Daniel! sering pula dinwd ; Keen seteigah set hbunBan dengan jembatan iran (perhiatikan gambar 31 fotunas tot Univesins MoBRUBSIEY nohon Aor lurusan Teknik Kimo ~ Elektromotkg Ketika sel Daniel digunakan sebagai suber listrik terjadi perubahan dari Zn menjadi Zn® yang larut Zn(s) -»Zn™* (ag) + 2¢° dapat diketahui dari semakin b .. Dissisi lain, elektroda Cu semakin bertat pengendapan Cu dari Cu” dalam larutan. Cu*(aq) + 2e > Cuts) (reaksi oksidasi) erkurangnya massa Zn sebelum dan ‘mbah massany Karena terjadi (reaksi reduksi) Pada sel tersebut elektroda Zn bertindak sebagai anoda dan elektroda Cu sebagai katoda, Ketika sel Daniell “disetting’, terjadi arus elektron dari elektroda seng (Zn) ke elektroda tembaga (Cu) pada sirkuat Ivar. Oleh Karena itu logam seng bertindak sebagai kutub negatif dan logam terbaga sebagai kutub positif. Bersamaan dengan itu pada larutan calam sel tersebut terjadi arus positif dari Kiri ke Kanan sebagai akibat dari mengalimya sebagian ion Zn** (karena dalam larutan sebelah kiri terjadi kelebihan ion Zn** dibandingkan dengan ion SO,” yang ada). Sal Brace Gambar 3-4 Sel Daniell dengan jembatan garam Reaksi total yang terjadi pada sel Daniell adalah : C 3 Zn(s) + Cu (aq) > Zn™(aq) + Cu(s) Reaksi tersebut merupakan reaksi red untuk mimproduks Ist mel suatuanghasna sel sete ne oP cian Dapatkah sel Daniell dijadikan sebagai sel_elektrolisis ? Larutan sali s an, saling, bercampur secara bebas, sebab kalau dibiarkan bercampur maka ion-ion Cu?” ak, ion Cu®* akan bereaksi langsung dengan elektroda Z; ea n, dan la " pada rangkaian lar. Penggunaan electron tidak akan mengalir melalui anya menjaga agar larutan elektrotit di mempunyai_ keuntun n elektroda tidak men galir clektrolit di kedua elektrolit Oleh:tr shok, MT Se blektrotshs jembatan, pete, Ad ram menyebabkan ad i, Adaya jena babkan adanya perterian cairan le ‘ni anagem munculny a potensial perbatasin di keds eairan, Aaa ri aM AAsal a na “I . yd ta came ctr fata KCL (eka dln agg np fran In setengah sel sangat kecil, ul ini terjadi KCL yan ct pal sng ! radi arena larutan KCL yang Sjamakan pekatschingg potensial perbatasanterutama ditenukan oleh on-on da Jarutan tersebut, sementara ion-ion. dari \ ari Larutan encer-memberil busi dapat diabaikan tethadap potensial perbatasan mosran Kon! yang Karena mobilitas ion K* dan Cl dalam ait hampir sama, maka ion-ion ini pti eter dai Jonata gam ke talarian rer pal ferpaan Yon fampir sama dan oleh karena lu potensil perbatasannya juga sanga esi Prteuan cairan perbatasan dengan adanya jembatan garam ada dua enter m yak antra KCI jenuh dengaii kedua larutan encer dari setiap bagian elektroda, Hal ini semakin memperkecil potensial perbatasan netlonya Karena adanya pengurangan sebagai akibat dart arabnya yang sling berlavanan. Jal dari garmbaran i las dat kita That bahwa sel elektroliss tidak sell terjadi dalam satu wadsh dengan satu dlektrolit dan dua elektroda yang sama, tapi dapat jugt terjadi dalam dua wadah dengan dua elektrolit yang berbeda dan juga elektroda yang berbeda. ° 3.35.2 Aplikasi Dalam Industri ‘Teedapat beberapa proses clektrokimia yang penting artinya bagi ilmu pengetahuan dan industri, Penggunaan energi listrik pada produksi Komersial dari hiidrogen, oksigen, ozon, hkdrogen peroksida, sodium hidrksida, senyawa oksigen dan halogen. Aplikasi lainnya dari elektrokinia termasuk produksi dari bahan kimia lainnya, seperti elektrorefining dari metal, ‘elektroplating dari metal dan eampuran metal, serta prduksi peralatan dari metal dengan clektrodeposisi. -Blektrolisis banyak di “74, eksteaksi berbagai login dari senyawanya seperti alumuniom, natrium, kalium, ~ magnesium, seng dan kalsium. 2, Pemurnian tembaga. Jikasikan pada berbagai produksi, antara lain = 3. Produksi natrium hidroksida dan Klor dar larutannatrium Klorda 44, Pelapisan kromium, nekel, timal, seng pads bal 5, Penyepuhan emas dan perak. 6. Mengisi "AKI". 7. Pelapisan alumuniun oksida pa Jermukaan alumunium (anodasi) Fokultos Tekeik Universit Matkussclch BAB 4 Teknologi Pelapisan Logam Secara Listrik ale pica Segats Tujuan dai_mempelajert Teknolog: SUPBRM adalah agar mahasere dapat sengetahui bagaimana teknolos! pelapisan logim yang melibatkan elektrokimia. pelapisan logam disebut juss "Heerroplating dimana anus list dan reaksi kimia Prangxt berperan dalam proses int 4.1, Deskripsi Sine! 4.2. Tujuan Instrukstonal Khasut diajarkan mahasiswa akan dapst menjelaskan teknolog: rik Setelah materi it pelapisan loz yang melibatkan arus | 4.3 Pen} 43.1 Pendahuluan \jian ay fst: adalah penermpatan 100 Jogam Prinsip dasar pelapisan los © yang ditambah elektron pada logam yane dibs rn ion-ion Yoga tesebNt Yidapat dari anods dan ‘Getrolit yang digunakan ‘Dengan adanya ars YANE TST ir dari suber mak elektron. Sgipompa” melalut eletroda positip (anes nut otuttos Tednis Univers5 noihussaleh sono erunaan enki = eelomat ang didapat dari cletrolit ng dilapis. ‘ caksi den adasi_logum reaksi dengan dep Korosi merupakan reaksi kimia au dengan partikel-partikel Iain adanya ion-ion logan ya ¢ permukaan logam lain y cletroda negatip (katoda). Dengan maka menghasilkan logam yang melap Korosi adalah kerusakan atau lingkungan yang korosif, Dalam sistem elektrokinnl: a ki . nara logam dengan zat-zat yang ada disckitarnya atau dengan Par ESP ns yang ade di dalam matrik fogam itu sendiri, atau dengan kata Q : gam yang konta asaya merupakan reaksi fogan meatal im paala permuke re ea Tangsung dengan lingkun gan berair dan oksigen. Ada defin bahwa korosi adalah kebalikan dari proses eksteukst logam = bit ninerany ih mineral logam besi di akum bebas ada dalam bentuk senyawa besi * aasilkan besi yang atau besi sulfida, setclah dickstraksi dan —, site oak i ae akan untuk membuat baja atau baja paduan. Da korosi_ (kembali tersebut akan bereaksi dengan lingkungan yang menyebabkan kor ee menjadi senyawa besi oksida). Faktor yang berpengaruh terhadap ki f dan lingkungan, Faktor dani bahan itu sendisi meliputi kemurni ' bahan, bentuk Kristal, unsur-unsur kelumit yang ada dalam bahan, teknik pencampuran bahan, dan sebagainya. Faktor dari lingkungan meliputi tingkat pencemaran udara, suhu, kelembaban, keberadaan zat-zat kimia yang bersifat korosif (asam, base serta garam, baik dalam senyawa organik maupun anorganik), dan sebagainy a, Korosi dapat dicegah dengan cara : melapisi permukaan logam dengan cat, melapisi permukaan logam dengan proses pelapisan atau Electroplating, membuat lapisan yang tahan terhadap korosi seperti anodizing plant, membuat sistem perlindungan dengan anoda korban, dan membuat logam paduan yang tahan terhadap korosi. Electroplating atau lapis listrik atau penyepuhanmerupakan salah satu proses pelapisan bahan padat dengan lapisan logam menggunakan bantuan arus listrik melalui suatu elektrolit. Benda yang dilakukan pelapisan harus merupakan konduktor atau dapat menghantarkan arus listrik. orosi, yaitu faktor dari bahan itu sendiri ian bahan, struktur Baja muri san gat mudah terkorosi pada kondisi atmosferik, terutama dalam suasana asam, garam; kelembaban udara yang san gat tinggi, bahkan dalam pH netral sehingga dibutuhkan suatu barrier antara baja dengan lingkun gannya sebagai tindakan pencegahan terjadinya korosi. Saat ini telah dikembangkan suatu metode pelapisan baja dengan oksidanya yaitu teknologi blackening.'Namun masih memiliki beberapa Kekurangan Karena menggunakan senyawa NaNO* yang bersifat_karsinogenik. Sehingga untuk mengatasinya dicoba penelitian untuk menghasilkan lapisan oksida Pada substra baja untuk menghambat laju korosi dengan cara yang lebih sederhana dan ramah lingkungan, yaitu mengeunakan metode elektrokimia. Lapisan oksida ini adalah lapisan magnetite. Magnetite merupakan salah satu mineral golongan oksida, D i termasuk tipe endapan marine yang bery is 0») " pa oksisa__besi__(Fe,03) Bahan utama yang digunakan adalah larutan basa (NaOH) sebagai aa dees Konsentrasi rendah. Serta melihat pengaruh volase dan suhu pada saat anadiesl {proses pembentakkan oksida logsm dengan bantuan arus litrk Jimana bends kerja 36 Oleh I. Ishok, MT Teknologi Pelapsan toga Secara Latrik gigtakkan pada kutub positiffanoda) —terhadap terbentuknya lapisan serta gevahanannya terhadap korosi, Selama proses anodisasi berlangsung, larutan NaOH 5% yang mula-mula jemi Kemudian setelah dialirkan voltase sebagai driving force, la rai a rutan NaOH 5% berubah menjadi violet dan setelah beberapa menit jernih Kembali, Perubahan warna ters but dimungkinkan Karena adanya ion ferrate (FeO,") dalam larutan Sehin gga kemungkinan-mekanisme reaksi terbentuknya magnetite dala mengikuti mekanisme reaksi yang diusutkan oleh Burleigh dkk (2008), penelitian ini Fe6+ + SOH- -> Fe042- + 41120 [1] AON. > de- + 220 + 02 [2] 2H20 -> de- + 4H++ 02 [3] 3Fe042- -> Fe304 +402 + 6e- [4] 3FeO42. + GH+ -> Fe304 + 402+ 3H20 [5] Untuk mengetahui Kketahanan korosi baja yang terlapisi dengan magnetite dilakukan proses polarisasi. Dari polarisasi yang dilakukan, dapat dijelaskan bahwa carbon steel yang sudah terlapisi mengalami pergeseran potensial jika dibandingkan dengan bare steel. Dimana semakin tinggi suhu saat anodisasi maka potensial korosi ‘menjadi lebih positif. Dan dengan hambatan yang semakin besar maka potensial yang dibutubkan untuk terjadinya Korosi menjadi semakin tinggi. Hambatan ini berupa lapisan magnetite yang membuat terjadinya penurunan arus pada pengamatan, Dengan semakin turunya arus ini menunjukkan bahwa semakin turun pula laju reaksi dalam hal ini laju Korosi terjadi schingga ketahanan tethadap terjadinya korosi akan semakin besar. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa semakin tinggi subu saat anodisasi_ maka Ketahanan carbon steel yang terlapisi oleh magnetite terhadap terjadinya korosi akan semakin besar pula. Secara keseluruhan proses anodisasi terhadap laju Korosi (ketahanan terhadap korosi) dapat diamati dari pengaruh voltase terhadap proses polarisasi yang dilakukan, Dimana semakin tinggi voltase pada saat anodisasi maka ketahanan carbon steel yang telah terlapisi skan semakin baik pula Anodisasi larutan NaOH dapat diperoteh Lapisan magnetite pada oermukaan carbon steel dengan tebal lapisan kira-kira’ 130-280 nm. Semakin besar voltase dan semakin tinggi suhu ketika anodisasi maka lapisan magnetite yang terbentuk semakin tebal dan merata, Semakin besar voltase dan semakin nggi suhu ketika anodisasi, maka ketahanan carbon steel yang terlapisi terhadap korosi juga semakin bak. 4.3.2 Pendinginan dan Pemanasan Elektrolit Pelapisan Jogam pada satu jenis eletrotit mungkin bekerja pada subu 50 derajat celsius, tapi pada jenis lain justru tidak boleh bekerja pada suhu panas,atau dengan perkataan lain harus bekerja pada suhu yang dingin. Karena keadaan-keadaan itulah, maka dibutuhkan pemanasan atau pendinginan eletrolit, Untuk pemanasan eletroli biasanya digunakan pemanas celup (immersion heater) yang dapat diatur subuny. anya, pendinginan cairan elektrolit lebih jarang dilaksanakandibandingkan dengan pemanasan, Penyebabnya adalah bahwa operasi elektroplating lebih sering Uhlaksanakan pada suhu panas dari pada dilakukan dalam subwruangan, Fotultos Teak Universios Motkussateh ronen apr tunnan TenitRimio-EleHromatitg E € akan pipapipa pendingin. C Sa el ‘ng dice air atau didin ginkan inginan el Sodangkan untuk pendinginan ae lektrolit diisap schingga mengalir dal oleh udara. A. Penyaringan J.urolit, mungkin Saja. masih huiat clektrolit, 1m at Pada saat pencampuran tbahan Riri cmtuk merit lek ol a dno cen acta sisa bahan kimia yang tidak fart da mesngenlap ieriplaing tetigai a Frelum maypun selama proses: ¢ letrolit, Oleh Karena itt, se! Map. pertama (sebelum pro yaringan pa harus dilaksanakan penyringan. V pelapisan) dilakukan «lengan 2 macam proscdut, ¥ wing 1. Penyaringan dengan kain pen} 2. Penyaringan dengan mesin penyaring isan pada tangki kecil. Adapun Cara pertama dilakukan untuk proses pelapisan pa ccil. Ad prosedumya sebagai berikut : pencampuran bahan kimia dilakukan di tangki lain Kemudian tuangkan eletrolit yang sudah jadi ke tangki elektrolit utama melalui kain r penyaring. Sedangkan cara kedua dilakukan untuk proses pelapisan pada tangki } besar. Prosedumya dilakukan pencampuran bahan kimia langsung pada tangsi elektrvlit utama. Setelah itu» masukan slang-slang pengisap kedalam larutan. Kemudian operasikan mesin penyaring selama kurang lebih setengah jam, sambil dilakukan pen gadukan pada larutan elektrolit. B. Pengadukan Pada saat proses pelapisan logam berlangsung maka akan timbul gelembun- gelembung gas hidrogen (H;). Selain itu juga akan timbul kotoran-kotoran akibat proses. Gas hidrogen dan kotoran yang timbul dapat menggan geu proses pelapisan yang buruk. Gas hidrogen yang timbul akan menyeabkan lobang-lobang kecil berupa ftik-titik hitam atau buram pada permukaan hasil pelapisan. Hal ini sering disebut pitting”. Kadang juga kotoran akan menempel pada benda yang dilapis, sehingga " permukaannya menjadi jelek dan berlapis/ Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut maka selama proses pelapisan harus dilakukan pengadukan. Dengan adanya pengadukan maka gas hidrogen maupun kotoran tidak akan menempel pada permukaan benda yang dilapis sehingga tidak akan ada “pitting”. Pitting yang disebabkan oleh adanya gas hidrogen tersebut selain menjadikan hasil pelapisan menjadi ee ear pl menyebabkan kerapuhan hasil pelapisan. Sifat rapuh ini akan namp: !a benda kerja dibengkokan, maka logam pelapis ia retak. Pengadukan yang dilakukan terliadap eletrolit ‘Gkategorkan ke davon 3 i menurut caranya, yaitu : J. Pengadukan mekanik Yang dimaksud dengan pengadukan mekanik adalah pengaduk. mekanik, seperti: kipas, lempengan ayun dan lain Sousa ‘an den gan alat-alat 3K Oteh:tr tshot, RT Telnoloa! Petapkantomm secara tetrit 2, Pengadukan dengan udara Cara pengrdukan ini paling sering digunak amempunyai banyak Kelebihan apabila dibandingkan dengan cata pengadukan kai Deng ewe nga uudara, maka bagian yang masuk ke dalam etektrolit (untuk melakukan pengidukan) adalah hanya’ sebua si act Conk ek pen ) adalah hanya’ sebuah slang plastik NM PTOseS I k 1, udara dikompresikan ke dalam kompresor, ‘omudian udara Kompresinya dialirkan kedalam elektrolit dengan menggunakan slang plastik yang tahan bahan kimia, Karena adanya udara bertekinan tadi, maka elektrolit akan teraduk, Dengan mengatur tekanan udara yang keluar dari konpresor maka besar atau kuatnyapengrdukan juga dapat diatur. an pada industri-industei karena 3. Pengadukkan Katoda Berbeda dengan kedua cara pengadukan tadi, maka cara pengadukan katoda ini dilakukan tanpa mengaduk zat cair (elektrolit). Dalam hal ini, yang bergerak Ioergoyang adalah katodanya. Dalam beberapa proses pelapisannya, justru ada yang lebih disarankan menggunakan cara ini dari pada menggunakan cara pengedukan dengan udara. Pen ggunaan cara pengadukan katoda umumnya dilakukan pada proses pelapisan yang tidak banyak menimbulkan gas hidrogen atau lainnya. Proses pelapisan dengan menggunakan cara pengadukan katoda diantaranya adalah pelapisan tembaga, 4, Pencelupan Pembersihan karat atau oksida logim yang Iain biasanya menggunakan larutan kkimia seperti asam chlorida, asam sulfat dan asam nitrat dengan konsentrasi larutan, suhu dan lama pencelupan yang berbeda-beda tergantung kepada jenis logim yang ‘akan dibersihkan. Pembersihan secara listrik dibagi dua yaitu, pembersihan dari Kotoran dan penghalusan atau sering disebut pemolesan secara_listrik (clektrop olishing). 44, Penutup 4.4.1. Bahan Diskusi dan Tugas 1. Jelaskan ada berapa teknologi pelapisan logam 2. Carilah beberapa industry di Indonesia yang melakukan proses pelapisan Jogam, atau proses electroplating yang ada di sekitar Tin gkun ganmu 4.8. Daftar Pustaka 1. Batt, AJ, Electrochemical Metrots Fundamental and Aplication. John Welley Canada, 1980, >. Breither, Manfred W; Electrochemical Process In Fuel Cell, 1969 3. D. Dobos, Electrochemical Data, Elsevier. Amsterdam, Oxford, New York 1975 30 Sokutos Teknik Universitas Molkussoleh BAB 5 KOROSI 5.1, Deskripsi Singkat Tojuan dari mempelajari mareri korosi diharapkan mahasiswa dapat menjelaskan pengertian korosi, penyebab terjadinya Korosi dan penanggulan gannya! dilingkungan 5.2 Tujuan Instruksional Khusus Setelah materi ini diajarkan Mahasiswa akan dapat menjelaskan proses korosi yang tetjadi di lingkungan sera sebab-sebab terjadinya korosi dan proses pencengahan, 3.3 Penyajian 5.3.1 Pengertian Korosi Korosi terjadi sebagai akibat dari suatu proses elektrokimia. Korosi merupakan proses oksidasi reduksi dati login, di mana logam yang mengalami Korosi akan bertindak sebagai anoda dan zat pengotor akan bertindak sebagai katoda, Korosi merupakan “sel volta mini". Korosi merupakan reaksi kimia antara logam dengan zat lain yang. bias menghasilkan senyawa-senyawa yang tidak diinginkan. Karat merupakan hasil dari proses dari korosi yaitu teroksidasinya suatu Togambsi yang terkorosi membentuk karat den gan umus : Fe;OsXH20, Fokutos Teknik Universitas Malikussoleh a aban Nor nian Fink Kimia = Clektromating fog akibat reaksi redoks antara yang, menghasilkan seny awa- ‘ari, korosi disebut perkaratan, Korosi adalah Kerusakan atau doysalas stiaty logan dengan berbagai zat di lingkunganny ; ch a tidak dikehendaki, Dalam bahasa schari-tarh koro’ ! Si yang paling lazim aaah perkaratan bes. Pala pet istiwa korosi, logan Jy Sedangkan oksigen (ara) snengalansl feduksi Bark Wgin ata arypa sid att Kabat unas lin Kamu Wee ain Fe,O..nl,O, suatu zat padat yang berwarn coklat-me ioe pa Aiea tergantung. pada banyak faktor, seperti ad ataw tidaknys Japisan ANTE, ee Inninon hss apes wengheliog! bela potensas bataria! hatreds Titny Yooy akan sangat berbeda bila masit bersih dari oksid Korosi dapat jugn diartikan sebagai serangan yang merusak logan Karena Jogam bereaksi secara kimia atau elektrokimia dengan lingkunga. Ada definisi lain yang mengatakan bahwa korosi adalah kebalikan dari proses ekstraksi logam dari bijih mineralaya, Contohnya, bijih mineral logum besi di alam bebas ada dalam bentuk senyawa besi oksida atau besi sulfida, setelah diekstraksi dan diolah akan dinasitkan besi yang digunakan untuk pembuatan baja atau baja paduan. Selama } pemakaian, baja tersebut akan bereaksi dengan lingkungan yang menyebabkan korosi } (kembali menjadi seny awa besi oksida). Proses perkaratan termasuk proses elektrokimia dimana logam besi ( Fe) yang troksidasi bertindak sebagai anoda dan oksigen yang terlarut dalam air pada permukaan besi bertindak sebagai anoda. ol Pembentukan karat Anoda: Fe + Fe" + 2c Katoda:0, + 2H,0 + de — 40H” Fe™ akan teroksidasi lagi membentuk Fe™* atati Fe;O3Sedangkan ion OH” akan bergabung dengan elektrolit yang ada didalam atau dengan ion H* dari erlarutnya oksidasi asam (SO;.NOz) dari hasil perubahan dengan air hujan, Karat t Katalis untuk proses perkaratan berikutnya yang disebut Autokatalis. sgahan proses perkaratan : "Pelepisan dengan cat atau logam lain yang sukar teroksidasi ~ Proses katoda (proteksi katodik) Reaksi perkaratan besi Anoda: Fe(s) > Fe2+(ag) + 2c Katoda: 2H+(aqg) +2e + H2(¢) 2H20(1) +O2%g) + 4e + 4OH- (ag) 2H+(ag) + 2H20() + O2(g) + Fes) —+ 3Fe2+(ag) + 4OH- (ay) + Hy) Ion Fe" yang terbentuk pada anode, selanjutnya teroksidasi m : » i : nembentuk kemudian membentuk senyawa oksida tethidrasi, FeOs.. H30, aie Peat 7 Oteb:t shok, MIT Korosi 53.2 Korosi Pada Sel Hektrokimia Baja muri sangat mudah terkorosi pada kondisi atmosferik, terutama dalam susan asam, garam, Kelembapan udara yang tinggi, bahkan dalam pH netral sebingga dibutubkan suatu barrier antara baja dengan lingkungannya. Saat ini telah dikembangkan suatu metode pelapisan baja dengan oksidanya yaitu dengan teknologi blackening. Namun masih memiliki beberapa kekurangan karena-menggunakan senyawa NaNO2 yang bersifat karsinogenik. Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan dicoba untuk menghasitkan Iapisan oksida (oxide coating) pada substrat baja untuk menghambat Iaju Korosi dengan cara yang lebih sederhana dan ramah lingkun gan, yaitu menggunakan metode elektrokimia. Bahan utama yang digunakan adalah larutan basa (NaOH) sebagai elektrolit dengan konsentrasi rendah. Dan akan dipelajari pengaruh voltase dan suhu pada saat anodisasi terhadap terbentuknya Jopisan serta ketahanannya terhadap korosi. Metode dalam penclitian ini adalah dengan cara elektrokimia yaitu melakukan anodisasi carbon steel! dalam larutan NaOH. Sebelum dilakukan anodisasi dilakukan preparasi bahan terlebih dahulu Carbon Steel yang akan dianodisasi di rendam di dalam larutan HCl 0,1 N kurang lebih selama sepuluh menit untuk menghilangkan kotoran dan karat yang masih menempel pada baja. Kemudian menggosok permukaan steel dengan menggunakan kertas amplas untuk menghilangkan karat dan kotoran yang masih menempel. Lalu mencuci carbon steel dengan menggunakan demineralized water dan membilasnya dengan menggunakan larutan methanol dan mengeringkannya. Setelah dilakukan preparasi pada elektroda yang digunakan, kemudian dilakukan proses anodizing. Pada proses anodizing ini digunakan larutan NaOH 5% ~ dengan jarak pada elektroda adalah 5 cm. Pada proses anodizing dilakukan beberapa Variasi antara lain tegangan dan suhu. Variabel rapat arus yang digunakan antara lain 3 V, 4 V dan 5 V. Sedangkan variable suhu yang digunakan adalah 30, 50 dan 60 an Kuat arus selama proses anodisasi berlangsung direkam dengan ‘multimeter yang dihubungkan dengan computer. Pada proses anodisasi .kan tidak pada kondisi suhu kamar (pada suhu 50 dan 60 oC) digunakan akan Tarutan NaCl 2%, Bagian yang akan dikontakkan seluas 1 cm2, bagian jain dipoles dengan menggunakan lem epoksi. Digunakan 3 buah elektroda. Kerja berupa carbon steel yang terlapisi oleh magnetite yang akan {roda bantu berupa platina dan elektroda acuan (reference electrode) yaitu Jam pengukuran dilakukan variasi tegangan yaitu dari -1500 mV sampai ada elektroda Kerja schingga aliran arus saat terjadinya korosi dapat osi ini dilakukan dengan menggunakan peralatan Potensiostat EDAQ. cur tebal lapisan magnetite dengan melihat pengaruh optic yaitu warna isan magnetite yang terbentuk. Sedangkan Untuk mengamati morfologi nisan magnetite yang terbentuk dengan mikroskop optik dengan metode Scanning erstas Molikssoleh i} ohn Abr Jarnan Tbk Kina ~leroma ti ¢ Terjudl Korosl §.4, 3. Jenly proses dan Mekanl A, Jents Proses Korost Proses_korosi pada prinsipnya (er) Adapun kedun proves itu adalah: 1, Korosi kimia (chemical corrosion), yalttt secara muri, Blasanya terjadt pada temper a clektrokimi, iad secur Kinin dan s aksi ki an kering, korosi yang terjadi dengan rea tur tinggi atau dalane kea Contoh: katup motor bukar Korosi elektrokimia (electrochemical corrosion) reaksinya berlangsung dengan satu clektrolit, y ion, Reaksi berlan gsuny dengan ada paling banyak terjadi pada reaksi koro tu korosi yang terjadi bila an yang men gandung ion- ‘si semacam inilah yang 1B, Meku Korosi atau pengkaratan merupakan fenomena kimia pada bahan-bahan logam yang pada dasarnya merupakan reaksi logam menjadi ion pada permukaan logam yang kontak langsung dengan lingkungan berair dan oksigen. Contoh yang paling ‘umum, yaitu reaksi logim besi dengan oksigen schin gga terbentuknya karat oksida, Anoda Fe(s) H(ay)+ 2 Katoda 02(g)+ 4tL+(ag)* 4. —+ 2 H20(I) Redoks 4 Fe+2(aq)+ 02 (¢) + (4 + 2x) H2O(I) > 2 Fe203x 120 + 8 H+(aq) Karena E°red Fe < E®red Oz, maka Fe sebagai anoda dan men galami korosi. Korosi besi realstif cepat terjadi dan berlangsung terus, sebab lapisan seny awa besi (i1P) oksida yang terjadi bersifat porous sehingga mudah ditembus oleh udara maupun air Mekanisme teak tung dalam sel elektrokimia (sel korosi) pada anoda dan katoda, schinggga mekanismeny a anodic dan katodik 1, Reaksi Oksidasi / Anodik Bila sepotong logam dicelupkan ke dalam larutan elektrolit maka beberapa atom logam akan Jarut ke dalam elektrolit dengan melepaskan sejumlah elektronnya > logam mengalami oksidasi. M > M"+ne Contoh logam yang mengalami oksidasi ane Prases Korosi lo Fe + Fe" + 2c" AL > AP'43e Bagian yang mengalami oksid reaksi anodi 2. Reaksi Reduksi lasi disebut anode; kadang-kadang oksidasi disebut Elektron yang dibasilkan dari atom logam yang mengalami oksidas harus ditranster dan menjadi bagian dari unsur kita yang lain y. 5 ti reaksi redul disebut dengan istilah rn Oleh:tr Ishok, MT Korosi contoh: beberapa logam yang men gulami korosi pad: apa + ada larutan asa gonsentrasi tinggi ion hy drogen (H"); ion H* Deskutan sebagai brik yang merit 2H + 2¢ > Hy Jon logam yang berada dalam larutan dapat juga berkurang menjadi logam netral: M™ + né > M 5.34 Faktor Penyebab Korosi dan Pencegahannya A. Faktor Penyebab Korosi Korosi yang terjadi terhadap logam terjadi ki sisebabkan beberapa factor, antral: ee ee a 1.Kelembaban Udara (air dan gas 02) 2, Tingkat keasaman 3. Kontak dengan elektrolit 4, Adanyapengotor atau kontak dengan logam Jain yang kurang aktif 5. Kasar atau halusnya permukaan logam Perhatikan gambar 5-1 B. Pencegah Korosi 1. Mengecat permukaan logam 2, Melapisi dengan logam yang lebih mulia/ kurang aktif 3, Melapisi dengan logam yang lebih aktif (mudah terokskasi) dari best dengan EO Jogam tersebut lebih kecil dari E0 besi, dikenal sebagai pelindung, katode. 4, Metapisi dengan logam yang lebih aktif (mudah teroksidasi) dari besi dengan Togam tersebut lebih kecil dari EO esi, dikenal sebagai pelindun sgkatode 5, Menanam pbatang-batang logam yang lebih ati dekat_losam esi dan men ghubun gkannya 6, Dibuat paduan Jogam (alianse) seperti stainless steel (baja tahan karat). 45 Fokultos Tehrik Unwersiis Malkussolen Teknik Kimo ~ Elektromatika ahon Ajar ueuson Gambar 5. 1 Logam Terkorosi | Korosi merupakan suatu masalah yang sangat umum terjadi pada industri. Apabila tidak ditanganidengan baik, Korosi dapat /menyebabkan Kerugian yang sangat besar bagi perusahaan. Oleh Karena itu, banyak metode yang dilakukan untuk mencegah koros, yaitu perlindungan mekanis, dan perlindungan elektrokimia. 1, Perlindungan Mekanis Perlindungan mekanis ialah mencegah agar permukaan logam bersentuhan langsung dengan udara. Untuk jangka waktu yang pendek, cara dilakukan dengan mengoleskan lemak pada permukaan logam. Untuk jangka waktu yang agak lama, dapat dilakukan dengan pengecatan, Salah satu cat pelindung yang aik ialah meni (Pb304) Karena selain melindungi secara mekanis juga memberi pérlindungan elektrokimia. Selain pengecatan, perlindungan mekanis dapat pula ‘an dengan logam lain, yaitu dengan cara penyepuhan. Proses penyepuhan ruk perlindungan terhadap korosi harus diperhatikan har ga E° dari logam yang akan indungi dan logam pelindungnya. Logam yang baik sebagai pelindung harus ‘mempunyai E° lebih kecil dari E° logam yang dilindungi. Sebab bila terjadi goresan pada logam yang dilapisi, maka logam pelindung akan menjadi anode pada “sel volta mini” yang terjadi, sehingga logam yang dilindungi tidak akan teroksidasi selama Jogam pelindung masih ada. Untuk perlindungan agar barang-barang yang terbuat dari besi tidak cepat rusak, maka besi (E° = -0,44 volt) lebih baik dilapis dengan seng (E° = -0,76 volt) daripada dilapis dengan timah (E° = -0,14 volt). tidak dapat 1) Besi yang dilapis seng Apabila terjadi goresan atau lapisan men gelupas, kedua Ip: k: re is gelupas, gam akan muncul di permukaan, Adanya uap air, gas CO2 di udara dan partikel-partikel lain, terjadilah sel volta mini dengan Zn sebagai anodenya dan Fe sebagai katodenya, Zn akan teroksidasi terlebih dahulu karena harga E*-nya lebih kecil datipada Fe, sehingga korosi elektrolitik (reaksi elektrokimia yang men goksidasi logam) tidak terjadi Reaksi yang terjadi: Anoda (-): Zn(s) > Zn"(aq) + 26° Katoda (+): 2H,0() + 26° Hig) + 201-01) do Oveb- I Ishok, MT. Korosi »yBesi yang dilapistimah abla terjal i on i ea ses aa lpn mengps Kita log kan nunc reshn,My Hp ai COs a udara dan partikel-partikel Iain terjadilah sel i es ak sebagai anode Karena BO Fe lebih kecldaripad So a ore teroksidasi lebih dulu. Di sini akan terjadi proses kaos ati: Ol area pel bei yang dita nah akan cepat berlubang- ang daripad Wani, Hanya dari sogi keindahan, besi isi den NiCr dan Sn tampak lebih bagus daripada esi yangd ips a and Reaksi yang terjadi: Anoda (-) : Fe(s) —> Fe (aq) +2 e- KR utata 2) s210() +2e——> Hye) + 204-0) Perlindungan mekanis dilakukan dengan mencegih agar permukaan lo} tidak bersentuhan dengan udara dan air, misalnya fea dan welpan dengan logam lain (penyepuban). Cortoh lapisan pelindung yang digunakan untuk mencegah Kontak langsung dengan H:0 adalah lapisan cat, lapisan oli dan gemuk, Tapisan plastik, dan lapisan dengan logam lan, seperti Cr, Zn, dan Sn. ‘Tabel 8.1 Perlindungan Logam Secara Mekanis dengan Berbagat Pelapisan Metode Penggunaan Keterangan Tapisan eat Kapal,jembatan, mobil | Lapisan eat mencegah Kontak langsung besi dengan O2 dan 1,0. Hanya jika cat tergoresiterkelupas, maka korosi ‘mulai terjadi dan dapat menyebar dibawah cat yang masih utuh. Tapisan oli dan Bagian bergerak dari — | Lapisan oi dan gemuk mencegah gemuk Begin, seperti mesin | Kontak langsung besi den ap Or ree barangebarang | dan H,O dan harusdioleskan didapur, seperti rak | secara berkalla pengering Lapisan Plastik Darang barang di Tapisan plastik mencegah Kontak dapur, seperti tak Jangsung besi dengan O> dan pengering HO. Hanya jika plastik terkelupas, korosi mulai terjadi Pelapisan Sn Kalengmakanan Tapisan Sr dapat mencegah Kontak langsung logam dengan (©, dan HO. Akan tatapi, Sa (E° (0.14V) Kurang reakstif ‘dibanding Fe (E° = - 044). Jad apabilalapisan Sn tergores, maka tsi dibawahnya mulaiterkorosi = a otultas Teknik Universins mousse tnanon Aor larson fetrik Kimi ~Elektromating 2. Perlindun gan Blektrokimia Pertindungan elektrokimia inlah mencegah terjadiny oo elektro (reaksi_elektrokimia yang_mengoksiasi_togum)Perlindungan ett ait i disebut jug perlindungan katode (preteksiKatodik) atau peng wih ants (anodaising). Cara ini difakukan dengan menghubungkan logan pemcrnds yall Togam yang iebil tidak mulia (E°-nya lebih kecil), Logam pelinding ini dtamam di dalam tanah atau air dekat logam yan dilindungi. Di sini akan terbentuk “seh volta raksasa” dengan logam pelindung bertindak sebagai nods. cite gan Katoda dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu: sistem ano a korban, dan system aus tandingan 1, Sistem Anoda Korban (Suceraficial Anode) Penggunaan logam lain yang lebih reaktif akan menempatkan logam sebagai penyuplai e atau bertindak sebagai anode dalam sel elektrokimia korosi. Untuk memahami hal ini, ambil contoh penggunaan logim MG (E° = -2.37V).untuk perlindungan logam Fe (E° = -0.44V). Mg akan bertindak sebagai anode yang teroksidasi, sedangkan Fe akan menjadi katoda dimana reduksi oksigen berlan gsung Anoda : Mg — Mg” + 2¢° Katoda —: (Fe) : 4 Oxaq2 + H2Oq + 2e + 20H(q) 2. Sistem Arus Tandingan (Impressed current cathodic protection) Suatu sumber listrik dihubungkan ke tangki bawah tanah yang akan dilindungi dan ke anode inert, seperti grafit. Elektron akan mengalir dari sumber listrik ke anode inert. Reaksi oksidasi yang terjadi akan melepas e'. yang akan mengalir melalui elektrolit tanah menuju ke tangki yang bertindak sebagai katode. Metode ini disebut juga Impressed current cathodic protection (ICCP). agree Dansose Gambar 5.2 Proteksi Kat Pada reaksi korosi di anode akan terjadi reaksi yang menghasilkan elektron dan bila elektron ini dialirkan ke luar dari anode ke katode, maka reaksi korosi akan berlanjut terus. Untuk menghindarkan hal tersebut dapat. dilakukan dengan mensupplay arus listrik dari luar atau dengan sacrificial anode (galvanic coupling dengan logam yang kurang mulia dibandingkan dengan logam yang akan dilindungi (lihat gambar 5.2). 8 48 Oleh: Ishak, MT Sel Bahan Bakar (Fuel Cel) BAB 6 SEL BAHAN BAKAR (FUEL CELL) 6.1. Deskripsi Singkat ‘Tujuan dari mempelajari sel bahan bakar adalah agar mahasiswa dapat mengetahui bagaimana mekanisme sel bahan bakar serta aplikasinya dalam kehidupan, Mahasiswa juga diharapakan memahami proses perubahan energy yang disertai reaksi kimia 6.2. Tujuan Instruksional Khusus ‘Setelah materi ini diajarkan Mahasiswa akan dapat menjelaskan fungsi dari sel bahan bakar. Perubahan energy yang menyertainya 6.3. Penyajian 6. 3.1 Pengetian Sel Bahan BakarSel bahan bakar (rel cell) merupakan suatu'piranti elektrokimia yang dapat mengubah energi kimia menjadi energi listrik secara langsung dengan adanya pasokan bahan bakar (hidrogen) dan zat oksidan (oksigen dari udara) yang Gipompakan ke dalam sel, Sel bahan bakar serupa dengan mesin pembakar (combustion engine) yaknii memerlukan bahan bakar untuk menjalankannya, namun Serupa juga dengan baterai dimana mampu mengubah energi Kimia menjadi lis Secara langsung tanpa melalui proses pembakaran. Pengubahan energi secara fangsung tersebut yakni tanpa melalui proses pembakaran dapat_meningkatkan efisiensi konversi dari sel. Fokultos Teknik Universitas Moliussaleh ‘aohan AjarJurwsan Teknik Kimia ~ Elektromatika Secara umum, sel bahan bakar terdiri dari dua Komponen penting yakni elektroda (katoda dan anoda) dan elektrolit, Susunan dari sel bahan bakar_mirip halnya dengan roti lapis (sancivich), dimana kedua clektroda mengapit elektrolit yang kemudian bahan bakar dialirkan di alas permukaan anoda, sedangkan oksigen dialirkan di atas permukaan katoda, Bahan bakar yang digunakan untuk sel bahan bakar umumnya adalah gas hidrogen (H2). Adapun beberapa jenis sel bahan bakar yang dapat menggunakan metanol (CH30H), CO, maupun hidrokarbon seperti metana (CH4). Hingga saat ini terdapat enam jenis jenis sel bahan bakar yang dibedakan berdasarkan jenis elektrolitnya, yakni: (1) Alkaline Fuel Cell (AFC); (2) Polymer Electrolyte Membrane Fuel Cell (PEMFC); (3) Direct Methanol Fuel Cell (DMC), (4) Phosphoric Acid Fuel Cell (PAFC); (5) Molten Carbonate Fuel Cell (MCFC); dan (6) Solid Oxide Fuel Cell (SOFC). Berdasarkan suhu operasionalnya, sel bahan bakar terbagi ke dalam dua jenis yaitu sel bahan bakar suhu rendah yang beroperasi pada suhu di bawah 300°C dan sel bahan bakar suhu tinggi yang beroperasi pada suhu di atas 300 °C. Gambar 6-1 merangkum keenam jenis sel Bahan bakar tersebut dan juga perbedaannya. Setiap jenis sel bahan bakar memiliki keunggulan dan kelemahanny a, sebagai contoh PEMFC memiliki keunggulan dimana efisiensi yang diperoleh cukup tinggi pada temperatur pengoperasian yang rendah namun PEMFC mudah_ sekali terkontaminasi oleh pengotor CO dalam bahan bakar. Berbeda halnya dengan SOFC, SOFC dioperasikan pada suhu yang sangat tinggi sehingga menyebabkan SOFC dapat menggunakan sejumlah bahan bakar dari mulai hidrogen hingga hidrokarbon. Suhu yang tinggi pula menyebabkan SOFC mudah men galami reaksi antarkomponen yang tidak diharapkan yang dapat menurunkan efisiensi dari sel. Namun demikian dari keenam jenis sel bahan bakar hanya dua jenis sel bahan bakar yang menjadi kandidat unggul sebagai teknolo gi energi alternatif masa depan yaitu SOFC dan PEMFC 2. Deskripsi Umum Fuel Cell atau sel bahan bakar adalah sebuah device elektrokimia yang mengubah energi kimia ke energi listrik secara kontinu. Pada sebuah baterai biasa , energi kimia yang diubah oleh sebuah sel adalah tetap. Jika bahan bakar (fuel) dan oksidan di baterai telah habis , maka baterai tersebut harus di ganti atau di isi ulang (charge) . Perbedaan mendasar sebuah sel bahan bakar dengan baterai biasa ditentukan dengan supply bahan bakar (oksidan) ke dalam sel . Pada sel bahan bakar, energi dipasok terus menerus , hal ini tidak ubahnya dengan sebuah mesin yang ‘memerlukan bahan bakar untuk mengubah dari energi kimia menjadi energi mekanik Sedangkan pada sel bahan bakar , energi yang dihasilkan langsung menjadi energi istrik Oleh: shok, MT Sel Bahan dokar (Fuel Cell) tunanuning Bega Nantes AEC > Gia yes ‘an pas ost veatyy PRMEC vbahan Dykar —p farses En Gambar 6-1 Sistem Matisnya Sel Bahan Bakar (Fuel Cell) 63.3. Sifat Sifat Sel Bahan BakarSecara Umum, ini di Klasifikasikan sebagai pembangkit tenaga (power han bakar ini dapat beroperasi secara kontinu atau selama ada (fuel) dan oksidan. Karakteristik umum suatu sel bahan bakar an bakar ke energi listrik memerlukan ti yyak digunakan pemban kit tenaga listrik . Ke pembakaran bahan bakar eit apn case ohn Mar travan Tehnit Reni ~ Eiektromatitn b. Konversi dari panas ke ener gi mekanik ©. Konversi ener gi mekanik ke ene gi listrik Untuk mesin combusi, thay a dan b di kombinasikan dengan aim Tee ak Erfisiensi ada tahap Bi terhatas . Ptfsiensi totalnya hanya sekitar 17 | Bend atan Jain yang digunakan untuk amenkonvetsi cnergi kimia menjadi enets IRENA AC aae reaksi elektrokinia dengan cupply yang kontine pada reaktan di dalam Te galvamk. Device jenis ini dinamakan Fuel Cell atau sel hahan akar Peds sel int Yahap b tidak diperlukan lagi selvingpa effisiensinya hisa mencapar RS % B. Medolar (dapat ditempathan dimana di perlukan) Sel bahan bakar ini mempunyai rapat energ yang tinggi. Sebuah sel bahar bakar yang dipakai pada salah satu spacecraft atau wahana antariksa dengan berat 30 kg. panjang 63.5 cm dan diameter 31,7 cm dapat mengasilkan energi | Kw pada tegangan 26,5 Vdan digunakan sclama 14 hari misi di luar angkasa. Dengan rapat energi yang besar dan ukuran (volume) yang tidak besar , maka sel bahan bakar ini dapat dilctakkan di mana diperlukan. C. Ramah lingkungan (tidak berisik, emisinya rendah) Sel bahan bakar ini bekerja den gan reaksi : Anode 2H’ +2e + H? Katode H20— ¥20; + 2H+ +20 Total Reaksi_ HjO— H+ 0, Secara teoritis , limbah atau emisi yang dihasilkan adalah air (H20). Berbeda dengan pada pembakaran biasa dengan menggunakan mesin, dimana limbah yang dihasilan adalah gas gas yang berpotensi untuk mencemari lingkungan seperti Sox fox, dan CO. Selain itu jika menggunakan pembangkit daya yang konvensional, polusi kebisingan juga dapat terjadi. Sel bahan bakar ini tidak menghasilkan suara, seperti hal nya baterai biasa yang tidak menimbulkan suara , sel bahan bakar inj juga demkian , perbedaannya, jika baterai biasa memerlukan penggantian elektrolit dan pengisian wlang, maka sel bahan bakar tidak memerlukan hal tersebut, akan tetapi jika bahan bakamya habis, maka sel ini juga tidak dapat berfungsi. Selain itu keuntungan menggunakan sel bahan bakar ini adalah, limbah limbah emisi seperti CO, dapat dimasukkan ke sel ini men ghasilkan CO? dan energi D. Panas yang terbuang dapat di recovey ‘Ada beberapa jenis sel bahan bakar yang memerlukan suhu operasi diatas 300°C, dan panas yang terbuang dapat di recovery dan dimasukkan kembali ke sel bahan bakar. 54 Oleh:ir nak, a1 Sel Bohan Aart Ce Bahan bakamya flexible Bahan bakar yang digunakan untuk sel rmacam , Kebany: bahan bakar dapat digunakan beberapa tyakan menggunakan hidrogen dan oksigen schagai bahan hakar dan oksidan nya. Selain Menggunakan kedua bahan tersehut , bahan bakar lain yang dicoba digunakan antara lain amon i razine, methanal dan batubara. F. Cocok untuk keperluan unattended epperation Sel bahan bakin ini san cocok digunakan untuk keadaan unattended ion dimana energy dengan rapat energi yang hesar diperlukan. Sel bahan bakar ini sangat cocok untuk aplikasi aplikasi yang: memerlukan ener’ terutaraa di dacrah remote yang jah dari jangkauan listrik. oper 6.3.4. Pengoperasian Sel Bahan Bakar Pada prinsipnya sebuah sel bahan bakar bekerja dengan prinsip diatas . Dua bush elektrode karbon yang tercelup dalam Jarutan elektrolit (dalam hal ini asam) dan dipisahkan dengan sebuah pemisah gas. Bahan bakar , dalam hal ini hidrogen . di gelembungkan melewati permukaan satu clektrode melewati elektrode lainnya. Ketika kedua elektrode yang secara listrik dihubungkan dengan beban luar . beberapa hal terjadi yaitu : a. Hidrogen menempel pada permukaan katalitik elektroda, membentuk ion ion hidrogen dan elektron elektron. b. Ion ion hidrogen (H") migrasi melewati elektrolit dan pemisah gas ke permuksan katalitik elektrode oksigen -c. Secara simultan, elektron elektron bergerak melewati lintasan luar (external circuit) pada permukaan katalitik yang sama d. Oksigen, ion ion hidrogen , dan clektron bersatu pada permukaan elektroda membentuk air (H;0) Mekanisme reaksi pada sel bahan bakar ini (elektrolit asam dan basa) dapat dilihat pada tabel berikut . Elektrolit Asam Elektrolit Basa Anode 2H’ + 2e > Hy” 2H,0 + 2e > H; +2 OH Katode H,03 0; +2H" +2e 20H” > 02+ 2e+H,0 Total Reaksi. HO > Ha + 4202 H,O > H, + % Oy Perbedaan mendasar pada secara elektrokimia adalah , kondektor dalam Jarutan asam adalah ion hidrogen (H") dan (OH') atau ion hidroksil dalam elektrolit asa, Pada elektrolit asam , air dihasilkan di katode sedan gkan pada sel bahan bakar jenis basa air di hasilkan di anode. Reaksi total yang dihasitkan adalah air dan ener Fokultas Teknik Unversios Bohen AjarJunisan Teknik Kimia ~Elektromatika 6.3. 5. Komponen Komponen Dasar Sel Bahan Bakar Komponen komponen penting dari sebuah sel bahan bakar adalah a. Anoda (elektroda bahan bakar) berfungsi menjadi antar muka untuk bahan bakar, clcktrolit, men gkatalisa reaksi oksidasi dan men ghubun gkan elektron elektron dari tempat reaksi ke beban Inar (external circuit). 1b. Katoda (oksigen clektroda) berfungsi sebagai antar muka untuk oksigen dan clcktrolit, katalis reaksi rcduksi oksigen, dan menghubungkan elektron clektron dari sitkuit Iuar ke tempat reaksi Elektrolit , berfungsi memindahkan ion ion yang terlibat dalam reaksi reaksi reduksi dan oksidasi dalam sel bahan bakar. Elektrolit ini sangat berpengaruh pada inerja Kerja sel bahan bakar. Komponen komponen lain yang mungkin diperlukan seperti pemisah sel. 63.6, Karakteristik Karakteristik Umum Unjuk Kerja Sel Bahan Bakar Unjuk kerja sel bahan bakar ditentukan oleh kurva rapat arus tethadap tegangan. Ide dasamya adalah sebuah sel bahan bakar tunggal H,/O) yang dapat menghasilkan tegangan 1.23 V pada kondisi ambient. Pada Kondisi sesungguhny2 , ‘egangan tersebut kurang dari 1.23 V dan berkurang sejalan dengan naiknya beban fus). Polarisasi aktivasi menunjukkan adanya kehilangan energi yang den gan reaksi di elektrode, Kebanyakan zat kimia beraksi melibatkan ft energi pen ghalang (barrier energy) dimana penghalang tersebut harus di lewati reaksi dapat terjadi. Reaksi elektrokimiany a, a. Polarisasi ohmic atau polarisasi tahanan menunjukkan jumlah total berkuran nya tahanan dalam sel, termasuk impedansi elektronik yang melewati elektreds. elektroda, pertemuan antar muka larutan, pengumpul arus, dan impedansi ionik ‘yang melewati elektrolit. Berkurangnya tahanan ohm= iR. dimana mini men gikuti hukum Ohm . ohm = polarisasi tahanan , mVn, T= rapat arus , mA/cm2. cm2Q R= tahanan total sel . Polarisasi konsentrasi menunjukkan kehilan gan energi yang berkaitan " , Ne ‘ang berkaitan dengan efek Pespindahan massa. Unjuk Kerja sebuah reaksi pada elektrode munskin tetvchs Karena adanya difusi masuk dan di fusi keluar dari tempat terjdinva neon Peg Kenyatannya, beberapa ans, yay rapt arus yang terbats UL) dapat econ dengan proses difus luruh, asi konsentras : gentan proses dist yang menyclursh Polarisast Konsentssi dapat Ui hives polarisasi konsentrasi, mVn R= Suhu, K n= jumlah electron 56 Ole th Bho MIT Sel Qohan kar (rel Cel) i= rapat arus, mA/om2 iL pat arus terbatas, mA/ em? ¢, Polarisasi konsentrasi terjadi seeara ind jepeniden pada ty total Kons(katode)nkons(anode) + mkows (etalon etek ‘Total polarisasi pada sel ini menghasilkan tegangan antara 0.5 V dan 0.9 V pada arus 100 hingga 400 mA“em2 per sel. Unjurk ker} i I sel. Unjuk kerja sel bahan bi a a dengan menaikkan sui dan tekanan patsial se ae 6.3.7 Klasifikasi Sistem Sel Bahan Bakar Sistem sel bahan bakar dapat dibuat dengan beberapa konfigurasi yang berbeda bergantung pada Kombinasi dan jenis bahan bakarnya (fuel) dan oksidan. Selain itu jenis sel bahan bakar bergantung juga dengan tipe pemasokan bahan bakamya ada yang langsung (direct) dan tak langsung (indirect) , jenis elektrolit yang diginakan, subu opeasional dsb. Beberapa parameter tersebut dapat di lihat di tabel wah ini: Bahan Bakar Oksidan Suu (°C) Elektrolit Lan gsung Tak Lan gsung Hidrogen Hydride Oksigen Rendah (120) Larutan Asam Hydrazine Ammonia Oksigen (udara) Menengah (120 ~ 260) Sulfat ‘Ammonia Hy drocarbon Hidrogen peroksida Fosforik Hydrocarbon Methanol Tinggi (260 — 750) Solid Polymer Electrolyte (SPE) Methanol Ethanol Larutan Basa Gas Batubara Batubara Molten Alkaline akar yang digunakan langsung di oksidasi secara elektrokimia ddan di umpan langsung (fed). Ja jenis ini bahan bakar tidak Jangsung di masukan (fed) akan es yang memudahkan untuk di oksidasi menjadi gas yang gen, setelah itu baru dimasukkan ke sel bahan bakar. jgunakan biasanya bergantung pada jenis sel bahan bakar cara penginjeksian ke sel jugy mempengarubi Bahan XC) : Hidrogen, Hydrazine, metanol, 30°C) ; Ammonia (NH3) atau hydrazine 160°C) : Gas batubara, ammonia pit case

You might also like