an
=e
Radiasi UV dan Kanker Kulit
Dengan merusak sel-sel DNA kulit, radiasi UV yang berlebihan menghasilkan mutasi
genetik yang dapat menyebabkan kanker kulit. Radiasi UV dianggap sebagai penyebab
utama Kanker kulit nonmelanoma (NMSC), termasuk basal cell carcinoma (BCC) dan
squamous cell carcinoma (SCC), Kanker ini menyerang lebih dani satu ju'a dan lebih dart
250,000 orang Amerika, masing-masing, setiap tahun. Banyak ahli percaya, bahwa terutama
untuk orang-orang berkulit putih, radiasi UV berdampak lebih mematikan sehingsa
membunuh lebih dari 8,000 orang Amerika setiap tahun.
Normal Skin Cells and Tumor Cells
Squamouscell um,
E35
Pak s ae
ae ae
Dermis
een
UVA
Sebagian besar dari kita terkena paparan sinar UVA dalam jumlah besar sepanjang hidup
kita. Sinar UVA menyumbang hingga 95 persen dari radiasi UV yang mencapai
permukaan bumi, Walaupun mereka kurang kuat dibanding UVB. intensitas UVA adalah
30 sampai 50 kali lebih banyak Serta mereka hadir dengan intensitas yang relatif sama pads
semua siang hari sepanjang tahun, dan dapat menembus awan maupun kaca
UVA menembus kulit lebih dalam darpada UVB, dan stad seisma dus deiade
menunjukkan bahwa UVA merusak sel-sel kulit yang disebut keratinosit dalam lapisan basal
epidermis, di mana sebagian besar merupakan penvebsb tesjadinva Kanker kulit. Simar UVA
juga tidak terasa panas oleh kulit sehingea dapat menembus lebih dalam ke kulit
UV Radiation and the Sicin
Cer ken
ea hie Te
LO As aaUVB
Adalah penyebab utama kulit memerah dan terbakar sinar matahari, cenderung merusak
lapisan epidermis kulit yang lebih dangkal. Intensitasnya bervariasi menurut musim,
Tokasi, dan waktu. Sinar UVB dapat membakar dan merusak kulit Anda Sepanjang tahun,
‘erutama di dataran tinggi dan pada permukaan Teflektif seperti salju atau es. Sinar UVB tidak
dapat menembus kaca
Jadi Lindungi diri Anda dari radiasi UV. baik di dalam dan
luar ruangan. Selalu mencari tempat teduh bila berada di
luar rumah, terutama pada jam 10:00-16-00 Dan karena
UVA menembus kaca Pertimbangkan untuk menambahkan
Sampai 99% radiasi UV, serta menangkal sampai dengan 80%
Sinar lampak. Selain itu pakaian yang anda gunakan juga
dapat membantu menangkal Paparan UV. Sebagai contoh.
Pakaian longgar memberikan lebih dari sebuah penghalang
antara kulit anda dan matahari, pakaian yang dianyam rapat
lebih memberikan perlindungan, dsb, Menggunakan topi
bertepi lebar dan kacamata anti UV membantu melindungi
kulit sensitif di kepala, leher, dan di sekitar Wilayah mata yang
biasanya mendukung banyak kerusakan akibat sinar matahari
ZO9-12-9) 12-48GAFATAN FAMBAHAN
Senyawa katekin yang terkandung dalam ekstrak Camellia sinensis merupakan
antioksidan alam yang mempunyai potensi menghambat terjadinya, pigmentasi
karena paparan sinar ultra violet (UV). Potensinya dalam menghambat, pigrnentasi
karena paparan UV melalui senyawa katekin yang dimilikinya, terutama epicatecin
(EC), epigallocatechin (EGC), epicatechin-3-gallate (ECG) dan epicatechin-3-gallate
(EGCG), yang dapat berkompetisi dengan enzim L-tirosinase dan terikat pada
tempat aktif (active site) dari tirosinase. Akibatnya terjadi hambatan kerja dari
tirosinase yang menyebabkan terhambatnya pembentukan pigmen melanin,
sehingga dapat mengurangi hiperpigmentasi (flek) pada kulit.
Maraknya produk pemutih atau pencerah kulit yang beredar dipasaran secara bebas
menimbulkan kontroversi tentang manfaat pemutih itu sendiri dan efek
sampingnya, dengan adanya peringatan dari WHO (World Health Organization) tidak
diperbolehkanya salah satu produk pemutih kulit kimia beredar secara bebas karena
bahaya efek samping yang ditimbulkan, maka berlomba-lomba para produsen
kosmetik memasarkan produk pemutihnya yang diyakininya berasal dari bahan
alami tumbuh-tumbuhan, sehingga lebih aman penggunaanya. Ekstrak Camellia
sinensis mengandung banyak senyawa polifenol yang mempunyai aktivitas sebagai
antioksidan kuat. Ekstrak Camellia sinensis digunakan sebagai produk pemutih atau
pencerah kulit. Senyawa antioksidan yang dimilikinya mampu secara optimum
menghambat aktivitas tirosinase dan dapat berguna sebagai pelindung surya.
Sinar Uitra:
Warna kulit normal ditentukan oleh jumlah dan sebaran melanin yang dihasilkan
oleh melanosom pada melanosit, yang secara genetik jumlahnya telah tertentu.
Warna kulit juga dipengaruhi oleh ketebalan kulit, vaskularisasi kulit, kemampuan
refleksi permukaan kulit serta kemampuan absorbsi epidermis dan dermis, selain
itu juga ada beberapa pigmen lain seperti karoten (kuning), oksihemoglobin
(merah), hemoglobin (biru) dan melanin (coktat} yang mc See
Melanin terbentuk melalui rangkaian oksidasi dari asam amino tirosin dengan
ee enn z Bee 2 A eeeeeal
sehingga
20249)GATATAN TAMBAHAN
Senyawa katekin yang terkandung dalam ekstrak Camellia sinensis merupakan
antioksidan alam yang mempunyai potensi menghambat terjadinya pigmentasi
karena paparan sinar ultra violet (UV). Potensinya dalam menghambat pigmentasi
karena paparan UV melalui senyawa katekin yang dimilikinya, terutama epicatecin
(EC), epigallocatechin (EGC), epicatechin-3-gallate (ECG) dan epicatechin-3-
gallate (EGCG), yang dapat berkompetisi dengan enzim L-tirosinase dan terikat
Pada tempat aktif (active site) dari tirosinase. Akibatnya terjadi hambatan kerja
dari tirosinase yang menyebabkan terhambatnya pembentukan pigmen melanin,
sehingga dapat mengurangi hiperpigmentasi (flek) pada kulit.
Maraknya produk pemutih atau pencerah kulit yang beredar dipasaran secara bebas
menimbultkan kontroversi tentang manfaat pemutih itu sendiri dan efek
sampingnya, dengan adanya peringatan dari WHO (World Health Organization)
tidak diperbolehkanya salah satu produk pemutih kulit kimia beredar secara bebas
Karena bahaya efek samping yang ditimbulkan, maka berlar nota Patan
Produsen kosmetik memasarkan produk pemutihnya yang diyakininya berasal dari
Di 2 OV Teel Agar alee 2 7)berbeda, melainkan bergantung pada jumlah dan bentuk melanosom, Sedangkan
Wuar tubuh misalnya sinar matahari, makanan ataupun obat. Perpaduan faktor ini
akan menghasilkan warna kulit tertentu. Pajanan sinar matahari dapat
menyebabkan kulit berwama lebih gelap karena sinar matahari mengandung ultra
Violet (UV), di antara ultra violet tersebut ultra violet B (UVB) merupakan sinar
yang paling poten menyebabkan kerusakan jaringan kulit baik akut ataupun kronis.
Salah satu reaksi akut akibat UV-B menyebabkan terjadinya inflamasi akut dan
pigmentasi lambat pada kulit manusia.
Kulit sendiri_mempunyai perangkat untuk melindungi jaringan yang ada
dibawahnya diantaranya yaitu melanin. Melanin yang memayungi inti sel berfungsi
sebagai pelindung dengan menyerap sinar UV. DNA sebagai kromofer seluler
utama, di samping trytophan dan tyrosinase, akan mudah rusak karena ultra violet-
B, dengan adanya kerusakan tersebut, DNA akan memberikan signal pada melanosit
untuk meningkatkan sintesisnya. Selain melanin, stratum korneum yang tebal juga
akan menyerap sinar UV, hal ini terbukti dengan menurunnya produksi sitokin oleh
keratinosit, disamping itu asam urokanat diduga juga mempunyai peranan
pelindung terhadap paparan UV. Paparan UV secara langsung akan menghasilkan
radikal bebas dan meningkatkan regulasi mRNA tirosin yang merupakan enzim
dalam biosintesis melanin, hal ini akan menyebabkan terjadinya abnormal
Ppigmentasi seperti melasma, frekles dan lentigo senilis. Untuk mengurangi efek:
efek buruk karena paparan sinar ultra violet tersebut dipertukan pelindung surya
atau tabir surya, yang dapat mengurangi atau mencegah efek-efek yang merugikan
karena paparan UV.
Tabir surya adalah suatu substansi dengan senyawa aktif yang dapat menyerap,
memantulkan atau menghamburkan energi surya yang mengenai kulit manusia.
Bahan aktif tabir surya kimiawi yang beredar dipasaran terdiri dari golongan PABA
(para amino benzoic acid), salisilat, atranilat, sinamat, kamfor, benzofenon dan
derivatnya, serta kombinasi yang mengandung lebih dari satu bahan aktif.
Kendalanya adalah masing-masing spektrum sinar surya memberikan dampak buruk
yang berbeda, sedangkan tabirsurya tertentu mempunyai daya lindung terhadap
spektrum tertentu pula.
Polifenol yang terkandung dalam ekstrak Camellia sinensis EGCG dan ECG
mempunyai kemampuan sebagai fotoproteksi dengan mekanisme kerja yang
berbeda dari tabirsurya. Komponen polifenol tidak menyerap cahaya UV.
Implikasinya adalah bila polifenol dikombinasikan dengan tabir surya konvensional,
maka akan menghasilkan efek fototerapi tambahan atau sinergisme. Selain itu,
dapat juga bermanfaat pada individu yang alergi atau tidak dapat mentolerir
tabirsurya biasa serta dapat memberikan perlindungan baik terhadap UVB maupun.
_UVA.
LAO) AedesPolife
Polifencl merupakan antioksidan alam yang sangat kuat karena mempunyai gugus
hidroksil yang lebih. Dalam daun Camellia sinensis kering mengandung senyawa
polifenol 30-35%, komposisi predominan polifenol adalah katekin (Flavan-3-ols)
epigallocatechin (EGC), epicatechin-3-gallate (ECG) dan epicatechin-3-gallate
(EGCG), dari keempat komponen tersebut EGCG merupakan komponen paling
efektif sebagai antioksidan alam yang poten dan sebagai kemoproventif kutan
tethadap inflamasi atau karsinogenesis yang diinduksi paparan UV-B. EGCG
mempunyai potensi sebagai antioksidan alam yang dapat memberikan perlindungan
pada kulit manusia terhadap terjadinya fotokarsinogenesis dan fototoksik yang
diinduksi papara UV. Paparan UV-8 akan menghasilkan suatu radikal bebas atau
reactive oxygen spesies (ROS), keadaan ini merupakan kontribusi terjadinya
karsinogenesis karena adanya kerusakan makromolekul termasuk DNA secara
langsung. Paparan UV akan menginduksi reactive oxygen species (ROS) sehingga
akan meningkatkan regualsi mRNA tirosinase yang berdampak terjadinya
pigmentasi yang menganggu penampilan seseorang secara kosmetik. Antiokstdan
polifenol mampu menghambat secara maksimum aktivitas tirosinase, terutama
Komponen EGCG, EGC dan CG yang mempunyai daya hambat terhadap terjadinya
pigmentasi karena paparan UV-B.
Visible Light/UV
700-400 am 490-az0nm | 320-290.0m
(nim = nanometer ot :
billionths af a maten
$$ ixressing wavelength
Apakah yang dimg
h lanjut dibagi menjadi dua
Luv 290-320 rim. Dengan stnar paling pendek
Guierolek Iapiskt ozon dan tidak mencapai bumi. Sinar UVA
menekan sistem kekebalan.
LONG A Z-9: |
dan UVB dapat menembus atmosfér bumi dan memainkan ,peran penting dalam kondisi
seperti penuaan dini kulit, kerusakan mata (termasuk katarak), dan kanker kulit, Mereka juga
Var)