You are on page 1of 181

STANDAR INDIKATOR DESKRIPSI RESIKO JIKA STANDAR PENYEBAB TIDAK PENYELESAIAN PELIBATAN

MUTU MUTU TIDAK TERCAPAI TERCAPAINYA


STANDAR MUTU
1. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi sikap

 Siswa  Sikap dan perilaku siswa  Kepala sekolah, guru,  Sekolah Kepala
a. Sub indikator sekolah,komite,ora
dimotivasi tidak mengarah pada tenaga kependidikan meningkatkan
1 : Siswa ng tua,guru dan
dan fasilitasi pembiasaan dan belum bisa dijadikan mutu pendidikan
memiliki tenga
oleh sekolah keteladanan yang teladan oleh siswa dalam menghayati
perilaku yang kependidikan
agar memiliki mengamalkan sesuai  .Kompetensi sikap ini dan mengamalkan
mencerminkan
perilaku dan dengan ajaran agama yang belum diintegrasikan susuai dengan
sikap beriman
sikap orang di anut dengan baik dalam ajaran agama
dan bertakwa
beriman  Kurangnya kegiatan pem- belajaran yang di anut
kepada Tuhan
melalui Pengembangan sikap di sekolah.  Sekolah
YME
pembiasaan bertaqwa kepada Tuhan  Guru merasa terbebani membentuk
(budaya YME dalam proses dalam memberikan kegiatan
sekolah) dan pembelajaran penilaian sikap karena pengembangan
keteladanan instrumen dan prosedur sikapberiman dan
dalam yang rumit dan kurang bertaqwa kepada
menghayati dipahami. Tuhan YME yang
dan  Kurangnya komunikasi di lakukan dalam
mengamalkan antara Komite dan bentuk
sesuai dengan orangtua/wali siswa pembelajaran
ajaran agama dalam menga- malkan terhadap siswa
yang dianut. pembiasaan dari hasil
 Integrasi pembelajaran selama di
pengembanga sekolah kepada siswa
n sikap selama berada di luar
beriman dan sekolah.
bertakwa  Pengelolaan sekolah
STNADAR KELULUSAN

kepada Tuhan terkait pengembangan


YME di perilaku dan sikap belum
sekolah ter- fokus dan
dilakukan terencanakan dengan
dalam bentuk optimal.
kegiatan  Lainnya
pembelajaran.
 Contoh
perilaku dan
FORMAT ANALISIS DATA MUTU

NO STANDAR INDIKATOR MUTU KONDISI SAAT INI ANALISIS LINGKUNGAN MASALAH


KEKUATAN KELEMAHAN
1. Lulusan memiilki  Memiliki perilaku yang  Memiliki perilaku  Belum Memiliki  Sebagian peserta
kompetensi pada dimensi mencerminkan sikap yang mencerminkan perilaku yang didik belum
sikap beriman dan bertaqwa sikap beriman dan mencerminkan memiliki perilaku
kepada Tuhan Yang bertaqwa kepada sikap disiplin yang mencerminkan
Maha Esa (7) Tuhan Yang Maha  Belum Memiliki sikap di siplin
 Memiliki perilaku yang Esa perilaku yang  Sebagian peserta
menceminkan sikap  Memiliki perilaku mencerminkan didik belum
berkarakter (7) yang mencerminkan sikap santun memiliki perilaku
 Memiliki perilaku sikap berkarakter  Belum Memiliki yang mencerminkan
mencerminkan  Memiliki perilaku perilaku yang sikap santun
sikapdisiplin (7) yang yang mencerminkan  Sebagian peserta
 Memilki perilaku yang mencerminkan sikap sikap jujur didik belum
mencerminkan sikap peduli  Belum Memiliki memiliki perilaku
STNADAR KELULUSAN

santun (7)  Memilki perilaku perilaku yang yang mencerminkan


 Meemilki perilaku yang yang mencerminkan mencerminkn sikap jujur
mencerminkan sikap sikap percaya diri sikap bertanggung  Sebagian peseta
jujur (7)  Memilki perilaku jawab didik belum
 Memiliki perilaku yang pembelajaran sejati memiliki perilaku
mencerminkan sikap sepanjang hayat yang mencerminkan
peduli (7)  Memilki perilaku sikap bertanggung
 Memiliki perilaku yang sehat jasmani dan jawab
mencerminkan sikap rohani
percaya diri (7)
 Memilki perilaku yang
mencermikan sikap
bertanggung jawab
(6.99)
 Memilki perilaku
pembelajaran sejati
sepanjang hayat (7)
 Memilki perilaku sehat
jasmani dan rohani (7)
2. Lulusan memiliki  Memiliki pengetahuan - Belum  sebagian siswabelum
kompetensi pada dimensi faktual, Memiliki memilki
pengetahuan prosedural,konseptual, pengetahuan pengetahuan
metakognitif (7) faktual, faktual,prosedural,ko
prosedural, nseptual dan
konseptual, metakognitif
metakognitif
5. Lulusan memilki  Memiliki keterampilan  Memiliki - Belum Memiliki  Sebagian peserta
kompetensi pada dimensi berpikir dan bertindak keterampilan berpikir keterampilan didik belum memilki
keterampilan kreatif (6.99) dan bertindak berpikir dan keterampilan
 Memilki keterampilan produktif (7) bertindak (6.99) berpikir dan
berpikir dan bertindak  Memilki - Belum Memilki bertindak
produktif (7) keterampilan berpikir keterampilan  Sebagian peserta
 Memilki keterampilan dan bertindak berpikir dan didik belum
berpikir dan bertindak mandiri (7) berpikir kritis memiliki
kritis (6.99) (6.99) keterampilan
 Memiliki keterampilan - Belum Memilki berpikir dan
berpikir dan bertindak keterampilan bertindak kritis
mandiri (7) berpikir yang  Sebagian peserta
 Memilki keterampilan bertindak didik belum memilki
berpikir dan bertindak kolaboratif (6.99) keterampilan
kolaboratif (6.99) - Belum Memilki berpikir dan
 Memilki keterampilan keterampilan bertindak
berpikir dan bertindak berpikir dan kolaboratif
komunikatif (7) bertindak  Sebagian peserta
komunikatif (7) didik belum memilki
keterampilan
berpikir dan tindak
komunikatif
ANALISIS AKAR MASALAH

INDIKATOR AKAR MASALAH REKOMENDASI PERBAIKAN


 Pengelolaan sekolah terkait pengembangan perilaku dan sikap  Sekolah memberi motivasi dan memfasilitasi siswa agar memiliki
belum terfokus dan terencanakan dengan optimal perilaku dan sikap beriman memalalui pembiasaan (budaya sekolah)
dan keteladanan untuk memwujudkan aktivitas pembalajaran baik
STNADAR KELULUSAN

di dalam dan diluar kelas.

 Gaya dan metode pembelajaran yang di terapkan tidak  Sekolah memberikan pengetahuan tentang kekuatan dan kelemahan
mengarah pada bakat, minat dan kemampuan belajar siswa diri sendiri dan menggunakannya dalam mempelajari ilmu
pengetahuan, teknologi, seni dan budaya dalam kemampuan belajar
siswa
 Kompetensi keterampilan ini belum diintegrasikan dengan  Sekolah memfasilitasi siswa agar memiliki keterampilan berpikir dan
baik dalam kegiatan pembelajaran disekolah bertindak dari hasil pengalaman pembelajaran dan kegiatab yang di
selenggarakan oelh sekolah berupa;
- Prestasi/ penghargaan
- Tingkat capaian nilai keterampilan dalam penilaian pendidikan.
STANDAR INDIKATOR DESKRIPSI RESIKO JIKA STANDAR PENYEBAB TIDAK PENYELESAIAN PELIBATAN
MUTU MUTU TIDAK TERCAPAI TERCAPAINYA
STANDAR MUTU
1. Perangkat pembelajaran sesuai rumusan
ISI kompetensi lulusan
a. Sub  Perangkat pembelajaran  Proses pembelajaran baik  Kompetensi guru dalam  Sekolah  Pengawas
indicator 1 disusun guru sesuai intrakurikuler maupun penyusunan perangkat memfasilitasi  Kepala
perangkat pembelajaran kurang. guru dalam
kompetensi sikap spiritual ektrakurikuler tidak sekolah
pembelajara  Pemahaman guru terkait menyusun
dan sosial yaitu mengarah pada pencapaian  Guru
n memuat kompetensi sikap siswa perangkat
menghayati dan kompetensi sikap. pebelajaran
karakteristik belum menyeluruh.
mengamalkan:  Pencapaian kompetensi
kompetensi  Visi, misi dan tujuan  Melaksanakan
 ajaran agama yang sikap siswa tidak diukur
sikap sekolah tidak fokus pengembangan
dianutnya, dengan tepat.
pada pencapaian keprofesian
 perilaku jujur,  Siswa tidak memiliki
kompetensi sikap berkelanjutan di
 perilaku disiplin, kompetensi sikap yang
KKG tentang
ditetapkan.
 perilaku santun, penyusunan
 perilaku peduli, perangkat
 perilaku bertanggung pembelajaran
jawab,
 perilaku percaya diri,
 perilaku sehat jasmani dan
rohani,
 perilaku pembelajar
sepanjang hayat.
 Perangkat pembelajaran
meliputi program tahunan,
program semester, si-
labus, RPP, buku yang
digunakan guru dan siswa
dalam pembelajaran,
lembar tugas terstruktur
dan kegiatan mandiri,
handout, alat evaluasi dan
buku nilai
 Pelaksanaan
Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan
(PKB) di KKG/ MGMP
tentang penguatan
pendidikan karakter siswa
pada kompetensi sikap.
 Rancangan dan hasil
penilaian sikap berupa
jurnal penilaian, dokumen
observasi, penilaian diri,
dan penilaian antar teman.
 Terdapat program kegiatan
ekstrakurikuler berupa
kegiatan kagamaan,
kegiatan krida, latihan
olahbakat dan latihan olah-
minat.

b. Sub  Perangkat pembelajaran  Proses pembelajaran baik  Kompetensi guru dalam  Sekolah  Pengawas
indicator 2 : disusun guru sesuai intrakurikuler maupun penyusunan perangkat memfasilitasi
perangkat pembelajaran kurang.  Kepala
kompetensi pengetahuan ektrakurikuler tidak guru dalam
pembelajarn  Pemahaman guru terkait sekolah
yaitu memahami, mengarah pada pencapaian menyusun
memuat kompetensi pengetahuan
menerapkan, menganalisis kompetensi pengetahuan. perangkat  Guru
karakteristik belum menyeluruh.
dan mengevaluasi:  Pencapaian kompetensi pebelajaran
kompetensi pengetahuan siswa tidak  Visi, misi dan tujuan
 pengetahuan faktual,
pengetahuan diukur dengan tepat. sekolah tidak fokus  Melaksanakan
 pengetahuan konseptual, pada pencapaian
 Siswa tidak memiliki pengembangan
 pengetahuan prosedural, kompetensi
kompetensi pengetahuan keprofesian
 pengetahuan metakognitif, yang ditetapkan pengetahuan
 Perangkat pembelajaran
berkelanjutan di
meliputi program KKG tentang
tahunan, program penyusunan
semester, si- labus, RPP, perangkat
buku yang digunakan pembelajaran
guru dan siswa dalam
pembelajaran, lembar
tugas terstruktur dan
kegiatan mandiri,
handout, alat evaluasi dan
buku nilai
 Pelaksanaan
Pengembangan
Keprofesian
Berkelanjutan (PKB) di
KKG/ MGMP tentang
kompetensi pengetahuan.
 Terdapat program kegiatan
ekstrakurikuler berupa
Kegiatan Ilmiah Remaja
(KIR), kegiatan
penguasaan keilmuan dan
kemampuan akademik,
penelitian, kelompok
pencinta teknologi
informasi dan komunikasi,
rekayasa, dan lainnya.

c. Sub  perangkat pembelajaran  Proses pembelajaran baik  Kompetensi guru dalam  Sekolah  Pengawas
indicator 3 : disusun guru sesuai intrakurikuler maupun penyusunan perangkat memfasilitasi
perangkat kompetensi keteampilan pembelajaran kurang.  Kepala
ektrakurikuler tidak guru dalam
pembelajara yaitu menunjukkan  Pemahaman guru terkait sekolah
keterampilan berfikir dan mengarah pada pencapaian menyusun
n memuat kompetensi keterampilan
bertindak kompetensi keterampilan. perangkat  Guru
karakteristik belum menyeluruh.
 kreatif  Pencapaian kompetensi pebelajaran
kompetensi  produktif keterampilan siswa tidak  Visi, misi dan tujuan
keterampila  kritis diukur dengan tepat. sekolah tidak fokus  Melaksanakan
n  mandiri  Siswa tidak memiliki pada pencapaian pengembangan
 kolaboratif kompetensi keterampilan kompetensi ket
keprofesian
 komunikatif yang ditetapkan.
berkelanjutan di
 perangkat pembelajaran
KKG tentang
meliputi program
tahunan,program penyusunan
semester,silabus,RPP,buku perangkat
yang digunakan guru dan pembelajaran
siswa dalam
pembelajaran,lembar tugas
terstruktur dan kegiatan
mandiri,hanout,alat evaluasi
dan buku nilai
 rancangan hasil dan penilaian
ketermpilan kinerja,proyek
dan portofolio
 terdapat pengalaman
pembelajaran dalam bentuk
praktik dilaboratorium.
Penelitian sedrhana ,studi
wisata,seminar atau
workshop ,peragaan atau
pameran,pementasan karya
seni dan lainnya
d. Sub  Memperhatikan  Perilaku siswa di bawah  Kompetensi guru dalam  Sekolah  Kepala sekolah
indicator 4 : karakteristik mata pelajaran tahap perkembangan yang penyusunan perangkat memfasilitasi  guru
perangkat sesuai. pembelajaran kurang.
serta kebutuhan dan kondisi guru dalam
pembelajara  Siswa tidak bisa  Sekolah belum
siswa. menyusun
n mengembangkan bakat dan memperhatikan
 Menyesuaikan tingkat perangkat
menyusuaik minat sesuai keinginta- perkembangan psikologis
keingintahuan siswa baik pebelajaran
an tingkat huannya. anak, lingkup dan
itu pada tingkat dasar, kedalaman,
kompetensi  Ketrampilan siswa tidak  Melaksanakan
teknis, spesifik, detil, kesinambungan, fungsi
siswa berkembang. pengembangan
dan/atau kompleks. sekolah dan lingkungan
 Bidang kajian siswa. keprofesian
pembelajaran bedasarkan berkelanjutan di
bakat dan minat siswa KKG tentang
untuk me- mecahkan penyusunan
masalah meliputi bidang: perangkat
 ilmu pengetahuan, pembelajaran
 teknologi,
 seni,
 budaya, dan/atau
 humaniora.
 Mencerminkan perilaku
siswa sesuai dengan tahap
perkembangannya.

e. Sub  Menyesuaikan dengan  Materi pembelajaran sulit  Kompetensi guru dalam  Sekolah  Kepala sekolah
indicator 5 : perkembangan siswa pada dicerna oleh siswa. penyusunan perangkat memfasilitasi
perangkat  Lingkup pembelajaran pembelajaran kurang.  guru
jenjang SD/MI yaitu pada guru dalam
pembelajara yang diterima siswa tidak  Sekolah belum
konteks diri sendiri, menyusun
n berkembang antar jenjang memperhatikan
keluarga, sekolah, perangkat
menyusuaik pendidikan. perkembangan psikologis
masyarakat dan pebelajaran
an ruang anak, lingkup dan
lingkungan alam sekitar, kedalaman,
lingkup  Melaksanakan
bangsa, dan negara. kesinambungan, fungsi
materi pengembangan
 Menyesuaikan dengan sekolah dan lingkungan
pembelajara keprofesian
perkembangan siswa pada siswa.
n berkelanjutan di
jenjang SMP/MTs yaitu
KKG tentang
pada konteks diri sendiri,
penyusunan
keluarga, sekolah,
perangkat
masyarakat dan
pembelajaran
lingkungan alam sekitar,
bangsa, negara, dan
kawasan regional.
 Menyesuaikan dengan
perkembangan siswa pada
jenjang SMA /SMK yaitu
pada konteks diri sendiri,
keluarga, sekolah,
masyarakat dan
lingkungan alam sekitar,
bangsa, negara, kawasan
regional, dan
internasional.
 Menyesuaikan dengan
yang dipelajari pada
jenjang pendidikan dan
sum- ber lain secara
mandiri.
 Menyesuakan dengan
tahap perkembangan anak
yang relevan dengan tu-
gas yang diberikan

2. Kurikulum tingkat satuan pendidikan dikembangkan sesuai prosedur


a. Sub  Memiliki tim yang bertugas  Warga sekolah dan  Sekolah  Kepala sekolah
indicator 1 : mengembangkan kurikulum pemangku kepentingan memfasilitasi guru
 Komitmen sekolah  guru
kurikulum sekolah. dan pemangku
tidak mengetahui KTSP rendah dalam
tingkat  Tim Pengembang kepentingan
yang dilaksanakan sekolah. melibatkan pemangku
satuan Kurikulum meliputi seluruh dalam
 KTSP yang dikembangkan kepentingan da- lam
pendidikan guru mata pelajaran, konse- mengembangkan
tidak sesuai dengan pengembangan
melibatkan kurikulum sekolah
lor (guru Bimbingan dan pedoman pengembangan kurikulum sekolah.
pemangku Konseling), dan komite  Unsur dalam tim
yang ditetapkan.
kepentingan sekolah atau penyelenggara pengembang kurikulum
dalam tidak mengetahui dan
pendidikan dibuktikan
me- mahami pedoman
pengemban dengan dokumen pengembangan
gan penugasan. kurikulum sekolah
kurikulum  Sekolah memiliki pedoman sehingga tidak mau
pengembangan kurikulum terlibat mendalam.
 Sistem informasi
yang diketahui tim
manajemen yang
pengembang kurikulum dimiliki sekolah belum
sekolah sebagai dasar memberikan akses
pengembangan. kepada pemangku
kepentingan.

b. Sub  Sekolah menyusun KTSP  Sekolah tidak bisa  Sekolah kurang  Sekolah  Kepala sekolah
indikator 2 : sendiri yang telah mengacu menegakkan aturan. mendapatkan informasi memfasilitasi guru  guru
Kurikulum kepada:  Acuan pengembangan visi, tentang perubahan acuan untuk
Tingkat  Undang-Undang Nomor misi, dan tujuan sekolah, dan kerangka dasar dalam mendapatkan
Satuan 20 Tahun 2003 tentang pengembangan KTSP. informasi tentang
rencana pembelaja- ran,
Pendidikan  Sistem informasi perubahan acuan
Sistem Pendidikan silabus, penilaian dan
dikembangk manajemen yang dan kerangka
Nasional rencana kerja sekolah tidak dimiliki sekolah belum dasar dalam
an dengan  Peraturan Pemerintah sesuai menyediakan in- formasi pemgembangan
mengacu Nomor 13 Tahun 2015  Kebutuhan dan terkait acuan kerangka KTSP
pada tentang Perubahan karakteristik sekolah, dasar penyusunan.
kerangka Kedua Peraturan potensi daerah dan siswa  Motivasi sekolah rendah
dasar Pemerintah Nomor 19 untuk memahami acuan
tidak ter- muat dalam
penyusunan kerangka dasar penyusu-
Tahun 2005 tentang KTSP nan KTSP.
Standar Nasional  KTSP tidak bisa dipakai  Ketergantungan sekolah
Pendidikan sebagai acuan operasional di dengan pihak lain dalam
 Peraturan Menteri sekolah. penyusunan KTSP.
Pendidikan dan  Guru tidak memiiliki
Kebudayaan Nomor 20 pedoman yang tepat dalam
tahun 2016 tentang melaksanakan
Standar Kompetensi pembelajaran.
Lulusan
 Peraturan Menteri
Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 21
tahun 2016 tentang
Standar Isi
 Peraturan Menteri
Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 22
tahun 2016 tentang
Standar Proses
 Peraturan Menteri
Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 23
tahun 2016 tentang
Penilaian
 Peraturan Menteri
Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 24
tahun 2016 tentang
Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar
 Peraturan Menteri
Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 61
tahun 2014 tentang
KTSP pada pendidikan
dasar dan menengah.
 Peraturan Menteri
Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 69
tahun 2013 tentang
Kerangka dasar dan
struktur kurikulum
SMA/MA
 Peraturan Menteri
Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 70
tahun 2013 tentang
Kerangka dasar dan
struktur kurikulum
SMK/MAK
 Mengacu pada kerangka
dasar yang meliputi:
 Perumusan visi, misi, dan
tujuan sekolah.
 Pengorganisasian muatan
kurikuler sekolah.
 Pengaturan beban belajar
siswa dan beban kerja
guru pada tingkat ke-
las.
 Penyusunan kalender
pendidikan sekolah.
 Penyusunan silabus
muatan atau mata
pelajaran muatan lokal.
 Penyusunan rencana
pelaksanaan
pembelajaran setiap
muatan pem- belajaran
 Dikembangkan sesuai
dengan kondisi sekolah ,
potensi atau karakteristik
daerah, sosial budaya
masyarakat setempat, dan
peserta didik
c. Sub indikator 3  Tahapan Analisis,  Kebijakan yang termuat  Sekolah kurang  Sekolah  Kepala sekolah
: mencakup: dalam perundang-undangan memahami bahwa ada melaksanakan  Guru
Kurikulum  Analisis ketentuan tahapan yang harus kurikulum sesuai
tidak terlaksana pada level  komite
Tingkat Satuan peraturan perundang- dilalui dalam dengan kondisi
sekolah.
Pendidikan undangan mengenai pengembangan KTSP. lingkungan serta
 Kurikulum yang  Kesibukan tim
dikembangkan perkembangan
kuriku- lum. dilaksanakan oleh sekolah
dengan pengembang siswa
 Analisis kebutuhan siswa, tidak sesuai dengan kondisi kurikulum sekolah
melewati sekolah, dan lingkungan  Mengoptimalkan
lingkungan, sekolah serta sehingga waktu yang kerjasama dan
tahapan (analisis konteks). dimil- iki terbatas
perkembangan siswa. koordinasi antara
operasional  Analisis ketersediaan untuk menjalankan
 Warga sekolah dan kepala sekolah,dan
pengembangan sumber daya pendidikan. seluruh prosedur
pemangku kepentingan komite sekolah
 Tahapan Penyusunan, tersebut.
mencakup: tidak mengetahui KTSP  Kerjasama dan
 Perumusan visi, misi, dan yang dilaksanakan sekolah. koordinasi antara
tujuan sekolah. kepala sekolah, dewan
 Pengorganisasian muatan pendidikan dan komite
kurikuler sekolah. sekolah belum optimal.
 Pengaturan beban belajar
siswa dan beban kerja
guru pada tingkat ke- las.
 Penyusunan kalender
pendidikan sekolah.
 Penyusunan silabus
muatan atau mata
pelajaran muatan lokal.
 Penyusunan rencana
pelaksanaan
pembelajaran setiap
muatan pem- belajaran.
 Tahapan penetapan yang
dilakukan kepala sekolah
berdasarkan hasil rapat
dewan pendidik sekolah
dengan melibatkan komite
sekolah.
 Tahapan pengesahan yang
dilakukan oleh pemerintah
daerah sesuai dengan
kewenangannya.
 Kepala Sekolah
bertanggungjawab atas
tersusunnya KTSP.
 Wakil Kepala SMP/MTs
dan wakil kepala
SMA/SMK/MA/MAK
bidang ku- rikulum
bertanggungjawab atas
pelaksanaan penyusunan
KTSP.

d. Sub indikator 4  Sekolah memiliki perangkat  Kurikulum yang  Jumlah perangkat yang  Memfasiliatsi tim  Kepala
: kurikulum meliputi: dilaksanakan oleh sekolah dikembangkan banyak. pengembang sekolah
Perangkat  Pedoman kurikulum tidak memiliki acuan. untuk
 Kemampuan tim  Guru
Kurikulum  Pedoman muatan lokal  Pelaksanaan kurikulum pengembang kurikulum meningkatakan
 komite
Tingkat Satuan kemampuan
Pendidikan  Pedoman kegiatan tidak dapat berjalan sesuai terbatas mengembangkan
yang ektrakurikuler perencanaan pengel- olaan  Kerjasama dan kurikulum
dikembangkan  Pedoman pembelajaran sekolah. koordinasi antara kepala  Mengoptimalkan
 Pedoman penilaian hasil  Proses pemantauan, sekolah, dewan kerjasama dan
belajar oleh pendidik supervisi, pengawasan, pendidikan dan komite koordinasi antara
 Pedoman sistem kredit pelaporan dan tindak lanjut sekolah belum optimal. kepala sekolah
semester  Sistem informasi dan komite
pengawasan terhadap
 Pedoman bimbingan dan manajemen yang
pelaksanaan kurikulum
konseling dimiliki sekolah belum
sulit dilaksanakan. menyediakan akses
 Pedoman evaluasi
kurikulum terhadap perangkat
 Pedoman pendampingan KTSP.
pelaksanaan kurikulum
 Pedoman pendidikan
kepramukaan
 Warga sekolah
mendapatkan akses untuk
mengetahui perangkat
KTSP yang dikembangkan
sekolah.

3. Sekolah melaksanakan kurikulum sesuai ketentuan


a. Sub  Durasi setiap satu jam  Kompetensi inti dan  Hari efektif pembelajaran  Sekolah Guru
indikator 1 : pembelajaran antara lain: kompetensi dasar dari tidak memenuhi alokasi melaksanakan
Sekolah  Untuk SD adalah 35 waktu yang ditentukan. pembelajaran
kompetensi sikap,
menyediaka menit sesuai dengan
pengetahuan dan
n alokasi  Untuk SMP adalah 40 alokasi waktu
keterampilan yang yang telah
waktu menit
diharapkan pada siswa ditentukan
pembelajara  Untuk SMA adalah 45
tidak dapat tercapai
n sesuai menit
dengan optimal.
struktur  Untuk SMK adalah 45
kurikulum menit
yang  Beban belajar per minggu
berlaku dialokasikan sebagai berikut:
 Kelas I 30
jam pelajaran
 Kelas II 32
jam pelajaran
 Kelas III 34
jam pelajaran
 Kelas IV, V, dan VI
jam pelajaran
 Kelas VII, VIII dan IX 38
jam pelajaran
 Kelas X 42
jam pelajaran
 Kelas XI dan XII 44
jam pelajaran
 Kelas X, XI dan XII
jam pelajaran (khusus
SMK)
 Beban Belajar per semester
dialokasikan sebagai berikut:
 Kelas I, II, III, IV, V
20 minggu
 Kelas VI 18-20
minggu
 (semester ganjil);
14-16 minggu
(semester genap);
 Kelas VII dan VIII 18-20
minggu
 Kelas IX
 (semester ganjil);
14-16 minggu
(semester genap);
 Kelas X dan XI 18-20
minggu
 Kelas XII 18-20
minggu
(semester ganjil); 14-16
minggu (semester
genap);
 Beban Belajar per tahun
dialokasikan 36-40 minggu
 Sekolah dapat menambah
beban belajar 2 (dua) jam
per minggu sesuai dengan
kebutuhan belajar siswa
dan/atau kebutuhan
akademik, sosial, bu-
daya, dan faktor lain yang
dianggap penting.

b. Sub  Bentuk pendalaman materi  Beban tugas siswa  Kompetensi pedagogik  Memfasilitasi guru  Kepalasekolah
indikator 2 : yang diatur berupa kegiatan menumpuk. pendidik belum optimal. dalam  guru
Sekolah  Pendalaman materi dilakukan  Pendidik tidak menyusun meningkatkan
pengarahan ma- teri,
mengatur monoton searah. sendiri rencana kompetensi
beban penugasan terstruktur dan
pembelajaran. pedagogic
belajar kegiatan mandiri tidak
 Bentuk pendalaman  Memfasilitasi guru
bedasarkan terstruktur.
materi yang diketahui dalam menyususn
bentuk  Terdapat kegiatan pendidik terbatas. perangkat
pendalaman penugasan terstruktur pembelajaran
materi berupa pendalaman materi
pem- belajaran oleh siswa
yang dirancang oleh
pendidik dan waktu
penyelesaian ditentukan
oleh pendidik.
 Terdapat kegiatan mandiri
tidak terstruktur berupa
pendalaman materi
pembelajaran oleh siswa
yang dirancang oleh
pendidik dan waktu
penyelesaiannya diatur
sendiri oleh siswa.
 Beban belajar penugasan
terstruktur dan kegiatan
mandiri untuk SD, paling
banyak 40% dari waktu
kegiatan tatap muka mata
pelajaran yang ber-
sangkutan.
 Beban belajar penugasan
terstruktur dan kegiatan
mandiri untuk SMP, pal-
ing banyak 50% dari waktu
kegiatan tatap muka mata
pelajaran yang ber-
sangkutan.
 Beban belajar penugasan
terstruktur dan kegiatan
mandiri untuk SMA/SMK,
maksimal 60% dari waktu
kegiatan tatap muka mata
pelaja- ran.

c. Sub indikator 3  Menyelenggarakan  Mata pelajaran tersebut tidak  Bukan merupakan mata  Sekolah menyusun  Kepala sekolah
: minimal 2 dari 4 aspek mengandung aspek pelajaran wajib sehingga kurikulum muatan  Guru
Sekolah kurikulum. kurang diprioritaskan. lokal
yang disediakan untuk mata
menyelenggara  Tidak ada kompetensi
pelajaran seni budaya,
kan aspek lulusan yang dicapai siswa
prakarya, dan
kurikulum saat mendalami mata
kewirausahaan.
pada muatan pelajaran tersebut.
lokal  Siswa mengikuti salah satu
aspek yang disediakan
untuk setiap semester,
aspek yang diikuti dapat
diganti setiap semester
d. Sub indikator 4  Menyediakan  Minat dan bakat siswa tidak  Pendidik yang memiliki  Memfasilitasi guru  Kepala sekolah
: layanan tersalurkan dengan baik. kompetensi sesuai dalam
Sekolah bidang pembinaan meningkatakan  guru
melaksanakan siswa terbatas. kompetensi yang
ekstrakurikulerwajb
kegiatan  Dana sekolah untuk sesuai dengan
yaitu menyediakan tenaga binaan siswa
pengembangan
diri siswa Pendidikan pembimbing ekstra  Menyediakan dana
Kepramukaan kurikuler terbatas. untuk pembimbing
ekstrakurikuler
 Menyediakan layanan
ekstrakurikuler pilihan
meliputi:
 Usaha Kesehatan Sekolah
(UKS),
 Palang Merah Remaja
(PMR),
 Kelompok Ilmiah Remaja
(KIR),
 olah raga,
 kesenian,
 pembinaan kegiatan
keagamaan,
 dan lainnya sesuai dengan
kondisi dan potensi
sekolah.
 Menyediakan bimbingan
karier

FORMAT ANALISIS DATA MUTU

NO STANDAR INDIKATOR MUTU KONDISI SAAT INI ANALISIS LINGKUNGAN MASALAH


KEKUATAN KELEMAHAN
ISI 6. Perangkat pembelajaran sesuai  Memuat karateristik  Memuat karakteristik  Belum  Perangkat
rumusan kompetensi lulusan kompetensi sikap kompetensi sikap ( 7) Menyesuaikan pembelajaran belum
 Memuat karakteristik  Memuat karakteristik tingkat senuhnya
kompetensi pengetahuan kompetensi kompetensi siwa( menyesuaikan dengan
 Memuat karateristik pengetahuan ( 7 ) 6,99 ) tingkat kompetensi
kompetensi  Memuat karateristik  Belum siwa
keterampilan kompetensi Menyesuaikan  Perangkat
 Menyesuaikan tingkat keterampilan ( 7 ) ruang lingkup pembelajaran belum
kompetensi siwa materi sepenuhnya
 Menyesuaikan ruang pembelajaran menyesuaikan dengan
lingkup materi ( 6,99) ruang lingkup materi
pembelajaran pembelajaran
7. Kurikulum tingkat satuan  Melibatkan pemangku  Melibatkan  Belum Memiliki  Sekolah belum
pendidikan dikembangkan sesuai kepentingan dalam pemangku perangkat sepunuhnya memiliki
prosedur mengembangkan kepentingan dalam kurikulum perangkat kurikulum
kurikulum mengemgembangkan tingkat satuan tingkat satuan
 Mengacu pada kerangka kurikulum ( 7) pendidikan yang penidikan yang
dasar penyusunan  Mengacu pada dikembangkan dikembangkan
 Melewati tahapan kerangka dasar ( 7)
operasional penyusunan ( 7) ( tidak sesuai
pengembangan  Melewati tahapan dengan kondisi
 Memiliki perangkat operasional dan fakta yang
kurikulum tingkat satuan pengembangan ( 7 ) ada disekolah )
pendidikan yang  Memiliki perangkat
dikembangkan kurikulum tingkat
satuan pendidikan
yang dikembangkan (
7)
10. Sekolah melaksanakan kurikulum  Menyediakan alokasi  Menyediakan alokasi  Belum  Sekolah belum
sesuai ketentuan waktu pembelajaran waktu pembelajaran Melaksanakan sepenuhnya
sesuai struktur sesuai struktur kegiatan melaksanakan
kurikulum yang berlaku kurikulum yang pengembangan kegiatan
 Mengatur beban belajar berlaku ( 6,93 ) diri siswa ( pengembangan diri
berdasarkan bentuk  Mengatur beban 6,99) siswa
pendalaman materi belajar berdasarkan
 Menyelenggarakan bentuk pendalaman
aspek kurikulum pada materi ( 7)
muatan local  Menyelenggarakan
 Melaksanakan kegiatan aspek kurikulum pada
pengembangan diri muatan local ( 7 )
siswa
ANALISIS AKAR MASALAH

INDIKATOR AKAR MASALAH REKOMENDASI PERBAIKAN


ISI  Perangkat pembelajaran belum senuhnya menyesuaikan  Sekolah memfasilitasi guru untuk meningkatkan
dengan tingkat kompetensi siwa kemampuannya dalam menyusun perangkat pembelajaran

- Kemampuan sebagian guru dalam menyususun perangkat


belum sepenuhnya memnyesuaikan dengan tingkat
kompetensi siswa

 Sekolah memfasilitasi guru untuk meningkatkan


 Perangkat pembelajaran belum sepenuhnya menyesuaikan
dengan ruang lingkup materi pembelajaran kemampuannya dalam menyusun perangkat pembelajaran

- Kemampuan sebagian guru dalam dalam menyusun


perangkat belum sepenuhnya menyesuakan dengan ruang
lingkup materi pembelajaran pembelajaran kurang

 Sekolah belum sepunuhnya memiliki perangkat kurikulum  Sekolah memfasilitasi guru untuk meningkatkan kemampuannya
tingkat satuan penidikan yang dikembangkan dalam mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan

- Kemampuan sebagian guru dalam mengembangkan


kurikulum masih terbatas

 Sekolah belum sepenuhnya melaksanakan kegiatan  Sekolah memfasilitasi pendidik untuk meningkatkan
pengembangan diri siswa kompetensinya sesuai dengan binaan siswa

- Pendidik yang memiliki kompetensi sesuai bidang binaan


siswa masih terbatas
Standar Indikator Mutu Deskripsi dan sub indikator Resiko Jika Standar Mutu Tidak Penyebab Tidak Penyelesaian Pelibatan
Tercapai Tercapainya Standar Mutu
3.1. Sekolah 3.1.1. Mengacu pada silabus yang telah  Kegiatan pembelajaran  Ketergantungan kepada Guru perlu Kepala
merencanakan dikembangkan. siswa tidak terarah untuk sumber lain dalam meningkatkan sekolah,guru
proses  Silabus dikembangkan dengan mencapai kompetensi da- pengembangan silabus. Perencanaan dan
pembelajaran memuat komponen yang meliputi: sar  Sekolah tidak pembelajaran pengawas.
sesuai  Pengembangan RPP tidak mengembangkan silabus. yang mengacu
- identitas mata pelajaran,
ketentuan memiliki acuan. pada silabus
P - identitas sekolah, yang telah
- kompetensi inti, dikembangkan
R - kompetensi dasar,
- materi pokok,
O
- kegiatan pembelajaran,
S - penilaian,
- alokasi waktu,
E
- sumber belajar.
S  Silabus dikembangkan berdasarkan
Standar Kompetensi Lulusan,
Standar Isi dan Panduan
Penyusunan KTSP untuk satuan
pendidikan dasar dan menengah
sesuai dengan pola pembelajaran
pada setiap tahun ajaran ter- tentu.
 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
dikembangkan dari silabus.
3.1.2.Mengarah pada pencapaian  Kegiatan pembelajaran  Sekolah tidak Guru perlu Kepalah
kompetensi siswa tidak terarah untuk mengembangkan silabus mengembangkan sekolah dan
 Silabus dikembangkan berdasarkan mencapai kompetensi dasar Perencanaan guru
Standar Kompetensi Lulusan dan  Siswa tidak dapat mencapai pembelajaran
Standar Isi untuk satuan pendidikan kompetensi dasar yang yang mengarah
dasar dan menengah sesuai dengan sesuai dengan pada pencapaian
pola pembelajaran pada setiap karakteristiknya. kompetensi
tahun ajaran tertentu.
 Perencanaan pembelajaran
memuat:
- Tujuan pembelajaran yang
dirumuskan berdasarkan
kompetensi dasar, dengan
menggunakan kata kerja
operasional yang dapat
diamati dan diukur, yang
mencakup sikap,
pengetahuan, dan
keterampilan;
- Kompetensi Dasar sesuai
dengan silabus.
- Indikator pencapaian
kompetensi mencakup
pengetahuan, sikap dan
ketrampilan.
- Materi dan metode
pembelajaran yang
menyesuaikan rumusan indi-
kator pencapaian kompetensi
3.1.3Menyususn dokumen rencana  Pembelajaran yang  Pendidik belum Guru perlu Kepala
dengan lengkapa dan sistematis. menyususn RPP secara meningkatkan sekolah ,guru,
- Interaktif
 Setiap guru mandiri atau menjiplak kemampuan dan
- Inspiratif dari pendidik lainnya menyusun pengawas.
bertanggungjawab
- Menyenangkan  Pendidik belum paham dokumen
menyusun silabus
- Menantang mekanisme penyususnan perencanaan
setiap mata pelajaran rpp dengan lengkap
yang diampunya. - Efisien  Pendidik tidak dapat dan sistematis
 Guru dapat - Memotifasi siswa kesempatan aktualisasi diri
untuk berpartisipasi dalam penyususunan RPP
bekerjasama dengan
aktif
Kelompok Kerja Guru
- Memberikan ruang
(KKG), Musya- warah
yang cukup bagi
Guru Mata Pelajaran prakarsa
(MGMP), Lembaga kreativitas,dan
Penjamin Mutu kemandirian sesuai
Pendidi- kan (LPMP), dengan bakat ,minat
atau Perguruan Tinggi. dengan
perkembangan fisik
 Setiap pendidik serta psikologi
menyusun RPP yang siswa.
terdiri atas komponen;
-Identitas sekolah.
-Identitas mata pelajaran.
-Kelas/semester.
-Materi pokok.
-Alokasi waktu.
-Tujuan pembelajaran.
-Kompetensi dasar dan indikator
pencapaian -kompetensi.
-Materi pembelajaran.
-Metode pembelajaran.
-Media pembelajaran.
-Sumber belajar.
-Langkah-langkah pembelajaran.
-Penilaian hasil pembelajaran.
 RPP disusun
berdasarkan KD atau
subtema yang
dilaksanakan kali per-
temuan atau lebih
 Memperhatikan prinsip
penyusunan RPP yang
meliputi:
- Perbedaan
individu siswa
- Mendorong partisipasi
aktif siswa
- Berpusat pada
siswa
- Pengembangan budaya
membaca dan menulis
- Pemberian umpan balik
dan tindak lanjut
- Penekanan pada
keterkaitan dan
keterpaduan antar
komponen RPP
- Mengakomodasi
pembelajaran tematik
terpadu, keterpaduan lintas
mata pelajaran, lintas aspek
belajar dan keragaman
budaya.
- Menerapkan
TIK

3.1.4.Mendapat evaluasi dari kepala  Pengawasan proses  Pengawasan proses  Mengoptimal Kepala
sekolah dan pengawas sekolah pembelajaran tidak berjalan pembelajaran tidak kan sekolah dan
 RPP dievaluasi oleh kepala sekolah dengan optimal berjalan dengan normal pengembanga guru
dan pengawas  Kompetensi supervisi kepala  Kompetensi supervisi n
sekolah dan pengawas kepala sekolah dan keprofesional
 Sekolah memiliki dokumen
rendah pengawas rendah an guru secara
evaluasi/telaah RPP.
 Kesibukan kepala sekolah berkela njutan
 Kesibukan kepala sekolah
dan pengawas
dan pengawas
3.2.Proses 3.2.1.Membentuk rombongan belajar  Suasana belajar tidak  Besarnya jumlah BOS dan  Sekolah perlu Kepala
pembelajaran dengan jumlah siswa sesuai ketentuan. kondusif atau tidak terkontrol BOP yang di terima meningkatkan sekolah dan
dilaksanakan  Rasio siswa per rombel maksimum 28 sekolah di tentukan oleh pembentukan guru
dengan tepat. banyaknya siswa sehingga rombongan
siswa per rombel untuk SD, 32 siswa
banyak sekolah berlomba belajar dengan
per rombel untuk SMP dan 36 siswa mencari siswa sebanyak- jumlah siswa
per rombel untuk SMA/SMK. banyaknya. sesuai
 Ruang kelas yang tersedia ketentuan
disekolah kuantitasnya
kurang rasio yang
ditentukan.
3.2.2. Mengelola kelas sebelum  Siswa tidak memahami tujuan  RPP tidak disusun secarah  Kepala Guru dan
memulai pembelajaran pembelajaran lengkap dan sistematis sekolah siswa
 Pada tiap awal semester, guru  Tidak ada supervisi melakukan
menjelaskan kepada siswa silabus akademik oleh kepala supervisi
sekolah. akademik
mata pelajaran
pada awal
 Guru memulai proses pembelajaran semester
sesuai dengan waktu yang secara
dijadwalkan. berkelanjutan.
 Guru perlu
 Menyiapkan siswa secara psikis dan melaksanakan
fisik untuk mengikuti proses pengelolaan
pembelajaran; kelas sebelum
memulai
 Memberi motivasi belajar siswa secara
pembelajaran
kontekstual sesuai manfaat dan
aplikasi materi ajar dalam kehidupan
sehari-hari, dengan memberikan
contoh dan perbandingan lokal,
nasional dan internasional, serta
disesuaikan dengan karakteristik dan
jenjang siswa;
 Mengajukan pertanyaan-pertanyaan
yang mengaitkan pengetahuan
sebelumnya dengan materi yang akan
dipelajari;
 Menjelaskan tujuan pembelajaran atau
kompetensi dasar yang akan dicapai;
dan
 Menyampaikan cakupan materi dan
penjelasan uraian kegiatan sesuai
silabus.

3.2.3.Mendorong siswa mencari tahu.  Siswa tidak memahami  Pendidik belum  Guru perlu Guru dan
 Pada tiap awal semester, guru tujuan pembelajaran memahami model meningkatkan siswa
menjelaskan kepada siswa silabus pembelajaran berbasis memotivasi
penyingkapan/penelitian siswa untuk
mata pelajaran
 Guru memulai proses pembelajaran . mecari tahu
sesuai dengan waktu yang  Pemahaman pendidik dalam setiap
dalam mendorong siswa Pembelajaran
dijadwalkan.
mencari tahu masih
 Menyiapkan siswa secara psikis kurang.
dan fisik untuk mengikuti proses
pembelajaran;
 Memberi motivasi belajar siswa
secara kontekstual sesuai manfaat
dan aplikasi materi ajar dalam
kehidupan sehari-hari, dengan
memberikan contoh dan
perbandingan lokal, nasional dan
internasional, serta disesuaikan
dengan karakteristik dan jenjang
siswa;
 Mengajukan pertanyaan-pertanyaan
yang mengaitkan pengetahuan
sebelumnya dengan materi yang
akan dipelajari;
 Menjelaskan tujuan pembelajaran
atau kompetensi dasar yang akan
dicapai; dan
 Menyampaikan cakupan materi dan
penjelasan uraian kegiatan sesuai
silabus.

3.2.4. Mengarahkan pada penggunaan  Siswa tidak memahami  Perencanaan pembelajaran  Guru perlu  Guru dan
pendekatan ilmiah pentingnya mengumpulkan yang disusun belum meningkatkan siswa
 Pendidik mendorong siswa untuk data empiris memuat secara menye- kemampuan
melakukan pengamatan.  Siswa tidak mampu luruh dalam mengarahkan mengelola
memberikan dan memfasilitasi Pembelajaran
 Pendidik mendorong siswa untuk
pembelajaran dengan pen- menuju
mengajukan pertanyaan yang dapat di-
dekatan ilmiah. penguatan
jawab
 Kesulitan dalam pendekatan
menentukan strategi ilmiah
pembelajaran yang mampu  Memberikan
mengarahkan dan pelatihan
memfasilitasi kepada
pembelajaran. pendidik
 dalam Diklat
dan KKG.
3.2.5.Melakukan pembelajaran  Waktu yang digunakan  Kesulitan untuk  Guru perlu  Guru dan
berbasisi kompetensi dalam pembelajaran menjadi mengidentifikasi meningkatkan siswa
 Berfokus pada hasil pembelajaran yang tidak efektif. kompetensi dasar yang kemampuan
mampu ditunjukkan oleh siswa.  Ketepatan pedagogi rentan paling penting un- tuk mengelola
berkurang. dikuasai pembelajaran
 Memfasilitasi siswa yang mampu
 Kemampuan penilaian Berbasis
menunjukkan penguasaan hasil  Membatasi pencapaian
belum optimal. Kompetensi
pembela- jaran terkait KD yang prestasi siswa.
 Belum menemukan .
diharapkan untuk mencapai KD  Siswa sulit
selanjutnya. beradaptasi,memiliki strategi yang tepat untuk
motivasi,kretif,mandiri, mengatasi siswa yang
 Menyediakan akses materi
mempunyai etos kerja yang terken- dala dalam
pembelajaran kepada siswa untuk
tinggi,memahami belajar menguasai
dapat mengembangkan kompetensi
seumur hidup,dan berfikir pembelajaran.
mereka secara mandiri.
 Melakukan penilaian sumatif secara logis dalam menyelesaikan
berkala untuk mengidentifikasi hasil masalah.
pembelajaran siswa.
 Lama ketuntasan pembelajaran
beragam bergantung akan kecepatan
se- tiap siswa dalam menguasai KD
yang diharapkan.
3.2.6.Memberikan pembelajaran  Siswa tidak memahami  Pengembangan konten  Guru perlu Kepala
terpadu. keterkaitan disiplin ilmu yang pembelajaran yang meningkatkan sekolah,guru
 Pembelajaran tematik terpadu di SD sedang dipelajari. mengintegrasikan antar kemampuan dan siswa
disesuaikan dengan tingkat perkem- disiplin ilmu merupakan mengelola
 Kegiatan pembelajaan kurang
hal yang rumit bagi pembelajaran
bangan siswa. kaya.
pendidik. secara
 Proses pembelajaran di SMP Terpadu
disesuaikan dengan karakteristik
kompetensi yang mulai
memperkenalkan mata pelajaran
dengan mempertahankan te- matik
terpadu pada IPA dan IPS.
 Karakteristik proses pembelajaran di
SMASMK secara keseluruhan berbasis
mata pelajaran, dimana pendekatan
tematik masih dipertahankan.

3.2.7.Melaksanakan pembelajaran  Siswa tidak memiliki  Terkendala dalam  Guru perlu  Guru dan
dengan jawaban kebenarannya kemampuan untuk pemilihan permasalahan meningkatkan siswa
multidimensi. menyelesaikan masalah. yang dapat dijadikan kemampuan
 Berfokus pada siswa sebagai studi kasus dalam
 Siswa tidak dapat
dalam pembelajaran mengelola
 Guru berperan sebagai fasilitator memberikan kesimpulan atau
Pembelajaran
 Bekerjasama dalam kelompok solusi secara langsung.
dengan
-Memulai dengan memberikan jawaban yang
permasalahan kepada siswa untuk kebenarannya
dipecahkan atau dipelajari lebih lanjut multidimensi
dalam bentuk skenario atau studi kasus
yang menyerupai kehidupan nyata.
-Siswa menghimpun pengetahuan yang
telah mereka miliki, merumus- kan
pertanyaan tambahan dan
mengidentifikasi hal yang membutuhkan
informasi lebih.
-Siswa merencanakan pengumpulan
informasi tambahan, melakukan
penelitian yang diperlukan dan berdiskusi
untuk berbagi dan meringkas hasil temuan
mereka.
 Menyajikan hasil kesimpulan yang
berisikan satu atau lebih solusi/jawa-
ban atas hasil temuan atau bahkan tidak
ada solusi/jawaban yang ditemukan.
3.2.8.Melaksanakan pembelajaran  Siswa tidak mendapatkan  Kreatifitas pendidik  Guru perlu  Guru dan
menuju pada keterampilan aplikatif. gambaran memanfaatkan dalam mengembangkan meningkatkan siswa
 Berfokus pada siswa dan karya/produk pengetahuan dan ket- kreatifitas siswa kurang. kemampuan
akhir yang dihasilkan. erampilan yang dimiliki dalam
dalam menyelesaikan mengelola
 Guru berperan sebagai fasilitator
permasalahan dunia Pembelajaran
 Bekerjasama dalam kelompok menuju
nyata.
 Model pembelajaran yang dilakukan  Sekolah tidak dapat keterampilan
meliputi: mengetahui keberhasilan aplikatif
- Siswa menentukan tujuan proses pembelajaran ter-  Pendidik
menciptakan karya/produk hadap kompetensi mengembang
akhir dan men- gidentifikasi lulusannya dalam kan
penggunanya. memanfaatkan kompetensi kreatifitasnya
penge- tahuan dan dengan
- Siswa meneliti topik yang
keterampilan siswa untuk diskusi dan
diangkat, merancang
memecahkan persoalan mencari
karya/produk dan membuat
yang ada. informasi
perencanaan pengerjaan
melalui media
karya/produk.
- Siswa melaksanakan
pengerjaan, menyelesaikan
permasalahan yang timbul
dalam pengerjaan dan
menyelesaikan karya/produk
akhir,
- Siswa menunjukkan karya
mereka dan mengevaluasi
penggunaannya.
 Proses membutuhkan pengetahuan
dan keterampilan tertentu dan be-
dasarkan satu permasalahan
kehidupan nyata atau lebih yang akan
diselesaikan oleh karya mereka.

3.2.9.Mengutamakan pemberdayaan  Siswa kesulitan untuk  Pembinaan karakter siswa  Guru perlu 
siswa sebagai pembelajaran sepanjang mengarahkan, mengelola belum terintegrasi dengan meningkatkan
hayat. dan mengendalikan proses baik dalam pembela- kemampuan
 Mengajarkan pada siswa untuk lebih pembelajaran mereka jaran intrakurikuler. dalam
menyadari dan menghargai proses sendiri.  Guru kurang Pemberdayaa
 Sikap pembelajar memperhatikan bahwa n siswa
yang mereka lalui.
sepanjang hayat tidak dirinya merupakan sebagai
 Menunjukkan bagaimana mengelola tercapai. teladan bagi siswa. pembelajar
proses yang dilalui sebagai pembela- sepanjang
jaran yang lebih efektif untuk hidup hayat .
 Menanamkan
mereka.
pembinaan
 Membantu siswa untuk menyiapkan karakter
diri dalam menyusun strategi bagi terhadap siswa
diri mereka sendiri untuk sukses yang
mencapai tujuan mereka. terintegrasi
dengan
 Mengenalkan dalam merumuskan pembelajaran
strategi, memonitor dan intrakurikuler.
mengevaluasi atas pembelajaran
yang dilalui oleh siswa.
3.2.10.Menerapkan prinsip bahwa  Siswa kurang percaya diri  Membutuhkan waktu yang  Guru perlu Guru dan
siapa saja adalah guru,siapa saja dalam berpendapat atau lama. meningkatkan siswa
adalah siswa ,dan dimana saja adalah berbagi pengetahuan dan  Membutuhkan pelaksanaan
kelas. pengalaman yang mereka kemampuan fasilitasi Pembelajaran
 Siswa berpastisipasi secara aktif. miliki. tingkat lanjut. yang
 Mengajak siswa belajar dalam  Kemampuan siswa untuk  Membutuhkan menerapkan
kelompok-kelompok kecil. berinteraksi dengan pengendalian yang efektif prinsip bahwa
 Setiap siswa dalam kelompok masyarakat untuk belajar untuk mengelola kelas. siapa saja
mendapat kesempatan untuk berbagi rendah. adalah guru,
pen- galaman dan pengetahuan yang  Sikap saling menghargai siapa saja
mereka miliki. dan toleransi kurang adalah siswa,
 Memberikan pekerjaan rumah yang tercapai dengan baik. dan di mana
menuntut siswa untuk berkolaborasi saja adalah
dengan lingkungan keluarga dan kelas
masyarakat.

3.2.11.Mengakui atas perbedaan  Rendahnya kepercayaan diri  Jumlah siswa dalam  Guru perlu Guru dan
individual dan latar belakang siswa. siswa. kelas banyak sehingga meningkatkan siswa
 Guru memberikan penguatan dan  Siswa mengalami kendala menyulitkan guru untuk kempuan
umpan balik terhadap respon dan dalam menangkap konten mem- perhatikan memahami
hasil belajar siswa selama proses pembelajaran. perbedaan setiap dan mengakui
pembelajaran berlangsung.  Siswa menjadi kurang individu siswa. atas
 Guru menyesuaikan pengaturan bersemangat dalam belajar.  Membutuhkan strategi perbedaan
tempat duduk siswa dan sumber daya yang efektif. individual dan
lain sesuai dengan karakteristik. latar belakang
 Guru menyesuaikan materi pelajaran budaya siswa
dengan kecepatan dan kemampuan  Memberikan
belajar siswa. bimbingan
khusus kepada
siswa yang
berkemampua
n lambat
dalam
menerima
pelajaran di
waktu-waktu
setelah jam
pelajaran
3.2.12.Menerapkan metode  Siswa terkendala dalam  Sarana dan prasarana yang  Mendiskusika Guru dan
pembelajaran sesuai karateristik siswa pencapaian kompetensi belum memadai. n metode siswa
 Kegiatan inti dilaksanakan guru sikap, pengetahuan dan  Belum mampu memilih yang harus di
dengan menggunakan metode keterampilan. metode pembelajaran yang ambil dalam
pembelajaran yang disesuaikan  Kompetensi guru tidak sesuai suatu
dengan karakteristik siswa dan KD berkembang. pembelajaran
setiap mata pelajaran. dengan teman
 Metode pembelajaran sejawad
antara lain:  Guru perlu
- ceramah, meninkatkan
- demonstrasi, kemampuann
- diskusi, ya dalam
- belajar menerapkan
- mandiri, metode
- simulasi, pembelajaran
- curah pendapat, sesuai
- studi kasus, karakteristik
- seminar, siswa
- tutorial,
- deduktif, dan
- induktif.

3.2.13. Memanfaatkan media  Siswa terkendala dalam  Sarana dan prasarana yang  Guru peerlu  Kepala
pembelajaran dalam meningkatkan pencapaian kompetensi sikap, belum memadai meningkatkan Sekolah
efesiensi dan efektivitas pembelajaran. pengetahuan danketerampilan  Belum mampu memilih kemampuan dan Guru
 Kegiatan ini dilaksanakan guru dengan  Kompetensi guru tidak metode pembelajaran yang memanfaatka
menggunakan media pembelajaran berkembang sesuai n media
yang disesuaikan dengan karakteristik pembelajaran
siswa dan KD setiap mata pelajaran dalam
 Media pembelajaran berupa alat bantu meningkatkan
proses pembelajaran bisa berupa hasil efisiensi dan
karya inovasi guru maupun yang sudah efektivitas
tersedia pembelajaran

3.2.14.Menggunakan aneka sumber  Pengetahuan siswa terbatas.  Pendidik belum  Guru perlu  Guru dan
belajar  Siswa hanya mendapat memanfaatkan meningkatkan siswa
 Kegiatan inti dilaksanakan guru pengetahuan dari satu sudut sumberdaya yang ada. kemampuan
dengan menggunakan sumber belajar pandang.  Pendidik belum melaksanakan
yang disesuaikan dengan karakteristik menemukan metode Pembelajaran
siswa dan KD setiap mata pelajaran. pemanfaatan sumber Berbasis
 Sumber belajar, dapat berupa: belajar yang tepat Aneka
- buku, Sumber
- media cetak dan elektronik, Belajar
- alam sekitar, atau
- sumber belajar lain yang
relevan.

3.2.15.Mengelolah kelas saat menutup  Siswa kurang menghargai  Tidak ada supervisi  Guru perlu  Guru dan
pembelajaran. proses belajar yang mereka akademik oleh kepala meningkatkan siswa
 Mengevaluasi seluruh rangkaian lalui. sekolah. kemampuan
aktivitas pembelajaran dan hasil-  Kurang menyadari kekuatan  Waktu yang dialokasikan mengelola
hasil yang diperoleh untuk dan kelemahan diri sendiri. terpakai dalam kegiatan kelas saat
selanjutnya secara bersama inti. melakukan
menemukan manfaat langsung kegiatan
maupun tidak langsung dari hasil menutup
pembelajaran yang telah pembelajaran
berlangsung.
 Memberikan umpan balik terhadap
proses dan hasil pembelajaran.
 Melakukan kegiatan tindak lanjut
dalam bentuk pemberian tugas, baik
tugas individual maupun kelompok.
 Menginformasikan rencana
kegiatan pembelajaran untuk
pertemuan berikutnya.
 Mengakhiri pembelajaran sesuai
jadwal yang ditetapkan.

3.3.Pengawasa 3.3.1.Melakukan penilaian otentik  Guru kesulitan dalam  Belum memahami prosedur  Tanya jawab Guru
n dan secara kompherensip memperbaiki proses penilaian otentik dengan dengan teman
penilaian  Menilai kesiapan siswa, proses, dan pembelajaran. baik. sejawat yang
otentik hasil belajar secara utuh.  Siswa tidak memiliki  Instrumen yang digunakan lebih ahli dan
dilakukan  Guru dalam proses pembelajaran dorongan untuk mencapai banyak. paham tentang
dalam proses melakukan penilaian otentik secara aspek pengetahuan dan penilaian
pembelajaran. komprehensif, baik di kelas, bengkel keterampilan. autentik
kerja, laboratorium, maupun tempat  Mencari
praktik kerja, dengan menggunakan: informasi dan
angket, observasi, catatan anekdot, dan sumber lain
refleksi. seperti dari
internet dan
buku
penilaian
 Mengikuti
pengembanga
n dan
worshop
 Latihan
menggunakan
computer .
3.3.2.Memanfaatkan hasil penilaian  Proses pembelajaran tidak  Guru yang dapat  Memahami Guru
otentik sesuai dengan standar yang melakukan penilaian kesulitan guru
 Guru belum maksimal dalam ditetapkan. otentik secara  Menentukan
memanfaatkan hasil penilaian otentik  Kompetensi lulusan yang komprehensif terbatas. contoh
untuk merencanakan program remedial, diharapkan tidak tercapai penilaian
pengayaan, atau pelayanan konseling. dengan optimal. memberikan
 Hasil penilaian otentik dimanfaatkan  Memberikan
sebagai bahan untuk memperbaiki supervise
proses pembelajaran sesuai Standar kepada guru
Penilaian Pendidikan.  Memberikan
evaluasi
kepada guru
tentang
penilaian yang
telah di
lakukan
3.3.3.Melakukan pemantauan proses  Proses pembelajaran tidak  Komitmen kepala sekolah  Kapala Kepala
pembelajaran sesuai dengan standar yang dalam menjalankan tugas sekolah harus sekolah,guru,
 Dilakukan oleh kepala satuan ditetapkan. supervisi belum ter- memiliki dan pengawas
pendidikan dan pengawas secara  Kompetensi lulusan yang laksana dengan baik. komitmen
berkala dan berkelanjutan diharapkan tidak tercapai  yang kuat
 Pemantauan proses pembelajaran dengan optimal. untuk
dilakukan pada tahap perencanaan, melaksanakan
pelaksanaan, dan penilaian hasil supervises .
pembelajaran.
 Pemantauan dilakukan melalui diskusi
kelompok terfokus, pengamatan,
pencatatan, perekaman, wawancara,
dan dokumentasi.

3.3.4.Melakukan superv isi proses  Proses pembelajaran tidak  Komitmen kepala sekolah  Kapala Kepala
pembelajaran kepada guru sesuai dengan standar yang dalam menjalankan tugas sekolah harus sekolah,guru,
 Supervisi proses pembelajaran belum ditetapkan. supervisi belum ter- memiliki dan pengawas
maksimal dilakukan oleh kepala  Kompetensi lulusan yang laksana dengan baik. komitmen
sekolah pada tahap perencanaan, diharapkan tidak tercapai  Kunjungan dan pembinaan yang kuat
pelaksanaan, dan penilaian hasil dengan optimal. dari pengawas sekolah untuk
pembelajaran yang ditindaklanjuti tidak berkala dan melaksanakan
dengan cara: pemberian contoh, berkelanjutan. supervises .
diskusi, konsultasi, atau pelatihan.
 Kepala sekolah melakukan pengawasan
dalam bentuk supervisi proses
pembelajaran terhadap guru setiap
tahun.
 Dibuktikan dengan memeriksa
dokumen bukti pelaksanaan supervisi
proses pembelajaran yang dilakukan
oleh kepala sekolah atau guru senior
yang diberi wewenang oleh kepala
sekolah.

3.3.5.Mengevaluasi proses  Proses pembelajaran tidak  Komitmen kepala sekolah  Kapala Kepala
pembelajaran sesuai dengan standar yang dalam menjalankan tugas sekolah harus sekolah,guru,
 Pelaksanana Hasil evaluasi akhir ditetapkan supervisi belum ter- memiliki dan pengawas
diperoleh dari gabungan evaluasi  Kompetensi lulusan yang laksana dengan baik. komitmen
proses dan evaluasi hasil pembelajaran diharapkan tidak tercapai  Kunjungan dan pembinaan yang kuat
belum maksimal. dengan optimal. dari pengawas sekolah untuk
 Evaluasi hasil pembelajaran dilakukan tidak berkala dan melaksanakan
saat proses pembelajaran dan di akhir berkelanjutan. supervises
satuan pelajaran dengan menggunakan
metode dan alat: tes lisan/perbuatan,
dan tes tulis.
 Hasil evaluasi akhir diperoleh dari
gabungan evaluasi proses dan evaluasi
hasil pembelajaran.
3.3.6.Menindak lanjuti hasil  Kompetensi professional dan  Terbatasnya laporan hasil  Kepala Kepala
pengawasan proses pembelajaran. pedagogi guru kurang pengawasan proses sekolah harus sekolah,guru,
 Hasil kegiatan pemantauan, supervisi, berkembang. pembelajaran menindak dan pengawas
dan evaluasi proses pembelajaran  Proses pembelajaran tidak  Kunjungab dan pembinaan lanjuti hasil
disusun dalam bentuk laporan untuk sesuai dengan standar yang dari pengawas sekolah supervisi
kepentingan tindak lanjut ditetapkan. tidak berkala dan proses
pengembangan keprofesian pendidik  Kompetensi lulusan yang berkelanjutan pembelajaran.
secara berkelanjutan. diharapkan tidak tercapai
 Tindak lanjut hasil pengawasan dengan optimal.
dilakukan dalam bentuk:
- Penguatan dan penghargaan
kepada guru yang
menunjukkan kinerja yang
memenuhi atau melampaui
standar.
- Pemberian kesempatan kepada
guru untuk mengikuti program
Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan (PKB).
Analisis Data Mutu

STANDAR INDIKATOR KONDISI SAAT INI ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL MASALAH


KEKUATAN KELEMAHAN
3.1. Sekolah 3.1.1. Mengacu pada silabus yang 3.1.1. Mengacu pada 3.1.4. Mendapatkan - Pelaksanaan evaluasi
merencanakan proses telah di kembangkan.(7) silabus yang telah evaluasi dari kepala dari kepala sekolah
pembelajaran sesuai 3.1.2. Mengarah pada pencapaian di kembangkan. sekolah dan pengawas belum maksimal.
ketentuan. kompetensi (7) (7) sekolah. (6,99)
3.1.3. Menyususn dokumen 3.1.2. Mengarah pada
rencana dengan lengkap dan pencapaian
STNADAR PROSES

sistematis. (7) kompetensi (7)


3.1.4. Mendapatkan evaluasi dari 3.1.3. .Menyususn
kepala sekolah dan dokumen rencana
pengawas sekolah. (6,99) dengan lengkap
dan sistematis.(7)

3.2.Proses 3.2.1. Membentuk rombongan 3.2.1.Membentuk 3.2.2.Mengelola kelas - Belum mengelolah


pembelajaran belajar dengan jumlah siswa rombongan belajar dengan sebelum memulai kelas sebelum
dilaksanakan dengan sesuai kekuatan. (7) jumlah siswa sesuai pembelajaran (6,99) memulai
tepat. 3.2.2. Mengelola kelas sebelum kekuatan. (7) pembelajaran
memulai pembelajaran (6,99)
3.2.3. Mendorong siswa mencari
tahu 3.2.3.Mendorong siswa - Belum mendorong
( 6,99 ) mencari tahu ( 6,99 ) siswa mencari tahu.
3.2.5. Melakukan pembelajaran
berbasis kompetensi (6,99) 3.2.4.Mengarah pada - Belum mengarah
3.2.6. Memberikan pembelajaran penggunaan pendekatan pada penggunaan
terpadu (6.99) ilmia pendekatan ilmia
3.2.7. Melaksanakan pembelajaran ( 6,99)
dengan jawaban yang
kebenarannya multi dimensi 3.2.5.Melakukan - Belum melakukan
(6,99) pembelajaran berbasis pembelajaran
kompetensi (6,99) berbasis kompenensi
3.2.8. Melaksanakan pembelajaran
menuju pada keterampilan
aplikatif (6,99) 3.2.6.Memberikan
- Belum memberikan
3.2.9. Mengutamakan pembelajaran terpadu
pembelajaran terpadu
pemberdayaan siswa sebagai (6.99)
pembelajar sepanjang hayat
(6,99 ) 3.2.7.Melaksanakan
3.2.10. Menerapkan prinsip bahwa pembelajaran dengan - Belum
siapa saja adalah guru,siapa jawaban yang melaksanakan
saja adalah siswa,dan dimana kebenarannya multi pembelajaran dengan
saja adalah kelas. (6,99) dimensi (6,99) jawaban yang
3.2.11. Mengakui atas perbedaan kebenarannya multi
individual dan latar belakang dimensi
budaya siswa. (6,99)
3.2.12. Menerapkan metode 3.2.8.Melaksanakan - Belum melaksanakan
pembelajaran sesuai karakter pembelajaran menuju pada pembelajaran menuju
siswa (6,99) keterampilan aplikatif pada keterampilan
3.2.13. Memanfaatkan media (6,99 aplikatif
pembelajaran dalam
meningkatkan efesiensi dan
efektivitas pembelajaran. 3.2.9.Mengutamakan - Belum
(6,99) pemberdayaan siswa Mengutamakan
3.2.14. Menggunakan aneka sumber sebagai pembelajar pemberdayaan siswa
3.3.Pengawasan dan 3.3.1. Melakukan penilaian otentik 3.3.2.Memanfaatkan hasil 3.3.1.Melakukan penilaian - Belum melakukan
penilaian otentik secara komprehensip.(6,99) penilaian otentik (7) otentik secara penilaian otentik
dilakukan dalam 3.3.2. Memanfaatkan hasil penilaian komprehensif.(6,99) secara komprehensip
proses pembelajaran. otentik (7) 3.3.3.Melakukan
3.3.3. Melakukan pemantauan pemantauan proses
proses pembelajaran. (7) pembelajaran. (7) 3.3.6. Menindaklanjuti - Belum
3.3.4. Melakukan supervisi proses hasil pengawasan proses menindaklanjuti hasil
pembelajaran kepada guru. (7) 3.3.4Melakukan supervisi pembelajaran.(6,99) pengawasan proses
3.3.5. Mengevaluasi proses proses pembelajaran pembelajaran.
pembelajaran (7) kepada guru. (7)
3.3.6. Menindaklanjuti hasil
pengawasan proses 3.3.5.Mengevaluasi proses
pembelajaran.(6,99) pembelajaran (7)
TABEL 3 .ANALISIS AKAR MASALAH.

STANDAR AKAR MASALAH REKOMENDASI PERBAIKAN

Pelaksanaan evaluasi dari kepala sekolah belum maksimal.  Kepala sekolah dan pengawan perlu meningkatkan
 Kepala sekolah belum memberikan solusi tindak lanjut setelah melakukan intensitas supervisi dan pembimbingan terhadap guru.
supervisi
 Intensitas supervisi kepala sekolah masi rendah.
 Pelaksanaan pengembangan keprofesionalan pendidik secara berkelanjutan
kurang optimal
Belum mengelolah kelas sebelum memulai pembelajaran  Tenaga pendidik perlu meningkatkan kemampuan dalam
 Sebagian tenaga pendidik belum menyampaikan dan menjelaskan silabus mata mengelolah kelas sebelum memulai pembelajaran
STNADAR PROSES

pelajaran kepada siswa pada awal pembelajaran


 Tenaga pendidik belum menyampaiakn cakupan materi dan uraian kegiatan
sesuai silabus
Belum mendorong siswa mencari tahu.  Tenaga pendidik perlu meningkatkan pemahamannnya
 Tenaga pendidik belum memahami model belajar berbasis penyingkapan atau tentang cara mendorong siswa mencari tahu.
penelitian
 Pemahaman pendidik dalam mendorong siswa mencari tahu masih kurang.
Belum mengarah pada penggunaan pendekatan ilmiah  Memberikan pelatihan kepada pendidik dalam Diklat dan
 Belum mampu menentukan strategi pembelajaran yang mampu mengarahkan KKG.
dan memfasilitasi pembelajaran  Tenaga pendidik perlu meningkatkan dan mengkaji
 Proses pembelajaran yang dilakukan guru dalam kelas belum mengarah pada lebih dalam kemampuan mengelola Pembelajaran
penggunaan pendekatan ilmiah menuju penguatan pendekatan ilmiah
 Kurangnya pemahaman guru tentang pembelajaran yang mengarah pada
penggunaan pendekatan ilmiah.
Belum melakukan pembelajaran berbasis kompenensi  Memberikan pemahaman kepada tenaga pendidik
 Belum menemukan strategi yang tepat untuk mengatasi siswa yang terkendala tentang pembelajaran berbasis kompetensi
dala menguasai pembelajaran
 Kemampuan penilaian belum optimal
 Masi kesulitan untuk mengidentifikasi kompetensi dasar yang paling penting
untuk dikuasai
Belum memberikan pembelajaran terpadu  Guru perlu meningkatkan kemampuan mengelola
 Pengembangan konten pembelajaran yang mengintegrasikan antar disiplin ilmu pembelajaran secara Terpadu.
merupakan hal yang rumit bagi pendidik.

Belum melaksanakan pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi  Guru perlu meningkatkan kemampuan dalam mengelola
 Terkendala dalam pemilihan permasalahan yang dapat dijadikan sebagai studi Pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya
kasus dalam pembelajaran multidimensi

Belum melaksanakan pembelajaran menuju pada keterampilan aplikatif  Guru perlu meningkatkan kemampuan dalam mengelola
 Kreatifitas pendidik dalam mengembangkan kreatifitas siswa masi kurang Pembelajaran menuju keterampilan aplikatif
 Kemampuan guru sebagai fasilitator belum maksimal
 Belum menguasai model – model pembelajaran
Belum Mengutamakan pemberdayaan siswa sebagai pembelajar sepanjang hayat  Guru perlu meningkatkan kemampuan dalam
 Pembinaan karakter siswa belum terintegrasi dengan baik dalam pembelajaran Pemberdayaan siswa sebagai pembelajar sepanjang hayat .
intrakurikuler  Menanamkan pembinaan karakter terhadap siswa yang
 Guru kurang memperhatikan bahwa dirinya adalah teladan bagi siswa terintegrasi dengan pembelajaran intrakurikuler.
Belum Menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru,siapa saja adalah siswa,dan  Guru perlu meningkatkan pelaksanaan Pembelajaran
dimana saja adalah kelas yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru,
 Tenaga pendidik belum mampu mengelolah kelas dengan baik siapa saja adalah siswa, dan di mana saja adalah kelas
 Membutuhkan waktu yang lama untuk menerapkan prinsip
Belum mengakui atas perbedaan individual dan latar belakang budaya siswa.  Guru perlu meningkatkan kempuan memahami dan
 Tenaga pendidik belum mampu memberikan strategi yang efektif mengakui atas perbedaan individual dan latar belakang
 Tenaga pendidik belum maksimal dalam memberikan penguatan dan umpan balik budaya siswa
terhadap respon siswa
 Tenaga pendidik belum menyesuaikan materi pelajaran dengan kecepatan dan
kemampuan belajar siswa
Belum menerapkan metode pembelajaran sesuai karakter siswa  Mendiskusikan metode yang harus di ambil dalam suatu
 Saran dan prasarana yang ada belum memadai pembelajaran dengan teman sejawad
 Tenagan pendidik belum mampu memilih metode pembelajaran yang sesuai  Guru perlu meninkatkan kemampuannya dalam
menerapkan metode pembelajaran sesuai karakteristik
siswa
Belum memanfaatkan media pembelajaran dalam meningkatkan efesiensi dan  Guru perlu meningkatkan kemampuan memanfaatkan
efektifitas pembelajaran media pembelajaran dalam meningkatkan efisiensi dan
 Kurangnya sarana dan prasarana yang memadai. efektivitas pembelajaran melalui kegiatan KKG atau
 Belum mampu memilih dan menggunakan metode pembelajaran yang sesuai. bimtek.
 Belum sepenuhnya menerapkan media pembelajaran yang sesuai dengan
karakter siswa dan KD pembelajaran.
Belum menggunakan aneka sumber belajar.  Guru perlu meningkatkan kemampuan melaksanakan
 Tenaga pendidik belum menemukan metode pemanfaatan sumber belajar yang Pembelajaran Berbasis Aneka Sumber Belajar
tepat
 Tenaga pendidik belum maksimal dalam memanfaatkan sumber daya yang ada
Belum mengelola kelas saat menutup pembelajaran  Guru perlu meningkatkan kemampuan mengelola kelas
 Waktu yang dialokasikan terpakai dalam kegiatan inti saat melakukan kegiatan menutup pembelajaran
 Tenaga pendidik belum maksimal dalam mengatur waktu saat menutup
pembelajaran
Belum melakukan penilaian otentik secara komprehensip  Guru perlu meningkatkan kemampuan memanfaatkan
 Guru kurang memahami prosedur penilaian otentik dengan baik karena hasil penilaian otentik
banyaknya instrument penilaian yang digunakan.
 Guru yang mampu melakukan penilaian otentik secara berkelanjutan sangat
terbatas.
Belum menindaklanjuti hasil pengawasan proses pembelajaran.  Kepala sekolah perlu menindak lanjuti hasil supervisi
 Terbatasnya laporan hasil pengawasan proses pembelajaran proses pembelajaran.
 Kunjungan dan pembinaan dari pengawas sekolah tidak berkala dan
berkelanjutan
STANDAR INDIKATOR DESIKRIPSI RESIKO JIKA STANDAR PENYEBAB TIDAK PENYELESAIAN PELIBATAN
MUTU MUTU TIDAK TERCAPAI TERCAPAINYA
STANDAR MUTU
4.1.Aspek penilaian sesuai rana kompetensi
 Penilaian sikap dilakukan oleh  penilaian hasil  Perangkat penilaian  Meningkatkan Pengawas
4.1.1. pendidik untuk memperoleh belajar tidak dapat di terutama untuk cara kerja dan kepala
Mencakup informasi deskriptif mengenai gunakan untuk penilaian sikap memperbaikai sekolah, guru
ranah sikap, prilaku siswa mengukur dan memiliki indikator perangkat dan siswa
pengetahuan  Penilaian pengetahuan dilakukan mengethuai penilaian yang tidak pelajaran pada
dan untuk mengukur penguasaan pencapaian lengkap satuan
STNADRA PENILAIAN

keterampilan pengetahuan siswa kompetensi siswa pendidikan dan


 Penilaian keterampilan dilakukan memperbanyak
untuk mengukur kemampuan siswa evaluasi siswa
menerapkan pengetahuan dalam
melalukan tugas tertentu
 Penilaian pengetahuan dan
keterampilan dilakukan oelh
pendidik,satuan pendidikan dan atau
pemerintah
4.1.2.  Hasil penilaian mencapai  Pengkuran  Kemampuan Sekolah melakukan Pengawas,
Memiliki pengetahuan dan keterampilan siswa pencapaian pendidik untuk pelatihan kepala
bentuk disampaikan dalam bentuk angka kompetensi siswa mendeskripsikan kurikulum k13 sekolah, guru
pelaporan dan atau deskripsi tidak dapat capaian siswa dalam dalam aspek dan siswa
sesuai dengan  Penilaian aspek sikap di lakukan diketahuai dengan bentuk kalimat penilaian terhadap
ranah dengan mendeskripsikan perilaku tepat mendidik masih pendidik dan
siswa  Pendidik tidak dapat terbatas tenaga pendidik
 Penilaian aspek pengetahuan memperbaiki proses  Pemahan pendidik
dilakukan dengan melaporkan hasil pembelajaran terhadap proses
penilaian dalam bentuk angka  Prosedur penilaian penilaian masih Pendidik perlu
dengan skla 0-100 dan deskripsi dilakukan belum belum maksimal meningkatankan
 Penilaian aspek keterampilan sesuai dengan  Sering terjadinya kemapuan dalam
dilakukan dengan melaporkan hasil peraturan yang di perubahan peraturan bentuk pelaporan
penilaian dalam bentuk angka tentukan yang berkaitan penilaian sesuai
dengan skala 0-100 dan deskripsi dengan penilaian dengan ranah yang
di nilai
4.2.Memiliki bentuk pelaporan sesuai rana
4.2.1.  Penilaian di dasarkan pada  Pengukuran  Pemahaman penddik Pendidik perlu Pengawas,
Menggunakan prosedur dan kriteria yang jelas pencapaian terhadap proses meningkatkan kepala
jenis teknik dan tidak dipengaruhi kompetensi siswa penilaian masih kemampuan sekolah dan
penilaian yang subjektifitas penilaian tidak dapat di belum maksimal memahami jenis guru
objektif dan  Prosedur penilaian, kriteria ketahui dengan tepat  Sering terjadinya teknik penilaian
akuntabel penilaian, dan dasar pengambilan  Ketidakadilan bagi perubahan peraturan yang di gunakan
keputusan dapat diketahui oleh siswa yang yang berkaitan dalam penilaian
pihak yang berkepentingan berkebutuhan khusus dengan penilaian objektif dan
 Penilaian dapat di pertanggung dan memiliki  Sekolah belum akuntabel
jawabkan, baik dari segi perbedaan latar mampu
mekanisme, prosedur, belakang mengembangkan
teknik,maupun hasilnya  Pendidik tidak dapat perangkat
 Perangkat penilaian di memperbaiki proses pembelajaran
pertanggung jawabkan dalam pembeljaran
bentuk laporan  Proses penilaian
yang di lakukan
belum sesuai dengan
peraturan yang di
tentukan
4.2.2.  Instrumen penilaian yang  Pengukuran  Pemahaman Menggunakan Pengawas,
Memiliki digunakan pendidik dalam bentuk pencapaian pendidik terhadap juknis penilaian kepala
perangkat penilaian berupa tes, pengamatan, kompetensi siswa proses penilaina dengan tepat yang sekolah dan
teknik penugasan perorangan, atau tidak dapat diketahui belum maksimal sesuai peraturan guru
penilaian kelompok dan bentuk lain yang dengan tepat  Sering terjadinya
lengkap sesuai dengan karakteristik  Pendidik tidak dapat prubahan peraturan Pendidik perlu
kompetensi dan tingkat memperbaiki proses yang berkaitan meningkatkan
perkembangan siswa pembelajaran dengan penilaian kemampuan dalam
 Instrumen penilaian yang  Prosedur penilaian  Sekolah belum melengkapi
digunakan oleh satuan pendidikan yang dilakukan mampu perangkat teknik
dalam bentuk penilaian akhir atau belum sesuai dengan mengembangkan penilaian
ujian sekolah memenuhi peraturan yang di perangkat penilaian
persyratan substansi,konstruksi tentukan secara mandiri
dan bahasa serta memiliki bukti
validitas empirik
 Memiliki prosedur penilaian,
krteria penilaian dan dasar
pengambilan keputusan yang
dapat diketehui pihak yang
berkepentingan
4.3.Penilaian pendidikan ditindaklanjuti
4.3.1.  Ditindaklanjuti untuk  Upaya peningkatan  Pemahan pendidik Memfasilitasi guru Pengawas,
Menindaklanju memperbaiki proses pembelajaran mutu pendidikan terhadap proses dalam kepala
ti hasil  Ditindaklanjuti untuk melakukan kurang optimal penilaian masih pengembangan sekolah, guru
pelaporan perbaikan dan/atau penjaminan  Pencapaian belum maksimal teknik penilaian dan siswa
penilaian mutu pendidikan pada tingkat kompetensi lulusan  Sering terjadinya yang sesuai dan
satuan pendidikan lambat perubahan melakukan
 Diti ndaklanjuti untuk  Kurang peraturanyang pengukuran
menetapkan kriteria ketuntasan mendapatkan berkaitan dengan pencapaian pada
minimal serta kriteria dan atau informasi perbaikan penilaian siswa dalam
kenaikan kelas rencana penilaian  Kurangnya pencapaian hasil
 Semua guru mengebalikan hasil yang lebih adil dan pembinaan dari pelaporan penilaian
kerja siswa yang telah di nilai bertanggung jawab pengawas dan
penyelenggara
pendidikan
4.3.2  Kemajuan yang di capai oleh  Upaya peningkatan  Pemahaman Pendidik pelu Pengawas,
Melakukan peserta didik di pantau, mutu pendidkan pendidik terhadap meningkatan kepala
pelaporan didokumentasikan secara kurang optimal proses penialain kemampuan sekolah,
penilaian sistematis  Pencapaian masih belum penilaian yang guru, orang
secara periodik  Pelaporan proses belajar dan hasil kompetensi lulusan maksiaml mengikut sertakan tua siswa dan
belajar oleh pendidik dilakukan lambat  Sering terjadinya orang tua dalam siswa
oleh walikelas atau guru kelas  Siswa dan orang tua perubahan peraturan proses belajar
 Pelaporan penilaian dilakukan tidak mendapatkan yang berkaitan untuk hasil
oelh pendidik disampaikan masukan untuk dengan penilaian. penilaian secara
kepada peserta didik dan orang perbaikan  Kurangnya periodik
tua dalam bentuk raport yang kemampuan belajar pembinaan dari
berisi tentang skor disertai siswa pengawas dan
deskripsi capain kompetensi penyelenggara
 Pendidik memili dokumen pendidikan
laporan hasil penilaian pada setiap
akhir semester atau tahun dalam
bentuk laporan prestasi belajar
siswa
 Laporan hasil penialain
pendidiakan pada akhir semester
dan akhir tahun di tetapkan dalam
rapat dewan pendidk berdasarkan
hasil penilain oleh satuan
pendidikan dan hasil penilaian
oleh penddik
4.4.1  Penilaian aspek sikap dilakukan  Instrumen tidak  Pendidik pada Pendidik perlu Kepala
Menggunakan melalui observasi/ pengamatan dapat digunakan umumnya belum meningkatkan sekolah, guru
instrumen dan teknik penilaian lain yang sebagai mampu menyusun penilaian yang dan siswa
penilaian aspek relevan pengendalian standar instrumen penilaian melibatkan siswa
sikap mutu penilaian dengan benar yang lainnya, dan
 Tingkat pencapai  Jumlah siswa sllu melakukan
kompetensi siswa melebihi pengamatan
tidak dapat di ukur kemampuan terhadap siswa.
pendidik dalam Dan meningkatan
melakukan penilaian cara pengisian
intrumen penilaian
sikap

4.4.2.  Penilaian aspek pengetahuan  Instrumen tidak  Pendidik pada Pendidik di Kepala
Menggunakan dilakukan melalui tes tertulis,tes dapat digunakan umumnya belum harapkan mampu sekoalh,guru
instrumen lisan, dan penugasan sesuai sebagai mampu menyusun melakukan dan siswa
penilaian aspek dengan kompetensi yang dinilai pengendalian standar instrumen penilaian penilaian secara
pengetahuan mutu penilaian dengan benar konferensif sesuai
 Tingkat pencapaian  Jumlah siswa denga standar
kompetensi siswa melebihi nasional
tidak dapat di ukur kemampuan pendidikan yang
pendidik dalam telah di tetapkan,
melakukan penilaian dan juga selalu
menerapkan
penilaian
pengetahuan di
setiap
pembelajaran
4.4.3.  Penilaian keterampilan dilakukan  Instrumen tidak  Pendidik pada Pengawas,
Menggunakan melalui praktik,produk, dapat di gunakan umumnya belum kepala
instrumen proyek,portofolio, dan atau teknik sebagai mampu menyusun sekolah guru
penilaian aspek lain yang sesuai dengan pengendalian standar instrumen penilaian dan siswa
keterampilan kompetensi yang di nilai mutu penilaian dengan benar
 Tingakat pencapaian  Jumlah siswa
kompetensi siswa melebihi
tidak dapat diukur kemampuan
pendidik melakukan
penilaian
4.5. Penilaian dilakukan mengikuti prosedur
4.5.1  Prosedur Penilaian pendidikan  Pengukuran  Pemahaman
Melakukan dilakukan melalui: pencapaian pendidik terhadap
penilaian - Penilian hasil belajar oleh kompetensi siswa proses penilaian
berdasarkan pendidik tidak dapat di masih belum
penyelenggara - Penilian hasil belajar oleh ketahui maksimal
sesuai sekolah  Pendidik tidak dapat  Sering terjadinya
prosedur - Penilaian hasil belajar oleh memperbaiki proses perubahan peraturan
pemerintah pembelajaran yang berkaitan
 Prosedur penilaian oleh pendidik:  Prosedur penilaian dengan penilaian
- Pendidik menetapkan tujuan yang dilkukan belum
penilaian melalui sesuai dengan
telaah/analisis KI/KD peraturan yang di
- Pendidik menyusun kisi-kisi tetapkan
penilaian
- Pendidik merancang
instrumen dan pedoman
penilaian
- Pendidik melakukan analisis
kualitas instrumen berkaitan
dengan persebaran,tingkat
kesulitan,materi,bahasa.
- Pendidik melakukan penilaian
pada aspek sikap,pengetahuan
dan keterampilan
- Pendidik melakukan
pengolahan dan analisis dan
mengintepretasikan hasil
- Pendidik melaporkan hasil
penilaian
- Pendidik memanfaatkan hasil
penilaian
 Prosedur penilaian oleh sekolah:
- Sekolah menetapkan KKM
- Sekolah menyusun kisi-kisi
penilaian
- Sekolah merancang instrumen
dan pedoman penskoran
- Sekolah melakukan analsis
kualitas instrumen berkaitan
dengan persebaran,tingkat
kesulitan,materi,bahasa
- Sekolah melakukan penilaian
pada aspek sikap,pengetahuan dan
keterampilan
- Sekolah melakukan pengolahan
dan analisis dan
mengintepretasikan hasil
- Satuan pendidik melaporkan
hasil penilaian
- Sekolah memanfaatkan laporan
sebagai evaluasi pendidik

4.5.2  Penilaian aspek sikap dilakukan  Pengukuran  Pemahaman  Memfasilita Pengawas,


Melakukan melalui tahapan pencapaian pendidik terhadap si guru kepala
penilaian - Mengamati prilaku siswa kompetensi siswa proses penilaian dalam hal sekolah dan
berdasarkan slama pembelajaran tidak dapat di masih belum proses guru
ranah sesuai - Mencatat prilaku siswa ketahui maksimal penilaian
prosedur dengan menggunakan lembar  Pendidik tidak dapat  Sering terjadinya yang belum
observasi memperbaiki proses perubahan yang maksimal
- Menindaklanjuti hasil pembelajaran berkaitan dengan
pengamatan  Prosedur penilaian penilaian
- Mendeskripsikan prilaku yang dilkukan belum
siswa sesuai dengan
 Penilaian aspek pengetahuan peraturan yang di
dilakukan melalui tahapan tetapkan
- Menyusun perencanaan
penilaian
- Mengembangkan isntrumen
penilaian
- Melaksanakan dan
memanfaatkan penilaian
- Melaporkan hasil penilaian
dalam bentuk angka dengan
skala 1-100 dan deskripsi
 Penilaian aspek keterampilan
dilakukan melalui tahapan
- Menyusun perencaan
penilaian
- Mengembangkan instrumen
penilaian
- Melaksanakan penilaian
- Memanfaatkan hasil penilaian
- Melaporkan hasil penilaian
dalam bentuk angka dengan
skala 0-100 dan deskripsi

4.5.3  Kenaikan kelas dan kelulusan  Pengukuran  Sering terjadinya  Guru perlu
Menentukan siswa dari satuan pendidikan di pencapain perubahan peraturan meningkatk
kelulusan tetapkan melalui rapat dewan kompetensi siswa yang berkaitan an
siswa pendidik tidak dapat diketahui dengan penilaian kemampuan
berdasarkan  Pertimbangan penentuan dengan tepat dalam
pertimbangan kelulusan siswa  Ketidak adilan bagi melengkapi
yang sesuai -menyelesaikan seluruh program siswa yang perangkat
berkebutuhan khusus tekhnik
dan memiliki penilaian
perbedaan latar
belakang
FORMAT ANALISIS DATA

NO STANDAR INDIKATOR MUTU KONDISI SAAT INI ANALISIS LINGKUNGAN MASALAH


KEKUATAN KELEMAHAN

4.1.Aspek penilaian sesuai ranah  Mencakup ranah  Mencakup ranah  Belum Perangkat penilaian
kompetensi sikap,pengetahuan sikap,pengetahua Memiliki pelaporan sikap dan
dan keterampilan n dan bentuk keterampilan
 Memiliki bentuk keterampilan(7) pelaporan memiliki indikator
pelaporan sesuai sesuai dengan yang tidak lengkap.
dengan ranah ranah (7)
( belum sesuai
STNADAR PENILAIAN

dengan
kondisi dan
fakta
disekolah)

4.2.Teknik penilaian obyektif  Menggunakan jenis  Memiliki perangkat hanya sebagian guru
dan akuntabel teknik penilaian teknik penilaian  Belum yang memiliki jenis
yaang obyektif dan lengkap ( 7 ) Menggunakan tehknik penilaian
akuntabel(6,99) jenis teknik yang objektif dan
 Memiliki perangkat penilaian yang akuntabel
teknik penilaian objektif dan
lengkap (7)
akuntabel
(6,99)
4.3. Penilaian pendidikan  Menindaklanjuti  Melakukan  Belum Sekolah belum
ditindaklanjuti hasil pelaporan pelaporan penilaian Menindak sepenuhnya meninda
penilaian (6,99) secara periodik (7) lanjuti klanjuti pelaporan
 Melakukan pelaporan penilaian
pelaporan penilaian penilaian
secara periodik(7) (6,99)

 Menggunakan  Menggunakan  Belum  hanya sebagian


4.4..Instrumen penilaian instrumen penilaian instrumen Menggunkan guru yang
menyesuaikan aspek aspek sikap (6,99) penilaian aspek instrumen menggunakan
 Menggunakan sikap penilaian
instrumennpenil
instrumen penilaian pengetahuan(7) sikap(6,99)
aian sikap
aspek
pengetahuan(7)

 Guru belum
 Melakukan  Melakukan  Belum
4.5.Penilaian dilakukan penilaian sepenuhnya
penilaian Menentukan
mengikuti prosedur berdasarkan ranah berdasarkan kelulusan melaksanaka
sesuai prosedur(7) ranah sesuai siswa n kelulusan
prosedur berdasarkan siswa
 Menentukan pertimbangan berdasarkan
kelulusan siswa yang pertimbangan
Berdasarkan sesuai(6,99) yang sesuai
pertimbangan yang
sesuai(6,99)
ANALISIS AKAR MASALAH

STANDAR AKAR MASALAH REKOMENDASI PERBAIKAN

 Aspek penilaian belum sesuai dengan ranah.  Meningkatkan cara kerja dan memperbaikai perangkat
pelajaran pada satuan pendidikan dan memperbanyak
evaluasi siswa
 Hanya sebagian guru yang memiliki jenis teknik  Memberikan pemahaman kepada guru tentang penilaian
penilaian yang objektif dan akuntabel dan memiliki dan Memperbaiki perangkat penilain pada satuan
teknik penilaian lengkap pendidikan dan memperbanyak evaluasi siswa.

 Sekolah belum sepenuhuhnya menindaklanjuti  Pendidik perlu meningkatkan kemampuan dalam


STANDAR PENILAIAN

prlaporan penilaian dan melakukan penilaian secara melengkapi perangkat teknik penilaian
periodik.

 Hanya sebgian guru yang menggunakan instrumen  Peningkatan sarana dan prasarana
aspek sikap pengetahuan

 Penetapan standarisasi instumen penilaian kelulusan yang


 Sebagian guru kurang memahami prosedur penilaian memadai atau yang dibutuhkan
kelulusan dengan baik karena banyaknya instrumen
penilaian yang digunakan dan penilaian otentik
secara berkelanjutan sangat terbatas

STANDAR INDIKATOR MUTU DESKRIPSI RESIKO JIKA PENYEBAB TIDAK PENYELESAIAN PELIBATAN
STANDAR MUTU TERCAPAINYA
TIDAK TERCAPAI STANDAR MUTU
1. Ketersediaan dan kompetensi guru sesuai ketentuan
a. Sub indikator  Untuk SD harus memiliki  Kedalaman substansi  Masih ada guru  Memfasilitasi  Kepala
1: kualifikasi akademik materi pembelajaran kurang termotivasi guru dalam sekolah
Berkualifikasi pendidikan minimum di- kurang maksimal. untuk meningkatkan meningkatkan  guru
minimal ploma empat (D-IV) atau kualifikasi akademik. kualifikasi
S1/D4
STNADAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

sarjana (S1) dalam bidang  Komitmen dari akademik


pendidikan SD/MI (D- penyelenggara  Penyelenggara
IV/S1 PGSD/PGMI) atau pendidikan dalam pendidikan
psikologi yang diperoleh merekrut guru harus memiliki
dari program studi yang dengan kualifikasi komitmen
terakreditasi. minimum. dalam merekrut
 Untuk SMP/SMA/SMK  Biaya untuk guru
(pada kelompok mata melanjutkan
pelajaran normatif dan pendidikan ke
adaptif) harus memiliki jenjang S1/D4
kualifikasi akademik terbatas.
pendidikan minimum  Lokasi perguruan
diploma empat (D-IV) tinggi yang jauh dari
atau sarjana (S1) program tempat tinggal.
studi yang sesuai dengan
mata pelajaran yang
diajarkan/diampu, dan
diperoleh dari program
studi yang terakreditasi.

b. Sub indikator  Pendidik pada SD terdiri  Tidak dapat menjamin  Kurangnya  Penyelenggara  Kepala
2 : Rasio guru atas guru kelas dan guru kualitas layanan komitmen pendidikan sekolah ,
kelas dan guru mata pelajaran yang Pendidikan. penyelenggara harus memiliki guru, dan
mata pelajaran penugasannya ditetapkan  Tidak dapat pendidikan dalam komitmen yang siswa
terhadap oleh masing-masing meningkatkan mutu mewujudkan rasio tinggi dalam
rombongan satuan Pendidikan sesuai guru terhadap mewujudkan
belajar dengan keperluan. pendidikan rombongan belajar rasio guru
seimbang  Pendidik pada SD  Pendidik terkendala tehadap rombel
 Penyelenggara
mengajar dengan rasio dalam mendapat pendidikan masih
minimal jumlah siswa tunjangan sertifikasi memperhitungkan
adalah 20:1. kepentingan bisnis.
 Pendidik pada SMP dan
SMA mengajar dengan
rasio minimal jumlah
siswa adalah 20:1.
 Pendidik pada SD
mengajar dengan rasio
minimal jumlah siswa
adalah
15:1.

c. Sub indikator  Guru mata pelajaran pada  Guru yang tidak  Komitmen  Penyelenggara  Kepala
3 : Tersedia SD mencakup guru mata sesuai dengan latar penyelenggara pendidikan sekolah dan
untuk tiap pelajaran agama dan belakang pendidikan terhadap menyediakan guru
mata pelajaran akhlak mulia serta guru pendidikan/jurusan ketersediaan guru guru untuk tiap
mata pelajaran akan sulit memahami untuk tiap mata mata pelajaran
pendidikan jasmani, olah materi pembelajaran. pelajaran
raga, dan kesehatan.  Layanan siswa belum  Penyelenggara
 Pendidik pada SMP dan terfasilitasi dengan pendidikan masih
SMA terdiri atas guru baik memperhitungkan
mata pelajaran yang  Kegiatan belajar kepentingan bisnis.
penu- gasannya mengajar menjadi
ditetapkan oleh masing- kurang tepat sasaran
masing satuan pendidikan
sesuai dengan keperluan.
 Pendidik pada SMK
terdiri atas guru mata
pelajaran dan instruktur
bidang kejuruan yang
penugasannya ditetapkan
oleh masing-masing
satuan pen- didikan
sesuai dengan keperluan.

d. Sub indikator  Guru memiliki sertifikat  Mengurangi nilai  Adanya kuota  Meningkatkan  Kepala
4: profesi guru sesuai profesionalisme guru. terhadap jumlah guru jumlah kuota sekolah dan
Bersertifikat jenjang pendidikannya.  Pendidikan yang yang disertifikasi. guru yang akan guru
pendidik bermutu tidak dapat disertifikasi
 Biaya PLPG yang
terselenggara tanpa cukup besar.  Memperbanyak
adanya guru  Kurangnya tenaga sosialisasi kepada
profesional. untuk guru
 Rancangan isi menyelenggarakan
pembelajaran, diklat guru.
pelaksanaan proses  Kurangnya sosialisasi
pembelajaran dan kepada guru.
penilaian
pembelajaran kurang
maksimal.

e. Sub indikator  Memiliki kompetensi  Guru belum mampu  Kurangnya  Memfasiliatasi  Kepala
5: dalam: menyelenggarakan pemahaman tentang guru untuk sekolah,guru,
Berkompetens proses pembelajaran kompetensi mengembangka dan pengawas
• Mengintegrasikan
i pedagogik dengan sebaik-baiknya pedagogik n kompetensi
karakteristik siswa
minimal baik sesuai peran guru  Paradigma guru pedagogic
dari aspek fisik,
sebagai agen dalam pengembangan  Penyelenggara
agama dan moral,
pembelajaran belum berkembang pendidikan
sosial, kultural,  Menyebabkan  Proses pengawasan menindaklanjuti
emosional, dan pengelolaan dan pembinaan dari proses
intelektual dalam pembelajaran menjadi pengawasan dan
kepala sekolah dan
pembelajaran kurang efektif.
pengawas tidak pembinaan yang
 Kurang menguasai
• Memilih teori menguasai ditindaklanjuti oleh dilakukan oleh
belajar dan karakteristik siswa penyelenggara pengawas dan
prinsip-prinsip dari aspek fisik, Pendidikan. kepala sekolah
pembelajaran moral, sosial, kultural,
yang sesuai emosional, dan
dengan intelektual
karakteristik
siswa.
• Merancang
kegiatan
pembelajaran
siswa berdasarkan
kurikulum.
• Menyelenggaraka
n pembelajaran
yang mendidik.
• Menggunakan
teknologi
informasi dan
komunikasi serta
bahan ajar un- tuk
kepentingan
penyelenggaraan
kegiatan
pengembangan
yang men- didik.
• Mengembangkan
potensi siswa
untuk
mengaktualisasika
n berbagai po-
tensi yang
dimiliki.
• Berkomunikasi
f. Sub indikator  Memiliki kompetensi  Belum dapat dijadikan  Kurangnya  Memfasilitaasi  Kepala
6: dalam: teladan bagi siswa. pemahaman tentang guru dalam sekolah
Berkompeten • Bertindak sesuai  Kesulitan dalam kompetensi mengembangkan  Guru
si dengan norma mengelola kelas kepribadian. kompetensi
 LPMP
kepribadian agama, hukum, dengan baik.  Paradigma guru dalam kepribadian
minimal baik sosial, dan mengembangan  Lembaga
kebudayaan kompetensi penjamin mutu
kepribadian masih Melakukan
nasional
belum terbentuk. penyegaran
Indonesia. terhadap guru
 Kurangnya komitmen
• Menampilkan diri lembaga  Penyelenggara
sebagai pribadi penjamin pendidikan
yang jujur, mutu untuk menindaklanjuti
berakhlak mulia, melakukan proses
dan teladan bagi penyegaran kepada pengawasan dan
siswa dan para guru. pembinaan yang
masyarakat.  Proses pengawasan dilakukan oleh
dan pembinaan dari pengawas dan
• Menampilkan diri kepala sekolah
kepala sekolah dan
sebagai pribadi
pengawas tidak
yang mantap,
ditindaklanjuti oleh
stabil, dewasa,
penyelenggara
arif, dan
Pendidikan.
berwibawa.
• Menunjukkan etos
kerja, tanggung
jawab yang tinggi,
rasa bangga men-
jadi guru, dan rasa
percaya diri.
• Menjunjung tinggi
kode etik profesi
guru.
g. Sub indikator  Memiliki kompetensi  Belum terbentuknya  Kurangnya  Memfasilitasi  Kepala
7: dalam: penguasaan materi pemahaman tentang guru untuk sekolah
Berkompeten • Menguasai pembelajaran secara kompetensi mengembangkan  Guru
si profesional materi, struktur, luas dan mendalam profesional. kompetensi
minimal baik konsep, dan pola oleh pendidik dalam  Paradigma guru professional
pikir keilmuan membimbing siswa terhadap kompetensi  Penyelenggara
yang men- belajar. profesional belum pendidikan
dukung mata terbentuk menindaklanjuti
pelajaran yang  Proses pengawasan proses
diampu. dan pembinaan dari pengawasan dan
• Menguasai kepala sekolah dan pembinaan yang
kompetensi inti pengawas tidak dilakukan oleh
dan kompetensi ditindaklanjuti oleh pengawas dan
dasar mata penyelenggara kepala sekolah
pelajaran yang Pendidikan.
diampu.
• Mengembangkan
materi
pembelajaran
yang diampu
secara kreatif.
• Mengembangkan
keprofesionalan
secara
berkelanjutandeng
an melakukan
tindakanreflektif.
• Memanfaatkan
teknologi
informasi dan
komunikasi untuk
berkomu- nikasi
dan
mengembangkan
diri.

h. Sub indikator  Memiliki kompetensi  Guru belum mampu  Kurangnya  Memfasilitasi  Kepala
8: dalam: berkomunikasi secara pemahaman tentang guru untuk sekolah
Berkompeten • Komunikasi efektif dan santun kompetensi mengembangkan  Guru
si sosial dengan sesama guru, profesional. kompetensi
sesama guru
minimal baik tenaga kependidikan,  Paradigma guru professional
dibuktikan
siswa, dan orangtua terhadap kompetensi  Penyelenggara
melalui
siswa. profesional belum pendidikan
pengamatan  Belum dapat dijadikan terbentuk menindaklanjuti
asesor selama teladan bagi siswa.  Proses pengawasan proses
visitasi.  Pengelolaan kelas oleh dan pembinaan dari pengawasan dan
• Komunikasi guru guru yang bersangkutan kepala sekolah dan pembinaan yang
dengan tenaga terkendala. pengawas tidak dilakukan oleh
kependidikan ditindaklanjuti oleh pengawas dan
dibuktikan penyelenggara kepala sekolah
melalui Pendidikan.
pengamatan
asesor selama
visitasi.
• Komunikasi guru
dengan siswa
dibuktikan
melalui
wawancara, ob-
servasi kelas, dan
melihat hasil
supervisi kepala
sekolah.
• Komunikasi guru
dengan orangtua
dibuktikan
melalui dokumen
per- temuan
berkala guru
dengan orangtua
dan catatan guru
BK.
• Komunikasi guru
dengan
masyarakat
dibuktikan
melalui dokumen
per- temuan guru
dengan
masyarakat.

2. Ketersediaan dan kompetensi kepala sekolah sesuai ketentuan


a. Sub indikator 1  Memiliki kualifikasi  Tata kelola sekolah  Kurangnya  Penyelenggara  Dinas
: akademik sarjana (S1) yang dilakukan kurang komitmen sekolah harus pendidikan
Kepala Sekolah atau diploma empat (D- terstruktur dan penyelenggara memiliki dan kepala
Berkualifikasi IV) kependidikan atau mendalam. sekolah dalam komitmen sekolah
minimal S1/D4 nonkependidikan pada merekrut kepala dalalm merekrut
perguruan tinggi yang sekolah kepala sekolah
tera- kreditasi

b. Sub indikator 2  Berusia setinggi tingginya  Jiwa kepemimpinan  Kurangnya  Penyelenggara  Kepala
: 56 tahun saat diangkat belum optimal. komitmen sekolah harus sekolah dan
Berusia sesuai kriteria sebagai kepala sekolah  Rentan bersinggungan penyelenggara memiliki guru
saat pengangkatan
dengan guru senior. sekolah dalam komitmen
merekrut kepala dalam merekrut
sekolah kepala sekolah
 Terbatasnya jumlah  Penyelenggara
guru yang disiapkan pendidikan
oleh penyelenggara tidak harus
pendidikan untuk membatasi
dijadikan calon jumlah guru
kepala sekolah yang akan
dijadikan calon
kepala sekolah
c. Sub indikator 3  Memiliki pengalaman  Kemampuan supervisi  Komitmen  Penyelenggara  Dinas
: mengajar sekurang- akademik belum penyelenggara sekolah harus pendidikan
Berpengalaman kurangnya 5 (lima) tahun memadai. sekolah dalam memiliki dan kepala
mengajar selama menurut jenjang sekolah merekrut kepala komitmen sekolah
 Proses pembelajaran
waktu yang ditetapkan masing-masing. sekolah dalalm
rentan terlaksana
kurang sesuai dengan  Terbatasnya jumlah merekrut kepala
standar yang guru yang disiapkan sekolah
ditetapkan. oleh penyelenggara  Penyelenggara
pendidikan untuk pendidikan tidak
dijadikan calon harus membatasi
kepala sekolah jumlah guru
yang akan
dijadikan
d. Sub indikator 4  Memiliki pangkat  Kemampuan tata kelola  Kurangnya  Penyelenggara  Dinas
: serendah-rendahnya III/c sekolah yang dilakukan komitmen sekolah harus pendidikan
Berpangkat minimal bagi pegawai negeri sipil kurang terstruktur dan penyelenggara memiliki dan kepala
III/c atau setara (PNS) dan bagi non-PNS mendalam. sekolah dalam komitmen sekolah
disetarakan dengan  Pengalaman akademik merekrut kepala dalalm
kepangkatan yang masih kurang. sekolah merekrut kepala
dikeluarkan oleh yayasan  Kepala sekolah tidak sekolah
atau lembaga yang memiliki cukup  Kepala sekolah
berwenang. waktu untuk menguru yang diangkat
kepangkatan. harus
 Kualifikasi akademik memenuhi
Kepala Sekolah syarat
belum terpenuhi. kualifikasi
 Birokrasi pengajuan akademik yang
kenaikan pangkat ditentukan
tidak mudah
dilakukan
e. Sub indikator 5  Memiliki sertifikasi  Kemampuan supervisi  Kurangnya komitmen  Penyelenggara  Dinas
: pendidik yang akademik belum penyelenggara sekolah harus pendidikan
Bersertifikat pendidik dikeluarkan oleh lembaga memadai. sekolah dalam memiliki dan kepala
pendidik dan tenaga  Proses pembelajaran merekrut kepala komitmen sekolah
kependidikan rentan terlaksana sekolah dalalm
kurang sesuai dengan merekrut kepala
standar yang sekolah
ditetapkan.
 Kemampuan tata kelola
sekolah yang dilakukan
kurang terstruktur dan
mendalam.

f. Sub indikator 6  Memiliki sertifikat kepala  Kemampuan supervisi  Komitmen perekrutan  Perekrutan  Dinas
: sekolah yang diterbitkan akademik belum kepala sekolah kepala sekolah pendidikan
Bersertifikat kepala oleh lembaga yang memadai. seringkali belum harus sesuai dan kepala
sekolah ditetapkan Pemerintah  Proses pembelajaran mengikuti aturan dengan aturan sekolah
rentan terlaksana yang berlaku
kurang sesuai dengan
standar yang
ditetapkan.
g. Sub indikator 7  Memiliki kompetensi  Efektifitas pengelolaan  Kurangnya  Kepala sekolah  kepala
: dalam: Pendidikan berkurang. pemahaman tentang harus sekolah
Berkompetensi • Berakhlak mulia,  Tidak dapat dijadikan kompetensi memahami
kepribadian minimal teladan bagi guru dan kepribadian tentang
mengembangkan
baik siswa. komptensi
budaya dan tradisi  Paradigma Kepala
Sekolah terhadap kepribadian
akhlak mulia, dan
menjadi teladan kompetensi  kepala sekolah
kepribadian belum harus memiliki
akhlak mulia bagi
ter- bentuk komitmen yang
komunitas di tinggi
 Kurangnya komitmen
sekolah.
kepala sekolah
• Memiliki integritas
kepribadian sebagai
pemimpin.
• Memiliki
keinginan yang
kuat dalam
pengembangan diri
sebagai kepala
sekolah.
• Bersikap terbuka
dalam
melaksanakan tugas
pokok dan fungsi.
• Mengendalikan
diri dalam
menghadapi
masalah dalam
pekerjaan sebagai
kepala sekolah.
• Memiliki bakat dan
minat jabatan
sebagai pemimpin
pendidikan.

h. Sub indikator  Memiliki kompetensi  Pengelolaan  Kurangnya  Kepala sekolah  Kepala


8: dalam: pendidikan berjalan pemahaman tentang harus memiliki sekolah,guru
Berkompetensi tidak efektif kompetensi pemahaman dan siswa
 Menyusun
manajerial minimal manajerial tentang
perencanaan
baik kompetensi
sekolah untuk  Paradigma Kepala
berbagai tingkatan Sekolah terhadap manajerial
perencanaan. kompetensi  Kepala sekolah
 Mengembangkan manajerial masih harus memiliki
organisasi sekolah belum terbentuk komitmen yang
sesuai dengan  Kurangnya komitmen tinggi
kebutuhan. kepala sekolah

 Memimpin sekolah
dalam rangka
pendayagunaan
sumber daya
sekolah secara
optimal.
 Mengelola
perubahan dan
pengembangan
sekolah menuju
organisasi
pembelajar yang
efektif.
 Menciptakan
budaya dan iklim
sekolah yang
kondusif dan
inovatif bagi
pembelajaran
siswa.
 Mengelola guru
dan staf dalam
rangka
pendayagunaan
sumber daya
manusia secara
optimal.
 Mengelola sarana
dan prasarana
sekolah dalam
rangka
pendayagunaan
secara optimal.
 Mengelola
hubungan sekolah
dan masyarakat
dalam rangka
pencarian
dukungan ide,
sumber belajar,
dan pembiayaan
sekolah.
 Mengelola siswa
dalam rangka
penerimaan siswa
baru, dan
penempatan dan
pengembangan
kapasitas siswa.
 Mengelola
pengembangan
kurikulum dan
kegiatan
pembelajaran
sesuai dengan arah
dan tujuan
pendidikan
nasional.
 Mengelola
keuangan sekolah
sesuai dengan
prinsip
pengelolaan yang
akuntabel,
transparan, dan
efisien.
 Mengelola
ketatausahaan
sekolah dalam
mendukung
pencapaian tujuan
sekolah.
 Mengelola unit
layanan khusus
sekolah dalam
mendukung
kegiatan
pembelajaran dan
kegiatan siswa di
sekolah.
 Mengelola sistem
informasi sekolah
dalam mendukung
penyusunan
program dan
pengambilan
keputusan.
 Memanfaatkan
kemajuan
teknologi
informasi bagi
peningkatan
pembelajaran dan
manajemen
sekolah.
 Melakukan
monitoring,
evaluasi, dan
pelaporan
pelaksanaan
program kegiatan
sekolah dengan
prosedur yang
tepat, serta
merencanakan
tindak lanjutnya.

i. Sub indikator 9  Memiliki kompetensi  Mengurangi efektifitas  Kurangnya  Kepala sekolah  Kepala
: dalam: pengelolaan pendidikan pemahaman tentang harus memhami sekolah
Berkompetensi kompetensi tentang
• Menciptakan
kewirausahaan kewirausahaan kompetensi
inovasi yang
minimal baik berguna bagi  Paradigma Kepala kewirausahaan
pengembangan Sekolah terhadap  Kepala sekolah
sekolah. kompetensi harus memiliki
• Bekerja keras kewirausahaan belum komitemen yang
untuk mencapai ter- bentuk tinggi
keberhasilan  Kurangnya komitmen
sekolah sebagai kepala sekolah
organisasi
pembelajar yang
efektif.
• Memiliki motivasi
yang kuat untuk
sukses dalam
melaksanakan
tugas pokok dan
fungsinya sebagai
pemimpin sekolah.
• Pantang menyerah
dan selalu mencari
solusi terbaik
dalam menghadapi
kendala yang
dihadapi sekolah.
• Memiliki naluri
kewirausahaan
dalam mengelola
kegiatan
produksi/jasa
sekolah sebagai
sumber belajar
siswa.
j. Sub indikator  Memiliki kompetensi  Mengurangi efektifitas  Kurangnya  Kepala sekolah  Kepala
10 :
Berkompetensi dalam: pengelolaan pendidikan pemahaman tentang harus sekolah dan
supervisi minimal • Merencanakan kompetensi supervisi memahami guru.
baik. program supervisi  Paradigma Kepala tentang
akademik dalam Sekolah terhadap kompentesi
rangka kompetensi supervisi supervise.
peningkatan belum terbentuk
profesionalisme  Tugas Kepala sekolah
guru. sangat banyak,
• Melaksanakan sehingga supervisi
supervisi akademik maupun
akademik terhadap manajerial yang
guru dengan harusnya dilakukan
menggunakan oleh kepala sekolah
pendekatan dan sering tidak ter-
teknik supervisi laksana, sehingga
yang tepat. kerapkali diserahkan
• Menindaklanjuti kepada wakil kepala
hasil supervisi sekolah
akademik terhadap
guru dalam rangka
peningkatan
profesionalisme
guru.

k. Sub indikator 11 :  Memiliki kompetensi  Terhambatnya  Kurangnya  Kepala sekolah  Kepala


Berkompetensi sosial dalam: hubungan komunikasi pemahaman tentang harus sekolah dan
minimal baik • Bekerja sama dengan sesama warga kompetensi sosial memahami guru.
dengan pihak lain sekolah dan yang harus dimiliki tentang
untuk kepentingan masyarakat. kepala sekolah. kompetensi
sekolah sosial
 Kemitraan dan
• Berpartisipasi pelibatan masyarakat
dalam kegiatan
sosial dalm pengeleloaan
kemasyarakatan. sekolah terken- dala.
• Memiliki kepekaan
sosial terhadap
orang atau
kelompok lain.

3. Ketersediaan dan kompetensi tenaga administrasi sesuai ketentuan


a. Sub indikator 1 :  Sekolah memiliki kepala  Tidak ada koordinasi  Masih banyak  Sekolah harus  Kepala
Tersedia Kepala TAS (Tenaga Administrasi antar tenaga sekolah yang tidak menyiapkan sekolah,tenag
Tenaga Administrasi Sekolah). administrasi karena memiliki kepala TAS, dana untuk a
Kepala TAS ber- peran karena pertimbangan menyediakan adminitrasi,d
untuk menggerakkan biaya tenaga an guru
seluruh tenaga administrasi
administrasi dalam
melayani pendidikan di
sekolah.
 Tugas penyusun
program, laporan kerja
dan pengoptimalan
pemanfaatan sumber
daya dibebankan pada
kepala sekolah, guru
dan/atau pelaksana
urusan.

b. Sub indikator 2  Kepala TAS berpendidikan  Alur proses layanan  Tenaga administrasi  Tenaga  Kepala
: minimal lulusan SMK atau administrasi yang yang ada di sekolah administrasi sekolah,
Memiliki yang sederajat, pro- gram tersedia tidak berjalan diberi beban ganda, sekolah tidak tenaga
Kepala Tenaga studi yang relevan dengan dengan baik misalnya dibebankan adminitrasi
Administrasi pengalaman kerja sebagai  Mengganggu menjalankan tugas dengan sekolah
berkualifikasi tenaga admin- istrasi kelancaran proses selain administrasi. pekerjaan yang
minimal sekolah minimal 4 (empat) pendukung pendidikan lain
SMK/sederajat tahun. di sekolah
 Kepala TAS SMP  Kemampuan dalam
berpendidikan minimal menyusun program,
lulusan D3 atau yang laporan kerja dan
sederajat, program studi pengoptimalan
yang relevan, dengan pemanfaatan sumber
pengalaman kerja sebagai daya minim.
tenaga ad- ministrasi
sekolah minimal 4 (empat)
tahun
 Kepala TAS SMA/SMK
berpendidikan S1 program
studi yang relevan dengan
pengalaman kerja sebagai
tenaga administrasi
sekolah minimal 4 (empat)
tahun, atau D3 dan yang
sederajat, program studi
yang relevan, dengan
pengalaman kerja sebagai
tenaga administrasi
sekolah minimal 8
(delapan) tahun

c. Sub indikator 3 :  Memiliki sertifikat kepala  Kemampuan tata  Lembaga sertifikasi  Sekolah perlu  Kepala
Memiliki Kepala tenaga administrasi kelola dalam layanan untuk tenaga memenuhi sekolah dan
Tenaga Administrasi sekolah dari lembaga yang administrasi kurang kependidikan masih kebutuhan tenaga
bersertifikat ditetapkan oleh optimal. terbatas. kepala tenaga adminitrasi
pemerintah.  Layanan pendukung adminitrasi sekolah
penyelenggaraan bersrtifikat.
pendidikan terkendala.
 Pengorganisasian,
pengembangan dan
pembinaan staf tidak
terkelola dengan baik
 Iklim kerja kondusif
yang kondusif kurang
tercipta

d. Sub indikator 4 :  Sekolah memiliki tenaga  Layanan administrasi  Penyelenggara  Penyelenggara  Tenaga
Tersedia Tenaga pelaksana urusan kepegawaian, pendidikan selalu pendidikan adminitrasi,k
Pelaksana Urusan administrasi yang meliputi: keuangan, sarana dan pengelola sumber selaku epala
Administrasi • Pelaksana Urusan prasarana, hub- ungan daya manusia kurang pengelola SDM sekolah ,sisw
Administrasi sekolah dengan memperhatikan harus member a dan guru
Kepegawaian masyarakat, persuratan tenaga kependidikan. perhatian yang
diangkat apabila dan pengarsipan, lebih terhadap
 Dana yang dimiliki
jumlah pendidik kesiswaan, kurikulum tenaga
sekolah terbatas
dan tenaga dan layanan khusus kependidikan
untuk menyediakan
kependidikan dilakukan oleh kepala
tenaga pelaksana  Sekolah harus
minimal 50 orang. sekolah/guru yang
administrasi. menyiapkan
• Pelaksana Urusan ditugasi.
dana untuk
Administrasi  Beban pendidik menyediakan
Keuangan melebihi kapasitas tenaga
• Pelaksana Urusan sehingga kurang pelaksana
Administrasi fokus dalam administrasi
Sarana dan menjalan- kan tugas
Prasarana utamanya.
• Pelaksana Urusan
Administrasi
Hubungan Sekolah
dengan Masyarakat
diangkat apabila
sekolah memiliki
minimal 9
(sembilan)
rombongan belajar.
• Pelaksana Urusan
Administrasi
Persuratan dan
Pengarsipan
• Pelaksana Urusan
Administrasi
Kesiswaan
diangkat apabila
sekolah memiliki
minimal 9
(sembilan)
rombongan belajar
• Pelaksana Urusan
Administrasi
Kurikulum
diangkat apabila
sekolah memiliki
minimal 12
rombongan
belajar.
• Pelaksana Urusan
Administrasi
Umum untuk SD
• Penjaga Sekolah
• Tukang Kebun
diangkat apabila
luas lahan kebun
minimal 500 m2.
• Tenaga Kebersihan
• Pengemudi
diangkat apabila
sekolah memiliki
kendaraan roda
empat.
• Pesuruh

e. Sub indikator 5 :  Pelaksana Urusan  Layanan pendukung  Penyelenggara  Penyelenggara  Kepala


Memiliki Tenaga Administrasi penyelenggaraan pendidikan selalu pendidikan sekolah,tenag
Pelaksana Urusan Kepegawaian pendidikan terkendala. pengelola sumber selaku a
Administrasi berpendidikan minimal lu-  Beban kepala sekolah daya manusia kurang pengelola SDM adminitrasi,g
berpendidikan sesuai lusan dan pendidik ditambah memperhatikan harus member uru, tenaga
ketentuan SMA/MA/SMK/MAK dengan urusan tenaga kependidikan. perhatian yang kebersihan
atau yang sederajat, administrasi.  Dana yang dimiliki lebih terhadap dan bujang
 Pelaksana Urusan  Urusan administrasi sekolah terbatas tenaga
Administrasi Keuangan kepegawaian, untuk menyediakan kependidikan
berpendidikan minimal keuangan, sarana dan tenaga pelaksana  Sekolah harus
lulusan SMK/MAK, prasarana, hub- ungan administrasi menyiapkan
program studi yang sekolah dengan dana untuk
relevan, atau SMA/MA masyarakat, persuratan menyediakan
dan memiliki sert- fikat dan pengarsipan, tenaga
yang relevan. kesiswaan, kurikulum pelaksana
 Pelaksana Urusan dan layanan khusus administrasi
Administrasi Sarana dan kurang sesuai harapan.
Prasarana berpendidikan
mini- mal lulusan
SMA/MA/SMK/MAK
atau yang sederajat.
 Pelaksana Urusan
Administrasi Hubungan
Sekolah dengan
Masyarakat ber-
pendidikan minimal
lulusan
SMA/MA/SMK/MAK
atau yang sederajat.
 Pelaksana Urusan
Administrasi Persuratan
dan Pengarsipan
berpendidikan minimal
lulusan SMK/MAK,
program studi yang
relevan.
 Pelaksana Urusan
Administrasi Kesiswaan
berpendidikan minimal
lulusan
SMA/MA/SMK/MAK
atau yang sederajat.
 Pelaksana Urusan
Administrasi Kurikulum
berpendidikan minimal
lulusan
SMA/MA/SMK/MAK
atau yang sederajat.
 Pelaksana Urusan
Administrasi Umum untuk
SD/MI/SDLB
berpendidikan minimal
SMK/MAK/SMA/MA
atau yang sederajat.
 Penjaga Sekolah
berpendidikan minimal
lulusan SMP/MTs atau
sederajat.
 Tukang Kebun
berpendidikan minimal
lulusan SMP/MTs atau
sederajat.
 Tenaga Kebersihan
berpendidikan minimal
lulusan SMP/MTs atau
yang sederajat.
 Pengemudi berpendidikan
minimal lulusan
SMP/MTs atau yang
sederajat, memiliki SIM
yang sesuai.
 Pesuruh berpendidikan
minimal lulusan SMP/MTs
atau yang sederajat.

f. Sub indikator 6 :  Memiliki kompetensi:  Tenaga kependidikan  Penyelenggara  Penyelenggara  Kepala


Berkompetensi • Memiliki integritas tidak bisa dijadikan pendidikan selalu pendidikan sekolah dan
kepribadian minimal dan akhlak mulia teladan bagi siswa. pengelola sumber selaku tenaga
baik  Munculnya pengaduan daya manusia kurang pengelola SDM adminitrasi
• Memiliki etos kerja
dari pengguna layanan memperhatikan harus memper
• Mengendalikan diri
urusan administrasi. tenaga kependidikan. perhatian yang
• Memiliki rasa lebih terhadap
percaya diri  Tenaga kependidikan
masih terbatas tenaga
• Memiliki fleksibilitas kependidikan
sehingga sekolah
• Memiliki ketelitian belum fokus pada
• Memiliki kompetensi.
kedisiplinan
• Memiliki kreativitas
dan inovasi
• Memiliki tanggung
jawab
g. Sub indikator 7 :  Kepala tenaga administrasi  Dukungan administrasi  Penyelenggara  Penyelenggara  Kepala
Berkompetensi sosial sekolah memiliki sekolah tidak dapat pendidikan selalu pendidikan sekolah dan
minimal baik kompetensi: dilakukan pengelola sumber selaku tenaga
• Bekerja sama dalam daya manusia kurang pengelola SDM adminitrasi
tim memperhatikan harus member
• Memberikan layanan tenaga kependidikan. perhatian yang
prima  Tenaga lebih terhadap
• Memiliki kesadaran kependidikan masih tenaga
berorganisasi terbatas sehingga kependidikan
• Berkomunikasi sekolah belum fokus
efektif pada kompetensi.
• Membangun
hubungan kerja

h. Sub indikator 8 :  Kepala tenaga administrasi  Urusan administrasi  Penyelenggara  Penyelenggara  Kepala
berkompetensi teknis sekolah dan pelaksana sekolah kurang pendidikan selalu pendidikan sekolah ,
minimal baik urusan memiliki kompe- berjalan oprimal. pengelola sumber selaku tenaga
tensi:  Kepala sekolah dan daya manusia kurang pengelola SDM adminitrasi,d
• Melaksanakan pendidik terbebani memperhatikan harus member an tenaga
administrasi dengan urusan tenaga kependidikan. perhatian yang kebersihan.
kepegawaian administrasi.  Tenaga kependidikan lebih terhadap
• Melaksanakan  Layanan kesiswaan masih terbatas tenaga
administrasi tersendat. sehingga sekolah kependidikan
keuangan  Kondisi sarana dan belum fokus pada  Sekolah harus
• Melaksanakan prasana tidak kompetensi. menyiapkan
administrasi sarana terpelihara dengan  Tidak tersedia ruang ruang untuk tata
dan prasarana baik. tata usaha usaha
• Melaksanakan
administrasi
hubungan sekolah
dengan masyarakat
• Melaksanakan
administrasi
persuratan dan
pengarsipan
• Melaksanakan
administrasi
kesiswaan
• Melaksanakan
administrasi
kurikulum
• Melaksanakan
administrasi layanan
khusus
• Menerapkan
Teknologi Informasi
dan Komunikasi
(TIK)
 Petugas layanan khusus
memiliki kompetensi:
• Menguasai kondisi
keamanan sekolah
• Menguasai teknik
pengamanan sekolah
• Menerapkan
prosedur operasi
standar pengamanan
sekolah
• Menguasai
penggunaan
peralatan pertanian
dan atau perkebunan
• Menguasai
pemeliharaan
tanaman
• Menguasai teknik-
teknik kebersihan
• Menjaga kebersihan
sekolah
• Menguasai teknik
mengemudi
• Menguasai teknik
perawatan kendaraan
• Mengenal wilayah
• Menguasai prosedur
pengiriman dokumen
dinas
• Melayani kebutuhan
rumah tangga
sekolah

i. Sub indikator 9:  Kepala tenaga administrasi  Proses pengawasan  Penyelenggara  Penyelenggara  Kepala
Berkompetensi sekolah memiliki pengelolaan pendidikan pendidikan selalu pendidikan sekolah,tena
manajerial minimal kompetensi: kurang berjalan optimal pengelola sumber selaku ga
baik • Mendukung ka- rena minimnya daya manusia kurang pengelola SDM adminitrasi
pengelolaan standar laporan sekolah. memperhatikan harus member dan tenaga
nasional pendidikan  Sistem informasi tenaga kependidikan. perhatian yang kebersihan
• Menyusun program manajemen kurang  Tenaga kependidikan lebih terhadap
dan laporan kerja menyediakan data dan masih terbatas tenaga
informasi sekolah yang sehingga sekolah kependidikan
• Mengorganisasikan
relevan. belum fokus pada
staf
• Mengembangkan staf kompetensi.
• Mengambil
keputusan
• Menciptakan iklim
kerja kondusif
• Mengoptimalkan
pemanfaatan sumber
daya
• Membina staf
• Mengelola konflik
• Menyusun laporan

4. Ketersediaan dan kompetensi laboran sesuai ketentuan


a. Sub indikator 1 :  Sekolah memiliki kepala  Kegiatan dan  Penyelenggara  Penyelenggara  Kepala
Tersedia Kepala laboran pengembangan pendidikan selalu pendidikan sekolah dan
Tenaga Laboratorium laboratorium sekolah pengelola sumber selaku tenaga
kurang terencana. daya manusia pengelola SDM laboratoriu
 Pengelolaan kegiatan kurang harus member m
laboratorium sekolah memperhatikan perhatian yang
tidak berkala dan tenaga lebih terhadap
berkelanju- tan. kependidikan. tenaga
 Tugas teknisi dan  Dana yang dimiliki kependidikan
laboran laboratorium sekolah terbatas  Sekolah harus
sekolah kurang untuk menyediakan menyiapkan
terkoordinir. kepala tenaga la- dana untuk
 Pemantauan sarana dan boratorium. menyediakan
prasarana laboratorium kepala tenaga
sekolah kurang optimal. laboratorium
 Kinerja teknisi dan
laboran serta
kegiatan
laboratorium sekolah
luput dari evaluasi.
 Tugas dan fungsi
kepala tenaga
laboratorum
dibebankan pada
kepala sekolah/guru.

b. Sub indikator 2  Minimal sarjana (S1)  Perencanaan  Penyelenggara  Penyelenggara  Kepala


: untuk jalur guru. kegiatan dan pendidikan selalu pendidikan sekolah dan
Memiliki  Minimal diploma tiga (D3) pengembangan pengelola sumber selaku tenaga
Kepala Tenaga untuk jalur laboran/teknisi. laboratorium daya manusia kurang pengelola SDM laboratorium
Laboratorium sekolah kurang memperhatikan harus member
berkualifikasi strategis. tenaga kependidikan. perhatian yang
sesuai  Pengelolaan kegiatan lebih terhadap
 Dana yang dimiliki
laboratorium sekolah sekolah terbatas tenaga
kurang optimal. untuk menyediakan kependidikan
 Pembagian tugas kepala tenaga la-  Sekolah harus
teknisi dan laboran boratorium menyiapkan
laboratorium dana untuk
sekolah kurang menyediakan
propo- sional. kepala tenaga
 Pemantauan sarana dan laboratorium
prasarana laboratorium
sekolah kurang
optimal.
 Evaluasi kinerja
teknisi dan laboran
serta kegiatan
laboratorium
sekolah tidak
menyeluruh.

c. Sub indikator 3 :  Memiliki sertifikat kepala  Kegiatan laboratorium  Penyelenggara  Penyelenggara  Kepala
Memiliki Kepala laboratorium sekolah dari sekolah kurang sesuai pendidikan selalu pendidikan sekolah,tena
Tenaga Laboratorium perguruan tinggi atau gagasan, teori dan pengelola sumber selaku ga
bersertifikat lembaga lain yang prinsip. daya manusia pengelola SDM kebersihan
ditetapkan oleh  Peralatan, bahan dan kurang harus member dan tenaga
pemerintah. ruang laboratorium memperhatikan perhatian yang laboratoriu
sekolah kurang tenaga lebih terhadap m
terawat. kependidikan. tenaga
 Kegiatan praktikum  Dana yang dimiliki kependidikan
kurang terlayani sekolah terbatas  Sekolah harus
 Kesehatan dan
untuk menyediakan menyiapkan
keselamatan kerja di kepala tenaga la- dana untuk
laboratorium sekolah boratorium. menyediakan
kurang terjaga. kepala tenaga
laboratorium
d. Sub indikator 4 :  Minimal 3 tahun sebagai  Peralatan, bahan dan  Penyelenggara  Penyelenggara  Kepala
Tersedia Kepala pengelola praktikum ruang laboratorium pendidikan selalu pendidikan sekolah dan
Tenaga Laboratorium untuk jalur guru. sekolah kurang pengelola sumber selaku tenaga
berpengalaman sesuai  Minimal 5 tahun sebagai terawat. daya manusia kurang pengelola SDM laboratorium
laboran atau teknisi untuk  Kegiatan praktikum memperhatikan harus memberi
jalur guru. kurang terlayani tenaga kependidikan perhatian yang
 Dana yang dimiliki lebih terhadap
sekolah terbatas tenaga
untuk menyediakan kependidikan
kepala tenaga la-  Sekolah harus
boratorium menyiapkan
dana untuk
menyediakan
kepala tenaga
laboratorium
e. Sub indikator 5  Memiliki tenaga teknisi  Pemanfaatan  Penyelenggara  Penyelenggara  Kepala
: laboratorium laboratorium sekolah pendidikan selalu pendidikan sekolah dan
Tersedia belum terencanakan pengelola sumber selaku tenaga
Tenaga Teknisi  Penyimpanan bahan, daya manusia pengelola SDM laboratoriu
Laboratorium peralatan, perkakas, kurang harus member m
dan suku cadang memperhatikan perhatian yang
laboratorium sekolah tenaga lebih terhadap
kurang teratur. kependidikan. tenaga
 Dana yang dimiliki kependidikan
sekolah terbatas  Sekolah harus
untuk menyediakan menyiapkan
tenaga teknisi la- dana untuk
boratorium. menyediakan
kepala tenaga
teknisi
laboratorium
f. Sub indikator 6 :  Minimal lulusan program  Kegiatan laboratorium  Penyelenggara  Penyelenggara  Kepala
Memiliki Tenaga diploma dua (D2) yang sekolah belum pendidikan selalu pendidikan sekolah dan
Teknisi Laboratorium relevan dengan peralatan disiapkan pengelola sumber selaku tenaga
berpendidikan sesuai laboratorium, yang  Peralatan dan bahan di daya manusia kurang pengelola SDM laboratorium
ketentuan diselenggarakan oleh laboratorium sekolah memperhatikan harus member
perguruan tinggi yang kurang terawat tenaga kependidikan. perhatian yang
ditetapkan oleh  Kesehatan dan  Dana yang dimiliki lebih terhadap
pemerintah keselamatan kerja di sekolah terbatas tenaga
 Memiliki sertifikat laboratorium sekolah untuk menyediakan kependidikan
teknisi laboratorium kurang terjaga tenaga teknisi la-  Sekolah harus
sekolah dari perguruan boratorium. menyiapkan
tinggi atau lembaga lain dana untuk
yang ditetapkan oleh menyediakan
pemerintah kepala tenaga
teknisi
laboratorium
g. Sub indikator 7 :  Memiliki tenaga teknisi  Bahan praktikum tidak  Penyelenggara  Penyelenggara  Kepala
Tersedia Tenaga laboratorium diinventarisir pendidikan selalu pendidikan sekolah dan
Laboran  Kegiatan praktikum pengelola sumber selaku tenaga
banyak yang tidak daya manusia pengelola SDM laboratoriu
tercatat kurang harus member m
memperhatikan perhatian yang
tenaga lebih terhadap
kependidikan. tenaga
 Dana yang dimiliki kependidikan
sekolah terbatas  Sekolah harus
untuk menyediakan menyiapkan
tenaga teknisi la- dana untuk
boratorium. menyediakan
kepala tenaga
teknisi
laboratorium
h. Sub indikator 8 :  Minimal lulusan program  Ruang laboratorium  Penyelenggara  Penyelenggara  Kepala
Memiliki Tenaga diploma satu (D1) yang sekolah kurang pendidikan selalu pendidikan sekolah dan
Laboran relevan dengan jenis la- terawat pengelola sumber selaku tenaga
berpendidikan sesuai boratorium, yang  Bahan dan peralatan daya manusia pengelola SDM laboratoriu
ketentuan diselenggarakan oleh laboratorium sekolah kurang harus member m
perguruan tinggi yang tidak dikelola dengan memperhatikan perhatian yang
ditetapkan oleh baik tenaga lebih terhadap
pemerintah  Kegiatan praktikum kependidikan. tenaga
 Memiliki sertifikat kurang terlayani  Dana yang dimiliki kependidikan
laboran sekolah dari  Kesehatan dan sekolah terbatas  Sekolah harus
perguruan tinggi yang keselamatan kerja di untuk menyediakan menyiapkan
ditetapkan oleh laboratorium sekolah tenaga teknisi la- dana untuk
pemerintah. kurang terjaga boratorium. menyediakan
kepala tenaga
teknisi
laboratorium
i. Sub indikator 9:  Memiliki kompetesi:  Belum dapat  Penyelenggara  Penyelenggara  Kepala
Berkompetensi • Menampilkan diri dijadikan teladan bagi pendidikan selalu pendidikan sekolah dan
kepribadian minimal sebagai pribadi yang siswa. pengelola sumber selaku tenaga
baik dewasa, mantap, dan daya manusia kurang pengelola SDM laboratorium
berakhlak mulia memperhatikan harus member
• Menunjukkan tenaga kependidikan. perhatian yang
komitmen terhadap  Tenaga kependidikan lebih terhadap
tugas masih terbatas tenaga
sehingga sekolah kependidikan
belum fokus pada
kompetensi.

j. Sub indikator 10 :  Memiliki kompetesi:  Iklim kerja dan  Penyelenggara  Penyelenggara  Kepala
Berkompetensi sosial • Bekerja sama dalam kegiatan dalam pendidikan selalu pendidikan sekolah dan
minimal baik pelaksanaan tugas laboratorium kurang pengelola sumber selaku tenaga
• Berkomunikasi secara kondusif. daya manusia kurang pengelola SDM laboratorium
lisan dan tulisan  Praktikum kurang memperhatikan harus member
menyenangkan. tenaga kependidikan. perhatian yang
 Tenaga kependidikan lebih terhadap
masih terbatas tenaga
sehingga sekolah kependidikan
belum fokus pada
kompetensi.

k. Sub indikator  Memiliki kompetesi:  Laboratorium sekolah  Penyelenggara  Penyelenggara  Kepala


11 :  Merencanakan kegiatan jarang dimanfaatkan pendidikan selalu pendidikan sekolah dan
Berkompetensi dan pengembangan dalam pembelajaran. pengelola sumber selaku tenaga
manajerial laboratorium sekolah  Ruang laboratorium daya manusia kurang pengelola SDM laboratorium
minimal baik sering tidak memperhatikan harus member
 Mengelola kegiatan
laboratorium sekolah berfungsi. tenaga kependidikan. perhatian yang
 Membagi tugas teknisi dan  Tenaga kependidikan lebih terhadap
laboran laboratorium masih terbatas tenaga
sekolah sehingga sekolah kependidikan
belum fokus pada  Sekolah harus
 Memantau sarana dan
kompetensi. menyiapkan
prasarana laboratorium
sekolah  Ruang laboratorium ruang
kurang memadai laboratorium
 Mengevaluasi kinerja yang memadai
teknisi dan laboran serta
kegiatan laboratorium
sekolah

l. Sub indikator  Memiliki kompetesi:  Laboratorium sekolah  Penyelenggara  Penyelenggara  Kepala


12 : • Menerapkan jarang dimanfaatkan pendidikan selalu pendidikan sekolah dan
Berkompetensi gagasan, teori, dan dalam pembelajaran pengelola sumber selaku tenaga
profesional minimal prinsip kegiatan  Praktikum kurang daya manusia kurang pengelola SDM laboratorium
baik laboratorium sekolah menyenangkan. memperhatikan harus member
• Memanfaatkan  Metode praktikum tenaga kependidikan. perhatian yang
laboratorium untuk tidak dapat  Tenaga kependidikan lebih terhadap
kepentingan digunakan dalam masih terbatas tenaga
pencapaian sehingga sekolah kependidikan
pendidikan dan
kompetensi siswa. belum fokus pada  Sekolah harus
penelitian di sekolah kompetensi. menyiapkan
• Menyiapkan kegiatan  Ruang laboratorium ruang
laboratorium sekolah kurang memadai laboratorium
• Merawat peralatan yang mamadai
dan bahan di
laboratorium sekolah
• Merawat ruang
laboratorium sekolah
• Mengelola bahan dan
peralatan
laboratorium sekolah
• Melayani kegiatan
praktikum
• Menjaga kesehatan
dan keselamatan
kerja di laboratorium
sekolah
5. Ketersediaan dan kompetensi pustakawan sesuai ketentuan
a. Sub indikator 1  Memiliki kepala tenaga  Tenaga perpustakaan  Penyelenggara  Penyelenggara  Kepala
: pustakawan sekolah tidak memiliki pendidikan selalu pendidikan sekolah
Tersedia Kepala pemimpin pengelola sumber selaku dan tenaga
Tenaga Pustakawan  Program perpustakaan daya manusia pengelola SDM pustakawa
sekolah kurang kurang harus member n.
terencana memperhatikan perhatian yang
 Pelaksanakan program tenaga lebih terhadap
perpustakaan sekolah kependidikan. tenaga
kurang optimal  Dana yang dimiliki kependidikan
 Program perpustakaan sekolah terbatas  Sekolah harus
sekolah tidak terpantau untuk menyediakan menyiapkan
dan terevaluasi kepala tenaga dana untuk
pustakawan. menyediakan
tenaga
pustkawan
b. Sub indikator  Serendah-rendahnya  Koleksi perpustakaan  Penyelenggara  Penyelenggara  Kepala
2: diploma empat (D4) atau sekolah kurang pendidikan selalu pendidikan sekolah dan
Memiliki Kepala sarjana (S1) untuk jalur  Informasi kurang pengelola sumber selaku tenaga
Tenaga Pustakawan guru terkelola dengan baik daya manusia kurang pengelola SDM pustakawan.
berkualifikasi sesuai  Berkualifikasi diploma memperhatikan harus member
 Layanan jasa dan
dua (D2) Ilmu sumber informasi tenaga kependidikan. perhatian yang
Perpustakaan dan kurang  Dana yang dimiliki lebih terhadap
Informasi bagi pustakawan sekolah terbatas tenaga
 Penerapan teknologi
 Berkualifikasi diploma untuk menyediakan kependidikan
informasi dan
dua (D2) non-Ilmu kepala tenaga  Sekolah harus
komunikasi kurang
Perpustakaan dan pustakawan. menyiapkan
berkembang
Informasi bagi yang bukan dana untuk
pustakawan menyediakan
tenaga
pustkawan
c. Sub indikator 3  Memiliki sertifikat  Wawasan  Penyelenggara  Penyelenggara  Kepala
: kompetensi pengelolaan kependidikan yang pendidikan selalu pendidikan sekolah dan
Memiliki perpustakaan sekolah dari dimiliki belum pengelola sumber selaku tenaga
Kepala Tenaga lem- baga yang ditetapkan memadai daya manusia pengelola SDM pustakawan.
Pustakawan oleh pemerintah untuk  Belum keterampilan kurang harus member
bersertifikat jalur guru dan yang bukan dalam memanfaatkan memperhatikan perhatian yang
pustakawan informasi tenaga lebih terhadap
 Perpustakaan kurang kependidikan. tenaga
terpromosikan  Dana yang dimiliki kependidikan
 Bimbingan literasi sekolah terbatas  Sekolah harus
informasi kurang untuk menyediakan menyiapkan
kepala tenaga dana untuk
pustakawan. menyediakan
tenaga
pustkawan
d. Sub indikator 4  Minimal 3 tahun untuk  Wawasan  Penyelenggara  Penyelenggara  Kepala
: guru kependidikan yang pendidikan selalu pendidikan sekolah dan
Memiliki Kepala  Minimal 4 tahun di dimiliki belum pengelola sumber selaku tenaga
Tenaga Pustakawan perpustakaan sekolah memadai daya manusia pengelola SDM pustakawan.
berpengalaman sesuai untuk yang bukan  Belum keterampilan kurang harus member
pustakawan dalam memanfaatkan memperhatikan perhatian yang
informasi tenaga lebih terhadap
 Perpustakaan kurang kependidikan. tenaga
terpromosikan  Dana yang dimiliki kependidikan
 Bimbingan literasi sekolah terbatas  Sekolah harus
informasi kurang untuk menyediakan menyiapkan
kepala tenaga dana untuk
pustakawan. menyediakan
tenaga
pustkawan
e. Sub indikator 5  Memiliki sekurang-  Kebijakan program  Penyelenggara  Penyelenggara  Kepala
: kurangnya satu tenaga perpustakaan tidak pendidikan selalu pendidikan sekolah dan
Tersedia Tenaga perpustakaan sekolah terlaksana pengelola sumber selaku tenaga
Pustakawan daya manusia pengelola SDM pustakawan.
 Koleksi perpustakaan
kurang terawat kurang harus member
memperhatikan perhatian yang
 Anggaran dan
tenaga lebih terhadap
keuangan
kependidikan. tenaga
perpustakaan tidak
 Dana yang dimiliki kependidikan
terkelola dengan baik
sekolah terbatas  Sekolah harus
untuk menyediakan menyiapkan
kepala tenaga dana untuk
pustakawan. menyediakan
tenaga
pustkawan
f. Sub indikator 6  berkualifikasi SMA atau  Koleksi perpustakaan  Penyelenggara  Penyelenggara  Kepala
: yang sederajat sekolah kurang pendidikan selalu pendidikan sekolah dan
Memiliki Tenaga  bersertifikat kompetensi  Informasi kurang pengelola sumber selaku tenaga
Pustakawan pengelolaan perpustakaan terkelola dengan baik daya manusia pengelola SDM pustakawan.
berpendidikan sesuai sekolah dari lembaga kurang harus member
 Layanan jasa dan
ketentuan yang ditetapkan oleh memperhatikan perhatian yang
sumber informasi
pemerintah. kurang tenaga lebih terhadap
kependidikan. tenaga
 Dana yang dimiliki kependidikan
sekolah terbatas  Sekolah harus
untuk menyediakan menyiapkan
kepala tenaga dana untuk
pustakawan. menyediakan
tenaga
pustkawan
g. Sub indikator 7  Kepala Tenaga  Ruang dan koleksi  Penyelenggara  Penyelenggara  Kepala
: pustakawan memiliki perpustakaan kurang pendidikan selalu pendidikan sekolah
Berkompetensi kompetensi: terawat pengelola sumber selaku dan tenaga
manajerial minimal • Memimpin tenaga  Pemanfaatan daya manusia pengelola SDM pustakawa
baik perpustakaan sekolah perpustakaan kurang kurang harus member n.
• Merencanakan berkembang memperhatikan perhatian yang
program tenaga lebih terhadap
perpustakaan sekolah kependidikan. tenaga
• Melaksanakan  Tenaga kependidikan
program kependidikan  Sekolah harus
perpustakaan sekolah masih terbatas menyiapkan
• Memantau sehingga sekolah ruang
pelaksanaan program belum fokus pada perpustakaan
perpustakaan sekolah kompetensi. yang
• Mengevaluasi  Ruang memadai
program perpustakaan
perpustakaan sekolah kurang memadai.
 Tenaga pustakawan
memiliki kompetensi:
• Melaksanakan
kebijakan
• Melakukan
perawatan koleksi
• Melakukan
pengelolaan
anggaran dan
keuangan

h. Sub indikator 8  Memiliki kompetensi:  Guru dan siswa  Penyelenggara  Penyelenggara  Kepala
: • Mengembangkan kesulitan memilih pendidikan selalu pendidikan sekolah dan
Berkompetensi koleksi perpustakaan materi pembelajaran pengelola sumber selaku tenaga
pengelolaan informasi sekolah yang disediakan oleh daya manusia pengelola SDM pustakawan.
minimal baik perpustakaan kurang harus member
• Mengorganisasi
informasi  Mengurangi minat baca memperhatikan perhatian yang
siswa di perpustakaan tenaga lebih terhadap
• Memberikan jasa dan
 Siswa kesulitan untuk kependidikan. tenaga
sumber informasi meminjam buku  Tenaga kependidikan
• Menerapkan  Warga sekolah kependidikan masih
teknologi informasi kurang terampil terbatas sehingga
dan komunikasi dalam penggunaan sekolah belum
teknologi informasi fokus pada
dan komunikasi kompetensi.

i. Sub indikator 9  Memiliki kompetensi:  Perpustakaan kurang  Penyelenggara  Penyelenggara  Kepala


: berperan sebaga pendidikan selalu pendidikan sekolah dan
• Memiliki wawasan
Berkompetensi sumber belajar pengelola sumber selaku tenaga
kependidikan  Siswa kesulitan untuk
kependidikan daya manusia pengelola SDM pustakawan.
• Mengembangkan belajar mandiri
minimal baik kurang harus member
keterampilan  Penyediaan informasi
memanfaatkan dalam sistem informasi memperhatikan perhatian yang
informasi manajemen sekolah tenaga lebih terhadap
• Mempromosikan terbatas kependidikan. tenaga
perpustakaan  Sikap pembelajar  Tenaga kependidikan
• Memberikan sepanjang hayat dan kependidikan masih
bimbingan literasi budaya literasi terbatas sehingga
informasi kurang sekolah belum
informasi
terbangun optiman fokus pada
disekolah kompetensi.
 Minat baca siswa
rendah
j. Sub indikator  Memiliki kompetensi:  Belum dapat dijadikan  Penyelenggara  Penyelenggara  Kepala
10 : • Memiliki integritas teladan bagi siswa. pendidikan selalu pendidikan sekolah dan
Berkompetensi yang tinggi  Iklim perpustakaan pengelola sumber selaku tenaga
kepribadian minimal kurang kondusif. daya manusia pengelola SDM pustakawan.
• Memiliki etos kerja
baik kurang harus member
yang tinggi
memperhatikan perhatian yang
tenaga lebih terhadap
kependidikan. tenaga
 Tenaga kependidikan
kependidikan masih
terbatas sehingga
sekolah belum
fokus pada
kompetensi.

k. Sub indokator  Memiliki kompetensi:  Perpustakaan jarang  Penyelenggara  Penyelenggara  Kepala


11 : • Membangun dikunjungi warga pendidikan selalu pendidikan sekolah dan
Berkompetensi sosial Hubungan sosial sekolah. pengelola sumber selaku tenaga
minimal baik daya manusia pengelola SDM pustakawan.
• Membangun
Komunikasi kurang harus member
memperhatikan perhatian yang
tenaga lebih terhadap
kependidikan. tenaga
 Tenaga kependidikan
kependidikan masih
terbatas sehingga
sekolah belum
fokus pada
kompetensi.

l. Sub indikator  Memiliki kompetensi:  Karya tulis tidak  Penyelenggara  Penyelenggara  Kepala
12 : • Mengembangkan beratambah pendidikan selalu pendidikan sekolah dan
Berkompetensi ilmu  Sikap menghormati pengelola sumber selaku tenaga
pengembangan profesi • Menghayati etika hak atas kekayaan daya manusia pengelola SDM pustakawan.
minimal baik profesi intelektual dan privasi kurang harus member
• Menunjukkan kurang terbangun memperhatikan perhatian yang
kebiasaan membaca disekolah tenaga lebih terhadap
 Minat baca rendah. kependidikan. tenaga
 Tenaga kependidikan
kependidikan masih
terbatas sehingga
sekolah belum
fokus pada
kompetensi.

FORMAT ANALISIS DATA MUTU

NO STANDAR INDIKATOR MUTU KONDISI SAAT INI ANALISIS LINGKUNGAN MASALAH


KEKUATAN KELEMAHAN
1. Ketersediaan dan  Berkualifikasi minimal  Berkualifikasi  Belum  Sebagian guru belum
kompetensi guru sesuai S1/D4 minimal S1/D4 Bersertifikat memiliki sertifikat pendidik
dengan ketentuan  Rasio guru kelas terhadap (7) pendidik ( 4,94 )  Sebagian guru masih kurang
rombongan belajar  Rasio guru kelas  Tidak dalam kompetensi pedagogic
seimbang terhadap Berkompetensi  Sebagian guru masih kurang
 Bersertifikat pendidik rombongan belajar pedagogic minimal dalam kompetensi
 Berkompetensi pedagogic seimbang ( 7) baik ( 0 ) kepribadian
STNADAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

minimal baik  Tidak  Sebagian guru masih kurang


 Berkompetensikepribadian Berkompetensi dalam kompetensi
minimal baik kepribadian profesional
 Berkompetensi minimal baik ( 0 )  Sebagian guru masih kurang
professional minimal baik  Tidak dalam kompetensi sosial
 Berkompetensi social Berkompetensi
minimal baik professional baik
( 0)
 Tidak
Berkompetensi
social minimal
baik ( 0 )

4. Ketersediaan dan  Berkualifikasi minimal  Berkualifikasi  Tidak  Kompetensi kepribadian


kompetensi kepala S1/D4 ( 7 ) minimal S1/D4 Berkompetensi kepala sekolah masih kurang
sekolah sesuai dengan  Berusia sesuai criteria saat  Berusia sesuai kepribadian  Kompetensi manajerial
ketentuan pengangkatan criteria saat minimal baik ( 0 ) kepala sekolah masih kurang
 Berpengalaman belajar pengangkatan  Tidak  Kompetensi kewirausahaan
selama yang ditetapkan  Berpengalaman Berkomptensi kepala sekolah masih kurang
 Berpangkat minimal III c belajar selama manjerial minimal  Kompetensi supervise kepala
 Bersertifikat pendidik yang ditetapkan baik ( 0 ) sekolah masih kurang
 Bersertifkat kepala sekolah  Berpangkat  Tidak  Kompetensi social kepala
 Berkompetensi kepribadian minimal III c Berkomptensi sekolah masih kurang
minimal baik  Bersertifikat kewirausahaan
 Berkomptensi manjerial pendidik minimal baik ( 0 )
 Tidak
minimal baik Bersertifkat kepala Berkompetensi
 Berkomptensi sekolah supervisi minimal
kewirausahaan minimal baik ( 0 )
baik  Tidak
 Berkompetensi supervisi Berkomptensi
minimal baik social minimal
 Berkomptensi social baik ( 0 )
minimal baik
 Berkompetensi social
minimal baik
7. Ketersediaan dan  Tersedia kepala tenaga  Tersedia tenaga  Tidak Tersedia  Sekolah tidak memiliki
kompetensi tenaga administrasi pelaksanaan urusan kepala tenaga kepala TAS
administrasi sesuai  Memiliki kepala tenaga administrasi ( 7 ) administrasi( 0 )
ketentuan administrasi berkualifikasi  Tidak
minimal SMK/sederajat Memilikitenaga
 Memiliki kepalatenaga kepalaadministrasi
administrasi bersertifikat berkualifikasi
 Tersedia tenaga SMK/sederajat
pelaksanaan urusan (0)
administrasi  Tidak Memiliki
 Memiliki tenaga pelaksana kepala tenaga
urusan administrasi administrasi
berpendidikan sesuai bersertifikat ( 0 )
 Berkompetensi kepribadian  Tidak Memiliki
minimal baik tenaga pelaksana
 Berkompetensi social urusan administrasi
minimal baik berpendidikan
 Berkompetensi teknis sesuai ( 0 )
minimal baik  Tidak
 Berkompetensi manajerial Berkompetensi
minimal baik kepribadian
minimal baik ( 0 )
 Tidak
Berkompetensi
social minimal
baik ( 0)
 Tidak
Berkompetensi
teknis minimal
baik ( 0 )
 Tidak
Berkompetensi
manajerial minimal
baik ( 0 )
8. Ketersediaan dan  Tersedia kepala tenga  Tidak Tersedia  Sekolah tidak memiliki
kompetensi laboran laboratorium kepla tenga laboratorium
sesuai ketentuan  Memiliki kepala tenaga laboratorium ( 0 )
laboratorium berkualifikasi  Tidak Memiliki
sesuai kepala tenaga
 Memiliki kepala tenaga laboratorium
laboratorium bersertifikat berkualifikasi
 Tersedia kepala tenaga sesuai ( 0 )
laboratorium  Tidak Memiliki
berpengalaman sesuai kepala tenaga
 Tersedia tenaga teknisi laboratorium
laboran bersertifikat ( 0 )
 Memiliki tenaga teknisi  Tidak Tersedia
laboran kepala tenaga
 Memilikitenaga teknisi laboratorium
laboran berpendidikan berpengalaman
sesuai ketentuan sesuai ( 0 )
 Tersedia tenaga laboran  Tidak Tersedia
 Memiliki tenaga laboran tenaga teknisi
berpendidikan sesuai laboran ( 0 )
ketentuan  Tidak Memiliki
 Berkompetnsi kepribadian tenaga teknisi
minimal baik laboran ( 0 )
 Berkompetnsi social  Tidak
minimal baik Memilikitenaga
 Berkomptensi manajerial teknisi laboran
minimal baik berpendidikan
Berkompetensi sesuai ketentuan ( 0
professional minimal baik )
 Tidak Tersedia
tenaga laboran ( 0 )
 Tidak Memiliki
tenaga laboran
berpendidikan
sesuai ketentuan ( 0
)
 Tidak
Berkompetnsi
kepribadian
minimal baik ( 0 )
 Tidak
Berkompetnsi
social minimal baik
(0)
 Tidak
Berkomptensi
manajerial minimal
baik( 0 )
 Tidak
Berkompetensi
professional
minimal baik ( 0 )
9. Ketersediaan dan  Tersedia kepala tenaga  Tersedia tenaga  Tidak Tersedia  Sekolah tidak memiliki
kompetensi pustakawan pustakawan pustakawan ( 0) kepala tenaga kepala tenaga pustakawan
sesuai ketentuan  Memiliki kepala tenaga ( sekolah sudah pustakawan ( 0 )
pustakawan berkualifikasi memiliki tenaga  Tidak Memiliki
sesuai pustakawan ) kepala tenaga
 Memiliki kepala tenaga  Memiliki tenaga pustakawan
pustakawan bersertifikat pustakawan berkualifikasi
 Memiliki kepala tenaga berpendidikan sesuai ( 0 )
pustakawan berpengalaman sesuai ketentuan ( 0  Tidak Memiliki
sesuai ) kepala tenaga
 Tersedia tenaga ( sekolah sudah pustakawan
pustakawan memiliki tenaga bersertifikat ( 0 )
 Memiliki tenaga  Tidak Memiliki
pustakawan yang
pustakawan berpendidikan kepala tenaga
berpendidikan pustakawan
sesuai ketentuan
 Berkompetensi manajerial sesuai ) berpengalaman
minimal baik sesuai ( 0 )
 Berkompetensi pengelolaan  Berkompetensi
informasi minimal baik manajerial minimal
 Berkompetensi baik ( 0 )
kependidikan minimal baik  Berkompetensi
 Berkompetansi kepribadian pengelolaan
minimal baik informasi minimal
 Berkompetensi social baik ( 0 )
minimal baik  Berkompetensi
 Berkompetensi kependidikan
pengembangan profesi minimal baik ( 0 )
minimal baik  Berkompetansi
kepribadian
minimal baik
 Berkompetensi
social minimal baik
 Berkompetensi
pengembangan
profesi minimal
baik
ANALISIS AKAR MASALAH

INDIKATOR AKAR MASALAH REKOMENDASI PERBAIKAN


 Sebagian guru belum memiliki sertifikat pendidik  Mengusulkan kepadaPemerintah agar mengupayakan runtuk
- Adanya kuota terhadap jumlah guru yang akan menambah jumlah guru yang akan disertifikasi
disertifikasi
 Sebagian guru masih kurang dalam kompetensi  Sekolah memfasilitasi guru dalam mengembangkan kompetensi
pedagogic pedagogik
- Sebagian Guru belum mamahami tentang
STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

kompetensi pedagogic

 Sebagian guru masih kurang dalam kompetensi  Sekolah memfasilitasi guru dalam mengembangkan kompetensi
kepribadian g kepribadian
- Sebagaian Guru belum memahami tentang
kompetensi kepribadian

 Sebagian guru masih kurang dalam kompetensi  Sekolah memfasilitasi guru dalam mengembangkan kompetensi
profesional profesional
- Sebagian Guru belum memahami tentang
kompetensi professional

 Sebagian guru masih kurang dalam Kompetensi social  Sekolah memfasilitasi guru dalam mengembangkan kompetensi
- Sebagian Guru belum memahami tentang sosial
kompetensi social

 Kompetensi kepribadian kepala sekolah masih kurang  Kepala sekolah perlu meningkatkan kompetensi kepribadian
- Kepala sekolah belum memahami tentang
kompetensi kepribadian

 Kompetensi manajerial kepala sekolah masih kurang  Kepala sekolah perlu meningkatkan kompetensi manajerial
- Kepala sekolah belum memahami tentang
kompetensi manjerial

 Kompetensi kewirausahaan kepala sekolah masih kurang  Kepala sekolah perlu meningkatkan kompetensi kewirausahaan
- Kepala sekolah belum memahami tentang
kompetensi kewirausahaan

 Kompetensi supervise kepala sekolah masih kurang  Kepala sekolah perlu meningkatkan kompetensi suvervisi
- Kepala sekolah belum memahami tentang
kompetensi supervise

 Kompetensi social kepala sekolah masih kurang  Kepala sekolah perlu meningkatkan kompetensi sosial
- Kepala sekolah belum memahami tentang
kompetensi social

 Sekolah tidak memiliki kepala tenaga administrasi  Sekolah perlu mengalokasikan dana untuk menyiapkan kepala
- Sekolah tidak memiliki biaya untuk menyiapkan tenaga admiistrasi
kepala tenaga administrasi
 Sekolah tidak memiliki kepala tenaga laboratorium  Sekolah perlu mengusulkan kepihak pemangku kepentingan
- Sekolah tidak memiliki laboratorium untuk menyediakan laboratorium
 Sekolah tidak memiliki tenaga teknisi laboran  Sekolah perlu mengusulkan kepihak pemangku kepentingan
- Sekolah tidak memiliki laboratorium untuk menyediakan laboratorium
 Sekolah tidak memiliki kepala tenaga pustakawan  Sekolah perlu mengalokasikan dana untuk menyiapkan kepala
- Sekolah tidak memiliki biaya untuk menyiapkan tenaga pustakawan
kepala tenaga pustakawan
STANDAR INDIKATOR DESKRIPSI RESIKO JIKA PENYEBAB TIDAK PENYELESAIAN PELIBATAN
MUTU STANDAR MUTU TERCAPAINYA
TIDAK TERCAPAI STANDAR MUTU
6.1. kapasitas daya tampung sekolah memadai

6.1.1. Memiliki
 Satu SD/MI memiliki  Pembiayaan untuk  Jarak tempuh dan
kapasitas
minimum 6 jumlah rombongan lokasi sekolah tidak  Sekolah perlu  Dinas
rombogan belajar
rombongan belajar belajar kecil kurang stategis akibat mengembangkan Pendidikan ,k
yang sesuai dan
efisien peraturan zonasi da- kapasitas epala sekolah
memadai. dan maksimum 24
 Jumlah jam lam perencanaan tata rombongan dan pemangku
rombongan belajar. ruang wilayah kurang
mengajar untuk belajar yang kepentingan.
optimal. sesuai dan
guru kelas dan
 Satu SMP/MTs  Mutu sekolah di memadai.
mata pelajaran bawah standar.
memiliki minimum 3  Kebijakan
tidak dapat  Kurangnya pengaturan
rombongan belajar
dipenuhi saat pemahaman penerimaan
dan maksimum 24 penyelenggara
jumlah rombongan siswa di sekolah
rombongan belajar. pendidikan terkait
belajar kecil. belum
batasan kapasi- tas dilaksanaka dan
 Proses rombongan belajar
 Satu SMA/MA kurang
memiliki minimum 3 pengawasan dan dan penentuan
terpantau.
pengelolaan pembangunan unit
rombongan belajar dan
sekolah di luar sekolah baru.
maksimum 27  Besarnya bantuan
rombongan belajar. kurang terkendali
operasional untuk
dengan jumlah sekolah ditentukan
 Satu SMK/MAK rombongan belajar oleh jumlah siswa
memiliki sarana dan di luar kapasitas. sehingga sekolah
mengupayakan
prasarana yang dapat penerimaan siswa
melayani min- imum 3 sebanyak mungkin.
rombongan belajar dan  Kesulitan mencari
maksimum 48 lahan untuk
rombongan belajar. pembangunan unit
sekolah baru.
Kurangnya
pembinan dari
penyelenggara
pendidikan kepada
sekolah yang kurang
diminati masyarakat.
 Kebijakan
pengaturan
ANALISIS DATA MUTU

STANDAR INDIKATOR MUTU KONDISI SAAT INI ANALISIS LINGKUNGAN MASALAH


KEKUATAN KELEMAHAN

6.1.Kapasitas daya 6.1.2. Rasio luas lahan sesuai  6.1.2 Rasio luas  6.1.6 Belum  Sekolah belum
tampung sekolah dengan jumlah siswa (7) lahan sesuai dengan memiliki ragam memilki ragam
memadai 6.1.3. Kondisi lahan sekolah jumlah siswa (7) prasarana sesuai prasarana sesuai
 6.1.3.Kondisi lahan ketentuan (4,67) ketentuan.
memenuhi persyaratan
sekolah memenuhi
(5,24) persyaratan (5,24)
6.1.4. Rasio luas bangunan sesuai  6.1.4. Rasio luas
dengan jumlah siswa (5,52) bangunan sesuai
6.1.5. Kondisi bangunan sekolah dengan jumlah siswa
memenuhi persyaratan (5,52)
SARANA PRASARANA

(6,99)  6.1.5. Kondisi


bangunan sekolah
6.1.6. Memilki ragam prasarana
memenuhi
sesuai ketentuan (4,67) persyaratan
6.2.Sekolah memiliki 6.2.13..Kondisi tempat  6.2.13..Kondisi
sarana dan prasrana bermain/lapangan sesuai tempat  6.2.2.Tidak  Sekolah tidak
pembelajaran yang standar (6,99) bermain/lapangan Memiliki memiliki
lengkap dan layak sesuai standar laboratorium IPA laboratorium
6.2.1. Memiliki ruang kelas
(6,99) sesuai standar (0) IPA
sesuai standar (1,12)  6.2.1. Memiliki  6.2.11. Tidak
6.2.2 . Memiliki laboratorium IPA ruang kelas sesuai Kondisi  Sekolah tidak
sesuai standar (0) standar (1,12) laboratorium IPA memiliki
6.2.3. Memiliki ruang  6.2.3. Memiliki layak pakai (0) laboratorium
perpustakaan sesuai standar ruang perpustakaan IPA layak pakai
(1,56) sesuai standar (1,56)
 6.2.4. Memiliki
6.2.4. Memiliki tempat
tempat
bermain/lapangan sesuai bermain/lapangan
standar (0) sesuai standar (0)
6.2.10. Kondisi ruang kelas layak  6.2.10. kondisi
pakai(0) ruang kelas layak
pakai(0)
6.2.11. Kondisi laboratorium IPA
layak pakai (0)
 6.2.12. Kondisi ruang
6.2.12. Kondisi ruang perpustakaan layak
perpustakaan layak pakai pakai (3,5)
(3,5)

6.3.Sekolah memiliki 6.3.3. Memiliki ruang UKS  6.3.3.Belum  Sekolah belum


sarana dan prasarana sesuai standar (7)  6.3.11. Memilki ruang memilki ruang
pendukung yang lengkap 6.3.11. Menyediakan kantin yang Menyediakan kantin UKS sesuai UKS sesuai
dan layak yang layak( 7) standar standar
layak(7)
 6.3.1. Memiliki  6.3.4. Belum  Sekolah tidak
6.3.1. Memiliki ruang pimpinan ruang pimpinan Memilki tempat memiliki tempat
sesuai standar(2,92) sesuai standar(2,92) ibadah sesuai ibadah
6.3.2. Memilki ruang guru sesuai  6.3.2. Memilki standar(0)  Sekolah belum
standar (1) ruang guru sesuai  6.3.5. Belum memiliki jamban
6.3.4. Memilki tempat ibadah standar (1) jamban sesuai sesuai standar
sesuai standar(0)  6.3.14. Kondisi standar (5,5)  Sekolah tidak
ruang pimpinan  6.3.6. Tidak memiliki gudang
6.3.5. Memiliki jamban sesuai
layak pakai (0) Memilki gudang  Sekolah tidak
standar (5,5)  6.3.15. Kondisi sesuai standar memiliki ruang
6.3.6. Memilki gudang sesuai ruang guru layak (0,52) sirkulasi
standar (0,52) pakai(1,4)  6.3.7. Tidak  Sekolah belum
6.3.7. Memiliki ruang sirkulasi Memiliki ruang memiliki tempat
sesuai standar sirkulasi sesuai parkir yang
6.3.12. Menyediakan tempat standar memadai
 6.3.12. Belum
parkir yang memadai
Memiliki
6.3.14. Kondisi ruang pimpinan Menyediakan
layak pakai (0) tempat parkir yang
6.3.15. Kondisi ruang guru layak memadai
pakai(1,4)  6.3.17.Tidak
6.3.16. Kondisi ruang UKS layak memilki tempat
ibadah layak pakai
pakai (1,75)
(0)
6.3.17. Kondisi tempat ibadah  6.3.18 Belum
layak pakai (0) memiliki Kondisi
 6.3.18 Kondisi jamban sesuai jamban sesuai
standar (0,75) standar (0,75)
ANALISIS AKAR MASALAH

STANDAR AKAR MASALAH REKOMENDASI PERBAIKAN

 Sekolah kurang mengetahui prasarana yang disyaratkan.  Sekolah perlu menyiapkan prasarana yang
dibutuhkan oleh sekolah.
 Luas lahan dan bangunan terbatas  Sekolah mengajukan kepada pemangku
 Pengadaan sarana hanya mengandalkan bantuan dari kepentingan untuk pembangunan laboratorium
pemerintah IPA

 Luas lahan dan bangunan terbatas  Sekolah mengajukan kepada pemangku


 Pengadaan sarana hanya mengandalkan bantuan dari kepentingan untuk pembangunan ruang UKS
pemerintah
SARANA DAN PRASARANA

 Luas lahan dan bangunan terbatas  Sekolah mengajukan kepada pemangku


 Pengadaan sarana hanya mengandalkan bantuan dari kepentingan untuk pembangunan ruang tempat
pemerintah ibadah
 Umumnya hanya disediakan untuk agama mayoritas
sekolah tersebut

 Sikap tanggungjawab dan rasa memilki warga sekolah  Sekolah mensosialisasikan cara menjaga fasilitas
untuk menjaga fasilitas sekolah rendah sekolah
 Luas lahan dan bangunan terbatas  Sekolah mengajukan kepada pemangku
 Pengadaan sarana hanya mengandalkan bantuan dari kepentingan untuk pembangunan jamban
pemerintah

 Luas lahan dan bangunan terbatas  Sekolah mengajukan kepada pemangku


 Pengadaan sarana hanya mengandalkan bantuan dari kepentingan untuk pembangunan gudang
pemerintah

 Sekolah mengajukan kepada pemangku


 Luas lahan dan bangunan terbatas kepentingan untuk pembangunan ruang sirkulasi
 Pengadaan sarana hanya mengandalkan bantuan dari
pemerintah

 Sekolah mengajukan kepada pemangku


 Luas lahan dan bangunan terbatas kepentingan untuk pembangunan tempat parkir
 Pengadaan sarana hanya mengandalkan bantuan dari
pemerintah
STNADAR INDIKATOR DESKRIPSI RESIKO JIKA PENYEBAB TIDAK PENYELESAIAN PELIBATAN
MUTU STANDAR MUTU TERCAPAINYA
TIDAK TERCAPAI STANDAR MUTU
7.1.Sekolah melakukan perencanaan pengelolaan
7.1.1memiliki
 Sekolah memiliki visi,  Pengelolaan sekolah  Kepala sekolah  Sekolah perlu  Kepala
visi,misi,dan tujuan
misi, dan tidak mengarah pada kurang mampu memiliki sekolah
yang jelas sesuai
tujuansekolah membentukan lulusan menjalankan visi,misi,dan
ketentuan
tujuan yang
 Visi mampu yang selaras dengan tugaskepemimpinan.
jelas sesuai
memberikan inspirasi, visi institusi dan visi ketentuan
motivasi, dan kekuatan pendidikannasional.
pada warga sekolah
STANDAR PENGELOLAAN

dan segenap pihak


yangberkepentingan
 Misi menjadi dasar
program pokok
sekolah dengan
menekankan pada
kualitas layanan
peserta didik dan mutu
lulusan yang
diharapkan oleh
sekolah.
 Tujuanmengacupadavi
si,misi,tujuanpendidik
annasional,standarkom
- petensi lulusan yang
sudah ditetapkan oleh
sekolah dan Pemerinta
serta relevan dengan
kebutuhan
masyarakatdan
 Dirumuskan
berdasarkan masukan
dari warga sekolah,
komite sekolah, dan
pihak-pihak pemangku
kepentingan, serta
selaras dengan tujuan
pen- didikannasional.
 Diputuskan dalam
rapat dewan pendidik
yang dipimpin oleh
kepala sekolah.
 Ditetapkan oleh kepala
sekolah dan
disosialisasikan
kepada semua warga
sekolah dan pihak-
pihak
pemangkukepentingan
.
 Ditinjau dan
dirumuskan kembali
secara berkala sesuai
dengan perkem-
banganpendidikan.

7.1.2.Mengembangk
 Membuat rencana  Pemenuhan  Kepala sekolah kurang  Sekolah perlu  Kepala
an rencana kerja
kerja jangka menengah standar nasional mampu menjalankan mengembangka sekolah
sekolah ruang
lingkup sesuai
dan rencana pendidikan yang tugaskepemimpinan. n rencana kerja
ketentuan
kerjatahunan mendukung sekolah ruang
 Disusun sesuai peningkatan mutu lingkup sesuai
rekomendasi hasil lulusan ketentuan
evaluasi dirisekolah. sulitdicapai.
 Diputuskandalamrapat  Pengelolaan dana
dewanpendidikdengan yang transparan
memperhatikanmasuka dan akuntabel
tidaktercapai.
n dari komite sekolah
dan ditetapkan oleh
kepala sekolah
 komite sekolah dan
ditetapkan oleh
kepalasekolah.
 Disahkan oleh
penyelenggarapendidi
kan,
 Dituangkan dalam
dokumen tertulis yang
mudah dibaca dan
dipahami oleh pihak-
pihak yangterkait.

7.1.3.Melibatkan
 Masukan pemangku  Tidak ada  Tidak ada sosialisasi  Kepala  Kepala
pemangku
kepentingan menjadi kepedulian dari dalam sekolah sekolah
kepentingan sekolah
dasar rumusan visi warga sekolah dan prosesperumusan. harus
dalam perencanaan
sehingga selaras pihakterkait.  Kepala sekolah kurang melibatkan
pengelolaan sekolah.
mampu menjalankan warga dan
dengan visi institusi  Warga sekolah dan
tugaskepemimpinan. pihak yang
di atasnya serta visi pihak terkait tidak
terkait
pendidikannasional; mau terlibat dalam dalam
 Masukan dari proses pelaksa- proses
segenap pihak yang naankegiatan. perumusan
berkepentingan  Kepala
termasuk komite sekolah
sekolah menjadi harus
dasar mampu
melaksanak
perumusanmisi;
an tugas
 Mengakomodirmasu kepemimpi
kandariberbagaipiha nan dengan
kyangberkepentingan baik
terma- suk komite
sekolah ke dalam
tujuansekolah;
 Mengakomodirmasu
kandariberbagaipiha
kyangberkepentingan
terma- suk komite
sekolah ke dalam
tujuansekolah;

7.2. Program pengelolaan di laksanakan sesuai ketentuan


7.2.1.Memiliki  Perumusan  Pengelolaan sekolah  Warga sekolah dan  Sekolah perlu  Kepala sekolah
pedoman mempertimbangkan visi, berjalan secara pihak terkait tidak memiliki
pengelolaan sekolah misi Sekolah memiliki  Guru
tidakteratur dilibatkan dalam pedoman
lengkap pedoman yang mengatur
 Pelaksan perencanaanpro- pengelolaan
aspek grampengelolaan. sekolah lengkap
pengelolaanmeliputi: aan
 Kepala sekolah kurang
 KTSP. pendidika
mampu menjalankan
 Kalenderpendidikan/ n di tugaskepemimpinan.
akademik. sekolah  Sistem informasi
 Struktur kurang manajemen sekolah
organisasisekolah. tidak terkelola
sesuai
 Pembagian tugas di denganbaik.
dengan
antaraguru.  Komitmen
visi, misi penanggungjawab
 Pembagian tugas di
dan kegiatanrendah.
antara
tenagakependidikan. tujuansek  Kegiatan layanan
 Peraturanakademik. olah. kesiswaan tidak
 Peningkatan mutu tercakup dalam rencana
 Tata tertibsekolah.
lulusan tidak kerjasekolah
 Kode etiksekolah. dapattercapai.
 Biaya
operasionalsekolah.
 Ditinjau dan dirumuskan
kembali secara berkala
sesuai dengan perkem-
banganmasyarakat.
 Pedoman pengelolaan
KTSP, kalender
pendidikan dan
pembagian tugas
pendidikdantenagakepen
didikandievaluasidalams
kalatahunan,semen- tara
lainnya dievaluasi
sesuaikebutuhan
 dan tujuansekola
7.2.2.Menyelenggara Warga sekolah dan
 Dilaksanakan  Visi, misi dan tujuan  Sekolah harus  Kepala sekolah
kan kegiatan layanan
kesiswaan pihak yang terkait tidak
berdasarkan rencana sekolah tidaktercapai. menyelenggarak  Guru
dilibatkan dalam an kegiatan
kerja tahunan oleh  komite
 Peningkatan mutu perencanaan program layanan
penanggung jawab
lulusan tidak pengelolaan. kesiswaan.
kegiatan yang
didasarkan pada dapattercapai.
Kepala sekolah kurang
ketersediaan sumber
mampu menjalankan tugas
dayayang ada.
kepemimpinan
 Menyusun dan
menetapkan petunjuk System imformasi
pelaksanaan operasional menejemnen sekolah tidak
mengenai proses terkelola dengan baik
penerimaan peserta didik
meliputi kriteria calon Kegiatan layanan
peserta didik, kesiswaan tidak tercakup
mekanisme penerimaan
peserta didik sekolah dalam rencana kerja
dilakukan dan orientasi sekolah
pe-
sertadidikbaruyangbersif
atakademikdanpengenala
nlingkungantanpa
kekerasan
 Memberikan layanan
konseling kepada peserta
didik oleh guru kelas
atau guruBK.dengan
 Melaksanakan kegiatan
ekstra dan kokurikuler
untuk para pesertadidik;
 Melakukan pembinaan
prestasi unggulan;
 Melakukan pelacakan
terhadapalumni.

7.2 .3.Meningkatkan Program pendayagunaan  Sekolah Kepala sekolah


 Program pendayagunaan  Pendidik dan
daya guna pendidik dan tenaga perlu guru
pendidik dan tenaga tenaga
pendidikan dan kependidikan tidak meningkatka
kependidikan dikem- kependidikan tidak
tenaga kependidikan terencanakan dalam n daya guna
dapat
bangkan sesuai dengan rencana kerja sekolah. pendidikan
mengembangkan
kondisisekolah kepro- fesiannya. dan tenaga
 Mendukungupaya: Dewan pendidik tidak kependidikan
 promosi pendidik dan dilibatkan dalam
tenagakependidikan; perencanaan
 pengembangan pendidik pengelolaan
dan tenaga kependidikan
Krpala sekolah tidak
sesuai dengan as- pirasi mampu menjalankan
individu, kebutuhan tugas dengan baik.
kurikulum dansekolah;
 penempatan tenaga
kependidikan
disesuaikan dengan
kebutuhan baik jumlah
maupun kualifikasinya
dengan
menetapkanprioritas;
 mutasi tenaga
kependidikan dari satu
posisi ke posisi lain
didasarkan pada
analisisjabatan.
 Memberikan
penghargaan untuk
pendidik dan tenaga
kependidikan.
 Menilai kinerja
pendidik dan tenaga
kependidikan meliputi:
Kesesuaian
penugasan dengan latar
belakang pendidikan.
- Keseimbangan
beban kerja.
- Keaktifan dalam
pelaksanaan tugas.
- Pencapaian prestasi.
- Keikutsertaan dalam
berbagai lomba dan
menjadi juara misalnya
guru/kepala sekolah
berprestasi, dan OSN guru.

7.2.4.Melaksanakan  Sekolah tidak  Sekolah perlu Kepala sekolah


 Melakukan evaluasi  Program kemitraan
kegiatan evaluasi mengetahui gambaran melaksanakan Guru
diri terhadap dan pelibatan
secara menyeluruh kegiatan masyarakat
kinerjasekolah. masyarakat tidak
tentang kinerja- sekolah evaluasi
 Menetapkan prioritas terhadap pelaksanaan 8 terencanakan dalam
indikator untuk standar rencana kerjasekolah.
mengukur, menilai nasionalpendidikan
kinerja, dan  Kepala sekolah tidak
 mampu menjalankan
melakukan perbaikan
dalam rangka tugaskepemimpinannya.
pelaksanaan Standar
Nasional Pen-
didikan
o Melaksanakan:
 Evaluasi proses
pembelajaran
secara periodik,
sekurang-
kurangnya dua kali
dalam setahun,
pada akhir
semesterakademik;
 Evaluasi program
kerja tahunan
secara periodik
sekurang-
kurangnya satu kali
dalam setahun,
pada akhir tahun
anggaransekolah.
o Evaluasi diri sekolah
dilakukan secara
periodik berdasar
pada data danin-
formasi yangsahih.
7.2.5.Membangun  Sekolah harus Kepala sekolah
* Warga sekolah dilibatkan Terdapat program tidak  Program kemitraan
kemitraan dan membangun Guru
dalam pengelolaanakademik. dapat dijalankan dengan dan pelibatan
melibatkan peran kemitraan dan masyarakat
*Masyarakatpendukungs optimal karena keterbatasan masyarakat tidak
serta masyarakat melibatkan
ekolahdilibatkandalampe sumber daya dan kapasitas terencanakan
serta lembaga lain peran serta
ngelolaannon-akade- yang dimiliki olehsekolah dalam rencana
yang relevan
mik. kerjasekolah. masyarakat
* Terbatas pada kegiatan serta lembaga
tertentu yangditetapkan.  Kepala sekolah lain yang
Menjalin kemitraan dengan tidak mampu relevan
lembaga lain yang relevan, menjalankan
berkaitan dengan tugaskepemimpinan
input,proses,output,danpema nya.
nfaatanlulusanbaikitudilakuk
andengan lembaga
pemerintah ataunon-
pemerintah.
 Kemitraan SD
dilakukan minimal
dengan SMP serta
dengan TK di ling-
kungannya.
 Kemitraan SMP
dilakukan minimal
dengan
SMA/SMK, SD,
serta dunia usaha
dan duniaindustri.
 KemitraanSMA/
SMKdilakukanmin
imaldenganperguru
antinggi,SMP serta
dunia usaha dan
dunia industri di
 lingkungannya.

 Sistem kemitraan sekolah


ditetapkan dengan
perjanjian secaratertulis.
7.2.6. Melaksanakan  Suasana, iklim, dan  Sekolah Kepala sekolah
 Sekolah menetapkan  Program
pengelolaan bidang lingkungan pendidikan harus Guru
petunjuk pelaksanaan untuk pembelajaran pengelolaan
kurikulum dan melaksanaka
operasional yang kurang kondusif bidang kurikulum
kegiatan n
danefisien. dan pembelajaran
pembelajaran mengatur mekanisme pengelolaan
 Kesadaran untuk dalam budaya dan
penyampaian lingkungan bidang
beretikaberkurang.
ketidakpuasan siswa sekolah tidak kurikulum
dan penyelesaiannya direncanakan dan kegiatan
mengenai penilaian dengan melibatkan pembelajaran
hasilbelajar. warga sekolah.
 Sekolah menyusun  Sosialisasi
peraturan akademik kurangoptimal.
yangmeliputi:  Kepala sekolah tidak
 Persyaratanminimalk mampu menjalankan
ehadiransiswauntuk tugaskepemimpinan
nya.
mengikutipelajarand
antu- gas dariguru.
 Ketentuanmengenai
ulangan,remedial,uj
ian,kenaikankelas,d
ankelu- lusan.
 Ketentuan
mengenai hak siswa
untuk menggunakan
fasilitas belajar, la-
boratorium,perpusta
kaan,penggunaanbu
kupelajaran,bukuref
erensi, dan
bukuperpustakaan.
 Ketentuan
mengenai layanan
konsultasi kepada
guru mata
pelajaran, wali
kelas, dankonselor.

Sekolah menetapkan
pedoman tata-tertib
yangberisi:
 tata tertib pendidik,
tenaga kependidikan,
dan peserta didik,
termasuk dalam hal
menggunakan dan
memelihara sarana
dan prasarana pen-
didikan;
 petunjuk, peringatan,
dan larangan dalam
berperilaku di
sekolah, serta
pemberian sangsi
bagi warga yang
melanggar tatatertib.

 Sekolah menetapkan
kode etik yang memuat
normatentang:
 hubungan sesama
warga di dalam
lingkungan
sekolah dan
hubungan antara
warga sekolah
denganmasyarakat;

 sistem yang dapat


memberikan
penghargaan bagi
yang mematuhi dan
sangsi bagi
yangmelanggar.
 prosedur tertulis
mengenai
pelaksanaan
penciptaan suasana
iklim dan
lingkunganpendidika
n.
 Kode etik sekolah yang
mengatur peserta didik
memuat normauntuk:
 menjalankan ibadah
sesuai dengan agama
yangdianutnya;
 menghormati
pendidik dan
tenagakependidikan;
 mengikuti proses
pembelajaran
dengan menjunjung
tinggi ketentuan
pembelajaran dan
mematuhi semua
peraturan
yangberlaku;
 memeliharakerukun
andankedamaianunt
ukmewujudkanhar
moniso- sial di
antarateman;
 mencintai keluarga,
masyarakat, dan
menyayangisesama;
 mencintai
lingkungan, bangsa,
dan negara;serta
 menjagadanmemeli
harasaranadanprasar
ana,kebersihan,kete
rtiban, keamanan,
keindahan, dan
kenyamanansekolah
.

 Kode etik sekolah yang


mengatur guru dan
tenaga kependidikan
me- masukkan larangan
bagi guru dan tenaga
kependidikan, secara
perseorangan maupun
kolektif,untuk:
 menjual buku
pelajaran,
seragam/bahan
pakaian sekolah,
dan/atau perangkat
sekolah lainnya
baik secara
langsung maupun
tidaklangsung
kepada
pesertadidik;
 memungutbiayadal
ammemberikanbim
binganbelajarataul
eskepada
pesertadidik;
 memungut biaya dari
peserta didik baik
secara langsung
maupun tidak
langsung yang
bertentangan dengan
peraturan
danundang-undang;
 melakukan sesuatu
baik secara langsung
maupun tidak
langsung yang
mencederai
integritas hasil Ujian
Sekolah dan
UjianNasional.

7.3 Kepala Sekolah berkinerja baik dalam melaksanakan tugas kepemimpinan


7.3.1.  Kualifikasi dan Kepala
 Bertanggung jawab  Siswa, pendidik dan  Kualifikasi dan
Berkepribadian dan kompetensi sekolah
dalam membuat tenaga kependidikan kompetensi kepala
bersosialisasi dengan kepala sekolah
keputusan kesulitan mendapatkan sekolah
baik. harus memenuhi
anggaransekolah; figure teladan disekolah. belummemenuhi
syarat yang
 Bertanggung jawab atas  Pengelolaan sekolah ditentukan
perencanaan partisipatif kurang berjalanoptimal.
mengenai pelaksanaan
kurikulum
 Berkomunikasi untuk
menciptakan dukungan
intensif dari orang tua
pe- serta didik
danmasyarakat;
 Memberi teladan dan
menjaga nama baik
lembaga, profesi, dan
kedudukan sesuai
dengan kepercayaan
yang
diberikankepadanya;
 Memberi
contoh/teladan/tindakan
yang bertanggungjawab
7.3.2. Berjiwa  Kualifikasi dan Kepala sekolah
 Membangun  Pelaksanaan  Kualifikasi dan
kepemimpinan kompetensi
tujuanbersama. pembelajaran dan kompetensi kepala
pengelolaan sekolah kepala sekolah
 Melibatkan guru, komite
sekolahtersendat. belummemenuhi harus memenuhi
sekolah dalam syarat yang
pengambilan keputusan ditentukan
penting sekolah serta
penyelenggarasekolah;
 Menjalin kerja sama
dengan orang tua peserta
didik dan masyarakat,
dan komite sekolah
menanggapi kepentingan
dan kebutuhan
komunitas yang
beragam, dan
memobilisasi sumber
dayamasyarakat;
.

7.3.3.  Visi, misi dan tujuan  Kualifikasi dan Kepala sekolah


 Mengembangkan motivasi  Kualifikasi dan
Mengembangkan sekolah tidaktercapai. kompetensi
pendidik dalam kompetensi kepala
sekolah dengan baik kepala sekolah
mengembangkankompetens sekolah
i. belummemenuhi harus memenuhi
syarat yang
 Membantu,membina,danm
ditentukan
empertahankanlingkungans
ekolahdanpro- gram
pembelajaran yang
kondusif bagi proses
belajar peserta didik dan
pertumbuhan profesional
para guru dan
tenagakependidikan;
 Meningkatkan
mutupendidikan.
 Menciptakan lingkungan
pembelajaran yang efektif
bagisiswa.

7.3.4. Mengelolah  Kualifikasi dan Kepala sekolah


 Mengambil keputusan  Pelaksanaan pembelajaran  Kualifikasi dan
sumber daya dengan kompetensi
berbasisdata. dan pengelolaan kompetensi kepala
baik. kepala sekolah
sekolahtersendat. sekolah
 Menjaminmanajemenorgan harus memenuhi
belummemenuhi
isasidanpengoperasiansumb syarat yang
erdayasekolah ditentukan
untukmenciptakanlingkung
anbelajaryangaman,sehat,ef
isien,danefek- tif;
7.3.5. Berjiwa  Kualifikasi dan Kepala sekolah
 Menjabarkan visi ke  Pelaksanaan  Kualifikasi dan
kewirausahaan kompetensi
dalam misi targetmutu; pembelajaran dan kompetensi kepala
pengelolaan sekolah sekolah kepala sekolah
 Merumuskan tujuan dan
rentan kurang selaras belummemenuhi harus memenuhi
target mutu yang
dengan visi, misi, tujuan syarat yang
akandicapai;
dan rencana ditentukan
 Menganalisis tantangan,
peluang, kekuatan, dan kerjasekolah.
kelemahansekolah;
 Membuatrencanakerjast
rategisdanrencanakerjat
ahunanuntukpelaksa-
naan peningkatanmutu;
 Meningkatkan kreasi dan
inovasi dalam
mengembangkankurikulu
m.

 Memfasilitasi
pengembangan,
penyebarluasan, dan
pelaksanaan visi pem-
belajaran yang
dikomunikasikan
dengan baik dan
didukung oleh komuni-
tassekolah;
 Menjaga dan
meningkatkan motivasi
kerja pendidik dan
tenaga kepen-
didikandenganmenggun
akansistempemberianpe
nghargaanatasprestasi
dan sangsi atas
pelanggaran peraturan
dan kodeetik;

7.3.6. Melakukan  Kualifikasi  Kepala


 Menjamin pelaksanaan  Kualifikasi dan
supervise dengan  Pelaksanaan dan sekolah
mutu proses kompetensi kepala
baik Pembelajaran kompetensi
sekolah
Dan pengelolaan kepala
pembelajaran melalui belummemenuhi
sekolah rentan sekolah harus
pelaksanaan monitoring kurang selaras memenuhi
atau supervisi. dengan syarat yang
 Mengembangkan visi,misi,tujuan ditentukan
dan rencana kerja
system penilaian dalam
sekolah
memantau
perkembangan belajar
siswa.
 Melaksanakan dan
merumuskan program
supervisi,serta
memanfaatkan hasil
supervisi untuk
meningkatkan kinerja
sekolah.
7.4.Sekolah  Perencanaa kerja  Sumber daya  Sekolah harus  Kepala
 Mengelola system
mengelola system sekolah tidak tepat manusia menyiapkan sekolah
informasi informasi manajemen
sasaran berkompeten yang saran dan  Guru
manejemen yang memadai untuk prasaran untuk
 Pemangku kepentingan terbatas untuk
mendukung kesulitan mendapatkan ditugaskan mendukung
administrasi pendidikan laporan .penyelenggara mengelola system
yang efektif ,efesien an pendidikan yang sisteminformasi. informasi
dan akuntabel. dilakukaikan oleh  SIM identik manajemen
kepala sekolah berbasis teknologi yang berbasis
 Menyediakan fasilitas teknologi
 .Proses pengawasan yang canggih
informasi yang tidak dapat di lakukan dimana sarana  Beban guru atau
efisien ,efektif,dan dengan baik baik prasarana sekolah tenaga
mudah diakses  .Komunikasi antar masihminim. kependidikan
warga sekolah di  Bebanguru/ harusmencakup
 Menugaskan seorang
guru atau tenega lingkungan sekolah tenagakependidika pada
dilaksanakan kurang ntidakmencakuppa pengelolaan
kependidikan untuk
efektif dan efisien. dapengelolaaninfor informasi
melayani permintaan - masi.  Meningkatkan
informasi maupun kemampuan
pembinaan informasi SDM yang
atau pengaduan dari berkompeten
masyarakat berkaitan untuk
dengan pengeolaan ditugaskan
sekolah baik secara mengelola
system
lisan maupun tertulis
informasi
dan semuanya direkam
dan didokumentasikan.
 Melaporkan data
informasi sekolah yang
telah
terdokumentasikan
kepada Dinas
pendidikan
kabupaten/Kota
Analisis Data Mutu

Standar Indicator Kondisi saat ini Analisis lingkungan internal Masalah


Kekuatan Kelamahan
7.1. Sekolah melakukan perencanaan 7.1.1. Memiliki visi, misi, dan 7.1.1. Memiliki visi, 7.1.2. Belum  Sekolah belum
pengelolaan tujuan yang jelas sesuai misi, dan tujuan Mengembangkan mengembangkan
ketentuan (7) yang jelas sesuai rencana kerja rencana kerja
ketentuan (7) sekolah ruang sekolah ruang
7.1.2. Mengembangkan rencana 7.1.3.Melibatkan lingkup sesuai lingkup sesuai
kerja sekolah ruang pemangku ketentuan (7) ketentuan
lingkup sesuai ketentuan kepentingan
(7) sekolah dalam
7.1.3. Melibatkan pemangku perencanaan
kepentingan sekolah dalam pengelola
perencanaan pengelolaan sekolah(7)
STNADAR PENGELOLAAN

sekolah.(7)
7.2. Program pengelolaan 7.2.1. Memiliki pedoman 7.2.1. Memiliki 7.2.3.belum  Sekolah belum
dilaksanakan sesuai ketentuan. pengelolaan sekolah pedoman Meningkatkan maksimal dalam
lengkap (6.99) pengelolaan dayaguna meningkatkan
7.2.2. Menyelenggarakan sekolah lengkap pendidik dan daya guna
kegiatan layanan (6.99) tenaga pendidik dan dan
kesiswaan(7) 7.2.2 kependidikan tenaga
7.2.3. Meningkatkan dayaguna Menyelenggaraka ( 6.99) kependidikan.
pendidik dan tenaga n kegiatan 7.2.4.Belum  Sekolah belum
kependidikan. ( 6.99) layanan Melaksanakan sepenuhnya
7.2.4. Melaksanakan kegiatan kesiswaan (7) kegiatan evaluasi melaksanakan
evaluasi diri (7) diri (7) kegiatan evaluasi
7.2.5. Membangun kemitraan dan diri
melibatkan peran serta  Sekolah belum
masyarakat serta lembaga 7.2.5.Belum maksimal dalam
lain yang relevan (6,99) Membangun membangun
kemitraan dan kemitraan dan
melibatkan peran melibatkan peran
serta masyarakat serta masyarakat
serta lembaga serta lembaga lain
lain yang relevan yang relevan
(6,99)
7.3. Kepala sekolah berkinerja baik 7.3.1. Berkepribadian dan 7.3.1.Berkepribadian 7.3.5. Belum Berjiwa  Sekolah belum
dalam dalam melaksanakan tugas bersosialisasi dengan baik dan kewirausahaan sepenuhnya
kepemimpinan. 7.3.2. Berjiwa kepemimpinan (7) bersosialisasi berjiwa
7.3.3. Mengembangkan sekolah dengan baik kewirausahaan
dengan baik 7.3.2. Berjiwa
7.3.4.Mengelola sumber daya kepemimpinan
dengan baik(7) (7)
7.3.5. Berjiwa kewirausahaan 7.3.3.Mengembangkan
7.3.6.Melakukan supervise sekolah dengan
dengan baik baik
7.3.4.Mengelola
sumber daya
dengan baik (7)
7.3.6.Melakukan
supervise
dengan baik

7.4.Sekolah mengelola system informasi 7.4.1.Memiliki system informasi 7.4.1Belum .Memiliki  Sekolah belum
manajemen manajemen sesuai ketentuan (7) sistem informasi sepenuhnya
manajemen sesuai memiliki sistem
ketentuan informasi
manajemen sesuai
ketentuan

Analisi Akar Masalah

Standar Akar masalah Rekomendasi perbaikan


Sekolah belum mengembangkan rencana kerja sekolah ruang lingkup sesuai
ketentuan Sekolah perlu mengembangkan rencana kerja sekolah dengan ruang
 Sekolah belum menyusun rencana kerja jangka menengah lingkup sesuai ketentuan.
 Sekolah belum menyususn rencana kerja tahunan
 Kepala sekolah belum mengembangkan rencana kerja sekolah
Sekolah belum maksimal dalam meningkatkan daya guna pendidik dan Sekolah perlu meningkatkan dayaguna pendidik dan tenaga
tenaga kependidikan. kependidikan
 Program pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan tidak
terencanakan dalam rencana kerja sekolah
 Dewan pendidik tidak dilibatkan dalam perencanaan pengelolaan
 Kepala sekolah belum maksimal menjalankan tugas
kepemimpinanya.
STANDAR PENGELOLAAN

Sekolah belum sepenuhnya melaksanakan kegiatan evaluasi diri Sekolah perlu melaksanakan kegiatan evaluasi diri
 Sekolah belum sepenuhnya mengembangkan prosedur evaluasi diri
secara mandiri
 Sekolah kurang memahami manfaat dari evaluasi diri sekolah
 Kepala sekolah belum sepenuhnya mampu menjalankan tugas
kepemimpinannya
Sekolah belum maksimal dalam membangun kemitraan dan melibatkan Sekolah perlu membangun kemitraan dan melibatkan peran serta
peran serta masyarakat serta lembaga lain yang relevan masyarakat serta lembaga lain yang relevan.
 Program kemitraan dan pelibatan masyarakat tidak terencanakan
dalam rencana kerja sekolah
 Kepala sekolah masih perlu bimbingan dalam meningkatkan
program kemitraan

Kepala sekolah belum sepenuhnya berjiwa kewirausahaan Kepala sekolah harus meningkatkan jiwa kewirausahaan.
 Sekolah belum sepenuhnya menganalisis
tantangan ,peluang,kekuatan,dan kelemahan sekolah.
 Sekolah belum maksimal dalam meningkatkan kreasi dan inovasi
dalam mengembangkan kurikulum.
 Sekolah belum membuat rencana kerja strategis dan rencana kerja
tahunan untuk pelaksanaan peningkatan mutu
Sekolah belum sepenuhnya memiliki sistem informasi manajemen sesuai Sekolah perlu meningkatkan sistem informasi manajemen sesuai
ketentuan ketentuan
 Sekolah belum sepenuhnya mengelola sistem informasi manajemen
yang memadai untuk mendukung administrasi pendidikan yang
efektif, efesien dan akuntabel
 sekolah belum maksimal dalam berkomunikasi antara warga sekolah
di lingkungan sekolah dilaksanakan kurang efektif dan efesien

LK 2
PENYUSUNANAN RENCANA PENINGKATAN MUTU

STANDAR MASALAH AKAR MASALAH REKOMENDASI PROGRAM KEGIATAN VOLUME BIAYA SUMBER
DANA

 Sebagian peserta  Pengelolaan


didik belum sekolah terkait  Sekolah - Penerapan - hadir di sekolah Semua
memiliki pengembangan memberi disiplin diri tepat waktu siswa
perilaku yang perilaku dan sikap untuk kehadiran - bertutur kata
motivasi dan
mencerminkan belum terfokus dan di sekolah yang lemah
memfasilitasi - Penerapan lembut terhadap
sikap di siplin terencanakan
 Sebagian peserta siswa agar sikap santun guru dan teman
dengan optimal
didik belum memiliki terhadap guru -mengakui
perilaku dan dan teman kesalahan yang
KOMPETENSI KELULUSAN

memiliki
perilaku yang sikap beriman - Peneraapan dilakukan oleh
mencerminkan memalalui sikap jujur di siswa terhadap
sikap santun lingkungan guru
pembiasaan
 Sebagian peserta sekolah - melaksanakan
(budaya - Penerapan piket kelas
didik belum
sekolah) dan sikap sesuai dengan
memilki perilaku
yang keteladanan bertanggung jadwalnya
mencerminkan untuk jawab
sikap jujur memwujudkan dilingkungan
 Sebagian peserta aktivitas sekolah
didik belum pembalajaran
memiliki baik di dalam
perilaku yang
dan diluar kelas.
mencerminkan
sikap
bertanggung
jawab

 sebagian siswa - Gaya dan metode - Sekolah - Peningkatan - Workshop Semua


belum memilki pembelajaran yang memberikan pengembang pengembang siswa
pengetahuan di terapkan tidak pengetahuan an an
faktual,prosedura mengarah pada tentang kekuatan kurikulum kurikulum
l,konseptual dan bakat, minat dan dan kelemahan tingkat tingkat
metakognitif kemampuan belajar diri sendiri dan satuan satuan
siswa menggunakannya pendidikan pendidikan
dalam
mempelajari ilmu
pengetahuan,
teknologi, seni
dan budaya
dalam
kemampuan
belajar siswa
 Sebagian peserta - Kompetensi  Sekolah - Peningkatan - Belajar Semua
didik belum keterampilan ini memfasilitasi keterampilan mandiri dan siswa
memilki belum di siswa untuk berpikir dan di bantu
keterampilan integrasikan dengan mampu memiliki bertindak oleh dewan
berpikir dan baik dalam kegiatan keterampilan kreatif guru dan
bertindak pembelajaran di berpikir dan tenaga
 Sebagian peserta sekolah betindak kreatif - Peningkatan pendidik
didik belum - Pengelolaan melalui kegiatan
memiliki sekolah terkait pengalaman pengembang
keterampilan fasilitas pembelajaran dan an diri siswa
berpikir dan pengembangan kegiatan
bertindak kritis keterampilan siswa  Sekolah
 Sebagian peserta belum terfokus dan memfasilitasi
didik belum terencanakan siswa dalam
memilki dengan optimal pengembangan
keterampilan keterampilan diri
berpikir dan dalam bentuk
bertindak kegiatan pelajaran
kolaboratif per individu siswa
 Sebagian peserta maupun
didik belum kelompok
memilki  Sekolah
keterampilan menyediakan
berpikir dan tenaga khusus
tindak dalam pembinaan
komunikatif ekstrakurikuler

STANDA MASALAH AKAR MASALAH REKOMENDASI PROGRAM KEGIATAN VOLUME BIAYA SUMBER
R DANA
 Perangkat  Kemampuan - Sekolah - Peningkatan - Workshop 1 keg Rp 250.000 Dana Bos
pembelajaran sebagian guru memfasilitasi kemampuan penyusunan ( semua
belum senuhnya dalam menyususun guru untuk guru dalam perangkat guru )
menyesuaikan perangkat belum meningkatkan penyusunan pembelajara
dengan tengkat sepenuhnya kemampuannya perangkat n
kompetensi siwa memnyesuaikan dalam menyusun pembelajara
 Perangkat dengan tingkat perangkat n
STANDAR ISI

pembelajaran kompetensi siswa pembelajaran


belum
sepenuhnya  Kemampuan - Sekolah
menyesuaikan sebagian guru memfasilitasi
dengan ruang dalam menyusun guru untuk
lingkup materi perangkat meningkatkan
pembelajaran pembelajaran belum kemampuannya
sepenuhnya dalam menyusun
menyesuaikan perangkat
dengan ruang pembelajaran
lingkup materi
pembelajaran
 Sekolah belum - Kemampuan - Sekolah - Peningkatan - Workshop 1 keg Rp. 250.000 Dana Bos
sepenuhnya sebagian guru memfasilitasi kemampuan pengembang (semua
mengembangkan dalam guru untuk guru dalam an guru )
perangkat mengembangkan meningkatkan pengembang kurikulum
kurikulum kurikulum masih kemampuannya an tingkat
tingkat satuan terbatas dalam kurikulum satuan
pendidikan mengembangkan tingkat pendidikan
kurikulum satuan
tingkat satuan pendidikan
pendidikan
- Sekolah - Peningkatan - Melaksanak 1x Rp. Dana Bos
 Sekolah belum - Pendidik yang memfasilitasi kemampuan an kegatan seminggu 150.000/bulan
sepenuhnya memiliki kompetensi pendidik untuk pendidik paramuka
melaksanakan sesuai bidang binaan meningkatkan dalam - Melaksanka ( kelas 4,5
kegiatan siswa masih terbatas kompetensinya pembinaan n kegiatan &6)
pengembangan sesuai dengan siswa olahraga
diri siswa binaan siswa

STANDAR MASALAH AKAR MASALAH REKOMENDASI PROGRAM KEGIATAN VOLUME BIAYA SUMBER
DANA
Pelaksanaan evaluasi  Kepala sekolah  Kepala sekolah  Peningkatan  Pelaksanaan 1 kali
dari kepala sekolah belum memberikan dan pengawan pelaksanaan supervisi dan dalam -- -
belum maksimal. solusi tindak lanjut perlu supervisi pembimbinga sebulan
setelah melakukan meningkatkan akademik n guru secara
supervisi intensitas dan terjadwal Semua
 Intensitas supervisi supervisi dan pembimbin guru
kepala sekolah pembimbingan gan guru.
masi rendah. terhadap guru.
 Pelaksanaan
pengembangan
keprofesionalan
pendidik secara
berkelanjutan
STANDAR PROSES

kurang optimal
Belum mengelolah  Sebagian tenaga  Tenaga pendidik  Meningkatk  Belajar 1 keg - -
kelas sebelum pendidik belum perlu an mandiri dan
memulai menyampaikan dan meningkatkan kemampuan diskusi
pembelajaran menjelaskan silabus kemampuan tenaga dengan teman
mata pelajaran dalam pendidik sejawad
kepada siswa pada mengelolah kelas dalam  Menyampaika
awal pembelajaran sebelum memulai mengelolah n dan
 Tenaga pendidik pembelajaran kelas menjelaskan
belum silabus mata
menyampaiakn pelajaran
cakupan materi dan pada awal
uraian kegiatan pembelajaran
sesuai silabus  Menyampaiak
an cakupan
materi dan
dan uraian
kegiatan
sesuai
silabuas
Belum mendorong  Tenaga pendidik  Tenaga pendidik  Memberika  Menyediakan 1 keg - -
siswa mencari tahu. belum memahami perlu n fasilitas
model belajar meningkatkan pemahaman sumbe belajar
berbasis pemahamannnya kepada  Mengajarkan
penyingkapan atau tentang cara tenaga tehnik atau
penelitian mendorong siswa pendidik cara
 Pemahaman mencari tahu. cara menemukan
pendidik dalam mendorong sumber
mendorong siswa siswa  Menggunakan
mencari tahu masih mencari berbagai
kurang. tahu macam model
dan metode
pembelajaran
Belum mengarah  Belum mampu  Memberikan  Peningkatan  KKG 1 Keg Rp,500,000 Dana bos
pada penggunaan menentukan pelatihan kepada professional  Diskusi
pendekatan ilmiah strategi pendidik dalam guru kelompok 17 guru
pembelajaran yang Diklat dan KKG. tentang
mampu  Tenaga pendidik pembelajara - - -
mengarahkan dan perlu n yang  Mengajarkan
memfasilitasi meningkatkan mengarah cara ,
pembelajaran dan mengkaji pada membuat
 Proses lebih dalam pendekatan langkah-
pembelajaran yang kemampuan ilmiah langkah, dan
dilakukan guru mengelola prosedur.
dalam kelas belum Pembelajaran  Melaksanaka
mengarah pada menuju n
penggunaan penguatan pembelajaran
pendekatan ilmiah pendekatan saintifik
 Kurangnya ilmiah
pemahaman guru
tentang
pembelajaran yang
mengarah pada
penggunaan
pendekatan ilmiah.

Belum melakukan  Belum  Memberikan  Meningkatk  KKG 1 keg Rp,500.000 Dana bos
pembelajaran menemukan pemahaman an
berbasis kompetensi strategi yang kepada tenaga pemahaman
tepat untuk pendidik tentang guru  Menjadikan - - -
mengatasi siswa pembelajaran tentang konten dari
yang terkendala berbasis pembelajara berbagai
dala menguasai kompetensi n berbasis sumber
pembelajaran kompetensi sebagai
 Kemampuan sarana untuk
penilaian belum mengembang
optimal kan atau
 Masi kesulitan membantu
untuk siswa
mengidentifikasi mencapai
kompetensi dasar kompetensi
yang paling
penting untuk
dikuasai
Belum memberikan  Pengembangan  Guru perlu  Peningkatan  Melaksanaka kontinyu - -
pembelajaran terpadu konten meningkatkan kualitas n
pembelajaran yang kemampuan proses pembelajaran
mengintegrasikan mengelola pembelajara tematik
antar disiplin ilmu pembelajaran n terpadu
merupakan hal secara Terpadu.
yang rumit bagi
pendidik.
Belum melaksanakan  Terkendala dalam  Guru perlu  Peningkatan  Menyusun 1 keg - -
pembelajaran dengan pemilihan meningkatkan kualitas soal yang
jawaban yang permasalahan yang kemampuan pengelolaan menghasilkan
kebenarannya multi dapat dijadikan dalam mengelola pembelajara jawaban
dimensi sebagai studi kasus Pembelajaran n multidimensi
dalam dengan jawaban bukan
pembelajaran yang jawaban
kebenarannya tunggal.
multidimensi
Belum melaksanakan  Kreatifitas pendidik  Guru perlu  Meningkatk  Menyusun 1 keg - -
pembelajaran menuju dalam meningkatkan an soal yang
pada keterampilan mengembangkan kemampuan kreatifitas memerlukan
aplikatif kreatifitas siswa dalam mengelola pendidik jawaban
masi kurang Pembelajaran dalam berfikir
 Kemampuan guru menuju mengelola tingkat tinggi
sebagai fasilitator keterampilan pembelajara (soal host)
belum maksimal aplikatif n
 Belum menguasai
model – model
pembelajaran
Belum  Pembinaan karakter  Guru perlu  Peningkatan  Mengintegras Kontinyu - -
Mengutamakan siswa belum meningkatkan pengetahua ikan
pemberdayaan siswa terintegrasi dengan kemampuan n tenaga pembinaan
sebagai pembelajar baik dalam dalam pendidik karakter siswa
sepanjang hayat. pembelajaran Pemberdayaan tentang dalam
intrakurikuler siswa sebagai pemberdaya kegiatan
 Guru kurang pembelajar an siswa pembelajaran
memperhatikan sepanjang hayat . sebgai  Menciptakan
bahwa dirinya . pelajar lingkungan
adalah teladan bagi sepanjang belajar yang
siswa hayat. kondusif
 Memberikan
teladan yang
baik kepada
siswa
Belum Menerapkan  Tenaga pendidik  Guru perlu  Meningkatk  Belajar 1 keg - -
prinsip bahwa siapa belum mampu meningkatkan an mandiri dan
saja adalah guru,siapa mengelolah kelas pelaksanaan pemahaman diskusi
saja adalah siswa,dan dengan baik Pembelajaran tenaga kelompok
dimana saja adalah  Membutuhkan yang pendidik  Tenaga
kelas waktu yang lama menerapkan tentang pendidik
untuk menerapkan prinsip bahwa pengelolaan perlu belajar
prinsip siapa saja adalah kelas lebih banyak
guru, siapa saja dari berbagai
adalah siswa, sumber
dan di mana saja
adalah kelas
Belum mengakui atas  Tenaga pendidik  Guru perlu  Meningkatk  Memberikan kontinyu - -
perbedaan individual belum mampu meningkatkan an bimbingan
dan latar belakang memberikan strategi kempuan pengetahua dan konseling
budaya siswa. yang efektif memahami dan n guru kepada siswa
 Tenaga pendidik mengakui atas dalam hal  Memvariasika
belum maksimal perbedaan perbedaan n jenis
dalam memberikan individual dan individu metode
penguatan dan latar belakang dalam belajar
umpan balik budaya siswa proses  Membuat
terhadap respon pembelajara kelompok
siswa n belajar yang
 Tenaga pendidik jumlahnya
belum menyesuaikan kecil
materi pelajaran  Menghargai
dengan kecepatan perbedaan
dan kemampuan dan lebih
belajar siswa mengenal
siswa.
Belum menerapkan  Saran dan prasarana  Mendiskusikan  Meningkatk  Tenaga
metode pembelajaran yang ada belum metode yang harus an pendidik
sesuai karakter siswa memadai di ambil dalam pemahaman perlu
 Tenagan pendidik suatu guru enguasai
belum mampu pembelajaran terhadap berbgai
memilih metode dengan teman metode macam model
pembelajaran yang sejawad pembelajara atau metode
sesuai  Guru perlu n yang pembelajaran
meninkatkan sesuai  Memberikan
kemampuannya tes intelegensi
dalam dan tes minat
menerapkan dan bakat
metode kepada siswa
pembelajaran  Memberikan
sesuai bimbingan
karakteristik dan konseling
siswa
Belum  Kurangnya sarana  Guru perlu  Meningkatka  Workshop 1 keg Rp.1.500.000 Dana Bos
memanfaatkan media dan prasarana yang meningkatkan n kemampuan pemanfaatan
pembelajaran dalam memadai. kemampuan guru dalam media 17 guru
meningkatkan  Belum mampu dalam memanfaatka pembelajaran
efesiensi dan memilih dan memanfaatkan n media
efektifitas menggunakan media pembelajaran
pembelajaran metode pembelajaran
pembelajaran yang untuk
sesuai. meningkatkan
 Belum sepenuhnya efektivitas
menerapkan media pembelajaran
pembelajaran yang
sesuai dengan
karakter siswa dan
KD pembelajaran.

Belum menggunakan  Tenaga pendidik  Guru perlu  Memanfaatka  Belajar di - -


aneka sumber belajar. belum menemukan meningkatkan n sumber luar kelas
metode kemampuan belajar yang  Menyediakan
pemanfaatan melaksanakan ada sumber
sumber belajar yang Pembelajaran dilingkungn belajar
tepat Berbasis Aneka sekolah
 Tenaga pendidik Sumber Belajar
belum maksimal
dalam
memanfaatkan
sumber daya yang
ada
Sebagian guru belum  Waktu yang  Guru perlu  Meningkatka  Memberikan
maksimal dalam dialokasikan meningkatkan n kemampuan umpan balik
mengelola kelas saat terpakai dalam kemampuan guru dalam terhadap
menutup kegiatan inti mengelola kelas mengolah proses dan
pembelajaran.  Tenaga pendidik saat melakukan kelas saat hasil
belum maksimal kegiatan menutup menutup pembelajaran
dalam mengatur pembelajaran pembelajran  Tenaga
waktu saat menutup pendidik
pembelajaran melakukan
kegiatan
tindak lanjut
dalam bentuk
pemberian
tugas atau
kelompok
Belum melakukan  Guru kurang  Guru perlu  Peningkatan  Workshop 1 keg Rp.1.500.000 Dana Bos
penilaian otentik memahami meningkatkan penyamaan peningkatan
secara komprehensip prosedur penilaian kemampuan persepsi guru penilaian
otentik dengan baik memanfaatkan dalam otentik.
karena banyaknya hasil penilaian melakukan
instrument otentik penilaian
penilaian yang otentik
digunakan.
 Guru yang mampu
melakukan
penilaian otentik
secara
berkelanjutan
sangat terbatas.
Belum  Terbatasnya  Kepala sekolah  Meningkatka  Mengarsipka 1 keg Setiap bulan -
menindaklanjuti hasil laporan hasil perlu menindak n supervisi n laporan
pengawasan proses pengawasan proses lanjuti hasil pembelajaran hasil
pembelajaran. pembelajaran supervisi proses supervisi
 Kunjungan dan pembelajaran.  Memberikan
pembinaan dari supervisi
pengawas sekolah kepada
tidak berkala dan tenaga
berkelanjutan pendidik
secara
kontinyu

STANDAR MASALAH AKAR MASALAH REKOMENDASI PROGRAM KEGIATAN VOLUME BIAYA SUMBER
DANA
4.1. Aspek penilaian Perangkat penilaian Meningkatkan cara Meningkatkan 1.Belajar Semua
belum sepenuhnya terutama untuk penilaian kerja memperbaiki cara kerja dan mandiri guru
PENILAIAN
STANDAR

sesuai dengan ranah sikap dan keterampilan dan memperbaiki memperbaiki


memiliki indikator perangkat pelajaran perangkat 2. Diskusi
penilaian yang tidak pada satuan pembelajaran dengan
lengkap pendidikan dan dan penilaian teman sejawat
memperbanyak
evaluasi siswa
Pemahaman sebagian Memberikan Peningkatan Pelatihan Semua 500.000 Dana bos
4.2. hanya sebagian guru terhadap proses pemahaman kepada pemahaman dan penyusunan guru
guru yang memiliki penilaian masih belum guru tentang cara kerja dalam penilain yang
jenis tehknik optimal penilaian dan penyususnan lengkap
penilaian yang memperbaiki penilaian
objektif dan perangkat penilain
akuntabel pada satuan
pendidikan dan
memperbanyak
evaluasi siswa
4.3. Sekolah belum Pendidik perlu Peningkatan Worshop tekhnik Semua 500.000 Dana bos
sepenuhnya Sekolah belum meningkatkan sumber daya sistem penilaian guru
menindaklanjuti sepenuhnya kemampuan dalam manusia (sdm)
pelaporan penilaian mengembangkan melengkapi bagi guru dalam
perangkat penilaian perangkat tekhnik sistem penilaian
penilaian
Kurangnya sarana dn Memenuhi sarana Peningkatan Pelatihan Semua 500.000
4.4. hanya sebagian prasarana yang dan prasarana menggunakan tekhnik sistem guru Dana bos
guru yang memadai,belum mampu penilaian yang sesuai format penilaian penilaian melalui
menggunakan memilih dan instrumen yang sesuai instrumen yang
instrumenn penilaian menggunakan metode instrumen sesuai
sikap penilaian yang sesuai
dan belum sepehuhnya
menerapkan pelaporan
yang sesuai

 Guru kurang  Penetapan Peningkatan Worshop Semua 500.000 Dana bos


4.5. Guru belum memahami standarisasi kemampuan standarisasi guru
sepenuhnya prosedur penilaian instrumen penerapan penilaian
melaksanakan kelulusan dengan penilaian standarisasi kelulusan
kelulusan siswa baik karena kelulusan yang penilaian
berdasarkan banyaknya memadai atau kelulusan
pertimbangan yang instrument yang dibutuhkan
sesuai penilaian yang
digunakan.
 Guru yang mampu
melakukan
penilaian otentik
secara
berkelanjutan
sangat terbatas.

STANDAR MASALAH AKAR MASALAH REKOMENDASI PROGRAM KEGIATAN VOLUME BIAYA SUMBER
DANA
 Sebagian guru - Adanya kuota - Mengusulkan - Penambaha - Mendata Semua Pemda
PTK belum memiliki terhadap jumlah kepadaPemerinta n jumlah guru guru guru yang
sertifikat guru yang akan h agar guru yang yang belum belum
pendidik disertifikasi mengupayakan akan sertifikasi sertifikasi
runtuk disertifikasi
menambah
jumlah guru yang
akan disertifikasi
- Sebagian Guru - Sekolah 1 keg Rp. 250.000 Dana Bos
 Sebagian guru belum mamahami memfasilitasi
tentang kompetensi guru dalam - Peningkata - Pelatihan
masih kurang
dalam pedagogic mengembangkan n peningkatan
kompetensi kompetensi kompetensi kompetensi
pedagogic pedagogic guru guru

- Sebagaian Guru
belum memahami - Sekolah
 Sebagian guru
tentang kompetensi memfasilitasi
masih kurang
kepribadian guru dalam
dalam
kompetensi mengembangkan
kepribadian kompetensi
kepribadian

- Sebagian Guru - Sekolah


 Sebagian guru belum memahami memfasilitasi
masih kurang tentang kompetensi guru dalam
dalam professional mengembangkan
kompetensi kompetensi
profesional profesional
- Sebagian Guru
belum memahami - Sekolah
 Sebagian guru tentang kompetensi memfasilitasi
masih kurang social guru dalam
dalam mengembangkan
Kompetensi kompetensi
social sosial
 Kompetensi - Kepala sekolah - Kepala sekolah - Peningkatan - Pelatihan 1 keg Rp.250.000 Dana Bos
kepribadian belum memahami perlu kompetensi peningkatan
kepala sekolah tentang kompetensi meningkatkan kelapa komptensi
masih kurang kepribadian kompetensi sekolah kepala
 Kompetensi - Kepala sekolah kepribadian sekolah
manajerial kepala belum memahami - Kepala sekolah
sekolah masih tentang kompetensi perlu
kurang manjerial meningkatkan
 Kompetensi - Kepala sekolah kompetensi
kewirausahaan belum memahami manajerial
kepala sekolah tentang kompetensi - Kepala sekolah
masih kurang kewirausahaan perlu
 Kompetensi - Kepala sekolah meningkatkan
supervise kepala belum memahami kompetensi
sekolah masih tentang kompetensi kewirausahaan
kurang supervise - Kepala sekolah
 Kompetensi - Kepala sekolah perlu
social kepala belum memahami meningkatkan
sekolah masih tentang kompetensi kompetensi
kurang social suuvervisi
- Kepala sekolah
perlu
meningkatkan
kompetensi sosial
 Sekolah tidak - Sekolah tidak - Sekolah perlu - Pengalokasi - Penyususna 1 org 700.000/bulan Dana Bos
memiliki kepala memiliki biaya mengalokasiakan an dana n RKAS
tenaga untuk menyiapkan dana untuk dalam sekolah
administrasi kepala tenaga menyiapkan rangka
administrasi kepala tenaga memyiapkan
administrasi kepala
tenaga
administras
 Sekolah tidak - Sekolah tidak - Sekolah perlu - Pengadaan - Pembanguna 1 unit 150 Juta Dana DAK
memiliki kepala memiliki mengusulkan ruang n ruang
tenaga laboratorium kepihak laboratorium laboratorium
laboratorium pemangku
kepentingan
 Sekolah tidak untuk
memiliki tenaga menyediakan
teknisi laboran laboratorium

 Sekolah tidak - Sekolah tidak - Sekolah perlu - Pengalokasi - Penyusunan 1 org 700.000/bulan Dana Bos
memiliki kepala memiliki biaya mengalokasiaka an dana RKAS
tenaga untuk menyiapkan n dana untuk salam sekolah
pustakawan kepala tenaga menyiapkan rangka
pustakawan kepala tenaga menyiapkan
administrasi kepala
tenaga
pustakwan

STANDAR MASALAH AKAR MASALAH REKOMENDASI PROGRAM KEGIATAN VOLUME BIAYA SUMBER
DANA
 Sekolah belum  Sekolah kurang  Sekolah perlu  Pemenuhan  Pengadaan  Dana DAK
memiliki ragam mengetahui menyiapkan prasarana prasarana 1
PRASARANA

prasarana sesuai prasarana yang prasarana yang penunjang penunjang di 1 unit


SARANA

ketentuan disyaratkan dibutuhkan oleh di sekolah sekolah


sekolah
 Sekolah tidak  Luas lahan dan  Sekolah  Pengadaan  Pembanguna 1 unit 150 juta Dana DAK
memiliki bangunan terbatas mengajukan Laboratoriu n ruang
laboratorium IPA  Pengadaan sarana kepada n IPA Laboratorium
hanya mengandalkan pemangku IPA
 Sekolah tidak bantuan dari kepentingan
memiliki pemerintah untuk
laboratorium IPA pembangunan
layak pakai laboratorium IPA

 Sekolah belum  Luas lahan dan  Sekolah  Pengadaan  Pembanguna 1 unit 150 juta Dana DAK
memilki ruang bangunan terbatas mengajukan ruang UKS n ruang UKS
UKS sesuai  Pengadaan sarana kepada
standar hanya mengandalkan pemangku
 Sekolah tidak bantuan dari kepentingan
memiliki tempat pemerintah untuk
ibadah  Luas lahan dan pembangunan
 Sekolah belum bangunan terbatas ruang UKS  Pembanguna 1 unit 150 juta Dana DAK
 Pengadaan sarana  Pengadaan
memiliki jamban  Sekolah n tempat
hanya mengandalkan tempat
sesuai standar mengajukan ibadah
bantuan dari ibadah
 Sekolah tidak kepada
memiliki gudang pemerintah pemangku
 Sekolah tidak  Luas lahan dan kepentingan
memiliki ruang bangunan terbatas untuk
sirkulasi  Pengadaan sarana pembangunan
 Sekolah belum hanya mengandalkan tempat ibadah
 Pengadaan  Pembanguna 2 unit 40 juta Dana DAK
memiliki tempat bantuan dari  Sekolah
jamban n jamban
parkir yang pemerintah mengajukan
memadai kepada
pemangku
kepentingan
untuk
pembangunan
jamban 1 unit 5 juta Dana BOS
 Pengadaan  Pembanguna
 Sekolah tempat n tempat
mengajukan parkir parkir
kepada
pemangku
kepentingan
untuk 2 unit 170 juta Dana DAK
pembangunan
 Pengadaan  Pembanguna
gudang
ruang n ruang
 Sekolah
sirkulasi sirkulasi
mengajukan
kepada
pemangku
kepentingan
untuk
pembangunan
ruang sirkulasi

Sumber dana
Volume

Biay
a
Standar Masalah Akar Masalah Program
Rekomendasi Kegiatan
 Sekolah belum  Sekolah belum  Sekolah perlu  Mengoptimalk  Sekolah 1 kali RP. 250.000 Dana Bos
mengembangkan menyusun rencana mengembangkan an membuat kegiatan
rencana kerja kerja jangka rencana kerja pengembangan rencana kerja
sekolah ruang menengah sekolah dengan rencana kerja sekolah
lingkup sesuai  Sekolah belum ruang lingkup sekolah jangka
ketentuan menyususn sesuai ketentuan. menengah dan
rencana kerja menyusun
tahunan rencana kerja
 Kepala sekolah tahunan
belum
mengembangkan
rencana kerja
sekolah
STANDAR PENGELOLAAN

 Sekolah belum  Program  Sekolah perlu  Peningkatkan  Pelatihan 1 kali RP. 250.000 Dana Bos
maksimal dalam pendayagunaan meningkatkan pendayagunaa peningkatan kegiatan
meningkatkan daya pendidik dan dayaguna pendidik n pendidik dan pendayaguna
guna pendidik dan tenaga dan tenaga tenaga an pendidik
dan tenaga kependidikan tidak kependidikan kependidikan. dan tenaga
kependidikan. terencanakan kependidikan
dalam rencana
kerja sekolah
 Dewan pendidik
tidak dilibatkan
dalam perencanaan
pengelolaan
 Kepala sekolah
belum maksimal
menjalankan tugas
kepemimpinanya.
 Sekolah belum  Sekolah belum  Sekolah perlu  Meningkatkan  Belajar 1 kali RP. 250.000 Dana Bos
sepenuhnya sepenuhnya melaksanakan pelaksanaan mandiri kegiatan
melaksanakan mengembangkan kegiatan evaluasi kegiatan mengenai
kegiatan evaluasi prosedur evaluasi diri evaluasi diri evaluasi diri
diri diri secara mandiri
 Sekolah kurang
memahami
manfaat dari
evaluasi diri
sekolah
 Kepala sekolah
belum sepenuhnya
mampu
menjalankan tugas
kepemimpinannya
 Sekolah belum  Program kemitraan  Sekolah perlu  Meningkatkan  Sosialisasi 1 kali RP. 250.000 Dana Bos
maksimal dalam dan pelibatan membangun kemitraan dan rencana kerja kegiatan
membangun masyarakat tidak kemitraan dan pelibatan sekolah
kemitraan dan terencanakan melibatkan peran peran serta kepada
melibatkan peran dalam rencana serta masyarakat masyarakat masyarakat
serta masyarakat kerja sekolah serta lembaga lain serta lembaga dan lembaga
serta lembaga lain  Kepala sekolah yang relevan. lain lain
yang relevan masih perlu
bimbingan dalam
meningkatkan
program kemitraan

 Sekolah belum  Sekolah belum  Kepala sekolah  Meningkatka  Worshop 1 kali RP. 250.000 Dana Bos
sepenuhnya sepenuhnya harus n jiwa mengenai kegiatan
berjiwa menganalisis meningkatkan kewirausahaa peningkatan
kewirausahaan tantangan ,peluang, jiwa n jiwa
kekuatan,dan kewirausahaan. kewirausaha
kelemahan an
sekolah.
 Sekolah belum
maksimal dalam
meningkatkan
kreasi dan inovasi
dalam
mengembangkan
kurikulum.
 Sekolah belum
membuat rencana
kerja strategis dan
rencana kerja
tahunan untuk
pelaksanaan
peningkatan mutu
 Sekolah belum  Sekolah belum  Sekolah perlu  Meningkatkan  Pelatihan 1 kali RP. 250.000 Dana Bos
sepenuhnya sepenuhnya meningkatkan sistem peningkatan kegiatan
memiliki sistem mengelola sistem sistem informasi informasi sistem
informasi informasi manajemen sesuai manajemen informasi
manajemen sesuai manajemen yang ketentuan sesuai manajemen
ketentuan memadai untuk ketentuan sesuai
mendukung ketentuan
administrasi
pendidikan yang
efektif, efesien dan
akuntabel
 sekolah belum
maksimal dalam
berkomunikasi
antara warga
sekolah di
lingkungan sekolah
dilaksanakan
kurang efektif dan
efesien
LK 3
IMPLEMANTASIPEMENUHAN MUTU SDN 54 SALUPIKUNG

STANDAR PROGRAM KEGIATAN PENAGGUNG JAWAB PEMANGKU WAKTU BUKTI FISIK


KEPENTINGAN YANG PELAKSANAAN
DILIBATKAN
 Kepala sekolah  Kepala sekolah - Daftar
- Penerapan disiplin - Hadir di sekolah  Pengawas hadir
diri untuk tepat waktu  Narasumber - Panduan
kehadiran di - Bertutur kata yang  Guru kegitan
sekolah lemah lembut - Foto
- Penerapan sikap terhadap guru dan kegiatan
santun terhadap teman - Laporan
guru dan teman - Mengakui pelaksanaa
- Peneraapan sikap kesalahan yang n kegiatan
jujur di lingkungan dilakukan oleh
sekolah siswa terhadap
- Penerapan sikap guru
KOMPETENSI KELULUSAN

bertanggung jawab - Melaksanakan


dilingkungan piket kelas sesuai
sekolah dengan jadwalnya
- P eningkatan - Workshop  Kepala sekolah  Kepala sekolah - Daftar
pengembangan pengembangan  Pengawas hadir
kurikulum tingkat kurikulum tingkat  Narasumber - Panduan
satuan pendidikan satuan pendidikan  Guru kegitan
- Foto
kegiatan
- Laporan
pelaksanaa
n kegiatan
- Peningkatan - Belajar mandiri  Kepala sekolah  Kepala sekolah - Daftar
keterampilan dan di bantu oleh  Pengawas hadir
berpikir dan dewan guru dan  Narasumber - Panduan
bertindak kreatif tenaga pendidik  Guru kegitan
- Foto
kegiatan
- Peningkatan - Laporan
kegiatan pelaksanaa
pengembangan diri n kegiatan
siswa

STANDAR PROGRAM KEGIATAN PENAGGUNGJAWAB PEMANGKU WAKTU BUKTI FISIK


KEOENTINGAN PELAKSANAAN
YANG DILIBATKAN
 Peningkatan  Workshop  Kepala sekolah  Kepala sekolah 2021 - Daftar hadir
kemampuan guru penyusunan  Pengawas - Panduan
dalam penyusunan perangkat  Narasumber kegitan
perangkat pembelajaran  Guru - Foto
pembelajaran kegiatan
- Laporan
pelaksanaan
kegiatan
 Peningkatan  Workshop  Kepala sekolah  Kepala sekolah 2021 - Daftar hadir
kemampuan guru pengembangan  Pengawas - Panduan
STANDAR ISI

dalam pengembangan kurikulum tingkat  Narasumber kegitan


kurikulum tingkat satuan pendidikan  Guru - Foto
satuan pendidikan kegiatan
- Laporan
pelaksanaan
kegiatan
 Peningkatan  Melaksanakan  Kepala sekolah  Kepala sekolah 2021 - Daftar hadir
kemampuan pendidik kegatan paramuka  Guru - Panduan
dalam pembinaan  Melaksankan kegitan
siswa kegiatan olahraga - Foto
kegiatan
- Laporan
pelaksanaan
kegiatan

STANDAR PROGRAM KEGIATAN PENANGGUNG JAWAB PEMANGKU WAKTU BUKTI FISIK


KEPENTINGAN PELAKSANAAN
YANG DILIBATKAN
P  Kepala sekolah dan  Peningkatan  Kepala sekolah  Kepala sekolah Semester satu dan  Hasil
pengawan perlu pelaksanaan supervisi  Pengawas dua supervisi
R meningkatkan akademik dan  Guru kepala
intensitas supervisi pembimbingan guru. sekolah
O dan pembimbingan  Dokumentasi
terhadap guru.
S  Meningkatkan  Belajar mandiri dan  Kepala sekolah  Kepala sekolah 2021  silabus
kemampuan tenaga diskusi dengan teman  guru
E pendidik dalam sejawad
mengelolah kelas  Menyampaikan dan
S
menjelaskan silabus
mata pelajaran pada
awal pembelajaran
 Menyampaiakan
cakupan materi dan dan
uraian kegiatan sesuai
silabuas
 Memberikan  Menyediakan fasilitas  Kepala sekolah  Kepala sekolah  materi model
pemahaman kepada sumbe belajar  guru model
tenaga pendidik cara  Mengajarkan tehnik pembelajaran
mendorong siswa atau cara menemukan
mencari tahu sumber
 Menggunakan berbagai
macam model dan
metode pembelajaran
 Peningkatan  KKG  Kepala sekolah  Kepala sekolah 2021  Daftar hadir
professional guru  Diskusi kelompok  Pengawas  Matrik dan
tentang pembelajaran  Mengajarkan cara ,  Guru jadwal
yang mengarah pada membuat langkah- kegiatan
pendekatan ilmiah langkah, dan prosedur.  Dokumentasi
 Melaksanakan  Laporan
pembelajaran saintifik. kegiatan
pelaksanaan
 Meningkatkan  KKG  Kepala sekolah  Kepala sekolah  Aneka
pemahaman guru  Menjadikan konten  Guru sumber
tentang pembelajaran dari berbagai sumber belajar
berbasis kompetensi sebagai sarana untuk
mengembangkan atau
membantu siswa
mencapai kompetensi
 Peningkatan kualitas  Melaksanakan  Kepala sekolah  Kepala sekolah 2021  perangkat
proses pembelajaran pembelajaran tematik  guru pembelajaran
terpadu tematik
 Peningkatan kualitas  Menyusun soal yang  Kepala sekolah  Kepala sekolah  soal
pengelolaan menghasilkan jawaban  guru
pembelajaran multidimensi bukan
jawaban tunggal.
 Meningkatkan  Menyusun soal yang  Kepala sekolah  Kepala sekolah  soal
kreatifitas pendidik memerlukan jawaban  guru
dalam mengelola berfikir tingkat tinggi
pembelajaran (soal host)
 Peningkatan  Mengintegrasikan  Kepala sekolah  Kepala sekolah  -
pengetahuan tenaga pembinaan karakter  Guru
pendidik tentang siswa dalam kegiatan  siswa
pemberdayaan siswa pembelajaran
sebgai pelajar  Menciptakan
sepanjang hayat lingkungan belajar
yang kondusif
 Memberikan teladan
yang baik kepada siswa
 Meningkatkan  Belajar mandiri dan  Kepala sekolah  Kepala sekolah 2021 
pemahaman tenaga diskusi kelompok  guru
pendidik tentang  Tenaga pendidik perlu
pengelolaan kelas belajar lebih banyak
dari berbagai sumber
 Meningkatkan  Memberikan  Kepala sekolah  Guru 2021  Hasil
pengetahuan guru bimbingan dan  Siswa bimbingan
dalam hal perbedaan konseling kepada siswa dan
individu dalam proses  Memvariasikan jenis konseling
pembelajaran metode belajar
 Membuat kelompok
belajar yang jumlahnya
kecil
 Menghargai perbedaan
dan lebih mengenal
siswa.
 Meningkatkan  Tenaga pendidik perlu  Kepala sekolah  Kepala sekolah 2021  hasil tes
pemahaman guru menguasai berbgai  guru intelegensi
terhadap metode macam model atau dan tes minat
pembelajaran yang metode pembelajaran bakat
sesuai  Memberikan tes  hasil
intelegensi dan tes bimbingan
minat dan bakat kepada dan
siswa konseling
 Memberikan
bimbingan dan
konseling
 Meningkatkan  Workshop pemanfaatan  Kepala sekolah  Kepala sekolah 2021  Daftar hadir
kemampuan guru media pembelajaran  Pengawas  Matrik dan
dalam memanfaatkan  Guru jadwal
media pembelajaran  kegiatan
 Dokumentasi
 Penilaian
hasil
workshop
 Laporan
kegiatan
pelaksanaan
 Memanfaatkan sumber  Belajar di luar kelas  Kepala sekolah  Kepala sekolah 2021  sumber
belajar yang ada  Menyediakan sumber  guru belajar
dilingkungn sekolah belajar
 Meningkatkan  Memberikan umpan  Kepala sekolah  Kepala sekolah 2021  Hasil tugas
kemampuan guru balik terhadap proses  Pengawas individu dan
dalam mengolah kelas dan hasil pembelajaran  Guru kelompok
saat menutup  Tenaga pendidik
pembelajran melakukan kegiatan
tindak lanjut dalam
bentuk pemberian
tugas atau kelompok
 Peningkatan  Workshop peningkatan  Kepala sekolah  Kepala sekolah 2021  Daftar hadir
penyamaan persepsi penilaian otentik.  Pengawas  Matrik dan
guru dalam melakukan  Guru jadwal
penilaian otentik kegiatan
 Dokumentasi
 Penilaian
hasil
workshop
 Laporan
kegiatan
pelaksanaan
 Meningkatkan  Mengarsipkan laporan  Kepala sekolah  Kepala sekolah 2021  Laporan hasil
supervisi pembelajaran hasil supervisi  Pengawas supervisi
 Memberikan supervisi  Guru
kepada tenaga pendidik
secara kontinyu

STANDAR PROGRAM KEGIATAN PENAGGUNGJAWAB PEMANGKU WAKTU BUKTI FISIK


K0NTINGAN YANG PELAKSANAAN
DILIBATKAN
Penilaian  Meningkatkan cara  Belajar mandiri  Kepala Sekolah  Kepala sekolah Tahun 2020 Format peniaian
kerja dan memperbaiki  Diskusi dengan teman  Guru  Pengawas
perangkat penilaian sejawat  Guru

 Peningkatan  Worshop  Kepala Sekolah  Kepala sekolah Tahun 2020 Format


pemahaman dan cara penyususnan  Guru  Pengawas penilaian
kerja dalam penilaian yang  Guru
penyusunan penilaian lengkap
 Peningkatan sumber  Peningkatan sumber  Kepala sekolah Tahun 2020 Format
daya manusia (sdm) daya manusia (sdm)  Kepala Sekolah  Pengawas Penilaian
bagi guru dalam bagi guru dalam  Guru  Guru
sistem penilaian sistem penilaian

 Peningkatan  Worshop tekhnik  Kepala Sekolah  Kepala Sekolah Tahun 2020 Format
menggunakan format sistem penilaian  Guru  Pengawas Penilaian
penilaian yang sesuai melalui instrumen  Guru
instrumen yang sesuai
 Penetapan  Peningkatan  Kepala Sekolah  Kepala Sekolah Tahun 2020
standarisasi kemampuan  Guru  Pengawas Format
penerapan  Guru penilaian
instrumen penilaian
standarisasi penilaian
kelulusan yang
kelulusan
memadai atau yang
dibutuhkan

STANDAR PROGRAM KEGIATAN PENAGGUNGJAWAB PEMANGKU WAKTU BUKTI FISIK


KEPENTINGAN YANG PELAKSANAAN
DILIBATKAN
PTK - Penambahan jumlah - Mendata guru guru  Dinas Pendidikan  Pemerintah Daerah -
guru yang akan yang belum sertifikasi
disertifikasi

- Peningkatan - Pelatihan peningkatan  Kepala sekolah  Kepala sekolah - Daftar


kompetensi guru kompetensi guru  Pengawas hadir
 Narasumber - Panduan
 Guru kegitan
- Foto
kegiatan
- Laporan
pelaksanaa
n kegiatan
- Peningkatan - Pelatihan peningkatan  Pengawas  Pengawas 2021 - Daftar
kompetensi kelapa komptensi kepala  Narasumber hadir
sekolah sekolah - Panduan
kegitan
- Foto
kegiatan
- Laporan
pelaksanaa
n kegiatan
- Pengalokasian dana - Penyususnan RKAS  Kepala sekolah  Dinas pendidikan 2021 - Kwitansi
dalam rangka sekolah
memyiapkan kepala
tenaga administras
- Pengadaan ruang - Pembangunan ruang  Kepala sekolah  Dinas pendidikan - Foto
laboratorium laboratorium
- Pemenuhan kepala - Pengalokasian dana - Penyusunan RKAS  Dinas pendidikan 2021 -
tenaga pustakawan salam rangka sekolah
menyiapkan kepala
tenaga pustakwan

LEMBAR KERJA 3 (IMPLEMANTASIPEMENUHAN MUTU SDN 54 SALUPIKUNG)


STANDAR PROGRAM KEGIATAN PENAGGUNGJAWAB PEMANGKU WAKTU BUKTI FISIK
KEPENTINGA YANG PELAKSANAAN
DILIBATKAN
 Pemenuhan  Pengadaan prasarana  Kepala Sekolah  Dinas Pendidikan  Proposal
prasarana penunjang di sekolah  Kepala Sekolah  Foto
penunjang di sekola  Komite Bangunan
SARANA PRASARANA

 Laporan
pelaksana
kegiatan

 Pengadaan  Pembangunan ruang  Kepala sekolah  Dinas Pendidikan  Proposal


prasarana Laboratorium IPA  Kepala Sekolah  Foto
penunjang di  Komite Bangunan
sekolah  Laporan
pelaksana
kegiatan
 Kwitansi/
nota
pembelian
barang
 Pengadaan ruang UKS  Pembangunan ruang  Kepala sekolah  Dinas Pendidikan  Proposal
UKS  Kepala SekolaH  Foto
 Komite Bangunan
 Laporan
pelaksana
kegiatan
 Kwitansi/
nota
pembelian
barang
 Pengadaan tempat  Pembangunan  Kepala sekolah  Dinas Pendidikan  Proposal
ibadah temapat ibadah  Kepala SekolaH  Foto
 Komite Bangunan
 Laporan
pelaksana
kegiatan
Kwitansi/
nota
pembelian
barang

 Pengadaan jamban  Pembangunan jamban  Kepala sekolah  Dinas Pendidikan  Proposal


 Kepala Sekolah  Foto
 Komite Bangunan
 Laporan
pelaksana
kegiatan
Kwitansi/
nota
pembelian
barang

 Pengadaan tempat  Pembangunan tempat  Kepala sekolah  Kepala Sekolah  Foto


parkir parkir  Komite Bangunan
 Guru  Laporan
pelaksana
kegiatan
 Kwitansi/
nota
pembelian
barang
  Pengadaan ruang  Pembangunan tempat  Kepala sekolah  Dinas Pendidikan  Proposal
sirkulasi sirkulasi  Kepala Sekolah  Foto
 Komite Bangunan
 Laporan
pelaksana
kegiatan
Kwitansi/
nota
pembelian
barang
Pemangku kepentingan
Standar Program Kegiatan Penanggung jawab yang dilibatkan Waktu pelaksanaan Bukti fisik

 Mengoptimalkan  Sekolah membuat Kepala Sekolah dan guru  Kepala sekolah  Daftar hadir
pengembangan rencana rencana kerja sekolah  Guru  Jurnal harian
kerja sekolah jangka menengah dan  Tenaga  Buku piket
menyusun rencana Kependidikan
kerja tahunan
 Peningkatkan  Pelatihan peningkatan Kepala Sekolah dan guru  Kepala sekolah  Daftar hadir
pendayagunaan pendidik pendayagunaan  Pengawas  Panduan
dan tenaga kependidikan. pendidik dan tenaga  Nara sumber kegiatan
kependidikan  Guru  Struktur
PENGELOLAAN

program dan
jadwal
 Perangkat
pembelajaran
hasil worshop
 Laporan
pelaksanaan
kegiatan
 Meningkatkan  Belajar mandiri Kepala Sekolah dan guru  Kepala sekolah  Daftar hadir
pelaksanaan kegiatan mengenai evaluasi diri  Tenaga kependidikan  Jurnal harian
evaluasi diri  Buku piket
 Meningkatkan  Sosialisasi rencana Kepala Sekolah dan guru  Kepala sekolah  Agenda
kemitraan dan pelibatan kerja sekolah kepada  Pengawas kegiatan
peran serta masyarakat masyarakat dan  Tenaga kependidikan  Daftar hadir
serta lembaga lain lembaga lain  Komite peserta
 Orang tua siswa kegiatan
 Notulen rapat
 Meningkatkan jiwa  Worshop mengenai Kepala Sekolah dan guru  Kepala sekolah  Daftar hadir
kewirausahaan peningkatan jiwa  Pengawas  Panduan
kewirausahaan  Nara sumber kegiatan
 Guru  Struktur
program dan
jadwal
 Perangkat
pembelajaran
hasil worshop
 Laporan
pelaksanaan
kegiatan
 Meningkatkan sistem  Pelatihan peningkatan Kepala Sekolah dan guru  Kepala sekolah  Daftar hadir
informasi manajemen sistem informasi  Pengawas  Panduan
sesuai ketentuan manajemen sesuai  Nara sumber kegiatan
ketentuan  Guru  Struktur
program dan
jadwal
 Perangkat
pembelajaran
hasil worshop
 Laporan
pelaksanaan
kegiatan

You might also like