You are on page 1of 26

BATCH 42

Soal Ingatan HOM FK UNS

1. Pasien wanita 43 thn datang dengan keluhan BAB hitam, lemas. Dari
pemeriksaan fisik didapatkan konjungtive pucat. Tensi 100/70mmhg
nadi 70x rt 18 x. Dari hasil pemeriksaan lab didapatkan Hb 6,9g/dl
leukosit 8900 trombosit 220.000 . Saat dilakukan tranfusi PRC pasien
tiba tiba mengeluh sesak nafas, tensi 90/50 rr 32x/mnt Nadi 105x/mnt
dari PF paru didapatkan suara dasar vesikuler memanjang, rhonki basah
halus di seluruh lapang paru. Fotothorax pasien sebelum dan sesudah
tranfusi terlampir. Patofisiologi yg mendasari terjadinya penyakit diatas
adalah :

a. Tranfusion related acute immunomodulator


b. Reaksi sitokin inflamasi yg diperantarai IgE
c. Reaksi antibodi donor terhadap antigen resipien
d. Reaksi sitotoksik..
e. Sel mast melepaskan mediator inflamasi terjadi kerusakan sehingga
cairan masuk ke alveolus

2. Seorang laki-laki 56 tahun mengeluhkan lemas, pusing, kaki terasa


kebas. Sebelumnya pasien telah operasi gastrostomi, karena
keganasan lambung. Kondisi pasien compos mentis dengan vital sign
dalam batas normal. HB 8,4, mcv 65, MCH 33. GDT : hiperkromik
makrositik. Mekanisme terjadinya keluhan utama pada pasien adalah :
a. Defisiensi besi
b. Penyakit kronis
c. Defisiensi vitamin B12
d. Anemia Hemolitik
e. Perdarahan kronis saluran cerna bagian atas

3. Pasien laki-laki umur 63 tahun datang ke poliklinik penyakit dalam


dengan keluhan ada benjolan sebesar kacang tanah merah di bawah
telinga kiri sejak 4 bulan yang lalu. tidak ada keluhan demam, berat
badan menurun, keringat malam. tidak ada riwayat pengobatan lama
selama ini. Dari pemeriksaan fisik tidak ada pembesaran KGB di coli
bilateral ukuran 1,5x1,5 cm. Hasil CT Thorax dan abdomen normal. Hasil
Laboratorium Hb 11,7 Leukosit 7200 Trombosit 269.000. Hasil
histopatologi KGB : Folicular Limfoma Grade 1. Tatalaksana yang paling
tepat :
a. Radioterapi
b. Kemoterapi
c. Watchful waiting
d. Monoklonal antibody
e. Kemoterapi dilanjut radioterapi

4. CML lupa vignetnya, GDT ada blast 6%, trombositosis, leukositosis.


splenomegali schuffner vi, gdt segala maturitas ada, kelainannya adalah
a. Delesi 3p
b. Delesi 5p
c. Delesi
d. JAK2 mutation
e. BCR-ABL

5. Pasien wanita 64 th (ngarang) benjolan dibawah telinga kanan kadang


nyeri. 1mgg mimisan, telinga terasa gemrebeg. Benjolan 3x3 cm
terfixir. (KNF). Pemeriksaan awal
a. CT nasofaring dengan kontras
b. Biopsi eksisi
c. FNAB
d. Ro Thorax dan USG
e. Lupa

6. Laki2 bak kehitaman pagi hari, Urin Rutin : hemoglobinuria, bil total 4,4
a. Thalassemia
b. Anemia Hemolitik
c. Keganasan
d. Batu Saluran Kemih
e. PNH

7. Pasien hemofili A lutut terbentur, memar dan nyeri. pilihannya


a. FFP
b. Cryopresipitate
c. FFP + inj asam tranexamat
d. Cryopresipitate + inj asam tranexamat
e. Cryopresipitate + inj asam tranexamat + Na Diclofenac

8. Pasien post kemoterapi mengalami diare. Perut terasa sakit, bising usus
meningkat. Tatalaksana pada pasien ini
a. Antapulgit
b. Loperamide
c. Octeotrid
d. Antibiotik Kotrimoksasol
e. Lupa
Soal ingatan Gastro 42 FK UNUD/UNAND

9. Seorang pria usia 52 tahun datang berkonsultasi dengan anda


membawa surat rujukan dari perusahaannya dikarenakan hasil fungsi
hati yang tidak normal. Pasien saat ini tidak ada keluhan, dari
pemeriksaan fisik: TD 110/70, N 76 x/m, RR 18 x/m, temp 36,6oC, IMT
29, SGOT 330, SGPT 291, HBsAg dan AntiHCV non reaktif, GDS 190
mg/dl, kolesterol total 200 mg/dl, LDL 170 mg/dl, TG 230 mg/dl. Hasil
USG Abdomen sebagai berikut :

Berdasarkan kasus diatas, bagaimana patogenesis terjadinya penyakit


ini?
a. Penurunan flux free fatty acid ke liver
b. Peningkatan sintesis glikogen
c. Penurunan VLDL ke Hati
d. Penurunan glukoneogenesis
e. Resistensi insulin

10. Seorang pria usia 60 tahun dirawat di ICU dengan hemathemesis masif
dan syok hipovolemik. Riwayat sebelumnya pasien pasca imfark
myokard 1 tahun yang lalu, pasca pemasangan 2 stent. Hasil evaluasi
terakhir LVEF 30% dengan klinis nyeri dada tipikal berulang dengan
intensitas tetap. Pemeriksaan fisik didapatkan pucat, takiakrdia, S3
galop dan ronki basah halus di basal paru. Pemeriksaan EKG sinus
takikardia dengan gelombang q dan ST depresi 2 mm di prekordial lead.
Hasil EGD didapatkan ulkus besar dengan perdarahan aktif yang tidak
bisa dikendalikan dengan endoskopi. Pasien direncanakan untuk
tindakan hemostasis secara operatif laparotomi. Bagaimana toleransi
risiko operasi pada pasien ini?
a. High risk untuk komplikasi kardiovaskular, lanjutkan dengan
operasi segera/cito
b. High risk untuk komplikasi kardiovaskular, pertimbangkan coronari
angiografi pra tindakan
c. High risk untuk risiko kardiovaskuler, pertimbangkan MS CT scan
cardio
d. High risk untuk risiko kardiovaskuler, optimalkan dosis beta bloker
dan lanjut operasi
e. High risk untuk risiko kardiovaskuler, rekomendasi tunda operasi

11. Seorang wanita 38 tahun datang ke praktek saudara dengan mebawa


hasil lab, anti HCV reactive, HCV RNA 2.67x104 copy/ml. USG tidak ada
kelainan. Pemeriksaan transien elastography mendapat hasil 8 kPa.
Pasien rencana mendapat teraapi sofosbuvir dan daclatasvir, berapa
lama pengobatan antivirus ini diberikan?
a. 8 minggu
b. 10 minggu
c. 12 minggu
d. 16 minggu
e. 24 minggu

12. Seorang wanita usia 35 tahun datang untuk berkonsultasi dengan anda
membawa hasil lab HBsAg (+), HBeAg (-), anti HBe (+), HBV DNA 2x107
copy, SGOT 109, SGPT 98. Saat ini pasien tidak ada keluhan.
Berdasarkan data di atas, pasien saat ini berada dalam hepatitis B fase?
a. Immune tolerance
b. Immune clearance
c. Inactive carrier
d. Kronis
e. Reactivation

13. Seorang pria usia 45 tahun datang dengan keluhan nyeri perut akut
sejak 4 hari, sebelumnya sudah minum obat lambung dan paracetamol
tapi tidak membaik. Nyeri perut disertai demam, diare 3-4x/hari.
Setelah anamnesis lebih lanjut ternyata pasien sudah merasakan rasa
tidak nyaman di ulu hati sejak 3 bulan namun keluhan seperti hilag
timbul. Pasien bekerja sebagai petugas kebersihan kota. Dari
pemeriksaan TD 110/80 mmHg, N 90 x/m, temp 38oC, RR 22 x/m, WBC
21.000, Hb 11,2, PLT 110.000, ditemukan nyeri hipokondrium dextra
disertai hepatomegali ringan. Pasien lalu dilakukan pemeriksaan USG
dengan gambaran sebagai berikut :

Berdasarkan kasus di atas, diagnosis pasien ini adalah..


a. Hepatoceluler carcinoma
b. Cholangiocarcinoma
c. Kista Hidatidosa
d. Abses Hepar
e. Kista Hepar

14. Pria usia 52 tahun datang dengan keluhan mata kuning yang dirasakan
sejak 2 bulan, dirasakan makin memberat sejak 1 minggu terakhir
disertai badan gatal, penurunan berat badan, lemas, BAK pekat seperti
teh dan BAB yang berwarna pucat. Hasil pemeriksaan SGOT 332, SGPT
401, bilirubin total 16,2, bilirubin direct 14,6, ALP 302, Gamma GT 519.
Dari hasil CT Scan abdomen dengan kontras sebelumnya ditemukan ca
caput pankreas dengan metastase duodenum namun tidak ditemukan
pembesaran KGB di paraaorta dan mesenterika. Bagaimanakah
penatalaksanaan selanjutnya untuk pasien ini?
a. ERCP lalu dilanjutkan dengan pemasangan metal stent
b. ERCP dan pemasangan plastic stent lalu dilanjutkan dengan operasi
whipple
c. PTBD
d. Operasi whiple
e. Kemoterapi adjuvan dengan 5-FU

15. Pasien keluhan nyeri uluhati, dilakukan pemeriksaan EGD. Didapatkan


perdarahan saluran cerna dengan Forrest IB. Tindakan yang tepat pada
pasien ini adalah?
a. Hemoklip
b. Bolus Omprazole 80 mg
c. Somastotatin
d. Argon
e. Lupa
a. Lupa

16. Pasien obese (data IMT), langsung tidur setelah makan, pasien sering
bersendawa dan mulut pasien terasa pahit. Yang terjadi pada pasien
adalah
a. Hernia Hiatal tipe 3
b. Disfungsi spincter esofagus
c. Tekanan Abdominal Meningkat
d. Peningkatan Peristaltik gaster
e. Lupa
17. Perempuan 25 tahun nyeri perut tidak ada riwayat HT DM. Lab
peningkatan amilase lipase. Trigliserid 500an. Penyebab keluhan pada
pasiendan mulut pasien terasa pahit. Yang terjadi pada pasien adalah
a. Koledokolitiasis
b. Hipertrigliserid
c. Alkohol
d. Lupa
e. Lupa

Soal Ingatan Alergi Imunologi FK UNDIP

18. Pasien wanita 30 tahun dengan HIV, CD4 198. Vaksin apakah yang
merupakan kontraindikasi untuk diberikan:
a. Influenza, pneumococcus, meningococcus, yellow fever
b. Influenza, pneumococcus, hepatitis B, yellow fever
c. Meningococcus, MMR, Varicella, yellow fever
d. Influenza, pneumococcus, meningococcus
e. MMR, varicella, yellow fever

19. Pasien wanita 35 tahun, G2P1A0 sedang hamil 1 bulan, merencanakan


tugas ke India selama 1 tahun. Pasien mendengar dari teman-temannya
bahwa banyak yang mengalami sakit saat tugas ke India. Pasien pernah
mengalami sakit typhoid saat anak-anak. Pasien menghendaki untuk
vaksin typhoid. Indikasi pemberian vaksin pada pasien tersebut adalah
a. Hamil
b. Karier typhoid
c. Bepergian ke daerah endemis
d. Khawatir infeksi
e. Agar tidak terkena typhoid

20. Pasien laki-laki umur 24 tahun datang ke poliklinik penyakit dalam


dengan keluhan gatal, memberat dalam 2 jam, bentol di daerah perut,
setelah 3 hari yang lalu makan sayur pecel. Tidak ada riwayat alergi.
Tekanan darah 140/90 mmHg, nadi 112 x/ menit, RR 24x/menit, suhu
37,2 C. Patofisiologi terjadinya reaksi alergi tersebut adalah:
a. Reaksi neutrophil dengan antigen
b. Aktivitas komponen allergen
c. Degranulasi sel mast dengan Ig E
d. Aktivitas limfosit T sitotoksik
e. Allergen IgE eosinophil sebagai mediator inflamasi
Soal Ingatan Psikosomatis FK UB

21. Pasien wanita, sulit memulai tidur, sudah di tempat tidur sejak pukul
21.00, namun setelah 2 jam belum jatuh tertidur. Pasien merasa cemas
memikirkan anaknya yang akan menikah. Gangguan yang terjadi pada
pasien adalah :
A. Insomnia
B. Hipersomnia
C. Parasomnia
D. Disomnia
E. Insomnia organic

22. Pasien Wanita 40 th mengeluh nyeri dan kaku pada otot pundak dan
sendi ekstremitas yang dirasakan berganti-ganti. Pasien juga
merasakan lelah yang tidak membaik dengan istirahat. Beberapa hari
terakhir pasien juga tidak bersemangat melakukan aktivitas sehari-hari
dan hanya berdiam diri di rumah. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
TD. 130/80 N. 89 RR. 18 Tax. 37, terdapat pembesaran KGB leher
bilateral tidak disertai nyeri. Penatalaksanaan yang paling tepat adalah
A. Buspiron + tramadol
B. Sertalin + pregabalin
C. Alprazolam + ibuprofen
D. Diazepam + Neurobion
E. Paracetamol + Codein

23. Pasien Wanita 45 tahun bekerja perusahaan ternama. Pasien merasa


mudah marah, pusing, mudah lelah sejak 2 tahun yang lalu. Pasien
dituntut untuk memenuhi target harian yang ditentukan oleh
perusahaan. Gangguan pada pasien tersebut adalah : bilateral tidak
disertai nyeri. Penatalaksanaan yang paling tepat adalah
A. Panik
B. Depresi
C. Phobia
D. Gangguan cemas menyeluruh
E. Campuran ansietas dan depresi

24. Pasien Pasien 32 tahun, datang dengan keluhan diare berulang. Diare
kadang disertai dengan nyeri perut yang membaik setelah BAB. Pasien
memiliki target kerja di perusahaannya.
A. NE
B. Dopamin
C. Serotonin
D. Acetilkolin
E. Epinephrine

25. Pasien Wanita 40 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan rasa


lelah terus menerus. Pasien sudah beberapa kali berobat ke dokter
tetapi keluhan rasa lelah tidak hilang bahkan mengganggu aktivitasnya.
Pasien juga mengeluh semakin sulit tidur, nyeri otot dan persendian,
sakit kepala, faringitis non eksudativa, pembesaran kelenjar getah
bening dan demam yang hilang timbul. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan pasien compos mentis dengan tekanan darah 120/70mmHg,
nadi 87 x/m, respirasi 20 x/m, suhu 38,5 C. Diagnosis yang tepat pada
pasien ini adalah :
A. Sindrom Hiperventilasi
B. Depresi
C. Panic Disorder
D. Chronic Fatigue Syndrome
E. Fibromyalgia

Soal Ingatan Geriatri FK UNAIR

29. Seorang wanita, usia 65 tahun, datang ke klinik mempunyai keluhan


selama 1 tahun ini sering lupa. Pasien merupakan seorang akuntan di
sebuah perusahaan yang Sudah pension. Pasien mempunyai sakit darah
tinggi namun terkontrol dengan Kaptopril 3x25 mg. Pemeriksaan klinis
tidak dijumpai normal, tp pasien sering lupa menaruh barang
Diagnosis yang sesuai dg pasien tersebut:
a. Dementia vascular
b. Dementia alzheimer
c. Dementia levy body
d. Dementia frontotemporal
e. Mild cognitive impairment

30. Seorang Pasien geriatri mengeluh susah BAB sejak 6 bulan. Setiap kali
BAB harus mengedan karena keras, biasanya pasien masih bisa BAB
setiap 3-4 hari sekali, namun saat ini belum bab dalam 2 minggu. Dari
pemeriksaan didapatkan feses yang keras. Pasien dengan riwayat
hipertensi rutin minum amlodipin. Selain mengganti amlodipin, terapi
apakah yang dapat diberikan pada pasien ini:
A. Prokinetik
B. Agen osmotik
C. Anti spasmodik
D. Laksan stimulan oral
E. Laksan stimulan enema

31. Pasien usia 72th rutin menjalani hemodialisis dengan pemberian EPO.
Namun keluarga mengatakan saat HD terakhir tidak diberikan EPO
karena dikatakan tekanan darahnya tinggi, gelisah kayake(delirium),
tidak bisa diajak bicara, pemeriksaan fisik T:170/105, pasien biasa
minum obat rutin. Dari pemeriksaan lab: hb 10, leko 8900, net 85%,
ada rhonki basah halus bilateral, suhu normal kalau gak salah, Na 130
K 4.5
Faktor pencetus yang menyebabkan pasien ini adalah
A. Hiponatremi
f. predispose
i
B. Pneumonia F. pencptus
- Usia Sgt knout
C. Krisis Hipertensi
-

pneumonia ggn faaekognltir


D. Usia sangat lanjut
-
.

ISK
E. Anemia -
demerara
Hlponatremia
dehidraai
ftp.ogllkemia
penghha.tn/pndengarg-obat:pslkotopilq,ronltidin
-

99N

amoohrdne .

CVD
perctoahallngkungn
Ulkusidekubilur
oh
32. pasien geriatri, ada luka di bokong, post jatuh dan fraktur femur namun
menolak operasi, imobilisasi lama luka makin meluas hb 10 alb 3,1 yg
mempengaruhi
F. Mtompchgardhi
a. nutrisi, microclimate
Mitro climate
-
suhu da
b. nutrisi, macroclimate
Regangon teKanon , shear stress
.

, ,
kelemoapq
c. regangan, mikroclimate
d. Hipoalbumin, regangan
F. primer , f Selander
F. Risko
i

e. Malnutrisi, anemia
.

↳RTSKUIKUS aka Hb s g

33. Laki - laki usia 65 th rencana akan dilakukan hemiartroplasti dekstra.


Pasien menderita dislipidemia, hipertensi dan rematoid artritis yang
terkontrol dengan atorvastatin, telmisartan dan metotreksat. Pasien
juga riwayat sakit TB 1 tahun yang lalu. ADL 18 GDS 2 MMSE 19 BMD -
2.5. Faktor resiko terjadinya delirium post operasi yang paling dominan
pada pasien ini adalah Gon kognihr pasta Operaa-
A. Rematoid artritis Tbtdk berflukNasi , puncaknya 2 Mlriggu post op
B. Kognitif sebelum operasi
C. Osteoporosis dan riw TB
D. Usia lanjut
E. Penggunaan atorvastatin dan metotreksat

34. Seorang wanita 62 th mengeluh susah BAB. Pasien mendapat terapi


amlodipin 1x10 mg dan telmisartan 80 mg. Sehari-hari rutin makan
buah sayur, minum 7-8 gelas/hari. Komplikasi yang mungkin terjadi
adalah... komplltasi konsnipasi
A. Prolaps uteri
→ KI di daerah redoSignore

brigandsl
B. Ileus paralitik impales Feses
-

) fecalOma b UISorasi -

C. Volvulus sigmoid volvulus sigmoid


-

D. Inkontinensia urine
E. Akut abdomen

35. Seorang perempuan 72 th, bicara meracau sejak 1 hari terakhir. Sejak
3 hari terakhir pasien tidak mau makan dan minum. Riwayat fraktur 6
tarsia :760 bulan lalu dan menolak untuk dilakukan operasi. Pasien hanya di tempat
tidur saja. Pasien rutin minum donopezil. MMSE 21/30 ADL 5/20. Faktor
Ionsiatva 75 go predisposisi terjadinya kondisi tersebut adalah:
-

A. Imobilisasi
Sgt Iva is, go B. Usia sangat tua
C. Jenis kelamin perempuan
D. Gangguan kognitif
E. Obat yang mengganggu neurotransmitter

36. Seorang laki laki usia 71 tahun datang ke poliklinik untuk pemeriksaan
kesehatan rutin. pasien selama ini tidak memiliki penyakit kronik dan
tidak ada keluhan fisik. Pada pemeriksaan fisik, laboratorium, dan
penunjang umum lainnya dalam batas normal. Pada pemeriksaan
Bioimpedance analysis (BIA) didapatkan adanya penurunan massa otot
yang signifikan. Pemeriksaan kekuatan genggam tangan dan get-up-go-
test masih dalam batas normal. Diagnosis yang paling tepat untuk
pasien pada saat ini adalah:
A. Frailty
B. Sarcopenia
kcokoatonotot tperfoma
IMA otot

prpsorkoponis t
-

F-
t
Sorkoponia t
t
t +
Sorkopenia borat

C. Presarcopenia
D. Sarcopenia berat
E. Kondisi normal sesuai usia

37. Seorang laki-laki 70 tahun dibawa oleh keluarganya ke poliklinik karena


keluhan sering menanyakan hal yang sama berulang kali dan lupa
kejadian yang baru. Keluhan mulai timbul sejak 3 tahun yang lalu dan
bertambah berat sejak 1 tahun terakhir. Tidak ditemukan gangguan
perilaku. Skor Hatchinski 2. Pemeriksaan fisik tidak ada defisit
neurologis, gait normal. Skor MMSE 10/30. ADL Barthel 10/20.
Gambaran paling tepat yang dapat ditemukan sesuai keluhan utama
pasien adalah
A. Adanya atrofi iskemik dan protein beta amiloid pada hipotalamus
B. Adanya protein tau yang banyak ditemukan di lobus oksipital
C. Adanya daerah hipokampus yang mengalami atrofi
D. Adanya infark lakunar multipel pada daerah serebrum
E. Adanya lesi plak beta amiloid di serebelum

38. Seorang wanita berusia 76 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan


sering terjatuh terutama saat perubahan posisi. Penglihatan pasien
berkurang. Sebelum terjatuh, aktivitas pasien mandiri. Tidak ada
keluhan pusing berputar yang disertai mual sebelumnya. Pasien rutin
minum amlodipin 5 mg, metformin 3x500 mg, simvastatin 1x10 mg,
aspirin 1x80 mg untuk sakit kronisnya. Hasil pemeriksaan tekanan
darah saat berbaring 150/90, saat duduk 140/80, dan saat berdiri
140/70. Dari hasil tes monofilamen di telapak kaki didapatkan 3 dari 5
lokasi hilang sensasi. Penyebab instabilitas postural pada pasien ini
adalah:
a. Hipotensi postural, neuropati perifer, gangguan penglihatan
b. Gangguan penglihatan, metformin, simvastatin
c. Neuropati perifer, hipertensi postural, polifarmasi
d. Hipertensi postural, diabetes mellitus, dislipidemia
e. Hipotensi postural, diabetes mellitus, dislipidemia

Soal Ingatan Kardio FK UNSRI

39. Seorang laki-laki, usia 60 tahun, dengan keluhan berdebar-debar, TD


80/60, Nadi 154x/menit, RR 32x, Gambar EKG
SVT :
50-100
AF : 120 -
200 ( bi )
200J (mono)
Tatalaksana pada pasien ini adalah
VT 100J
a. Synchronized cardioversi 100 J
:

b. Unsynchronized cardioversi 200 J biphasic


c. Unsynchronized cardioversi monopasic 100 J + amiodarone 150
mg
d. Synchronized cardioversi 200 J
e. Unsynchronized defibrilation monophasic 200 J + amiodarone 150
mg

40. Seorang laki-laki, usia 55 tahun, dengan keluhan sesak sejak 1 minggu,
sesak bertambah sejak 3 hari, Pasien memiliki demam hilang timbul
dalam 1 bulan terakhir. pemeriksaan fisik T 37.3, RR 26, TD , ro thorax
Thendoaordlhiranpi
w/
dan ekg tidak ada kelainan, pemeriksaan lab, leukosit 12.000, trombosit

}
is grfhoi 200.000, ekokardiografi vegetasi di katup aorta dan terdapat aorta
anpr tsar than W ① regurgitasi... Tata laksana empiris yang tepat pada pasien ini adalah
+ a. ampicillin + gentamisin
genre song 1kg than
b. levofloxacin 1x750 mg

}②
Vanloo 30mg 1kg that c. vankomisin + gentamisin + rifampisin
gentamicin 3mg 1kg IN d. ….
t e. ….
than
'

apio 1000 mg
41. Seroang laki-laki dirawat di icu 3 hari post acute myocard infark, saat
ini keluhan nyeri dada kembali, tensi 90/60, nadi 112 kali, rr (lupa), jvp
5+3, murmur tidak ada. EKG t inverted di v1-v4. Patogenesis keluhan
tsb adalah:
a. MR
b. Ruptur korda tendinae
c. Ruptur dinding ventrikel
d. Infark jantung kanan
e. Infark anterior

42. Pasien dengan heart failure dengan Ro butterfly (edem Pulmo).


pemeriksaan utk pengakan diagnosisnya
a. Ct angiograf
b. Nt pro bnp
c. Ekg
d. Troponin
e. ....

43. Seorang laki-laki nyeri dada kiri sejak 3 jam SMRS. EKG:

Jarak ke tempat PCI 4 jam. Tata laksana saat ini:


a. Streptokinase 2.5 juta unit, rawat ICU
b. Streptokinase 1.5 juta unit, dirujuk ke PCI primer
c. Streptokinase 2.5 juta unit, dirujuk ke PCI primer
d. Aspirin, Clopidogrel, heparin
e. Streptokinase 1.5 juta unit, rawat ICU

44. Pasien seorang perempuan ato laki2 (lupa) umur 50 thn an, nyeri dada
baru pertama kali. Riw hipertensi ada (lupa brp tahun), riw dm 1 thn
tidak terkontrol. Tanda tanda vital lupa. EKG:

Apakah diagnosa pasien di atas...


a. UAP
b. STEMI
c. NSTEMI
d. Nyeri bukan kardiak
e. Angina Prinzmetal

45. Seorang perempuan post partum 4 bulan yang lalu. Saat ini datang
dengan keluhan sesak, bertambah saat berbaring, tidak ada riwayat

al sakit jantung sebelumnya. PF JVP 5+2, ronki, edema pretibial. Tata


Furosemide laksana yang tepat:
a. Furusemid, Digoxin, kordtomyopah postpartum
B blocker b. Furosemide, bromokriptin, ACE inhibitor t
khm Ecg
I
c. Furesimid , betablocker ace inhibitor bullas akin
ACG melanin
-

d. …. sampai s tha
kardiomyopah restrike
Spiro NOLA
AM e. …
↳ BB Norapanto
digoxin
,

46. Patofisiologi cor pulmonale:


a. Peningkatan aliran melalui arteri pulmonalis
b. Peningkatan resistensi perifer pulmonalis
c. .. d raskuld bed
-

d. .. 981'dON
-
hiperkopnr
alveolar
e. … hipoksra
-

polisltemia
-

Soal Ingatan Tropis FK USU

47. Wanita 30 th Pasien dating dengan keluhan demam, batuk, penurunan


berat badan sejak 1 bulan yang lalu. Keringat malam ada. Pasien selama
ini sudah didiagnosa dengan HIV, sudah minum ARV, namun sudah 2
CD4 750 bulan tidak minum obat lagi karena sudah tidak ada keluhan. Dari hasil
OAT CD4 saat ini 42. Hasil gene expert. Kuman TB positif. Rifampicin
b dong 8th
resistant not detected. Tatalaksana pada pasien ini adalah :
A. Diberi ARV, setelah itu diberi OAT dalam 2 minggu pengobatan ARV
CD4 450 B. Diberi OAT, setelah itu diberi ARV dalam 2 minggu pengobatan

2 mggstth OAT OAT
C. Diberi OAT, setelah itu diberi ARV setelah 2 minggu pengobatan OAT
D. Diberi OAT, setelah itu diberi ARV dalam 8 minggu pengobatan OAT
E. Diberi ARV, setelah itu diberi OAT setelah 2 minggu pengobatan ARV

48. Laki2 45 tahun, datang dengan keluhan demam seminggu, mata kuning,
nyeri otot betis, injeksi konjungtiva dijumpai, riwayat pekerjaan sebagai
pembersih kandang hewan dan sering terkena banjir.
Pemeriksaan penunjang diagnosis pasti adalah...
A. PCR
B. Serologi MAT
C. Kultur Darah
D. MAT IgM
E. Urin mikroskopik lapangan pandang gelap

49. Pasien laki-laki 21 tahun diantar ke IGD dengan penurunan kesadaran.


Pasien diduga mengalami Intoksikasi NAPZA. Dari hasil pemeriksaan
fisik dijumpai pupil meiosis, dgn hasil AGDA pH 7,50, pCO2 53, pO2 85,
HCO3 21, SaO2 92%.
Pilihan antidotum yang tepat adalah…
A. Tiamin 100 mg
B. Naloxon 1-2 mg IV diulang tiap 10 menit sampai muncul
respons
C. Activated charcoal
D. Naloxon 0,5 mg IV diulang 15 menit sampai muncul respons
E. Tiamin 50 mg

50. Pasien laki2 34 tahun, keluhan nyeri menelan sejak sebulan, diperiksa
rongga mulut tampak gambaran sebagai berikut….

Pasien merupakan pasien HIV yang sudah putus obat sejak setahun.
Terapi yang cocok untuk keluhan nyeri menelan di atas adalah….
A. Fluconazole 200mg
B. Nystatin drops 4 x 2cc
C. Micafungin
D. Echinocandin
E. Ketokonazole

51. Pasien laki2 usia 35 tahun dengan keluhan demam hari ke 4, demam
tndlkasiranap mendadak tinggi disertai nyeri2 sendi, perdarahan spontan tidak
-
dijumpai. Dari hasil laboratorium didapatkan hasil NS1 positif, Hb 16, Ht
ttt T atom bomb OSE
< 100.000
55%, leukosit 2500, trombosit 101.000. Tindakan yang paling tepat
adalah...
Kato ttt T -
to cook lab 1122am A. Rawat inap dan diberikan infus kristaloid
Rapap Ht N b
-
124 som B. Rawat inap dan diberikan infus koloid
C. Rawat inap dan diberi transfusi trombosit
Ratan → 1242am
D. Rawat jalan terapi cairan oral
E. Rawat jalan obat simptomatik

52. Seorang wanita 30 tahun,dengan penurunan kesadaran sejak 1 hari,


diketahui riwayat perjalanan ke Papua, sebelumnya ada keluhan demam
sejak 3 hari. Pasien diketahui sedang hamil 20 minggu. Dari hasil
pemeriksaan lab Hb 9, leukosit 4500, trombosit 120.000, ditemukan
gate
bolon pnmakuin
lbuhanio
p
plasmodium falciparum dari hapusan darah tepi. Pilihan terapi yang
tepat untuk pasien tersebut adalah….
A. Artesunat 145mg jam ke 0,12,24 dan dilanjutkan 145mg
per24jam
B. Dihidroartemisin piperaquin 3 hari
C. Drips Kina HCL + primaquin
D. Artesunat 145mg jam ke 0,12,24 dan dilanjutkan 145mg/24 jam
ditambah primakuin
E. DHP + PQ

53. Laki2 36 tahun, dengan demam 5 hari, Hb 8, trombosit 89.000, ureum


120, kreatinin 2,5, bilirubin total 2,5, bilirubin direct 1,5, serta dijumpai
Plasmodium falciparum bentuk trofozoit parasit 5,3% eritrosit. Kriteria
malaria berat berdasarkan hasil laboratorium yang ditemukan pada
pasien tersebut adalah… Hb S5 parasit > 2% pdhlpoendemik
- --

k6D< 40 75% hlperendemtk


-

a. Anemia < 725


Cr 73
, pH
-

b. Hiperbilirubinemia BillRubin 73
c. Peningkatan fungsi kreatinin
d. Plasmodium falciparum bentuk trofozoit parasit 5,3% eritrosit
e. Hipoglikemia

54. Pasien wanita 54 tahun, baru pulang rawatan RS 2 hari lalu dengan
riwayat pemberian antibiotik iv, datang kembali ke IGD RS dengan
meracau dan gelisah, disertai demam dan batuk-batuk yang semakin
parah sejak dirawat di RS. Pemeriksaan vital sign kesadaran somnolens,
TD 100/60 mmHg, RR 35x/i, HR 102 x/i, T 38,5C. Pemeriksaan fisik
ronkhi basah lapangan bawah paru kanan. Hasil lab Hb 11, Leukosi
15.000, trombosit 101.000, Ureum 20 dan kreatinin 1,1 m/dl. Hasil foto
thoraks dijumpai infiltrat di lapangan paru bawah kanan. Pasien telah
diberi terapi oksigen 8L/id an didapati hasil AGDA pH, pCO2, pO2 56,
HCO3, SaO2 85%. Tatalaksana yang tepat terhadap pasien tersebut
adalah….
a. Diberikan O2 15L/i via NRM, rawat ruang intermediate, antibiotik
Meropenem 3x1gram dan Levofloxacin 1x750 gram
b. Diberikan O2 15L/i via NRM, rawat ruang intermediate, antibiotik
Meropenem 3x1gram dan Vankomisin 2x1 gram
c. Diberikan O2 10L/i via NRM, rawat ruang intermediate, antibiotik
Cefepime 3x2 gram
d. Intubasi, ventilasi mekanik, rawat ICU, diberikan antibiotik
Meropenem 3x1gram dan Vankomisin 2x1 gram
e. Intubasi, ventilasi mekanik, rawat ICU, diberikan antibiotik
Meropenem 3x1gram dan Levofloxacin 1x750 gram

55. Pasien NHL post kemoterapi hari ke 2 demam. Vital sign kesadaran baik,
TD 110/70, HR92 x/i, RR 24 x/i, T 38,6C, pemeriksaan fisik tidak
ditemukan ronkhi. Hasil laboratorium Hb 9, leukosit 1000, trombosit
120.000. Hitung jenis (0/0/30/50/2).
Pilihan antibiotik yang tepat diberikan…
a. Cefepime3x2gram + GCSF
b. Cefepime 3x1 gram + GCSF
c. Ceftazidime 2x1gram + GCSF
d. Levofloxacin 1x750mg + GCSF
e. Pip/Tazo + GCSF
(Hapal dosis, GCSF nya ada dosis 5 atau 10 IU/kgBB, tidak ingat)

Soal Ingatan Endokrin FK UI

56. Remaja laki-laki 19 tahun datang dengan keluhan testis kecil dan
payudara membesar. Menurut Ibu pasien, pasien sejak kecil tertutup
dan jarang keluar rumah, minder, tidak mau bergaul dengan teman2
nya. Pasien juga ada gangguan penglihatan, gangguan keseimbangan,
gangguan koordinasi tubuh, mudah ngantuk, BB naik, cenderung lesu.
Hasil pemeriksaan hormone yang diharapkan dari kasus di atas adalah:
A. Testosteron rendah, TSH meningkat
B. Testosteron rendah TSH menurun
C. Testosteron rendah Lh rendah
D. Testosteron rendah, LH meningkat
E. Testosteron normal, LH meningkat

57. Wanita usia 48 tahun. Datang dengan keluhan nyeri dada sejak 5 hari
sebelum ke RS. Dari hasil roentgen didapatkan hasil fraktur costae 4
dan 5 sinistra. Tidak ada Riwayat trauma. Pasien membawa hasil BMD
(Gambar BMD hasil -3 semua), lab Calcium 13mg/dL, phosphate
2,2mg/dL. Pemeriksaan untuk memastikan diagnosis adalah
A. PTHrP
B. Osteokalsin
C. (lupa)
D. PTH
E. 1.25 OH

58. Laki, 55, ke poli karena luka terbuka pada ibu jari tidak sembuh 1 bulan,
terdapat pus. Riwayat DM 5 th, 6 bulan terakhir pasien makai insulin
long acting 20,insulin rapid 6 unit preprandial. KU baik, TD
130/90mmHg, nadi 90 bpm, RR 20x/m, T 37,3. Hb 9g/dL, wbc 11.800,
plt 252.000. GDP 128mg/dL, GD 2 jam pp 320mg/dL. HbA1c 10,8%.
Albumin 2,4 g/dL.
Penunjang awal yang dibutuhkan dalam pengelolaan pasien?
a. ABI, monofilamen, USG dopler
b. ABI, roentgen pedis, kultur pus
c. ABI, monofilamen, xray pedis
d. ABI, USG dopler, xray pedis
e. ABI, garputala, kultur

59. Pria 57 thn riwayat stent koroner 1 thb lalu. TB 160, BB 55 kg. Obat
saat ini metformin, kolopidogrel, ACE, statin, beta blocker. TD
130/80mmHg, GDP 150 mg/dL, GDPP 210 mg/dL, trig 170 mg/dL, LDL
70mg/dL, HDL 39mg/dL, A1C 7,8%. Obat yg tepat
A. Fibrat, tambah DPP1 inhibitor
B. Fibrat, tambah GLP-1 agonis
C. Tambah dosis statin, SGLT-2 inhibitor
D. Tambah dosis statin, alfa glucosidase inhibitor
E. Ganti ACE dengan ARB, tambah GLP-1 agonis

60. Perempuan 47th, DMT2, GDP 150mg/dL, 2PP 247mg/dL. Riwayat infark
miokard 6 bulan lalu. Pasien sudah minum metformin 3x500mg,
acarbose 3x100mg, atorvastatin. Profil lipid dbn kalo g salah. IMT 26,
A1C 8. Obat apa yang dapat ditambahkan pada pasien ini?
A. GLP1 agonis
B. Sglt2
C. DPP4
D. Pioglitazone
E. Insulin Basal

61. Pasien laki2 xxx tahun, dm xxx tahun, telah minum metformin
2x500mg, belakangan dihentikan karena mencret, IMT: 30 gdp: 150
mg/dL, gd2pp: 245mg/dL, hba1c: 7.8%, pilihan terapi berikutnya
A. GLP1
B. Acarbose
C. Insulin
D. Sulfonilurea
E. DPP IV inhibitor

62. Perempuan 65 tahun, saat ini tidak ada keluhan. Datang membawa hasil
pemeriksaan lab: ft4: 1.8, TSHs: 0.08. Pasien saat ini sedang menjalani
terapi zolendronate 5mg untuk osteoporosis. Obat lain yang didapatkan
pasien adalah kalsium 2x 500mg dan kalsiferol 1x 400mg. Tatalaksana
yang tepat, pada pasien:
A. Metimazol 1x5mg
B. Metimazol 2x20mg
C. PTU 3x10mg
D. Observasi, dan cek ulang fungsi tiroid 3 bulan kemudian.
E. Carbimazole 2x20mg

63. Laki-laki datang dengan keluhan kram, kesemutan pada kaki. Riwayat
operasi atas indikasi Ca folikuler tiroid 5 tahun yang lalu. Awalnya pasien
rutin minum obat. Tetapi 6 bulan terakhir tidak minum obat. Terdapat
peningkatan BB berat badan pada bulan-bulan terakhir.
Pemeriksaan yg diperlukan:
A. TSH dan PTH
B. TSH dan T3
C. TSH dan Calcium
D. PTH dan calcium
E. lupa

64. Pasien biasa kontrol di psikiatri. Saat ini datang dengan keluhan urine 8
L/hari. Sehari-hari pasien bisa minum hingga 10L/hari. Osmolaritas
urine dibawah 300 setelah tes dengan desmopresin osmilaritas urine
tidak meningkat. Kemungkinan diagnosis:
A. Polidipsia primer
B. Diabetes insipidus sentral
C. Diabtes insipidus sekunder
D. Diabetes melitus
E. Diabetes insipidus nefrogenik

65. Perepuan 24 th, G1P0A0 hamil 24 minggu dirujuk dari Obgyn dengan
DM gestasional. Pasien sudah menjalani program nutrisi 2 minggu GDP
148, GD2PP 250. Tatalaksana yang tepat untuk pasien ini:
a. insulin saja
b. pengaturan program makan dan insulin
c. pengaturan program makan dan glimepirid
d. pengaturan program makan dan metformin
e lanjutkan proram makan periksa ulang gdp dan g2pp 2 minggu lalu

66. Laki laki 19 tahun , dengan penurunan kesadaran disertai sesak nafas
cepat dan dalam. Td 100/70 n :110 rr : 26 cepat dan dalam. Gdp 401
gd2pp 526 , patofisiologi yang mendassri keluhan tersebut?
A. Resistensi insulin
B. Defisiensi insulin
C. Destruksi hormon insulin
D. Defisiensi dan resistensi insulin
E. Peningkatan hormon contraregulatory

67. Pasien dengan DM lama, datang dengan keluhan luka pada ibu jari kaki
yang tidak kunjung sembuh. Rambut pada kaki menghilang dan kulit
kering. Pada pemeriksaan fisik didapatkan pulsasi arteri dorsalis pedis
dan tibialis posterior bilateral menurun. Hasil pemeriksaan yang
mungkin sesuai dengan pasien di atas adalah:
A. ABI kiri 0,4
B. USG Doppler thrombus di a.dorsalis pedis
C. CT angiografi sumbatan 40% di a.dorsalis pedis dan 40% di
a.tibialis posterior
D. Arteriografi sumbatan 90% di a.tibialis posterior
E. TOE Brachial Index 0,75

Soal Ingatan Batch 42 Pulmo Unsyiah

68. Seorang wanita 53 tahun datang dengan keluhan sesak nafas sejak 1
bulan yang lalu. Pasien juga mengeluh demam, batuk berdahak dan
berdarah dalam 1 minggu ini. Pasien sudah menjalani hemodialisis
sejak 1 tahun ini. Pemeriksaan BTA positif sebanyak 2 kali. OAT yang
diberikan pada pasien ini adalah:
a. R: 450 mg/hari, H 300 mg/hari , Z: 1000 mg/hari, E: 1000 mg/hari
b. R: 600 mg/hari, H 400 mg/hari , Z: 1000 mg/hari, E: 1000 mg 3x
perminggu
c. R: 450 mg/hari, H 300 mg/hari , Z: 1000 mg 3x perminggu, E: 1000
mg/hari
d. R: 600 mg/hari, H 400 mg/hari , Z: 1000 mg 3x perminggu, E: 1000
mg 3x perminggu
e. R: 450 mg/hari, H 300 mg/hari , Z: 1000 mg 3x perminggu,
E: 1000 mg 3x perminggu
69. Pasien dating dengan keluhan batuk berdarah. Sudah pernah minum
OAT selama 21 hari, dihentikan karena keluhan membaik. Saat ini
pasien sudah berhenti minum OAT sejak 2 bulan yang lalu. Dari tanda
vital dalam batas normal, hasil gene Expert MTB detected, resistant
rifampicin not detected. Maka terapi yang diberikan pada pasien adalah
a. 2 RHZE / 4 RH dimulai dari awal
b. 2 RHZE / 4 RH dimulai dari 3 minggu terakhir minum obat
c. OAT lini 2
d. 2 RHZE / 6 RH dimulai dari awal
e. 2 RHZE / 6 RH dimulai dari 3 minggu terakhir minum obat

70. Pasien dating dengan keluhan sesak nafas. Dari PF stem fremitus kiri
menurun, perkusi redup, gambaran foto thorax : tampak radiopaque
di seluruh lapangan paru kiri, trakea dan mediastinum tertarik ke kiri.
Diagnosa nya adalah
a. Atelektasis paru kiri
b. Efusi pleura kiri
c. Tumor basal paru kiri
d. Abses paru kiri
e. Pneumothorax paru kanan

71. Perempuan dating control ke poliklinik dengan membawa hasil foto


thorax. Saat ini tidak ada keluhan. Vital sign dan PF dalam batas
normal.Foto thorax : kesan simple pneumothorax di apeks paru
kiri.Tindakan selanjutnya pada pasien ini adalah
a. Observasi ↳ Keat :
aslmplomahli
b. Torakosentesis → Obs 4dam
( < 2am)
c. Pasang WSD
d. Klaster … ? besar :aspirant , Obs 4am , Ng prothorax
t
t
e. Pleurodesis C > 2cm) gedda ④ -0
t t
Ng aspirant Ulf Ro
72. Laki-laki dating dengan demam, batuk berdahak kuning kehijauan thorax
24 som
berbau amis. Pasien membawa foto thorax.Lab : leukositosis, hb
normal, trombosit normal. Foto thorax : kesan ada massa bulat
berbatas tegas. Ukuran besar, hamper 1 lobus medial paru kanan.
Diagnosa nya adalah :
a. Abses paru b bank amir
-

rdarah
b. Aspergilosis → bank be
TB
c. Tuberkuloma B Klink
-

d. Massa paru
e. Lupa…

73. Pasien dating dengan keluhan sesak nafas, demam disertai batuk
berdahak. Pasien selama ini menderita asma. PF dijumpai ronkhi basah
nyaring, wheezing di kedua paru. Foto thorax ada infiltrate di basal
02 f- SABA inb kedua paru. Pasien sebelumnya sudah dapat aminofilin. Setelah
+ KS
'
Sistomite pemberian oksigenasi dan inhalasi SABA, apa tatalaksana selanjutnya.
a. Ipratropium bromide, prednisone 1 mg/kgbb, antibiotic
adekuat
b. Ipratropium bromide, prednisone 1 mg/kgbb, aminofilin drip,
antibiotic adekuat
c. Ipratropium bromide, prednisone 1 mg/kgbb
d. Lupa
e. Lupa

74. Pasien dating dengan keluhan sesak nafas. Selama ini pasien merokok
30 tahun sehari 2 bungkus. PF kesan PPOK. Spirometrinya FEV1 47%
prediksi. Setelah bronkodilator FEV1 49%. Lain-lain lupa. Diagnosisnya
adalah :
a. PPOK stabil
MMRC O l
-

GOLD l 2 CAT LIO


PPOK A
-
,

FEVI > 80%


: ,
l MMRC 32
.

80% b. PPOK grup A B


: CAT 710 ,

2 50% -

c. PPOK grup B O I
.

< 10
-

3-4 CAT
504 i ,
3 30 c ,

d. PPOK grup C
-

42
.

4 5301 D i
3-4 ,
710
e. PPOk grup D
.

75. Pasien dating dengan keluhan sesak nafas. Trus ada hasil spiro metri
Spirometri Spirometri setelah
bronkodilator
FEV1 : 2 L FEV1 : 2,5 L
FVC : 3 L FVC : 3 L

Apa diagnose nya ?


a. Asma bronkiale
b. Penyakit paru restriktif SHH
c. Penyakit paru obstruktif kronis
PPOK :

FEVYp.ve soit
bnntodiiotr
d. Penyakit paru akibat kerja
e. Lupa

76. Pasien dating dengan keluhan sesak nafas. Disertai dengan batuk
berdarah. Dijumpai benjolan di leher, tangan kanan bengkak. PF kesan
sindrom vena kava superior. Foto thorax kesan limfoma/timoma?
pasien diberikan steroid. Apa fungsi terapi steroid ini ?
a. Mengecilkan massa tumor
b. Meningkatkan efek kemoterapi
c. Meningkatkan efek radioterapi
d. Mengurangi edema pasca radiasi
e. Lupa

77. Seorang laki-laki 55 tahun datang dengan ke UGD dengan keluhan


sesak nafas yang progresif sejak 3 minggu yang lalu disertai batuk.
Batuk produktif dengan dahak kekuningan. Demam ada, menggigil dan
berkeringat disangkal. Pada pemeriksaan didapatkan tanda vital dalam
batas normal dan saturasi oksigen 90%. Tekanan vena jugularis
normal dan pemeriksaan jantung tidak ada kelainan. Trakea bergeser
ke kanan dan tidak ada limfadenopati. Pada pemeriksaan paru kiri
tertinggal dan fremitus taktil menurun, perkusi redup pada seluruh
lapang paru kiri, suara nafas menurun. Pemeriksaan paru kanan
normal. Pada rontgen thorax didapatkan gambaran radioopak pada
seluruh hemithorax kiri. Trakhea dan mediastinum bergeser ke kanan.
Hasil analisis cairan pleura: cairan kuning keruh , PH 7,0 LDH 500 U/L;
← glukosa 60 mg/dL, jumlah sel 2.000 sel /ML dengan dominasi sel PMN
ek8vdaE 70 %.Terapi yang diberikan pada pasien ini sebelum ada hasil kultur
adalah:
a. Vancomicin 1 g/12 jam
b. Ampicilin 1 g/6 jam + Metonidazol 500 mg/8 jam
c. Levofloxacin 500 mg/24 jam + Cefepim 1 g/12 jam
d. Meropenem 1 g/8 jam
e. Baktreoides ss

78. Wanita 78 tahun dibawa ke RS dengan keluhan sesak nafas berat sejak
2 hari. Kondisi di IGD menunjukkan saturasi oksigen dengan SpO2
60% yang kemudian meningkat menjadi 82% dengan pemberian
oksigen non rebreathing mask 8-10 lpm selama 30 menit, hasil foto
thorax menunjukkan gambaran pneumonia multi lobaris. Pasien
selanjutnya diintubasi dan dipasang ventilator mekanik dengan assist
control mode, RR 24 x/m, volume tidal 6 ml/kg, FiO2 1, PEEP 12
cmH2O, lalu dilakukan AGD dengan hasil pH 7,2, PCO2 32, PO2 50,
AaO2 200, mekanisme terjadinya hipoksemia pada kasus ini adalah.
a. Hipoventilasi
b. Hiperventilasi
c. Shunting
d. Gangguan difusi
e. V/Q mismatch

79. Pasien terdiagnosa covid 19 . Datang dengan keluhan sesak. Td


150/100, Nadi 112x pemenit. Rr 32 x/menit, T: 37, 5. Tindakan
selanjutnya
A. Pasien rawat inap + interferon
B. Isolasi mandiri + favirafir
C. Isolasi mandiri + ribavirin
D. Rawat inap + remdasivir
E. Rawat inap + arbidol

Soal Ingatan NEFRO FK UNHAS

80. Pasien usia 24 th dengan Hipokalemi, Alkalosis metabolik, Magnesium


1,7 (rendah) ?
t alkalosis t Mst
to cdswr.at
a. Sindrom Gitelman → thpokalemia
9850bar
b. Sindrom Bartel2 Is Hlpokakomis t
t hang lath hipoaldosteoon primer
c. Sindrom Conn →
thpokolemi
d. Sindrom Liddle as Hlpokdomci
e. RTA

81. Se eorang wanita 45 tahun datang ke IGD dengan sesak nafas sejak
8 jam. TD 170/90 nadi 110x/m, nafas 32x/m cepat dan dalam,
konjungtiva pucat, batas jantung kanan garis ternalis dextra, batas
jantung kiri 2 cm lateral garis midklavikularis sinistra, auskultasi
ditemukan ronki basah setengah lapang paru, Hb 8 g/dl, ureum 200
mg/dl, SC 7,5 mg/dl. AGD pH 7,1, pCO2 52, HCO3 10, BE -5,1 SO2
95%. Apakah patogenesis gangguan asam basa pada pasien ini?
a. Pembentukan asam yang berlebihan dan pembentukan bikarbonat
yang berkurang
b. Pembentukan asam yang berlebihan dan pengeluaran CO2 oleh
paru yang berkurang
c. Pembentukan bikarbonat yang berkurang dan pengeluaaran CO2
oleh paru yang berlebihan
d. Pengeluaran asam oleh ginjal yang berkurang dan pengeluaran
CO2 oleh paru yang berkurang
e. Pengeluaran asam oleh ginjal yang berlebihan dan pengeluaran
CO2 oleh paru yang berlebihan

82. Pasien laki2 dengan keluhan sering keringat, TD 180/100 mmHg,


Sering sakit kepala, Pemeriksaan apa yg dilakukan ?
a. free metanefrin
b. …
c. …

83. Pasien konsumsi paracetamol, omeprazole.. cr naik ( AKI


)..Patogenesisnya karena apa?
a. AKI karena Nekrosis Tubular akut
b. AKI karena Nefritis Interstitial akut
c. AKI karena …
d. Lupa

84. Pasien dengan CKD st V dengan Hb 9,8, SI <50, TIBC 254, Ferritin
181..Tatalaksana?
a. Asam folat
b. Vitamin B12
c. Transfuse PRC
d. Eritropoeitin
e. Transfusi Besi intravena

85. Pasien dengan ISK hasil kultur terlampir. Yang resisten ada
ciprofloksasin, ceftriakson. Sensitif antibiotik Chloramphenicol dan
Nitrofurantoin. Pilihan terapi :
a. Cholaramphenicol
b. Levofloxacin
c. Meropenem
d. Ceftriakson
e. Ciprofloksasin

86. Pasien 46 tahun dengan hipertensi. Selama ini konsumsi amlodipin


dan ramipiril. Riwayat nyeri dada 2 minggu lalu dan TD belum
terkontrol. Terapi HT tambhan apa yang diperlukan?
a. Bisoprolol
b. HCT
c. Klonidin
d. Valsartan
87. Pasien dengan syok sepsis. Terjadi peningkatan kreatinin.
Patofisiologinya?
a. Peningkatan VEGF
b. Obstruksi tubulus
c. Iskemik glomerular (tapi bukan begini kalimatnya)

88. Pasien rencana dilakukan tindakan yang menggunakan kontras.


Kreatinin 1 koma sekian. Tindakan pencegahan apa yang dilakukan:
A. Kontras iso-osmolar
B. Pemberian N-ace oral
C. Pemberian cairan (lupa)

89. Pasien post infeksi tenggorokan. Kreatinin lupa (meningkat) tapi tidak
ada kreatinin kontrol yang menunjukkan peningkatan. ASTO (+).
Diagnosis:
A. RPGN
B. Post streptokokal GN

Soal Ingatan Reumato FK UGM

90. Seorang laki2 30 tahun mengeluh nyeri pinggang sejak 3 bulan.


Memberat saat istirahat dan membaik setelah aktivitas. Schober test
(+). Terapi yang bisa diberikan untuk pasien ini adalah :
a. OAINS dan anti TNF alfa
b. Anti TNF alfa
c. Metrotrexat
d. Kortikosteroid
e. Siklofosphamid

91. Pasien dengan nyeri lutut, bengkak, Demam. AL 14.000. Cairan lutut
diaspirasi, leukosit 150.000. Tindakan yang dilakukan :
a. Rawat inap dan injeksi antibiotik iv
b. Rawat inap dan injeksi ab intraartikuler
c. Rawat jalan dan injeksi ab intraartikuler
d. Rawat jalan dan injeksi steroid

92. Pasien rheumatoid artritis rencana ingin hamil, terapi yang diberikan
adalah :
a. Sulfasalazin
b. Metroteksat
c. Leflunamide
d. Azatriopin
e. Cyclophosphamid

93. Seorang laki-laki usia 50 tahun, mengeluh nyeri di MTP 1.


Kemerahan. Riw asam urat. Kadar asam urat 8,9. Patofisiologi :
a. Peningkatan kadar monosodium urat di intraartikular
b. Pelepasan asam urat dari deposisinya
c. Penurunan kelarutan asam urat pada suhu rendah

94. Pasien wanita keluhan nyeri2 sendi, tidak ada sariawan dan rambut
rontok tidak ada. sering keguguran. Anti ds dna negatif. ANA test
hasilnya 1:360. C3 8 (rendah). LED tinggi. Antibodi LA positif kuat.
Diagnosisnya adalah :
a. SLE
b. APS primer
c. Rheumatoid artritis
d. Syndrome sjogren

95. Wanita 45tahun,Pasien diperiksa BMD, Z score:


L1 = -3.4
L2 = -3.5
L3 = -3.6
L4 = -3.4
Kalsium tinggi (13 Meq/dL), fosfat rendah (2 Meq/dL). Yang diperiksa
a. Hormon paratiroid
b. PTHrh
c. 25 (OH) D3
d. TSH
e. Kalsitonin

96. Pasien nyeri dekat calcaneus. Nyeri pinggang. Rontgen normal.


Patrick test positif. Schobber test negatif. Memberat saar istirahat
dan membaik saat aktivitas. Diagnosis :
a. Ankilosing spondilitis
b. Spondiloartropati axial non radiografik
c. Undifferintated spondiloartropati
d. Osteorathritis
e. Rheumatoid arthritis

97. Pasien SLE. Dengan penurunan trombosit AT 25.000. Keluhan


memar. Terapi awal yang diberikan :
a. Prednison 1-1,5 mg/kgbb/hari
b. Transfusi TC
c. MMF 2x1 gram
d. Azatriopin 2x50 mg
e. Cyclophorin

98. Seorang pasien habis mendaki gunung. Nyeri lutut bagian medial. Di
derah medial dan proximal tibia test Mc Murray Negatif.. Diagnosis :
a. Bursitis Pes anserina
b. Tendinitis patellaris
c. Ruptur tendon patella
d. Robeknya ligamentum crusiatum anterior
e. Rpbeknya meniscus lutut
99. Pasien dengan NPSLE. Telah diberikan MP pulse dose 3 hari. Terapi
selanjutnya adalah :
a. Cyclofosfamid 500 mg setiap bulan selama 6 bulan
b. Cyclofosfamid 500 mg setiap bulan selama 6 bulan + MM
c. MMF 2x1 gram
d. Azatrioprin 2x50
e. Cyclosphorine

100. Pasien keluhan nyeri sendi. Kulit kering. Mata terasa kering,
mengarah kea rah Sindrome Sjogren. Pemeriksaan penunjang yang
disarankan :
a. Schimmer test
b. Schober Test

You might also like