Professional Documents
Culture Documents
1. Pasien wanita 43 thn datang dengan keluhan BAB hitam, lemas. Dari
pemeriksaan fisik didapatkan konjungtive pucat. Tensi 100/70mmhg
nadi 70x rt 18 x. Dari hasil pemeriksaan lab didapatkan Hb 6,9g/dl
leukosit 8900 trombosit 220.000 . Saat dilakukan tranfusi PRC pasien
tiba tiba mengeluh sesak nafas, tensi 90/50 rr 32x/mnt Nadi 105x/mnt
dari PF paru didapatkan suara dasar vesikuler memanjang, rhonki basah
halus di seluruh lapang paru. Fotothorax pasien sebelum dan sesudah
tranfusi terlampir. Patofisiologi yg mendasari terjadinya penyakit diatas
adalah :
6. Laki2 bak kehitaman pagi hari, Urin Rutin : hemoglobinuria, bil total 4,4
a. Thalassemia
b. Anemia Hemolitik
c. Keganasan
d. Batu Saluran Kemih
e. PNH
8. Pasien post kemoterapi mengalami diare. Perut terasa sakit, bising usus
meningkat. Tatalaksana pada pasien ini
a. Antapulgit
b. Loperamide
c. Octeotrid
d. Antibiotik Kotrimoksasol
e. Lupa
Soal ingatan Gastro 42 FK UNUD/UNAND
10. Seorang pria usia 60 tahun dirawat di ICU dengan hemathemesis masif
dan syok hipovolemik. Riwayat sebelumnya pasien pasca imfark
myokard 1 tahun yang lalu, pasca pemasangan 2 stent. Hasil evaluasi
terakhir LVEF 30% dengan klinis nyeri dada tipikal berulang dengan
intensitas tetap. Pemeriksaan fisik didapatkan pucat, takiakrdia, S3
galop dan ronki basah halus di basal paru. Pemeriksaan EKG sinus
takikardia dengan gelombang q dan ST depresi 2 mm di prekordial lead.
Hasil EGD didapatkan ulkus besar dengan perdarahan aktif yang tidak
bisa dikendalikan dengan endoskopi. Pasien direncanakan untuk
tindakan hemostasis secara operatif laparotomi. Bagaimana toleransi
risiko operasi pada pasien ini?
a. High risk untuk komplikasi kardiovaskular, lanjutkan dengan
operasi segera/cito
b. High risk untuk komplikasi kardiovaskular, pertimbangkan coronari
angiografi pra tindakan
c. High risk untuk risiko kardiovaskuler, pertimbangkan MS CT scan
cardio
d. High risk untuk risiko kardiovaskuler, optimalkan dosis beta bloker
dan lanjut operasi
e. High risk untuk risiko kardiovaskuler, rekomendasi tunda operasi
12. Seorang wanita usia 35 tahun datang untuk berkonsultasi dengan anda
membawa hasil lab HBsAg (+), HBeAg (-), anti HBe (+), HBV DNA 2x107
copy, SGOT 109, SGPT 98. Saat ini pasien tidak ada keluhan.
Berdasarkan data di atas, pasien saat ini berada dalam hepatitis B fase?
a. Immune tolerance
b. Immune clearance
c. Inactive carrier
d. Kronis
e. Reactivation
13. Seorang pria usia 45 tahun datang dengan keluhan nyeri perut akut
sejak 4 hari, sebelumnya sudah minum obat lambung dan paracetamol
tapi tidak membaik. Nyeri perut disertai demam, diare 3-4x/hari.
Setelah anamnesis lebih lanjut ternyata pasien sudah merasakan rasa
tidak nyaman di ulu hati sejak 3 bulan namun keluhan seperti hilag
timbul. Pasien bekerja sebagai petugas kebersihan kota. Dari
pemeriksaan TD 110/80 mmHg, N 90 x/m, temp 38oC, RR 22 x/m, WBC
21.000, Hb 11,2, PLT 110.000, ditemukan nyeri hipokondrium dextra
disertai hepatomegali ringan. Pasien lalu dilakukan pemeriksaan USG
dengan gambaran sebagai berikut :
14. Pria usia 52 tahun datang dengan keluhan mata kuning yang dirasakan
sejak 2 bulan, dirasakan makin memberat sejak 1 minggu terakhir
disertai badan gatal, penurunan berat badan, lemas, BAK pekat seperti
teh dan BAB yang berwarna pucat. Hasil pemeriksaan SGOT 332, SGPT
401, bilirubin total 16,2, bilirubin direct 14,6, ALP 302, Gamma GT 519.
Dari hasil CT Scan abdomen dengan kontras sebelumnya ditemukan ca
caput pankreas dengan metastase duodenum namun tidak ditemukan
pembesaran KGB di paraaorta dan mesenterika. Bagaimanakah
penatalaksanaan selanjutnya untuk pasien ini?
a. ERCP lalu dilanjutkan dengan pemasangan metal stent
b. ERCP dan pemasangan plastic stent lalu dilanjutkan dengan operasi
whipple
c. PTBD
d. Operasi whiple
e. Kemoterapi adjuvan dengan 5-FU
16. Pasien obese (data IMT), langsung tidur setelah makan, pasien sering
bersendawa dan mulut pasien terasa pahit. Yang terjadi pada pasien
adalah
a. Hernia Hiatal tipe 3
b. Disfungsi spincter esofagus
c. Tekanan Abdominal Meningkat
d. Peningkatan Peristaltik gaster
e. Lupa
17. Perempuan 25 tahun nyeri perut tidak ada riwayat HT DM. Lab
peningkatan amilase lipase. Trigliserid 500an. Penyebab keluhan pada
pasiendan mulut pasien terasa pahit. Yang terjadi pada pasien adalah
a. Koledokolitiasis
b. Hipertrigliserid
c. Alkohol
d. Lupa
e. Lupa
18. Pasien wanita 30 tahun dengan HIV, CD4 198. Vaksin apakah yang
merupakan kontraindikasi untuk diberikan:
a. Influenza, pneumococcus, meningococcus, yellow fever
b. Influenza, pneumococcus, hepatitis B, yellow fever
c. Meningococcus, MMR, Varicella, yellow fever
d. Influenza, pneumococcus, meningococcus
e. MMR, varicella, yellow fever
21. Pasien wanita, sulit memulai tidur, sudah di tempat tidur sejak pukul
21.00, namun setelah 2 jam belum jatuh tertidur. Pasien merasa cemas
memikirkan anaknya yang akan menikah. Gangguan yang terjadi pada
pasien adalah :
A. Insomnia
B. Hipersomnia
C. Parasomnia
D. Disomnia
E. Insomnia organic
22. Pasien Wanita 40 th mengeluh nyeri dan kaku pada otot pundak dan
sendi ekstremitas yang dirasakan berganti-ganti. Pasien juga
merasakan lelah yang tidak membaik dengan istirahat. Beberapa hari
terakhir pasien juga tidak bersemangat melakukan aktivitas sehari-hari
dan hanya berdiam diri di rumah. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
TD. 130/80 N. 89 RR. 18 Tax. 37, terdapat pembesaran KGB leher
bilateral tidak disertai nyeri. Penatalaksanaan yang paling tepat adalah
A. Buspiron + tramadol
B. Sertalin + pregabalin
C. Alprazolam + ibuprofen
D. Diazepam + Neurobion
E. Paracetamol + Codein
24. Pasien Pasien 32 tahun, datang dengan keluhan diare berulang. Diare
kadang disertai dengan nyeri perut yang membaik setelah BAB. Pasien
memiliki target kerja di perusahaannya.
A. NE
B. Dopamin
C. Serotonin
D. Acetilkolin
E. Epinephrine
30. Seorang Pasien geriatri mengeluh susah BAB sejak 6 bulan. Setiap kali
BAB harus mengedan karena keras, biasanya pasien masih bisa BAB
setiap 3-4 hari sekali, namun saat ini belum bab dalam 2 minggu. Dari
pemeriksaan didapatkan feses yang keras. Pasien dengan riwayat
hipertensi rutin minum amlodipin. Selain mengganti amlodipin, terapi
apakah yang dapat diberikan pada pasien ini:
A. Prokinetik
B. Agen osmotik
C. Anti spasmodik
D. Laksan stimulan oral
E. Laksan stimulan enema
31. Pasien usia 72th rutin menjalani hemodialisis dengan pemberian EPO.
Namun keluarga mengatakan saat HD terakhir tidak diberikan EPO
karena dikatakan tekanan darahnya tinggi, gelisah kayake(delirium),
tidak bisa diajak bicara, pemeriksaan fisik T:170/105, pasien biasa
minum obat rutin. Dari pemeriksaan lab: hb 10, leko 8900, net 85%,
ada rhonki basah halus bilateral, suhu normal kalau gak salah, Na 130
K 4.5
Faktor pencetus yang menyebabkan pasien ini adalah
A. Hiponatremi
f. predispose
i
B. Pneumonia F. pencptus
- Usia Sgt knout
C. Krisis Hipertensi
-
ISK
E. Anemia -
demerara
Hlponatremia
dehidraai
ftp.ogllkemia
penghha.tn/pndengarg-obat:pslkotopilq,ronltidin
-
99N
amoohrdne .
CVD
perctoahallngkungn
Ulkusidekubilur
oh
32. pasien geriatri, ada luka di bokong, post jatuh dan fraktur femur namun
menolak operasi, imobilisasi lama luka makin meluas hb 10 alb 3,1 yg
mempengaruhi
F. Mtompchgardhi
a. nutrisi, microclimate
Mitro climate
-
suhu da
b. nutrisi, macroclimate
Regangon teKanon , shear stress
.
, ,
kelemoapq
c. regangan, mikroclimate
d. Hipoalbumin, regangan
F. primer , f Selander
F. Risko
i
e. Malnutrisi, anemia
.
↳RTSKUIKUS aka Hb s g
) fecalOma b UISorasi -
D. Inkontinensia urine
E. Akut abdomen
35. Seorang perempuan 72 th, bicara meracau sejak 1 hari terakhir. Sejak
3 hari terakhir pasien tidak mau makan dan minum. Riwayat fraktur 6
tarsia :760 bulan lalu dan menolak untuk dilakukan operasi. Pasien hanya di tempat
tidur saja. Pasien rutin minum donopezil. MMSE 21/30 ADL 5/20. Faktor
Ionsiatva 75 go predisposisi terjadinya kondisi tersebut adalah:
-
A. Imobilisasi
Sgt Iva is, go B. Usia sangat tua
C. Jenis kelamin perempuan
D. Gangguan kognitif
E. Obat yang mengganggu neurotransmitter
36. Seorang laki laki usia 71 tahun datang ke poliklinik untuk pemeriksaan
kesehatan rutin. pasien selama ini tidak memiliki penyakit kronik dan
tidak ada keluhan fisik. Pada pemeriksaan fisik, laboratorium, dan
penunjang umum lainnya dalam batas normal. Pada pemeriksaan
Bioimpedance analysis (BIA) didapatkan adanya penurunan massa otot
yang signifikan. Pemeriksaan kekuatan genggam tangan dan get-up-go-
test masih dalam batas normal. Diagnosis yang paling tepat untuk
pasien pada saat ini adalah:
A. Frailty
B. Sarcopenia
kcokoatonotot tperfoma
IMA otot
prpsorkoponis t
-
F-
t
Sorkoponia t
t
t +
Sorkopenia borat
C. Presarcopenia
D. Sarcopenia berat
E. Kondisi normal sesuai usia
40. Seorang laki-laki, usia 55 tahun, dengan keluhan sesak sejak 1 minggu,
sesak bertambah sejak 3 hari, Pasien memiliki demam hilang timbul
dalam 1 bulan terakhir. pemeriksaan fisik T 37.3, RR 26, TD , ro thorax
Thendoaordlhiranpi
w/
dan ekg tidak ada kelainan, pemeriksaan lab, leukosit 12.000, trombosit
}
is grfhoi 200.000, ekokardiografi vegetasi di katup aorta dan terdapat aorta
anpr tsar than W ① regurgitasi... Tata laksana empiris yang tepat pada pasien ini adalah
+ a. ampicillin + gentamisin
genre song 1kg than
b. levofloxacin 1x750 mg
}②
Vanloo 30mg 1kg that c. vankomisin + gentamisin + rifampisin
gentamicin 3mg 1kg IN d. ….
t e. ….
than
'
apio 1000 mg
41. Seroang laki-laki dirawat di icu 3 hari post acute myocard infark, saat
ini keluhan nyeri dada kembali, tensi 90/60, nadi 112 kali, rr (lupa), jvp
5+3, murmur tidak ada. EKG t inverted di v1-v4. Patogenesis keluhan
tsb adalah:
a. MR
b. Ruptur korda tendinae
c. Ruptur dinding ventrikel
d. Infark jantung kanan
e. Infark anterior
43. Seorang laki-laki nyeri dada kiri sejak 3 jam SMRS. EKG:
44. Pasien seorang perempuan ato laki2 (lupa) umur 50 thn an, nyeri dada
baru pertama kali. Riw hipertensi ada (lupa brp tahun), riw dm 1 thn
tidak terkontrol. Tanda tanda vital lupa. EKG:
45. Seorang perempuan post partum 4 bulan yang lalu. Saat ini datang
dengan keluhan sesak, bertambah saat berbaring, tidak ada riwayat
d. …. sampai s tha
kardiomyopah restrike
Spiro NOLA
AM e. …
↳ BB Norapanto
digoxin
,
d. .. 981'dON
-
hiperkopnr
alveolar
e. … hipoksra
-
polisltemia
-
48. Laki2 45 tahun, datang dengan keluhan demam seminggu, mata kuning,
nyeri otot betis, injeksi konjungtiva dijumpai, riwayat pekerjaan sebagai
pembersih kandang hewan dan sering terkena banjir.
Pemeriksaan penunjang diagnosis pasti adalah...
A. PCR
B. Serologi MAT
C. Kultur Darah
D. MAT IgM
E. Urin mikroskopik lapangan pandang gelap
50. Pasien laki2 34 tahun, keluhan nyeri menelan sejak sebulan, diperiksa
rongga mulut tampak gambaran sebagai berikut….
Pasien merupakan pasien HIV yang sudah putus obat sejak setahun.
Terapi yang cocok untuk keluhan nyeri menelan di atas adalah….
A. Fluconazole 200mg
B. Nystatin drops 4 x 2cc
C. Micafungin
D. Echinocandin
E. Ketokonazole
51. Pasien laki2 usia 35 tahun dengan keluhan demam hari ke 4, demam
tndlkasiranap mendadak tinggi disertai nyeri2 sendi, perdarahan spontan tidak
-
dijumpai. Dari hasil laboratorium didapatkan hasil NS1 positif, Hb 16, Ht
ttt T atom bomb OSE
< 100.000
55%, leukosit 2500, trombosit 101.000. Tindakan yang paling tepat
adalah...
Kato ttt T -
to cook lab 1122am A. Rawat inap dan diberikan infus kristaloid
Rapap Ht N b
-
124 som B. Rawat inap dan diberikan infus koloid
C. Rawat inap dan diberi transfusi trombosit
Ratan → 1242am
D. Rawat jalan terapi cairan oral
E. Rawat jalan obat simptomatik
b. Hiperbilirubinemia BillRubin 73
c. Peningkatan fungsi kreatinin
d. Plasmodium falciparum bentuk trofozoit parasit 5,3% eritrosit
e. Hipoglikemia
54. Pasien wanita 54 tahun, baru pulang rawatan RS 2 hari lalu dengan
riwayat pemberian antibiotik iv, datang kembali ke IGD RS dengan
meracau dan gelisah, disertai demam dan batuk-batuk yang semakin
parah sejak dirawat di RS. Pemeriksaan vital sign kesadaran somnolens,
TD 100/60 mmHg, RR 35x/i, HR 102 x/i, T 38,5C. Pemeriksaan fisik
ronkhi basah lapangan bawah paru kanan. Hasil lab Hb 11, Leukosi
15.000, trombosit 101.000, Ureum 20 dan kreatinin 1,1 m/dl. Hasil foto
thoraks dijumpai infiltrat di lapangan paru bawah kanan. Pasien telah
diberi terapi oksigen 8L/id an didapati hasil AGDA pH, pCO2, pO2 56,
HCO3, SaO2 85%. Tatalaksana yang tepat terhadap pasien tersebut
adalah….
a. Diberikan O2 15L/i via NRM, rawat ruang intermediate, antibiotik
Meropenem 3x1gram dan Levofloxacin 1x750 gram
b. Diberikan O2 15L/i via NRM, rawat ruang intermediate, antibiotik
Meropenem 3x1gram dan Vankomisin 2x1 gram
c. Diberikan O2 10L/i via NRM, rawat ruang intermediate, antibiotik
Cefepime 3x2 gram
d. Intubasi, ventilasi mekanik, rawat ICU, diberikan antibiotik
Meropenem 3x1gram dan Vankomisin 2x1 gram
e. Intubasi, ventilasi mekanik, rawat ICU, diberikan antibiotik
Meropenem 3x1gram dan Levofloxacin 1x750 gram
55. Pasien NHL post kemoterapi hari ke 2 demam. Vital sign kesadaran baik,
TD 110/70, HR92 x/i, RR 24 x/i, T 38,6C, pemeriksaan fisik tidak
ditemukan ronkhi. Hasil laboratorium Hb 9, leukosit 1000, trombosit
120.000. Hitung jenis (0/0/30/50/2).
Pilihan antibiotik yang tepat diberikan…
a. Cefepime3x2gram + GCSF
b. Cefepime 3x1 gram + GCSF
c. Ceftazidime 2x1gram + GCSF
d. Levofloxacin 1x750mg + GCSF
e. Pip/Tazo + GCSF
(Hapal dosis, GCSF nya ada dosis 5 atau 10 IU/kgBB, tidak ingat)
56. Remaja laki-laki 19 tahun datang dengan keluhan testis kecil dan
payudara membesar. Menurut Ibu pasien, pasien sejak kecil tertutup
dan jarang keluar rumah, minder, tidak mau bergaul dengan teman2
nya. Pasien juga ada gangguan penglihatan, gangguan keseimbangan,
gangguan koordinasi tubuh, mudah ngantuk, BB naik, cenderung lesu.
Hasil pemeriksaan hormone yang diharapkan dari kasus di atas adalah:
A. Testosteron rendah, TSH meningkat
B. Testosteron rendah TSH menurun
C. Testosteron rendah Lh rendah
D. Testosteron rendah, LH meningkat
E. Testosteron normal, LH meningkat
57. Wanita usia 48 tahun. Datang dengan keluhan nyeri dada sejak 5 hari
sebelum ke RS. Dari hasil roentgen didapatkan hasil fraktur costae 4
dan 5 sinistra. Tidak ada Riwayat trauma. Pasien membawa hasil BMD
(Gambar BMD hasil -3 semua), lab Calcium 13mg/dL, phosphate
2,2mg/dL. Pemeriksaan untuk memastikan diagnosis adalah
A. PTHrP
B. Osteokalsin
C. (lupa)
D. PTH
E. 1.25 OH
58. Laki, 55, ke poli karena luka terbuka pada ibu jari tidak sembuh 1 bulan,
terdapat pus. Riwayat DM 5 th, 6 bulan terakhir pasien makai insulin
long acting 20,insulin rapid 6 unit preprandial. KU baik, TD
130/90mmHg, nadi 90 bpm, RR 20x/m, T 37,3. Hb 9g/dL, wbc 11.800,
plt 252.000. GDP 128mg/dL, GD 2 jam pp 320mg/dL. HbA1c 10,8%.
Albumin 2,4 g/dL.
Penunjang awal yang dibutuhkan dalam pengelolaan pasien?
a. ABI, monofilamen, USG dopler
b. ABI, roentgen pedis, kultur pus
c. ABI, monofilamen, xray pedis
d. ABI, USG dopler, xray pedis
e. ABI, garputala, kultur
59. Pria 57 thn riwayat stent koroner 1 thb lalu. TB 160, BB 55 kg. Obat
saat ini metformin, kolopidogrel, ACE, statin, beta blocker. TD
130/80mmHg, GDP 150 mg/dL, GDPP 210 mg/dL, trig 170 mg/dL, LDL
70mg/dL, HDL 39mg/dL, A1C 7,8%. Obat yg tepat
A. Fibrat, tambah DPP1 inhibitor
B. Fibrat, tambah GLP-1 agonis
C. Tambah dosis statin, SGLT-2 inhibitor
D. Tambah dosis statin, alfa glucosidase inhibitor
E. Ganti ACE dengan ARB, tambah GLP-1 agonis
60. Perempuan 47th, DMT2, GDP 150mg/dL, 2PP 247mg/dL. Riwayat infark
miokard 6 bulan lalu. Pasien sudah minum metformin 3x500mg,
acarbose 3x100mg, atorvastatin. Profil lipid dbn kalo g salah. IMT 26,
A1C 8. Obat apa yang dapat ditambahkan pada pasien ini?
A. GLP1 agonis
B. Sglt2
C. DPP4
D. Pioglitazone
E. Insulin Basal
61. Pasien laki2 xxx tahun, dm xxx tahun, telah minum metformin
2x500mg, belakangan dihentikan karena mencret, IMT: 30 gdp: 150
mg/dL, gd2pp: 245mg/dL, hba1c: 7.8%, pilihan terapi berikutnya
A. GLP1
B. Acarbose
C. Insulin
D. Sulfonilurea
E. DPP IV inhibitor
62. Perempuan 65 tahun, saat ini tidak ada keluhan. Datang membawa hasil
pemeriksaan lab: ft4: 1.8, TSHs: 0.08. Pasien saat ini sedang menjalani
terapi zolendronate 5mg untuk osteoporosis. Obat lain yang didapatkan
pasien adalah kalsium 2x 500mg dan kalsiferol 1x 400mg. Tatalaksana
yang tepat, pada pasien:
A. Metimazol 1x5mg
B. Metimazol 2x20mg
C. PTU 3x10mg
D. Observasi, dan cek ulang fungsi tiroid 3 bulan kemudian.
E. Carbimazole 2x20mg
63. Laki-laki datang dengan keluhan kram, kesemutan pada kaki. Riwayat
operasi atas indikasi Ca folikuler tiroid 5 tahun yang lalu. Awalnya pasien
rutin minum obat. Tetapi 6 bulan terakhir tidak minum obat. Terdapat
peningkatan BB berat badan pada bulan-bulan terakhir.
Pemeriksaan yg diperlukan:
A. TSH dan PTH
B. TSH dan T3
C. TSH dan Calcium
D. PTH dan calcium
E. lupa
64. Pasien biasa kontrol di psikiatri. Saat ini datang dengan keluhan urine 8
L/hari. Sehari-hari pasien bisa minum hingga 10L/hari. Osmolaritas
urine dibawah 300 setelah tes dengan desmopresin osmilaritas urine
tidak meningkat. Kemungkinan diagnosis:
A. Polidipsia primer
B. Diabetes insipidus sentral
C. Diabtes insipidus sekunder
D. Diabetes melitus
E. Diabetes insipidus nefrogenik
65. Perepuan 24 th, G1P0A0 hamil 24 minggu dirujuk dari Obgyn dengan
DM gestasional. Pasien sudah menjalani program nutrisi 2 minggu GDP
148, GD2PP 250. Tatalaksana yang tepat untuk pasien ini:
a. insulin saja
b. pengaturan program makan dan insulin
c. pengaturan program makan dan glimepirid
d. pengaturan program makan dan metformin
e lanjutkan proram makan periksa ulang gdp dan g2pp 2 minggu lalu
66. Laki laki 19 tahun , dengan penurunan kesadaran disertai sesak nafas
cepat dan dalam. Td 100/70 n :110 rr : 26 cepat dan dalam. Gdp 401
gd2pp 526 , patofisiologi yang mendassri keluhan tersebut?
A. Resistensi insulin
B. Defisiensi insulin
C. Destruksi hormon insulin
D. Defisiensi dan resistensi insulin
E. Peningkatan hormon contraregulatory
67. Pasien dengan DM lama, datang dengan keluhan luka pada ibu jari kaki
yang tidak kunjung sembuh. Rambut pada kaki menghilang dan kulit
kering. Pada pemeriksaan fisik didapatkan pulsasi arteri dorsalis pedis
dan tibialis posterior bilateral menurun. Hasil pemeriksaan yang
mungkin sesuai dengan pasien di atas adalah:
A. ABI kiri 0,4
B. USG Doppler thrombus di a.dorsalis pedis
C. CT angiografi sumbatan 40% di a.dorsalis pedis dan 40% di
a.tibialis posterior
D. Arteriografi sumbatan 90% di a.tibialis posterior
E. TOE Brachial Index 0,75
68. Seorang wanita 53 tahun datang dengan keluhan sesak nafas sejak 1
bulan yang lalu. Pasien juga mengeluh demam, batuk berdahak dan
berdarah dalam 1 minggu ini. Pasien sudah menjalani hemodialisis
sejak 1 tahun ini. Pemeriksaan BTA positif sebanyak 2 kali. OAT yang
diberikan pada pasien ini adalah:
a. R: 450 mg/hari, H 300 mg/hari , Z: 1000 mg/hari, E: 1000 mg/hari
b. R: 600 mg/hari, H 400 mg/hari , Z: 1000 mg/hari, E: 1000 mg 3x
perminggu
c. R: 450 mg/hari, H 300 mg/hari , Z: 1000 mg 3x perminggu, E: 1000
mg/hari
d. R: 600 mg/hari, H 400 mg/hari , Z: 1000 mg 3x perminggu, E: 1000
mg 3x perminggu
e. R: 450 mg/hari, H 300 mg/hari , Z: 1000 mg 3x perminggu,
E: 1000 mg 3x perminggu
69. Pasien dating dengan keluhan batuk berdarah. Sudah pernah minum
OAT selama 21 hari, dihentikan karena keluhan membaik. Saat ini
pasien sudah berhenti minum OAT sejak 2 bulan yang lalu. Dari tanda
vital dalam batas normal, hasil gene Expert MTB detected, resistant
rifampicin not detected. Maka terapi yang diberikan pada pasien adalah
a. 2 RHZE / 4 RH dimulai dari awal
b. 2 RHZE / 4 RH dimulai dari 3 minggu terakhir minum obat
c. OAT lini 2
d. 2 RHZE / 6 RH dimulai dari awal
e. 2 RHZE / 6 RH dimulai dari 3 minggu terakhir minum obat
70. Pasien dating dengan keluhan sesak nafas. Dari PF stem fremitus kiri
menurun, perkusi redup, gambaran foto thorax : tampak radiopaque
di seluruh lapangan paru kiri, trakea dan mediastinum tertarik ke kiri.
Diagnosa nya adalah
a. Atelektasis paru kiri
b. Efusi pleura kiri
c. Tumor basal paru kiri
d. Abses paru kiri
e. Pneumothorax paru kanan
rdarah
b. Aspergilosis → bank be
TB
c. Tuberkuloma B Klink
-
d. Massa paru
e. Lupa…
73. Pasien dating dengan keluhan sesak nafas, demam disertai batuk
berdahak. Pasien selama ini menderita asma. PF dijumpai ronkhi basah
nyaring, wheezing di kedua paru. Foto thorax ada infiltrate di basal
02 f- SABA inb kedua paru. Pasien sebelumnya sudah dapat aminofilin. Setelah
+ KS
'
Sistomite pemberian oksigenasi dan inhalasi SABA, apa tatalaksana selanjutnya.
a. Ipratropium bromide, prednisone 1 mg/kgbb, antibiotic
adekuat
b. Ipratropium bromide, prednisone 1 mg/kgbb, aminofilin drip,
antibiotic adekuat
c. Ipratropium bromide, prednisone 1 mg/kgbb
d. Lupa
e. Lupa
74. Pasien dating dengan keluhan sesak nafas. Selama ini pasien merokok
30 tahun sehari 2 bungkus. PF kesan PPOK. Spirometrinya FEV1 47%
prediksi. Setelah bronkodilator FEV1 49%. Lain-lain lupa. Diagnosisnya
adalah :
a. PPOK stabil
MMRC O l
-
2 50% -
c. PPOK grup B O I
.
< 10
-
3-4 CAT
504 i ,
3 30 c ,
d. PPOK grup C
-
42
.
4 5301 D i
3-4 ,
710
e. PPOk grup D
.
75. Pasien dating dengan keluhan sesak nafas. Trus ada hasil spiro metri
Spirometri Spirometri setelah
bronkodilator
FEV1 : 2 L FEV1 : 2,5 L
FVC : 3 L FVC : 3 L
FEVYp.ve soit
bnntodiiotr
d. Penyakit paru akibat kerja
e. Lupa
76. Pasien dating dengan keluhan sesak nafas. Disertai dengan batuk
berdarah. Dijumpai benjolan di leher, tangan kanan bengkak. PF kesan
sindrom vena kava superior. Foto thorax kesan limfoma/timoma?
pasien diberikan steroid. Apa fungsi terapi steroid ini ?
a. Mengecilkan massa tumor
b. Meningkatkan efek kemoterapi
c. Meningkatkan efek radioterapi
d. Mengurangi edema pasca radiasi
e. Lupa
78. Wanita 78 tahun dibawa ke RS dengan keluhan sesak nafas berat sejak
2 hari. Kondisi di IGD menunjukkan saturasi oksigen dengan SpO2
60% yang kemudian meningkat menjadi 82% dengan pemberian
oksigen non rebreathing mask 8-10 lpm selama 30 menit, hasil foto
thorax menunjukkan gambaran pneumonia multi lobaris. Pasien
selanjutnya diintubasi dan dipasang ventilator mekanik dengan assist
control mode, RR 24 x/m, volume tidal 6 ml/kg, FiO2 1, PEEP 12
cmH2O, lalu dilakukan AGD dengan hasil pH 7,2, PCO2 32, PO2 50,
AaO2 200, mekanisme terjadinya hipoksemia pada kasus ini adalah.
a. Hipoventilasi
b. Hiperventilasi
c. Shunting
d. Gangguan difusi
e. V/Q mismatch
81. Se eorang wanita 45 tahun datang ke IGD dengan sesak nafas sejak
8 jam. TD 170/90 nadi 110x/m, nafas 32x/m cepat dan dalam,
konjungtiva pucat, batas jantung kanan garis ternalis dextra, batas
jantung kiri 2 cm lateral garis midklavikularis sinistra, auskultasi
ditemukan ronki basah setengah lapang paru, Hb 8 g/dl, ureum 200
mg/dl, SC 7,5 mg/dl. AGD pH 7,1, pCO2 52, HCO3 10, BE -5,1 SO2
95%. Apakah patogenesis gangguan asam basa pada pasien ini?
a. Pembentukan asam yang berlebihan dan pembentukan bikarbonat
yang berkurang
b. Pembentukan asam yang berlebihan dan pengeluaran CO2 oleh
paru yang berkurang
c. Pembentukan bikarbonat yang berkurang dan pengeluaaran CO2
oleh paru yang berlebihan
d. Pengeluaran asam oleh ginjal yang berkurang dan pengeluaran
CO2 oleh paru yang berkurang
e. Pengeluaran asam oleh ginjal yang berlebihan dan pengeluaran
CO2 oleh paru yang berlebihan
84. Pasien dengan CKD st V dengan Hb 9,8, SI <50, TIBC 254, Ferritin
181..Tatalaksana?
a. Asam folat
b. Vitamin B12
c. Transfuse PRC
d. Eritropoeitin
e. Transfusi Besi intravena
85. Pasien dengan ISK hasil kultur terlampir. Yang resisten ada
ciprofloksasin, ceftriakson. Sensitif antibiotik Chloramphenicol dan
Nitrofurantoin. Pilihan terapi :
a. Cholaramphenicol
b. Levofloxacin
c. Meropenem
d. Ceftriakson
e. Ciprofloksasin
89. Pasien post infeksi tenggorokan. Kreatinin lupa (meningkat) tapi tidak
ada kreatinin kontrol yang menunjukkan peningkatan. ASTO (+).
Diagnosis:
A. RPGN
B. Post streptokokal GN
91. Pasien dengan nyeri lutut, bengkak, Demam. AL 14.000. Cairan lutut
diaspirasi, leukosit 150.000. Tindakan yang dilakukan :
a. Rawat inap dan injeksi antibiotik iv
b. Rawat inap dan injeksi ab intraartikuler
c. Rawat jalan dan injeksi ab intraartikuler
d. Rawat jalan dan injeksi steroid
92. Pasien rheumatoid artritis rencana ingin hamil, terapi yang diberikan
adalah :
a. Sulfasalazin
b. Metroteksat
c. Leflunamide
d. Azatriopin
e. Cyclophosphamid
94. Pasien wanita keluhan nyeri2 sendi, tidak ada sariawan dan rambut
rontok tidak ada. sering keguguran. Anti ds dna negatif. ANA test
hasilnya 1:360. C3 8 (rendah). LED tinggi. Antibodi LA positif kuat.
Diagnosisnya adalah :
a. SLE
b. APS primer
c. Rheumatoid artritis
d. Syndrome sjogren
98. Seorang pasien habis mendaki gunung. Nyeri lutut bagian medial. Di
derah medial dan proximal tibia test Mc Murray Negatif.. Diagnosis :
a. Bursitis Pes anserina
b. Tendinitis patellaris
c. Ruptur tendon patella
d. Robeknya ligamentum crusiatum anterior
e. Rpbeknya meniscus lutut
99. Pasien dengan NPSLE. Telah diberikan MP pulse dose 3 hari. Terapi
selanjutnya adalah :
a. Cyclofosfamid 500 mg setiap bulan selama 6 bulan
b. Cyclofosfamid 500 mg setiap bulan selama 6 bulan + MM
c. MMF 2x1 gram
d. Azatrioprin 2x50
e. Cyclosphorine
100. Pasien keluhan nyeri sendi. Kulit kering. Mata terasa kering,
mengarah kea rah Sindrome Sjogren. Pemeriksaan penunjang yang
disarankan :
a. Schimmer test
b. Schober Test