You are on page 1of 51
DIKTAT PRAKTIKUM ) BOTAN Untute Katangan Sendiri G potent FAKULTAS PERTANWAN UNIVERSITAS RIAU PEXANBARU 2017 Dipindai dengan CamScanner KATA PENGANTAR Praktikum — BOTANI —bertajuan —untukk —mempelajari atau. mempraktekkan materi-materi BOTANI yang didapatkan dalam kuliah, Oleh Karena itu, materi praktikum ini disusun berdasarkan topiketopik dari perkuliahan, schingga terdapat keselarasan antara jadwal praktikum dengan jadwal kuliah, Buku penuntun praktikum ini diharapkan dapat memberi bekal teori dan petunjuk-petunjuk untuk kelancaran pelaksanaan praktikum, Materi yang terkandung dalam buku ini merupakan kumpulan dari acara-acara praktikum BOTANI yang meliputi: biologi sel jaringan dan organ tubuh tumbuhan, metabolisme, reproduksi dan genetika, Keanekaragaman hati seta ekologi. Penyusun mengueapkan terimakasth kepada semua pihak: yang telah ‘membantu dalam penyusunan penuntun praktikum ini Pekanbaru, September 2017 Penyusun Dipindai dengan CamScanner a 1. TATA TERTIB NILAI PRAKTIKUM 1.1, UMUM 1. Scbelum menjalankan praktikum mahasiswa harus sudah mempersiapkan diri, mompelajari materi yang akan dipraktikumkan pada hari itu. Praktikan harus datang tepat waktu, Mahasiswa yang terlambat 10 menit atau Iebiy, tidak diizinkan mengikutipraktikum, ; Setiap praktikan diwajibl in mengikuti semua acara praktikum, Jika praktikan bethalangan hadir diwajibkan memberikan surat keterangan tertulis kepada asisten biologi Sclama_ ‘melaksanakan / melakukan praktikum semua praktikan diwajibkan memakai jas laboratorium. f. 5, Seriua praktikan harus membawa buku penuntun praktikum, serta alat-alat tulis. 10. 11. Praktikan diwajibkan menjaga ketenangan, kebersihan dan ‘kesopanan selama praktikum, j ‘Tidak diperkenankan maken, minum, merokok, mengaktifkan telfon genggam dan kegiatan lain yang bisa mengganggu kegiatan selam praktikum Praktikan divajibkan membawa sendiri beberapa alat’dan bahan yang tidak disediakan oleh laboratorium (nis dan bahan akan ditentukan kemudian) Mahasiswa dilarang membawa buku laporan praktikum biologi dasar milik mahasiswa tahun-tahun terdahulu ke dalam ruang praktikum. Jika hal itu terjadi, asisten yang bertugas berhak menyita buku Jepofan tersebut dan mahagiswa yang bersangkutan akan dikeluarkan dari ruang praktikum. Bekerja dengan tenang, tertib dan apabila meninggalkan ruangan praktikan harus seizin dosen/asisten. Setelah waktu praktikum habis, hasil pekerjaan wajib diserahkan pada asisten untuk mendapatkan pengesahan. 1.2, KETERTIBAN ALAT LL. Ketua regu harus mengecek kelengkapan dan keutuhan alat sebelum melakukan, praktikum, Jika ada kerusakan sebelum dipakai segera laporkan pada asisten. AAsisten akan mengecek keutuhan dan kelengkapan alat setelah selesai prektikum Dipindai dengan CamScanner ik ada Kerusakai atau kehilangan alat akibat Kecerobohan praktikan, yang. ~ Dersangkutan atau satu regu diwajibkan meiiggantinya berupa alat yang sama atau bentuk ang senilsi harga barang, dalam jangka waktu salu minggu setelah Kejadian Sesudah praktikum mahasiswa harus membersihkan mikroskop, mikroskop harus dikembalikan ke sikap semula, seperti keadaan sebelum dipakai. ‘Alataiat dan preparat yang dipakai harus dikembalikan kepada asisten/petugas Jaboratorium dalam keadaan baik dan bersih, Setelah praktikum selesai sampah harus dikumpulkan dan dibuang pada tempat yang telah disediakan, 13. NILATPRAKTIKUM 1 2 Besamya nilaipraktikum adalah 30 % dari nila total matakuliah, Nilai praktikum diambil dari: ° > Kehadiran 10% f > Responsi 20% > Laporan praktikum 30% > Ujian akhir praktikum 30% > Keaktifan 10% Setiap akan dilakukan praktikum, diadakan responsi mengenai materi yang akan dipraktikumkan , y ‘ “Tidak dibenarkan membuat laporan tanpa ikut praktikum Dipindai dengan CamScanner 1, MIKROSKOP Mikroskop yang biasa digunakan untuk pratikum laboratorium biologi adalah mikroskop optic dengan menggunakan lensa dari gelas dan cahaya matahari atau lampu sebagai sumber penyinaran. Cahaya dati Iuar yang dikumpulkan dan dipantulkan oleh cermin’ akan mengenaispesimen yang akan diperbesar oleh lensa dan kemudian diterima oleh mata, , Mikroskop optik yang banyak diguiekan sekarang fersusua atas dua Jensa yaitu Jensa okuler yang dekat dengan mata dan Jensa objektif yang dekat dengan objek yang kan diamati, Masing-masing jenis lensa ini didalamnya berisi beberapa lensa dengan susunan tertentu, Beberapa mikroskop mempunyai satu lensa okuler dan disebut dengan mikroskop monokuler. Untuk mendapatkan gambar stéreoskop dari objek yang tidak begitu renik digunakan mikroskop-bedah binokuler. Mikroskop okuler dan dua objektifschingga dapat diperoleh bidang pandang yang jes. mempunyai dua 2.1 Cara Penggunaannya ‘ 1. Mikroskop dibavwa dengan hati-hat, tangan kanan memegang tangannya (arms) dan elapak tangan kiri memegang kakinya schingea mikroskop dibawa dengan ara togak. 2. Letakan mikroskop pada meja yang datar dan kokoh. 3. Cahaya masuk diatur dengan menggunakan kondensor dan difragma. Untuk, perbesaran tinggi kondensor dinaikan keatas, Diafragma berfungsi untuk ‘menghindari pengaruh cahaya dari samping. 4, Preparat yang telah diletakan pada objek glass dan ditutupi dengan cover glass dan diamati dibawah mikroskop. 5, Turunkan lensa objektif dengan pembesaran 10 kali dengan cara memutar makrometer. 6. Dengan menggerakan makrometer keatas perlahan-lahan dan dengan melihat ke ensa okuler sampai kita melihat bayangan prepara 7. Bila bayangan Kurang -jelas putarlah micrometer perlahan-lahan untuk memperjelas. 8 Untuk melihat bagian-bagian yang diceri preparatnya digerakan dengan skrup penggerak ke kanan dan ke kiri Dipindai dengan CamScanner 9. Apabila dengan pembesaran 100 x dapat digunakan objektif 10 x, untuk perbesaran 400 x dapat diguinakan objektif 45 x dengan cara memutar revolver. Untuk melihat perbesaran 1000 x dapat digunakan objektif, 100 x untuk ini harus mengguankan minyak imersi. Jarak antara objektif antara 1-2 mm, Karena itu harustah hati-hati menurunkan objektif supaya lebih banyak masuk, Scbelum mikroskop dikembalikan lensa objektif harustah dibersihkan dengan kapas Jang diberikan xylol dan kemudian dibiarkan kering. 10. Scbelum mikroskop disimpan jangan lupa mengambil preparat dan kaca objek yang. telah dipakai dari meja objek mikroskop, 11 Lensa objektif dengan perbesaran 10 x selamanya harus dibawah, kondensor diturunkan dan setclah itu mikroskop disimpan ditempatnya. roskop 2.2, Pemeliharaan 7 1, Sebelum mikroskop digunakan bersihkanlah bagian lar dengan kain lap yang Tunak dan bersih. d 2, Lensa okuler dan objektif dibersihkan dengan kain flannel atau kertas pembersih. lensa yang disediakan, Ujilah lensanya apakah tealah bersih dengan pembersih Iensa, 3. Hindari lensa dari air dan zat kimia lainnya. Bila hal ini terjadi segeralah bersihkan dengan pembersih lensa. 4, Apabila pengamatan (elah selesai bersihkanlah lensa dan bagian Iuar mikroskop seperti waktu akan menggunakan, 7 Dipindai dengan CamScanner —. Okuler Tabung Okuler (Tubus) Revolver Mikrometer Pemegang (Arm) \ Penjepit Objek \ ss A Ir Meja Objektif,, ~ Objektif| Dipindai dengan CamScanner Til. SEL, SEDIAAN, PEWARNAAN DAN ZAT-ZAT ERGASTIK 3.1, Sel Tumbuhan Sel adalah kesatuan struktur dan fungsional yang terkecil dari makhluk hidup. Susunan sel adalah dinding sel (tumbuahan), membran, sitoplasma, nucleus, yang piasanya dapat lat dengan mikroskop biasa, Sitoplasma adalah larutan koloid yang ental dan tembus eahaya yang di-dalamnya terdapat organelle (bagian hidup) seperti mitakondra, plastide, dan inklusio (benda mati : protein, lemak, pati dan lain-lain) Nucleus biasanya sukar dilihat dengan ‘nikroskop biasa, karena itu digunakan zat na, Nukleus lebih banyak menyerap zat warna dibanding bagian sel lainnya. pewam 32. Sedigan . Sediaan adalah suatu yan akan diperiksa di bawah mikroskop. Sediaan dapat dibagi atas 3 jenis : . 1. Sediaan segar : sediaan yang tidak taham disimpan fama dan dibuat pada saat akan melakukan pengamatan, Cara membuat sediaan dengan melakukan irisan tipis atau dengan cara lain misalnya melihat sel'sel critrosit. Sel-sel epithel ‘musoca pipi dan lain-lain. Untuk melihat sediaan segar digunakan medium air— “2. Sediaan semi awetan: hampir sama dengan sediaan segar hanya saja digunakan medium yang dapat menahan penguapan schingga dapat tahan beberapa hati. . Sediaan awetan : dibuat melalui beberapa fase perlakuaan agar sediaan sedapat ‘mungkin tidak rusak dan dapat tahan disimpan beberapa tahun, 33. Cara membuat sediaan segar Pada prinsipnya ada tiga macam irisan berdasarkan bidang potongan yaitu : 1, Irisan melintang yaitu irisan dengan arah tegak lurus sumbu horizontal dari objek. . Irisan membujur yaitu irisan dengan arah tegak lurus sumbu vertical objek. pp . Irisan tenga yaitu irisan sejajar dengan atau tegak lurus pada bagaian tengah suatu objek, Dipindai dengan CamScanner 34. Zat Brgastik a Zat ergastik adalah bahan cadangan seria bahan buangan yang diproduksi sel. Zat ergastik antara lain: 1, Pati * . Pati adalah karbohidrat yang terjadi dari rangkaian molekul yang panjang. Muncul dalam bentuk butiran, bewama hitam kebiru-biruan bila diberi yodium (IKI). Butir pati ibentuk pertama kali di dalam kloroplas. Selanjutnya pati dipecah dan balam bentuk gula dipindahkan ke jaringan-jaringan sebagai cadangan makanan, disini gula disintetis kembali menjadi amiloplas. Amiloplas bisa membentuk satu butir padi atau lebih. Titik awal pembentukan pati discbut hilum (hilus). Disckelilingnya dibentuk lapisan-lapisan pati yang disebut dengan lamella, Adanya lapisan-lapisan dianggap akibat perbedaan kadar air dalam lapisan yang berturut-turut. Dengan J:KJ amilosa berwarna biru sedangkan amilopektin berwarna coklat, “ Pembagian butir-butir amilum ; 1, Memurut letak hilus : © Butir pati yang konsentris : hilus di tengah-tengah, , butir pati berbentuk bulat, terdapat pada umbi ketela rambat (Jpomea batatas Lamk.) © Butir pati cksent lus di tepi, butir pati bulat telur, terdapat pada umbi kentang (Solanum tuberosum L.) 2. Menurut jumlah hilus : a * Butir pati tunggal (monoadelph) : satu butir amilum dengan satu hilus, terdapat pada ketela rambat, ketela pohon dan gandum. * Butir pati setengah majemuk (Diadelph) + terdisi dari dua hilus dengan dilingkari_ masing-masing lamella Kemudian terdapat lamella lagi ‘mengelilingiscluruhnya, terdapat pada kentang, * Butir pati majemuk (Potiadetph) :terdiri dari beberapa bagian dengan hilus yang. masing-masing dan tidak ada satu lamella menyelubungi seluruh buti, terdapat pada biji padi dan gandum, Umumnya butir pati terdii atas lapisanlapisan yang mengeliing! suatu titk Yang. disebut hillum. Posisi illum dapat di tengah dapat pula di tepi (cksentrik). Lapisan-lapisan pada butir pati terjadi sebagai akibat perbedaan kepekatan molekul Dipindai dengan CamScanner dimana semakin tama Kepekatannya semakinberkurang, pada lapisan-lapisan terluar, karena Kelebihan ait, . Protein (Butirebutir Aleuron) Protein adalah potimer astm amino yang panjang, Pada keriopsis serealia, iteanukan protein amor, yakni pada Inpisan endosperm paling luar, yang disebut ane Japisan aleinon, Protein berbentuk Kristal ditemukan dalam sel parenkim «gj umibi Rentang serta dalam parenkim buah Capsteun sp . Protein bentuk kristal a protein bentuk amorf terdapat bersama-sama dalam butir-butir alcoron dalam endospenn dan embrio sebagian besar potir alcoron dalam biji jarak (dikotil) Ietaknya tersebar dalam sclurub biji, tetapi alam biji jagung (monokotil), butiraleoron terdapat dalam lapisan sel endosperm yang terluar, schingga lapisan ini dikenal dengan lapisan aleoron. dati Butir-butir aleoron terdi 1. Protein amorf: tidak mempunyai bentuk Protein Kristal : protein niembentuk beraturan, persegi lima atau persegi enam. Protein globoid : protein yang banyak mengandung zat phytin, yaitu zat garam yang mengandung Ca dan Mg dengan suatuasam (assim mesoinosith » hexaphospor). . Lipid. Minyak dan lemak merupakan bahan cadangan penting dalam tubuh tumbuhan, seringkali dijumpai dalam biji dan buah, Lemak dan minyak merupakan gliserida asam lemak, pada suhu normal lemak berbentuk padat dan minyak berbentuk car. Lemak dan minyak dapat dihasilkan oleh elaioplas atau sterosom. . Kristal. ‘ Banyak tumbuhan menyimpan Kelebihan bahan-bahan anorganik dalam sel- selnya, umumnya berupa garam-garam kalsium dan silicon di ksida (Si 02), Garam kalsium berbentuk sebagai kristal dan Si02 berupa benda silica, ‘Terdapat berbagai macum krist a. Drus Merupakan kristal prismatic yang, tersusun secarn globular, dijumpai pada daun talas (Colocasta esculenta), pada dawn kecubung (Datura stramoniun), pada akar Ipomea batatas(ubi jalar) dan laine Dipindai dengan CamScanner b. Rafid. : Rafid adalah Kristal berbetituk batang yang ramping meruncing di kedua ujungnya. Biasanya berkumpul dalam sberkas, dijumpai dalam daun_talas (Colocasia esculenta), pada daun Arum, Agave, dalam daun dan batang Zebrina, all. ; . Prisma Merupakan Kristal berbentuk empat persegi panjang atau piramida, dibentuk dalam daun Citrus, Begonia, Vicia sativa.dll. Latihan 1: Cara membuat sediaan segar ‘Tojuan Latihan : Setelsh praktikum ini, diharapkan mahasiswa dapat: a 2 _ Mengetahui jenis-jenis sediaan untuk pengamatan mikroskop ‘Mengetahui cara pembuatan sediaan segar ‘Mengetahui secara garis besar dasar-dasar mikroteknik Alat dan Bahan 1. Mikroskop : 5. Gabus tutup botol 2. Gelas objek dan gelas penutup 6. Pipet tetes 3. Pisau silet yang baru 7. Daun Rhoe discolor ~4. Metilen blue Cara Kerja i 0 ‘Ambil bahan yang akan dibuat irisannya: akar, daun dan batang, Potopglal menjadi bagian kecil-kecil. . Pegang gabus dan belah salah satu ujungnya menjadi dua, kemudian selipkan potongan daun tersebut, Pogang gabus didekat belahan erat-erat, kemudian iris ujung belahan gabus dengan pisau silet yang tajam sctipis mungkin. Buatlah beberapa irisan agar dapat dipilih yang terbaik. |. Letakan irisan pada gelas objek yang telah diberikan setetes aquades sebagai medium 4 . Kemudian letakan gelas penutup dengan posisi kira-kira 45° dari gelas objek, menyentuh tepi medium, dengan petlaha-lahan geser sedikit sehingga gelas Dipindai dengan CamScanner enntip menutupi medium, Maras dijoge agar tidak terbentuk gelembung udara = dibawah gelas penutup. 6 Periksa sediaan yang dibuat dibawah mikroskop lalu gambarkan bagian yang terlihat Latinan 2 : Cara mewarnai sedinan basal 1. Letakan sediaan basah dari irisan melintang atau membujur pada meja yang rata. 2, Perlahan-lahan teteskan metiten blue pada ujung Kiri gelas penutup, sedangkan pada wjung kanan tempelkan Kerlas saring/tissue yang akan menyedot aquades dibawah gelas penutup untuk digantikan dengan zat wama. Tunggu selama 5 menit. ‘ 43, Dengan eara yang sama dengan butir (2), gantikan zat warna dengan aquades. 4, Periksa sedigan yang sudah diwarnai dibawah mikroskop. Lafiban 3: Mengenai struktur sel tumbuhan Tujuan latihan : Pada akhirnya pratikum ini para mahasiswa dibarapkan dapat: 1. Menjelaskan struktur sel tumbuhan 2, Menyebutkan bagian-bagian sel tumbuban 3, Menyebutkan perbedaan sel tumbuhan Berikut jenis latihan/pengamatan yang dilakukan: ; a. Sel umbi lapis bawang merah (Allium cepa L) Bahan dan alat 1. Selaput umbi lapis Allium cepa 4Larutan JKJ 2, Mikroskop 3. Gelas objek dan gelas penutup Cara Kerja 1. Dengan menggunakan tangan, ambilah selaput bagian dalam umbi lapis yang berwarna putih dari bawang merah. . Letakan selaput tipis tadi pada gelas objek |. Teteskan larutan JKJ, kemudian tutuplah dengan gelas penutup. ies a | Dipindai dengan CamScanner 4 wy 4. Amati dibawah mikroskop, dan gambarkan sel yang tampak serta berikan keterangan bagian dati sel yaiig tampak, be Seldaun Mydrilla vertcillata Bahan dan alat 1. daun Hyd in(vrtitte \ 2. mikroskop Cara kerja 1, Ambillah satu lembar daun Hydrilla verticillara yang tersedia dan letakkan pada elas objek dan teesi dengan aquades, kemudian tutuplah dengan gelas penutup. 2, Amati dibawah niikroskop dan perhatikan aliran sitoplasma pada setiap scl. Ua h i b aot «aS = 4 Latihan 4 : Mengamati zat ergastik pada tumbuhan it ‘Amatilah benda-benda ergas berupa pati pada Solanum tiberasum, Ipomea batatas, Zea mays, dan kristal pada akar Jpomea Oriza sativa, butir aleoron pada endodermis batatas, dan daun Colocasia esculenta dan daun Citrus sp Preparat Pati : Keroklah bagian dalam umbi kentang (Solanum tuberosum), umbi ketela rambat (Jpomea batatas Poir.) dan tepung ketan (Oryza sativa var glutinosa) dan larutkan sedikit dengan menggunakan reagen air. Lalu gambarlah beberapa butir pati kentang yang anda lihat dan tunjukkan pada gambar mana yang hilus dan mana-yang lamella. Preparat aleuron : penampang endosperm biji Zea mays dengan menggunakan reagen air, Lalu gambarkan beberapa sel endosperm biji tersebut. . Preparat kristal : penampang melintang tangkai daun pepaya (Carica papaya) dalam. Pada sel-sel sub epidermis terdapat kristal kalsium oksalat dalam bentuk kelompok yang discbut drus, Gambarlah beberapa buah sel yang berisi Drus. Dipindai dengan CamScanner 12 IV, STRUKTUR JARINGAN TUMBUITAN 4a. Jaringan Tumbuban vevngan aaah kunpotan sect yong eruungan era sat sama nina dan rrempunyat bentok,struktur seta fangs! yang stm, Seeara garis besar jaringan tumbhan dapat dbedakan.atos joringan + jringan muda (meristem) dan jaringan gowasa (permanen) 1) Jaringan meristem Bendasarkan letak pada tumbuhan : a) Mer terutama menycbabkan pertumbuhan memanjang. 1) Meristem interkalar: umunmnya dijumpai pada ruas batang tumbuban sem apikal : terdapat diujung pucuk ulama, pucuk lateral, dan akar, graminge atau monokotil, Fungsinya menambah panjang ras batang. Jaringan ini merupakan sekumpulan sel meristem primer yang terpisah dari puncak olch kehadiran jaringan yang telah dewasa. ) Meristem lateral : terri dari cambium pembuluh dan gabus (Felogen). ‘Aktivitas meristem ini menyebabkan diameter batang bertambah. » Berdasarkan taraf perkembangan meristem 2) Meristem primer yakni jaringan yang selselnya secara Tangsung perkembang dari sel sel embrionik (kelanjutan langsung dari embrio). Hasil : epidermis,korteks batang dan akar,mesofil daunjaringan pembuluh primer. 7 b) Meristem sekunder yakni jaringan yang berkembang dari jaringan dewasa yang sudah mengalami diferensiasi. Hasil : jaringan pembuluh sekunder dan periderm, - 2) Jaringan dewasa terdiri atns : 4) Bpidermis yang berfungsi sebagai jaringan pelindung b) Parenkim, sebagai jaringan dasar, terdiri dari: parenkim fotosintetik (Klorénkima), parenkim meristematik, parenkim sekretori, aerenkima, parenkim transport, parenkim penimbun, parenkim bersklereid, dan parenkim idioblastik. 6) Sklerenkim dan kolenkim sebagai jaringan penguat Dipindai dengan CamScanner 13 Sklerenkima dibedakan ata: Kolenkim berdasarkan tip penebalan dinding sel terditi dari Kolenkim it (angular), Kolenkim lomellat, Kolenkim Lakunar dan Kolenkim menyudi ‘Anular (cincin) a 4) Flocm dan xylem, sebaga’joringan pengangkt Latihan 1 : Jaringan Meristem pada ujung akar Allium cepa L. Bahan dan alat 1, Penampang melintang ujung akar Allium cepa L (sediaan awetan) 2. Mikroskop Tata Kerja 1. Dengan pembesaran Iemah, gambarlah satu sektor dari penampang itu dan sebutkan bagian-bagiannya.” 2. Perhatikan struktur jaringan meristem pada ujung akar dan tunjukkan pada gambar yang saudara buat. 3, Amati juga dengan perbesaran kuat, Latihan 2: Mengenal Jaringan Penyusun Tumbuhan Tojuan Latihan Setelah selesai melakukan latihan ini, mahasiswa diharapkan : 1. Mampu menyebutkan jaringan penyusun tubuh tanaman 2, Mampu menjelaskan masing-masing jaringan penyusun tubuh tanaman 3. Mampu menjelaskan struktur berkas pengangkut 4, Mampu menyebutkan sel-sel penyusun jaringan 5 5, Mampu menjelaskan fungsi masing-masing jaringan pada organ tumbuhan A, Jaringan-jaringan pada batang Monokotil Bahan dan alat Penampang melintang batang Zea May's (sediaan awetan) 2, Mikroskop ‘Tata Kerja 1, Dengan pembesaran Iemah, gambarlah satu sector dari penampang itu dan sebutkan bagian-bagiannya, Dipindai dengan CamScanner 14 2, Perhatikan struktur jaringan epidermis, hypodermis (berupa sklerenkim berkas pengangkut dan sclubung skferenkim yang terscbar diantara parenkim jaringan dasar) dan tunjukkan pada gambar yang saudara buat, 3, Amati juga dengan perbesaran kuat, B, Jaringan-jaringan pada Batang Dikotil Bahan dan alat 1. Penampang melintang batang Arachis hypogea (sediaan awetan) 2. Mi Tata Kerja skop 1, Dengan perbesaran lemah gambar satu scetor dan beri keterangan. 2. Perhatikan jaringan terluar terdiri dari selapis sel epidermis dan sebelah dalamnya terdapat jaringan hypodermis yang tersusun oleh jaringan parenkim. Kemudian beberapa lapis kolenkim. Jaringan penguat terdiri atas.sel-sel sklerenkim, berkas pengangkut terditi dari xylem dan floem, jari-jari empulur di bagian tengahnya dan tunjukkan pada gambar yang saudara buat. C, Jaringan-jaringan pada daun Monokotil Bahan dan alat 1, Penampang melintang daun Zea Mays (sediaan awetan) 2. Mikroskop Tata kerja 2 1, Amatilah dan gambar dengan pembesaran kuat. Berikan keterangan dari bagian- bagian yang terlihat. . 2. Pethatikan epidermis dengan sel kipas dan stomata, mesofil, terdiri dari jaringan bunga karang. Epidermis bawah dengan stomata, berkas pengangkut terdiri atas xylem dan floem, dan tunjukkan pada gambar yang saudara buat D, Jaringan-Jaringan daun Dikotil Bahan dan alat 1. Penampang melintang daun Arachis hypogeal (sediaan awwetan) 2. Mikroskop Tata kerja Dipindai dengan CamScanner 15 1. Amatilah dengan menggunakan perbesaran kuat dan gambar serta berikan keterangan bagian-bagian yang terlihat, 2, Dalam sediaan, perhatikan cpidermis atas dengan stomata, trikomata, dan jringan mesofil daun yang terdiri dori jaringan tang dan bunga karang. Berkas jpongangkut terdiri alas xylem dan floem, di sebelah Iuar floem terdapat sklerenkim dan tunjukkan pada gambar yang saudara buat. E, Jaringan pada Akar monokotil Bahan dan alat 1. Penampang melintang akar Zea mays (sediaan awetan) 2. Mikroskop Tata kerja: _— 1, Amatilah dan’ gambar dengan pembesaran kuat. Berikan keterangan dari bagian-bagian yang terlihat. 2. Perhatikan jaringan-jaringan penyusun akar monokotil dan tunjukan pada ‘gambar yang saudara buat F, Jaringan pada Akar dikotil Bahan dan alat 1. Penampang melintang akar Arachis hypogea (sediaan awwetan) 2. Mikroskop Tata kerja: 1. Amatilah dan gambar dengan pembesaran kuat. Berikan keterangan dari bagian-bagian yang terlihat. 2. Perhatikan jaringan-jaringan penyusun akar dikotil dan tunjukan pada gambar yang saudara buat Dipindai dengan CamScanner 16 Y. EPIDERMIS DAN DERIVAT EPIDERMIS. $.1. daringan Bpidermis secara ontogenetic berasal dari jaringan meristem dasar. Jaringan Epidermis serta epidermis merupakan Inpisan se terluar dari daun, bagian bunga, buah dan bi dari batang dan akar_scbelum mengalami perlumbuhan sekunder. Jaringan pidermis, tidak memiliki- Klorofilsedangkan jaringan yang berklorofil ialah {avingan yang teretak di sebelah dalam yaitu jaringan kortcks, Jaringan epidermis merupakan Iapisan se! hidup dan selalu tersusun rapat satu sama Jainnya membentuk lapisan yang Kompak tanpa ruang antar sel. Sel epidermis umunnya berbentuk tubular, Jika dilihat dari permukean bentuknya sangat berfarasi akan tetapijika dilihat dari arah samping selnya berbentuk pipih. $2, Derivat Epidermis Stomata ; Stomata terdiri atas sel penjaga, celah stoma (aperture stoma) dan sel pelengkap. Sel penjaga bersama-sama dengan Iubang diantaranya membentuk stoma, Pada banyak tumbuhan dapat dibedakan sel tetangga atau sel’ pelengkap. Sel-sel ini secara morfologi berbeda dari sel epidermis bersifat khas dan merupakan dua atau lebih sel yang membatasi sel penjaga, yang tampaknya berhubungan secara fungsional, Stoma bersama-sama sel tetangga jika ada disebut perlengkapan stomata atau komplek stomata, ‘ . Stomala biasanya ditemukan pada bagian tumbuban yang. berhubungan dengan udara terutama di daun, batang dan rizom. Secara morfologi, didasarkan alas lelak atau susunan sel epidermis yang ada disckitar sel penjaga dapat dibedakan empat macam tipe macam tipe stomata dikotiledon yakni Tipe parasitic, Tipe anisositik, Tipe anomositik, Tipe diasitik, Tipe aktinositik. 7 Trikoma Trikoma merupakan rambut daun yong biasanya berfungsi scbagai_alat pelindung bagi tumbuhan, ‘Trikoma merupakan derivate epidermis. Meskipun dlartikan sebagai rambut daun, trikoma tidak hanya terdapat pada daun, tetapi juga Pada batang, ranting, akar, bunga, dan biji, Berdasarkan ada tidaRnya fungsi Dipindai dengan CamScanner sekresi, trikoma dibagi menjadi dua yaitu trikoma berkelenjar dan trikoma tidak berkelenjar. ‘Trikoma tidak berkelenjar 1 ~ q, Trikoma uniscluler atau uniscria multiseluler.’ Contoh pada Lauraceae, Moraceae, Tritikum, Hordeum, dan Gossypium. b. Rambut squamiform yang pipih dan multiseluler, Dapat tidak bertangkai dikenal sebagai rambut petat, contohnya pada Olea. cc. Rambut multiseluler bercabang’bisa berbentuk seperti bintang, contohnya pada Styrax atau bercabang ~ cabang seperti pada Platanus 4d. Rambut kasar, trikoma kasar yang multiseluler yang terdiri dari paling sedikit dua atau lebih baris sel yang membentuk dasamya, Contoh’ pada dasar petiol daun Portulaca oleracea. 2. Trikoma berkelenjar Tikoma kelenjar menyangkut sekresi berbagai zat seperti larutan garam, Jarutan gula (nektar), terpentin, gum (polisakarida). Trikoma penghasil sekresi sering disebut ketenjar. . ‘Trikoma penghasil sekresi garam : (1) rambut ~ rambut seperti antung, (2) kelenjar multiseluler terdiri dari beberapa sel sekresi dan sekolompok sel — sel dasar. Trikoma penghasil nektar sitoplasmanya padat, dan kaya akan retikulum endoplasma, Struktur afasikulas berasal dari retikulum endoplasma yang terlibat dalam sekresi nektar. Kelenjar penghasil lendir berupa polisakarida Badan golgi terlibat dalam sekresi. Lendir berakumulasi dalam rvang antara dinding sel dan kutikula. Kelenjar pada tumbuhan karnifora merupakan organ penangkap serangga atau hewan kecil lainnya, Trikoma penghasil sekresi : (1) rambut kelenjar. Contohnya kelenjar penghasil minyak pada Labiatae. (2) rambut kelenjar yang kasar, Rambut ini ter dari tangkai multiseriat dan kepala. Berdasarkan bentuk dan susunannya, trikoma dapat di bagi menjadi 5 (lima) yaitu : 1, Trikoma unicellular : merupakan satu sel berbentuk bulu yang sedeethana. Contoh pada biji kapas dan randu Dipindai dengan CamScanner 2.) Trikoma berbentuk daun/jarum : keadaannya sempit dan kecil. Contoh pada paku-pakuan dan pada tangkai dauin sukun, y, 3. Trikoma berbentuk bintang : strukturnya beréabang menyérupai bintang, Contoh pada daun waru (Hibiscus! tiliaceus) \ 4, Trikoma bentuk sisik bereabang : struktumya menyerupai sisik yang berserabut, Contoh pada permukaan bawah daun durian; 5, Trikoma multiseluler : terdiri dari banyak sel, memiliki striktur dengan Uujung bergelembung, yang merupakan alat sekresi, Contoh pada Nicotiana tabacum Fungsi trikoma pada beberapa tempat tumbuhnya bagi tumbuhan. * Pada daun dan batang, trikoma membantu menguarangi penguapan yang berlebihan, scbagai pelindung’ dari gangguan Iuar, dan sebagai alat penerus rangsang. . © Pada akar, trikoma membantu proses penyerapan air dan garam-garam mineral, j «Pada biji, trikoma membantu penyebaran biji dan menyerap air untuk pertumbuhan bij. © Pada bunga, trikoma sebagai alat sekresi yang menghasilkan nectar dan membantu proses penyerbukan, Atau sekresi yang berfungsi sebagai perangkap terutama pada tanaman karnivora, Latihan 1, Pengamatan Bentuk Stomata Amati bentuk stomata pada daun Allamanda cartatica, Rhoe discolor, Capsicuin— anuum dan Zea mays. Gambarkan masing-masing stomata, tentukan tipenya dan tujukkan bagian-bagian stomata, yaitu celah stomata, sel penjaga dan sel pelengkap. Bandingkan dengan preparat awet yang tersedia Li Amati bentuk trikomata pada helaian bawah daun Arthocarpus comunis, daun Durio iT. an 2, Pengamatan Bentuk Trikomata zibetinus, epidermis balang Saccarum officinarum, dan tangkai daun Hibiscus tiliaceus. Gambarkan masing-masing trikomata dan epidermis batang, tentukan tipe-tipenya . Bandingkan dengan preparat awet yang tersedia, Dipindai dengan CamScanner 19, VI. ORGAN POKOK TUMBUHAN - Tumbuhan tersusun atas 3 organ pokok : 1, Akar (radix) 2, Batang (caulis) 3. Daun (folium) 6.1, Akar ‘Akar adalah salah satu organ pokok tumbuhan pada tumbuhan yang tububnya telah merupakan kormus. Tugas tama akar adalah memperkuat berdirinya tumbuhan dan untuk menyerap air dan zat-zat makanan yang terlarut,dalam air, Bagian-bagian utama akar dapat dibedakan atas : 1. Collum (leher/pangkal akar), yaitu tempat perbatasan antara batang dan akar. 2. Corpus radicis (batang akai/akar ulama), ya akar yang berasal dari akar lembaga (radiculla). 3. Radix lateralis (cabang akat), yaitu akar dari cabang utama, 4. Fibrilla radicalis (serabut akat), cabang-cabang akar’ yang halus dan berbentuk serabut. Pilus radicalis (bulu akar), yaitu sel epidermis yang tumbuh keluar mengarbsorbsi air dan garam mineral. 6. Caliptra (tudung akar). ‘Tipe akar dibedakan atas akar primer, yaitu akar utama yang berasal dari akar embaga. Pada monokotil seringkali hilang setelah perkedambahan, Akar sckunder yaitu cabang lateral dari akar primer. Akar adventif, yaitu struktur seperti akar yang bukan merupakan akar primer atau akar sekunder. Akar adventif seringkali muncul pada batang, yakni pada buku dan dasar dun namun dapat pula terbentuk pada ruas,Akar primer dapat berbentuk gasing (radix napiformis), berbentuk kerueuttombak (radix fusiformis) dan bentuk benang, bercabang-cabang dengan akar utama tetap sebagai bagian yang paling menonjol (fliformis) Sistem akar dibedakan menjadi 2 macam tipe yaitu akar tunggang dan akar serabut, Akar tunggang, yaitu akar primer beserta cabang-eabangnya. Akar serabut ialah akar primer yang segera mati setelah perkecambahan digantikan oleh akar adventif,, Dipindai dengan CamScanner Sifat akar berhubungan dengan cara hidupnya dibedakan menjadi ; Radix aereus (akar udara atau akar gantung), hausforium (akar penggerck atau akar penghisap), radix ailigans (akar pelekat); Cirrhus radicatis (akar pembelit), Pneumathophora (akar nafas), akar tunjang, akar lutut dan akar banir, 6.2. Batang Batang merupakan bagian tubuh tumbuhan yang amat penting, dan mengingat tempat serta kedudukan batang bagi tubuh tumuhan, batang dapat disamakan dengan sumbu tubuh manusia, Batang tumbuh pada ttik tumbuh yakni pada meristem apeksnya, dan membentuk bakal daun baru yang awalnya berkembang scbagai apeksnya, dan riembentuk bakal daun baru yang awal berkembangnya sebagai tonjolan dan kemudian memanjang lebih cepat dari ujung batang itu sendiri, Dengan demikian bakal daun segera menutupi meristem apeks dan melindunginya terhadap kekeringan dan kerusakan mekanis, Tunas yang terjadi disebut tunas terminal. Pada perkembangan selanjutnya daun menjadi dewasa dan ruas diantara dua daun yang berurutan memanjang sehingga pada batang dapat ditemukan buku (nodus) tempat daun melekat dan ruas (infernodus). Diketiak daun umumnya terdapat tunas ketiak yang uga disebut dengan tunas lateral (unas aksilar), Berbagaisifat batang dapat dikenali dengan mengamati sccara seksama, Diantara sifat-sifattersebut mencakup bentuk batang, permukaan batang, hal-hal yang ditemukan secara khusus seperti rambut, duri, adanya berkas-berkas daun penumpo, lentse!, kerak. Selain itu yang penting lagi untuk diamati adalah arah tumbuh batang. g Tumbuhan dalam hal batang dibedakan menjadi: a. Planta acaulis (tumbuhan yang tidak berbatang), tumbuhan ini sebenarnya adalah berbatang, tetapi kecil dan scring tidak kelihatan, b. Tunbuhan yang jelas berbatang Sifet batang tumbuban dapat dibedakan menjadi: a. Herbaceus (batang basah); b. Lignosus (batang berkayu); cc. Calmus (batang rumput); 4. Calamus (batang mendong) Dipindai dengan CamScanner a Macam-macam bentuk bentuk batang terdiri dari : Teres (bulat), Angularis (persegi), Triangularis (seeitiga), Quadrangularis (segi empat), Pipih : Phyllocladium dan Cladium, Macam-macam sifat permukaan batang, meliputi : Leavis (licin), Costatus (berusuk), Sulkatus (beralur), Alatus (bersayat), Pilosus (berambut), Spinosus (berduri), memperlihatkan berkas-berkas daun, memperlihatkan berkas-berkas daun penumpu dan memperlihatkan banyak lentisel. ‘Arah tumbuh batang dapat dibedakan menjadi : Erectus (tegak lurus), Dependen atau pedulus (menggantung), Humifusus (berbaring), Repesn (merayap/menjalar), Ascendens (serong ke atas), Nusans (mengangguk), Scandens (memanjat), Volubilis (membelit). 63, Daun , Daun adalah salah satu ofgan pokok tumbuhan yang terletak pada batang. Fungsi daun ialah : pengambilan zat makanan (resorbsi), pengolahan zat-zat_makanan (asimilasi), penguapan ait (transpirasi) dan pernafasan (respirasi).. Daun di bagi menjadi 2, yakni daun lengkap dan daun tidak lengkap. Daun lengkap terdiri dari tangkai daun (petiolus), helaian daun (lamina) dan upih atau pelepah daun (vagina) misalnya pada daun bambu dan daun pisang. Daun tak lengkap ialah daun yang tidak memiliki salah satu atau dua dari ketiga bagian daun tersebut. Kemungkinan daun tidak lengkap sebagai berikut : © Daun bertangkai, yaitu daun yang terdiri dari tangkai dan helaian daun saja Daun berupih atau daun berpelepah, yaitu daun yag terdiri dari upih/pelepah dan helaian daun saja © Daun duduk (sessilis), yaitu daun yang terdiri dari helaian daun saja ‘© Daun memeluk batang, yaitu daun yang terdiri dari helaian daun saja ‘© Helaian daun semu, yaitu daun yang terdiri dati tangkai saja (tangkai pipih menyerupai daun). a, Helain Daun (lamina) Sifat-sifat dari helaian daun yang perlu diperhatikan adalah : # Bangun daun (circumseriptio) © Ujung daun (apex) © Pangkal daun (basis) Dipindai dengan CamScanner 2 # Susunan tulang daun (nervasi) © Tepian daun (argo) ‘© Daging daun (intervenium) 1 Bongun daun (cireumscriptio) ‘a. Bagian yang tcrlebar terdapat kira-kira di tengah-tengahhelaian daun. Kemungkinan bangun daunnya adalah : © Orbicularis (bulat) © Pellatus (petisai) © Ovalis atau ellipticus (jorong) © OAblongus (bulat memanjang) © Lanecolatus (lanset) b. Bagian yang terlebar terdapat di bawah tengah-tengah helaian daun. Kemungkinan bangun daunnya adalah : 1, Pangkal Daun tidak bertorek/tidak berlekuk + © Ovatus (bulat telur) © Triangularis (segi tiga) © Deltoideus (delta) © Rhomboideus (belah ketupat) 2. Pangkal Daun bertorek/berlekuk : © Cordatus (jantung) - © Reniformis (ginjal) © Sagittatus (anak panah) © Hastatus (tombak) © Auricularis (bertelinga) ’ c. Bagian yang terlebar terdapat di atas tengah-tengah helaian daun. Kemungkinan bangun daunnya adalah : © Obovatus (bulat telur terbalik) © Obcordatus (bangun jantung terbalik) © —Cuneatus (segitiga terbalik) ‘© Spathulatus (bangun sudip ataw spatel) 4. Tidak ada bagian yang terlebar atau dari pangkal sampai ujung daun hampir sama lebar. Kemungkinan bangun daunnya adalah : © Linearis (bangun garis) © Ligulatus (bangun pita) ‘© Ensiformis (bangun pedang) Dipindai dengan CamScanner 23 © Subulatus (bangun paku atau dabus) «© Acerosus (bangun jarum) 2. Bentuk-bentuk Ujung Daun (Apex folii), yang sering dijumpai, meliputi : © - Acultus (rancing) © Acuminatus (meruncing) Odtusus (wunapul) Rotundatus (membalat) Truncatus (rompang) Retusus (membelah) Macronatus (berduti) 3, Bentuk-bentuk Pangkal Daun (Basis folif), meliputi a. Tepi daunnya tidak pernah bertemu karena terpisah olch pangkal ibu tulang daun atau ujung tangkai’daun, pada pangkal seperti ini bentuknya sama seperti ujung daun : / ¢ Acutus (runcing) © Acuminatus (meruncing) © Obtusus (tumpul) © Rotundatus (membulat) © Truncatus (ramping/rata) © Bmarginatus (berlekuk) b. Tepi daunnya bertemu dan berlekatan satu sama lainnya : Perfoliatus 4. Susunan tulang daun (nervatio atau venatio) “Tulang-tulang daun (nervus) menurut besar keeilnya dibedakan 3 macam : © Costa (ibu tulang daun) © Nervus lateralis (tulang-tulang cabang) © Vena (urat-urat daun) Tulang-tulang daun (nervasi) adalah jaringan pembuluh yang berhubungan dengan jaringan pembuluh antara jaringan pembuluh batang dan daun, Pada dasarnya terdapat dua pola susunan pertulangan daun, Pertulangan sejajar pada monokotil dan pertulangan jala pada dikotil, Pada pola susunan pertulangan jala Satu tulang daun di tengah-tengah berbentuk tebal dan bercabang yang disebut dengan ibu tulang daun Dipindai dengan CamScanner 24 (costae). Namun secara umum bentuk pertulangan daun terbagi menjadi 4 (empat) yaitu, 1, Tulang daun menyitip (perminervis) 2. Tulang daun menjati (palminervis) 3. Tualang daun melengkung (cervinervis) 4, Tulang daun scjajar (rectinervis) ‘5. Tepi daun (margo folii) Sccara garis besar tepi daun dapat dibedakan dalam dua macam : @ Intiger (cata) yaitu tampa torehan * Divisus (bertoreh) Pada daun yang bertoreh berdasarkan dangkal, dalam, besar, Kecil dan sifat Iainnya. Toreh-torchan pada tepi daun dibedakan dalam dua golongan : a. Tepi daun dengan torehan yang merdeka, berdasarkan sinus dan angulusnya dibedakan : © Serratus (bergerigi), apabila sinus dan angulus sama-sama lancip. * Biserratus (bergerigi ganda), angulus cukup besar dan tepinya bergerigi lagi. © Dentatus (bergigi), sinus tumpul dan angulus lancip. © Crenatus (beringgit), sinus lancip dan angulus tumpul. © Repandus (berombak) sinus dan angulus sama-sama tumpul. b. Tepi daun dengan torehan yang mempengaruhi bentuknya, taka berdasarkan dalamnya torehan itu, tepi daun dibedakan menjadi : # Lobatus (berlekuk), apabila dalamnya torehan kurang dari setengah panjang tulang yang terdapat di kanan kiri. © Fissus (bereangap), apabila dalamnya toreh kurang lebih sctengah (tengah-tengah panjang tulang daun di kanan kirinya, © Partitus (berbagi), apabila dalamnya torch Iebih dari setengah panjang tulang daun di kanan kirinya, Dipindai dengan CamScanner Untuk mencandra tepi daun yang bertorch, dalam hal ini dikombinasikan dengan susunan tulang daunnya : * Pinnatibolus (berlekuk menyitip) ip) + Pinnatipattilus (betbagi menyirip) # Pinnatifidus (bereangap mei + Palmatilobus (berlekuk menjati) # Palmatifidus (bercangap menjati) * Palmatipartitus (berbagi menjari) b, Daun majemuk (folium compositum) Apubila Kita memperhatikan daun berbagai jenis.tumbuban, akan terlihat bahwa ada siantaranya yang : a * Pada tangkei daunnya hanya terdapat satu helaian daun’ saja, deun yang demikian dinamaken daun tunggal (foliun simplex); + Tangkainya bercabang-cabang dan baru pada cabang tangkai hanya ini terdapat hrelaian daunnya, sehingga disini pada satu tangkai terdapat lebih dari satu helaian daun, Daun yang susunan demikian disebut daun majemuk (folium compositum) Bagian-bagian daun majemuk : © Petiolus communis (ibu tangkai daun) + Petiololus (tangkai anak daun) : * Foliololum (anak daun) * Vagina (upih daun) Menurut susunan anak daun pada ibu tangkai, daun majemuk dibedakan dalam empat golongan : a, Pinnatus (daun majemuk menyirip), dapat dibedakan : © Unifoliolatus (daun majemuk menyirip beranak daun satu) © Abrupte pinnatus (daun majemuk mengirip genap) © Imparipinnatus (daun majemuk menyitip gasal) Dipindai dengan CamScanner Daun majemuk menyirip menurut duduk anak-anak daun pada ibu tangkai, dan juga menurut besar kecilnya sinak daun yang terdapat pada satu ibu tangkai dapat dibedakan : ¢ Daun majemuk menyirip dengan anak daun yang berpasang-pasangan © Daun majemuk berscling © Daun manjemuk menyitip berseling-seling Daun majemuk menyitip ganda menurut letak anak daun pada cabang tingkat berapa pada ibu tangkainya dibedakan : © Bipinnatus (daun majemuk ganda dua, apabila anak daun duduk pada cabang tingkat satu). * Tripinnatus (daun menyirip ganda tiga, apabila anak daun duduk pada cabang tingkat dua), * Daun majemuk menyirip ganda empat, lima dan seterusnya. Pada daun meajemuk menyirip ganda dapat dibedakan : + Daun majemuk menyirip ganda dengan sempama, apabilatidek ada salah satu anak daun yang duduk langsung pada ibu tangkai daun. © Daun majemuk menyirip ganda tidak sempurna, ‘apabila ada salah satu . anak daun yang duduk langsung pada ibu tangkainya. b. Palmatus (daun majemuk menjari), berdasarkan jumlah anak daunnya dapat dibedakan : © Bifoliatus (beranak daun satu) * Trifoliolatus (beranak daun tiga) © Quingeofoliolatus (beranak daun lima) * Septemfoliolatus (beranak daun tujuh) © Polyfoliolatus (beranak daun banyak) ¢. Pedatus (daun majemuk bangun kaki) d. Digitatopinnatus (daun majemuk campuran) ¢. Phylotaxis (duduk daun pada batang) ‘ Duduk daun pada batang mengikuti pola tertentu, Apabila terdapat jarak tetap diantara’dua helai daun yang berurutan pada setiap buku hanya satu helai daun, Maka Jetak daun dinamakan terscbar (folia sparsa). Bila pada satu buku terdapat lebih banyak Dipindai dengan CamScanner daun, maka disebut daun berkarang (folia ferticilata). Bila terdapat dalam pasangan dan letak pasangannya yang satu bersilangan dengan pasangan daun berikutnya, maka disebut berhadapan dan bersilang (folia decussata).. Tujuan Praktikum 1, mengenal bagian-bagian daun dan membedakan anatara daun Jengkap dan daun tidak lengkap. 2. mengenal beberapa vatiasi dalam morfologi dari helaian daun : circumscription, apex, basis nervatio dan margo, 3. Membedakan antara daun tunggal dengan daun majemuk dan’ mengenal beberapa tipe daun majemuk. 4, Mengenal beberapa variasi duduk daun pada batang (phyllotaxis) Bahan-bahan : Akar : Daucus carota, Zea mays, Melastoma malabatriciim, Arachis hypogea, Piper batle, Batang : Cyperus sp, Amaranthus hibridus, Arachis. hypogea, » Passiftora quadrangularis, Piper batle. Daun : Caladium bicolor, Artocarpus integra Mert, Zea mays L., Amaranthus hibridus, Solanum lycopersicum, Manihot utilisima, Adenantera pavonina, Cara Kerja a. Akar 1. Tuliskan nama sistem dan spesies dari sediaan tersebut. 2, Scbutkan sistem perakarannya, apakah akar serabut atau akar tunggang. 3. Sebutkan jenis akarnya berdasarkan sifat dan tugas Khususnya, 4. Gambar sistematis dan berikanlah ketcrangan bagian-bagiannya > Leher akar (collum radix) > Batang akar (corpus radicis) > Cabang-cabang akar (radix lateralis) > Ujung akar (qpek radicis) > Serabut akar (fibrilla radicalis) Dipindai dengan CamScanner > Rambut-rambut akar atau bulu-bulu akar (pilus radicalis) > Tudung akar (calypptra) b, Daun ; 1, Tuliskan nama jenis dan spesies dari bahan yang disediakan 2. Scbutkan apakah daun yang dihadapi itu termasuk daun lengkap atau tidak Jengkap, daun tunggal atau majemuk dan sebutkan tipe pertulangan daun, 3. Sebutkan bentuk Bangun daun (cireumscriptio), Ujung daun (apex), dan Pangkal daun (basis) 4. Gambarkan bagian daun dan berikan keterangan mengenai : a. Ujung daun (apex) 5. Pangkal daun (basis) ¢. Susunan tulang daun (nervasi) @ Tepian daun (margo) c. Batang 1, Sebutkan tumbuhan dikotil atau monokotil 2, Sebutkan Sifat batangnya, sifat permukaan batangnya dan Arah tumbuh batangnya. 3. Gambar batang dan berikan keterangan bagian-bagiannya: > Buku batang (nodus) > Ruas batang (internodus) > Daun penumpu (stipula) Dipindai dengan CamScanner BAB VII. BUNGA, BUAT DAN BIST A. Dasar Teori 7.1. Bunga Sebelum suati tumbuhan mati, biasanya tumbuhan terscbut akan menghasilkan suatu alat, yang nantinya akan tumbuh menjadi tumbuhan baru, Alat-alat yang demikian dinamakan alat perkembangbiakan (Organun reproduktivum) yang dibedakandalam dun golongan yaitu bersifat vegetatif dan generatif. 7 Alat perkembangbiakan generatif ity bentuk dan susunannya berbeda-beda menurut jenisnya tumbuhan, tetapi bagi tumbuhan yang berbiji,alat tersebut ;azimnya merupakan bagian tumbuhan yang kita kenal sebagai bunga, Oleh sebab itu suatu tumbuhan berbij, jika sudah tiba waktunya maka akan mengeluarkan’ bunga. Pada bunga inilah terdapat bagian-bagian yang setclah terjadi_peristiwa-peristiwa yang disebut dengan persarian (penyerbukan) dan pembuahan akan menghasilkan bagian tumbuhan yang kita sebut buah; yang di dalamnya terkanding biji dan biji inilah yang nanti akan tumbuh menjadi tumbuhan baru, oe Bagian pokok tubuh tumbuhan hanya ada tiga macam, -yaitu akar, batang dan aun, dan setiap bagiannya hanya merupakan penjelmaan atau metamorfosis ketika agian pokok tersebut, Jadi bunga sebagai suatu tubuh tumbuhan merupakan penjelmaan’ dari tunas (batang dan daun) yang bentuk, wama dan susunannya disesuaikan dengan kepentingan tumbuhan, schingga pada bunga in dapat berlangsung penyerbukan, dan pembuahan dan akhimya dapat dihasilkan —_alat-aat perkembangbiakan, Pada suatu tumbuhan adakalanya hanya terdapat satu bunga saja, tetapi umumnya pada suatu tumbuhan dapat ditemukan banyak bunga, Tumbuhan yang’ hanya menghasilkan satu bunga saja dinamakan tumbuhan berbunga tunggal_ (Planta uniflora), sedang lainnya tumbuhan berbunga banyak (Planta multiflora). Jika suatu tumbuhan hanya mempunyai satu bunga saja, biasanya bunga tersebut terletak di ujung batang, jika bunganya banyak scbagian bunga-bunga terdapat dalam ketiak-ketiak daun dan scbagian pada ujung batang atau cabang-cabang, Jadi menurut tempat tumbuhnya bunga pada tumbuhan, dapat dibedakan : Dipindai dengan CamScanner a, Bunga pada ujung batang (flos terminalis) b._ Bunga di ketiak daun (flos lateralis axitlaries) Sclain dari itu pada suatu tumbuhan dapat kita lihat, bahwa bunganya yang besar jumlahnya itu dapat : # , Terpencar atau terpisah-pisah (flores sparsi)\ ¢ Berkumpul membentuk suatu rangkaian dengan susunan yang beraneka ragam. Suatu rangkaian bunga dinamakan pula bunga majemuk (anthotaxis atau inflorescentia) Bagian-bagian dari bunga majemuk (inflorescentia) 1, Bersifat seperti batang atau cabang : ‘a. Pedunculus communis/pedunculus (ibu tangkai bunga) b. Pedicellus (tangkai bunga) cc. Receptacilum (dasar bunga) p . Bersifat seperti daun : a, Bractea (daun-daun pelindung) Bracteola (daun tangkai) . Spatha (seludang bunga) |. Involucrum I bractea involucratis (daun perabalut) . Calyx (kelopak) ;_Epicalyx (kelopak tambahan) . Sepalae (daun-daun kelopak) 2 ‘ . Corolla (mahkota bunga) Corona (mahkota tambahan) - j. Perigonium (tenda bunga) k. Petalae (daun-daun mahkota atau daun tajuk) L Tepalae (daun-daun tenda bunga) m, Stamen (benang sari: anthera (kepala sari), filamentum (tangkai sari), pistilum (putik), stigma (kepala putik), stylus (fangkai putik), ovarium (bakal buah) CATATAN: © Androecium (alat kelamin jantan) © Gynoecium (alat kelamin betina) Dipindai dengan CamScanner © Carpella (daun bua) ©. Nectarium (kelenjer madu) © Gynophorum (pendukung putik) ¢ Androgynophorum (pendukung benang sari dan putik) # Androphorum (pendukung benang sari) © Carpeltum (daun buah) : dauii-daun penyusun putik © Calyx : terditi dari beberapa sepala © Corolla : terdii dari bebcrapa petala # Perigonium : terditi dari beberapa tepala © Perigonium : apabila corolla dan calyx tidak dapat dibedakan baik bentuk maupun warnanya. - © Flos mudus (bunga telanjang) atau apefalus (bunga tanpa daun mahkota), yaitu apabila bunga dengan daun-daun mahkota sangat kecil atau tidak ada sama stkali sehingga tidak menarik perhatian, Bunga majemuk dibedakan : 1. Inflorescentia racemosa atau inflorescentia botryoides atau inflorescentia centripetala (bunga majemuk tak terbatas), dibagi menjadi : . a, Ibu tangkai tidak bercabang-cabang, sehingga bunga (tidak bertangkai atau bertangkai) langsung terdapat pada ibu tangkainya, dibedakan : © Racemusus/botrys (tandan) © Spica (bulir) : , Amentum (bunga lada atau untai) © Spadix (tongkol) Umbella (payung) Anthodium atau corymbus (bunga cawan) terdiri dari dua bagian : flos Figulatus (bunga pita) atau flos marginalis (bunga tepi) dan flos disci (bunga tabung) Capitulum (bunga bongkol) Hypanthodium (bunga periuk) Dipindai dengan CamScanner B Tou tangkai yang, bereabang-cabang dan eabang-eabangnya dapat bercabang Tesi, sehingga bungecbinganya. dak terdapat_ pada ibu tangkainya, dibedakan ; . Panicula (malai) . 7 + Corymbus (mata rata * Umbetta composita (ounga payung majemuk) Spadix composita (ongkol majemuk) * Spica composita (butir majernuk) . Inflorescentia cymosa atau inlorescentia centrifugal (bunga majemuk terbatas) dibagi menjadi * Dichasium (anak payung menggerpu) * Cincinnus (ounga tangga atau bunga bercabang seling) © Bostryx (bunga sekrup) * -Drepanium (bunga sabit) © Rhipidium (bunga kipas) . Inflorescentia mixta (bunga majemuk campuran) Dalam membuat rumus dan diagram bunga yang perlu diperhatikan adalah : a. Letak bunga pada tumbuhan : Flos terminalis (bunga pada ujung batang atau cabang) © Flos axillaries (bunga yang terdapat dalam ketiak daun) D b. Simetri bunga : © Actinomorph (beraturan) dengan symbol (bintang) © Zygomorph (setangkup tunggal) dengan symbol (panah) © Asimetris (tidak beraturan) lanpa symbol. ¢. Dalam menggambar bagian-bagian bunganya senditi peru diperhatikan : ¢ Berapa jumlah masing-masing bagian bunga tadi, «© Bagaimana susunan terhadap sesamanya (daun kelopak atau daun mahkota : bebas satu sama lain, bersentuhan tepinya, berlekatan atau Jainnya). Dipindai dengan CamScanner 33 Bageimana susunan tethadap bagian-bagian lain bunga yang lain (aun-daun kelopak tethadap daun-daun mahkota, benang sari dan daun-daun buah penyusun putik) © Bagaimana letak bagian-| 4. Jenis kelamin bunga : ¢. Kedudukan bakal buah : Bunga : bunga berasal dari turunan (derivat) tunas batang dan daun. Petala ¢ Hermaphroditus (bunga banci) © Masculus /staminate (bunga jantan) © Feminius (bunga betina) © Superus (menumpang) © Semi inferus (setengah menumpang), © “Inferus (tenggelam) © Jumlah'ruang : beruang 1,2,3 dst © Placenta ‘agian bunga itu terhadap bidang median. : marginalis (di tepi daun buah), laminalis (pada belaian aun buah), centralis (di pusat), axillaries (di sudut tengah). Antera Filamen, Sepala Gambar Bagi: Stigma Stillus Ovarium Pistilum, Tangkai Bunga (pedicellus) Dipindai dengan CamScanner 34 19.Buah Dan Biji Bagian-bagian bunga yang setingkati tidak gugur, singel pada bua (dak mengubah st bush iy misalnya: a, Daun-daun petindung b, Daun-daun kelopak c. Tangkai kepala putik melainkan ikut umbuh dan 4. Kepala putik Pada buah semu, bagian-bagian bunga ini ikut tumbuh yang seringkali menutup bagian buah itu, misalnya : © Tangkai bunga © Dasar bunga bersama ¢ Dasar bunga ® Kelopak bunga © Tenda bunga Buah pada tumbuhan umummnya dibedakan menjadi dua golongan : 1. Buah semu (buah tertutup) : a, Buah semu tunggal b. Buah semu ganda ¢. Bush semu majemuk 2. Bush sesungguhnya (buah sejati) a. Buah sejati tunggal, dibedakan menjadi : a, Siccus (buah scjati tunggal kering) © Buah hanya mengandung satu bij dan bila masak tidak pecab : > Caryopsis (buah padi) > Achenium (buah kurung) > Nux (buah keras) > Samara (buah keras bersayap) © Schizocarpium (buah terbelah) > Diachenium (berbelah dua) > Triachenium (berbelah tiga) > Tetrachenium (berbelah empat) > Polychenium (berbelah banyak) Dipindai dengan CamScanner Rhegma (bush kendaga) > Dicoccus (betkendaga dua) > Tricoceus (berkendaga tiga) > Tetracoccus (berkendaga empat) > Pentacoccus (berkendaga lima) > Polycoccus (berkendaga banyak) Buah kotak : > Folliculus (buah bumbung) > Legumen (buah polong) > Siliqua (buah lobak/polong semu) > Capsula (buah kotak sejati 5 © Valva (dengan katup-katup) 0 Rima (dengan retak/celah-celah) igi) © Operculum (dengan tutup) ©. Dens (dengan gigi 35 b. Carnosus (buah sejati tunggal berdaging), dibedakan : Bacca (buah buni) Pepo (buah mentimun) Hesperidium (bua jeruk) Drupa (buah batu) Buah delima Pomum (buah apel) B. Buah sejati ganda, dibedakan menjadi : Bush kurung ganda Buah batu ganda Buah bumbung ganda Bush buni ganda C. Buah sejati majemuk, dibedakan menjadi Buah bata: majemuk © Buah kurung majemuk Buah buni majemuk Dipindai dengan CamScanner 36 Biji pada umumnya dapat kita bedakan menjadi bagian-bagian sebagai berikut : 1. Spermodermis (Kulit bij): pada wumbuhan angiospermae teri dari dua Japisan, yaitu : : © Testa (lapisan kulit Luar) ‘© Tegmen (lapisan kulit dalam) Pada tumbuhan gymnospermae terdiri dari : © Sarcotesta (kulit luar ) © Scelerotesta (kulit tengah) Endotesta (kulit dalam) Pada kulit biji, apabila kita perhatikan secara teliti kadang-kadang, masih dijumpai adanya : © Ala (sayap) © Coma (bulu) © Arillus (salut biji) © Arillodium (salut biji semu) © Hilus (pusar biji) © Micropyle (liang, ‘© Chalaza (bekas pembuluh pengangkutan) © Raphe (tulang biji) 2. Funiculus (tali pusat) ‘ 3. Nucleus seminis (inti biji atau isi bij) a, Embryo (Lembaga), terdiri atas © Radicula (akar lembaga atau calon akar) ©» Cotyledon (daun lembaga) © Cauliculus (batang lembaga) b. Albumen (putih lembaga) B, Tujuan Praktikum : | 1. Mengenal bagian-bagian bunga, variasi dan morfologi bunga, beberapa tipe ‘bunga majemuk. 2. Mengenal beberapatipe buh, struktr bij, sertabogian-bagian bush dan bi Dipindai dengan CamScanner atiban = Organ generatif tumbuhan Keb Bunga + Hi ‘cus rosa-sinensis, Bougenvillea spectabilis, Alamanda cathartica, Ixora javanica, Mimosa pudica, Zea mays (jantan dan betina). Buah dan Biji: Mangifera indica, Arachis hypogea, Cucumis sativus, Pyrus malus, Ricinus comunts, Pyrus malus clas, Sebutkan bagian-bagiannya serta | Cara Kerja: | bunga, kelamin bunga, punga : Gambar masing-masing bunga dengan j Iekan pada gambar dan amati Kelengkapan bagian-bagion tunjul fam satu tangkai bunga tempat tumbuh bunga dan banyaknya bunga d Buah dan Bij ‘Amati bagian-bagian buah dan biji + Gambar masing-masing objek di atas secara penamp2n6 melintang. serta amati tipe dari masing-masing buah. Dipindai dengan CamScanner 38 VII, METABOLISME, | 1. pifusi, Osmosis, Masmolisis dan deplasmatists Metabolisme berasal dari kata metabole yang berarti perubalan. Metabolisme juga diatiban sebagai penukaron zat antara sunt sel atau organisme secara keseluruhan dengan lingkuunganny@. Pada tumbuhan system penyerapan serla transportasi nutrient sangat penting. rombuhan yang belum memiliki, siruktor oxganisast rumil, transport zat hara serta emuaran zat hasil metabotisme cukup dari sel Ke sel dengan menembus dinding membrane plasma dan berlangsung baik secara aktif maupon pasif. Penyerapan atau a ATP. trancport pasf berlangsung dengan menggunakan cnergl hasil respirasi berup: 1g disebut Plasma sel (Sitoplasma) dibungkus oleh suatuselaput tipis yan micrupakan membrane yang mampu mengatur secara membrane plasma, Selaput selekif coiran dari lingkungan suat se ke dalam sel dan sebaliknya, 1, Difusi adalah pencampuran antara molekul yang berbeda konsentrasinya yaitt dari tempat yang berkonsentrasi tinggi ke tempat yang berkonsentrasi rendah. pada organisme hidup dimana molekul yang 2. Osmosis adalah proses dift perdifusi harus menerobos pori-pori_ membrane plasma Pada _umumnya — gmembrane pada organisme hidup bersifat semi permeable yan berarti hanya molekul-molekul tertentu yang dapat melewati. hipertonik dan cairan diluar sel bersifat hipotonik, Cairan sel biasanya bersifat chingga air akan mengalir smasuk ke dalam sel sampai antara kedua eairan isotonic, 5, Plasmolisis adalah apabila suatu sel tumbuban diletakan dar Jarutan_ yang hipertonis terhadap sitoplasma maka air didalam sel akan berdifusi. keluar schingga sitoplasma mengkerut dan terlepas dari dinding sel 4, Deplasmolisis adalah apabila sel tumbuhan Kernudian dimasukan kedalam cairan yang hipotonis maka air akan, masuk Kedatom sel dan sitoplasma kembali mengembai Latihan 1 : Difusi, Osmosis, Plasmoloisis dan Deplusm Tujuan Latihan Setelah latihan ini, dihar rapkan mahasiswa + Dipindai dengan CamScanner 39 1, Mengetahui proses difusi dan osmosis pada tumbuhan 2, Mengetahui proses terjadinya plasmolisis dan deplasmotisis pada sel-sel tumbuhan 3, Mengetahui sebab-sebab proses-proses tersebut {Melihat terjadinya difust Bahan dan alat 1, Gelas piala 4. Kristal CuSO4 2. Pipet tetes 4, Aquades 3. Larutan metilen blue Tata kerja 1. Teteskan larutan metilen blue pekat kedalam gelas piala yang berisikan aquades. ‘Amati penyebaran biru dari metilen blue. 2, Masukan Kristal CuSO4 kedalam gelas piala yang berisikan aquades. Amati penyebaran warna biti dari kristal CuSO4 : 3, Catatlah waktu sampai warna larutan merata. 4, Ulangi percobaan dengan metilen blue dan krstal CuSO4 diatas, tetapi setelah penetesan berubah,segera mengaduk. Apa yang terjadi? {.Melihat terjadinya osmosis Bahan dan alat , y, LKentang 4. Tusuk gigi . : 2. Cawan Petri 5. Sukrosa 21% 3. Pisau 6. Metilen blue Tata Kerja 1, Potong ke dua bagian ujung kentang 2, Lubangi salah satu bagian yang telah dipotong dengan diameter sektar 1 em dan dalam 1,5 em. 3. Sediakan sebuah cawan Petri lalu isi dengan ai ‘ hingga sctengahnya 4A. Letakkan kentang paca cawan yang telah dist air dengan bagian yang bertubang dibagian alas. Dipindai dengan CamScanner . Masukki 5, Masukkan larutan sukrosa 21% yang telah diwarnai dengan metilen blue ke dalam lubang pada kentang sébanyak 1-1,5 ml 6. Ukur kedalaman larutan sukrosa pada lubang kentang setiap 5,menit hingga 20 menit g. melihat terjadinya Plasmolisis dan Diplasmolisis Bahan dan alat 1, Gelas objek 2. Gelas penutup 3, Pisau silet 4, Mikroskop 5. Daun Rhoe discolor 6. Sukrosa 21% 7. Aquades ‘Tata kerja 1. Sayatlah permukaan bawah a ung daun Rhoe discolor (bagian yang berwarn merah) 2, Letakan sayatan pada kaca objek yang telah ditetesi aquades dan tutuplah dengan kaca penutup. 3, Amati dibawah mikroskop dan gambarkan beberal ‘adah nampak jelas, teteskan larutan sukrosa pa sel yang diamati. 4, Apabila sel-sel daun Rhoe discolor s pada salah satu tepi gelas penutup pengisap (Kertas saring) sehingga aqua kan oleh larutan sukrosa. at semua perubahan yang terjadi dan pada tepi yang lain tempelkan Kertas des akan tertarik oleh kertas pengisap dan medium sayatan diganti bawah mikroskop selama S menit, ca senstama waktu tjadinya plasmolisis Gambarkan bentuk sel saat itu. 6. Gantilarutan sukrosa dengan aquades (cir suling). catat sant terjadinya deplasmolisis. Gambarkan bentuk sel dari daun 5. Amati 7. Amati dan Rhoe discolor setelah terjadinya deplasmolisi tersebut. Dipindai dengan CamScanner at 12. Fotosintesis Fotosintesis adalah reaksi pembentukan karbohidrat yang terjadi dengan bantuan sinar matabari dan Klorofil terutama pada daun tumbuhan tingkat tinggi. Untuk mendeteksiadanya Karbohidrat bila daun dimasukkan ke dalam farutan JKT vamanya akan menghitom Karena reaksi antara JKJ dengan amilum basil fotosintesis akan berubah warna, Latihan 2 : Tentang Fotosintesis Setelah sclesai latihan ini diharapkan mahasiswa: 1, Mengetahuii proses metabolism secara unum pada organism hidup +, Memahami proses fotosintesa yang terjadi pada tumbuhan yang berhijau daun. Bahan dan Alat 1. Daun tumbuhan : 5. Pinset 2, Isolasi : 6. Alkohol 70% 3. Kertas timah 7, Lanatan JKJ 4, Gunting 8. Kompor listrik Tata Kerja 1. Bungkuslah dengan rapi beberapa daun pada bagian tengahnya dengan kerlas timah pada sore hari. 9, Solelah dua hari daun tersebut dipetik, dari pohonnya dan dibawa ke Jaboratorium 3, Bukalah bungkusnya, lalu digunting bagian yang ditutup tadi dan dengan yang tidak ditutup. Dimasak didalam gelas piala alkohol! 70% xintuk yedakani menghilangkan klorofilaya sehingga potongan daun menjadi putih, 4, Kemudian potongan-potongan daun itu dimasukkan ke dalam larutan JKJ. +5, Amati dan catat apa yang terjadi padn dua macam bentuk potongan daun. Latihan 3: Trasnsportasi Pada Tumbuhan ‘Tujuan Iatihan Setelah sel 1. Untuk membuktikan adanya tekanan daya kapitoritns dan transpirasi atihan ini diharapkan mahasiswa mampu: 2, Untuk mengetahui adanya modifikasi sel-sel epidermis daun yang berperan dalam proses transpitusi Dipindai dengan CamScanner Baban dan Alat 1. Gelas piala 2, ‘Larutan metilen blue 3, Mikroskop 4, Daun alang-alang 5. Pucuk batang bayam dan pucuk batang pacar sir Cara Kerja 1, Molihat tekanan turgor terhdap menggulungnya daun alang-alang 2, Ambillah beberapa potong daun_ alang-alang dan diamkan sampai daun menggulung, 3,’ Masukkan pangkal daun alang-alang ke dalam gelas piala yans telah berisi air dan potongan pangkal daun tersebut 20 em dan biarkan di delam air. 4, Tunggu beberapa meni ‘dan amati perubahan yang terjadi. Pengangkutan air melalui xylem batang <_Ambillah pueuk tanaman yang tersedia (yang pangkalnya telah direndam dalam six) dan masukkanlah Ke dalam piala yang telah dist laratan metilen blue yang, cencer. = Letakkan gelas piala yang berisi pucuk batang pada tempat yang terang = Diamkan selama kurang lebih 15-30 menit = Potong ‘ujung batanag tanaman dan belahan menjadi dua, kemudian amati dengan loupe ’ Amati seberapa jauh larujan metfen blue yang meresap Keatas dan bagian mana dari batang larutan metilen blue terdapat. Dipindai dengan CamScanner 43 xX. PEMBE IX. PEMBELAHAN SEL DAN REPRODUKSI ORGANISME gl. Mitosis dan Miosis Pada Tumbuban Perbanyakan semua bagian sel dati sel yang diikuti oleh pembeJahan sel menjadi 4 sel anakan discbut dengan daur sel. Daur set pada tumbuhian memertuken waktu kira- meliputi replikasi va bagian yan kira 20 jam, Pembelahan sel yang dikenal dengan masa interlase dan tthan-bahan genetic dalam Kromosom dan perbanyakan sem berhubungan dengan pertumbuhan, ‘Ada tiga macam pembelahan sel yaitu : 1, Pembelahan amitosis : pembelahan langsung mula-mula inti memanjang akhimnya putus menjadi dua bagian- metaphase, anaphase dan an embrio, kemudian bagian tengahnya menyempit dan 2, Pembelahan mitosis : ada 4 fase yaitu propase, telofase. Berlangsung pada. waktu perkembanagns dan pertumbuh perkembangan sel yang telah using seperti pad tik tumbuh atau pada jaringan meristem. + terjadi pasa sel-sel Kelamin’ atau gamet. Miosis disebut juga pembelahan sel reduksi Karena pada pembelahan ini terjadi pengurangan jumlah kromosom sel induk 2n (diploid) maka 5 alas 2 tingkat yang berlangsung secara 3. Pembelahan meiosis jjumlah kromosom anak tunggal (haploid). Pembelahan meiosis tert perurutan, Pertama terjadi pembelahan reduksi dan Kedua seperti mitosis. Tujuan Latihan 1, Menjelaskan tahap- 2, Menjelaskan tahap-tahap yang terjadi 3, Menjelaskan perbedaan mitosis dan meiosis. -tahap yang terjadi dari pembelahan mitosis. dari pembelahan meiosis. 9,2. Proses reproduksi pada tumbuhan Salah satu hal yang paling penting dir, Ada 2 cara dalam membentuk keturunan diantara bagi mahkluk hidup adalah kemampuannya untuk -memperbanyak mahkluk hidup yaitu reproduksi seksual dan reproduksi ascksual. Reproduksi tibatkan proses meiosis dan pembuahan (ert seksual_ mel asi). Sedangkan reproduksi aseksual hanya melibatkan pembelahan mitosis pada’sel-sel embrional. Tujuan Latihan 1. Menjelaskan organ-organ reproduksi pada tumbuhan, Dipindai dengan CamScanner 2, Menerangkan pembentukan sel kelamin, : moe siklus hidup pada lumut, paku-pakuan, gymnospermae 4a" 4, Menjelaskan perjalanan sel Kelamin pada organ reproduksi 5, Membedakan bunga sempura dengan tidak sempurna. Bahan dan Alat 1, Siklus hidup bryophyta 2, Siklus hidup pteridophyta 3, Penampang melintang antera Lilium michiganese 4, Penampang bujur kepala putik dan tangkai pulik llium sp dengan serbuk sari 5. 6. Penampang meintang ovariunovallum illum sp . Mikroskop Cara Kerja 1. Berikan nama masing-masing stadium dati siklus hidup bryophyte. 2, Berilah nama masing-masing stadium dari dan masing-masing bagian pada stadium clus hidup pteridophyta, perhatikan ppenampang melintang sporofitny- 3, Pada penampang melintang ntera tilium perhatikan macam-macam jaringan yang ada kemudian gambar dan beri Keterangan- 4. Pada penampang membujur Kepala putik Tilium, Pe! oleh buluh serbuk sari. Gambar dan beri Keterangan.’ perhatikan adanya stadium, shatikan sel-sel yang dilalui 5, Pada penampang melintang ovarium Tilium, rmegasproft, Pembelahan I, stadium 2 inti, pembelahan I, stadium 4 inti, rigiasi, pembelahan IN, stadium 4 inti Il, pembelahan TV, stadium 8 inti Gambar dan beri keterangan. Dipindai dengan CamScanner X, KEANEKARAGAMAN DANKLASIFIKASI Pada saat ini terdapat kira-kira 5 juta jenis organisme yang hidup di alas bumi ini, suaty jumlah Keanekaragaman jenis yang cukup besa Sedangkan menurut teori evolusi, organisme yang sekarang ini mempunyai nenek moyang yang sam yaitu organisme -prokariotik: yang hidup jutaan tahun yang lalu. Jadi,, bagaimana eanekaragaman jenis ini dapat terbentok dari bukti-buktifosil yang terdapat ternyata jenisenis organisme yang ada sekarang ini merupakan hasil evolusi organisme yang menjadi nenek moyang, dalam kurun waktu ratusan juta tahun. Dengan berkembangnya ilmu genetika merupakan factor utama terjadinya evolusi. Ada empat factor penyebab penyimpangan geneti¢ dan texjadinya perubahan frekuensi ale yaitu mutas,aliran gen, penggerak seleksi alamiah. Di samping itu, selekst alam merupakan factor utama evolusi Proses evolusi berlangsung secara gradual schingga dap: spesies-spesies baru yaitu spesies-spesies yang paling cocoK dengan kondisi lingkungan ya jumlah spesies dari masa ke masa, at terjadi pembentukan |i tempat mereka hidup. Dengan terus bertambahn; maka perlu diadakan penggolongan organisme ager lebih: mudsh mempelajarinya. [Nama ilmiah untuk makhluk hidup terdiri dari dua kata, yaitu nama genus dan spesies yang dibentuk dari bahasa latin atau yang dilatinkan Latihan : Pengenalan Golongan Tumbuhan Tujuan Latihan Setelah latihan ini diharapkan mahasiswa : pokok tumbuhan lumut 1, mengenal cit +2, mengenal ciri-ciri pokok tumbuhan berbiji terbuka dan tertutup 3, mengetahui perbedaan tumbuhan dikotil dan tumbuban monokotil a. Sphagnum sp. 1. tulis nama dan klasifikasinya 2, gambar bentuk unum dan beri Keterangan mengenai h © rizoid organ penyerap hara ‘© organ fotosintetik Dipindai dengan CamScanner p. Nephrolepis exaltata 1. tulis nama dan klasifikasinya 2. gambar bentuk umum dan beri keterangan mengenai : © thizoma ® Daun © batang © sorus , Curcuma longa L. 1. tulis nama dan klasifikasinya 2, gambar bentuk umum dan beri Keterangan mengenal = ' © thizoma © Daun «© batang jaringan pengangkut yang terdiri dari xylem dan flocm d. Melastoma Malabathricum 1. tulis nama dan klasifika dan beri keterangan mengenai ae 2. gambar bentuk unum e Akar e Daun © Batang a © Bunga (flos) © Bagian bunga jantan dan betina jaringan pengangkut yang terdiri dari xylem dan floem cc. Gnetun gnemon L 1. tulis nama dan klasifikasinya 2. gambar bent unnum dan ber Ketrengan mengenai e Akar e Daun © Batang Dipindai dengan CamScanner £ Glycine max Bunga (flos) Bagian bunga jantan dan betina Jaringan pengangkut yang terdiri dari xylem dan floem r 1, tulis nama dan klasifikasinya 2, gambar bentuk unum dan beri keterangan mengenai : g. Manihot esculenta Akar Daun Batang Bunga (flos) Bagian bunga jantan dan betina Jaringan’ pengangkut yang terdiri dari xylem dan floem 1. tulis nama dan klasifikasinya 2. gambar bentuk umum dan beri keterangan méngenai = Akar Daun Batang Bunga (flos) ' Bagian bunga jantan dan betina Jaringan pengangkut yang terdiri dari xylem dan floem Dipindai dengan CamScanner VII. ORGANISME DAN LINGKUNGAN Habitat suatu makhluk hidup adalah tempat makhluk hidup, ity hidup. Suat habitat selalu berupa dacrah fisik dengan batas jelas. Lebih dari satu hewan atau tumbuhan dapat tinggal disuatu habitat, Anggota makhluk hidup tiap kelompok bukanlah terjadi secara kebetulan tetapi ditentukan olch keseluruhan factor-faktor fisik dan biotic yang saling berintegrasi dalam tingkungan. Para ilmawan ekologi umumnya menyebutkan makhluk hidup yang hidup disuatu daerah tertentu disebut sebagai komunitas biotic. Ini terdiri dari berbagai populasi yaitu kelompok-kelompok individu dari berbagai jenis makhluk hidup. ‘Ada pengaruh timbal balik antar anggota Komunitas serta antara anggota Komunitas dengan keadaan lingkungannya menyebabkan struktur Komunitas bersifat dinamis. . Latihan studi komunitas (kerapatan) Kerapatan ditentukan berdasarkan jumlah individu dalam suatu Iuasan tertentu, Perhitungannya berdasarkan pada jumlah ratarata dari jumlah kuadrat yang disebar secara acak, Cara ini cukup akurat untuk menggambarkan kerapatan tumbuhan secara nyata ‘Tujuan praktikum Untuk mengetahui kerapatan seria memahami pentingnya factor-faktor tersebut dalam suatu studi komunitas/vegetasi. , Bahan dan Alat 1. Meteran 2. Tali 3, Alat tulis Cara Kerja 1. Sebarkan minimal 10 kuadrat ukuran 1 meter persegi disuatu vegetasi ramput 2. Hitunglah jumlah individu dari jenis tumbuhan yang ada pada tinp-tinp kuadeat. Untuk tumbuhan yang membratuk rumpun, perhitungannhya dilakukan berdasarkan rumpun, sedangkan untuk tumbuban yang tidak jelas’ atau sult ditentukan individunya, untuk keragaman cari pemecahnan berdasark lasarkan kesepakalan, Masukkan data yang didapat kedalam tabel, Dipindai dengan CamScanner Sctelah selesai pengabilan data di lapangan, hitunglah untuk masing-masing jenis jumiah individu rata-rata untuk setiap meter perseginya (X) Kemuaian cari harga variansinya dengan menggunakan rumus : ge XI /} nd S = voariansi Xi = jumlah individa plot i n= jumlah plot yang diamati Lalu tetapkan bentuk penyebaran dari setiap jeni tersebut, apakah menyebar secara acak, merata, atau mengelompok, Dengan ketentuan P=S7X Jika P =1, berarti penycbarannya secara acak Jika P >1, berarti penyebarannya secara mengelompok Jika P <1, berarti penyebarannya secara merata Dipindai dengan CamScanner

You might also like