You are on page 1of 5

LAPORAN TIMER

OLEH:

JONERI PRANATA (2040120006)

PROGRAM STUDI DIPLOMA 3 TEKNIK ELEKTROMEDIS

STIKES MUHAMMADIAH ACEH TAHUN AJARAN 2021/2022


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BLAKANG

Operasional amplifier (Op-Amp) adalah suatu penguat berpenguatan tinggi yang terigrasi memiliki 2
input dan 1 output, dimana rangkaian umpan balik dapat ditambah dengan mengembalikan karakteristik
tanggapan keseluruhan pada operasional amplifier (Op-Amp). Op-Amp ini digunakan untuk membentuk
fungsi-fungsi linier yang bermacam-macam atau dapat juga digunakan untuk oprasi-oprasi tak linier, dan
seringkali disebut sebagai rangkaian terdapat linier dasar.

Perinsip kerja sebuah operasional Amplifier (Op-AMP) adalah membandingkan nilai kedua input (input
inverting dan input non-inverting), apabila kedua input bernilai sama maka output Op-Amp tidak ada
(nol) dan apabila terdapat perbedaan nilai input keduanya maka output Op-Amp akan memberikan
tagangan output. Operasional amplifier (Op-Amp) dibuat dari karakteristik oprasional amplifier (Op-
Amp) tidak tergantung temperature / suhu. Penguat differential merupaka suatu penguat yang bekerja
dengan memperkuat sinyalyang merupakan selisih dari kedu masukan.

Penguat operational amplifier pada umumnya tersedia dalam bentuk sirkuit terpadu dan paling banyak
digunakan adalah rangkaian seri. Penguat operasional dalam bentuk terpadu memiliki karakteristik yang
mendekati. Karakteristik penguat operational ideal tanpa perlu memperhatikan apa yang terdapat
didalamnya.

1.2 Rumus masalah

Apa itu Penguat Operasional (Op-Amp)?

Bagaimana penggunaan dari OP-AMP?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari laporan ini yaitu; supaya mahasiswa mengetahui solusi dari pada rumusan masalah
diatas, dan dapat mengaplikasikannya.
BAB II

KAJIAN TEORI DAN ANALISIS MASALAH

A. PENGERTIAN OP-AMP

Penguat Operasional (Oprational Amplifier – Op Amp) adalah sebuah penguat instan yang bisa langsung
dipakai untuk banyak aplikasi penguat. Sebuah Op-Amp biasanya berupa IC (Integrated Circuit).
Pengemasan Op-Amp dalam IC bermcam-macam, ada yang berisi satu Op-Amp (contoh : 741) dua Op-
Amp (4558, LF356), empat Op-Amp (contoh = LM324, TL048) dan sebagainya. Penguat operasional
adalah rangkaian terpadu (IC) yang mempunyai lima terminal dasar. Dua terminal untuk catu daya, 2
lainnya untuk digunakan isyarat masukan yang berupa masukan membalik (-) dan masukan tak
membalik (+) serta satu terminal untuk keluaran.

Gambar 2.1 Simbol Op-Amp

Penguat Operasional tersusun dari beberapa rangkaian penguat yang menggunakan transistor atau FET.
Biasanya membuat penguat dari op amp lebih mudah dibandingkan membuat penguat dari transistor
karena tidak memerlukan perhitungan titik kerja, bias dan sebagainya.

Kelebihan penguat operasional (op amp):


  Impedansi input yang tinggi sehingga tidak membebani penguat sebelumnya.
  Impedansi output yang rendah sehingga tetap stabil walau dibebani oleh rangkaian selanjutnya.
  Lebar pita (bandwidth) yang lebar sehingga dapat dipakai pada semua jalur frekuensi audio
(woofer, midle, dan tweeter).
  Adanya fasilitas offset null sehingga memudahkan pengaturan bias penguat agar tepat dititik
tengah sinyal.
Kurangan penguat operasional (op amp)
 Response op-amp terhadap sinyal input menjadi lambat
 Op-Amp ideal tak memiliki parameter slew-rate yang tak terhingga
 Jika input sinyal berupa kotak, maka outputnya juga kotak

Bagian-bagian dalam Op amp :


  Penguat Differensial, yaitu merupakan bagian input dari Op amp. penguat differensial
mempunyai dua input (input + dan input -)
  Penguat Penyangga (Buffer), yaitu penguat penyangga sinyal output dari penguat differensial
agar siap untuk dimasukkan ke penguat akhir op amp.
  Pengatur Bias, yaitu rangkian pengatur bias dari penguat differensial dan buffer agar
diperoleh kestabilan titik nol pada output penguat akhir
  Penguat Akhir, yaitu penguat yang merupakan bagian output dari Op amp. Penguat Akhir ini
biasanya menggunakan konfigurasi push-pull kelas B atau kelas AB.

B. KARAKTRISTIK IDEAL DARI OP-AMP


Penguat operasional banyak digunakan dalam berbagai aplikasi karena beberapa
keunggulan yang dimilikinya, seperti penguatan yang tinggi, impedansi masukan yang tinggi,
impedansi keluaran yang rendah dan lain sebagainya. Berikut ini adalah karakteristik dari Op
Amp ideal:

  Penguatan tegangan lingkar terbuka (open-loop voltage gain) AVOL = ¥-


  Tegangan ofset keluaran (output offset voltage) VOO = 0
  Hambatan masukan (input resistance) RI = ¥
  Hambatan keluaran (output resistance) RO = 0
  Lebar pita (band width) BW = ¥
  Waktu tanggapan (respon time) = 0 detik
  Karakteristik tidak berubah dengan suhu

Kondisi ideal tersebut hanya merupakan kondisi teoritis tidak mungkin dapat dicapai
dalam kondisi praktis. Tetapi para pembuat Op Amp berusaha untuk membuat Op Amp yang
memiliki karakteristik mendekati kondisi-kondisi di atas. Karena itu sebuah Op Amp yang baik
harus memiliki karakteristik yang mendekati kondisi ideal.

You might also like