You are on page 1of 6

I.

PENDAHULUAN

Pada akhir tahun 2019 dunia dikagetkan dengan munculnya virus jenis

baru di china tepatnya di wuhan yang kemudian diberi nama corona virus disease

atau disingkat covid-19, virus ini merupakan berasal dari satu keluarga virus yang

sama dengan MERS dan SARS. Virus covid-19 kemudian terdeteksi muncul

pertama kali di Indonesia pada tanggal 2 Maret 2020 melalui dua orang warga

negara Indonesia yang tertular oleh orang Jepang dan sampai saat ini virus ini

sudah tersebar diseluruh Indonesia.

Virus ini sangat cepat menular melalui berbagai media, salah satunya

adalah melalui udara sehingga tidak mengherankan jika saat ini penduduk

Indonesia yang positif covid-19 telah menembus angka satu juta lebih dan

dipekirakan akan masih bertambah. Angka tersebut merupakan angka terbesar di

Asia Tenggara bahkan saat ini banyak penduduk Indonesia yang menjadi korban

virus ini, bahkan yang meninggal karena virus ini sudah banyak walaupun yang

sembuh lebih banyak tetapi virus ini sangat berbahaya dan sampai sekarang masih

dicari obat atau vaksin yang efektif dan efisien untuk mencegah virus ini. Oleh

karena itu, tidak mengherankan jika pemerintah Indonesia mulai mengambil

langkah-langkah tertentu untuk mencegah penyebaran covid-19 ini.

Langkah yang diambil oleh pemerintah adalah melakukan lock down

diseluruh wilayah Indonesia termasuk di Kabupaten Konawe Kepulauan Provinsi

Sulawesi Tenggara. Lock down yang dimaksudkan adalah semua masyarakat

Indonesia dilarang baraktivitas diluar rumah sampai waktu yang belum ditentukan

sehingga masyarakat tidak bisa melakukan pekerjaannya untuk mencari nafkah


terutama para pedagang di pasar, pengusaha dan lain-lain. Hal ini menyebabkan

banyak orang yang kehilangan pekerjaan dan tidak mampu lagi memenuhi

kebutuhan hidupnya sehingga roda perekonomian terganggu.

Virus ini membahayakan kesehatan manusia tetapi bisa juga

membahayakan perekonomian suatu negara karena ketika terjadi lock down orang

tidak bisa bekerja lagi sehingga pasar, restoran, rumah makan, dan wira usaha

lainnya tutup demikian pula sekolah, perguruan tinggi, kantor-kantor pemerintah

dan swasta sehingga bisa dikatakan virus ini menyebabkan efek domino. Oleh

karena itu, pemerintah Indonesia melakukan kebijakan new normal atau

memperbolehkan kembali masyarakat untuk beraktivitas diluar rumah tetapi harus

mengikuti protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak (social

distancing), sering mencuci tangan dan seterusnya, bahkan pemerintah telah

mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan

Sosial Berskala Besar (PSBB) dan Peraturan Kementerian Kesehatan (Permenkes)

No. 9 Tahun 2020, selain itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mempertegas lagi

dengan cara mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 6 Tahun 2020. Ini

merupakan langkah strategis untuk memastikan protokol kesehatan diterapkan

secara disiplin dan patuh oleh semua lapisan masyarakat baik ditingkat provinsi,

kabupaten/kota maupun disetiap kelurahan/desa sehingga penyebaran covid-19

bisa diputus. Namun demikian selalu ada saja masyarakat yang melanggar

protokol kesehatan tersebut terutama didaerah-daerah terpencil yang jaud dari

pengawasan termasuk di Kabupaten Konawe Kepulauan.


Jika Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020 dan Peraturan

Kementerian Kesehatan (Permenkes) No. 9 Tahun 2020 ditujukan untuk

masyarakat secara umum maka Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 6 Tahun 2020

tersebut diatas khusus ditujukan kepada pihak kepolisian. Menurut Kepala Biro

Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Awi Setiyono

mengatakan, dalam tindak lanjut Instruksi ini Kapolri Jenderal Pol Idham Aziz

yang saat itu masih menjabat telah mengeluarkan empat perintah yaitu (1)

mendukung pemerintah daerah dalam pengawasan penerapan protokol kesehatan,

(2) Polri bersinergi dengan TNI untuk bersama-sama dengan pemerintah daerah

melakukan patroli terkait penerapan protokol kesehatan, (3) melakukan

pembinaan kepada masyarakat agar masyarakat itu berperan aktif ikut

berpartisipasi terkait dengan pencegahan Covid-19 dan (4) efektivitas penegakkan

hukum terkait pelanggaran protokol kesehatan.

Oleh karena itu, Polri sebagai alat negara yang mempunyai fungsi sebagai

penjaga keamanan ketertiban masyarakat (KAMTIBMAS), pelindung pengayom

dan pelayan masyarakat dan penegak hukum memiliki peranan yang sangat

strategis dan penting untuk menjaga masyarakat tetap patuh, ikut serta dan

berperan aktif dalam pencegahan dan memutus rantai penyebaran covid-19

dengan menjaga protokol kesehatan sehingga tidak mengherankan polisi menjadi

garda yang paling depan bersama-sama tenaga kesehatan (medis) dalam

menjalankan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020, Peraturan

Kementerian Kesehatan (Permenkes) No. 9 Tahun 2020 dan Instruksi Presiden

(Inpres) Nomor 6 Tahun 2020, hanya saja pihak medis pada tataran kesehatan
sedangkan polisi pada tataran kehidupan sosial kemasyarakat dan penegakan

hukum bagi siapapun yang melanggar.

II. KONDISI SAAT INI

Berdasarkan data terakhir yang berasal dari situs resmi dinas kesehatan

provinsi Sulwesi Tenggara menunjukkan bahwa di Provinsi Sulawesi Tenggara

ada 9.547 orang yang positif dan ada 8.030 orang yang sembuh serta 182 orang

meninggal sedangkan kondisi saat ini di Konawe Kepulauan ada 61 orang yang

positif, ada 24 orang yang sudah sembuh dan ada 1 orang yang meninggal dunia.

Selain itu masih ada masyarakat yang tidak mengenakan masker ditempat-tempat

umum terutama di pasar-pasar tradisional, sehingga pihak kepolisian harus sering

melakukan patroli untuk memberikan pemahaman, pembimbingan dan sosialisasi

secara terus menerus kepada masyarakat tentang pentingnya penerapan protokol

kesehatan seperti menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan setiap

kali berinteraksi dengan orang lain atau memegang sesuatu yang berasal dari

orang atau tempat lain apalagi saat ini masih dalam keadaan pandemi.

Dari pihak kepolisian sampai saat ini masih aktif memberikan sosialisasi

tentang penerapan protokol kesehatan tidak hanya melalui patroli ditempat-tempat

umum tetapi juga melalui spanduk-spanduk yang dipasang disetiap kantor-kantor

kepolisian seperti di Polda, Polres maupun polsek termasuk di Kabupaten Konawe

Kepulauan. Selain memberikan sosialisasi polisi juga melakukan penindakan

hukum kepada semua orang yang tetap melanggar.


III. KONDISI YANG DIHARAPKAN

Berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 6 Tahun 2020 yang secara

khusus ditujukan kepada pihak Polri maka diharapkan agar pihak kepolisian harus

tetap melaksanakan tugasnya dengan baik sebagai garda terdepan bersama-sama

dengan stakeholder terkait seperti TNI, tenaga kesehatan (dokter dan perawat),

satgas covid-19 dan pemerintah daerah. Polisi juga sebagai penjaga keamanan

ketertiban masyarakat (KAMTIBMAS), dalam hal ini menjaga kedisiplinan

penerapan protokol kesehatan yang ada dilingkungannya baik dikantor tempat dia

bertugas ataupun dimasyarakat sekitar sehingga upaya pencegahan dan pemutusan

mata rantai penyebaran covid-19 dapat terwujud.

Masyarakat umum diharapkan ikut serta berperan aktif dalam membantu

pihak kepolisian dan tenaga kesehatan serta stakeholder lainnya dengan cara

menjaga kedisiplinan penerapan protokol kesehatan terutama dalam kehidupan

sehari-hari yang berhubungan dengan sosial kemasyarakatan seperti acara

pernikahan, acara kematian, aktivitas perekonomian dan lain sebagainya.

IV. PEMECAHAN MASALAH

Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat diuraikan pemecahan masalah

adalah sebagai berikut:

1. Pihak kepolisian harus menjalankan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 6

Tahun 2020 yang secara khusus ditujukan kepada pihak Polri

2. Pihak kepolisian sebagai salah satu garda terdepan secara bersama-sama harus

bersinergi dengan stakeholder lainnya seperti tenaga kesehatan (dokter dan


perawat), satgas covid-19 dan pemerinta daerah dalam sosialisasi penerapan

protokol kesehatan dan penindakan bagi yang melanggar

3. Masyarakat harus berperan aktif dalam membantu pemerintah untuk

memutuskan penyebaran covid-19 dengan cara tetap patuh terhadap protokol

kesehatan.

V. PENUTUP

Sebagai penutup dari tulisan ini, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan

yaitu Polri mempunyai peranan yang penting dan strategis dalam mendukung

penerapan protokol kesehatan selama masa pandemic dalam rangka terwujudnya

situasi kamtibmas yang kondusif.

You might also like