You are on page 1of 8

ISSN 2721-8767 (Cetak) ISSN 2722-1067 (Elektronik)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGIDENTIFIKASI KARAKTERISTIK


GEOGRAFIS DAN KEHIDUPAN SOSIAL BUDAYA, EKONOMI, POLITIK DI
WILAYAH ASEAN PADA MATA PELAJARAN IPS MELALUI MODEL ROTATING TRIO
EXCHANGE SISWA KELAS VI SDN 3 KARANGPATIHAN KECAMATAN BALONG

MURTINI, S.Pd
Sekolah Dasar Negeri 3 Karangpatihan Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo

ABSTRAK
Berdasarkan hasil observasi di Kelas VI SDN 3 Karangpatihan Balong Kabupaten Ponorogo, maka
diperoleh data rendahnya hasil belajar pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Hal ini dilihat
dari data prestasi Ilmu Pengetahuan Sosial mencapai mean skor 57,20 dan siswa yang dinyatakan
tuntas belajar hanya 52,00% dengan standar ketuntasan minimal ditetapkan 75. Diharapkan dengan
adanya penerapan pembelajaran kooperatif model Rotating Trio Exchange ini terjadi peningkatan hasil
belajar Ilmu Pengetahuan Sosial, mean skor meningkat menjadi 75 atau lebih dan siswa yang
dinyatakan tuntas belajar mencapai 75% dari keseluruhan jumlah siswa di Kelas VI. Penelitian ini
merupakan penelitian tindakan kelas, yang dilaksanakan dalam 3 siklus, tiap siklus terdiri atas 2
pertemuan dan tiap pertemuan dilaksanakan selama 2 jam pelajaran (2 x 35 menit), dan setiap siklus
terdiri atas tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Adapun teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah tes, observasi, wawancara dan jurnal. Tujuan yang
diharapkan dari penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar Mengidentifikasi karakteristik
geografis dan kehidupan sosial budaya, ekonomi, politik di wilayah ASEAN pada mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial melalui Pembelajaran Kooperatif model Rotating Trio Exchange Siswa Kelas VI
SDN 3 Karangpatihan Balong Kabupaten Ponorogo Semester I Tahun Pelajaran 2018/2019. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar dapat ditingkatkan dengan pembelajaran kooperatif model
Rotating Trio Exchange. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya kenaikan nilai rerata kelas dalam
setiap siklusnya. Masing-masing siklus I sebesar 73,40, siklus II sebesar 78,80 dan siklus III 84,80.
Selain itu peningkatan ini juga didukung dengan adanya peningkatan persentase ketuntasan belajar
siswa yaitu pada siklus I sebesar 60,00%, siklus II meningkat menjadi 84,00% dan siklus III
meningkat dengan pesat sebesar 96,00%.

Kata Kunci : hasil belajar. sosial. budaya. ekonomi. politik. ASEAN. Rotating Trio Exchange

PENDAHULUAN memegang peranan yang sangat penting karena


Salah satu cara yang dilakukan untuk pendidikan merupakan wahana untuk mening-
meningkatkan kualitas pendidikan adalah katkan dan mengembangkan kualitas sumber
dengan pembaharuan sistem pendidikan. Untuk daya manusia (SDM). Sejalan dengan perkem-
mencapai hasil yang maksimal dalam dunia bangan dunia pendidikan yang semakin pesat
pendidikan saat ini berkembang berbagai model menuntut lembaga pendidikan untuk lebih dapat
pembelajaran. Secara harfiah model pembe- menyesuaikan dengan perkembangan ilmu pe-
lajaran merupakan strategi yang digunakan guru ngetahuan. Banyak perhatian khusus diarahkan
untuk meningkatkan motivasi belajar, sikap kepada perkembangan dan kemajuan pendidi-
belajar di kalangan siswa, mampu berpikir kan guna meningkatkan mutu pendidikan.
kritis, memiliki keterampilan sosial, dan pen- Sejalan dengan pendekatan konstruk-
capaian hasil pembelajaran yang lebih optimal. tivisme dalam pembelajaran siswa diberi kesem-
Karena itulah perkembangan model pembe- patan untuk berkomunikasi dan berinteraksi
lajaran dari waktu ke waktu terus mengalami sosial dengan temannya untuk mencapai tujuan
perubahan. Model-model pembelajaran tradisi- pembelajaran sementara guru bertindak sebagai
onal kini mulai ditinggalkan berganti dengan motivator dan fasilitator aktivitas siswa. Artinya
model yang lebih modern. dalam pembelajaran ini kegiatan aktif dengan
Dalam kehidupan manusia, pendidikan pengetahuan dibangun sendiri oleh siswa dan

Jurnal Profesi dan Keahlian Guru Vol. I No. 2 Th. 2020


1
ISSN 2721-8767 (Cetak) ISSN 2722-1067 (Elektronik)

mereka bertanggung jawab atas hasil kelompok yang digambarkan sebagai berikut:
pembelajarannya. (a) siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok
Fenomena yang terjadi di Kelas VI SDN yang terdiri dari 3 orang, (b) kelas ditata
3 Karangpatihan Kecamatan Balong Kabupaten sehingga setiap kelompok dapat menulis dan
Ponorogo, diperoleh data rendahnya hasil melihat kelompok lainnya di kiri dan kanannya,
belajar pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan (c) berilah pada setiap trio tersebut pertanyaan
Sosial. Di Kelas VI yang prestasinya paling yang sama untuk didiskusikan, (d) setelah
rendah utamanya pada kompetensi dasar selesai berilah nomor untuk setiap anggota trio.
Mengidentifikasi karakteristik geografis dan Contohnya nomor 0, 1 dan 2, (e) Kemudian
kehidupan sosial budaya, ekonomi, politik di perintahkan nomor 1 berpindah searah jarum
wilayah ASEAN. Hal ini didukung adanya data dan nomor 2 sebaliknya, berlawanan jarum jam.
prestasi Ilmu Pengetahuan Sosial mencapai Sedangkan nomor 0 tetap di tempat. Ini akan
mean skor 57,20 dan siswa yang dinyatakan mengakibatkan timbulnya trio baru, (f) Berikan
tuntas 52,00% dengan standar ketuntasan kepada setiap trio baru tersebut pertanyaan-
minimal yang ditetapkan adalah 75%. Masalah pertanyaan baru untuk didiskusikan,
ini perlu segera ditangani agar tidak tambahkanlah sedikit tingkat kesulitan, (g)
menimbulkan akibat yang fatal pada siswa. rotasikan kembali siswa seusai setiap perta-
Sebagai perwujudan tanggung jawab peneliti nyaan yang telah disiapkan.
sebagai kepala sekolah, menawarkan penerapan
pembelajaran kooperatif model Rotating Trio Pengertian Hasil Belajar
Exchange. Ditengarai pembelajaran kooperatif Dalam ensiklopedia (1971), prestasi
model Rotating Trio Exchange ini mampu merupakan kata yang berdiri sendiri yang
mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran, berarti produksi yang dicapai oleh tenaga atau
memperkaya variasi teknik pembelajaran, daya kerja seseorang dalam kurun waktu
memupuk rasa ketergantungan positif dalam tertentu. Pendapat lain disampaikan oleh
kelompok, memberi kesempatan berlatih Woodworth (1951) mengatakan bahwa prestasi
memahami konsep dengan teman, berlatih (achievement) adalah actual ability and can be
menyampaikan informasi kepada rekannya measured directly by use of test. Artinya
karena tujuan utama dalam penerapan model prestasi menunjukkan suatu kemampuan aktual
pembelajaran kooperatif adalah agar peserta yang dapat diukur secara langsung dengan
didik dapat belajar secara berkelompok bersama menggunakan tes.
teman-temannya dengan cara saling menghargai Dalam penelitian tindakan kelas dengan
pendapat dan memberikan kesempatan kepada tujuan peningkatan hasil belajar Ilmu
orang lain untuk mengemukakan gagasannya Pengetahuan Sosial Kelas VI SDN 3
dengan menyampaikan pendapat mereka secara Karangpatihan Kecamatan Balong Kabupaten
berkelompok. Ponorogo dengan model Rotating Trio
Diharapkan dengan adanya penerapan Exchange dalam kegiatan belajar mengajar,
pembelajaran kooperatif model Rotating Trio yang dimaksudkan hasil belajar adalah hasil
Exchange ini terjadi peningkatan hasil belajar belajar yang dicapai dalam bentuk angka atau
Ilmu Pengetahuan Sosial, mean skor meningkat nilai pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
menjadi 75 atau lebih dan siswa yang Sosial Kelas VI. Semakin tinggi nilai yang
dinyatakan tuntas belajar mencapai minimal dihasilkan, maka semakin baik hasil belajar
75% dari keseluruhan jumlah siswa di Kelas VI. yang didapatkan. Untuk memperoleh hasil
belajar siswa sangat ditentukan oleh strategi
Pembelajaran Kooperatif Model Rotating pembelajaran yang digunakan oleh guru selaku
Trio Exchange pelaksana dan perencana kegiatan belajar
Model Rotating Trio Exchange merupa- mengajar.
kan salah satu variasi pembelajaran kooperatif
yang memiliki sintaks dalam pembelajaran Hubungan Pembelajaran Kooperatif Model

Jurnal Profesi dan Keahlian Guru Vol. I No. 2 Th. 2020


2
ISSN 2721-8767 (Cetak) ISSN 2722-1067 (Elektronik)

Rotating Trio Exchange dengan Hasil Belajar Pelaksanaan Pembelajaran; 3) Menyusun


Ilmu Pengetahuan Sosial Lembar Kerja Siswa; 4) Menyusun Lembar
Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Evaluasi di akhir pembelajaran dan di akhir
merupakan salah satu mata pelajaran yang lebih siklus; 5) Membuat Lembar Observasi, untuk
mengutamakan pada proses pembelajaran yang mengetahui aktivitas siswa dan guru selama
menonjolkan pada kemampuan berfikir logika, pembelajaran berlangsung; 6) Membuat angket
sehingga dalam proses pembelajarannya untuk mengetahui respon siswa terhadap
keaktifan siswa sangat diperlukan dalam upaya pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.
pencapaian hasil belajar yang optimal. Disini Pelaksanaan Tindakan (Action), Kegiatan
pembelajaran kooperatif model Rotating Trio yang dilakukan adalah melaksanakan pembela-
Exchange merupakan pembelajaran yang jaran sesuai dengan skenario yang telah
mampu mengaktifkan siswa dalam proses direncanakan dalam Rencana Pelaksanaan
pembelajaran, memperkaya variasi teknik Pembelajaran. Penerapan tindakan sesuai
pembelajaran, memupuk rasa ketergantungan dengan langkah-langkah pembelajaran
positif dalam kelompok, memberi kesempatan kooperatif model Rotating Trio Exchange yang
berlatih memahami konsep dengan teman, dipaparkan sebagai berikut: 1) Siswa dibagi ke
berlatih menyampaikan informasi kepada dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 3
rekannya. Dengan demikian jika dalam orang; 2) Kelas ditata sehingga setiap kelompok
mengajarkan Ilmu Pengetahuan Sosial dapat menulis dan melihat kelompok lainnya di
menggunakan pembelajaran kooperatif model kiri dan kanannya; 3) Berikan pada setiap trio
Rotating Trio Exchange diharapkan terjadi tersebut pertanyaan yang sama untuk
peningkatan hasil belajar khususnya hasil didiskusikan; 4) Setelah selesai berilah nomor
belajar Ilmu Pengetahuan Sosial. untuk setiap anggota trio. Contohnya nomor 0, 1
dan 2; 5) Kemudian perintahkan nomor 1
METODE PENELITIAN berpindah searah jarum dan nomor 2 sebaliknya,
Setting Penelitian berlawanan jarum jam. Sedangkan nomor 0
Penelitian Tindakan Kelas yang berjudul tetap di tempat. Ini akan mengakibatkan
“Peningkatan Hasil Belajar Mengidentifikasi timbulnya trio baru; 6) Berikan kepada setiap
Karakteristik Geografis dan Kehidupan Sosial trio baru tersebut pertanyaan-pertanyaan baru
Budaya, Ekonomi, Politik di Wilayah ASEAN untuk didiskusikan, tambahkanlah sedikit
pada Mata Pelajaran IPS melalui Model tingkat kesulitan; 7) Rotasikan kembali siswa
Rotating Trio Exchange Siswa Kelas VI SDN 3 seusai setiap pertanyaan yang telah disiapkan.
Karangpatihan Kecamatan Balong Semester I Observasi (Observation), Observasi dilakukan
Tahun Pelajaran 2018/2019” dilaksanakan di oleh kolaborator. Pada tahap ini dilaksanakan
SDN 3 Karangpatihan yang terletak di Jalan proses observasi terhadap pelaksanaan tindakan
Kresno No. 20 Desa Karangpatihan Kecamatan dengan menggunakan lembar observasi yang
Balong Kabupaten Ponorogo. Sasaran pada telah dibuat dan mengadakan penilaian untuk
Penelitian Tindakan Kelas ini adalah siswa mengetahui kemampuan siswa dalam
Kelas VI pada Semester I Tahun Pelajaran Mengidentifikasi karakteristik geografis dan
2018/2019, sejumlah 25 siswa. kehidupan sosial budaya, ekonomi, politik di
wilayah ASEAN.
Rancangan Penelitian Refleksi (Reflection), Setelah hasil observasi
Secara lebih rinci prosedur penelitian dan evaluasi dikumpulkan, selanjutnya pada
tindakan untuk siklus pertama dijabarkan tahap ini peneliti bersama dengan kolaborator
sebagai berikut: menganalisa dan mendiskusikan hal-hal yang
Perencanaan (Planning), Kegiatan yang perlu dipertahankan dan hal-hal yang perlu
dilakukan adalah menyiapkan perangkat untuk diperbaiki dengan harapan pada tahap
pembelajaran yang terdiri atas: 1) Menyusun berikutnya akan lebih baik. Pada tahap ini
silabus pembelajaran; 2) Menyusun Rencana peneliti merefleksikan diri apakah tindakan

Jurnal Profesi dan Keahlian Guru Vol. I No. 2 Th. 2020


3
ISSN 2721-8767 (Cetak) ISSN 2722-1067 (Elektronik)

yang telah dilakukan sudah tepat untuk telah mencapai 75% atau lebih.
meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan
Sosial. Berdasarkan hasil refleksi maka HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
dilakukan tindakan perbaikan untuk siklus Hasil Penelitian
berikutnya. Pada tahap refleksi awal ini, kegiatan yang
dilakukan adalah deskripsi situasi dan materi dari
Pengumpulan Data catatan tentang hasil belajar siswa di kelas. Dari
Data tentang kemampuan siswa pada deskripsi ini dapat terlihat berbagai permasalahan
mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial diambil yang muncul terutama minat dan hasil belajar
dari penilaian hasil belajar dengan Ilmu Pengetahuan Sosial. Ternyata minat siswa
menggunakan tes tulis. Data tentang aktivitas terhadap Ilmu Pengetahuan Sosial termasuk
rendah. Disamping itu, hasil belajar-nyapun
belajar siswa dalam pembelajaran dan data
tergolong rendah jika dibandingkan dengan mata
aktivitas guru dalam pelaksanaan proses
pelajaran yang lain. Hal ini terbukti bahwa
pembelajaran diperoleh dengan menggunakan
menurut catatan yang ada, hasil belajar Ilmu
lembar observasi. Data tentang respon siswa dan Pengetahuan Sosial di Kelas VI memiliki rata-rata
guru terhadap proses pembelajaran dengan adalah 57,20 dengan nilai tertinggi 75 dan nilai
menggunakan angket. Data tentang refleksi diri terendah 50. Sedangkan ketuntasan belajar untuk
serta perubahan-perubahan yang terjadi di kelas Ilmu Pengetahuan Sosial adalah 52,00% dan siswa
diambil dari catatan dan hasil diskusi peneliti yang dinyatakan tidak tuntas belajar sebanyak
dengan kolaborator. 48,00%. Permasalahan ini muncul karena
kurangnya motivasi dari guru dan dalam
Analisis Data pembelajaran tidak melibatkan keaktifan siswa,
Sebagai upaya dalam menganalisis disamping itu metode pembelajaran yang
tingkat hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial digunakan tidak memotivasi kreativitas siswa.
pada materi ajar Mengidentifikasi karakteristik Penelitian ini dilaksanakan dalam 3 siklus
geografis dan kehidupan sosial budaya, dengan masing-masing siklus terdiri dari dua kali
ekonomi, politik di wilayah ASEAN, maka pertemuan. Sehingga secara keseluruhan
setelah pembelajaran berlangsung dilakukan penelitian dilaksanakan dalam 6 pertemuan.
analisa secara deskriptif. Secara terperinci, seluruh rangkaian pelaksanaan
penelitian dengan hasilnya adalah sebagai berikut:
Indikator Kinerja Siklus I
Siswa dikatakan aktif dalam kegiatan Perencanaan, 1) Menyusun Silabus Pembelaja-
pembelajaran jika 75% siswa termasuk dakam ran; 2) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pem-
kategori B atau lebih. Guru dikatakan mampu belajaran; 3) Menyiapkan Lembar Kerja Siswa; 4)
melaksanakan pembelajaran jika telah sesuai Menyiapkan Soal Tes Tulis; 5) Menyiapkan
Lembar Observasi; 6) Membuat Angket; 7)
dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Menyiapkan Fasilitas yang Diperlukan dalam
yang telah disusun. Penerapan model Rotating
Pembelajaran; 8) Menyusun Strategi Observasi
Trio Exchange dikatakan berhasil jika siswa dan Pelaksanaan Penelitian
memberi respon positif terhadap penggunaan Pelaksanaan Tindakan, Pertemuan pertama
metode ini. Siswa dikatakan telah tuntas belajar dikumpulkan data berupa kemampuan siswa
Ilmu Pengetahuan Sosial tentang materi dalam Menganalisis karakteristik geografis dan
Mengidentifikasi karakteristik geografis dan kehidupan sosial budaya di wilayah ASEAN.
kehidupan sosial budaya, ekonomi, politik di Selain itu diadakan pengamatan aktivitas siswa
wilayah ASEAN jika telah memperoleh nilai 75. dan guru, serta penilaian kinerja yang dilakukan
Pembelajaran dikatakan berhasil jika 75% siswa siswa. Pada siklus I pengelompokan siswa
telah mencapai nilai di atas tingkat ketuntasan berdasarkan nomor urut sesuai data kelas dengan
minimal. Siklus dalam pelaksanaan penelitian jumlah anggota setiap kelompoknya 3-4 orang.
ini akan dihentikan jika siswa yang mencapai Pertemuan kedua dikumpulkan data berupa
ketuntasan belajar Ilmu Pengetahuan Sosial kemampuan siswa dalam Menganalisis

Jurnal Profesi dan Keahlian Guru Vol. I No. 2 Th. 2020


4
ISSN 2721-8767 (Cetak) ISSN 2722-1067 (Elektronik)

karakteristik geografis dan kehidupan sosial upaya-upaya peningkatan pada siklus berikutnya;
budaya di wilayah ASEAN. Selain itu diadakan 2) Kemampuan siswa dalam Mengidentifikasi
pengamatan aktivitas siswa dan guru, serta karakteristik geografis dan kehidupan sosial
penilaian kinerja yang dilakukan siswa. budaya, ekonomi, politik di wilayah ASEAN sudah
Observasi, Pada tahap ini dilaksanakan proses mengalami kemajuan dari 52,00% siswa menjadi
observasi terhadap pelaksanaan tindakan dengan 60,00% namun kemajuan ini masih relatif kecil,
menggunakan lembar observasi yang telah dibuat mengingat indikator keberhasilan yang ditetapkan
dan mengadakan penilaian untuk mengetahui adalah 75% siswa mencapai ketuntasan dalam
kemampuan siswa dalam Mengidentifikasi Mengidentifikasi karakteristik geografis dan
karakteristik geografis dan kehidupan sosial kehidupan sosial budaya, ekonomi, politik di
budaya, ekonomi, politik di wilayah ASEAN. wilayah ASEAN. Tetapi sebenarnya dengan
Berikut ini disajikan data hasil tes Ilmu kenaikan 8,00% itu sudah lumayan, berarti dari 25
Pengetahuan Sosial pada siklus I yaitu : 5 siswa siswa peserta penelitian yang mencapai ketuntasan
mendapat skor 60; 1 siswa mendapat skor 65; 4 adalah 15 siswa; 3) Aktivitas guru dan
siswa mendapat skor 70; 6 siswa mendapat skor pengelolaan terhadap pembelajaran sudah tepat,
75; 5 siswa mendapat skor 80; dan 4 siswa karena sering atau selalu memunculkan aspek-
mendapat skor 85. Skor rerata 73,40. Prosentase aspek yang diamati dan sesuai dengan langkah
ketuntasannya 60,00% (15 siswa) Tuntas dan pembelajaran kooperatif model Rotating Trio
40,00% (10 siswa) Tidak Tuntas. Dari hasil Exchange. Pada pertemuan kedua sebenarnya
observasi pada siklus I diperoleh data bahwa sudah merupakan refleksi pada pertemuan
aktivitas siswa termasuk dalam kategori cukup. pertama sehingga terjadi perubahan-perubahan
Jika dilihat dari tingkat ketuntasan belajar sesuai masukan dari observer.
siswa diketahui bahwa hasil belajar yang
menggambarkan kemampuan Mengidentifikasi Siklus II
karakteristik geografis dan kehidupan sosial Perencanaan, Pertemuan ketiga pada siklus II
budaya, ekonomi, politik di wilayah ASEAN materi pembelajaran diawali dengan sedikit
terendah adalah 60 sedangkan tertinggi 85. Skor mengulang materi pertemuan pada siklus I
rata-rata siswa adalah 73,40 dengan tingkat kemudian dilanjutkan pada materi pendalaman.
ketuntasan 60,00%. Berarti terdapat 15 siswa yang Pada siklus II pertemuan keempat, siswa dalam
mampu mencapai nilai 75 atau lebih. Jadi kelompoknya melakukan tanya jawab tentang
kemampuan siswa dalam Mengidentifikasi materi Mengidentifikasi karakteristik geografis
karakteristik geografis dan kehidupan sosial dan kehidupan sosial budaya, ekonomi, politik di
budaya, ekonomi, politik di wilayah ASEAN masih wilayah ASEAN yang akhirnya harus didiskusikan
tergolong cukup dan belum memenuhi indikator dengan kelompok lain.
keberhasilan yang ditetapkan yaitu 75%. Oleh Pelaksanaan Tindakan, Data yang diperoleh
karena itu perlu ditingkatkan lagi pada pertemuan pada siklus II ini adalah tingkat aktivitas belajar
berikutnya. siswa dan aktivitas guru dalam pembelajaran,
Refleksi, 1) Keaktifan siswa sudah mulai ada sekaligus untuk mengambil data tentang tingkat
kemajuan, sudah ada beberapa siswa yang berani kemampuan siswa dalam Mengidentifikasi
mengemukakan pendapat. Ini merupakan karakteristik geografis dan kehidupan sosial
kemajuan walaupun belum maksimal. Kemajuan budaya, ekonomi, politik di wilayah ASEAN.
tersebut masih jauh dari target yang ditentukan Pelaksanaan pada pertemuan ketiga dan keempat
yaitu 75% siswa aktivitasnya tergolong dalam sesuai dengan Rencana Pelaksanaan
kategori baik. Dari tabel 2 tercatat ada 9 siswa Pembelajaran.
yang termasuk dalam kategori baik atau amat baik Observasi, Berikut ini disajikan data hasil tes
dari 25 siswa di Kelas VI. Jika dihitung Ilmu Pengetahuan Sosial pada siklus II yaitu : 3
persentasenya berarti 36,00% siswa termasuk siswa mendapat skor 65; 1 siswa mendapat skor
dalam kategori baik padahal target yang 70; 5 siswa mendapat skor 75; 9 siswa mendapat
ditetapkan adalah 75%. Dapat dikatakan bahwa skor 80; 4 siswa mendapat skor 85; dan 3 siswa
yang dapat dicapai sekarang baru pada tingkatan mendapat skor 90. Skor rerata 78,80. Prosentase
kategori kurang, sehingga masih perlu adanya ketuntasannya 84,00% (21 siswa) Tuntas dan

Jurnal Profesi dan Keahlian Guru Vol. I No. 2 Th. 2020


5
ISSN 2721-8767 (Cetak) ISSN 2722-1067 (Elektronik)

16,00% (4 siswa) Tidak Tuntas. Dari hasil memenuhi target yang ditentukan yaitu 75% siswa
observasi pada siklus II diperoleh data bahwa aktivitasnya tergolong dalam kategori baik, maka
aktivitas siswa termasuk dalam kategori cukup. siklus tetap dilanjutkan ke siklus III. Melihat hasil
Jika dilihat dari tingkat ketuntasan belajar dari pekerjaan siswa ternyata kesalahan yang
siswa diketahui bahwa hasil belajar yang sering dilakukan siswa adalah kecerobohan dalam
menggambarkan kemampuan Mengidentifikasi mengerjakan tugas; 3) Aktivitas guru dan
karakteristik geografis dan kehidupan sosial pengelolaan terhadap pembelajaran sudah tepat,
budaya, ekonomi, politik di wilayah ASEAN karena sering atau selalu memunculkan aspek-
terendah adalah 65 sedangkan tertinggi 90. Skor aspek yang diamati dan sesuai dengan langkah
rata-rata siswa adalah 78,80 dengan tingkat pembelajaran kooperatif mode Rotating Trio
ketuntasan 84,00%. Berarti terdapat 21 siswa yang Exchange.
mampu mencapai nilai 75 atau lebih. Jadi
kemampuan siswa dalam Mengidentifikasi Siklus III
karakteristik geografis dan kehidupan sosial Perencanaan, Pertemuan kelima dan keenam
budaya, ekonomi, politik di wilayah ASEAN sudah pada siklus III materi pembelajaran diawali
baik dan sudah memenuhi indikator keberhasilan dengan sedikit mengulang materi pertemuan pada
yang ditetapkan yaitu 75%. Tetapi karena siswa siklus II kemudian dilanjutkan pada materi
yang termasuk mempunyai nilai baik atau amat Menyebutkan kehidupan sosial budaya dari dua
baik baru mencapai 64,00%, maka siklus tetap negara ASEAN tekait kondisi geografis. Penilaian
dilanjutkan ke siklus III. dilakukan dengan cara menukar pekerjaan dengan
Refleksi, Berdasar hasil analisis dari pengamatan teman, hal ini dilakukan agar siswa mengetahui
pada siklus II penelitian didapatkan hasil sebagai secara teliti bagaimana seharusnya pekerjaan yang
berikut: 1) Keaktifan siswa sudah mulai ada, betul.
kemajuan sudah ada beberapa siswa yang berani Pelaksanaan Tindakan, Data yang diperoleh
mengemukakan pendapat dan dalam kegiatan pada siklus III adalah tingkat aktivitas belajar
kelompok sudah mulai kompak. Ini merupakan siswa dan aktivitas guru dalam pembelajaran,
suatu kemajuan walaupun belum maksimal. Tetapi sekaligus untuk mengambil data tentang tingkat
kemajuan tersebut belum memenuhi target yang kemampuan siswa dalam Mengidentifikasi
ditentukan yaitu 75% siswa aktivitasnya tergolong karakteristik geografis dan kehidupan sosial
dalam kategori baik. Dari tabel 4 tercatat ada 16 budaya, ekonomi, politik di wilayah ASEAN.
siswa yang termasuk dalam kategori baik atau Pelaksanaan pada pertemuan kelima dan keenam
amat baik dari 25 siswa di Kelas VI. Jika dihitung sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
persentasenya berarti 64,00% siswa termasuk siklus III.
dalam kategori baik padahal target yang Observasi, Berikut ini disajikan data hasil tes
ditetapkan adalah 75%. Dapat dikatakan bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial pada siklus III yaitu : 1
yang dapat dicapai sekarang baru pada tingkatan siswa mendapat skor 70; 4 siswa mendapat skor
kategori cukup, sehingga masih perlu adanya 75; 5 siswa mendapat skor 80; 5 siswa mendapat
upaya-upaya peningkatan pada siklus berikutnya; skor 85; 7 siswa mendapat skor 90; 1 siswa
2) Kemampuan siswa dalam Mengidentifikasi mendapat skor 95; dan 2 siswa mendapat skor
karakteristik geografis dan kehidupan sosial 100. Skor rerata 84,85. Prosentase ketuntasannya
budaya, ekonomi, politik di wilayah ASEAN, 96,00% (24 siswa) Tuntas dan 4,00% (1 siswa)
sudah mengalami kemajuan dari 60,00% siswa Tidak Tuntas. Dari hasil observasi pada siklus III
menjadi 84,00%. Peningkatan ini sudah mencapai diperoleh data bahwa aktivitas siswa termasuk
target indikator keberhasilan yang ditetapkan yaitu dalam kategori baik.
75% siswa mencapai ketuntasan dalam Jika dilihat dari tingkat ketuntasan belajar
Mengidentifikasi karakteristik geografis dan siswa diketahui bahwa hasil belajar yang
kehidupan sosial budaya, ekonomi, politik di menggambarkan kemampuan Mengidentifikasi
wilayah ASEAN. Dengan kenaikan 20,00% itu karakteristik geografis dan kehidupan sosial
sudah bagus, berarti dari 25 siswa peserta budaya, ekonomi, politik di wilayah ASEAN
penelitian yang mencapai target ketuntasan adalah terendah adalah 70 sedangkan tertinggi 100. Skor
21 siswa. Karena kemajuan tersebut belum rata-rata siswa adalah 84,80 dengan tingkat

Jurnal Profesi dan Keahlian Guru Vol. I No. 2 Th. 2020


6
ISSN 2721-8767 (Cetak) ISSN 2722-1067 (Elektronik)

ketuntasan 96,00%. Berarti terdapat 20 siswa yang Tuntas Tidak


mampu mencapai nilai 75 atau lebih. Jadi Siklus
(%) Tuntas (%)
kemampuan siswa dalam Mengidentifikasi
I 60,00 40,00
karakteristik geografis dan kehidupan sosial
II 84,00 16,00
budaya, ekonomi, politik di wilayah ASEAN sudah
mengalami kemajuan pesat dan telah memenuhi III 96,00 4,00
indikator keberhasilan yang ditetapkan yaitu 75%.
Oleh karena itu siklus dihentikan. PEMBAHASAN
Refleksi, Berdasar hasil analisis dari pengamatan Pada siklus I, data hasil penelitian
pada siklus ketiga penelitian didapatkan hasil menunjukkan bahwa aktivitas siswa yang
sebagai berikut: 1) Keaktifan siswa mengalami tergolong baik adalah 36,00%. Dalam keadaan
kemajuan pesat dengan indikator bahwa siswa semacam ini tentu sulit bagi siswa untuk dapat
sudah kompak dalam kelompoknya. Siswa juga meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan
sudah berani mengemukakan pendapat. Dari tabel Sosial tentang Mengidentifikasi karakteristik
6 tercatat ada 20 siswa yang termasuk dalam geografis dan kehidupan sosial budaya, ekonomi,
kategori baik atau amat baik dari 25 siswa di politik di wilayah ASEAN secara maksimal.
Kelas VI. Jika dihitung persentasenya berarti Ketuntasan yang dicapai adalah 60,00%. Ini
80,00% siswa termasuk dalam kategori baik berarti menunjukkan kenaikan tingkat ketuntasan
sehingga dengan terget 75% dapat dikatakan yang semula hanya 52,00%.
bahwa pada siklus III ini telah berhasil; 2) Setelah siswa mengikuti pembelajaran
Kemampuan siswa dalam Mengidentifikasi pada siklus II, ternyata data menunjukkan bahwa
karakteristik geografis dan kehidupan sosial aktivitas siswa yang tergolong baik meningkat
budaya, ekonomi, politik di wilayah ASEAN, menjadi 64,00% yang sebelumnya hanya 36,00%.
sudah mengalami kemajuan pesat yakni dari Kemampuan siswa dalam meningkatkan hasil
84,00% siswa pada siklus II menjadi 96,00%. belajar juga mengalami peningkatan yang cukup
Peningkatan ini sudah jauh melebihi indikator berarti yaitu menjadi 84,00%.
keberhasilan yang ditetapkan yaitu 75% siswa Pada tahap siklus III, secara umum telah
mencapai ketuntasan dalam Mengidentifikasi terlihat adanya peningkatan aktivitas belajar yang
karakteristik geografis dan kehidupan sosial maksimal yakni 80,00% siswa termasuk dalam
budaya, ekonomi, politik di wilayah ASEAN. kategori baik atau amat baik. Hal ini terjadi karena
Dengan kenaikan 12,00% ini sangat bagus, berarti siswa telah menunjukkan kemampuannya dengan
dari 25 siswa peserta penelitian yang mencapai berusaha semaksimal mungkin. Siswa telah
ketuntasan adalah 24 siswa memiliki kesadaran bahwa Ilmu Pengetahuan
Sosial sangat berguna dalam kehidupannya
Deskripsi Data Penelitian sehingga mereka menunjukkan antusias yang
Sebagai gambaran tentang data yang ada tinggi. Peningkatan ini diikuti dengan
maka disajikan rekapitulasi hasil observasi meningkatnya hasil belajar Ilmu Pengetahuan
aktivitas belajar siswa pada setiap siklus Sosial yang dimiliki siswa Kelas VI tersebut yaitu
sebagaimana tertera berikut ini: tercapainya tingkat ketuntasan 96,00%.
Tabel 1. Rekapitulasi Hasil Pengamatan Dari uraian tersebut dapat diambil suatu
Aktivitas Belajar Siswa kesimpulan bahwa pembelajaran kooperatif model
Data Statistik Siklus Siklus Siklus Rotating Trio Exchange merupakan satu
rangkaian yang sangat serasi dalam pembelajaran
Penelitian I II III
Ilmu Pengetahuan Sosial hingga terbukti dari
Rentang skor 20-100 20-100 20-100 adanya peningkatan aktivitas belajar siswa serta
Skor tertinggi 85 90 100 peningkatan kemampuan siswa dalam
Skor terendah 60 65 70 meningkatkan hasil belajar.
Rata- rata 73,40 78,80 84,80
SIMPULAN DAN SARAN
Tabel 2. Rekapitulasi Tingkat Ketuntasan Simpulan
Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Berdasarkan masalah, hipotesis tindakan
serta temuan hasil penelitian tindakan yang telah
Jurnal Profesi dan Keahlian Guru Vol. I No. 2 Th. 2020
7
ISSN 2721-8767 (Cetak) ISSN 2722-1067 (Elektronik)

terurai, maka dapat ditarik simpulan sebagai Kepala Sekolah : Hasil penelitian ini hendak-nya
berikut: 1) Pembelajaran kooperatif yang digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk
menerapkan model Rotating Trio Exchange dapat mendorong guru lain untuk melaksanakan
meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam penelitian yang serupa.
belajar Ilmu Pengetahuan Sosial; 2) Pembelajaran Peneliti Lanjutan : 1) Mempelajari situasi dan
kooperatif yang menerapkan model Rotating Trio kondisi kelas dan siswa yang akan dijadikan
Exchange dapat meningkatkan hasil belajar Ilmu sasaran penelitian, sehingga pada tahap refleksi
Pengetahuan Sosial. awal hendaknya dilakukan dengan cermat dan
tidak tergesa-gesa; 2) Mempelajari kedalaman dan
Saran keluasan materi, media pembelajaran yang
Guru : 1) Berdasarkan hasil penelitian ini, digunakan, tingkat kematangan siswa, serta
pembelajaran kooperatif model Rotating Trio alokasi waktu yang tersedia; 3) Rencana
Exchange memang dapat meningkatkan hasil Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang digunakan
belajar. Namun model pembelajaran ini tentunya hendaknya disusun sesuai dengan paradigma
belum tentu cocok untuk materi lain, sehingga penelitian tindakan kelas, dan bukan
dalam kegiatan pembelajaran model pembelajaran menggunakan RPP yang telah ada; 4)
kooperatif model Rotating Trio Exchange agar Pengamatan, pantauan dan evaluasi pada
hasil belajar siswa meningkat; 2) Hasil penelitian penelitian tindakan kelas hendaknya dilaksanakan
ini hendaknya dijadikan motivasi untuk dengan cermat, teliti dan dibuat administrasi serta
melaksanakan penelitian dalam upaya deskripsi yang baik, agar hasil penelitian menajdi
meningkatkan mutu pembelajaran di kelas signifikan.
sekalipun sebagai upaya pengembangan
profesinya.
DAFTAR RUJUKAN
Arifin, I. 1998. Kepemimpinan Kepala Sekolah Miles, M.B., & Hubermen, A.M. 1984. Analisis
dalam Mengelola Madrasah Ibtidaiyah Data Qualitatif. Terjemahan oleh Tjetjep
dan Sekolah Dasar Berprestasi. Desertasi Rohendi Rohidi. Universitas Indonesia
Tidak Dipublikasikan. Program Pasca Jakarta.
Sarjana IKIP Malang. Moleong, L. J. 1995. Metodologi Penelitian
Bafadal, I. 1994. Proses Perubahan di Sekolah. Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Desertasi Tidak Dipublikasikan. Program Rosdakarya
Pasca Sarjana IKIP Malang. Moleong, L. J. 2000. Metodologi Penelitian
Bogdan, R.C. & Biklen, S.K. 1982. Qualitative Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Research In Education. Boston: Allyn & Rosdakarya
Bacon. Nurhadi, & Senduk, G., A., 2003. Pembelajaran
Guba, E.G. & Lincoln, Y.S. 1981. Effective Kontekstual dan Penerapannya dalam
Evaluation. San Fransisco: Jossey-Bass KBK. Malang: Universitas Negeri Malang
Publishers. Spradley, J.P. 1980. Participant Observation.
Hamalik, O. 2001. Proses Belajar Mengajar. New York: Holt, Rinehart and Winston.
Jakarta: PT. Bumi Aksara. Zuriah, N. 2003. Penelitian Tindakan dalam
Hamalik, O. 2002. Perencanaan Pengajaran Bidang Pendidikan dan Sosial. Edisi
Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: Pertama. Malang: Bayu Media Publishing.
PT. Bumi Aksara.

Jurnal Profesi dan Keahlian Guru Vol. I No. 2 Th. 2020


8

You might also like