Sistem Admin-WPS Office

You might also like

You are on page 1of 7

4.

Sistem Administrasi Negara Yordania

a. Bentuk Pemerintahan

Bentuk pemerintahan Yordania adalah monarki parlementer. Sebenarnya Yordania

dalam segi pemerintahan banyak terpengaruh oleh Inggris. Dari bentuk pemerintahan ini

dapat kita lihat bahwa tampuk eksekutif dipegang oleh raja dan perdana mentri, yaitu raja

sebagai kepala negara sekaligus sebagai komando tertinggi angkatan bersenjata,

sementara otoritas eksekutifnya diserahkan kepada perdana mentri dan council of

minister . Kinerja perdana mentri bertanggungjawab terhadap dewan parlemen. Dalam

hubungan bilateral antar negara, bisa dilakukan oleh raja sebagai kepala negara, bisa juga ditangani oleh
perdana mentri, namun kebijakan-kebijakan yang diambil harus tetap

bersesuaian dengan dewan parlementer.

b. Sistem Pemerintahan

Pada saat pemerintahan Faisal jatuh di Suriyah dari bulan Juli 1920 sampai dengan

maret 1921, di Transyordania tidak ada pemerintahan penduduk asli. Wilayah tersebut

langsung berada di bawah kekuasaan Inggris sebagai wilayah mandat Palestina yang di

tandatangani oleh negara Inggris pada konferensi di san Remo. Setelah penyelesaian

perdamaian, Putra kedua Raja Husein, Emir Abdullah, tiba di tranyordania dari wilayah

selatan. Tujuan kedatangannya ialah menyerbu Suriah yang diduduki Prancis dan tujuan

memulihkan kekuasaan Faisal. Ia dibujuk oleh sekretaris Kolonial agar menerima jabatan

sebagai emirat di Transyordania.

Pada tanggal 1 April 1921 Abdullah dilkukuhkan ebagai emirat di Amman dengan

subsididari Inggris. Gelar Emiratnya hanya merupakan formalitas dan keberadaannya

terancam oleh ibnu Saud yang merindukan sebagian besar dari wilayah Abdullah.

Pemerintahan Yordania di organisasikan dalam garis yang telah teruji di semikolonia

Inggris. Pada tanggal 16 April 1928 Undang-Undang Dasar Transyordania diberlakukan


oleh Inggris dengan izin Abdullah. Hal ini memberi wewenang legislatif dan eksekutif

kepada Emir Abdullah sebagai raja Transyordania, yang dibantu oleh dewan legislatif dan

eksekutif. Wewenang raja Emir saat itu dan dewan legislatif untuk membuat UndangUndang yang
dibatasi oleh kewajiban dalam perjanjian Yordania dengan Inggris.

Dewan legislatif didasarkan atas hak pilih tidak langsung dan menjamin perwakilan

yang berimbang bagi golongan agama, minoritas nasional dan suku badawi (kaum

pengembara). Di atas struktur penduduk asli ini berdiri pemerintahan mandat Palestina

dan Transyordania yang diwakili oleh seorang residen yang permanen di Amman.

Residen mengawasi pemerintahan Arab dan membantu melalui para penasehat Inggris

dari berbagai departemen pemerintah.

Pada tanggal 25 April 1946, Emir Abdullah menerima gelar raja. Lingkungan politik

transyordania menuntut perubahan perjanjian. Kemudian pada tanggal 15 maret 1948

ditandatangani perjanjian baru antara Inggris dengan Transyordania di Amman. Selain itu

didirikan dewan pertahanan gabungan antara Inggris dengan Transyordania guna

memelihara keamanan Transyordania terhadap pihak luar.

Pada tanggal 26 April 1949 Abdullah mengubah nama negaranya menjadi kerajaan

Hashimiyah Yordania. Keputusan penyatuan wilayah barat dan timur sungai Yordania ini

meningkatkan jumlah penduduk kerajaan menjadi du kali lipat. Akibatnya beberapa orang

Palestina termasuk pula didalam kabinet Yordania.

Pemerintahan di bawah kepemimpinan raja Abdullah dianggap boneka Inggris.

Sehingga Uni Soviet menolak masuknya Yordania ke dalam PBB pada bulan Agustus

1947. dan pada akhirnya raja Abdullah pada tangal 20 Juli 1951 dibunuh, sehingga

mengakhiri tokoh pemimpin yang memberikan pandangan luas untuk masa depan dan

secara konsisten memimpin mereka untuk mencapai cita-cita akhirnya pada tanggal 5

september Talal di nobatkan menjadi raja Yordania.


Karena penderitaan penyakit yang dialami oleh Talal, sejak pertengahan Mei 1952

negaranya dipimpin oleh dewan mahkota selama raja tidak ada. Pada tanggal 11 agustus

1952 parlemen bikameral mengangkat putranya, Husein, menjadi raja Yordania. Ketika

berusia 18 tahun Husein di nobatkan di Amman bertepatan dengan naik tahtanya

keponakannya Faisal II di Irak.

Sistem pemerintahan negara Yordania yang dulu masa sejarahnya sangat terpengaruh

oleh pengaruh Suriah sebagai bagian dari negara Transyordania dan mendapat pengaruh

Inggris yang melaksanakan mandat dari Negara palestina sebagai pemegang kekuasaan

sepenuhnya negara Yordania.

Namun setelah negara Yordania merdeka pada tanggal 25 Mei 1946, mereka sendiri

mempunyai kewenangan untuk memiliki sistem pemerintahan nya sendiri. Sebagai negara

yang berbentuk kerajaan yang berparlemen, maka sistem pemerintahan adalah monarki

parlementer dengan dipimpin oleh seorang raja yang diturunkan secara garis keturunan

kerajaan tersebut. Sedangkan dalam pemerintahannya dipimpin langsung oleh perdana

menteri sebagai kedudukan yang memiliki nilai politik dalam pemerintahannya.

c. Sistem Politik

1) Legislatif

Sesuai dengan konstitusi Yordania yaitu konstitusi 1952 lembaga legislatif di

Yordania merupakan parlementer bikameral atau 2 kamar. Sistem bikameral ini dipegang

oleh lembaga tertinggi yang disebut National Assembly of Jordan („Majlis al-Umma‟).

Majelis ini terbagi menjadi dua bagian yaitu The Chamber of Deputies („Majlis alNuwaab‟) dan Senate
(„Majlis al-Aayan‟; atau, „Assembly of Notables‟). Dimana dikenal

c. Sistem Politik

1) Legislatif
Sesuai dengan konstitusi Yordania yaitu konstitusi 1952 lembaga legislatif di

Yordania merupakan parlementer bikameral atau 2 kamar. Sistem bikameral ini dipegang

oleh lembaga tertinggi yang disebut National Assembly of Jordan („Majlis al-Umma‟).

Majelis ini terbagi menjadi dua bagian yaitu The Chamber of Deputies („Majlis alNuwaab‟) dan Senate
(„Majlis al-Aayan‟; atau, „Assembly of Notables‟). Dimana dikenal adanya suatu dewan deputi (House of
Reppresentativ) dan dewan senat (Assembly of

Notables) . Dewan senat terdiri dari 60 senator yang ditunjuk langsung oleh raja,

sedangkan dewan deputi beranggotakan 120 orang yang merupakan perwakilan dari 12

konstituen. Dalam sistem ini fungsi check and balance yang diharapkan terbentuk dalam

sistem bikameral kurang tercapai karena adanya hubungan yang kuat antara dewan

parlemen dengan kerajaan, yaitu dewan senator yang ditunjuk langsung oleh raja.

Dikhawatirkan nantinya senator menjadi representasi intervensi dari pihak kerajaan.

Senator sendiri menjabat selama 4 tahun dan dapat dipilih kembali oleh raja jika kembali

dipercaya sebagai senator.

2) Yudikatif

Sistem perundang-undangan Yordania pada dasarnya sistem hukum kode Prancis dan

mengadopsi hukum perdata mesir dan hukum islam. Status kewarganegaraan diberikan

kepada orang islam sementara bagi penganut agama minoritas status kewarganegaraannya

ditangani oleh peradilan agama khusus. Dalam hal ini belum diterima oleh yurisdiksi

Mahkamah Internasional. Pada dasarnya di Yordania memakai hukum islam kemudian

dibagi lagi menjadi tiga bagian yaitu sipil, khusus, dan religius (Agama). Lembaga

peradilan di tiap kota merupakan peradilan tingkat pertama atau peradilan umum,

peradilan ini membahas hukum sipil dan khusus, sedangkan mengenai perihal agama

minoritas seperti kristen, ditangani oleh suatu peradilan agama tersendiri, dan juga

memiliki mahkamah agung tersendiri yang hanya mengurus masalah agama seperti

perceraian, perkawinan, warisan, penjagaan anak dan lain,-lain. Pada hukum sipil
selanjutnya adalah tingkat peradilan tinggi dan yang terakhir adalah Mahkamah Agung

sebagai peradilan tertinggi. Hukum sipil umumnya bercorak hukum islam karena

sebagian besar masyarakat Yordania adalah muslim dan konstitusinya bercorak muslim

pula dengan sembuyan “Allah, Negara, dan Pemimpin”. Untuk ketatanegaraan ditangani

oleh peradilan administratif.

d. Partai Politik dan Kelompok Kepentingan

Yordania merupakan negara dengan sistem politik multi partai dimana di Yordania

terdapat 30 Partai Politik. Namun partai terbesar merupakan oposisi terhadap pemerintah

yaitu Islamic Action Front dan partai netral Jordanian National Youth Party, tidaka ada

partai yang memainkan peran murni dalam kegiatan bernegara, karena banyaknya intervensi-intervensi
politis yang masuk kedalam lingkungan partai. Namun jika kita lihat

bahwa partai yang berkembang menjadi besar adalah partai oposisi terhadap pemerintah

menjadikan tingginya tingkat kritis terhadap pemerintahan. Pemerintahan Yordania

sendiri harus mampu berhati-hati dalam mengambil kebijakan, dan mampu dengan baik

menyikapi oposisi. Apalagi pada era sebelumnya pemerintah Yordania dianggap sebagai

kaki tangan Inggris.

Kelompok kepentingan di Yordania sendiri sangat beragam, namun sebagian besar

mengandung unsur agama, atau membawa konteks agama kedalam kelompok

kepentingannya. Salah satu kelompok kepentingan di Yordania adalah Kelompok Salafi,

suatu kelompok mahzab agama dimana mereka menolak pendirian parpol salafi yang

telah dibentuk oleh sebagian orang dari kalangan Salafi sendiri dan telah mengikuti

pemilu. Selain itu juga ada kelompok umat minoritas seperti kristen.

e. Birokrasi

Masalah birokrasi di Yordania tersangkut dalam hal trasnparansai dalam

melaksanakan birokrasi oleh pemerintahannya. Yordania sendiri menduduki 50 besar

negara terkorup. Meskipun tergolong negara islam dan memiliki suasana religi yang kuat
namun tetap saja korupsi tetap menjadi masalah dalam birokrasi di Yordania. Dalam

usaha mengefektifkan birokrasi di dalam 12 provinsi di Yordania kemudian dibagi

menjadi 54 departeman/ distrik yang bernama Nahia. Yordania masih berusaha dalam

mentransparansikan birokrasi, dan berusaha lebih mengedepankan birokrasi yang dekat

dengan masyaraktnya, mengingat hirarki yang cukup panjang dari raja hingaa pegawai

administrasi publik. Belum lagi Yordania juga merupakan penampung pengungsi terbesar

di dunia.

f. Konstitusi

Sejauh ini kosntitusi negara Yordania adalah berparadigma pada ideologi Islam,

walaupun dalam perkembangannya negara tersebut banyak di pengaruhi oleh ajaran

kapitalis-liberalis.

Pada tanggal 20 pebruari tahun 1928, telah terjadi perjanjian antara Inggris dengan

negara transyordania, atau Yordania sekarang. Perjanjian itu ditandatangani di

yerusallem. Dalam perjanjian itu terdapat hal yang disepakati bersama seperti hal

menegakan supremasi Inggris di wilayah mandat dan memberikan tempat yang istimewa bagi Inggris
dalam hak-hk prerogratif terhadap perundang-undanganTransyordania,

hubungan luar negeri, masalah keuangan dan perlindungan terhadap kaum atau orangorang asing dan
golongan minoritas. Dalam kesepakatan itu nampak bahwa negara

Yordania begitu mudahnya di kuasai dan dipengaruhi oleh negara Inggris, terutama dalam

kekuasaan pemerintahan yang semestinya sebagai sebuah kedaulatan yang mesti di

pertahankan dan diakui oleh negara-negara lain.

Dalam perjanjian itu sangat begitu menyudutkan keadaan Transyordania dalam

menjalankan tugas dan fungsi untuk menentukan dan mengembangkan negara yordania

kedepannya.

Seiring dengan itu, terjadi amandemen yang pada tahun 1934 dimana Emir berhak

mengangkat perwakilan konsuler di lua negeri. Posisi Yordania pada saat tahun awalawal
kemerdekaannya sangat bergantung pada Inggris. Hal ini dapat dilihat dengan
banyaknya subsidi yang diberikan dan tenaga ahli Inggris di Yordania. Hal ini dapat kita

anggap bahwa Yordania begitu tunduk pada kehendak Inggris

Namun pada tahun perkembangannya itu transyordania untuk pertama kalinya di

antara semua negara timur barat, Yordania mempunyai pemerintah front rakyat, yakni

koalisi Liberalis-Sosialis-komunis yang dalam konsteks Timur Tengah berarti perjuangan

menentang Konservatif domestik dan pengaruh barata sehingga mererat hubungan dengan

dunia Arab dan blok Soviet. Sehingga pada akhirnya perjanjian yang telah di sepakati itu,

perdana menteri Nabulsi berunding dengan negara Inggris untuk membatalkan perjanjian

aliansi. Inggris pada dasarnya setuju namun ini semua berarti penghentian pula bantuan

subsidi. Namun dalam menyikapi hal tersebut Yordania justru mendapatkan tawaran

untuk mendapatkan bantuan sebagai pengganti subsidi itu.

You might also like