Professional Documents
Culture Documents
Makalah Kebijakan Kebidanan Termarginal II
Makalah Kebijakan Kebidanan Termarginal II
Disusun Oleh :
TA.2021/2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
terjadi sampai saat ini derajat kesehatan masyarakat masih rendah khususnya
masyarakat miskin, hal ini dapat digambarkan bahwa angka kematian ibu dan
angka kematian bayi bagi masyarakat miskin tiga kali lebih tinggi dari
rendah.
kesehatan.
sejak Amandemen UUD 1945 perubahan ke dua dalam Pasal 28H Undang–
orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan
mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh
keluarga miskin ?
C. Tujuan
Masyarakat Miskin
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian Termarginal
selalu ditujukan pada pembangunan sektor ekonomi dan politik membuat posisi
Siapakah yang disebut kaum marjinal tersebut? Marjinal berasal dari bahasa
inggris “marginal" yang berarti jumlah atau efek yang sangat kecil. Artinya,
marjinal adalah suatu kelompok yang jumlahnya sangat kecil atau bisa juga
Marjinal juga identik dengan masyarakat kecil atau kaum yang terpinggirkan
Jadi kaum marjinal adalah masyarakat kelas bawah yang terpinggirkan dari
kekurangan. Mereka ini adalah bagian tak terpisahkan dari negara kita. Di era
situasi dan kondisi saat ini kaum marjinal secara umum adalah masyarakat yang
terpinggirkan karena miskin, gelandangan, kaum buruh, anak jalanan dan lain
politik dan kadang juga peraturan maupun kebijakan pemerintah. Hal ini juga
berakibat pada jenis pendidikan yang cenderung lebih memilih atau mendapatkan
kesatuan-kesatuan kecil yang bersifat lokal dan terpencil dan masih sangat terikat
luas.
1. Keluarga miskin
yaitu Rp. 62.000,- untuk perkotaan, dan Rp. 50.090,- untuk pedesaan (tahun
Tingkat pendidikan pada umumnya rendah : tidak tamat SLTP, tidak ada
tempat tinggal yang layak huni, termasuk tidak memiliki MCK. Pemilikan harta
sangat terbatas jumlah atau nilainya. Hubungan sosial terbatas, belum banyak
2. Keluarga terasing
terisolasi.
relatif tinggi.
Keluarga Miskin
Energi (PDPSE) tahun 2001 dan Program Kompensasi Bahan Bakar Minyak
beberapa Rumah Sakit dan sebaliknya dana yang berlebih di Puskesmas, juga
sebagai ‘Payer’ sekaligus ‘Provider’.
mampu.
Daerah.
Peserta Program Jamkesmas adalah setiap orang miskin dan tidak mampu
dari data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2006 yang dijadikan dasar
masyarakat miskin yang tidak memiliki identitas, pasien sakit jiwa kronis,
penyakit kusta dan sasaran Program Keluarga Harapan (PKH) yang belum
Apabila masih terdapat masyarakat miskin yang tidak terdapat dalam kuota
sensiri.Oleh karena itu peran serta masyarakat mutlak di dalam suatu upaya
kesehatan termasuk upaya kesehatn ibu dan anak.Upaya kesehatan bukan oleh
dan sejahtera. Untuk mencapai tujuan tersebut berbagai upaya yang dilakukan
keluarga berencana
Pembinaan meliputi :
- Dukun Bayi
- Kader Kesehatan
rutin gerakan sayang ibu dalam promosi suami, bidan dan desa siaga.
a. Biaya kesehatan tidak hanya bersumber dari pemerintah, akan tetapi dapat
- Dana masyarakat yang bersifat aktif Adalah dana yang secara khusus
- Dana masyarakat yang bersifat pasif Adalah dana yang sudah ada
- Dana Sehat Dana sehat adalah suatu upaya pemeliharaan kesehatan dari,
royong.
PENUTUP
A. Kesimpulan
kesatuan kecil yang bersifat lokal dan terpencil dan masih sangat terikat pada
sensiri.Oleh karena itu peran serta masyarakat mutlak di dalam suatu upaya
kesehatan termasuk upaya kesehatn ibu dan anak.Upaya kesehatan bukan oleh
B. Saran
Lisnawati, Lilis. Panduan Praktis Menjadi Bidan Komunitas. Jakarta : Cv. Trans Info
Media. 2012. Mandriwati G.A. 2007. Penuntun Belajar Asuhan Kebidanan Ibu
Hamil. Jakarta : EGC.
Mubarok, dkk. 2009. Ilmu Kesehtan Masyarakat Teori dan Aplikasi. Jakarta :
Salemba Medika.