Professional Documents
Culture Documents
PJBL Adat Cikondang
PJBL Adat Cikondang
Diajukan sebagai Pengganti Ujian Praktikum dan salah satu syarat mengikuti
Ujian Satuan Pendidikan SMA Negeri 1 Pangalengan Tahun Ajaran 2021-
2022
Oleh:
Alfira Septi Maryam(0037939229)
Anggi Rahmawati Zulkarnaen (0032500571)
Davina Prasasti Aulia Feliza (0039607803)
Dendi Tsamarotul Qolbu (0035902177)
Hani Meliyani (0037938557)
Hanif Muhamad Zahid (0044214708)
Moch Falahudin (0038095376)
Bissmillahirrohmanirrohiem
HEALING BAGIMU BOM WAKTU BAGIKU
Diajukan sebagai salah satu syarat mengikuti Ujian Praktik dan Ujian Satuan Pendidikan
SMA Negeri 1 Pangalengan Tahun Pelajaran 2021-2022
Disyahkan di Bandung
05 Maret 2022
Tradisi Ngaruat Lembur (Hajat lembur) Ngaruat lembur atau hajat lembur yang biasa
dilakukan masyarakat Cikondang adalah dalam bentuk mengadakan selametan yang
dilakukan oleh masyarakat setempat untuk keselamatan kampung halamannya. Ngaruat
lembur adalah salah satu istiadat yang turun temurun yang berkaitan dengan slametan
lembur. Dimana masyarakat meminta kepada Allah Swt agar lingkungan yang ditempati
mendapatkan keberkahan dan keselamatan hidup.
Tradisi Ngaruat Bumi (Rumah)Wujud kebudayaan dalam bentuk aktifitas terdapat
pada tradisi ngaruat bumi, ngaruat kandang hayam, dimana dalam tradisi tersebut
masyarakat adat Cikondang mempersiapkan segala sesuatunya, dari persiapan awal, proses
tradisi sampai setelah tradisi tersebut dilaksanakan. Adapun tujuan ngaruat bumi dan juga
kandang hayam sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah Swt. yang dikemas dalam
sebuah tradisi yang dilestarikan masyarakat adat Cikondang dan mereka tetap setia
melaksanakan ritual ngaruat tersebut sampai saat ini.
Tradisi Ruat Solokan tradisi ngaruat solokan, pada prinsipnya merupakan upaya
untuk melestarikan solokan ebagai saluran air yang akan mengairi sawah dan kolam serta
yang lainnya, sehingga apabila solokan/aliran air terjaga dengan baik, maka akan
memberikan manfaat bagi kehidupan masyarakat. Pada tradisi ruat solokan pun begitu
nampak nilai-nilai ajaran Islam,dimana dengan dibacakannya tawasul dan do'a-do’a yang
kumandangkan dan juga ketika tujuan ngaruat solokan sebagai ungkapan rasa syukur
kepada Allah Swt. yang dikemas dalam sebuah tradisi yang dilestarikan masyarakat adat
Cikondang dan mereka tetap setia melaksanakan ritual ngaruat tersebut;d)Tradisi Ruat
Hajat Wujud kebudayaan dalam bentuk aktifitas terdapat pada tradisi ngaruat hajat. Pada
tradisi ngaruat hajat ini, tampak masyarakat melakukan berbagai aktiftas, dari mulai
persiapan, proses ngaruat hajat, sampai selesainya ngaruat hajat tersebut. Adapun tujuan
ngaruat hajat sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah Swt. yang dikemas dalam sebuah
tradisi yang dilestarikan masyarakat adat Cikondang dan mereka tetap setia
melaksanakan ritual ngaruat hajat tersebut;e)Tradisi Upacara Pertanian pada saat bertani,
para petani menyiapkan seperangkat bahan-bahan untuk melangsungkan upacara yang
sangat sederhana, mereka menyiapkan hanjuang, jawer kotok, daun temiang, dan daun
peuteuy selong. Kemudian membuat rujak tujuh rupa, bahanbahan terdiri dari tujuh
macam, asem,kelapa,gula, tiwu,srawung, pisang- emas, dan pisang-ambon. Rujak ini di
simpan dalam daun pisang. Ditambah seperangkat bahan menyirih dengan dupa dan
kemenyan. Tradisi Upacara Hajat Paralon hajat atau Selamatan adalah suatu tradisi yang
dilaksanakan dipedesaan atau Kampung Cikondang Desa Lamajang Kecamatan
Pangalengan Kabupaten Bandung yang sifatnya turun temurun ke generasi penerusnya. kata
hajat (Nyelametkeun) berasal dari dialek Sunda yaitu dari kata "selamat" yang artinya
terhindar dari bahaya. Jadi upacara hajat atau menyelametkeun ialah ungkapan syukur kita
terhadap nikmat Allah Swt yang telah diberikannya serta terhindar dari segala bahaya yang
datang dari alam atau dari manusia lain. Hajat yang isinya asal kata dari hayat atau hidup,
yang berarti hajat solokan hirupna solokan ayana cai deng-deng langgeng henteu
kakurangan cai.
Hutan larangan cikondang yang terkenal mistisnya Kampung Adat Cikondang
dikenal dengan hutannya yang keramat dan mitos- mitos setempat yang masih dipercaya.
Masyarakat sekitar punya aturan yang kurang bisa diterima nalar. Seperti aturan melepas
sandal saat memasuki Hutan Larangan.Ketika memasuki Hutan Larangan, pengunjung
diharuskan untuk melepas sandal atau alas kaki. Yang tidak boleh dilanggar juga, masuk
ialah dengan melangkahkan kaki kanan terlebih dahhulu. Jika dipikir-pikir, aturan seperti
ini kurang bisa diterima nalar di zaman yang serba modern. Di dalam kawasan hutan
terdapar melati purba yang berusia sekitar 360 tahun.
Uniknya, saat melati purba ini mekar, aroma wangi akan tercium di seisi kampung.
Untuk menjaga keberadaan melati purba dan tumbuhan lain. ada di dalamnya, maka setiap
pengunjung memang harus mematuhi aturan yang ada. Seperti melepas sandal. Bahkan,
Hutan larangan tidak bisa dikunjungi setiap saat. Pada hari Selasa, Jumat, dan Sabtu, Hutan
Larangan ini tidak boleh dikunjungi oleh siapapun. Selain itu, umat beragama non muslim
dan wanita yang sedang menstruasi pun dilarang memasuki hutan ini.ada satu hal lagi yang
unik, memotret di Hutan Larangan Kampung Adat Cikondang ini pun tidak bisa
sembarangan. Ada aturan yang harus dipatuhi. Salah satunya, hanya boleh memotret pada
harihari tertentu, Minggu, Senin, Rabu, dan Kamis.
Kampung Adat Cikondang pun punya 45 kuliner tradisional yang masih terjaga seperti
poto di bawah;
Ketika berbicara tentang kuliner, Kampung Adat Cikondang memiliki
kuliner daerah yang masih terjaga cita rasa authentic nya hingga sekarang. Total
tedapat 45 jenis makanan khas. Dari sekian banyaknya, opak, raginang, klontong,
teng-teng, dan ampeang menjadi kuliner khas Kampung Adat Cikondang yang
harus dicicipi saat berkunjung ke sana. Masyarakat setempat pun dilarang
menggunakan perlatan elektronik, seperti TV, Radio, Kulkas, dan lainnya. Jadi,
masyarakat setempat masih menggunakan hawu atau tungku untuk memasak.
Berkunjung ke Kampung Adat Cikondang tidak cukup hanya dengan mengenal
lebih dekat keaslian rumah adatnya dan mencicipi makanan khasnya. Nilai-nilai
kearifan lokal yang kuno namun sarat akan budaya leluhur jadi hal yang menarik
untuk ditelisik
SIMPULAN DAN SARAN