Professional Documents
Culture Documents
MK 2 - Penjadwalan
MK 2 - Penjadwalan
ISI MODUL 8:
Penjadwalan
Jadwal Proyek
Definisi Kegiatan
Pentahapan Kegiatan
Perkiraan Durasi Kegiatan
Pengembangan Jadwal
Bar Chart
CPM
PDM
Perbandingan CPM dan PDM
2
Daur Hidup Proyek (review)
Penjadwalan
3
Jadwal Proyek
Sebagai alat untuk menjelaskan
kegiatan-kegiatan yang diperlukan
untuk penyelesaian suatu proyek
berikut tahapan dan durasi untuk tiap
kegiatan yang ada dalam proyek.
Tahapan serta durasi untuk
penyelesaian tiap kegiatan bertujuan
untuk mendapatkan penyelesaian
proyek yang tepat waktu dan
ekonomis.
4
Fungsi Jadwal Proyek
Memperkirakan waktu penyelesaian proyek, diperlukan bagi
pelaksana untuk mengatur penggunaan sumber daya proyek
untuk mempercepat atau memperlambat kemajuan pelaksanaan
proyek.
Memperkirakan waktu mulai dan selesai tiap kegiatan yang ada
dalam proyek, bagi pelaksana proyek hal ini berguna untuk
pengaturan tenaga kerja, alat, dan material yang dibutuhkan.
Mengelola cash flow proyek. Pemilik dapat merencanakan
pembayaran bulanan pada pelaksana, sebaliknya kemajuan
pelaksanaan yang terlihat dalam jadwal dapat digunakan pelaksana
untuk menagih biaya pelaksanaan proyek pada pemilik.
Mengevaluasi pengaruh dari perubahan waktu penyelesaian
proyek dan biayanya. Melalui perkiraan adanya perubahan jadwal,
pemilik dapat mengevaluasi adanya potensi tambahan biaya
pelaksanaan apabila nantinya terjadi permintaan perubahan jadwal.
Sebagai catatan kemajuan pelaksanaan proyek.
Jadwal yang selalu di update dapat digunakan sebagai alat untuk
klaim atau untuk permintaan tambahan waktu.
5
Definisi Kegiatan
Bertujuan untuk memberikan gambaran detail
tentang kegiatan-kegiatan yang ada di dalam
suatu proyek, sehingga kegiatan-kegiatan
tersebut dapat diukur, dianggarkan, dijadwalkan
dan dikendalikan dengan baik.
Teknik yang umum digunakan untuk
mendefinisikan kegiatan proyek adalah WBS
(Work Breakdown Structure).
6
Pentahapan Kegiatan
Didasarkan atas logika ketergantungan
Ketergantungan Alamiah
Sebagian besar ketergantungan disebabkan oleh sifat
kegiatan itu sendiri, misalnya pemasangan formwork
balok dilaksanakan setelah pemasangan perancah
karena meskipun tersedia cukup sumber daya, bila
perancah belum selesai pemasangannya maka
pelaksanaan pekerjaan formwork balok belum dapat
dimulai
Ketergantungan Sumber Daya
Sebagai contoh kegiatan pengecoran balok tidak
dapat dilakukan bersamaan dengan fabrikasi rangka
baja atap karena kurangnya tenaga kerja dan dana,
sehingga kegiatan tersebut dilaksanakan berurutan.
7
Contoh Tahapan Kegiatan
No Kegiatan Predecessor Successors No Kegiatan Predecessor Successors
1. Formwork B1 C3 1. Perancah E1 F2
5. Pembongkaran Bekisting G4 I1
8
Perkiraan Durasi Kegiatan
Durasi (waktu) yang diperlukan untuk
melaksanakan kegiatan proyek dari awal sampai
akhir. Durasi kegiatan umumnya dinyatakan
dalam jam, hari, atau minggu.
Dapat dihitung berdasarkan volume kegiatan
dibandingkan dengan produktivitas alat dan
tenaga kerja, yang dirumuskan sebagai berikut :
Volume Kegiata n
Durasi
Pr oduktivitas
9
Contoh Durasi Kegiatan
Produktivitas Jumlah Produktivitas/ Volume Durasi
No Kegiatan
(orang/hari) Pekerja hari Pekerjaan (hari)
A Setting Out LS LS LS LS 1
B Tie Beam
4. Pengecoran 5 m3 5 25 23.32 1
5. Pembongkaran Bekisting 1
C Pelat Lantai 1
5. Pembongkaran Bekisting 1
D Kolom Lantai 1
1. Formwork 15 m2 2 30 25.67 1
3. Penulangan 5 kolom 6 30 27 1
4. Pengecoran 5 m3 2 10 2 1
5. Pembongkaran Bekisting 1
Catatan: Tidak semua produktivitas pekerjaan berbanding lurus dengan jumlah tenaga kerja.
10
Pengembangan Jadwal
12
Bar Chart (2)
14
Sifat Bar Chart
Keunggulan bar chart :
Sederhana sehingga mudah dibaca dan dimengerti
Dapat memantau dan mengendalikan kemajuan proyek
bila digabungkan dengan metode lain, seperti kurva S
Kelemahan bar chart :
Tidak menunjukkan secara spesifik hubungan
ketergantungan antara satu kegiatan dengan yang lain
Sukar untuk mengadakan perbaikan atau pembaharuan
(updating), karena umumnya harus dilakukan dengan
membuat bar chart baru
Untuk proyek berukuran sedang dan besar, terutama
yang bersifat kompleks, penggunaan bar chart akan
menghadapi kesulitan.
15
Kurva S
Memberikan gambaran kemajuan pekerjaan dengan waktu
yang direpresentasikan terhadap bobot penyerapan biaya.
Pada Kurva S, diasumsikan bahwa biaya setiap item
kegiatan terdistribusi secara merata selama durasinya,
penyesuaian distribusi biaya harus dilakukan jika dipandang
perlu.
panjang batang pada bar chart menggambarkan durasi
kegiatan dapat dikonversikan kepada biaya (dalam bentuk
% bobot biaya) yang dibutuhkan untuk melaksanakannya.
Setiap satuan waktu (hari, minggu atau bulan) dapat
dijumlahkan vertikal ke bawah yang berarti biaya yang
harus dikeluarkan pada waktu yang bersangkutan.
Biaya-biaya ini dijumlahkan secara kumulatif untuk satuan
waktu berikutnya sehingga total jumlah keseluruhan pada
akhir proyek mencapai 100%.
Titik-titik tersebut dihubungkan satu sama lain sehingga
membentuk kurva S.
16
Contoh Aplikasi Bar Chart dan
Kurva S
17
Jaringan Kerja (Network Schedule)
Teknik yang dipakai :
Critical Path Method (CPM) atau Activity on Arrow
(AOA)
Precedence Diagram Method (PDM) atau
Activity on Node (AON)
ES Kegiatan EF
i Durasi (D)
j
LS LF
19
Terminologi CPM
Terminologi dan rumus-rumus perhitungan
◦ ES : Earliest Start Time adalah waktu paling awal
suatu kegiatan (earliest start)
◦ EF : Earliest Finish Time adalah waktu selesai paling
awal suatu kegiatan (earliest finish)
◦ LS : Latest Allowable Start Time adalah waktu paling
akhir suatu kegiatan boleh dimulai tanpa
memperlambat proyek secara keseluruhan (latest
start)
◦ LF : Latest Allowable Finish Time adalah waktu
paling akhir suatu kegiatan boleh selesai tanpa
memperlambat penyelesaian proyek (latest finish)
◦ D : adalah durasi dari suatu kegiatan.
20
Forward Pass
Mulai dari kegiatan yang paling awal sampai ke kegiatan
paling akhir, dirumuskan :
EF = ES + D atau EF(i-j) = ES(i-j) + D(i-j)
Waktu selesai paling awal suatu kegiatan adalah sama
dengan waktu mulai paling awal ditambah durasi kegiatan
yang bersangkutan.
Bila suatu kegiatan memiliki dua atau lebih kegiatan
terdahulu yang menggabung, maka waktu mulai paling
awal (ES) kegiatan tersebut adalah sama dengan waktu
selesai paling awal (EF) yang terbesar dari kegiatan
terdahulu.
21
Backward Pass
Mulai dari ujung kanan (waktu terakhir penyelesaian
proyek).
LS = LF – D atau LS(i-j) = LF(i-j) – D(i-j)
Waktu mulai paling akhir adalah sama dengan waktu
selesai paling akhir dikurangi durasi kegiatan yang
bersangkutan.
Bila suatu kegiatan memiliki (memecah menjadi) dua
atau lebih kegiatan berikutnya, maka waktu selesai paling
akhir (LF) kegiatan tersebut adalah sama dengan waktu
mulai paling akhir (LS) kegiatan berikutnya yang terkecil.
22
Jalur Kritis
Menunjukkan urutan kegiatan yang
mempunyai jumlah waktu penyelesaian
terlama dan jumlah waktu tersebut
merupakan waktu proyek yang tercepat.
Ciri-ciri:
◦ Pada kegiatan pertama : ES = LS = 0
◦ Pada kegitan terakhir : LF = EF
◦ Total Float : TF = 0
23
Total Float
Menunjukkan jumlah waktu yang
diperkenankan suatu kegiatan boleh
ditunda, tanpa mempengaruhi jadwal
penyelesaian proyek secara
keseluruhan
TF = LF – EF = LS – ES
TF = L(j) – E(i) – D(i-j)
24
Free Float
Besarnya Free Float suatu kegiatan adalah sama dengan
sejumlah waktu dimana penyelesaian kegiatan tersebut
dapat ditunda tanpa mempengaruhi waktu mulai paling
awal dari kegiatan berikutnya ataupun semua peristiwa
yang lain pada network schedule.
A B
1 2 3
25
Dummy
Untuk memperlihatkan adanya hubungan
ketergantungan antara dua peristiwa.
Tidak memerlukan waktu (durasi) dan
digambarkan sebagai garis putus-putus.
A C
1 2 3
Dummy
B D
4 5 6
26
Contoh Perhitungan CPM (1)
a 1 -- 2 3 0 3 0 3 0 0
b 2 -- 3 2 3 5 5 7 2 0
c 2 -- 4 4 3 7 3 7 0 0
d 2 -- 6 8 3 11 6 14 3 1
e 3 -- 5 4 5 9 7 11 2 0
f 4 -- 7 6 7 13 7 13 0 0
g 5 -- 6 3 9 12 11 14 2 0
h 6 -- 8 6 12 18 14 20 2 2
i 7 -- 8 7 13 20 13 20 0 0
j 8 -- 9 4 20 24 20 24 0 0
I - 27
Contoh Perhitungan CPM (2)
Jaringan Kerja berdasarkan Tabel :
28
Contoh Perhitungan CPM (3)
Forward Pass
Jalur Kritis
Backward Pass
Berdasarkan tabel tersebut, buatlah suatu diagram CPM dan tentukanlah nilai
ES,EF, LS, LF, Total Float, Free Float untuk masing-masing kegiatan.
Buat pula Barchart berdasarakan Early Event dan Late Event
I - 30
PDM
Merupakan Activity on Node (AON) karena kegiatan
proyek direpresentasikan dalam node yang berbentuk
kotak.
ACTIVITY NO. ACTIVITY NO.
ES EF
START SIDE
FINISH SIDE
START SIDE
FINISH SIDE
DESCRIPTION DESCRIPTION
LS LF
DURATION RESP. DURATION RESP.
METHOD 1 METHOD 2
FINISH SIDE
START SIDE
FINISH SIDE
ES EF
DESCRIPTION DESCRIPTION
LS LF
ES EF
DUR RESP.
LS LF
METHOD 3 METHOD 4
31
Lead dan Lag
Positive lag (disebut lag saja), digunakan pada situasi dimana suatu
kegiatan berikutnya (succeeding activities) dapat dimulai setelah
waktu lag habis
10 20 30
20 GC 3 GC 2 GC
Negative lag (bisa juga disebut lead), digunakan pada situasi dimana
suatu kegiatan berikutnya (succeeding activities) dapat dimulai
sebelum kegiatan yang mendahuluinya (preceding activities) selesai
10 20
32
Logika Ketergantungan
33
Finish to Start
Kegiatan yang mengikuti (succeeding activities) hanya
dapat dimulai jika kegiatan yang mendahului (preceding
activities) telah selesai.
10 20 30
20 GC 3 GC 2 GC
10 20
34
Start to Start
Menjelaskan hubungan antara dua kegiatan
yang dapat dimulai secara bersamaan
10 10
3 GC 6 FM
20 20
Reinforce Slab on
Install Fuel Tanks
Grade
2
2 GC 4 RB
35
Finish to Finish
Menunjukkan hubungan penyelesaian
antara dua kegiatan
10 10
3 GC 6 FM
20 20
Reinforce Slab on
Install Fuel Tanks
Grade
1
2 GC 4 RB
36
Start to Finish
Menjelaskan hubungan antara selesainya kegiatan
dengan mulainya kegiatan terdahulu.
Sebagian porsi dari kegiatan terdahulu harus selesai
sebelum bagian akhir kegiatan yang dimaksud boleh
diselesaikan
30
12 ML
40
Install Carpeting
16 FL
SF logical relationship
37
Forward Pass (1)
Diambil angka ES terbesar bila lebih dari satu
kegiatan bergabung
Notasi (i) bagi kegiatan terdahulu (predecessor)
dan (j) bagi kegiatan yang sedang ditinjau
Waktu awal dianggap nol
Waktu mulai paling awal dari kegiatan yang
sedang ditinjau ES(j) adalah sama dengan angka
terbesar dari jumlah angka kegiatan terdahulu
ES(i) atau EF(i) ditambah konstrain yang
bersangkutan
38
Forward Pass (2)
ES(j) = pilih angka terbesar dari
ES(i) + SS(i-j) atau
ES(i) + SF(i-j) – D(j) atau
EF(i) + FS(i-j) atau
EF(i) + FF(i-j) – D(j)
Waktu selesai paling awal dari kegiatan yang sedang ditinjau EF(j)
EF(j) = ES(j) + D(j)
ES EF FS(i-j) ES EF
DESCRIPTION DESCRIPTION
- - - -
D(i) D(j)
FF(i-j)
SF(i-j)
39
Backward Pass (1)
Bila lebih dari satu kegiatan bergabung
maka diambil angka LS terkecil
Notasi (i) bagi kegiatan yang sedang
ditinjau sedangkan (j) adalah kegiatan
berikutnya
LF(i) adalah waktu selesai paling akhir
kegiatan (i) yang sedang ditinjau yang
merupakan angka terkecil dari jumlah
kegiatan LS dan LF ditambah konstrain
yang bersangkutan
Muhamad Abduh, Ph.D. SI-3051 Manajemen Konstruksi 40
Backward Pass (2)
LF(i) = pilih angka terkecil dari
LF(j) – FF(i-j) atau
LS(j) – FS(i-j) atau
LF(j) – SF(i-j) + D(i) atau
LS(j) – SS(i-j) + D(j)
Waktu mulai paling akhir kegiatan yang sedang ditinjau LS(i)
LS(i) = LF(i) – D(i)
- - FS(i-j) - -
DESCRIPTION DESCRIPTION
LS LF LS LF
D(i) D(j)
FF(i-j)
SF(i-j)
42
Perhitungan PDM (1)
Paling
Nama Durasi Paling Awal Total
No Konstrain Akhir
Kegiatan (D) Float
ES EF LS LF
1 A 5 - 0 5 0 5 0
2 B 6 SS(1-2)=3 3 9 3 9 0
3 C 6 FS(1-3)=2 7 13 8 14 1
FF(2-3)=2
4 D 7 SF(2-4)=11 7 14 7 14 0
5 E 6 FS(2-5)=1 11 17 11 17 0
SF(3-5)=9
SS(4-5)=4
6 F 8 SS(5-6)=5 16 24 16 24 0
I - 43
Perhitungan PDM (2)
SS(4-5)=4
4
7 14
D
LS LF
7
SS(1-2)=3 SF(2-4)=11 SS(5-6) = 5
1 2 5 6
0 5 3 9 FS(2-5)=1 11 17 16 24
A B E F
LS LF LS LF LS LF LS LF
5 6 6 8
FF(2-3)=2
3
FS(1-3)=2 7 13
C
LS LF
6
SF(3-5)=9
44
Perhitungan PDM (3)
SS(4-5)=4
4
Kegiatan Kritis
7 14
D
7 14
7
SS(1-2)=3 SF(2-4)=11 SS(5-6) = 5
1 2 5 6
0 5 3 9 FS(2-5)=1 11 17 16 24
A B E F
0 5 3 9 11 17 16 24
5 6 6 8
FF(2-3)=2
3
FS(1-3)=2 7 13
C
8 14
6
SF(3-5)=9
45
Latihan 2
No Nama Kegiatan Durasi (D) Konstrain
1 Project Start 0 -
10 A 3 FS (1-10) = 0
20 B 4 FS (1-20) = 0
30 C 2 FS (10-30) = 1
40 D 2 FS (20-40) = 0
FF (30-40) = 3
50 E 4 FS (20-50) = 0
60 F 6 SS (50-60) = 2
70 G 3 FS (60-70) = 0
80 H 6 FS (40-80) = 0
FS (50-80) = 0
SF (70-80) = 1
90 I 2 FS (80-90) = 0
100 Project Complete 0 FS (90-100) = 0
FS (70-100) = 0
Buatlah diagram PDM dan hitunglah ES, EF, LS, dan LF.
Dan buat juga barchart untuk early dan late eventnya.
46
Perbandingan CPM dan PDM (1)
Keunggulan PDM :
Mampu menyajikan hubungan antar kegiatan secara lebih
sederhana
Tidak memerlukan dummy dan tambahan detail untuk
menunjukkan kegiatan yang tumpang tindih (overlap)
Sesuai untuk digunakan pada kegiatan yang bersifat
reperitif (berulang) seperti pada konstruksi jalan raya
atau konstruksi gedung bertingkat
Keunggulan CPM :
Mampu menyajikan hubungan yang berlangsung di antara
dua kegiatan yang secara parsial berlangsung bersamaan,
Lebih mudah untuk mengukur keterlambatan (delay)
serta mengetahui akibat yang ditimbulkannya.
47
Perbandingan CPM dan PDM (2)
Kegiatan konstruksi pipa di
bawah tanah dalam format CPM
48
Contoh Aplikasi PDM
MS-Visio MS-Project
49
Pustaka lebih lanjut…
Abduh, M., Rosyad, A.Y., Hadi, S., dan Yudha, R. (2007)
“Spreadsheet Application for Small Enterprises in
Managing Construction Projects”. Proceedings of the
1st International Conference of European Asian Civil
Engineering Forum, UPH, September 26-27, Tangerang,
Indonesia.
50
Tugas 5
Kerjakan Latihan 2 dalam modul ini
Usahakan untuk mengerjakan tugas ini
tanpa bantuan orang lain, sebagai latihan
penjadwalan.
Tugas perorangan.
Waktu 1 minggu.
51