You are on page 1of 4

NAMA : Lisa Nur Afni

NIM : 200210102110
KELAS : A

RESUME MATERI PLH

KONSEP PEMBELAJARAN FISIKA BERWAWASAN


LINGKUNGAN

Dalam pelaksanaan proses pembelajaran, selalu ada permasalahanpermasalahan yang


ditemui, salah satunya yaitu permasalahan kesulitan dalam belajar. Kesulitan belajar merupakan
salah satu gejala dalam proses belajar yang ditandai dengan berbagai tingkah laku yang berlatar
belakang dalam diri maupun di luar diri siswa. Kesulitan belajar dapat disebabkan oleh factor
fasilitas yang belum mencukupi terutama buku literatur atau buku paket, anggapan siswa
terhadap mata pelajaran, dan kurang motivasi atau tidak mengetahui bagaimana metode atau cara
belajar yang efisien. Berikut beberapa permasalahan terkait pembelajaran fisika di sekolah :

 Materi Pelajaran Fisika Terlalu Padat, Menghapal, dan Sistematis.


 Pembelajaran Fisika Tidak Kontekstual
 Guru Fisika Kurang Memperhatikan Siswa
 Siswa merasa kurang berbakat belajar fisika namun berminat dan termotivasi belajar
fisika
 Siswa yang malas dalam menanggapi saat pembelajaran fisika
 Siswa tidak senang belajar fisika dan Kondisi fisik yang kurang.
 Siswa terlalu terpaku untuk menghafal rumus fisika daripada memahami

Pendayagunaan lingkungan sekitar sekolah merrupakan suatu pendekatan pembelajaran


yang berusah untuk meningkatkan keterlibatan peserta didik melalui pendayagunaan lingkungan
sebagai sumber belajar. Sehingga pembelajaran fisika yang berwawasan lingkungan merupakan
pembelajaran fisika yang memanfaatkan dan mempertahnkan daya dukung lingkungan tempat
tinggal siswa sebagai suatu proses pembelajaran yang diperoleh dari lingkungan. Lingkungan
yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar terdiri dari lingkungan sosial dan lingkungan
fisik alam lingkungan sosial dapat digunakan untuk memperdalam ilmu ilmu sosial dan
kemanusiaan, sedangkan lingkungan alam yang digunakan untuk mempelajari tentang gejala
gejala alam dan dapat menumbuhkan kesadaran peserta didik dalam mencintai alam dan
berpartispasi dalam memelihara dan melestarikan.

Lingkungan merupakan segala sesuatu yang berada diluar individu yang salah satu
pemanfaatannya digunakan untuk sumber belajar dalam keseharian sehingga belajar dapat
menjadi bermakna. Terdapat dua macam cara untuk menggunakan lingkungan sebagai sumber
belajar :

1. membawa peserta didik dalam lingkungan masyarakat untuk keperluan pelajaran (karya
wisata, service projects, scool camping, interview dan survei).
2. Membawa sumber sumber dari masyarakat ke dalam kelas pengajaran untuk kepentingan
pelajaran (resources persons, benda benda seperti pameran atau koleksi).

Pembelajaran fisika berwawasan lingkungan dirancang sedemikian rupa sehingga suatu


pembelajaran dapat dilakukan dengan bahan dan peralatan yang berasal dari lingkungan tempat
tinggal. Topik yang digunakan untuk pembelajaran berwawasan lingkungan juga merupakan
topik yang sangat dekat dengan kehidupan, dengan harapan dapat lebih meningkatkan makana
ilmu pengetahuan alam itu sendiri dalam kehidupan siswa sehingga dapat memberikan manfaat
yang besar bagi kehidupan masyarakat. Masalah lingkungan terjadi secara bertahap dan perlahan
lahan, sehingga masalah ini hampir tidak disadari oleh pelaku pengerusakan lingkungan.
Lingkungan yang berkelanjutan merupakan lingkungan yang dapat mempengaruhi kebutuhan
generasi masa kini dan masa yang akan datang berdasarkan potensinya
dalam aspek fisiokimka, biologi dan sosial ekonomi. Dari perkembangan lingkungan yang
berkelanjutan tentunya terjadi suatu proses pembangunan. Dari pembangunan terdapat batasan
pembangunan yang berkelanjutan yang mengandung tiga pengertian yaitu:

1. Memenuhi kebutuhan penduduk saat ini tanpa mengorbankan kebutuhan


penduduk dimasa yang akan dating.
2. Tidak melampaui daya dukung lingkungan atau ekosistem.
3. Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam dengan menyelaraskan manusia
dan pembangunan sumber daya alam.

Lingkungan berkelanjutan dapat diartikan segala sesuatu yang berada di sekeliling


makhluk hidup yang mempengaruhi kehidupannya dengan kondisi yang terus terjaga
kelestariannya secara alami maupun dengan sentuhan tangan manusia tanpa batasan waktu.
Lingkungan berkelanjutan memiliki prinsip-prinsip dalam menekankan kelestarian, diantaranya :

a. Melindungi sistem penunjang kehidupan


b. Melindungi dan meningkatkan keanekaragaman biotik
c. Memelihara atau meningkatkan integritas ekosistem, serta mengembangkan dan
menerapkan ukuran- ukuran rehabilitasi untuk ekosistem yang sangat rusak
d. Mengembangkan dan menerapkan strategi yang preventif dan adaptif untuk
menanggapi ancaman perubahan lingkungan global.
Pembelajaran fisika menekankan pada pemberian pengalaman secara langsung. Karena
itu, siswa perlu dibantu untuk mengembangkan sejumlah keterampilan proses supaya mereka
mampu memahami, menjelajahi dan mencintai alam sekitar. Keterampilan proses ini bisa
didukung oleh fasilitas yang disediakan oleh kemajuan jaman abad 21, yaitu internet. Internet
sudah dipakai oleh sebagian besar masyarakat, baik di kota maupun di desa. Perkembangan
teknologi yang makin sulit dibendung, memberikan efek positif dan negatif bagi para
penggunanya. Oleh karena itu, pemanfaatan teknologi dalam meningkatkan efek positif harus
terus dilakukan, terutama dalam pembelajaran di sekolah. Salah satu cara untuk meningkatkan
efek positif pemanfaatan internet adalah menjadikan internet sebagai sebuah media
pembelajaran. Dalam pendidikan, hal ini dikenal dengan electronic learning atau e-learning.

Memanfaatkan lingkungan sebagai media pembelajaran memiliki banyak keuntungan.


Beberapa keuntungan tersebut antara lain perrtama menghemat biaya, karena memanfaatkan
benda-benda yang telah ada di lingkungan; kedua memberikan pengalaman yang riil kepada
siswa, peserta didikan menjadi lebih konkrit, tidak verbalistik; ketiga karena benda-benda
tersebut berasal dari lingkungan siswa, maka benda-benda tersebut akan sesuai dengan
karakteristik dan kebutuhan siswa. Hal ini juga sesuai dengan konsep pembelajaran kontekstual
(contextual learning);dan keempat Peserta didikan lebih aplikatif, materi belajar yang diperoleh
siswa melalui media lingkungan kemungkinan besar akan dapat diaplikasikan langsung, karena
siswa akan sering menemui benda-benda atau peristiwa serupa dalam kehidupannya sehari-hari.

Permendikbud nomor 103 tahun 2014 yang diperbaharui dengan Permendikbud nomor 22
tahun 2016 secara tegas memberikan uraian dasar tentang proses pembelajaran yang semestinya
menjadi acuan dalam pelaksanaan pembelajaran pada tingkat sekolah menengah. Permendikbud
tersebut diawali dengan definisi pembelajaran sebagai proses interaksi antarpeserta didik dan
antara peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Selain
itu, proses pembelajaran yang dilaksanakan di dalam kelas mesti interaktif, menyenangkan,
menantang, inspiratif, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan
ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat,
kemampuan, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Perubahan paradigma
pendidikan dari teacher centered menjadi student centered memberikan konsekuensi diantaranya
terhadap cara pandang kita terhadap peserta didik.

Agar lebih mudah mengorganisasikan kegiatan belajar sebagaimana tujuan yang akan
dicapai, maka perlu dilakukan pemilihan model pembelajaran yang tepat. Pemilihan ini harus
sesuai dengan karakteristik materi pembelajaran dan karakteristik peserta didik. Salah satu model
pembelajaran yang dipandang cukup efektif untuk melatihkan kemampuan atau pengalaman
belajar 5M siswa sekaligus membantu siswa mengkonstruk
pengetahuannya sendiri melalui pengalaman langsung adalah model pembelajaran inkuiri
(inquiry learning). Pembelajaran inkuiri adalah sebuah model pembelajaran yang menempatkan
peserta didik belajar dalam kelompok-kelompok kecil penyelidikan untuk melatih keterampilan
proses sains dan pemecahan masalah akademik. Dalam pembelajaran inkuiri, peserta didik
diminta untuk berpartisipasi aktif untuk membangun pengetahuannya dengan melaksanakan
eksperimen yang didasarkan pada pertanyaan penelitian atau hipotesis.

Pembelajaran inkuiri adalah sebuah model pembelajaran yang menempatkan peserta


didik belajar dalam kelompok-kelompok kecil penyelidikan untuk melatih keterampilan proses
sains dan pemecahan masalah akademik. Dalam pembelajaran inkuiri, peserta didik diminta
untuk berpartisipasi aktif untuk membangun pengetahuannya dengan melaksanakan eksperimen
yang didasarkan pada pertanyaan penelitian atau hipotesis. Pembelajaran inkuiri adalah sebuah
model pembelajaran yang menempatkan peserta didik belajar dalam kelompok-kelompok kecil
penyelidikan untuk melatih keterampilan proses sains dan pemecahan masalah
akademik.Pembelajaran fisika menekankan pada tiga ranah yaitu ranah kognitif, afektif, dan
psikomotor. Ranah kognitif dapat berupa pemahaman dalam menganalisis suatu konsep. Ranah
afektif berkaitan dengan sikap terhadap lingkungan sesuai dengan konsep yang telah dipahami.
Pembelajaran fisika menekankan pada tiga ranah yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.
Ranah kognitif dapat berupa pemahaman dalam menganalisis suatu konsep. Ranah afektif
berkaitan dengan sikap terhadap lingkungan sesuai dengan konsep yang telah dipahami. Adapun
keuntungan dari pemanfaatan lingkungan dalam pembelajaran fisika yakni antara lain :

a. Menghemat biaya, karena dalam pembelajarannya memanfaatkan benda – benda


yang telah ada dan tersedia di lingkungan.
b. Dapat memberikan sebuah pengalaman yang riil kepada peserta didik sehingga
peserta didikan menjadi lebih konkrit dan tidak verbalistik.
c. Peserta didik juga lebih kretaif dan aplikatif dalam pembelajaran yang
berwawasan lingkungan.
d. Peserta didik dapat beriteraksi langsung dengan benda, lokasi peristiwa yang
sesungguhnya secara alami di lingkungan sekitar.
e. Peserta didik menjadi lebih komunikatif, karena peristiwa yang terjadi di sekitar
lebih mudah dicerna oleh siswa dibandingkan dengan media yang dikemas/di
desain.

Sehingga berdasarkan uraian di atas mengenai kelebihan atau keuntungan yang didapat
dalam melakukan perancangan pembelajarn fisika berwawasan lingkungan sudah sepantasnya
kita memnafaatkan seoptimal mungkin lingkungan disekitar untuk menunjang kegiatan
pembelajaran fisika yang lebih komunikatif, aplikatif, kreatif dan lebih optimal.

You might also like