You are on page 1of 22

CONTOH :

PROPOSAL
INOVASI TEKNOLOGI
TINGKAT KABUPATEN LAMONGAN
TAHUN 2016

PEMANFAATAN LIMBAH TAHU SEBAGAI BAHAN BIOGAS

INOVATOR : SLAMET WAHYUDI Bidang


Energi
LEMBAR PENGUSULAN

Judul Inovasi : Pemanfaatan Limbah Tahu


sebagai Bahan Biogas
Inovasi Bidang Prioritas : Energi
Lokasi Inovasi : Desa Nglebur Kec. Kedungpring
Kabupaten Lamongan

Keterangan Lembaga Pelaksana/Pengelola Inovasi


Lembaga Pelaksana Inovasi :
Ketua Tim Inovasi : Slamet Wahyudi
Nama Lembaga : Kabupaten Lamongan
Unit Organisasi : Kelompok
Alamat : Desa Nglebur Kecamatan Kedungpring
Telepon/Hp/e-mail :

Biaya Yang Dikeluarkan Untuk Produk Inovasi


Jumlah
No Uraian
(Rp)
1 Swadaya 5.000.000

2 Pihak di luar pemerintah -

3 Kontribusi pmrintah Kab ( 2015 ) 60.000.000

Total Biaya yang dikeluarkan 65.000.000

Lamongan, .................
Peserta

Slamet Wahyudi
I. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang

1. Latar Belakang Munculnya Inovasi

Sumber energi di bumi ini terdapat dua


macam yaitu sumber energi yang dapat
diperbaharui dan sumber energi yang tidak
dapat diperbaharui. Saat ini sumber energi yang
tidak dapat diperbaharui semakin menipis
padahal manusia masih sangat tergantung pada
sumber energi tersebut.
Banyak sekali usaha yang dilakukan
pemerintah maupun manusia untuk menciptakan
energi yang terbarukan dan ramah lingkungan.
Manusia membutuhkan sumber energi yang
praktis, hemat biaya, mudah didapat, dapat
diperbaharui, dan ramah lingkungan namun
mereka masih belum bisa menemukan
bagaimana cara memanfaatkannya dengan baik.
Reaktor biogas merupakan salah satu
solusi teknologi energi untuk mengatasi
kesulitan masyarakat akibat kenaikan BBM.
Teknologi ini dapat diaplikasikan dalam rangka
pemenuhan keperluan engergi rumah tangga.
Salah satu upaya terobosan yang dilakukan oleh
masyarakat Desa Nglebur Kecamatan
Kedungpring Kabupaten Lamongan ini adalah
memanfaatkan limbah tahu sebagai suatu upaya
pemenuhan engergi secara swadaya masyarakat
khususnya di perdesaan.

Melejitnya harga elpiji ukuran 12 kilogram


dan langkanya elpiji subsidi ukuran 3 kilogram,
membuat sebagian warga di Lamongan Jawa Timur
berinovasi dengan membuat energi alternatif
pengganti gas elpiji dari limbah ampas tahu yang
banyak terdapat dilingkungan desanya. Selain lebih
ekonomis karena hanya memanfa’atkan limbah tahu
yang biasanya dibuang, Gas Metana yang dihasilkan
juga sangat ramah lingungan dan dapat mengurangi
dampak pemanasan gobal.

2. Potensi Daerah (Sumberdaya Alam,


Sumberdaya Manusia).

Berdasarkan catatan, Indonesia


menggunakan bahan bakar fosil sebesar hampir
70% dari total energi primer, dan 84% dari total
bahan bakar pembangkit listrik. Dengan
terbatasnya kapasitas simpanan bahan bakar
fosil yang ada di Indonesia, energi alternatif
mutlak diperlukan. Peningkatan penggunaan
energi alternatif tersebut bahkan akan
bertambah krusial jika Indonesia bertekad untuk
melestarikan sumber daya alamnya untuk
generasi yang akan datang.

Tidak seperti energi fosil yang


jumlahnya sangat terbatas, energi yang berasal
dari alam sifatnya hampir bisa dibilang tidak
terbatas. Biogas merupakan energi yang
berkelanjutan karena senantiasa tersedia di
alam dalam waktu yang relatif sangat panjang
sehingga tidak perlu khawatir akan kehabisan
sumbernya.

Kabupaten Lamongan khususnya Desa


Nglebur Kecamatan Kedungpring yang sebagian
besar warganya mempunyai usaha home industri
pembuatan tahu mempunyai potensi sumber
daya alam dan sumber daya manusia yang
sangat besar utamanya dalam penyediaan bahan
baku pengolahan biogas sebagai alternatif bahan
bakar selain elpiji.
b. Tujuan dan Sasaran

1 Tujuan

a. Untuk mengetahui alat dan bahan yang


dibutuhkan dalam memanfaatkan limbah
tahu sebagai bahan bakar alternatif selain
LPG.
b. Untuk mengetahui proses pemanfaatan
limbah tahu menjadi energi alternatif
pengganti elpiji.
c. Untuk mengetahui keunggulan dari Energi
Biogas dibanding bahan bakar lainnya .

2. Sasaran dari kegiatan yang telah dilakukan.

Sasaran dari kegiatan ini adalah semua


masyarakat dan pemangku kepentingan yang
terlibat langsung maupun tidak langsung
terutama Pemerintah Daerah Kabupaten
Lamongan terhadap hasil inovasi yang telah
dilakukan oleh masyarakat Desa Nglebur dalam
mengembangkan teknologi tepat guna
dengan memanfaatkan limbah tahu menjadi
biogas alternatif, yang mampu menggantikan
gas elpiji.

II. KEUNTUNGAN, MANFAAT DARI PRODUK INOVASI


II.1. ENERGI
II.1.1. Keuntungan Pengembangan Inovasi di
Kabupaten Lamongan

 Hasil kreatifitas sudah diterapkan oleh


warga sekitar dan berpotensi untuk
diterapkan secara luas oleh masyarakat di
daerah – daerah yang lain,
 Sumber daya yang belum dikelola secara
luas sehingga bahan baku akan selalu
tersedia
 Biaya investasi yang dibutuhkan dan
manajemen terjangkau oleh masyarakat
karena dikelola sendiri oleh warga
sekitar ;
 Biogas dari limbah tahu ini menghasilkan
api yang lebih panas ;
 Lebih efisien dalam penggunaan gas dan
menghemat uang karena warga hanya
dibebankan biaya sebesar Rp. 5.000,-
setiap bulan dibanding menggunakan
tabung elpiji 3 kg.
 Mudah dalam perawatan karena teknologi
yang digunakan sangat sederhana ;

II.1.2 Manfaat Pengembangan Inovasi di Kabupaten


Lamongan

1. Limbah ampas tahu yang banyak terdapat


di lingkungan yang biasanya dibuang
dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku
biogas dan sebagai pakan ternak ;
2. Dengan adanya inovasi ini masyarakat
sekitar tidak lagi terbebani karena
naiknya harga bahan bakar elpiji ;
3. Sebagai Teknologi yang Praktis dan Hemat
Biaya.
Keunggulan Biogas merupakan alternatif
sumber energi yang cukup baik untuk
menghemat biaya karena memanfaatkan
potensi sumberdaya yang tersedia,
Disamping itu keunggulan lainnya adalah
gas metana yang dihasilkan juga ramah
lingkungan.

Dengan adanya kreatifitas warga Desa


Nglebur ini diharapkan dapat menjadi motivasi
bagi seluruh warga masyarakat dalam menemukan
dan menghasilkan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Tentunya hal ini membutuhkan peran
serta dari semua pihak dalam mengembangkan
suatu karya inovasi teknologi terutama
Pemerintah Kabupaten Lamongan dalam
memfasilitasi pengembangan ilmu dan teknologi
yang dihasilkan masyarakat.

II.1.3 Dampak Terhadap Ekonomi Daerah (income


dan jumlah orang yang terlibat)

Dewasa ini hampir setiap orang


menggunakan gas elpiji untuk keperluan
memasak setiap hari . Untuk keperluan
tersebut orang membutuhkan biaya yang
fidak sedikit untuk membeli tabung gas.
Misalnya dalam setiap rumah tangga
menghabiskan 4 tabung gas setiap bulan,
jika harga gas elpiji 3 kg sebesar Rp.
16.000,- berarti dalam 1 bulan
mengeluarkan biaya Rp. 64.000,- Bagi
masyarakat pedesaan hal ini secara tidak
langsung tentunya sangat membebani,.
Dengan adanya kreatifitas warga
Nglebur ini masyarakat sekitar tidak lagi
dipusingkan oleh kenaikan harga bahan
bakar terutama Elpiji karena sekarang sudah
bisa memanfaatkan pengolahan limbah
ampas tahu menjadi energi alternatif Biogas
sebagai pengganti Elpiji. Kini biogas yang
dihasilkan warga Desa Nglebur ini sudah
dapat dinikmati warga sekitar dan
disalurkan ke 35 rumah/KK. Meski dengan
keterbatasan biaya, peralatan dan
teknologi, biogas ini kini menjadi tumpuan
warga. Pembuatan alat ini sangat sederhana
dengan biaya yang sangat murah dan bisa
dilakukan oleh setiap orang tentunya setelah
mempelajari tehnik dan cara kerjanya,
namun demikian hasilnya bisa dimanfaatkan
oleh banyak orang.
II.1.4 Keorisinalitas/Keaslian.

Karya inovasi Pemanfaatan Limbah Tahu


sebagai bahan Biogas adalah orisinil tanpa
unsur plagiatisme baik dalam aspek substansi
maupun penulisan.
II. PENUTUP

Isian Keragaan Inovasi Teknologi Bidang Energi

Nama Inovasi Pemanfaatan Limbah Tahu sebagai


Bahan Biogas
Keuntungan Inovasi Biogas memberikan solusi untuk
penyediaan energi yang murah, warga
sekitar tidak perlu lagi menggunakan
untuk menggunakan energi alternatif
dan meringankan beban ekonomi
masyarakat sekitar meningkatkan
pertumbuhan ekonomi daerah serta
taraf hidup masyarakat setempat
Keunggulan Inovasi Berbasis teknologi yang mudah (user
friendly), murah, efektif dan efisien.
Manfaat Inovasi Biogas hasil karya warga desa Nglebur
ini sekarang bisa dinikmati dan sudah
disalurkan ke 35 Kepala Keluarga di
dusun kecil ini. Meski dengan
keterbatasan peralatan dan biaya,
energi alternatif biogas ini mejadi
tumpuan warga sejak tiga tahun
terkahir.
Keberlanjutan Sejak pertama kali dioperasikan
Inovasi sampai dengan tahun 2015 ,
pemanfaatan biogas sebagai bahan
bakar alternatif selain elpiji telah
digunakan masyarakat sekitar untuk
keperluan memasak, dan diharapkan
dengan adanya pengembangan akan
dimanfaatkan untuk keperluan lain
misalnya untuk energi listrik mengingat
biogas yang dihasilkan dan bahan baku
sangat melimpah.
Harga Inovasi Rp. 65.000.000,-
Spesifikasi Inovasi Proses pengolahan limbah cair tahu
menjadi energi alternative terbilang
sangat seferhana , pertama-tama
diperlukan pembuatan sistem dan
peralatan yang memadai yaitu :
 membuat unit utama yang disebut
digester,
 jaringan pipa pengumpul limbah,
 trickling filter,
 jaringan sisa limbah hasil olahan,
 kolam penampung air hasil proses,
dan penampung gas.
 Sebagian besar peralatan yang
disiapkan berbasis pipa paralon,
jaringan got sanitasi dan bak dari
semen.

Foto proses
pembuatan dan hasil
Inovasi

Kontak person Slamet Wahyudi ( 0822 1234 5678 )


LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. Foto Dokumentasi

Gambar 1 Industri Pembuatan Tahu

Gambar 2 Saluran Pembuangan Limbah


Gambar 3 Limbah dialirkan ke Bak Penampungan

Gambar 4. Bak Penampungan


Gambar 5. Digester

Gambar 6. Dari Digester disalurkan langsung melalui pipa


Gambar 7. Pipa Kontrol Distribusi
Gambar 8 Pipa Distribusi ke rumah - rumah
Gambar 9 Instalasi ke Kompor

Gambar 10. Warga memanfaatkan Biogas untuk memasak


Lampiran 5 :
Nama masing-masing Inovasi/Inovator
a) Nama Inovasi Teknologi, Tim Penemu, Kategori,
Kriteria Peserta Bidang Energi
A. NAMA INOVASI : Pemanfaatan Limbah Tahu sebagai
TEKNOLOGI Bahan Biogas

B. TIM PENEMU :

a. Ketua : Slamet Wahyudi

b. Anggota : 1. Roto

2. Dedik

3. Dst………………………………….

B. KATEGORI BIDANG : a. Teknologi


IPTEKS Bidang
Beri tanda 
Agribisnis;
b. Teknologi  pada kolom
Bidang Energi; yang sesuai
c. Teknologi
Bidang TIK
C. KRITERIA PESERTA : a. Perorangan; Beri tanda 
b. Kelompok –  pada kolom
Kelompok yang sesuai
Masyarakat.
Lampiran – lampiran :

FC. KTP

You might also like