Professional Documents
Culture Documents
Pelabelan Radikalisme Pada Islam
Pelabelan Radikalisme Pada Islam
Tindakan ekstrimis muslim dalam beberapa tahun terakhir ini terlihat seperti adanya beberapa
penyanderaan, penculikan atau serangan pada pusat perdagangan dunia WTC dan Pentagon pada
11 Sepetember, menyebabkan beberapa orang bertanya-tanya mengapa Islam dan Muslim melakukan
kekerasan. Padahal Islam dan Hukum syariah Islam tidak mengizinkan dalam beberapa keadaan bahkan
memerlukan penggunaan kekuatan senjata atau kekerasan kecuali hanya untuk membela diri sendiri
dan masyarakat Islam. Akan tetapi seringkali ada garis tipis antara penggunaan kekuatan yang sah
atau tidak, defensive dan ofensif dalam pertempuran, resistansi juga terorisme. Karena pada dasarnya
dalam sejarah memang ada kekerasan yang sah (peperangan dengan alasan seruan agama, pen) yang
merupakan kekerasan untuk kebaikan. Tradisi monoteistik pada tiga agama besar dari zaman Alkitab
hingga sampai saat ini yang sudah menjadi sejarah panjang baik bersifat postif atau negative mengenai
kekerasan yang bersifat membangun peradaban atau bahkan menghancurkannya.
Para pemimpin Muslim dan pemerintahan pada masa lalu dan kini telah menggunakan agama
sebagai hal yang sah untuk memberikan dorongan mobilisasi masa dan ekspansi politik juga imperalisme.
Ekstrimis relegius dari kelompok awal seperti kaum Khawarij sampai pada gerakan kontemporer
Jihad Islam Mesir dan Al Qaeda telah membuat visi teologis radikal berdasarkan interprestasi yang
menyimpang dari Kitab Suci dan Doktrin untuk membenarkan kekerasan dan terorisme dengan segala
resikonya terhadap diri sendiri dan masyarakat Internasional.
Mereka menciptakan sebuah dunia, dimana mereka yang tidak menerima dan mengikuti keyakinan
atau jalan pikir mereka baik itu muslim maupun non muslim dianggap mempunyai kedudukan setara
yakni dianggap musuh yang harus diperangi dan dibasmi dengan cara apapun juga. Dan masalah
kekerasan ini dalam masyarakat muslim bahkan lebih lanjut diperparah oleh karakter kekerasan dan
alasan yang berbeda-beda. Seperti pemimpin pemerintah yang otoriter, sekuler relegius, menggunakan
kekuatan, kekerasan, penindasan dan terror untuk menjamin stabilitas dan keamanan dalam negeri dan
dalam beberapa kasus ingin memperluas pengaruh mereka diluar negeri.
Kegagalan ekonomi, pengangguran yang tinggi, tidak tersedianya perumahan yang memadai,
kesenjangan yang tumbuh antara si kaya dan miskin, korupsi yang semakin meluas , semuanya turut
memperburuk situasi dan semakin memberikan kontribusi terhadap tumbuhan radikalisme dan oposisi
ekstrimis.
Kekuatan dari luar termasuk Amerika dan Eropa dipandang sebagai pendukung rezim yang
suka menindas atau menjajah dan mengeksploitasi masyarakat muslim, dan ini termasuk memperparah
dan memberikan kontribusi sekaligus daya tarik terhadap kekerasan dan terorisme. Dan kondisi ini
dianggap salah satu alasan terbesar dari Saddam Husien dan pengikut Osama bin Laden menabuhkan
genderang dan bersiap dengan perang suci mereka.
manusia bertindak atas jalan pemikirannya Mengikuti faham kaum fakta asosial bahwa
sendiri yang sempit, hingga mereduksi radikalisme adalah suatu gerakan yang terkait
arti dari Islam, yakni agama yang penuh atau disebabkan oleh fakta lain. Gerakan
keselamatan. Genealogi radikalime bisa ditilik dari
Pelabelan sepihak oleh beberapa orang berbagai penyebabnya:
yang menganggap Islam sebagai agama 1. Gerakan ini muncul atas tekanan politik
Radikal patut menjadi perhatian. Karena pada dari penguasa, muncul akibat dari
dasarnya, sejarah mencatat hampir disemua ototerisme. Misanya dalam kasus orde
negara yang dihuni oleh masyarakat yang baru, negara selalu membabat habis dana
menganut agama tertentu bisa melakukan tidak memberi ruang terhadap gerakan
radikalisme. Dan ini menunjukkan persoalan yang diidentiikasi sebagai radikalisme.
radikalisme sudah sangat menglobal dan 2. Kegagalan rezim sekular yang dianggap
tidak adil jika hanya ditunjukkan pada agama tidak dapat merumusksan kebijakan
tertentu saja khususnya Islam. dan kemudian mengimplementasikan
dalam masyarakat. Rezim ini di negara-
Menurut Nurkholis Madjid, tindakan
negara yang berkembang dianggap
teror bukan monopoli Orang Islam saja. Pelaku
gagal mengadopsi system kapitalisme
teror di India beragama Hindu, Di Jepang
yang dianggap sebagai produk Barat
beragama Tokugawa di Irlandia beragama
dan mengimplementasikan kebijakan
Protestan, di Filiphina beragama Katholik, di
ekonomi yang berujung pada krisis
Thailand beragama Budha, hingga menjadi
ekonomi. Hal ini membuat ketidak
sesuatu yang wajar jika pelaku terorisme di
percayaan masyarakat yang mengadopsi
Indonesia adalah orang Islam.2
pengalaman-pengalaman negara Barat
Pada kenyataannya ada relasi yang dalam menerapkan sistem ekonominya.
berkaitan secara langsung maupun tidak, jika 3. Respon terhadap Barat yang negatif.
radikalisme atau fundamentalisme selalu ada Mulai dari salibisme, moralitas
urusan dengan kekerasan agama-agama. Ini permissiveness, demokrasi bahkan hak
bisa dilihat secara simbolik ada pula yang asasi manusia dianggap merupakan
bersifat aktual. Dalam Islam, pelabelan rekayasa Barat untuk meminimalisasi
untuk kelompok yang mengatas namakan peran dan pengaruh Islam dalam
Islam garis keras yang bersifat desktruktif kehidupan masysarakat, apalagi
dan menimbulkan kekerasan dan kekacauan kehidupan sekularise yang diusung Barat
memanglah ada. Mau tak mau suka maupun dimana ada pemisahan dunia akherat,
tidak mereka mendapat cap sebagai kelompok dimana keduniawian diatas segala-
radikal yang mempunyai tujuan tertentu galanya sangat ditentang oleh Islam.3
dan mempunyai konstruksi sosiologi yang
Segala yang berbau modernitas yang
mendasar yang ingin dipahami mengapa
melahirkan kapitalisme dan materialisme
sampai kegiatan mereka mengemuka dan
yang berekses buruk bagi perikehidupan
alasan kekerasan mereka itu muncul.
muslim perlu diberantas, demikian pemikiran
Genealogi Radikalisme sederhana radikalisme berawal. Kapitalisme
yang bersumber pada individualistis saat
Radikalisme muncul tidak dengan
mencari keuntungan bertentangan dengan
sendirinya, selalu ada sebab penyertanya.
3 Prof. Dr. H.M Ridwan Nasir, MA (ed), Dialektika Islam dengan
2 Hasan M Noor, Islam terorisme dan Agenda Global, Hlm 4-5
problem Kontemporer, hlm. 233-235
semangat Islam yang selalu menekankan di Indonesia adalah keturunan arab. Seperti
kesejahteraan bersama umat. Bagi kelompok habieb Riziq Shihab yang memimpin FPI,
yang bergaris keras hal-hal yang bersifat ja’far umar Thalib yang memimpin Laskar
‘isme ini perlu dilawan karena dianggap akan Jihad, Abu Bakar Ba’asyir memimpin yang
menggerogoti kehidupan umat Islam secara dulunya memimpin Majelis Mujahidin
umum karena menaikan unsur spiritualisme Indonesia, habieb Husien al-Habsyi
yang sangat dijunjung Islam. memimpin Ikhwanul muslimin, Haidz
Akhirnya konsep globalisme yang Abdurahman memimpin HTI. Senada dengan
dianggap menihilkan batas geograis, budaya, ini Baron juga membenarkan jika akar
sosial ekonomi. Konsep ini sama dengan radikalisme Islam tumbuh dan berkembang
borderless society (masyarakat tanpa batas) dari ide Wahabi, neo-Wahabi dan Hassan al-
yakni satu tatanan masyarakat dunia yang Banna. Juga dalam banyak hal, radikalisme
tidak dibatasi sekat-sekat geograis.4 Hal ini Islam di Indonesia juga dikaitankan dengan
di katakan oleh Mike Featherstone bahwa ibn Qayyim al-jauzi yang memiliki kesamaan
ada tiga hal yang mendasari globalisasi yakni dalam hal penerapan syariah Islam dalam
meningkatnya nilai simbolis barang (barang beberapa tahun terakhir ini.6
atau jasa dinilai tidak semata-mata nilai barang Fundamentalisme Agama-Agama
atau jasanya namunu juga nilai simbolik
Radikalisme atau fundamentalisme
barang tersebut), kemudian meningkatnya
ternyata bukan monopoli satu agama saja.
nilai estetika kehidupan (nilai barang dan jasa
Namun ternyata sudah merata disemua
juga dinilai dari estetika) dan melemahnaya
agama, seperti pada agama Kristen, Hindu,
prefensi tradisional (melemahnya ikatan
Budha, juga agama Shinto dalam bentuk
paternalitas dan nilai-nilai lama)5.
penyimpangan yang berupa kekerasan agama
Dalam keadaan banyaknya atau tidak. Semisal kekerasan yang terjadi
penyimpangan dari nilai-nilai Islam di India Selatan dilakukan oleh kaum Sikh
menimbulkan kegelisahan yang mendalam haluan keras. Sejarah juga mencatat berbagai
pada gerakan yang ingin menempatkan kekerasan yang dipicu oleh kekerasan agama
kembali konsep al salaf al salih. Gerakan ini misalnya pemnembakan etnis di California
ingin menerapkan Islam secara kaffah dalam dan illionis tahun 1999, penyerangan kedutaan
semua sistem kehidupan. Hukum harus Amerika di Afrika tahun 1998, pemboman
dikembalikan pada sistem syari’ah, ekonomi klinik aborsi di Alabama dan Georgia tahun
juga harus berbasis syari’ah juga dalam 1997, peledakan bom pada Olimpiade Atlanta
berpolitik, berbudaya dan berperilaku sosial dan lain sebagainya. Seluruh aksi itu menurut
lainnya. Marx Jurgensmeyer memeliki keterkaitan
Azumardi Azra mengadakan survai dengan ekstrimis keagamaan Amerika
mengenai gerakan radikalisme Islam yang diantaranya milisi Kristen, gerakan Christian
memiliki genealogi dengan gerakan Islam Identity dan aktivitas –aktivitas Kristen anti
salai yang berkembang di wilayah Timur Aborsi.7
tengah, khususnya Arab Saudi. Secara Tindakan ekstrimis muslim dalam
kebutulan atau tidak, ternyata setelah di teliti beberapa tahun terakhir ini terlihat seperti
tokoh-tokoh Islam yang dianggap radikal adanya beberapa penyanderaan, penculikan
4 Irwan Abdullah, Privatisasi Agama Globalisasi Gaya Hidup dan 6 Rudi Pranata, “An Indonesianist’s View of Islamic Radicalism”,
Komodiikasi Agama di Indonesia hlm 44
5 Mike Featherstone, Posmodernisme dan Budaya konsumen 7 Yoyo Hambali, “Fundamentalisme dan Kekerasan Agama”
atau serangan pada pusat perdagangan dunia jika salah satu dari beberapa peristiwa merujik
WTC dan Pentagon pada 11 Sepetember, pada act politik Amerika pada dunia, yang
menyebabkan beberapa orang bertanya- terlihat adanya sentiment agama terutama
tanya mengapa Islam dan Muslim melakukan pada Islam.
kekerasan. Padahal Islam dan Hukum syariah Persoalannya siapakah yang sepertinya
Islam tidak mengizinkan dalam beberapa mengkontruksi Islam Radikal yang
keadaan bahkan memerlukan penggunaan dinyatakan sebagai pelaku tindakan terror
kekuatan senjata atau kekerasan kecuali diperbagai belahan dunia, juga bagaimanakah
hanya untuk membela diri sendiri dan masa depan hubungan agama-agama ditengah
masyarakat Islam. Akan tetapi seringkali hiruk pikuk terror yang tak henti-hentinya
ada garis tipis antara penggunaan kekuatan menerpa belahan dunia manapun? Karena
yang sah atau tidak, defensive dan ofensif pada dasarnya persoalan ini terkait dengan
dalam pertempuran, resistansi juga terorisme. persoalan historisme ilmu social yang masih
Karena pada dasarnya dalam sejarah memang juga menimbulkan perdebatan karena masih
ada kekerasan yang sah (peperangan dengan ada unsur obyektivitas dan subyektivitas.9
alasan seruan agama, pen) yang merupakan
Konsep fundamentalisme atau
kekerasan untuk kebaikan. Tradisi
radikalisme memang menimbulkan
monoteistik pada tiga agama besar dari
perdebatan yang tak berujung. James Barr
zaman Alkitab hingga sampai saat ini yang
mengidentiikasikan jika yang disebut
sudah menjadi sejarah panjang baik bersifat
kaum fundamentalis adalah kelompok yang
postif atau negative mengenai kekerasan
menekankan pada ketidak salahan al Kitab,
yang bersifat membangun peradaban atau
membenci secara mendalam teoloegi modern
bahkan menghancurkannya.8
serta metode dan akibat yang ditimbulkannya
Di Indonesia, Islam garis keras dan menganggap jika siapapun yang terlibat
dianggap paling rawan terkena berbagai dengan gerakan teologi modern adalah
tuduhan melakukan gerakan terorisme, bukan Kristen sejati. Lalu Robert N Bellah
seperti yang terjadi pada pimpinan FPI, dan William Liddle menengok kelompok
JAT maupun laskar Jihad. Dan tak jarang Islam Fundamentalis adalah yang melihat Al
mereka seringkali bolak-balik menghuni Qur’an dan hadist sebagai teks yang tidak ada
Bui, seperti Ustadz Abu Bakar Ba’asyir yang kesalahannya sama sekali, yang sempurna
putusan pengadilannya ternyata kebanyakan dan datang dari Tuhan dan terhindar dari
bukan actor intektual secara langsung yang kemungkinan kritik.10
mengajak melakukan melakukan kekerasan
Berdasarkan kamus Larous saku yang
atau tindakan radikal namun dengan tuduhan
dirujuk oleh Roger Garaudy ia menyatakan
mempunyai paspor atau KTP ganda.
jika Fundamentalisme adalah sikap mereka
Pemboman Legian Bali pada tanggal 12 yang menolak menyesuaikan kepercayaan
Oktober 2002 atau peristiwa yang terjadi di dengan kondisi-kondisi baru. Dan sikap
London Inggris saat kereta Api bawah tanah sebagian orang-orang katholik yang
membuat dunia terbelalak dan sadar, tidak membenci dengan kondisi-kondisi kehidupan
lagi main-main dengan ancaman kekerasan, modern dan tidak mau menyesuaikan dengan
apalagi yang mengatasnamakan kelompok kondisi tersebut. Dalam kamus Larous Besar
agama tertentu. Yang tidak bias dipungkiri
9 Prof. Dr. H.M Ridlwan Nasir,MA, Dialektika Islam dengan
8 John L Esposito, What Everyone needs to Know about Islam, Problema Kontemporer, hlm 230
hlm 127 10 Ibid hlm 240
dinyatakan sikap stagnan dan membeku dan sebagai keselamatan, kedamaian dan
menolak seluruh pertumbuhan dan seluruh kesejahteraan.13
perkembangan. Namun fazlurrahman lebih Nurkholis Madjid tak sependapat
cenderung menggunakan istilah revivalisme dengan sentiment barat terhadap Islam ini,
untuk menunjuk suatu gerakan atau fenomena menurutnya terorisme apapun namanya
gerakan keagamaan yang mempunyai adalah tindakan terror. Terorisme adalah
kecenderungan menghidupkan kembali kejahatan kemanusiaan. Teror itu bukanlah
kedalam ajaran lama.11 agama, dan agama bukanlah terror. Teror
Istilah Fundamentalisme, radikalisme, itu berwatak menghancurkan sedang agama
tentu tak lepas dikaitkan dengan terorisme, mempunyai sifat keselamatan, karena
semenjak presiden Bush mencanangkan keduanya tak ada kaitannya begitu saja.14
gerakan anti terorisme yang sangat mendunia Orang atau sekelompok yang
itu. Aksi yang berlebihan saat beberapa kali mengatasnamakan dan berlabelkan
Amerika mendapat Ancaman teroris yang agamanya saat melakukan tindakan terror
benar-benar terjadi memperorak porandakan sebenarnya ingin menjebol status quo dan
negara adidaya itu, hingga demi tunjukkan ingin menggantinya dengan yang dianggap
tajinya pada mata dunia mengejar teroris baru yang diangap benar. Seringkali dalam
sampai mengobok-obok Negara-negara tindakannya menggunakan cara-cara yang
Islam. keras, terutama kekerasan yang bercorak
Seringkali istilah terorisme selalu actual. Memang kekerasan sering dibedakan
dikait-kaitkan dengan gerakan-gerakan Islam dalam coraknya. Seperti kekerasan Cultural
beraliran keras. Meskipun sesuangguhnya yakni kekerasan yang berada dalam aspek
istilah fundamentalisme adalah istilah hinaan, budaya, ranah simbolik sepeti agama,
karena dikaitkan dengan para penginjil yang ideology, bahasa dan seni, ilmu pengetahuan
literalis yang dianggap statis dan ekstrim12 empiric maupun formal yang dapat digunakan
untuk menjustiikasi atau melegimitasi
Islam harus mengadapi wacana yang
kekerasan langsung dan structural. Dianggap
dikembangkan oleh Amerika dan Barat
adanya symbol-simbol agama, bahasa yang
dan sekutunya, jika seringkali teroris
mengandung frasa-frasa kekerasan, bahkan
selalu dialamatkan pada pendukung Islam.
ilmu pengetahuan dapat juga dijadikan
Tindakan terror yang dilakukan orang yang
pijakan untuk melakukan kekerasan.15
mengaku Islam sesungguhnya harus dilihat
secara kasuistis. Barat dan Amerika melihat Saat orang berbicara mengenai
peristiwa Black September pada menara radikalisme, sesungguhnya bisa berbicara
kembar WTC dan peristiwa peledakan Bom pada level obyektivitas maupun subyektivitas.
di Bali memberikan tonggak era baru bagi Radikalisme merupakan stereotype atau
terorisme yang berlabelkan agama. stigma yang dilabel kepada gerakan-gerakan
yang memenuhi kriteria atau penggolongan
Tindakan terror ini dilukiskan sebagai
yang telah ditentukan. Hingga bisa dikatakan
tindakan agama yang berwajah keras,
jika radikalisme agama pada hakikatnya
mencelakai dan mengahncurkan peradaban
adalah label yang diberikan label yang
dan tentu saja bertentangan dengan martabat
dan harkat manusia yang semestinya agama 13 Prof. Dr. H.M Ridlwan Nasir,MA, Dialektika Islam dengan
Problema Kontemporer, hlm.242
11 Yoyo Hambali, Fundamentalisme dan Kekerasan 14 Hasan M Noer, Islam Terorisme dan Agenda Global, hlm 4
12 Riza Sihbudi, “Islam, Radikalisme dan Demokrasi”, republika, 15 Johan Galtung, Studi Perdamaian: perdamaiana dan Konlik
halaman 23-24 Pembangunan dan Peradaban, hlm. 429
diberikan pada orang atau sekelompok orang untuk menyampaikan aspirasinya, tak peduli
tentu dengan cirri-ciri tentu. Pada akhirnya pemahaman pada agamanya benar atau tidak.
radikalisme itu merata ada pada menembus Islam adalah agama yang memiliki
batas dunia, dan agama. misi keselamatan yang sempurna dan penuh
Labelisasi Radikalisme Terhadap Islam kedamaian, menjunung tinggi keadildan dan
equalitas dan mengedepankan pemberdayaaan
Stigma terhadap Islam sebagai gerakan
dan pengembangan masyarakat. Islam
yang mendorong terjadinya berbagai
bahkan sama sekali menentang terhadap
macam kekerasan yang terjadi, melakukan
kekerasan dengan dalih mengembalikan
terorisme didunia adalah kebanyakan
masyarakat kedalam ajaran agama yang
pandangan Barat tentang Islam yang bersifat
benar. Yang lebih indah lagi Islam selalu
menggeneralisasikan. Bahkan Komaruddin
memberi ruang yang memadai untuk saling
Hidayat sempat berkomentar dalam
berbeda, bahkan keyakinan atau agama yang
pengantar bukunya Olaf H Schumann, ‘kesan
berbeda sekalipun. Semuanya menunujukan
dan penilaian terhadap Islam yang berada di
humanitas yang seharusnya dikedepankan
balik banyak gerakan radikalisme memang
dan dijunjung secara maksimal. Bisa
sengaja dibangun oleh media barat. Secara
disimpulkan jika semua gerakan keagamaan
factual memang ada benarnya, namun sama
yang menggunakan cara-cara yang tidak
sekali tidak mewakili mainstream ajaran
mengutamakan keselamatan, seperti cara
dan gerakan Islam, Yang perlu dicurigai
kekerasan atas nama agama ataupun apapun
ketika muncul generalisasi dan kesengajaan
namanya maka sudah pasti bukan tindakan
opini untuk memojokkan citra Islam sebagai
keagamaan yang berbasis keselamatan.17
ajaran anti perdamaian, anti demokrasi dan
anti peradaban global yang seharusnya Ia Salah satu cara dari Amerika dan
sebagaimana agama lainnya didunia seperti dunia barat memangkas ketakutannya akan
Kristen, Yahudi, Hindu, Budha, Khonghucu universalisasi dunia dibawah komandonya,
yang patut dihormati dan dipelihara adalah berupaya mencuci otak banyak orang
eksistensinya.16 didunia dengan fantasi barat mengenai
Islam yang didiskripsikan sedemikian rupa,
Akibat dukungan dari sejumlah besar
hingga mengesankan satu paket: penuh
media massa barat yang seperti bertindak
terror, kekerasan dan suka dengan kerusakan.
memberi doktrinasi negative pada masyarakat
Semakin ada kabar mengenai kekerasan
dunia, sehingga gaungnya terlihat sangat
yang berlabelkan keagamaan disuatu tempat,
luar biasa. Padahal pada kenyataan ada
langsung di Blow up besar-besaran dan
pemisahan antara ajaran agama dan murni
ditelusur basisnya agar semakin menyakinkan
dari interprestasi pelaku dalam kelompok
dunia jika interprestsasi mengenai Islam
garis keras yang melegitimasi aksinya
benar seperti yang ia diskripsikan.
dengan mencari pembenar pada ayat-ayat
yang diusungnya. Sangat subyektif dan hanya Proyek untuk memberangus berbagai
pemikiran pribadi yang sempit dari kelompok gerakan yang berbasis agama, khususnya
yang kebetulan saja selalu memakai baju Islam mulai dicanangkan oleh dunia Barat,
agama untuk menunjukkan eksistensi dirinya. khususnya Amerika yang paling antusias.
Karena memang pada dasarnya dunia, label Berulangkali memunculkan tokoh: yang
agama sangat mudah dikenali dan cara terjitu paling dicari dan halal untuk diseret ke
17 Prof. Dr. H.M Ridlwan Nasir,MA, Dialektika Islam dengan
16 Ibid hlm. 430 Problema Kontemporer, hlm 254
pengadilan internasional. Sebut saja, Osama barometer dunia, kebangkitan dari berbagai
bin Ladien yang akhirnya berhasil dihabisi segi, menunjukkan agama ini bukan agama
dengan dalih terorisme dunia, padahal yang stagnasi. Bukan lagi sebagai agama
sejumlah aksi diragukan murni dari gerakan yang tradisional, Islam telah tumbuh sebagai
Islam radikal. agama yang tampil dengan wajah modernitas,
Salah satu intelektual barat yang begitu masih berusaha dengan kekaffahannya namun
bombastis dan sangat antusias membuat tak anti dengan bungkusan modernitas.
hipotesa akan terjadinya benturan peradaban Namun sejalan dengan itu, tidak dipungkiri
yang merupakan kegalauan mengenai pula marak pula gerakan-gerakan Islam yang
perkembangan Islam dalam percaturan diidentiikasikan sebagai haluan keras, dari
dunia saat ini, yakni Huntington dalam segi pernyataan pada public menyikapi suatu
thesisnya yang berjudul “class of cilivations” permasalahan, khususnya fenomena social
yang menuai banyak kritik . Kritik utama atau kebijakan pemerintah, maupun langsung
adalah bahwa benturan peradaban yang pada aksinya dalam masyarakat seperti
sesungguhnya adalah releksi barat tentang sweeping yang dilakukan oleh FPI, aksi terror
Islam, yang diindetiikasikan sebagai dibeberapa daerah yang diatas namakan
musuh utama barat setelah idelogi lain yang kelomepok tertentu, tak pelak meresahkan
dianggap saingannya seperti Uni Soviet, dan beberapa kalangan.
korea utara berikut Chili sudah hancur dengan Faktor–faktor yang menyebabkan
sosialisnya, tinggal China yang tengah pula digunakan kekerasan untuk mencapai suatu
mengadopsi gaya kapitalisme. Nah proyek tujuan, berbeda satu sama yang lain. Perbedaan
westernisasi yang paling layak setelah ini menyebabkan timbulnya berbagai
system Negara-negara yang dianggap musuh tindakan yang dikategorikan terorisme. Jika
hancur ya tinggal Islam ini, yang cocok dan kita mengesampingkan tindakan kekerasan
memenuhi syarat lawan bagi barat.18 yang tujuannya bersifat balas dendam pribadi
Islam memang sebagai agama yang atau bertendensi criminal murni, maka hal ini
tak sekedar dengan perangkat keyakinan bisa diklasiikasikan tindakan teroris dalam
terhadap hal-hal ghaib dan serangkaian tiga kategori kelompok:
upacara ritual saja namun sudah menjadi 1. Terorisme melawan pemerintahan dengan
pedoman hidup yang menyeluruh. Atas tujuan menggulingkan pemerintahan
ajarannya yang berasal dari Tuhan yang tak tersebut juga menggantikan dengan
terbantahkan kebenarannya secara perlahan, pemerintah lainnya.
saat ini menjadi agama terbesar penganutnya 2. Terorisme ini digunakan gerakan-gerakan
didunia. Tak hanya menyebar hanya di Gurun revolusioner atau organisasi poliitik yang
pasir , Arab, namun telah melewati seluruh telah berhasil merebut kekuasaan untuk
benua didunia. Semakin hari penambahan bersihkan pengaruh rezim sebelumnya.
jamaahnya tak pernah menyusut, bahkan 3. Kekerasan yang dilakukan gerakan
secara signiikan bertambah dan merambah yang mengatasnamakan keagamaan
wilayah eropa dan Amerika sekalipun yang saat mereka tidak mampu melakukan
sangat pesat perkembangannya. perang kemerdekaan secara luas ketika
menghadapi kekuatan asing yang tidak
Agama ini di Asia tenggara khususnya
seimbang atau keinginan membalas
Indonesia dan Malaysia bahkan sudah menjadi
kekerasan dengan kekerasan secara
18 Ibid hlm. 256
DAFTAR PUSTAKA
Prof. Dr. H.M Ridwan Nasir, MA (ed). 2006. Dialektika Islam dengan problem Kontemporer.
Surabaya: IAIN Press Sunan Ampel
Hasan M Noor. 2002. “Islam terorisme dan Agenda Global”. Majalah Perta Vol V/No.02/2002
Irwan Abdullah. 2002. Privatisasi Agama Globalisasi Gaya Hidup dan Komodiikasi Agama di
Indonesia. Wacana, Jurnal Studi Islam, Vol.2 No.1
Riza Sihbudi. 2004. “Islam, Radikalisme dan Demokrasi”. Majalah Republika halaman 23-24
Johan Galtung. 2003. Studi Perdamaian: perdamaian dan Konlik Pembangunan dan Peradaban.
Surabaya: Eureka
Mike Featherstone. 2005. Posmodernisme dan Budaya Konsumen. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Rudi Pranata. 2005. “An Indonesianist’s View of Islamic Radicalism”. Majalah Tempo Februari,
15-21
Dr Haitsam al Khailani. 2001. Siapa Teroris Dunia. Jakarta Timur: Pustaka Kautsar
John L Esposito. 2002. What Everyone needs to Know about Islam. America: Oxford University
Press.