You are on page 1of 7
) atl oD 5 a PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN DAERAH ALIRAN SUNGAI DAN HUTAN LINDUNG DENGAN BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISTKA Nomor: 9/PEPDAS/P2DAS/DTN.1/6/2017 Nomor: KS.301/PKS.16/KPT/VI/2017 TENTANG PELAKSANAAN PENGELOLAAN DATA DAN INFORMASI DAERAH ALIRAN SUNGAI Pada hari ini Rabu tenggal Empat Belas bulan Juni tehun Dua Ribu Tujuh Belas, bertempat di Jakarta, kami yang bertanda tangan di bawah ini: 1. Name Alamat Jabatan IL.Nama Alamat Jabatan Ir. YULIARTO JOKO PUTRANTO, M.AP Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, berkedudukan ci Gedung Mangala Wanabakti, Blok I Lt. 13, J1. Gatot Subroto, Senayan, Jakarta pusat. Direktur Perencanaan dan Evaluasi Pengendalian Daerah Aliran Sungai, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Direktorat Jenderal Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, selanjutnya disebut sebagai PIHAK KESATU. Drs. MAMAN SUDARISMAN, DEA Jalan Angkasa I No. 2 Kemayoran, Jakarta Pusat : Kepala Pusat Layanan Informasi Iklim Terapan, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, selanjutnya disebut sebagal PIHAK KEDUA. PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA dalam perjanjian ini selanjutnya secara bersama-sama disebut PARA PIHAK, menindaklanjuti Nota Kesepahaman antara Direktorat Jenderal Pengendalian Daerah Aliran Sungal dan Hutan Lindung dengan rat BMRO_| DJPDASHL ode Badan Meteorologi, Kiimatotogi, dan Geofisika Nomar PKS.8/PDASHL/PEPDAS/DTN.1/6/2017 dan Nomor KS.301/MoU.21/D2/VI/2017 tanggal 14 Juni 2017 tentang Pengelolaan Data dan Informasi Pengelolaan Daerah ‘Aliran Sungai. dengan mengingat ketentuan sebagai berikut : 1. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 167, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3888); 2. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725); 3. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2009 tentang Meteorologi, Klimatologi , dan Geofisika (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 139, ‘Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomar 5058); 4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Uingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaren Negara Republik Indonesia Nomor 5059); 5. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2014 tentang Konservasi Tanah dan Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 299, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5608); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Daerah Aliran Sungai; 7. Peraturan Presiden Nomor 61 Tahun 2008 tentang Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika; 8. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.18/Menink- 11/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan; 9. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor p.78/Menlhk- Setjen/2015 tentang Pedoman Kerja Sama Dalam Negeri Lingkup Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan; 10, Peraturan Kepala Badan Meteorologl, Klimatologi, dan Geofisika Nomor 8 Tahun 2014 tentang Kerje Sama Di Lingkungan Bedan Meteorologi, Klimatolog!, dan Geofisika; 11. Peraturan Kepala Badan Meteorologl, Kiimatologi, dan Geofisika Nomor 3 “Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika. Pasal 1 TUJUAN Tujuan dari Perjanjian Kerja Sama ini terbangunnya kerjasama dalam tukar menukar data dan informasi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) guna mendukung peningkatan daya dukung DAS. Pasal 2 RUANG LINGKUP KERJASAMA Ruang Lingkup Perjanjian Kerja Sama int adalah: 1. Penyediaan, pengelolaan data dan informasi hidrologi, hidrometeorologh, hidrometri, ikiim, dan morfometri; 2. pembuatan produk informasi bersama di DAS; dan 3. pengembangan sumber daya manusia. Pasal 3 KEWAJIBAN PARA PIHAK (1) PIHAK KESATU, mempunyai kewajiban: a. mengelola dan menyediakan data dan informasi morfometri, hidrometn, penutupn lahan, sosial ekonomi, kelembagaan DAS; b, melakukan pengelolaan data dan informasi; c. melakukan pemutakhiran data secara berkala setiap 1 (satu) tahun; dan ¢. memberikan pelatihan guna pengembangan sumber daya manusia. (2) PTHAK KEDUA, mempunyai kewajiban: 2. menyediakan data dan informasi hidrometeorologi dan iklim selama 10 tahun terakhir; b. melakukan pengolahan data dan informas|; melakukan pemutakhiran data secara berkala setiap 1 (satu) tahun; dan |, memberikan pelathan guna pengembangan sumber daya manusia. ao Pasal 4 HAK PARA PIHAK (1) PIHAK KESATU, mempunyai hak untuk: ‘a. memperoleh data dan informasi hidrometeorologi dan data iklim selama 10 tahun terakhir; dan b. pengembangan sumber daya manusia. (2) PIHAK KEDUA, mempunyai hak untuk: 2. memperoleh data dan informasi tentang karakteristk DAS antara lain hidrometri, morfometri, penutupan lahan, sosial ekonomi, kelembagaan daerah aliran sungai, model hidrologi; dan b. pengembangan sumber daya manusia. Pasal 5 KOORDINASI PARA PIHAK melakukan pertemuan secara berkala dalam rangka koordinas! pengelolaan data dan informasi DAS, Pasal 6 JANGKA WAKTU (1) Perjanjian Kerja Sama ini berlaku untuk jangka waktu 5 (lima) tahun, terhitung sejak tanggal ditandatangani dan dapat diperpanjang berdasarkan persetujuan PARA PIHAK. (2) PARA PIHAK dapat memperpanjangan Perjanjian Kerja Sama ini untuk periode berikutnya setelah ada persetujuan tertulis PARA PIHAK paling lambat 3 (tiga) bulan sebelum Perjanjian Kerja Sama ini berakhir. (3) Dalam hal salah satu PEHAK berkeinginan untuk mengakhin Perjanjian Kerja Sama ini sebelum berakhimya jangka waktu sebagaimana dimaksud peda ayat (1), maka PIHAK yang berkeinganan mengakhiri wajib memberitahukan maksud tersebut secara tertulis kepada PEHAK lainnya, selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sebelumnya. (4) Berekhirnya jangka waktu Perjanjian Kerja Sama ini tidak menyebabkan berekhimya kewajiban PARA PIHAK untuk menyelesaikan hal-hal yang terkait dengan administrasi kegiatan. Pasal 7 KEADAAN MEMAKSA (Force Majeure) (1) PARA PIHAK dibebaskan dari tanggung jawab atas keterlambatan atau kegagalan dalam memenuhi peran yang dimaksud dalam Perjanjian Kerja Sama ini yang disebabkan atau diakibatkan olen kejadian di luar kekuasaan PARA PIHAK yang di golongkan sebagai force majeure. Paral —] ~ DATDASTIL Q) G) (4) (5) {1} Q) @) Peristiwa yang digolongkan force majeure dimaksud dalam Perjanjan Kerja Sama ini antara lain bencana alam, wabah penyakit, kebakaran, perang, blokade, sabotase, revolusi, pemberontakan, huru-hara, serta adanya tindakan pemerntah dalam bidang ekonomi dan moneter yang secara nyata berpengaruh terhdap pelaksanaan Perjanjian Kerja Sama ini. Apabila terjadi force majeure maka pihak yang mengalami, wajid memberitahukan kepada pihak lainnya selambat-lambatnya dalam waktu 7 (tujuh) hari kerja setelah terjadinya force majeure, Kelalaian atau keterlambaten dalam memenuhi kewajiban pemberitahuan: sebagaimana dimaksud pada ayat (3), mengaklbatkan tidak diakuinya peristiva sebagaimana dimaksud ayat (2) sebagai force majeure. Semua kerugian yang timbul atau diderita salah satu PIHAK karen tenjadinya Force Majeure bukan merupakan tanggung jawab PIHAK lainnya. Pasal 8 PENGAKHIRAN PERJANJIAN KERJA SAMA Perjanjian Kerja Sama ini beraknir apabita: ‘a. diterbitkannya peraturan perundang-undangan atau kebijakan pemerintan yang berakibat tidak memungkinkan dilaksakannya Perjanjian Kerja Sama ini olen PARA PIHAK; b. salah satu PIHAK memutuskan mengekhin Perjanjian Kerja Sama dan telah disetujul oleh PIHAK lainnya. Apabila pada saat Perjanjian Kerja Sama ini berakhir atau diputuskan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdapat kewajiban yang belum dapat diselesaikan olch PARA PIHAK, maka ketentuan-Ketrentuan dalam perjanjan ini tetap berlaku sampai diselesaikannnya Hak dan Kewajiban PARA PIHAK. PARA PIHAK sepakat untuk mengesampingkan berlakunya ketentuan pasal 1266 dan 1267 KUH-PERDATA terhadap Perjanjian Kerja Sama ini, sehingga pengakhiran Perjanjian Kerja Sama n ini dapat dilakukan tanpa Keputusan dari hakim. Pasal 9 PENYELESIAN PERSELISIHAN Apabila terjad! perselisinan berkenaan dengan pelaksanaan Perjanjian Kerja Sama int ‘akan diselesaikan secara musyawarah untuk mufakat oleh PARA PIHAK dengan tetap memperhatikan ketentuan perundang-undangan. | a 1 Pasal 10 PEMBIAYAAN Segala biaya yang timbul sebagai akibat dari Perjanjian Kerja Sama ini dibebankan pada anggaran PARA PIHAK sesuai dengan Hak dan Kevajiban PARA PIHAK sebagaimana tesebut pada Pasal 4 dan Pasal 5 dari Perjanjian Kerja Sama ini serta sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, qa) (2) a Pasal 11 KORESPODENSI Semua surat menyurat atau pemberitahuan yang berhubungan dengan pelaksanaan Perjanjian Kerja Sama ini akan dibuat secara tertulls disempaikan dalam bahasa Indonesia untuk diselesaikan oleh pejabat yang berwenang sesuai ketentuan sebagaimana termaksud di bawah ini dengan alamat sebagai berikut : a. PIHAK KESATU Nama + Direktur Perencanaan dan Evaluasi Pengendalian DAS Alamat 2 Gedung Mangala Wanabakti, Blok I Lantai 13, JI. Gatot Subroto, Senayan, Jakarta pusat Telp/Fax. : 021-5730150/ 021-5731839 Email = Ditpepdas@gmail.com b. PIHAK KEDUA Nama + Pusat Layanan Informasi Ikiim Terapan Alamat : Jalan Angkasa I No 2 Kemayoran Jakarta Pusat Telp/Fax. 2 021-4246321/ 021-4246703 Email = secret. kpt@bmkg.go.id Apabila ada perubahan alamat korespodensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), PIHAK yang melakukan perubahan alamat korespodensi tersebut berkewajiban untuk memberitahukan secara tertulis kepada PIHAK Jlainnya dan tidak perlu dilakukan amandemen atas Perjanjian Kerja Sama ini. Pasal 12 ADENDUM/AMENDEMEN hakhal yang belum cukup diatur dan/atau belum tercangkup dalam Perjanjian Kerja Sama ini akan ditetapkan atas dasar persetujuan PARA PIHAK dalam bentuk adendum/Amendemen, [BMKG _DUPDASII | oe ne (2) Adendum/Amendemen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian kerja sama ini. Pasal 13 PENUTUP Perjanjian Kerja Sama ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) asli dengan meterai cukup dan masing - masing mempunyai kekyatan hukum yang sama setelah ditandatangani oleh PARA PIHAK. PIHAK KEDUA,

You might also like