Professional Documents
Culture Documents
Baru Bab 1 - Bab 3 Prposal
Baru Bab 1 - Bab 3 Prposal
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Halusinasi adalah gangguan persepsi sensori dari suatu obyek
tanpa adanya rangsangan dari luar, gangguan persepsi sensori ini
meliputi seluruh pancaindra. Halusinasi merupakan salah satu gejala
gangguan jiwa yang pasien mengalami perubahan sensori persepsi,
serta merasakan sensasi palsu berupa suara, penglihatan,
pengecapan perabaan, atau penciuman. Pasien merasakan stimulus
yang sebetulnya tidak ada.( AH Yusuf, Ryski & Hanik (2015.120)
25% dari penduduk dunia pernah menderita masalah
kesehatan jiwa, 1% diantaranya adalah gangguan jiwa berat. Di
Indonesia rata – rata penderita gangguan jiwa berat misal halusinasi,
ilusi, waham, gangguan proses pikir, kemampuan berpikir, serta
tingkah laku aneh.Data yang dikeluarkan oleh World Health
Organization (WHO) pada tahun 2006 menyebutkan bahwa
diperkirakan 26 juta penduduk Indonesia mengalami gangguan
kejiwaan, dari tingkat ringan hingga berat. Klien dengan Schizofrenia
memiliki 5 (lima) gejala positif dan salah satu gejala yang paling umum
muncul adalah halusinasi penglihatan dan halusinasi pendengaran.
Klien dengan halusinasi pendengaran dan penglihatan seringkali
mendengar suara-suara dan melihat suatu objek yang langsung
ditunjukkan pada klien dan biasanya isi suara dan objek yang dilihat
tersebut tidak menyenangkan, bersifat menghina dan menuduh (WHO
tahun 2016).
Prevalensi gangguan jiwa tertinggi di Indonesia menurut
Kemenkes (2020) mencatat selama pandemic covid-19 hingga Juni
2020, ada sebanyak 277 ribu kasus kesehatan jiwa di Indonesia
diantaranya 3,6% menderita cemas, 4,4% menderita depresi. jumlah
1
2
7
8
Perilaku kekerasan
Effect
Core Problem
17
2.1.2. Diagnosa
Diagnosa keperawatan adalah penilaian klinis tentang respon aktual
atau potensial dari individu, keluarga atau masyarakat terhadap masalah
kesehatan/proses kehidupan. Rumusan diagnosis yaitu permasalahan
(P) berhubungan dengan Etologi (E) dan keduanya ada hubungan
sebab akibat secara ilmiah (Carpenito dalam Yusuf, dkk, 2015).
Rumusan masalah ini bertujuan untuk mendiskripsikan masalah apa
yang akan dicapai. Masalah keperawatan yang akan dicapai dilihat
berdasarkan teori kebutuhan dasar dan hasil pengkajian kasus klien.
Diagnosa keperawatan halusinasi pendengaran menurut TIM POKJA
SDKI DPP PPNI (2017) adalah sebagai berikut :
a. Gangguan persepsi Sensori : Halusinasi
b. Isolasi Sosial
c. Perilaku kekerasan
2.1.3. Intervensi
Rencana tindakan keperawatan adalah tahap ketika perawat
mengaplikasikan rencana asuhan keperawatan guna membantu klien
mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Carpenito dalam Yusuf, dkk.
2015). Sebelum tindakan keperawatan diimplementasikan, perawat
perlu memvalidasi apakah rencana tindakan yang ditetapkan masih
sesuai dengan kondisi pasien saat ini (here and now) (Yusuf dkk.
2015).
Rencana tindakan menurut TIM POKJA SIKI DPP PPNI (2017) yaitu
sebagai berikut :
18
2.1.4. Implementasi
Pelaksanaan tindakan keperawatan disesuaikan dengan rencana
tindakan. Sebelum melaksanakan tindakan keperawatan yang sudah
direncanakan, perawat perlu memvalidasi apakah rencana
keperawatan masih dibutuhkan dan sesuai dengan kondisi klien saat
ini (Kusumawati dan hartono, 2011).
2.1.5. Evaluasi
Evaluasi adalah proses berkelanjutan untuk menilai efek dari tindakan
keperawatan pada klien. Evaluasi dilakukan sesuai dengan tindakan
keperawatan yang telah dilaksanakan. Evaluasi dapat dibagi dua yaitu
evaluasi proses dan evaluasi formatif, dilakukan setiap selesai
melaksanakan tindakan evaluasi hasil atau sumatif dilakukan dengan
membandingkan respon klien pada tujuan yangtelah ditentukan.
2.2. Konsep Halusinasi Pendengaran
1.2.1. Defenisi
Halusinasi adalah gangguan persepsi sensori dari suatu obyek
rangsangan dari luar, gangguan persepsi sensori ini meliputi seluruh
panca indra. Halusinasi merupakan salah satu gejala gangguan jiwa
yang pasien mengalami perubahan sensori persepsi, serta
merasakan sensasi palsu berupa suara, penglihatan, pengecapan,
perabaan, atau penciuman. Pasien merasakan stimulus yang
sebetulnya tidak ada. Pasien gangguan jiwa mengalami perubahan
dalam hal orientasi realitas (Yusuf, et all, 2015).
Halusinasi pendengaran menurut Nanda Nic-Noc (2015)
yaitu seperti mendengar suara yang membicarakan, mengejek,
menertawakan, mengancam, memerintahkan untuk melakukan
sesuatu (kadang-kadang hal yang berbahaya). Perilaku yang muncul
adalah mengarahkan telinga pada sumber suara, bicara atau tertawa
sendiri, marah-marah tanpa sebab, menutup telinga, mulut komat-
kamit, dan ada gerakan tangan.
1.2.2. Etiologi
21
Adaptif Maladaptif
25
2.4.2. Tujuan
Mempertahankan kebersihan kuku pasien, memberikan
kenyamanan, merapikan penampilan pasien, mencegah
kemungkinan pasien tercakar jika kukunya panjang, dan mencegah
bau.
2.4.3. Indikasi
Pasien dengan masalah pada kuku kaki dan tangan, pasien lansia,
pasien anak-anak hingga dewasa, pasien diabetes.
2.4.4. Persiapan pasien
Memberikan penjelasan tentang maksud dan tujuan tindakan,
posisikan pasien sesuai kebutuhan.
2.4.5. Persiapan alat
a. Baskom 2 buah
32
b. Pengikir kuku
c. Handuk mandi
d. Waslap
e. Lotion
f. Keset mandi sekali pakai
g. Gunting kuku
h. Sarung tangan
i. Orange stick
2.4.6. Cara Kerja
a. Cuci Tangan
b. Dekatkan alat-alat
c. Hapus cat kuku pasien
d. Isi baskom dengan air hangat 43-440C
e. Tempatkan baskomdiatas keset mandi dan bantu pasien
merendam kakinya.
f. Dapatkan meja pasien dan letakkan baskom lain diatasnya,
bantu pasien merendam kuku tangan, perendaman dilakukan
selama 10-20 menit.
g. Bersihkan bagian bawah kuku dengan orange stick, singkirkan
baskom dan keringkan kuku.
h. Gunting kuku pasien secara lurus menyilang pada ujung jari
dengan gunting kuku, bentuk kuku dengan pengikir.
i. Dorong kutikula kebelakang dengan perlahan dengan
menggunakan orange stick.
j. Kenakan sarung tangan dan gosok daerah kalus kaki klien
dengan washlap.
k. Bersihkan bagian bawah jari dengan menggunakan orange stick
angkat kaki dari baskom dan keringkan.
l. Bersihkan dan gunting ibu jari secara lurus menyilang jangan
mengikir sudut kuku ibu jari.
m. Berikan lotions pada kaki klien.
33
34
35
3.6.2. Observasi
Observasi adalah salah satu cara pengumpulan data dengan cara
melakukan pengamatan secara langsung dengan pasien penelitian
dengan maksud mencari perubahal atau hal-hal yang akan diteliti oleh
36