Professional Documents
Culture Documents
Notulensi PBK Pertama
Notulensi PBK Pertama
KELOMPOK 4 KELAS 2D
PERTANYAAN
2. FAKTOR AGAMA & FALSAFAH HIDUP: “Bagaimana pendapat ibu jika anak
ibu sedang sakit lalu menurut kepercayaan yang ibu anut ada hal-hal yang harus
dilakukan apa tidak?”
1. Ibu Rima: Terkadang ada anak bayi rewel, namun ibu Rima suka melihat ke
kakanya terkait tindakan yang dilakukan, membawa ke ustad dibacakan doa.
2. Ibu Nina: tidak langsung bawa ke dokter, misal demam dikompres jika makin
tinggi baru ke dokter
3. Ibu Wiwit: jangan panik, berdoa, sering memberikan minum air putih, beri
vitamin, buah-buahan, kalau panas dikompres dulu, cek kondisi tubuh ada yang
memar tidak, melakukan pemijatan, mencari sumber referensi lain, jika dalam
jangka waktu 2-3 hari masih sakit baru dibawa ke rumah sakit.
4. Ibu Aulia: Sama seperti ibu wiwit, namun di cek terlebih dahulu apakah ada gejala
lain tidak, lebih focus terhadap apa yang diinginkan oleh anaknya. Selebihnya jika
susah diajak komunikasi tanyakan langsung ke dokter apa bisa hanya dengan
makan atau minum air yang banyak yang terpenting dengan full ASI dan makanan
bergizi.
5. Ibu Elis: Pasti ibu merasa was-was meskipun gak panik. Tapi dengan cara
dibalurin bawang dulu sebelum ke dokter. Kita harus tenang. Pertama-tama tapi
bawa ke dokter anak terlebih dahulu
6. Ibu Idah: Kalau pengalaman ibunya menggunakan obat herbal. Jika satu atau dua
hari masih sakit baru dibawa ke dokter.
7. Ibu Armelia: Gak terlalu percaya, namun sekedar menghargai saja. Tapi lebih
difokuskan ke segi kesehatan.
4. FAKTOR NILAI BUDAYA DAN GAYA HIDUP: “Apakah perawatan bayi ibu
sesuai dengan budaya Jawa Barat seperti memakai gurita atau koin?”
1. Ibu Rima: Memang disuruh menggunakan gurita atau koin tapi tidak diikuti,
namun tetap mengikuti dari kesehatan dan bidan saja.
2. Ibu Nina: Pernah sekali pakai gurita dibantu mertua, kalau koin gapernah. Kalau
pandemi pastikan batasi kunjungan orang kepada bayi, jika keluar rumah jaga
jarak, jika ga terpaksa keluar tidak keluar.
3. Ibu Wiwit: Untuk pemakaian gurita pernah beberapa kali selanjutnya bedong aja,
kalau koin tidak mengikuti. Perawatan pada masa pandemic memberikan asi
eksklusif selama 6 bulan selanjutnya MP Asi, rutin berjemur, rutin cuci tangan
sebelum interaksi dengan bayi, dijaga kebersihan rumah, menerapkan protokol
kesehatan.
4. Ibu Aulia: untuk tradisi-tradisi kepada bayi dari orang tua tidak terlalu berpikir
seperti itu, disikapi dengan dilihat terlebih dahulu apakah lebih baik atau
melanggar agama, lebih prefer ke kepercayaan sendiri. Kalau lagi pandemic lebih
baik gabawa anak keluar, tapi lebih baik di rumah aja supaya ga dipegang-pegang
orang karena anak punya privacy.
5. Ibu Elis: untuk tradisi beberapa saja yang saya ikuti, kita balik lagi ke tradisi itu
apa yang baik untuk kesehatan. Kalau pandemi lebih banyak diam dirumah.
6. Ibu Idah: Jarang keluar tapi tetap jemur, sering dirumah.
7. Ibu Armelia: Kalau gurita pernah sekali, kalau saat pandemic jarang banget buat
bawa anak keluar, dikurangi interaksi dengan bayinya, menjaga kebersihan rumah,
6. FAKTOR EKONOMI: “Apakah bayi ibu selama masa pandemi telah terpenuhi dari
segi makanannya? Makanannya apa saja?”
1. Ibu Rima: kemarin masih diberikan asi ekskusif saja karena baru 1 bulan, tapi MP
Asi 6 bulan.
2. Ibu Nina: Dilihat dari makanannya 4 sehat 5 sempurna pagi, siang, sore tapi kalau
lagi ga nafsu makan diganti cemilan
3. Ibu Wiwit: Kurang tau terpenuhi atau tidaknya, karena sudah MP Asi diperhatikan
nutrisi hariannya dari sayuran, vitamin, protein
4. Ibu Aulia: Menurut saya cukup karena grafik berat badan meningkat, dan gapilih-
pilih makanan untuk anak saya misal salmon, ikan, dan lain-lain. Karena
gadikasih vitamin jadi dikasih full ASI, buah-buahan, sayuran.
5. Ibu Idah: timbangan berat badan naik terus jadi makanannya sudah stabil
menggunakan sayuran, lauk pauk
6. Ibu Armelia: Sudah MPasi jadi gizi insyaAllah tercukupi, sudah pernah coba
pakai SUN,nestle tapi gacocok.