Professional Documents
Culture Documents
Skenario 2 Adjie
Skenario 2 Adjie
Efektivitas Pembelajaran
STEP 1
3. Uji Normalitas :
4. Uji T Berpasangan :
5. P – Value :
STEP 2
UJI T BERPASANGAN
ANALISA KASUS
A. VARIABEL DEPENDENT
B. VARIABEL INDEPENDENT
2 kelompok
1. 2 kelompok, tidak berpasangan
Untuk itu dibutuhkan beberapa data nilai ujian tulis di rentang 0-100
untuk mengukur variabel. Variabel nilai ujian tulis dinyatakan terdistribusi
normal. Uji T- berpasangan menunjukkan P-value = 0,021.
a) KATEGORIK / KUALITATIF
SKALA ORDINAL
Skala nominal adalah skala yang disusun berdasarkan
kategorinya, sebagai pembeda antara karakteristik yang satu dengan
yang lainnya. Ciri skala nominal: sederajat dan tidak mengandung
tingkatan, tidak mempunyai nol mutlak. Data yang dihasilkan dalam
bentuk kata-kata seperti pada contoh di bawah ini, sehingga uji
statistik yang digunakan adalah statistik non parametrik.
- Contoh:
Jenis kelamin : 1. Laki-laki, 2. Perempuan.
- Pekerjaan : 1. PNS/TNI/Polri, 2. Karyawan Swasta, 3.
Wiraswasta, 4. Buruh, 5. Lain-lain (sebutkan).
- Agama : 1. Islam, 2. Katolik, 3. Protestan, 4. Hindu, 5. Budha
SKALA ORDINAL
Contoh :
b) NUMERIK / KUANTITATIF
SKALA INTERVAL
Skala interval adalah skala yang memiliki jarak atau interval antara
satu data dengan data yang lain. Data yang dihasilkan dalam bentuk
angka, dengan besar interval atau jarak satu data dengan data yang
lainnya memiliki bobot nilai yang sama. Namun untuk skala interval
ini tidak memiliki nilai 0 (nol) mutlak, sebagai contoh bila temperatur
atau suhu 0 derajat celcius dikonversi ke Farenheit menjadi 32, maka
dengan demikian nilai nol tersebut dikatakan tidak mutlak.
Contoh:
- Suhu tubuh
- Tekanan darah
- Skor IQ
SKALA RESIKO
Skala rasio adalah skala yang memiliki nilai nol mutlak. Data yang
dihasilkan dalam bentuk angkasehingga uji statistik yang digunakan
yaitu uji statistik parametrik. Sebagai contoh umur; tidak memiliki
angka nol negatif karena seseorang tidak dapat berumur dibawah nol
tahun tapi harus diatas nol.
Contoh:
- Berat badan
- Tinggi badan
CONTOH :
PENELITI INGIN MENGADAKAN STUDI MENGENAI HUBUNGAN
ANTARA KEBIASAAN MINUM KOPI TERHADAP KEJADIAN
HIPERTENSI
- VARIABLE BEBAS : MINUM KOPI
- VARIABEL TERIKAT : HIPERTENSI
- VARIABEL PERANCU : MEROKOK
Uji Normalitas adalah sebuah uji yang dilakukan dengan tujuan untuk
menilai sebaran data pada sebuah kelompok data atau variabel, apakah sebaran
data tersebut berdistribusi normal ataukah tidak.
UJI NORMALITAS
a. Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah distribusi variabel
dependent untuk setiap nilai variabel independent tertentu berdistribusi
normal atau tidak.
b. Pengujian normalitas data menggunakan Test of normality Kolmogorov-
Smirnov dalam program SPSS.
c. Uji normalitas dengan metode analitik dibagi menjadi 2 berdasarkan jumlah
sample nya, yaitu:
Kolmogrof Smirnov, bila jumlah sample >50
Saphiro-wilk, bila jumlah sample nya ≤ 50
d. Dasar pengambilan keputusan bisa dilakukan berdasarkan probabilitas
(Asymtotic Significance), yaitu :
Jika normalitas > 0,05 maka distribusi normal
Jika normalitas < 0,05 maka distribusi tidak normal
P VALUE 0,021
• Nilai ujian tulis akhir metode pembelajaran luring selama 1 tahun pandemic
berbeda secara signifikan dibandingkan nilai ujian tulis akhir metode
pembelajaran tatap muka
Parametrik
Non- Parametrik
uji statistik?
Uji komparatif atau korelatif Komparatif -> jika var independen kategorik
Korelatif -> jika var independen numerik