You are on page 1of 9

Equilibrium: Jurnal Ekonomi-Manajemen-Akuntansi Volume 17, Nomor 1, April 2021. Hal.

1-9

ANTARA AKU, JODOHKU DAN AKUNTANSI


Selvia Eka Aristantia, Ade Irma Suryani Lating
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel
e-mail: selviaekaaristantia@gmail.com

ABSTRACT
Although accounting has an important role in married life, it turns out there are many
millennials who have never delved into the beauty of the ocean of marriage but are also interested in
studying accounting and its branches. It is not even taboo nowadays to consider accounting
knowledge or financial management capabilities possessed by a potential partner as one of the
criteria besides the other criteria that are dreamed of. Therefore, the author wanted to examine how
the meaning of accounting in building domestic life. Researchers used a phenomenological approach
in the search for meaning both explicit and implied.

Keywords : behavioral accounting; mental accounting; household accounting, phenomenological


approach

ABSTRAK
Meski akuntansi memiliki peran penting dalam kehidupan berumah tangga, ternyata banyak
generasi milenial yang belum pernah mendalami indahnya samudra pernikahan namun juga tertarik
untuk menekuni ilmu akuntansi dan cabang-cabangnya. Tidaklah tabu lagi untuk mempertimbangkan
pengetahuan akuntansi atau kemampuan manajemen keuangan yang dimiliki oleh calon mitra sebagai
salah satu kriteria disamping kriteria lain yang diimpikan. Oleh karena itu penulis ingin mengkaji
bagaimana pengertian akuntansi dalam membangun kehidupan rumah tangga. Peneliti menggunakan
pendekatan fenomenologis dalam mencari makna baik tersurat maupun tersirat.

Kata Kunci : akuntansi keperilakuan; mental accounting; household accounting, pendekatan


fenomenolog

PENDAHULUAN barang yang lebih murah dibandingkan dengan


Akuntansi sebagai bagian dari ilmu sosial toko B. Contoh lainnya adalah ketika kita lebih
merupakan ilmu aplikatif yang sarat nilai. Tidak memilih untuk membeli AC dengan watt yang
hanya deretan angka diatas buku besar. Tidak lebih kecil demi menghemat biaya listrik atau
hanya barisan nominal dalam laporan keuangan membuat keputusan untuk tidak menyalakan air
tanpa makna. Namun tanpa kita sadari, akuntansi terus menerus saat mencuci tangan ataupun saat
telah menjadi ilmu yang menjadi bagian penting mencuci piring demi menghemat tagihan air.
dari kehidupan kita. Sadar atau tidak dalam Sadar atau tidak kita telah menjadi praktisi dari
keseharian, kita telah menginternalisasi akuntansi disiplin ilmu akuntansi ini.
keperilakuan dalam beberapa aktivitas Akuntansi telah menjadi kebutuhan bagi
pengambilan keputusan. Akuntansi keperilakuan semua orang. Ya, semua orang. Baik yang tua
merupakan perilaku-perilaku yang membawa ataupun yang muda, yang kecil ataupun dewasa
individu dalam keputusan-keputusan akuntansi baik yang miskin maupun yang kaya. Masing-
ataupun sebaliknya yakni akuntansi membawa masing individu pasti pernah mengalami menjadi
individu kedalam perilaku-perilaku tertentu. praktisi akuntansi. Tidak harus dengan bekerja
Seringkali kita menempatkan posisi dalam menjadi akuntan ataupun menjadi mahasiswa
suatu pilihan yang membawa kita dalam akuntansi. Setidaknya kita pasti akan menjadi
keputusan-keputusan akuntansi. Contohnya adalah seorang akuntan untuk diri sendiri dan menjalani
ketika kita lebih memilih berbelanja di toko A kebiasaan-kebiasaan tertentu yang berbeda antara
yang berjarak 50meter lebih jauh dari rumah satu individu dengan individu yang lainnya hingga
daripada berbelanja di toko B yang lokasinya membentuk suatu mental accounting. Mental
lebih dekat. Alasannya karena di toko A menjual Accounting merupakan suatu keterampilan untuk

1
p-ISSN 1693-1378 Antara Aku, Jodohku dan Akuntansi (Selvia Eka Aristantin,
e-ISSN 2598-9952 Ade Irma Suryani Lating)

menalar logika yang digunakan oleh individu dan menjadi ‘melek’ akan masalah-masalah finansial.
rumah tangga dalam mengatur, mengevaluasi, dan Mempelajari ilmu akuntansi ini penting bukan
melacak kegiatan keuangan (Thaler, 1999). hanya sebagai bekal pengetahuan untuk pribadi
Individu dan rumah tangga merupakan bagian namun juga sebagai bekal dalam mengarungi
sistem terkecil dan paling sederhana dalam kehidupan rumah tangga. Seperti halnya
penerapan akuntansi. mempelajari manajemen budgeting dalam rumah
Di Indonesia, penelitian akuntansi mengenai tangga, menyusun arus kas dalam rumah tangga
household accounting atau penerapan akuntansi ataupun mempelajari investasi masa depan yang
dalam rumah tangga tergolong lebih sedikit berguna untuk menambah asset.
diminati dibandingkan dengan penelitian Akuntansi telah menjadi kebutuhan oleh
akuntansi dalam suatu corporate atau semua orang termasuk dalam lingkup kecil seperti
pemerintahan. Hal ini dapat dilihat dari jumlah rumah tangga. Sama halnya dengan tujuan
penelitian mengenai akuntansi rumah tangga yang akuntansi dalam perusahaan. Individu dan rumah
tidak begitu banyak dilakukan dibandingkan tangga juga memerlukan akuntansi untuk
dengan penelitian dalam lingkup yang lebih besar mencatat, meringkas, menganalisis dan
seperti akuntansi di suatu perusahaan. Padahal melaporkan hasil transaksi dan peristiwa
menurut peneliti, justru di lingkup terkecil inilah keuangan sehari-hari dalam format yang lebih
dapat dipelajari bagaimana terbentuknya akuntan sederhana. Individu dan rumah tangga
handal dan dapat pula tercermin nilai-nilai serta menggunakan akuntansi untuk melacak dimana
etika akuntan sesungguhnya dengan lebih natural uang mereka berada dan kemana uang mereka
karena terimplentasi dalam keseharian. pergi serta menjaga pengeluaran yang tidak
Pengetahuan mengenai akuntansi ataupun terkendali dan Akuntansi mental mendeskripsikan
pengelolaan keuangan saat ini bukan merupakan cara individu melakukan hal-hal tersebut
teori yang hanya dilahap untuk para akademisi berdasarkan alasan-alasan tertentu (Thaler,1999).
saja atau hanya merupakan suatu praktik yang Hal ini berlaku pula bagi individu yang belum
dapat diimplementasikan oleh para praktisi. Setiap memiliki pasangan (Jomblo) dalam berumah
individu dapat mengimplementasi akuntansi tangga pasti memiliki alasan-alasan tertentu dalam
dengan cara-cara tertentu yang dipahaminya dan mengambil keputusan-keputusan akuntansi.
sesuai dengan kebutuhannya. Teknologi yang Akuntansi mental dapat dipelajari dari
mumpuni saat ini juga menjadikan akses ilmu keseharian individu. Tidak ada yang sumber
pengetahuan lebih mudah untuk didapat oleh siapa pembelajaran yang setara dibandingkan dengan
saja dan dimana saja. Sehingga jika ada kemauan, mengamati perilaku dan menyimpulkan aturan.
setiap orang dapat mempelajari lintas disiplin ilmu Alasan utama untuk mempelajari akuntansi mental
diluar studi yang ditekuni. Apalagi di masa adalah untuk meningkatkan pemahaman kita
pandemi covid-19 seperti sekarang ini, banyak tentang psikologi pilihan. Bagaimana cara
sekali bertebaran seminar daring yang membahas seseorang mengambil keputusan-keputusan
berbagai macam bidang, salah satunya adalah akuntansi diantara pilihan-pilihan yang ada
pengetahuan mengenai akuntansi dan keuangan. (Thaler, 1999).
Melalui bermacam-macam media pembelajaran Rumah tangga harmonis dapat dibangun dari
menjadikan ilmu Akuntansi semakin eksis dan pengalaman dan pengetahuan dua manusia yang
dapat dipelajari oleh siapapun dan untuk berbeda yang dipersatukan dalam satu atap. Dari
keperluan masing-masing pribadi. satuan atap ini terlahir kokohnya nilai dan moral
Saat ini juga banyak media sosial yang individu yang dapat membentuk suatu bangsa.
memberikan konten-konten seputar akuntansi dan Dan dari satuan atap ini, akuntansi yang sarat nilai
keuangan seperti twitter dan Instagram. Hal ini dapat tercermin dalam kehidupan sehari-hari.
pun mendapat sambutan antusias dari warganet. Akuntansi memang tidak bebas pengaruhnya dari
Akun-akun tersebut banyak mengundang lingkungan bahkan sangat rentan terhadap watak
ketertarikan yang terbukti dengan banyaknya lingkungan (Suharsono, 2020). Akuntansi
pengikut sebesar puluhan juta yang dominan diibaratkan bagai pedang bermata dua. Akuntansi
merupakan kaum milenial. Hal tersebut dapat dibentuk oleh lingkungannya dan sekaligus
menjadikan generasi milenial saat ini menjadi dapat membentuk lingkungannya (Triyuwono,
lebih ‘aware’ terhadap permasalahan akuntansi 2006). Oleh karena itu, akuntansi dapat digunakan
dan keuangan sehingga tertarik untuk mempelajari untuk kebaikan maupun kejahatan dan dari
disiplin ilmu akuntansi lebih dalam dan akhirnya individu maupun dari lingkup terkecil seperti

2
Equilibrium: Jurnal Ekonomi-Manajemen-Akuntansi Volume 17, Nomor 1, April 2021. Hal. 1-9

rumah tangga, nilai akuntansi itu dapat terbentuk. pendekatan Fenomenologi Transendental.
Ilmu Akuntansi juga dapat diibaratkan bak Fenomenologi transsendental ini menegaskan
dewa eros atau dalam mitologi Yunani dipercaya keberadaan individu yang membedakan antara
sebagai dewa cinta, anak dari afrodit yakni dewa satu dengan yang lainnya karena pengalaman
kecantikan. Hal tersebut lantaran ilmu Akuntansi yang telah dialami oleh seorang individu akan
ini memiliki kekuatan yakni mampu membentuk persepsi, ingatan, ekspektasi dan
mempengaruhi hati dan pikiran manusia. imajinasi yang berbeda. Tujuan dari
Akuntansi dapat menguatkan cinta seorang Fenomenologi Transendental adalah untuk
manusia. Ada uang abang disayang. Namun memahami pengalaman individu dan bagaimana
Akuntansi juga dapat melemahkan cinta seorang individu tersebut memahami makna atas suatu hal
manusia bahkan menjerumuskan manusia dalam (Husserl, 2006). Meskipun peneliti mengambil
kekelaman. Tidak ada uang abang ditendang. informan dengan latar belakang yang berbeda,
Dalam kasus yang lebih ekstrim, akuntansi dapat fokus penelitian ini adalah tetap kepada pribadi
menyebabkan runtuhnya rumah tangga akibat individu tersebut. Sehingga peneliti dapat
perceraian (Jatmika, Lia dan Esti, 2018). Untuk memberi penjelasan antara satu informan dengan
menghindari hal-hal yang tidak diinginkan ini lah informan lainnya yang memiliki pengalaman-
salah satu hal yang membuat orang ikut pengalaman yang berbeda.
termotivasi dalam mempelajari disiplin ilmu Objek dari penelitian ini adalah fenomena
akuntansi. terkait akuntansi sebagai salah satu dasar
Meskipun ilmu akuntansi ini mempunyai penetapan kriteria jodoh untuk membangun
peran penting dalam kehidupan berumah tangga, kehidupan rumah tangga. Subjek dalam penelitian
ternyata banyak pula jomblo yang juga tertarik ini dipilih sebanyak 2 (Dua) informan. Menurut
untuk mempelajari ilmu akuntansi dan cabang- kamayanti (2017), Tugas dari seorang
cabangnya. Bahkan bukan hal yang tabu lagi di fenomenolog adalah mengupas “aku” yang
jaman sekarang untuk mempertimbangkan dengan sangat dalam jika fenomenologi benar-
pengetahuan akuntansi ataupun kemampuan benar dilakukan. Oleh karenanya, 10 (Sepuluh)
pengelolaan keuangan yang dimiliki oleh calon informan akan dirasa terlalu banyak. Untuk itu,
pasangan (jodoh) sebagai salah satu kriteria dalam penelitian in, peneliti berfokus pada 2
disamping bibit bebet bobot lain yang diimpikan. (Dua) informan yakni pria dan wanita yang
Hal ini menandakan setiap jomblo pun sadar atau berstatus jomblo dengan latar belakang akuntansi
tidak telah membawa mental accounting dalam dan non-akuntansi. Penelitian ini menggunakan
setiap kriteria pilihan jodohnya. Oleh karena itu, jenis data primer yang diperoleh dari wawancara
penulis ingin meneliti bagaimana makna semi-terstruktur. Wawancara semi-terstruktur
akuntansi dalam menetapkan kriteria jodoh untuk dipilih agar peneliti lebih fleksibel dalam
membangun kehidupan rumah tangga dengan memberikan daftar pertanyaan penelitian sehingga
menggunakan pendekatan fenomenologi dalam tercipta suasana kedekatan, dengan harapan
perjalanan pencarian makna baik yang tersurat informan dapat menjawab pertanyaan dengan
maupun yang tersirat. nyaman karena topik yang dibahas adalah masalah
sensitive yakni keuangan.
METODE PENELITIAN Wawancara dilakukan dengan media video
Untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan teleconference zoom dengan merekam video
penelitian, setiap penelitian akan memiliki jalan percakapan dengan informan mengingat adanya
pencarian yang tentu saja berbeda antara satu pembatasan tatap muka oleh pemerintah akibat
dengan yang lainnya. Dalam Penelitian ini, adanya pandemi covid-19. Sehingga peneliti
peneliti memilih metode penelitian kualitatif senantiasa tetap menjalankan protokol physical
dengan paradigma interpretif. Penelitian kualitatif distancing dengan tidak mengadakan pertemuan
tentunya tidak bertujuan untuk meng-generalisir terjadwal untuk wawancara antara peneliti dengan
sesuatu namun lebih kepada pendekatan individu para informan. Adanya perubahan mengenai cara
untuk memahami dan mendalami atas fenomena peneliti melakukan wawancara penelitian
yang terjadi. Dari konsep fenomena ini dapat menyesuaikan dengan kondisi dan perubahan
terdeskripsi pemaknaan atas pengalaman individu yang ada. Hal ini tentu tidak mengurangi kualitas
(Cresswell, 1998). Untuk membawa peneliti untuk wawancara antara peneliti dengan informan.
terlibat dan memasuki sudut pandang dari objek Justru kelebihannya, peneliti dapat menjangkau
yang diteliti, peneliti memilih untuk menggunakan informan yang tengah berada di luar kota.

3
p-ISSN 1693-1378 Antara Aku, Jodohku dan Akuntansi (Selvia Eka Aristantin,
e-ISSN 2598-9952 Ade Irma Suryani Lating)

Melakukan penelitian ini tentu saja menjadi nantinya pasti akan terus berkembang
sebuah pengalaman positif yang cukup menarik menyesuaikan dengan perubahan-perubahan yang
bagi peneliti untuk tetap produktif meneliti ada.
ditengah pandemi. Metode penelitian kualitatif

Tabel 1
Daftar Informan
Nama Jenis Background
No. Usia Status Domisili Pekerjaan
Informan* Kelamin Pendidikan
1 Tumi Perempuan 29 Lajang Magetan Mahasiswa Non-Akuntansi
Dosen
2 Mocha Laki-laki 28 Lajang Pasuruan Akuntansi
Akuntansi
Sumber: data diolah

Dalam penelitian fenomenologi menekankan Peneliti memilih dan memusatkan perhatian


pada subjektifitas dan pengungkapan dari terhadap transformasi data kasar yang diperoleh
pengalaman dengan beberapa komponen dari catatan-catatan kasar selama tahap
konseptual (Putra dan Kamayanti, 2013). Tahapan wawancara. Proses yang kedua ialah penyajian
fenomenologi berangkat dengan memetakan data setelah proses seleksi dan meringkas. Proses
noema dan noesis, bukan sekedar wawancara. terakhir yakni dilakukan penarikan kesimpulan
Noema dan noesis tersebut didapatkan dari hasil makna.
wawancara yang dianalisis lagi untuk menemukan
makna sesungguhnya. Jika dianalogikan,
fenomenologi seperti mengupas bawang. Setelah
dilakukan wawancara, terdapat beberapa tahapan
dalam penelitian fenomenologi transendental yang
akan peneliti lalui. Tahapan pertama adalah
epoche yang merupakan suatu proses
penangguhan penilaian yang dilakukan oleh
peneliti meskipun peneliti telah mendapat
prakonsepsi terhadap fenomena makna penetapan
pengetahuan akuntansi sebagai kriteria pasangan.
Tahapan kedua ialah reduksi fenomenologi.
Dalam tahapan ini, peneliti menangkap ungkapan
atau ekspresi yang dilakukan oleh subjek
penelitian.
Tahapan ketiga yang dilakukan oleh peneliti
adalah variasi imajinasi yakni peneliti mencari
makna dengan mengandalkan imajinasi peneliti.
Tujuan dari pemanfaatan imajinasi peneliti adalah
untuk menghasilkan deskripsi structural dari
sebuah pengalaman dan pada akhirnya peneliti
dapat menemukan makna murni yang dipengaruhi
oleh intuisi peneliti. Langkah terakhir adalah
sintesa makna. Dalam tahap ini, peneliti
membangun keseluruhan deskripsi dari sebuah
fenomena atau peristiwa yang terjadi (Husserl :
1983). Gambar 1
Setelah tahapan penelitian yang telah Model Penelitian Fenomenologi
disebutkan, peneliti juga melakukan triangulasi Sumber : Kuswarno, 2009:80
data yakni, yang pertama adalah reduksi data.

4
Equilibrium: Jurnal Ekonomi-Manajemen-Akuntansi Volume 17, Nomor 1, April 2021. Hal. 1-9

PEMBAHASAN mempelajari mengenai perhitungan uang yang


“Aku” dan “Akuntansi” berguna untuk mengetahui pemasukan dan
“Aku” sebagai individu yang berbeda telah pengeluaran kas dengan tujuan untuk
melalui pengalaman yang berbeda dalam memudahkan dalam kontrol keuangan baik bagi
membangun makna akuntansi. Proses pemberian individu maupun rumah tangga.
makna akuntansi dan cara mempraktikkan Selanjutnya, berdasarkan kesadaran Tumi
akuntansi juga berbeda. Berdasarkan kesadaran memaknai akuntansi dalam rumah tangga sebagai:
Tumi memaknai akuntansi sebagai :
“akuntansi penting apalagi untuk rumah tangga,
“Akuntansi yang aku pahami itu adalah ilmu buat ngitung dapetnya uangku berapa, untuk
yang mempelajari mengenai (perhitungan rumah tangga berapa, larinya uangku kemana,
uang)” karena rumah tangga lebih (kompleks) kan ya.”

Pernyataan awal (noema) Tumi sebagai Pernyataan awal (noema) Tumi memaknai
informan yang memiliki latar belakang non- akuntansi untuk rumah tangga sebagai alat rekam
akuntansi (Antropologi) memaknai akuntansi jejak yang berguna karena dalam akuntansi rumah
sebagai disiplin ilmu yang penuh angka dan tangga bersifat lebih kompleks. Pernyataan
melibatkan transaksi dengan satuan mata uang. berikutnya (Epoche) menyatakan bahwa
Namun, Tumi menyadari dalam pernyataan kekompleksan itu terjadi lantaran dari semula
berikutnya (epoche) bahwa betapa pentingnya hidup sendiri kemudian hidup bersama pasangan
akuntansi untuk diaplikasikan dalam keseharian yang merupakan “aku” yang berbeda.
individu ataupun dalam rumah tangga karena
setiap individu memiliki keuangan masing-masing “Kalau aku hidup sendiri kaya gini kan yaudah
dan dengan akuntansi, individu atau rumah tangga sih itu hidupku gitu meskipun cukup gak cukup
dapat memantau pemasukan dan pengeluaran ya risiko sendiri. Kalau rumah tangga kan kita
sehingga dapat mengontrolnya. hidup (berdua).”

“Akuntansi itu penting karena orang punya Pernyataan berikut menjadi noesis :
(keuangan masing-masing). mau itu “Belum lagi tambah lain lain lain pemasukan
perusahaan atau rumah tangga. Sedangkan berapa keluar berapa kan (harus jelas) ya”
pasti membutuhkan menghitung itu semua
(berapa pemasukan pengeluaran), biar lebih Intentional analysis menunjukkan bahwa
(ketauan) aja perginya uang itu kemana. sebagaimana pengalaman Tumi membentuk
makna akuntansi rumah tangga lebih kompleks
Selanjutnya, pernyataan kesadaran Tumi menjadi dibandingkan dengan pengaturan akuntansi untuk
Noesis yang muncul akibat pengalaman karena pribadi. Eidetic reduction dari studi
dan pada waktu dan tempat tertentu. fenomenologis dengan Tumi memaknai akuntansi
rumah tangga sebagai alat rekam jejak yang
“Aku menerapkan akuntansi dalam hidupku, membantu menyelesaikan masalah keuangan dan
aku kan hidup (ngekos) sendiri dimana aku kerumitannya sehingga dapat tercipta transparansi
(ngitung) keuanganku setiap bulannya, dalam rumah tangga.
gimana aku (ngatur) keuanganku kemana Beralih pada informan kedua yakni Mocha yang
perginya uangku selama ini, gimana uang dari merupakan informan dengan latar belakang
orang tua (bisa cukup) sebulan” Akuntansi, membuat pernyataan awal (noema)
dengan memaknai akuntansi sebagai kebutuhan
Intentional analysis menunjukkan bahwa hidup sehari-hari. Dalam pernyataan berikutnya
sebagaimana pengalaman Tumi sebagai anak (epoche). Mocha menyatakan bahwa akuntansi
rantauan yang harus hidup sendiri membantu berguna dalam penentu dalam pengambilan
membentuk makna akuntansi dengan keputusan dalam kehidupan sehari-hari. Noesis
mempraktikkan akuntansi dalam kesehariannya dari pernyataan Mocha adalah bahwa selama ini
untuk menata kebutuhan hidup selama periode kita hidup berdampingan dengan Akuntansi.
waktu tertentu. Eidetic reduction dari studi
fenomenologis dengan Tumi adalah Tumi “Akuntansi itu berlaku di kehidupan (sehari-
memaknai akuntansi sebagai ilmu yang hari).” (noema)

5
p-ISSN 1693-1378 Antara Aku, Jodohku dan Akuntansi (Selvia Eka Aristantin,
e-ISSN 2598-9952 Ade Irma Suryani Lating)

“Dalam (mengambil keputusan) harus hitungan keuangan, lah nanti kalau misal aku
menimbang baik buruknya bagi diri kita. Nah cari pasangan yang sama-sama… hmmm
itu termasuk salah satu perilaku akuntansi.” (memutar mata) menghabiskan uang yang
(epoche) nggak tau kemana kan itu…suatu hal yg
(mengerikan). Banyak keluarga yang hancur
“Akuntansi itu penting karena setelah saya karena ekonominya (nggak bagus) dan
dalami ternyata selama ini yang kita lakukan mungkin itu karena pengaturan akuntansi
sehari-hari mulai kecil sampai dengan yang jelek juga.”(noesis)
dewasa sebenernya ada akuntansinya. Tidak
selalu menghitung dalam berupa angka, bisa Intentional analysis menunjukkan bahwa
juga berupa opsi”(noesis). sebagaimana pengalaman Tumi membentuk
makna akuntansi lebih dalam dengan membaurkan
Intentional analysis menunjukkan bahwa wujudnya dalam kriteria pasangan lantaran ia
sebagaimana pengalaman Mocha membentuk menyadari kurangnya kemampuan dan
makna akuntansi yang diinternalisasi dalam wawasannya dalam menghitung. Eidetic reduction
keseharian. Eidetic reduction dari studi dari studi fenomenologis dengan Tumi memaknai
fenomenologis dengan Mocha adalah Mocha akuntansi sebagai tolak ukur kriteria pasangan
memaknai Akuntansi sebagai alat bantu dalam sebagai partner untuk bekerjasama sehingga dapat
pengambilan keputusan sepanjang kita hidup menghindari ‘rasa takut’ akan kegagalan dalam
mulai dari kecil hingga dewasa. berumah tangga. Selain itu, Tumi
Dari pemaknaan yang telah didapat, dapat mengimajinasikan bahwa suaminya kelak adalah
dipahami bahwa sudut pandang dalam pemaknaan kepala rumah tangga yang juga akan memimpin
akuntansi berbeda sesuai dengan kebutuhan dan mengatur keuangan bersama, sehingga
masing-masing individu yang memiliki pengetahuan akan akuntansi itu menjadi penting
pengalaman berbeda. Dalam hal ini, Tumi sebagai untuk dijadikan ‘patokan’ sebagai kriteria calon
lulusan disiplin ilmu Antropologi memiliki suami.
pandangan pemaknaan yang berbeda dari Mocha
yang memiliki latar belakang Pendidikan “Kalau misal ada cowok gak punya duit, dan
Akuntansi. Tumi memaknai akuntansi sebagai alat dia gabisa ngatur itu kan dia itu aduh pantas
bantu rekam jejak dalam mengontrol keuangan, untuk ditinggalkan..kalau misal dia punya tapi
sementara Mocha memandang akuntansi secara dia gak karuan boros juga enggak deh
berbeda, yakni sebagai alat bantu dalam kayaknya,, karena yaaa ngatur duit sendiri aja
pengambilan keputusan sehari-hari. gabisa gimana ngatur duit Bersama nanti kita
jadi bangkrut bersama…jadi penting banget
kriteria itu”
Jodohku dan Akuntansi
Dalam pernyataan Tumi mengenai kriteria Pemaknaan tumi dalam menetapkan
pasangan, dengan kesadarannya membentuk kemampuan Akuntansi sebagai salah satu kriteria
pemaknaan bahwa : pasangan tersebut dibentuk atas persepsi atas
pengalaman serta persepsi bagaimana ia melihat
“Nanti pasanganku (minimal harus tau) cara lingkungan sekitarnya. Temuan ini mendukung
(mengatur keuangan) lah.. tau berapa pernyataan Triyuwono (2006) bahwa Akuntansi
(pemasukan) dia, tau (estimasi) berapa dapat dibentuk oleh lingkungannya dan sekaligus
(pengeluaran) dia setiap bulannya, harus tau dapat membentuk lingkungannya. Berikut
dikit-dikit cara ngitung duit, keuangan dsb.” pernyataan-pernyataan Tumi yang penulis rasakan
(noema) sebagai persepsi Tumi melihat lingkungannya.

“Rumah tangga itu sistem ekonomi terkecil, Pengalaman A :


disitu ada (perputaran ekonomi, pemasukan, “Ada temenku yang dia sama-sama kerja nih
pengeluaran) dsb kalau sama-sama nggak tau ya.. tapi kenapa kok bisa nggak cukup
ngitungnya terus gimana.. nanti kalau sama- sebulan? nggak cukup itu kemana gitu kan?
sama (gagal) di ekonominya ya susah…” Berarti dia gagal mengatur keuangan
(epoche) keluarganya. Tapi ada juga yang biasa aja
“Masalahnya ya aku aja lemah dalam standar penghasilannya, tapi kok mereka bisa

6
Equilibrium: Jurnal Ekonomi-Manajemen-Akuntansi Volume 17, Nomor 1, April 2021. Hal. 1-9

sampek cepet beli rumah, cepet beli mobil, bibirnya lebar yang satu bibirnya tipis itu kan
ekonominya stabil, gak mewah-mewah banget (costnya lebih besar yang lebar) karena mau
tapi kan cukup stabil berarti kan mereka pinter gak mau gincunya lebih mahal. Terdengar
ngatur duitnya itu kan” lucu tapi bener juga karena itu kehidupan
nyata”(noesis)
Pengalaman B
“Kalau pas masa pandemi ini temenku cerita Intentional analysis menunjukkan bahwa
bisnisnya ada yang kacau gak karuan dia gak sebagaimana pengalaman Mocha membentuk
punya simpenan disaat terkena kayak gini dia makna akuntansi lebih dalam yaitu dengan
akhirnya kelabakan. Kayak gitu (kemampuan mengimplikasikan “mental accounting” dalam
dalam akuntansi dan mengatur keuangan) menetapkan kriteria calon istri. Eidetic reduction
keliatan di situasi kayak gini ..” dari studi fenomenologis dengan Mocha
memaknai akuntansi sebagai tolak ukur kriteria
Pengalaman C dalam menetapkan calon istri sebagai hal yang
“Tetangga sekitarku ada yang jadi TKI dia gagal realistis untuk menghitung dan mengatur demi
mengelola keuangannya. Dia keluar negeri menetapkan rencana masa depan. Dengan rencana
dapat uang banyak (kemudian ditransfer ke tersebut, Mocha juga menyamakan gaya hidup
suaminya di rumah). Tapi dirumah suaminya yg pengeluaran pasangan dengan standartnya untuk
ditinggal ini gak pinter ngelola keuangan mencapai kebahagiaan.
otomatis pas dia balik lagi ke Indonesia gak ada
apa-apa. Habis..berasa sia-sia bertahun-tahun “Hal kecil lainnya seperti (gaya hidup). Banyak
keluar negeri gak ada hasilnya” cewek yang suka Boba (noema). Oh yaallah
kalok misal dia konsumsinya kayak gini ya kau
Beralih pada informan kedua yakni Mocha mau gimana ya... Karena (trend) mungkin
yang merupakan informan dengan latar belakang ya..tapi gak semua wanita kayak gitu cuman
Akuntansi, ia membuat pernyataan awal (noema) kebanyakan (epoche). Nah disitu gunanya
bahwa dalam membangun rumah tangga perlu akuntansi….harus bisa (memilah) poin-poin
ditetapkan kriteria tentang pasangan dan tentu mana yg menurut anda krusial dan memang
ilmu akuntansi diperlukan sebagai bagian dalam benar-benar harus gakboleh (dibeli) iya ini
pengambil keputusan. gaboleh gabisa aku kl gitu.. mana yang lebih
cocok buat kamu..sejauh mana kamu bisa
“Dalam membangun rumah tangga kedepan mnerima kekurangan dia….”(noesis).
penting sekali (menetapkan kriteria itu)
apalagi di jaman sekarang harga rumah gabisa Intentional analysis menunjukkan bahwa
disebut nah kita harus pinter memanage kalau sebagaimana pengalaman Mocha dalam
enggak gabisa punyak rumah beneran.” bersosialisasi, membentuk makna akuntansi lebih
(noema) dalam yaitu dengan mengimplikasikan “mental
accounting” dalam menetapkan kriteria calon istri.
“Belajar akuntansi dalam memilih pasangan Eidetic reduction dari studi fenomenologis dengan
itu realistis karena tiap hari kita harus Mocha memaknai gaya hidup sebagai hal yang
menghitung, menghitung dan menghitung. harus diperhitungkan dalam Akuntansi. Tren dapat
Apalagi di masa seperti ini… nanti kita itu mengkredit harta. Sehingga Akuntansi berguna
udah harus planning. Nanti kalau pasanganku untuk menetapkan apa yang menjadi skala
ini nanti (gaya hidupnya) kayak gini. Misal prioritas dalam membuat keputusan. Sehingga,
dia suka ngafe nah mau gak mau saya kan dengan begitu, Mocha merasa menjalani hidup
harus ikut ngafe, nggak bisa tiba-tiba aku dengan baik dan nyaman. Sebagaimana
nyuruh dia ayo dong nggak usah ngafe. informan pertama, Mocha juga mendapatkan
Yaudah aku ngafe sendiri aja. Yg ada nanti persepsi atas pengalaman yang telah dilalui
baru berapa bulan cerai dong nah itu kan harus tentang apa yang ia lihat, dengar dan rasakan
juga dipikirkan. Baru kemudian kita timbang dalam hidupnya. Berikut pernyataan dari
lebih banyak baiknya atau tidak.” (epoche) informan.
“Saya jadi inget kata dosen saya waktu kelas
akmen (akuntansi manajemen) kalian misal Pengalaman A
punya pacar pilihannya ada dua yang satu “Contohnya saja ibu saya. Saya jadi cerita nih ya

7
p-ISSN 1693-1378 Antara Aku, Jodohku dan Akuntansi (Selvia Eka Aristantin,
e-ISSN 2598-9952 Ade Irma Suryani Lating)

ibu saya dulu itu lulusannya SMP dan itu kalau Aku, Jodohku dan Akuntansi
belanja itu udah diamplopi satu-satu dijatah “Aku” sebagai simbol dari penekanan
tiap hari gakboleh lebih dari itu… itukan fenomenologi dengan kecenderungan melihat dari
sebenarnya udah akuntansi..akuntansi sisi “aku” dalam memaknai sesuatu. “Aku” dalam
budgeting.. Kalau diamplop itu udah habis itu memilih “Jodohku” melibatkan unsur “Akuntansi”
yaudah gakboleh. Nanti kalau pake amplop yang terpatri dalam pikiran dan hatiku. Dibayangi
selanjutnya ya besok gak makan.” dengan pengalaman masalalu “Aku”. Menjadikan
Skeptitisme timbul dan meleburkan Mental
Selanjutnya, Mocha juga menyatakan bahwa ia Accounting dalam pilihan “Aku”.
tidak menyukai wanita yang suka keluyuran dalam
noema nya lantaran hal tersebut akan membuat ia Akuntansi dimaknai sebagai ilmu yang
mengeluarkan uang (epoche). Mocha mempelajari mengenai perhitungan uang.
mengibaratkan seperti dalam Teori Bad Debt Akuntansi penting dipelajari untuk mengetahui
Expense dalam memilih pasangan (noesis). darimana asalnya pemasukan dan kemana
perginya pengeluaran kas dengan tujuan untuk
“Nggak suka cewek yang keluyuran..karena memudahkan kontrol dalam keuangan baik bagi
keluyuran itu bikin belanja..karena saya sendiri individu maupun rumah tangga. Akuntansi dalam
kan rumahan.. bu selvi baru kluar rumah aja rumah tangga dimaknai sebagai alat rekam jejak
pasti uda kluar duit..starter motor aja itu uda yang membantu menyelesaikan masalah keuangan
kluar duit itu…” (noema) dan kerumitannya sehingga dapat tercipta
transparansi dalam rumah tangga. Transparansi
“Misal aku ke tepe ah aku gak beli apa-apa. keuangan dalam rumah tangga diperlukan untuk
Cuma beli cinca*statio* kayak jaman-jaman menjaga keharmonisan dalam rumah tangga.
kuliah…tapi dari situ sebenernya udah banyak Rumah tangga terdiri dari sepasang suami dan istri
biaya yang timbul. Kamu parkirnya berapa yang memiliki dua kepala dan pemikiran yang
kamu bensinnya berapa blom lagi kalau berbeda. Memiliki kebutuhan dan kepentingan
diajakin temenmu ada diskonan ayok yang berbeda. Oleh karenanya diperlukan
joinan..gitu…..tapi saya belum punya rencana transparansi dalam pengelolaan keuangan atau
mengatur pembagian penghasilan.. tapi yang dalam pengaturan pencatatan akuntansi rumah
jelas saya akan ngomongin itu sebelum tangga.
menikah gak mau beli kucing dalam Demi mewujudkan pengelolaan keuangan atau
karung…meskipun..ada yang bilang sebaik- akuntansi rumah tangga yang baik, diperlukan
baiknya pasanganmu bakal kelihatan kalau uda suatu tolak ukur, yakni pasangan itu sendiri.
menikah ya.” (epoche). Pasangan yang memiliki pengetahuan akuntansi,
memiliki wawasan akuntansi, serta mampu
“Gini ya..Kalau pake prinsip akuntansi lebih ke berkolaborasi dalam mewujudkan akuntansi yang
kayak yaudah siap-siap nanti bakal ada baik dalam rumah tangga. Makna akuntansi disini
zonknya pasti kayak kalau di akuntansi sebagai tolak ukur kriteria pasangan sebagai
prinsipnya bad debt expense.. ja di oh yaudah partner untuk bekerjasama sehingga dapat
aku emang udah ngira kok bakal ada kejadian menghindari ‘rasa takut’ akan kegagalan dalam
kayak gini..jadi sakit hatinya itu bakal separo berumah tangga. Selain itu, Kepala rumah tangga
..” (noesis). memiliki peran yang kompleks. Kepala rumah
tangga akan memimpin, mencari serta mengatur
Intentional analysis menunjukkan bahwa keuangan bersama, sehingga pengetahuan akan
sebagaimana Mocha dalam membentuk makna akuntansi itu menjadi penting untuk dijadikan
akuntansi lebih dalam didasari dengan ‘patokan’ sebagai kriteria calon pasangan.
pengalaman bersosialisasi, gaya hidup dan tren
dalam menetapkan kriteria calon istri. Eidetic Akuntansi juga dimaknai sebagai alat bantu dalam
reduction dari studi fenomenologis dengan Mocha pengambilan keputusan. Bukan hanya keputusan
memaknai penerapan akuntansi sebagai aktualisasi dalam ukuran angka ataupun nominal, namun
dari teori Bad debt expense dalam memilih calon dalam bentuk opsi. Pilihan-pilahan yang datang di
istri agar dapat menghindari membeli kucing sepanjang hidup mulai dari kecil hingga dewasa.
dalam karung. Akuntansi dimaknai sebagai tolak ukur realistis
dalam menetapkan kriteria teman hidup.

8
Equilibrium: Jurnal Ekonomi-Manajemen-Akuntansi Volume 17, Nomor 1, April 2021. Hal. 1-9

Merupakan hal yang realistis untuk mempelajari pengambilan keputusan sehari-hari. Kemajuan
dan mengerti akuntansi untuk belajar menghitung teknologi dan berkembangnya social media
dan mengatur dan menetapkan rencana masa menjadikan ilmu akuntansi semakin menarik
depan. Dengan rencana tersebut, seseorang dapat untuk dipelajari berbagai kalangan terutama
memperkirakan pengeluaran, menemukan generasi milenial. Anak muda semakin ‘aware’
pasangan dan memasang gaya hidup yang sesuai dengan masalah keuangan, bahkan memaknai
dengan standart pendapatan untuk mencapai Ilmu Akuntansi sebagai tolak ukur kriteria yang
kebahagiaan. Gaya hidup merupakan salah satu dalam memilih jodoh untuk membentuk rumah
hal yang harus diperhitungkan dalam Akuntansi. tangga yang harmonis. Akuntansi dimaknai
Gaya hidup dapat dipengaruhi oleh Tren. Oleh sebagai bentuk dari skala prioritas dan aktualisasi
karena itu, Tren dapat mengkredit harta dan jika mental accounting dengan penerapan bad debt
terus menerus dilakukan tanpa perhitungan, bukan expense dalam memilih jodoh “Aku”.
mustahil akan menggerus kekayaan. Sehingga
dalam memilih teman hidup yang mengerti Keterbatasan Dan Rekomendasi Untuk
tentang ilmu akuntansi memberi standar untuk Penelitian Selanjutnya
menyamakan kebiasaan dan gaya hidup sehingga Penelitian dilakukan saat pandemic Covid-19
mendapatkan ketenangan dalam mengarungi sehingga terdapat keterbatasan dalam tatap muka
bahtera rumah tangga. Akuntansi dimaknai antara peneliti dengan informan, namun hal ini
sebagai bentuk dari skala prioritas dalam membuat tidak mengurangi kualitas dalam hasil penelitian.
keputusan. Sehingga, dengannya dapat menjalani Disarankan untuk penelitian selanjutnya agar
hidup dengan baik dan nyaman. dapat memperbanyak varian dari informan serta
Salah satu responden bahkan melakukan dapat mengaitkan dengan bidang studi lain misal
aktualisasi mental accounting dengan menerapkan psikologi atau agama. Sehingga, dengan adanya
teori Bad debt expense dalam memilih jodoh agar multiparadigma khasanah ilmu pengetahuan
dapat menghindari membeli kucing dalam karung. akuntansi dapat semakin luas dan berkembang.
Bad debt expense merupakan piutang yang
disangsikan atau diragukan penerimaannya DAFTAR PUSTAKA
karena kegagalan usaha atau memang Husserl, E. (1983). Ideas Pertaining to a Pure
merupakan suatu kesengajaan debitur tidak Phenomenology and to a Phenomenological
membayarnya. Untung menghindari rugi Philosophy, First Book. Fred Kersten (The
Hague:Martinus Nijhoff, 1983), 146.
berlebihan, seseorang dapat mengalokasikan Jatmika, Lia dan Esti (2018). Refleksi Nilai
piutang untuk berjaga-jaga jika debitur tidak Filosofis Cinta Ditinjau Dari Sudut
membayar. Sama halnya dalam memilih Pandang Akuntansi Sebagai Pencegahan
jodoh. Jangan sampai membeli sesuatu tanpa Kasus Perceraian Sejak Dini. Seminar
melihat barangnya. Jangan sampai memilih jodoh Nasional Pendidikan
tanpa mengenalnya. Jangan sampai Memilih calon Kamayanti, Ari. (2017). Metodologi Penelitian
pasangan tanpa menyatukan persepsi keuangan Kualitatif Akuntansi. Jakarta:Yayasan
sebelum menikah. Meskipun setiap manusia Rumah Peneleh
terdapat kekurangan, dengan menetapkan kriteria Kuswarno, E. (2009). Fenomenologi, Konsepsi,
tersebut. Setidaknya kita berjaga-jaga agar Pedoman dan Contoh Penelitian . Widya
terhindar dari kegagalan dalam berumahtangga. Padjadjaran. Bandung.
Suharsono dan Iwan (2020). Akuntansi Utang.
PENUTUP Malang : Penerbit Peneleh
Kesimpulan Triyuwono (2006). Akuntansi Syariah : Perspektif
Dari hasil yang diperoleh dari penelitian ini Methodologi dan Teori. Jakarta:PT Raja
dapat disimpulkan bahwa Akuntansi dimaknai Grafindo Persada.
sebagai alat bantu rekam jejak dalam mengontrol
keuangan sekaligus sebagai alat dalam

You might also like