Professional Documents
Culture Documents
HASIL KAJIAN
Ruang IGD RSI Hj Siti Muniroh dipimpin oleh kepala Instalasi IGD
dan Kepala Ruangan serta dibantu 4 PJ, yang terdiri dari Sie Alkes, Sie
Non Alkes, Sie Inventaris Obat, Sie Rujukan, dan Sie K.3.
Visi dan Misi ruang IGD mengikuti Visi dan Misi RSI Hj Siti
Muniroh yang memiliki visi dan misi sebagai berikut :
Komite Bidang
keperawat Kepala Instalasi IGD Keperawat
an dr.H Yopy Firdaus an
Kepala Ruangan
Syamsul Rizal, AMK
SIE RUJUKAN
SIE NON ALKES Ghalih Firmansyah, Amd.Kep
Yuyun Andraeni, Amd.Kep
Rifki Fauzi, Amd.Kep
WC R. R.
DOKTER PERAW
AT
N
SP0EL
S
R.FARMASI
HOEK R. TINDAKAN
No Penyakit Jumlah
Nov Des Jan Jumlah
1 Vulnus Laceratum 12 21 19 52
2 Observasi Febris 10 8 15 38
3 Thypoid Fever 9 - 4 13
4 Dhyspepsia 6 8 10 24
5 Colic abdomen 5 - - 5
6 Cedera Kepala Ringan 7 2 3 12
7 Ispa 3 - - 3
8 Kejang Demam 3 8 3 14
Sederhana
9 Vertigo Central 3 - - 3
10 Anemia 3 2 2 7
11 GEA - 9 6 15
12 Asma Bronciale - 2 - 2
13 Osteoarthitis - 2 - 2
14 Stroke infark - - 3 3
Total 61 62 65 188
RSI Hj Siti Muniroh ini menerima siswa dan mahasiswa yang sedang
menjalankan praktek belajar lapangan dari institute pendidikan di bidang
kesehatan salah satunya program studi Ners dari universitas Bhakti
Kencana Tasikmalaya.
Tabel 2.4
3. Unsur 5M
a. Ketenagaan / Mean (Kualitas dan Kuantitas)
Tabel 2.7
Perhitungan kebutuhan perawat hari selasa (22 Maret 2022)
Tabel 2.9
Perhitungan kebutuhan perawat hari Kamis (24 maret 2022)
Sumber:
Karaktristik Dines Dines Perawat di
observasi
ruangan
pasien
Pasien Pagi siang Malam Pagi siang malam
Minimal 1x0,1 1x0,14 0 2 2 2
7 (0,14)
(0,17)
Jumlah 0,17 0,14 0 2 2 2
(1) (1)
Tabel 2.10
Nilai Rata-Rata Kebutuhan Perawat Dan Jumlah Dinas Perawat
Menurut Gillies
A x B x 365
Tenaga perawat (TP) =
365−C x jam kerja/ hari
Keterangan :
A = jam perawatan /24 jam waktu perawatan yang dibutuhkan
B = sensus harian BOR x jumlah tempat tidur
C = jumlah hari libur
365 = jumlah hari kerja selama setahun
TP = 2 /24 x 4 x365 = 2920 = 1,67 = 2
325-76 x 7 jam 1743
Menentukan jam keperawatan yang dibutuhkan klien perhari, yaitu:
Kebutuhan perawatan langsung setiap pasien adalah 4 jam/hari,
sedangkan untuk
a) Keperawatan Mandiri 2 pasien 2 x 2 jam = 4 jam
b) Keperawatan Parsial 0 pasien = -
c) Keperawatan Total 0 orang = -
Jumlah 4 Jam
d) Keperawatan tidak langsung 2 x 1 jam = 2 jam
e) Penyuluhan kesehatan 2 x 0,25 = 0,5 jam
Jumlah 6,5 Jam
Total jumlah secara keseluruhan adalah 6,5 jam
Tabel 2.11
Distribusi BOR pasien di Ruangan Instalasi Gawat Darurat RSI
Hj. Siti Muniroh Kota Tasikmalaya
Tabel 2.12
Tenaga perawat berdasarkan tingkat pendidikan
1 D3 Keperawatan 8 100%
Jumlah 8 100%
Jumlah 8 100%
b. Money
Tabel 2.14
Jenis
No Bulan Total
pembayaran
Tabel 2.16
No Bulan Total
1 Januari 750,000
2 Februari 1,850,000
3 Maret 2,000,000
4 April 2,150,000
5 Mei 4,050,000
6 Juni 600,000
7 Juli 1,560,000
8 Agustus 2,400,000
9 September 1,100,000
10 Oktober 2,350,000
11 November 3,250,000
12 Desember 3,800,000
Jumlah 25,860,000
c. Material / machines
Tabel 2.17
Di ruangan Keadaan KE
No Sarana dan Prasarana
Ada Tdk Layak Tdk T.
1. Nurse station √ √
2. Meja dan Kursi √ √
3. Alat tulis kerja √ √
4. Tempat istirahat perawat √ √
5. Tempat istirahat dokter √ √
6. Mushola √ √
7. Kamar ganti perawat √ √
8. Telepon ruangan √ √
10. Ruang kepala ruangan √ √
11. Wastafel √ √
12. Loker perawat √ √
13. Lemari dokumentasi
√ √
keperawatan
Tabel 2.18
Tabel 2.19
d. Metode
Method adalah suatu cara yang dikehendaki perusahaan atau
Lembaga dalam menjalankan manajemennya. Setiap perusahaan
tentunya memiliki metode yang berbeda, semakin bagus metode yang
digunakan maka akan semakin bagus pula, proses pengelolaan
perusahaan tersebut. Untuk mendapatkan metode yang tepat maka kita
harus memiliki kemampuan dalam memahami permasalahan serta
kebutuhan perusahaan. (Susanti, 2018)
Menurut Nursalam (2014) Pengkajian method berisi tentang
pengkajian metode suatu ruangan dalam memberikan asuhan
keperawatan pada pasien, mulai dari pasien masuk hingga pasien
pulang. Yang dibahas dalam method yaitu mulai dari model MAKP
(Metode Asuhan Keperawatan Profesional), timbang terima,
sentralisasi obat penerimaan pasien baru, Discharge Planing, supervise
dan ronde keperawatan (Rachmania, 2019)
Standar praktek keperawatan adalah norma atau penegasan tentang
mutu pekerjaan seorang perawat yang dianggap baik, tepat, dan benar,
yang dirumuskan sebagai pedoman pemberian asuhan keperawatan
serta sebagai tolak ukur dalam penilaian penampilan kerja seorang
perawat (Nursalam, 2002). Menurut Gillies (1994), Standar Asuhan
Keperawatan mempunyai tiga tujuan, yaitu:
Meningkatkan mutu asuhan keperawatan dengan
memusatkan upaya meningkatkan motivasi perawat
terhadap pencapaian tujuan.
Mengurangi biaya asuhan keperawatan dengan
mengurangi kegiatan asuhan keperawatan yang tidak
penting.
Memberikan landasan untuk menentukan kelalaian
keperawatan dengan mengantisipasi suatu hasil yang
tidak memenuhi standar asuhan keperawatan serta
menentukan bahwa kegaggalan dari perawat untuk
memenuhi standar, membahayakan pasien.
Prosedur :
e. Market
C. Unsur Proses
1. Proses Asuhan Keperawatan
1) Pengorganisasian
2) Staffing
4) Controling/pengontrolan
audit hasil adalah audit produk kerja yangdapat berupa kondisi pasien,
kondisi SDM, atau indicator mutu. Kondisi pasien dapat berupa keberhasilan
pasien dan kepuasan. Kondisi SDM dapat berupa efektivitas dan efisiensi serta
kepuasan. Untuk indicator mutu umum dapat berupa BOR, aLOS, TOI, angka
infeksi nasokomial dan angka decubitus.
Tabel 2.20
BOR
1. Ada 10 100%
2 Tidak - -
Jumlah 10 100%