You are on page 1of 15

MAKALAH

NILAI, NORMA KONSTITUSIONAL, DAN UUD

Disusun oleh : Ahmad Adi Pangaribawan (211420000533), Muhammad Rizky Nofandra


(211420000527), Lailiya Listiyaningrum (211420000542), Nadia Silfana (211420000513),
Rokhimah (211420000510)

Latar belakang
Indonesia adalah Negara yang menganut hukum, baik hukum tersirat maupun hokum
tersurat. Terbukti dengan UUD 1945 yang telah dibuat oleh para proklamator kita. Namun
seolah-olah masyarakat kita yaitu masyarakat Indonesia tidak menghiraukan bahkan tidak
menganggap adanya UUD 1945. Padahal kita ketahui bahwa UUD 1945 adalan aturan yang
harus kita patuhi, baik didalamnya terdapat aturan norma, tingkah laku, dan lain sebagainya1.

Konstitusi adalah segala peraturan dasar mengenai tata cara ketatanegaraan dan UUD
(Undang-Undang Dasar ) suatu Negara. Terbentuknya suatu Negara tidak dapat dipisahkan
dari adanya konstitusional yang mendasarinya. Di Negara Republik Indonesai, konstitusi
yang di pakai adalah konstitusi UUD 1945 yang merupakan dasar dari segala dasar peraturan
yang ada di Indonesia. Hal tersebut sudah menjadi kesepakatan awala bagi masyarakat
Indonesia dalam berperilaku,bernorma, dan bertanah air. Kesepakatan ini bertujuan untuk
terciptanya cita-cita bangsa yaitu the rule of law yang merupakan landasan bagi kita dalam
bertata Negara. UUD menjadi pedoman dasar bagi Bangsa Indonesia demi terwujudnya
konstitusional Negara.

Adanya UUD 1945 dari dahulu hingga sekarang yang telah di tetapkan dan tidak
boleh mengalami perubahan, ternyata sekarang ini sudah mengalami perubahan.2 Perubahan
ini bertujuan supaya bangsa Indonesia tidak ketinggalan zaman. Perubahan ini juga bertujuan
untuk penataan ulang kehidupan dalam berbangsa dan bernegara. Atau bisa dikatakan
perubahan ini demi terlaksananya cita-cita bersama yang diabadikan dalam konteks peraturan
dasar konstitusional. Perubahan konstitusi ini memungkinkan juga adanya perubahan pada
sitem dan keadaan Negara yang otoritarianisme menjadi Negara yang berdemokratisme
dengan bantuan lembaga Negara yang ada.

1 r. Drs. Ismail, M.Si, Dra. Sri Hartati, M. Si, 2020, Pendidikan Kewarganegaraan, (Jawa Timur: CV. PENERBIT QIARA MEDIA), Hlm.66

2 Aco Agus, Andi, 2016, Integrasi Nasional Sebagai Salah Satu Parameter Persatuan dan Kesatuan Bangsa Negara Republik IndonesiaJurnal Sosialisasi 3 (3), 19-27,

Hlm.24
Dengan demikian perubahan konstitusi ini tidaklah bisa dianggap sepele. Pengetahuan
baik secara materi maupun non materi mengenai Undang –undang Dasar 1945 yang harus
kita pelajari baik dari bangku Sekolah Dasar hingga keatas. Kita ketahui bahwa pengetahuan
mengenai Undang-Undang Dasar 1945 ini sangat penting dan sangatlah bermanfaat bagi kita
semua. Apalagi kita sebagai penerus bangsa yang nantinya akan menggantikan para petinggi-
ptinggi Negara haruslah sadar akan tugas kita sebagai pengganti mereka. Hal ini menjadi
suatu pertimbangan bagi generasi muda agar terciptaya ngera yang demokratis. Realitas yang
ada memanglah sudah menunjukkan komitmen masyarakat Indonesia dalam mengamankan
UUD 1945.3 Lalu siapakah yang akan berkomitmen dalam menjalankan wewenang
perubahan konstitusi ini,merupakan hal yang menarik untuk kita buktikan sebagai generasi
muda yaitu sebagai Agen off change. Dari sinilah kita akan mengetahui bagaimana
keberhasilan itu, apakah keinginan masyarakat bisa tercapai dan apakah kita dapat melihat
wajah Negara Indonesia yang baru.

Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan nilai, norma konstitusional, dan UUD?
2. Bagaimana hubungan antara nilai, norma konstitusional dan UUD dengan
kewarganegaraan?
3. Bagaimana pengaplikasian nilai, norma konstitusional dan UUD dalam kehidupan
sehari-hari?

Pembahasan
A. MAKSUD DARI NILAI, NORMA KONSTITUSIONAL, DAN UUD
I. NILAI

Nilai yaitu ukuran, patokan-patokan, anggapan-anggapan keyakinan yang ada di


dalam masyarakat. Nilai digunakan sebagai dasar seseorang untuk berkelakuan dalam
masyarakat.Nilai juga memberi arahan terhadap tindakan seseorang. Nilai ini dianut oleh
banyak orang dalam suatu masyarakat dalam sesuatu yang benar, mulia, dan baik dilakukan.
Landasan negara akan kuat, jika dasar itu berasal dan berakar pada bangsa yang
bersangkutan. Bangsa Indonesia memiliki dasar negara yang tidak berbeda dari luar, tetapi
akan asli dari Indonesia. Unsur-unsur Pancasila terdapat dalam berbagai agama, kepercayaan,
adat istiadat, dan budaya. Di dalam kepercayaan,agama adat istiadat dan kebudayaan tersebut

3 Arfani, RN. 2001. “Integrasi Nasional dan Hak Azasi Manusia” dalam Jurnal Sosial Politik. UGM ISSN 1410-4946. Volume 5, Nomor 2, November 2001 (253-269).
berkembang nilai-nilai antara lain nilai moral, maka Pancasila pun mengandung nilai moral
dalam dirinya.

Kedudukan Nilai dalam masyarakat

Di dalam kehidupan bermasyarakat, masyarakat tidak dapat terlepas dari aturan-


aturan yang sudah menjadi kewajibanya meliputi, nilai-nilai, norma, dan moral.

Nilai adalah sesuatu yang berharga, berguna, indah, dan batiniah yang menyadarkan
manusia akan harkat dan martabatnya. Nilai merupakan salah satu wujud kebudayaan,
disamping sistem dan karya sosial. Cita-cita, gagasan, konsep, gagasan tentang sesuatu
adalah bentuk budaya sebagai sistem nilai. Oleh karena itu, nilai-nilai dapat dihayati sebagai
budaya dalam bentuk budaya abstrak. Untuk mengidentifikasi nilai-nilai yang terkandung
dalam kehidupan masyarakat, berikut beberapa macam-macam nilai-nilai :

1) Nilai teori adalah untuk mengetahui identitas benda dan keadaan


2) Nilai estetika adalah mempelajari sesuatu yang indah.
3) Social values that are oriented to the relationship between humans and others and
emphasize the noble aspects of humanity.
4) Nilai-nilai politik tentang kekuasaan dan pengaruh dalam kehidupan bermasyarakat.
5) Nilai religi adalah nilai kemanusiaan yang menilai alam sekitar sebagai bentuk
kehidupan rahasia dan alam semesta.
II. KONSTITUSIONAL

Konstitusi biasanya bersifat kodifikasi yaitu sebuah dokumen yang berisi aturan-
aturan untuk menjalankan suatu organisasi pemerintahan negara. Akan tetapi arti konstitusi
harus diartikan dalam makna tidak semuanya berupa dokumen tertulis (formal). Menurut para
ahli ilmu hukum maupun ilmu politik konstitusi harus diartikan termasuk kesepakatan politik,
negara, kekuasaan, pengambilan keputusan, kebijakan dan distribusi maupun alokasi. kata
konstitusi sering di samakan sama dengan suatu kodifikasi atas dokumen yang tertulis. kata
konstitusi berasal dari bahasa Inggris yaitu “Constitution”, dan berasal dari bahasa Belanda
“constitutie”, sedangkan dalam ketatanegaraan RI diartikan sama dengan Undang – undang
dasar. Konstitusi / UUD bisa diartikan peraturan dasar yang memuat ketentuan – ketentuan
pokok dan menjadi satu sumber perundang- undangan. Konstitusi merupakan peraturan
lengkap baik tertulis maupun tidak tertulis dalam mengatur secara mengikat di suatu
pemerintahan yang peridiselenggarakan dalam suatu masyarakat negara
makna konstitusi menurut para ahli

1. Herman Heller, konstitusi memiliki makna luas daripada UUD. Konstitusi tidak hanya
bersifat yuridis namun juga sosiologis dan politis.
2. Carl schmitt dalam konstitusi dibagi 4 pengertian yakni:
a) Konstitusi sebagai kesatuan organisasi yang melibatkan hukum dan semua
organisasi yang ada di dalam negara.
b) Konstitusi sebagai bentuk negara.
c) Konstitusi sebagai faktor integrasi.
3. Konstitusi sistem tertutup dari norma hukum yang tertinggi di dalam negara
4. Lasalle, konstitusi yaitu hubungan antara kekuasaan yang terdapat di dalam
masyarakat seperti golongan yang mempunyai kedudukan nyata di dalam masyarakat,
misalnya kepala negara angkatan perang, partai politik dan lain-lain.

Konstitusi pada makna relatif dibagi menjadi 2 pengertian yaitu konstitusi sebagai
tuntutan dari golongan borjuis agar haknya dapat dijamin oleh penguasa dan konstitusi dalam
arti formal (konstitusi dapat berupa tulisan) dan konstitusi dalam arti materiil (konstitusi
dapat dilihat isi tersebut).konstitusi pada arti positif yaitu sebagai sebuah keputusan politik
yang tertinggi sehingga mampu mengubah tatanan kehidupan kenegaraan. Konstitusi pada
makna ideal adalah konstitusi yang memuat adanya jaminan atas hak asasi serta
perlindungannya

Nilai konstitusi yaitu:

1) Nilai normatif yaitu suatu konstitusi yang resmi diterima oleh suatu bangsa dan bagi
mereka konstitusi itu tidak hanya berlaku dalam makna hukum (legal), tetapi juga
nyata berlaku dalam masyarakat dalam makna berlaku efektif dan dilaksanakan secara
murni dan konsekuen.
2) Nilai nominal yaitu suatu konstitusi bagi hukum tetaplah berlaku, tetapi tidak
sempurna. Ketidaksempurnaan disebabkan pasal – pasal tertentu tidak berlaku atau
tidak seluruh pasal – pasal yang berdasarkan dalam UUD itu berlaku bagi seluruh
wilayah negara.
3) Nilai semantik yaitu suatu konstitusi yang terjadi hanya untuk kepentingan penguasa
saja. Dalam pengarahan kekuasaan, penguasa menggunakan konstitusi alat untuk
melakukan kekuasaan politik.
Fungsi konstitusi adalah untuk memberikan kewenangan tindakan pemerintah, untuk
menjamin hak-hak yang diperintah dan merumuskan implementasi kekuasaan yang
berdaulat. Dalam kaitan dengan ajaran dikriminasi kekuasaan, maka diberikannya
kewenangan pada mahkamah konstitusi dalam memutus sengketa kewenangan antar
lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh UUD 1945 adalah sebagai
konsekuensi restrukturasi terhadap kelembagaan negara dalam upaya terhadap ajaran
pemisahaan kekuasaan, di mana majelis permusyawaratan rakyat tidak lagi sebagai simbol
penjelmaaan dari kedaulatan rakyat, sehingga implikasinya masing-masing lembaga
negara yang adil Sehingga dengan keadaan yang demikian terbuka peluang bagi
organ/lembaga negara untuk berseteru terkait dengan kewenangan yang bersumber pada
UUD.4

Memang bukanlah hal yang mudah dalam mewujudkannya, contohnya kondisi


sekarang di mana, perekonomian, pendiddaikan,kesehatan dan keadilan hukum yang belum
sesuai diamanatkan konstitusi.

Pemerintah harus benar-benar hadir untuk memenuhi apa yang menjadi hak warga
negara, dan warga negara harus melaksanakan apa yang menjadi kewajibannya. Hal tersebut
untuk mengimplementasikan nilai- nilai konstitusi secara normal dengan tujuan tercapainya
negara yang baik.5

III. UUD

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 atau disingkat dengan
UUD 1945 adalah Hukum dasar tertulis, dan juga konstitusi pemerintahan Negara Republik
Indonesia saat ini. Undang-Undang Dasar 1945 adalah hukum dasar lembaga Negara yang
mengikat pemerintah, lembaga-lembaga Negara, lembaga masyarakat, dan juga mengikat
setiap penduduk yang berada diwilayah Negara Republik Indonesia6.

Fungsi :

Bahwa UUD 1945 merupakan hukum dasar yang tertulis untuk mengikat lembaga-
lembaga pemerintan dan negara, lembaga masyarakat, serta setiap warga Negara Indonesia
dimanapun mereka berada dan juga mengikat Setiap penduduk di wilayah Negara Kesatuan
4 Laurensius Arliman S, Penguatan Perlindungan Anak Dari Tindakan Human Trafficking Di Daerah Perbatasan Indonesia, Jurnal Selat, Volume 4, Nomor 1, 2016.

5 Penguatan Perlindungan Anak, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga Balai Pustaka, Yokgyakarta,2015, hlm. 356

6 Abdul Ghoffar, Perbandingan Kekuasaan Presiden Indonesia Setelah Perubahan UUD 1945, (Jakarta: Kencana, 2009), 75
Republik Indonesia sebagai hukum dasar, UUD 1945 memuat norma dan aturan yang harus
dipatuhi dan dilaksanakan oleh semua kalangan masyarakat baik menengah maupun ke atas.
UUD 1945 bukanlah hukum biasa, melainkan hukum dasar berupa hukum dasar tertulis.
Sebagai hukum dasar, UUD 1945 merupakan sumber hukum tertulis. Dengan begitu, setiap
hukum seperti Undang-Undang, peraturan pemerintah, peraturan presiden, ataupun bahkan
setiap tindakan atau kebijakan pemerintah haruslah berdasarkan dan bersumber pada
peraturan yang lebih tinggi.

B. HUBUNGAN ANTARA NILAI, NORMA KONSTITUSIONAL DAN UUD


DENGAN KEWARGANEGARAAN
I. Hubungan Nilai-Nilai Pancasila Dengan Kewarganegaraan

Menurut KBBI, nilai nilai diartikan sebagai hal atau sifat yang dirasa penting dan
bermanfaat untuk masyarakat. Bisa dikatakan nilai sebagai petunjuk bertindak pada suatu
anggota kelompok. Sedangkan pancasila sebagai pedoman, pondasi, petunjuk dan menjadi
kumpulan lima nilai yang menjadi patokan tingkah laku rakyat Indonesia. Pancasila menjadi
landasan negara tidak semena mena, lima nilai didalamnya sudah menjadi nilal yang telah
berkembang sejak dahulu di Indonesia.7

Implikasinya adalah pancasila meruqakan sistem nilal. Sistem nilai berasal dari
konsep-konsep yang hidup pada alam pikir sebagian rakyat Indonesia. Maka dengan ini
sistem nilai berfungsi menjadi pedoman atau petunjuk utama bagi tingkah laku manusia. Ide
tersebut sama dengan pernyataan soekarno pada saat rapat tanggal 1 juni 1945.

Kewarganegaraan didefinisikan sebagai konsep yang dipakai untuk mewakili kedua


fungsi faham, yaitu fungsl hukum dan fungsl sosial. Fungsi hukum yaitu yang berhubungan
dengan hak kontribusi didalam kegiatan berdemokrasi). Dan fungsi sosial yaitu
keseimbangan antara kewajiban dan hak yang didapatkan akibat dari kepemilikan status
kedudukan.

Hubungan kewarganegaraan positif kepada variable sosial lain layaknya patriotisme


dan rasa nasionalisme. Rasa patriotisme adalah rasa cinta kepada negara Indonesia sedangkan
rasa nasionalisme adalah rasa bangga kepada bangsa Indonesia.

Kewarganegaraan di Indonesia secara khusus bisa dilihat pada pasal 28D yang berisi
empat ayat yang menjelaskan kewarganegaraan secara umum. Sebagaimana ayat 1 lebih

7 K. Bertens, Etika, (Jakarta, Gramedia Pustaka Utama, 2007)


menekankan pada hak hak dalam hukum dan pada ayat 4 lebih mengenai tentang
kewarganegaraan.

Dengan adanya pancasila yang menjadi pondasi kehidupan berbangsa dan bernegara
tentunya memiliki tujuan yang bermanfaat untuk Indonesia. Nilai-nilai pancasila yang
dikandung di dalamnya diharapkan bisa menjadi aspek yang diperlukan bagi seluruh rakyat
indonesia. Dengan pendalaman kepada nilai-nilal Pancasila, setiap warga Indonesia mampu
memahami apa saja hak dan kewajiban setiap individu. Melakukan apa saja yang menjadi hak
dan kewajiban mereka sebagai penerapan kedudukan kewarganegaraan yang dlmiliki oleh
seluruh rakyat Indonesia.

Maka dari itu, pancasila bisa menjadi pengantar untuk menambah kewarganegaraan
masyarakat Indonesia. Nilai-nilai pancasila yang disampaikan dianggap bisa mencukupi
tanggungjawab perseorangan sebagai rakyat Indonesia. Akan tetapi, masih timbul pertanyaan
apakah semua nilai-nilai dari pancasila berkaitan dengan kemampuan individu untuk
mengetahui kewajiban dan hak-haknya sebagai warga Indonesia. Selama ini, masih belum
ada penelitian yang tahu tentang hubungan antara lima sila pancasila dengan
kewarganegaraan.8

II. Hubungan Norma Konstitusional Dengan Kewarganegaraan

Kata konstitusi berasal dari bahasa Perancis yaitu "constituer" Yang memiliki arti
"pembentukan". Yang dimaksud membentuk disini yaitu membentuk suatu negara. Konstitusi
mengandung arti awal sebagai semua peraturan undang-undang tentang negara. Dengan kata
lain konstitusi dapat diartikan sebagai segala aturan dan ketentuan tentang tata negara,
ataupun undang undang dasar dari sebuah negara.9

Hubungan diantara norma konstitusional dengan kewarganegaraan sangatlah erat.


Kewarganegaraan yang dimaksud adalah pemerintah, pemerintah tidak dapat menjalankan
kekuasaanya tanpa adanya konstitusional. Sebaliknya demikian, konstitusional tidak akan
terlahir apabila tidak adanya sebuah negara. Akan tetapi, lahirnya konstitusional berasal dari
kehendak rakyat itu sendiri sebab rakyat yang mempunyai kedaulatan atas kewarganegaraan.

8 R. I., Soemiarno Dewi, S., Poerbasari, A. S., &Meinarno, E. A., Mata kuliahpengembangan kepribadian terintegrasiA: Bangsa, Negara, dan Pancasila.,( Depok,

Universitas Indonesia, 2013)

9 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga Balai Pustaka, Jakarta,2007, hlm. 590
Menurut pemikiran K.C Wheare, konstitusional dilukiskan seperti sistem tata negara
dari sebuah negara dan kesatuan dari berbagai macam peraturan yang membentuk dan juga
mengatur sebuah pemerintahan. Dalam hal ini menganalisis dan mengkaji berbagai aturan
perundang-undangan berdasa teori yang digunakan untuk membalas masalah hubungan
konstitusional dengan kewarganegaraan.

K.C. Wheare dalam sebuah wacana perpolitikan membagi konstitusi menjadi dua
pemahaman, yaitu sebagai gambaran semua sistem tata negara sebuah negara, dan menjadi
sebuah kesatuan seluruh Peraturan-peraturan yang membentuk dan juga mengatur
pemerintah. Peraturan disini yang dimaksud adalah sebagian peraturan yang dilegalkan, yang
artinya pengadilan hukum menerapkan dan mengakuinya dan sebagaian lagi sifatnya non
legal yang berbentuk adat, kebiasaan, yang tak diakui pengadilan tetapi sama-sama efektif
dalam mengatur tata negara dibanding hukum secara baku.10

Pada dasarnya negara mempunyai naskah dalam bentuk undang undang dasar yang
disebut juga konstitusi. Berdasar Jimly Asshiddiqie negara yang tak mempunyai aturan yang
bertumbuh jadi konstitusi di dalam praktek tata negara tetap dapat disebut adanya
konstitusional dalam hukum tata negara.

Berdasarkan penjelasan tadi, bisa disimpulkan bahwasanya hubungan antara


konstitusional dengan kewarganegaraan sangatlah erat.pemerintah tidak dapat menjalankan
kekuasaanya tanpa adanya konstitusional. Sebaliknya demikian, konstitusional tidak akan
terlahir apabila tidak adanya sebuah negara.

III. Hubungan UUD Dengan Kewarganegaraan

Yang dimaksud dengan undang-undang dasar ialah seluruh naskah yang tersusun dari
pembuka dan berisi pasal-pasal yang isinya mengatur hukum yang ada di Indonesia. Pada
mulanya UUD dirancang dan dipersiapkan oleh badan yang bertujuan untuk mempersiapkan
kemerdekaan Indonesia yaitu BPUPKI. UUD 1945 berfungsi sebagai dasar hukum yang
isinya tentang norma-norma, aturan-aturan yang wajid ditaati.

Dengan adanya Undang-undang Dasar sebagai dasar hukum tertulis dalam kehidupan
berbangsa dan berbangsa pastinya mempuyai tujuan yang sangat bermanfaat untuk Indonesia.
Pasal-pasal yang terkandung dalam undang-undang dasar bisa menjadi aspek yang
dibutuhkan bagi seluruh rakyat indonesia. Dengan pendalaman terhadap undang-undang

10 K.C. Wheare, Konstitusi Konstitusi-Konstitusi Modern, Modern Constitutions (terjemahan, Imam Baehaqie), Nusa Media, Bandung), hlm. 1.
Dasar, setiap warga negara mampu mengetahui apa saja hak dan kewajiban
berkewarganegaraan didalam undang-undang dasar yang sudah tertulis. Tidak hanya
mengetahui saja, akan tetapi masyarakat bisa melaksanakan dalam berkehidupan sehari-hari.

Hubungan antara UUD dengan Kewarganegaraan sangatlah erat. Hal ini dapat terlihat
dari pasal pasal di dalam undang-undang dasar yang mengandung hak dan kewajiban
berkewarganegaraan. Pasal-pasal yang dimaksud adalah sebagai berikut :

 Pasal 27 ayat 1 yang berbunyi :

"Segala watga negara bersamaan kedudukanya di dalam hukum dan pemerlntahan dan
wajib menjunjung hukum dan pemerintahan ltu dengan tidak ada kecualinya."

 Pasal 28D ayat 1 yang berbunyi :

"Setiap 0rang berhak atas pengakuan, jamlnan, perlindungan, dan kepastlan hukum yang
adil serta perlakuan yang adll serta perlakuan yang sama dl hadapan hukum."

 Pasal 28D ayat 3 yang berbunyi :

"tiap orang berhak atas kebebasan berserlkat, berkumpul, dan mengeluarkan penbapat."

 Pasal 28D ayat 4 yang berbunyi :

"tiap 0rang berhak atas status kevvarganegaraan."

C. PENGAPLIKASIAN NILAI, NORMA KONSTITUSIONAL DAN UUD


DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Nilai merupakan suatu yang berharga, yang berguna, yang indah, dan meningkatkan
batin. Nilai berasal dari budi yang bertugas mendorong, mengarahkan sikap dan tindakan
manusia. Nilai sebagai sistem (sistem nilai) merupakan salah satu wujud budayaan,
disamping sistem sosial dan karya.
Nilai-nilai Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa perlu diimplementasikan untuk
meningkatkan karakter bangsa yang semakin turun. Nilai-nilai karakter bangsa yang
bersumber dari dan mengakar dalam budaya bangsa Indonesia, dalam kehidupan
bermasyarakat, dan dalam kehidupan sehari-hari berwujud atau mewujudkan diri secara
mandiri menjadi dasar negara, ideologi nasional dan jati diri bangsa, sedangkan secara
dinamis menjadikan semangat kebangsaan.
Sebagai dasar negara nilai-nilai karakter bangsa tersebut melandasi segala kegiatan
pemerintahan negara, baik dalam kepengurusan pemerintahan negara ataupun dalam
membangun hubungan dengan negara-negara lain. Nilai-nilai karakter bangsa dalam hal ini
juga menjadi sifat bagi penyelenggara negara.
Sebagai jati diri bangsa, nilai tersebut menjadi sikap dan perilaku yang terlihat pada atau
ditunjukkan oleh bangsa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari, berbangsa dan bernegara.
Contohnya, bagaimana seseorang bangsa Indonesia harus bersikap dan berperilaku dalam
kebersamaan sebagai kelompok masyarakat, sebagaimana dia harus bersikap dan berperilaku
sebagai warga bangsa, serta bagaimana dia harus bersikap dan berperilaku sebagai warga
negara Indonesia.11
Nilai-nilai yang diajarkan dalam pendidikan nilai karakter bangsa diketahui sejumlah
nilai sebagai berikut :
1. Religius : Sifat dan tindakan yang taat dalam melaksanakan ajaran agama yang
dipegangnya, bertoleran terhadap pelaksanaan ajaran agama lain, dan hidup
berdampingan dengan pemeluk agama lain.
2. Jujur : Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan diri sendiri sebagai orang
yang selalu bisa di percaya dalam perkataan, perilaku, dan pekerjaan.
3. Toleransi : Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, perilaku,
pandapat, dan perilaku orang lain yang berbeda.
4. Disiplin : Tindakan yang melihatkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai
ketentuan dan peraturan.
5. Kerja keras : tindakan yang menunjukkan usaha serius dalam menghadapi segala
halangan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas tepat waktu.

I. Nilai Norma konstitusional


Perilaku konstitusional dimaknai sebagai perilaku yang tepat dengan konstitusi sebuah
Negara. Sebaliknya, perillaku konstitusional adalah perilaku yang tidak sesuai dan
bertentangan atau menyimpang dari konstitusi Negara. Sebagai kewarganegaraan yang baik
ialah warga Negara yang mempunyai kesetiaan terhadap bangsa dan Negara, yang meliputi
kesetiaan terhadap ideologi Negara, kesetiaan terhadap konstitusi, kesetiaan terhadap
peraturan perundang-undangan dan kesetiaan terhadap kebijakan pemerintah. Oleh sebab itu,
maka setiap warga Negara harus dan wajib memiliki perilaku positif terhadap konstitusi

11 Ali M. Harisa dan Mustari. 2010. Pendidikan Kewargaan. Makassar: Universitas Negeri Makasaar.
(UUD), mempelajari isinya, mengkaji maknanya, melaksanakan nilai nilai yang terkandung
di dalamnya, mengamalkan dikehidupan, dan berani menegakkan jika konstitusi dilanggar.

Agar tercapainya perilaku konstitusional bisa terwujud maka harus dilandasi dengan
sikap yang positif terhadap UUD 1945. Warga Negara yang mendukung berlakunya UUD
1945 akan sangat berpengaruh terhadap perilaku konstitusional dalam kehidupan sehari-hari.
Menampilkan perilaku positif yang sesuai dengan konstitusi diartikan bahwa warga Negara
harus berperilaku sesuai dengan konstitusi yang berlaku. Inilah yang biasa disebut dengan
perilaku konstitusional. Agar perilaku konstitusional dapat dijalankandengan baik oleh setiap
warga negara, maka perlu adanya kesadaran dalam setiap diriwarga negara. Pentingnya
perilaku konstitusional adalah agar amanah konstitusi dapat dilaksanakandengan baik
sehingga konstitusi itu sendiri akan bernilai normatif, yakni aturan-aturandalam konstitusi
dilaksanakan secara konsekuen dan konsisten, dijunjung tinggi, serta dilaksanakan
sepenuhnya.12

Perilaku konstitusional wajib dimiliki dan diterapkan oleh semua warga Negara, karena
perilaku konstitusi dpt menciptakan keadaan yang tertib, disiplin dan sesuai dengan hokum
berikut adalah contoh sikap konstitusi dalam kehidupan sehari hari

1. Mengakui dan menghargai hak-hak asasi orang lain


2. Menaati dan mematuhi peraturan yang berlaku
3. Tidak main hakim sendiri
4. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban
5. Mengembangkan sikapp sadar dan rasional
6. Menjalani persatuan dan kesatuan melalui berbagai kegiatan
7. Membayar pajak tepat waktu
8. Adanya keterbukaan dan etika dalam menghadapi suatu permasalahan.
II. Nilai UUD 1945
Sebagai negara yang berlandaskan atas hukum, tentu saja Indonesia mempunyai sebuah
konstitusi yang dikenal di Indonesia dikenal dengan Undang-Undang Dasar 1945. Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 atau biasa disebut dengan UUD 1945
merupakan Hukum dasar yang tertulis, dan juga konstitusi pemerintahan Negara Republik
Indonesia sekarang ini. Undang-Undang Dasar 1945 ialah hukum dasar lembaga Negara yang

12 Sumarsono, Ilham, 2013. Perilaku Konstitusional dalam Hidup Berbangsa dan Bernegara.
mengikat pemerintah, lembaga-lembaga Negara, lembaga masyarakat, dan juga mengikat
setiap masyarakat yang berada diwilayah Negara Republik Indonesia.

Undang-undang dasar 1945 mempunyaii peranan yang sangat penting dalam pelaksanaan
ketatanegaraan di Indonesia. Peranannya dapat dilihat dari isi yang terdapat di dalamnya.
UUD 1945 mengandung cita- cita dan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia, yang terdapat dalam
pembukaan UUD 1945 dan diikat oleh pasal yang dijelaskan didalam batang tubuh UUD
1945.
Dalam perkembangannya, batang tubuh UUD 1945 telah dirubah sebanyak empat kali.
Amandemen yang dilakukan bertujuan untuk memperjelas hukum-hukum yang terkandung di
dalamnya, atau untuk membentuk suatu hukum yang belum dijelaskan, demi sempurnanya
UUD 1945. Dengan dilakukannya amandemen UUD 1945 diharapkan dapat memenuhi
kebutuhan hukum dalam kegiatan ketatanegaraan. Sehingga timbul tidak adanya celah untuk
melakukan pelanggaran terhadapnya. 13
Pemikiran untuk melakukan amandemen didasarkan pada kenyataan yang terjadi selama
masa pemerintahan orde lama dan baru, sehingga kehidupan ketatanegaraan berjalan secara
teratur kekuasaan sepenuhnya dikuasai presiden. Dilihat dari latar belakang inilah, UUD
1945 menjadi suatu peraturan dasar yang tidak dapat dirubah-rubah. Adapun nilai yang
terkandung erdasarkan UUD 1945 bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari antara
lain :
1. Mengembangkan sikap tenggang rasa.
2. Keseimbangan antara jasmani dan rohani.
3. Mempunyai sikap jiwa patriotism
4. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
5. Tumbuhnya kebanggaan seagai angsa Indonesia.
6. Rasa cinta tanah air.

Kesimpulan
Dari pembahasan tersebut, dapat kami kesimpulannya yaitu :

1. • Nilai-nilai pancasila mempunyai posisi yang sangat penting untuk masyarakat. Dalam
kata lain, nilai digunakan sebagai petunjuk dalam bertindak segala sesuatu. Sedangkan
pancasila merupakan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia yang berasal dari pemikiran
13 Abdul Ghoffar, Perbandingan Kekuasaan Presiden Indonesia Setelah Perubahan UUD 1945, (Jakarta: Kencana, 2009), 75
masyarakat dan untuk masyarakat Indonesia kembali. Maka dari itu, sistem nilai
berfungsi menjadi pedoman atau petunjuk utama bagi tingkah laku masyarakat. Dengan
pemahaman mengenai nilai-nilai pancasila, diharapkan masyarakat dapat memahami apa
saja hak dan kewajiban yang harus dipenuhi setiap individu maupun kelompok sehingga
penerapan kewarganegaraan yang baik dan benar dapat di penuhi.

• Konstitusi mengandung pengertian sebagai semua peraturan perundang-undangan tentang


negara. Hubungan diantara norma konstitusional dengan kewarganegaraan sangatlah
erat. Kewarganegaraan yang dimaksud adalah pemerintah, pemerintah tidak dapat
menjalankan kekuasaanya tanpa adanya konstitusional. Akan tetapi, lahirnya
konstitusional berasal dari kehendak rakyat itu sendiri sebab rakyat yang mempunyai
kedaulatan atas kewarganegaraan. Oleh karena itu, pemerintah tidak dapat menjalankan
kekuasaanya tanpa adanya konstitusional. Sebaliknya demikian, konstitusional tidak
akan terlahir apabila tidak adanya sebuah negara.

• Undang-undang dasar ialah seluruh naskah yang tersusun dari pembuka dan berisi pasal-
pasal yang isinya mengatur hukum yang ada di Indonesia. Dengan adanya undang-
undang masyarakat Indonesia mempunyai hukum yang tertulis mengenai hak dan
kewajiban dalam bermasyarakat yang tentunya mempunyai nilai yang bermanfaat bagi
semuanya.

2. • Nilai adalah sesuatu yang berharga, berguna, indah, dan batiniah yang menyadarkan
manusia akan harkat dan martabatnya. Nilai merupakan salah satu wujud kebudayaan,
disamping sistem dan karya sosial. Cita-cita, gagasan, konsep, gagasan tentang sesuatu
adalah bentuk budaya sebagai sistem nilai. Oleh karena itu, nilai-nilai dapat dihayati
sebagai budaya dalam bentuk budaya yang terkandung dalam masyarakat. Nilai memiliki
fungsi utama dalam kewarganegaraan, karena dalam bernegara nilai-nilai sangat penting
diterapkan.

• Fungsi konstitusi adalah untuk memberikan kewenangan tindakan pemerintah, untuk


menjamin hak-hak yang diperintah dan merumuskan implementasi kekuasaan yang
berdaulat. Dalam kaitan dengan ajaran dikriminasi kekuasaan, maka diberikannya
kewenangan pada mahkamah konstitusi dalam memutus sengketa kewenangan antar
lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh UUD 1945. Sehingga implikasinya
masing-masing lembaga negara yang adil Sehingga dengan keadaan yang demikian
terbuka peluang bagi organ/lembaga negara untuk berseteru terkait dengan kewenangan
yang bersumber pada UUD. Hal tersebut untuk mengimplementasikan nilai- nilai
konstitusi secara normal dengan tujuan tercapainya negara yang baik.

• UUD 1945 merupakan dasar hukum yang tertulis bagi masyarakat Indonesia untuk
mengikat pemerintahan dan negara, serta mengikat seluruh masyarakat Indonesia dalam
bernegara. UUD 1945 juga memuat norma dan aturan yang harus dipatuhi dan
dilaksanakan oleh semua masyarakat. Dengan begitu, fungsi dari UUD 1945 sangat erat
kaitannya dengan kewarganegaraan, karena masyarakat tidak dapat dikatakan bernegara
jika tidak dapat memenuhi peraturan peraturan yang ada.

3. • Nilai-nilai yang diajarkan dalam nilai karakter bangsa antara lain sebagai berikut :
Religius ; Sifat dan tindakan yang taat dalam melaksanakan ajaran agama yang
dipegangnya, toleransi. Jujur ; Perilaku yang menjadikan diri sendiri sebagai orang yang
tidak berbohong. Toleransi ; Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan di antara
sesama. Disiplin : Tindakan yang melihatkan perilaku tertib dan patuh terhadap peraturan.
Kerja keras ; tindakan yang menunjukkan usaha serius dalam menghadapi segala hal.

• Contoh sikap konstitusi dalam kewarganegaraan :

Mengakui dan menghargai hak-hak asasi orang lain. Menaati dan mematuhi peraturan
yang berlaku. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.

• Adapun nilai yang terkandung berdasarkan UUD 1945 bisa kita terapkan antara lain ;
Mengembangkan sikap tenggang rasa, keseimbangan antara jasmani dan rohani, cinta
tanah air, mempunyai sikap jiwa patriotisme.

DAFTAR PUSTAKA
Hartati, Sri & Ismail, 2020, Pendidikan Kewarganegaraan, (Jawa Timur: Cv. Penerbit Qiara
Media), Hlm.66

Aco Agus, Andi, 2016, Integrasi Nasional Sebagai Salah Satu Parameter Persatuan dan
Kesatuan Bangsa Negara Republik IndonesiaJurnal Sosialisasi 3 (3), 19-27, Hlm.24

Arfani, RN. 2001. “Integrasi Nasional dan Hak Azasi Manusia” dalam Jurnal Sosial
Politik. UGM ISSN 1410-4946. Volume 5, Nomor 2, November 2001 (253-269).

Bertens, K. (2007). Etika. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.


Dewi, R. I., Soemiarno, S., Poerbasari, A. S., &Meinarno, E. A. (2013). Mata
kuliahpengembangan kepribadian terintegrasiA: Bangsa, Negara, dan
Pancasila.Depok: Universitas Indonesia. Penggunaaninternal.

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga Balai
Pustaka, Jakarta,2007. Bagir Manan, Pertumbuhan dan Perkembangan Konstitusi
Suatu Negara, Mandar Maju, Bandung, 1995. Wirjono Projodikoro, Asas-asas Hukum
Tata Negara di Indonesia, Dian Rakyat, Jakarta, 1989

K.C. Wheare, Konstitusi Konstitusi-Konstitusi Modern, Modern Constitutions (terjemahan,


Imam Baehaqie), Nusa Media, Bandung).

Amsari Feri. 2013 Perubahan UUD 1945. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Laurensius Arliman S, Penguatan Perlindungan Anak Dari Tindakan Human Trafficking Di


Daerah Perbatasan Indonesia, Jurnal Selat, Volume 4, Nomor 1, 2016.

Laurensius Arliman S, Partisipasi Masyarakat Dalam Pembentukan Perundang-Undangan


Untuk Mewujudkan Negara Kesejahteraan Indonesia, Jurnal Politik Pemerintahan
Dharma Praja, Volume 10, Nomor 1, 2017, https://doi.org/10.33701/jppdp.v10i1.379.

Arafat Lubis, Maulana.2019. Pembelajaran PPKN MI/SD. Bandung: Manggu Makmur


Tanjung Lestari.

Ali M. Harisa dan Mustari. 2010. Pendidikan Kewargaan. Makassar: Universitas Negeri
Makasaar

Abdul Ghaffar. 2009. Perbandingan kekuasaan Presiden Indonesia Setelah Perubahan UUD
1945. Jakarta: Kencana

Sumarsono, Ilham. 2013. Perilaku Konstitusional dalam Hidup Berbangsa dan Bernegara

You might also like