Professional Documents
Culture Documents
Eko Sulistyowati Irawan
Eko Sulistyowati Irawan
SKRIPSI
Disusun Oleh:
Eko Sulistyowati Irawan
01311620
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2006
PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME
"Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang
pemah diajukan orang lain untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu
perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara
totalis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam referensi. Apabila dalam
kemudian terbukti pemyataan ini tidak benar, saya sanggup menerima hukuman
atau sanksi apapun sesuai peraturan yang berlaku"
irawan)
u
Usulan Penelitian
Diajukan oleh
SKRIPSI BERJUDUL
Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi
Islam Indonesia
HALAMAN MOTO
ia.
(Q.SAL-MU'MIN:68)
IV
HALAMAN PERSEMBAHAN
saadara-saadara ka
Assalamaalaikan Wr.Wb
Segala puji dan rasa syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan judul " ANALISIS STRETEGI
PEMASARAN PERUSAHAAN BIS PARIWISATA BIMO TRANSPORT
YOGYAKARTA".
Maksud dan tujuan penyusunan skripsi ini adalah sebagi tugas akhir untuk
memenuhi prasyarat dalam memperoleh gelar sarjana SI Fakultas Ekonomi
Universitas Islam Indonesia Yogyakarta.
VI
3. Pimpinan Perusahan Bis Pariwisata BIMO Transport Yogyakarta yang
telah memberikan izin kepada penulis untuk mengadakan penehtian dan
pengambilan data dalam rangka penyusunan skripsi.
4. Kepada kedua orang tuaku: Ayah dan Mama, terima kasih untuk semua
cinta kasih, materi, moril dan doa yang semuanya tulus ikhlas diberikan
untukku. Hanya Allah SWT yang bisa membalasnya. Amin
5. Kepada adikku tersayang: Dimas. Terima kasih untuk selalu menemani
danmenghiburku. U'remy best brother that I love..
6. Kepada sahabat-sahabatku: Ria_nduk; my best sister Ihave,tengkyu untuk
hari-hari indah, susah, sedih kita lewati bersama, lnda,Dame&Ilin; my
vn
Semoga Allah SWT berkenaan membalas budi baik ini. Akhirnya penulis
berharap semoga skripsi ini akan bermanfaat bagi pihak-pihak yang
berkepentingan dan memerlukannya serta bermanfaat bagi penulis sendiri.
Wassalama'alaihm Wr.Wb
Yogyakarta, 15 februari 2006
Penulis,
vui
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL *
HALAMAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME »
HALAMAN PERSEMBAHAN v
.VI
HALAMAN KATA PENGANTAR.
BAB I
PENDAHULUAN l
LlLatarBelakangMasalah
4
1.2RumusanMasalah
4
1.3 Batasan Masalah
1.4TujuanMasalah
1.5ManfaatPenelitian
IX
BABH
KAJIANPUSTAKA 7
2.1 Hasil Penelitian Terdahulu '
q
2.2 Definisi Pemasaran 7
2.4.2.3 BauranPemasaran I6
2.5 SWOT 23
2.6MDTI 24
2.7KerangkaPemikiran 26
BAB ffl
METODE PENELITIAN 27
x
3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan -9
3.1.4 JenisLayanan yang Ditawarkan 35
3.1.4.1 JenisFasilitas 35
3.1.4.2 Pemasaran dan Promosi 36
3.1.4.3 Personalia 36
3.2 Variabel Penelitian 37
3.2.1 Variabel Internal 37
3.2.2 Variabel Ekstemal 39
3.3 Data dan Teknik Pengumpulan Data 41
3.3.1 Data Primer 41
3.3.2 Prosedur Pengumpulan Data 42
3.4 Alat analisis 42
3.4.1 Matrik SWOT 42
3.4.2 Matrik Daya Tarik Industri 46
3.4.3 Prosedur analisis data 4^
BAB IV
XI
4.2.1 Penilaian Variabel Internal 55
4.2.2 Penilaian Variabel Ekstemal 57
4.2.3 Evaluasi Variabel Internal dan Ekstemal 58
BABV
5.1 Kesimpulan 91
5.2Saran 92
DAFTAR PUSTAKA 94
LAMPIRAN
xn
DAFTAR TABLE
Halaman
BAB II
^5
Table 2.1 Skala Prontas Investasi
BAB ffl
xm
DAFTAR GAMBAR
Halaman
BAB II
BAB III
BABIV
xiv
ABSTRAKSI
PO. Bimo transport adalah salah satu dari sekian banyak perusahaan bis
pariwisata yang ada di Yogyakarta. Dikarenakan banyaknya perusahaan sejenis di
kota tersebut menyebabkan tumbuhnya persaingan serta perubahan selera
konsumen terhadap bis pariwisata. Untuk mengantisipasi persaingan yang erjadi
dan perubahan selera konsumen maka PO. Bimo transport perlu melakukan
strategi pemasaran yang tepat agar dapat memenangkan persaiangan.
Penehtian pada strategi yang diterapkan perusahaan selama ini, yang
bertujuan untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang
dihadapi perusahaan yang kemudian digunakan untuk menentukan posisi bisnis
perusahaan. Adapun manfaatnya adalah sebagai bahan evaluasi bagi perusahaan
dalam menentukan strategi pemasaran untuk masa yang akan datang.
Oleh karena itu pihak manajemen PO. Bimo transport perlu
memperhatikan perubahan yang terjadi di lingkungan bisnisnya yang merupakan
faktor internal maupun faktor ekstemal. Dari faktor internal akan diketahui
kekuatan (strenght) dan kelemahan (weakness) sedangkan dari faktor ekstemal
akan dapat diketahui peluang (opportunity) dan ancaman (treath) yang
kesemuanya akan sangat membantu dalam menentukan strategi pemasaran yang
tepat.
Dalam metode pengumpulan data, digunakan metode observasi,
kuesioner, wawancara dan studi pustaka. Alat anahsis yang digunakan untuk
mengolah data yang diperoleh SWOT dan MDTI yang digunakan untuk
menentukan posisibisnis perusahaan.
Secara keseluruhan hasil penehtian menunjukkan bahwa bisnis
perusahaan berada pada posisi yang baik, ini berarti PO. Bimo Transport
memiliki peluang bisnis yang cukup prospektif dan dapat berkembang lebih
lanjut.
xv
BAB I
PENDAHULUAN
XXI ini, setiap negara haras mampu bersaing dengan negara lain dalam era
akan berubah. Tingkat persaingan yang ada juga semakin ketat, jika
memproduksi barang sesuai dengan nilai dan kebutuhannya. Oleh karena itu,
"Jika kegiatan bisnisnyaingin menang dalam persaingan,reorientasi terhadap
karena lingkungan internal dan ekstemal setiap saat dapat berubah. Perubahan
mengantisipasi berbagai perubahan yang ada. Hal ini juga dapat membawa
yang sesuai dengan selera konsumen dengan dukungan optimal dari selurah
metode analisis SWOT dan analisis MDTI. Analisis SWOT dan analisis
Dalam kondisi yang ada saat ini, dengan demikian perasahaan diharapkan
dapat menyusun strategi dan perencanaan bisnis yang tepat untuk mencapai
misi dan tujuan perusahaan secara optimal. Strategi perasahaan yang akurat
selain sebagai alat dan pedoman dalam menjalankan bisnis yang efektif dan
efisien juga berguna untuk disampaikan kepada investor, bank dan lembaga
keuangan lainnya, sehingga dapat diketahui untuk apa saja dana digunakan
jenisnya, mulai dari sarana transportasi udara, laut, dan udara. Untuk
Bimo Transport adalah salah satu contoh perusahaan yang bergerak di bidang
strategi pemasaran yang tepat, sebab dalam suatu perasahaan hal tersebut
13 Batasan Masalah
diambil dalam menghadapi kondisi bisnis jasa transportasi saat ini dan di
perasahaan.
KAJIAN PUSTAKA
daya beh konsumen yang tidak stabil, peningkatan pertumbuhan pasar, iklim
usaha yang kondusif, serta prospek keuntungan yang diperoleh. Ancaman
Selain itu, Rini Arti (2002) juga melakukan penehtian yang berjudul
pangsa pasar, citra produk, kebijakan harga, lokasi dan SDM yang potensial.
yang dihadapi oleh perasahaan terdiri dari daya beli konsumen, kebijakan
bidang apapun tidak akan lepas dari kegiatan pemasaran. Beberapa definisi
pemasaran yang telah dikemukakan oleh para ahli berbeda-beda. Ada yang
menitik beratkan pemasaran pada segi fimgsi, segi barang, segi kelembagaan,
segi manajemen atau menitikberatkan pada semua segi yang ada sebagai
suatu sistem. Beberapa dari para ahli tersebut adalah Philip Kotler,
individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan
dalam jangka panjang dan proses pemasaran itu sendiri harus dilakukan
konsep pemasaran sesuai dengan falsafah pemasaran modem yang dianut saat
tersebut. Konsep pemasaran ini bersandar pada 4 pilar (kotler, 1997:18) yaitu :
11
1. Pasar sasaran
2. Kebutuhan pelanggan
3. Pemasaran terpadu
4. Profitabilitas
masing tiang pilar dari konsep pemasaran aka dibahas lebih lanjut sebagai
berikut:
1. Pasar sasaran
perasahaan yang dapat berprestasi baik dalam suatu pasar yang sangat
2. Kebutuhan pelanggan
yang dibuat harus atas dasar apa yang disukai atau diharapkan oleh
3. Pemasaran terpadu
4. Profitabilitas
berabah dengan cepat setiap saat. Sehingga melahirkan berbagai peluang dan
13
ancaman baik yang datang dari pesaing utama maupun dari iklim bisnis yang
terjadi.
pasar atau segmen pasar yang dijadikan target oleh perasahaan (1996: 124)".
macam keputusan yaitu konsumen mana yang akan dituju, kepuasan seperti
apa yang diinginkan konsumen, dan marketing mix apa yang akan dipakai
yang akan dituju, pasar atau konsumen bara ditelaah lebih rinci dalam bentuk
umum yang ditempuh perusahaan untuk mencapai arah dan tujuannya. Ada
1990:89).
a. Segmentasi Geografis
b. Segmentasi Demografis
c. Segmentasi Psikografi
kepribadian, dsb.
d. Segmentasi Perilaku
350)
pada penentuan posisi pasar. Posisi yang kuat hanya dapat dicapai perusahaan
dengan memasuki segmen pasar yang dapat menghasilkan penjualan dan laba
Terdapat dua strategi yang dapat diterapkan dalam penentuan posisi pasar:
(Swastha, 1990:79).
yang akan dibuat, calon pembeli yang akan dilayani dan pesaing yang akan
dihadapi perasahaan.
sebagai berikut:
1. Produk
Produk yang dimaksud dalam penehtian ini adalah produk jasa dan
Setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh suatu pihak pada
pembehan.
Bentuk jasa yang tidak dapat dipisahkan dari sumbernya baik orang
atau mesin. Strategi yang dapat menembus batas ini pertama, pemberi
jasa dapat bekerja sama dengan kelompok yang lebih besar. Kedua,
3. Berubah-ubah (Variability)
Jasa tidak dapat disimpan. Daya tahan suatu jasa tidak menjadi
masalah jika permintaan terus ada dan terus meneras. (Wilson dalam
2. Harga
Ada tiga strategi penyesuaian harga bagi produk jasa yang biasa
pertama kali.
perasahaan.
4.Hargapotongan
5.Harga jaminan
Selain itu perusahaan jasa juga dapat menetapkan harga dan kualitas
produk yang ditawarkan oleh para pesaing. Jika produk perasahaan memiliki
jenis dan kualitas produk yang sama dengan produk yang ditawarkan pesaing.
atas barang atau jasa berpindah dari produsen ke konsumen (Kotler, 1995:
60)".
1. Produsen Konsumen
215).
21
4. Promosi
1995: 54). Promosi yang dilakukan ini diharapkan akan menimbulkan AIDA
untuk memasuki pasar. Selain itu juga dianggap paling cepat karena
2. Berkembang sendiri
ada.
23
bergerak terlalu cepat atau terlalu lambat. Oleh karena itu masalah penentuan
programnya.
2.5 SWOT
Analisis SWOT
perasahaan. Faktor internal adalah semua faktor yang berada di dalam bisnis
yang dapat dikendalikan oleh manajemen. Faktor internal ini di dalam bisnis
dari luas bisnis yang tidak dapat dikendalikan oleh manajemen. Faktor
dan threats(ancaman).
yang dimiliki oleh dan selanjutnya mengatasi kelemahan yang ada di dalam
perusahaan yang lebih besar dari pesaing utama, maka perasahaan dapat
24
tersebut dan mencari terobosan bara. Dalam mengatasi diagnosa ini tujuan-
adalah melihat peluang yang ada, peluang dapat dicatat dan dipilih menurut
2.6 MDTI
masing masing sumbu dibagi kedalam 3 bagian dengan titik pembagi yang
telah ditentukan. Masing masing bagian tersebut adalah bagian rendah, bagian
tengah (medium) dan bagian tinggi. Adapun berbagai pilihan strategi yang
Tabel 2.1
Tinggi I II III
Kekuatan Medium IV V VI
Matrik daya tarik industri ini memberikan tekanan pada skala prioritas
investasi unit usaha untuk menentukan peluang tumbuh karena berada pada
sel yang menentukan daya tarik yang besar, diseyogyakan mendapat prioritas
yang tinggi. Apalagi jika unit usaha tersebut juga memiliki keunggulan
bersaing. Unit usaha yang berada pada prioritas pertama dan kedua khususnya
yang pertama memiliki banyak pilihan strategi, sejak dari yang paling
demikian dengan unit usaha yang terletak pada sel berskala prioritas ketiga.
Unit usaha tersebut masih memiliki peluang yang cukup untuk berkembang.
pasar. Jika tanpa investasi masih dimungkinkan untuk teras beroperasi dan
biasanya biaya unit usaha tersebut dicoba dipertahankan. Akan tetapi jika
26
keputusan kedua.
Analisa Situasi
Permasalahan
1 •
26
27
BAB III
METODE PENELITIAN
khusus melayani angkutan pariwisata. Awal mula pendirian usaha ini adalah
sebanyak 5 unit.
pariwisata yang pada saat itu perusahaan mampu membeli 2 unit bis ac.
bis kemudian ditambah hingga akhir tahun 1999 jumlah bis adalah : bis besar
non ac 5 unit, bis besar ac 8 unit dan 2 unit mikro bis. Pada tahxm 2000 karena
dinilai tidak efisien, bis non ac yang melayani angkutan Antar Kota Dalam
tahxm 2002 menambah lagi 2 unit bis. Pada tahun 2003, sexring dengan
Kemudian pada tahun 2004 perusahaan dapat menambah 5 unit bis lagi,
28
sehingga sampai saat ini bis yang dimiliki oleh perusahaan sebanyak 34 unit,
memberikan pelayanan yang mempunyai nilai lebih dari perasahaan bis lain
memperluas kantor dan garasi di jalan Kadisono Berbah Sleman. Lokasi yang
kota yang mudah diacapai. Lokasi perasahaan, termasuk kantor dan garasi
Yogyakarta-Wonosari.
29
sistem pemasaran, garasi bis dan kantor untuk seluruh perangkat dan staf
perusahaan.
Adapun alasan memilih lokasi dapat dilihat dari berbagai segi, antara
lain:
1. Segi teknis
2. Segi ekonomis
3. Segi sosial
mencari nafkah.
mengetahui alur perintah dan kepada siapa mereka melaporkan hasil kerja.
dari atas ke bawah dan bawahan bertanggung jawab langsung terhadap atasan
keuangan, mekanik & gudang serta keamanaan, dimana kepala bagian dalam
Gambar 3.1
MANAJER UMUM
CREW
| KASIR I MEKANIK AC «
MESIN
PEMBUKUAN I | GUDANG J
Keterangan:
a. Komisaris
perusahaan.
b. Direktur
perusahaan.
32
c. Manajer umum
karyawan bawahannya.
d. Manajer operasional
1). Supir
e. Manajer pemasaran
pada konsumen.
c). Mengatur keluar masuk uang xxntuk pembayaran gaji karyawan dan
h. Keamanan
yang melayani dalam bidang jasa transportasi yang melayani jalu ke tempat-
dan inovatif serta mempunyai nilai lebih dari perusahaan bis pariwisata
Timur.
3). Bali
1). Bis Mercedes Benz OH 1521 sebanyak 32 buah dan mikro bis
sebanyak 2 buah.
2). Seat 2-2 reclining dengan jumlah kapasitas tempat duduk max 50
4). AC
36
3.1.4.3 Personalia
Pengemudi : 39 orang
Kemet : 35 orang
Satpam : 9 orang
Mekanik : 3 orang
Terdiri dari :
a. Produk /jasa
Produk /jasa di sini adalah produk jasa transportasi bis yang ditujukan
b. Harga
c. Lokasi
Yogyakarta. Meliputi:
d. Promosi
Meliputi:
Meliputi:
f. Kekuatan finansial
g. Penggunaan teknologi
h. Pelayanan
Terdiri dari :
b. Perkembangan Teknologi
Meliputi:
c. Kebijakan Pemerintah
e. Lingkungan sosial
f. Lingkungan Pesaing
g. Kondisi ekonomi
Misalnya tingkat inflasi, suku bunga dan nilai txxkar rupiah terhadap
bisa diperoleh dari data yang dimiliki perasahaan. Data ini berisi
Matrik SWOT adalah alat anahsis yang dapat dipakai untuk menyusun
a. Produk/jasa. Meliputi:
b. Harga. Meliputi:
tertentu
c. Lokasi. Meliputi:
d. Promosi. Mehputi:
h. Pelayanan. Meliputi:
besar yang berasal dari berbagai indikator yang ada di dalam lingkungan
perasahaan
e. Lingkungansosial. Meliputi:
a. Strategi S-0
b. Strategi S-T
c. Strategi W-0
d. Strategi W-T
Tabel 3.1
Matrik SWOT
peluang peluang
Ektemal Threath (T) Strategi S - T Strategi W-T
- Tentukan faktor-faktor
- Ciptakan strategi - Ciptakan strategi yang
yang menggunakan meminimalkan
ekstemal
kekuatan untuk kelemahan menghadapi
mengatasi ancaman ancaman
Tabel 3 2
Investasi Pertumbuhan
Tinggi Selektif
tumbuh selektif
Panen/ Panen/
Rendah Selektif
Divestasi Divestasi
Umur usaha strategis yang terletak pada sel investasi dan tumbuh,
Tabel 3.3
kecenderungan
variabel ekstemal
3 Penilaian variabel intenal 7 Perkiraan nilai variabel
internal
Matrik Daya Tarik Industri untuk dimensi waktu sekarang dan waktu yang
akan datang. Keduanya berusaha menemukan dan memberikan penilaian
terhadap variabel ekstemal dan internal.
penilaian kuantitatif pada kinerja yang telah ditentukan oleh penulis sebagai
berikut:
Nilai Keterangan
5 Sangat Baik
4 Baik
3 Cukup
2 Tidak baik
Tabel 3.4
Penilaian Kuantitatif Untuk Kinerja
penilaian kuantitatif pada bobot yang telah ditentukan oleh penulis sebagai
berikut:
Nilai Keterangan
5 Sangat penting
4 Penting
3 Cukup
2 Kurang penting
1 Tidak penting
Tabel 3.5
Penilaian Kuantitatif Untuk Bobot
50
1). Dari kusioner yang di isi oleh para pimpinan perusahaan penulis
didapat dari para pengisi kuesioner maka dapat diketahui hal-hal yang
2). Hasil-hasil nilai yang didapatkan tadi, maka dapat dimulai dan
dan nilai bobot setiap pertanyaan dan juga dihitxing rata-rata nilai
3). Setelah itu, untuk mendapatkan posisi bisnis, cara penghitxmgan yang
perusahaan.
4). Untuk posisi bisnis pada SWOT, angka pada nilai terimbang tadi di
batasan dalam diagram SWOT sendiri adalah terdiri dari dua sumbu
sumbu vertikal skala 1,0 sampai 3,0 merupakan ancaman dan 3,0
sampai 5,0 merupakan peluang. Dengan kata lain, skor skala > 3,0
sampai 5,0 merupakan kekuatan dan peluang, jika skor < 3,0 maka
BAB IV
Analisis data bertujuan untuk memudahkan dalam membaca suatu data, sebab
dua faktor pokok, yaitu faktor Internal dan Ekstemal. Faktor Internal
11.5 yang bertujuan untuk mengetahui bahwa setiap butir pertanyaan yang
diajukan kepada manajer telah dinyatakan valid atau tidak. Sedangkan uji
valid jika nilai koefisien korelasi product moment (rxy) lebih besar dari r
tabel (N=7 , r tabel = 0,754). Hasil uji validitas dan reliabilitas seperti yang
diperoleh dari lampiran 3 dapat disusun seperti tabel 4.1 berikut ini:
54
Tabel 4.1
Hasil uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Internal
Kepentingan Kemampuan
Nilai Nilai
Item rx-y Kritis Keterangan Rx-y Kritis Keterangan
Butir 1 0.789 0,754 Valid 0.870 0,754 Valid
Butir2 0.924 0,754 Valid 0.939 0,754 Valid
Butir3 0.978 0,754 Valid 0.923 0,754 Valid
Butir4 0.913 0,754 Valid 0.975 0,754 Valid
Butir5 0.949 0,754 Valid 0.851 0,754 Valid
Butir6 0.978 0,754 Valid 0.950 0,754 Valid
Butir7 0.892 0,754 Valid 0.988 0,754 Valid
Butir8 0.927 0,754 Valid 0.913 0,754 Valid
Butir9 0.978 0,754 Valid 0.938 0,754 Valid
Butir10 0.923 0,754 Valid 0.901 0,754 Valid
Butir 11 0.988 0,754 Valid 0.978 0,754 Valid
Butir12 0.940 0,754 Valid 0,975 0,754 Valid
Butir13 0.892 0,754 Valid 0.892 0,754 Valid
Butirl4 0.988 0,754 Valid 0.901 0,754 Valid
Koef.
Alpha 0,9935 0,6 Reliabel
Sum 3er: Dat a primer diolah. 2005 (Lampiran 3)
Dari hasil uji validitas dan reliabilitas seperti yang disajikan pada tabel 4.1
butir (r-xy) lebih besar dari 0,754 dan koefisien Alpha Cronbach (r-tt) yang
lebih besar dari 0,6 (Nunally ,dalam Ghozali: 2001). Dengan demikian dapat
variabel Internal baik bobot maupun penilaian dapat dinyatakan valid dan
reliabel.
indikator. Hasil uji validitas dan reliabilitas seperti yang diperoleh pada
Tabel 4.2
Hasil uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Eksternal
Kepentingan Kemampuan
Nilai Nilai
Item rx-y Kritis Keterangan rx-y Kritis Keterangan
Butirl 0.977 0,754 Valid 0.975 0,754 Valid
Butir2 0.940 0,754 Valid 0.955 0,754 Valid
Butir3 0.964 0,754 Valid 0.975 0,754 Valid
Butir4 0,888 0,754 Valid 0,964 0,754 Valid
Butir5 0.928 0,754 Valid 0.928 0,754 Valid
Butir6 0.977 0,754 Valid 0.977 0,754 Valid
Butir7 0.975 0,754 Valid 0.979 0,754 Valid
Butir8 0.959 0,754 Valid 0.975 0,754 Valid
Butir9 0.964 0,754 Valid 0.923 0,754 Valid
Butirl 0 0.882 0,754 Valid 0.885 0,754 Valid
Butirl 1 0.977 0,754 Valid 0.770 0,754 Valid
Butirl 2 0.959 0,754 Valid 0.915 0,754 Valid
Butirl 3 0.977 0,754 Valid 0.977 0,754 Valid
Butirl 4 0.964 0,754 Valid 0.906 0,754 Valid
Koef.
Alpha
Cronbach 0,9947 0,6 Reliabel
Dari hasil uji validitas dan reliabilitas seperti yang disajikan pada
tabel 4.2 diatas menunjukkan bahwa seluruh butir mempunyai nilai koefisien
korelasi butir (r-xy) lebih besar dari 0,754 (r tabel) dan koefisien Alpha
Cronbach (r-tt) yang lebih besar dari 0,6 (Nunally ,dalam Ghozali : 2001).
diikuti dengan tahap berikutnya yaitu pemberian bobot pada setiap variabel
dari 1 (sangat tidak baik) sampai 5 (sangat baik) oleh peneliti perusahaan
untuk menentukan bobot pada masing-masing indikator sejak dari 0,0 (yang
Tabel 4.3
Nilai Variabel Internal
Tabel 4.4
Bobot Variabel Internal
dan nilai terendah 1 (sangat tidak baik). Penilaian ini juga diikuti dengan
pemberian bobot, yang mana hasil dari penilaian dan pembobotan ini
Tabel 4.5
Nilai Variabel Ekstemal
Tabel 4.6
Bobot Variabel Ekstemal
lingkungan bisnis memiliki peluang bisnis yang maksimal, di mana tidak ada
nilai tertimbang dan hasil rata-rata rating dari nilai (rating) seperti yang
Tabel 4.7
Internal Factor Evaluation Matrik (IFE)
Nilai
No Indikator Variabel Internal Bobot Nilai Tertimbang
Kekuatan
1 Jasa transportasi yang ditawarkan 0.0739 4.29 0.3165
2 Tujuan/rute yang dilayani 0.0764 4.57 0.3492
3 Jumlah kursi / kapasitas bus 0.0739 3.71 0.2744
4 Lokasi 0.0615 3.71 0.2284
5 Promosi yang dilakukan 0.0738 3.86 0.2845
6 Media promosi 0.0735 4.00 0.2938
7 Tenaga kerja/ crew / awak bus 0.0640 4.00 0.2559
8 Tenaga administrasi kantor 0.0661 3.86 0.2548
9 Modal / keuangan yang dimiliki 0.0713 3.86 0.2749
10 Bus terbaru 0.0762 3.57 0.2721
11 Merek-merek yang digunakan 0.0739 4.14 0.3061
12 Mutu pelayanan yang diberikan 0.0658 3.71 0.2443
Total Kekuatan 3.3549
Kelemahan
13 Harga sewa bus yang ditawarkan 0.0712 2.14 0.1525
14 Potongan harga 0.0788 2.86 0.2253
Total Kelemahan 0.3778
Total 1 52.29 3.7327
Sumber : Data primer diolah, 2004 (Lampiran 5)
61
Tabel 4.8
Ekstemal Factor Evaluation Matrik (EFE)
Nilai
No Indikator Variabel Ekstemal Bobot Nilai Tertimbang
Peluang
1 Kondisi Persaingan bisnis 0.0736 4.29 0.3155
2 Jumlah pesaing yang ada 0.0897 4.71 0.4227
3 Pertumbuhan teknologi 0.0660 4.14 0.2734
Pergantian mesin transportasi yang
4 mudah 0.0660 3.86 0.2546
5 Kemampuan beli konsumen 0.0650 4.00 0.2602
6 Perubahan selera konsumen 0.0660 4.43 0.2923
7 Gaya hidup masyarakat 0.0746 4.00 0.2983
8 Banyaknya pesaing lama 0.0698 4.00 0.2792
9 Munculnya pesaing bara 0.0638 4.29 0.2736
10 Tingkat suku bunga 0.0729 3.43 0.2499
Total Peluang 2.9196
Ancaman
11 Kenaikan harga BBM 0.0821 2.29 0.1877
12 Kenaikan tarif 0.0650 2.57 0.1672
13 Tingkat inflasi 0.0742 2.71 0.2013
14 Rendahnya nilai kurs 0.0732 2.86 0.2092
Total Ancaman 0.7654
Total 1 41.14 3.6850
Sumber: Data primer diolari, 2004 (]Lampiran 5 )
diperoleh nilai sebesar 3,7327. Nilai ini merupakan titik matrik faktor internal
(mengenai peluang dan ancaman yang dimiliki Bus Pariwisata PO. BIMO
diperoleh angka 3,6850. Nilai ini merupakan titik matriks faktor ekstemal
Dalam hal ini akan diketahui variabel ekstemal dan internal yang merapakan
Skor tertinggi :5
Skor terendah : 1
Nilai tengah : 3
kesempatan yang dapat diperoleh Bus Pariwisata PO. BIMO dari kekuatan
63
yang dimiliki dan dapat pula diketahui kelemahan Bus Pariwisata PO. BIMO
c) Jumlah Kursi
d) Lokasi Usaha
f) Media Promosi
Dalam upaya mengembangkan dan menyebarkan komunikasi
persuatif produk / jasa bus untuk menarik pelanggan, Bus
Pariwisata PO. BIMO Yogyakarta telah menggunakan sarana
3) Advertising (periklanan)
konsumen.
yang cukup besar. Modal ini diperoleh dari laba ditahan selama
ditawarkan.
tahun 2003 sebanyak 4 unit dan tahun 2004 sebanyak 5 unit bus.
dalam bus.
dipakai.
oleh penumpang.
penumpang.
kepada penumpang.
72
produk pesaing.
keuntungan pribadinya.
73
Dari data tersebut dapat diketahui peluang dan ancaman yang dihadapi
lain.
yang relatif mahal, tetapi bagi konsumen harga sebesar itu dirasa
menarik.
menguntxmgkan perasahaan.
c) Tingkat Inflasi
kurang bagus.
80
dalam pembuktian analisisnya. Analisis ini terdiri dari dua analisis yaitu
SWOT dan MDTI. Analisis ini digunakan untuk menentukan posisi Bisnis
dan faktor ekstemal , maka koordinat posisi Bus Pariwisata PO. BIMO
Yogyakarta adalah terletak pada titik 3,7327 (Faktor internal) dan pada titik
dalam analisis ini termasuk dalam manajemen yang berani mengambil resiko
(risk takers). Artinya bahwa jixmlah nilai tertimbang diatas 3 (tiga) sampai 5
(tiga) termasuk dalam ketegori medium, dan nilai antara 0 (nol) sampai
untuk batasan-batasan dalam diagram SWOT sendiri adalah terdiri dari dua
ancaman). Sumbu horisontal dari skala 1,0 sampai 2,9 merupakan kelemahan
dan 3,0 sampai 5,0 merapakan kekuatan. Begitu juga sumbu vertikal skala 1,0
sampai 3,0 merupakan ancaman dan 3,0 sampai 5,0 merupakan peluang.
Dengan kata lain, skor skala > 3,0 sampai 5,0 merapakan kekuatan dan
peluang, jika skor < 3,0 maka faktor tersebut merapakan kelemahan dan
OPPORTUNITY
Kuadran 2 Kuadran 1
(3,7327 : 3,6850)
WEAKNESS STRENGTH
•
1
Kuadran 3 Kuadran 4
TREATH
Gambar 4.1
Diagram SWOT
perusahaan berada pada sel 1 yang merupakan sel agresif, artinya Bus
Pariwisata PO. BIMO Yogyakarta memiliki kekuatan dari lingkungan internal
82
dan terdapat peluang dari lingkungan ekstemalnya. Kondisi ini adalah kondisi
ada dengan kekuatan yang dimiliki. Dengan kondisi seperi ini Bus Pariwisata
1) Kenaikan harga BBM Tingkatkan mutu pelayanan Fokus pada usaha perbaikan
2) Kenaikan tarif setelah adanya perubahan organisasi untuk menghadapi
3) Tingka tlnflasi tarif, sehingga konsumen ancaman yang timbul dari
4) Rendahnya Krus Rupiah tetap merasa puas km pesaing.
tercapai kesesuaian antara
biaya dengan produk/jasa
Gambar 4.2
Pilihan Strategi
83
Dalam kasus ini Bus Pariwisata PO. BIMO dalam memanfaatkan peluang
armada terbaik saat ini mengingat daya beli dan gaya hidup konsumen
2) Strategi S-T
baru ini jika tidak diimbangi dengan peningkatan mutu pelayanan dapat
3) Strategi W-0
kondisi persaingan yang cukup ketat, dan jumlah pesain yang cukup
harga yang jauh lebih murah. Untuk itu perasahaan haras mampu
4) Strategi W-T
Tabel 4.9
Posisi Bus
'So «">" Pariwisata
PO.BIM0
Yogyakarta
w
en
C
CD
CQ
3 <N
^^j
posisi bisnis Bus Pariwisata PO. BIMO terietak pada perpotongan sumbu
sebagai berikut:
1. Pertumbuhan 2. Pertumbuhan
en
konsentrasi via konsentrasi via 3. Pertumbuhan
integrasi integrasi berputar
a vertikal horisontal
S 5. Pertumbuhan
o
* konsentrasi via
.33
a 4. Stabilitas integrasi 6. Pengurangan
© a berhenti sejenak horisontal perasahaan terikat
1
a
'"i atau berlanjut stabiltas strategi atau jual habis
.c0 dengan waspada tidak berabah kewaspadaan
5 atau strategi
laba
OS
3
7. Pertumbuhan 8. Pertumbuhan 9. Pengurangan
-a
* a diversifikasi diversifikasi kebangkrutan atau
konsentris konglomerat likuidasi
Gambar 4.3
Pilihan Strategi
Transport berada pada sel 1 yang terbentuk oleh penggalan sumbu horisontal
87
rancangan strategi yang paling cocok berdasarkan hasil kedua analisis di atas
yaitu:
a) Formulasi Tujuan
Perbedaan strategi antara SWOT dan MDTI dapat dilihat dari segi:
1). Persaingan
2). Produk
3). Teknologi
Persamaan strategi antara SWOT dan MDTI dapat dilihat dari segi:
1). Karena hasil analisis SWOT dan MDTI sama-sama dalam posisi
pertumbuhan maka persamaan strateginya adalah perasahaan harus
meningkatakan modal.
2). Berdasarkan analisis SWOT dan MDTI, persamaan strategi lainnya adalah
sama-sama meningkatkan pelayanan terhadap konsumen dalam arti lain,
perusahaan harus meningkatkan sumber daya manusia dalam perusahaan.
91
BABV
5.1 Kesimpulan
maka berikut ini beberapa kesimpulan yang dapat ditarik antara lain:
1. Posisi bisnis Bus Pariwisata PO. BIMO pada masa yang akan datang
bus, dan mutu pelayanan. Dengan kekuatan yang dimiliki tersebut, Bus
yang cepat, daya beli konsumen, perabahan selera konsumen, gaya hidup,
banyaknya pesaing lama, pesaing baru dan tingkat suku bunga yang
2. Dari hasil evaluasi mengenai kekuatan dan kelemahan Bus Pariwisata PO.
konsumen.
3. Posisi bisnis perusahaan jasa Bus Pariwisata PO. BIMO di masa yang
bahwa PO. BIMO menunjukkan posisi bisnis berada pada sel 1, yaitu
posisi yang terbentuk oleh sumbu vertikal (kekuatan bisnis) bemilai
"kuat" dan sumbu horisontal (daya tarik industri) yang bemilai "tinggi".
Posisi ini merupakan posisi pertumbuhan dengan konsentrasi melalui
manajerial perasahaan.
5.2. Saran
sebagai berikut:
a. Agar pihak PO. BIMO dapat menerapkan strategi S-0 yaitu dengan cara
yang sesuai dengan selera dan gaya hidup konsumen, mengerti apa yang
baik, sehingga tidak terjadi kerasakan yang cukup parah, mengingat harga
dirabah menjadi strategi yang aktif dengan cara "jemput bola" yaitu
memegang kendali atas kualitas yaitu dengan menambah armada dan rate-
DAFTAR PUSTAKA
Hayati, B.S. (2001), Pilihan Strategi Bisnis bagi PT. Tunggal Yudi Sawmill
Plywood dalam Memenangkan Persaingan, Skripsi. Yogyakarta : UII.
Yogyakarta
Kata Pengantar
Dengan ini saya mohon bantuanbapak/ibu/saudara/I, sekiranyabersedia
mengisi pemyataan kuesioner yang saya susun guna memenuhi tugas dan
kewajiban dalam rangka memenuhi syarat untuk memperoleh derajat kesarjanaan
pada fakultas ekonomi Universita Islam Indonesia. Adapun judul skripsi yang
saya buat adalah:
Hoimat saya,
Penulis
Nama ,, . . .,,,.. .
(boleh tidak dnsi)
Umur
Jenis kelamin
Jabatan
Nama ; ,, , , ., , ... .v
(boleh tidak dnsi)
Umur
Jenis kelamin
Jabatan
Pertanyaan - Pertanyaan
TingkatJCepentingan / bobot JPenilaian / Kinerja
SP~P? ~cp STP
Struktur Persaingan ~~ " ~ —^~ SBl~B~^CB" TB STB
1. Kondisi persaingan bisnis jasa transportasi bus di DIY
2. Jumlah pesaing yang ada di kota Yogyakarta
Perkembangan Teknologi
3. Pertumbuhan teknologi di dunia otomotif
4. Pergantian mesin transportasi yang mudah dan cepat
Kebijakan Pemerintah
5. Kenaikan harga BBM tidak mempengaruhi Aktivias perusahaan
6. Kenaikan tarifyang ditetapkan pemerintah telah sesuai
Daya Beli Konsumen
7. Kemampuan konsumen dalam membeli jasa travel
Lingkungan Sosial
8. Perubahan selera masyarakat akan jasa transportasi
9. Gaya hidup masyarakat dalam menggunakan Travel
Lingkungan Pesaing
10. Banyak pesaing lama yang tumbuh berkembang
11. Munculnya pesain-pesain baru dalam bisnis yang sama
Kondisi Ekonomi
Jenis kelamin
Jabatan
Harga
4. Harga sewa bus yang ditawarkan kS \^
Nama
(boleh tidak diisi)
Umur
Jenis kelamin
Jabatan
Jenis kelamin
Jabatan
Jenis kelamin
Jabatan
Keuangan /
\y v/
11. Modal / keuangan yang dimiliki
-V •- •
^
Teknologi
\y \y
12. Bus terbaru yang dimiliki
13. Merek-merek bus yang digunakan A/
^
Pelayanan
14. Mutu pelayanan yang diberikan s/ v/
B. KONDISI EKSTERNAL PERUSAHAAN
Jenis kelamin
Jabatan
Lokasi
6. Lokasi usaha yang mudah dijangkau \y \X \X.
Promosi
7. Promosi yang dilakukan
8. Media promosi yang dipakai * v^
SDM
9. Tenaga kerja /crew/ awak bus yang dimiliki \y
10. Tenaga administrasi kantor \y
Keuangan
1L Modal / keuangan yang dimiliki \y
Teknologi
12. Bus terbara yang dimiliki v^-
.
2. Tujuan / rate yang dapat dilayani V \^-
3. Jumlah kusi / kapasitas bus \y \S
Harga
4. Harga sewa bus yang ditawarkan V
5. Potongan harga dalam pemakaian sampai jumlah tertentu
\S
V i
Lokasi \s*
6. Lokasi usaha yang mudah dijangkau V V
Promosi
7. Promosi yang dilakukan V
8. Media promosi yang dipakai # \s \s
SDM \y \y
9. Tenaga kerja /crew / awak bus yang dimiliki ^
\y
10. Tenaga administrasi kantor
Keuangan
1L Modal / keuangan yang dimiliki \y \X ^
Teknologi
\y \y
12. Bus terbara yang dimiliki
\y v^
13. Merek-merek bus yang digunakan
Pelayanan
Y/ vX
14. Mutu pelayanan yang diberikan
B. KONDISI EKSTERNAL PERUSAHAAN
No Variabel M1 M2 M3 M4 M5 M6 M7 Rata-rata
Ekstemal
Nilai
No Variabel M1 M2 M3 M4 M5 M6 M7 Proporsi
Ekstemal Bobot
1 Kondisi Persaingan bisnis 0.069 0.088 0.071 0.065 0.078 0.067 0.077 0.074
2 Jumlahpesain yang ada 0.086 0.088 0.089 0.087 0.098 0.083 0.096 0.090
3 Pertumbuhan teknologi 0.069 0.070 0.071 0.065 0.078 0.050 0.058 0.066
4 Pergantian mesin transportasi yang mudah 0.069 0.053 0.054 0.087 0.059 0.083 0.058 0.066
5 Kenaikan hargaBBM 0.086 0.088 0.089 0.109 0.078 0.067 0.058 0.082
6 Kenaikan tarif 0.069 0.070 0.054 0.043 0.059 0.083 0.077 0.065
7 Kemampuan beli konsumen 0.069 0.053 0.054 0.087 0.059 0.083 0.058 0.066
8 Perubahan selera konsumen 0.069 0.070 0.071 0.109 0.078 0.067 0.058 0.075
9 Gaya hidup masyarakat 0.086 0.088 0.071 0.043 0.059 0.083 0.058 0.070
10 Banyaknya pesaing lama 0.052 0.070 0.071 0.087 0.059 0.050 0.058 0.064
11 Munculnya pesaing baru 0.052 0.070 0.071 0.065 0.059 0.067 0.058 0.063
12 Tingkatinflasi 0.069 0.053 0.071 0.065 0.098 0.067 0.096 0.074
13 Tingkat suku bunga 0.069 0.070 0.089 0.043 0.059 0.083 0.096 0.073
14 Rendahnya nilai kurs 0.086 0.070 0.071 0.043 0.078 0.067 0.096 0.073
Jumlah 1 1 1 1 1
LAMPIRAN 3
Bobot Pengaruh Variabel Ekstemal BUS PARIWISATA PO. BIMO
Variabel M1 M2 M3 M4 M5 M6 M7
Ekstemal
No
1 Kondisi Persaingan bisnis 4 5 4 3 4 4 4
2 Jumlah pesain yangada 5 5 5 4 5 5 5
3 Pertumbuhan teknologi 4 4 4 3 4 3 3
4 Pergantian mesin transportasi yang mudah 4 3 3 4 3 5 3
5 Kenaikan hargaBBM 5 5 5 5 4 4 3
6 Kenaikan tarif 4 4 3 2 3 5 4
7 Kemampuan belikonsumen 4 3 3 4 3 5 3
8 Perubahan selera konsumen 4 4 4 5 4 4 3
9 Gaya hidup masyarakat 5 5 4 2 3 5 3
10 Banyaknya pesaing lama 3 4 4 4 3 3 3
11 Munculnya pesaing baru 3 4 4 3 3 4 3
12 Tingkat inflasi 4 3 4 3 5 4 5
No Variabel M1 M2 M3 M4 M5 M6 M7 Rata-rata
Internal Nilai
No Variabel M1 M2 M3 M4 M5 M6 M7 Proporsi
Internal Bobot
Jasa transportasi yang ditawarkan 0.091 0.078 0.062 0.057 0.069 0.076 0.085 0.0739
Tujuan/rute yang dilayani 0.055 0.098 0.077 0.075 0.086 0.076 0.068 0.0764
Jumlah kursi / kapasitas bus 0.073 0.059 0.077 0.094 0.069 0.061 0.085 0.0739
Hargasewa bus yangditawarkan 0.073 0.059 0.062 0.075 0.086 0.076 0.068 0.0712
Potongan harga 0.091 0.098 0.077 0.057 0.069 0.076 0.085 0.0788
Lokasi 0.055 0.059 0.062 0.075 0.052 0.061 0.068 0.0615
Promosi yang dilakukan 0.073 0.078 0.077 0.075 0.086 0.076 0.051 0.0738
Mediapromosi 0.073 0.078 0.077 0.057 0.069 0.076 0.085 0.0735
Tenaga kerja/ crew/ awak bus 0.055 0.059 0.062 0.075 0.069 0.061 0.068 0.0640
10 Tenaga administrasi kantor 0.073 0.059 0.077 0.057 0.069 0.061 0.068 0.0661
11 Modal/ keuangan yang dimiliki 0.073 0.078 0.077 0.075 0.052 0.076 0.068 0.0713
12 Bus terbaru 0.073 0.078 0.077 0.075 0.086 0.076 0.068 0.0762
13 Merek-merek yang digunakan 0.073 0.059 0.062 0.094 0.086 0.076 0.068 0.0739
14 Mutu pelayananyang diberikan 0.073 0.059 0.077 0.057 0.052 0.076 0.068 0.0658
Jumlah 1
LAMPIRAN 3
Bobot Pengaruh Variabel Internal BUS PARIWISATA PO. BIMO
Variabel M1 M2 M3 M4 M5 M6 M7
Internal
No
1 Jasa transportasi yangditawarkan 5 4 4 3 4 5 5
2 Tujuan/rute yang dilayani 3 5 5 4 5 5 4
3 Jumlah kursi / kapasitasbus 4 3 5 5 4 4 5
4 Hargasewa bus yangditawarkan 4 3 4 4 5 5 4
5 Potongan harga 5 5 5 3 4 5 5
6 Lokasi 3 3 4 4 3 4 4
7 Promosi yangdilakukan 4 4 5 4 5 5 3
8 Media promosi 4 4 5 3 4 5 5
9 Tenaga kerja/crew/ awak bus 3 3 4 4 4 4 4
10 Tenaga administrasi kantor 4 3 5 3 4 4 4
11 Modal / keuangan yang dimiliki 4 4 5 4 3 5 4
12 Bus terbaru 4 4 5 4 5 5 4
13 Merek-merek yangdigunakan 4 3 4 5 5 5 4
14 Mutu pelayananyang diberikan 4 3 5 3 3 5 4
Jumlah 55 51 65 53 58 66 59
LAMPIRAN IV
UJI VALIDITAS DAN REALIBILITAS
Uji Validitas Variabel Internal
TOT INT
INT.KJ1 Pearson Correlation .870*
Sig. (2-tailed) .011
N 7
INT_KJ2 Pearson Correlation .939"
Sig. (2-tailed) .002
N 7
INT_KJ3 Pearson Correlation .923"
Sig. (2-tailed) .003
N 7
INT.KJ4 Pearson Correlation .975"
Sig. (2-tailed) .000
N 7
INT_KJ5 Pearson Correlation .851*
Sig. (2-tailed) .015
N 7
INT_KJ6 Pearson Correlation .950"
Sig. (2-tailed) .001
N 7
INT_KJ7 Pearson Correlation .988"
Sig. (2-tailed) .000
N 7
INT_KJ8 Pearson Correlation .913"
Sig. (2-tailed) .004
N 7
INT_KJ9 Pearson Correlation .938"
Sig. (2-tailed) .002
N 7
INT_KJ10 Pearson Correlation .901"
Sig. (2-tailed) .006
N 7
INT_KJ 11 Pearson Correlation .978"
Sig. (2-tailed) .000
N 7
INT_KJ12 Pearson Correlation .975"
Sig. (2-tailed) .000
N 7
INT_KJ13 Pearson Correlation .892**
Sig. (2-tailed) .007
N 7
INT_KJ14 Pearson Correlation .901"
Sig. (2-tailed) .006
N 7
INT_BT1 Pearson Correlation .789*
Sig. (2-tailed) .035
N 7
INT_BT2 Pearson Correlation .924"
Sig. (2-tailed) .003
N 7
INT_BT3 Pearson Correlation .978**
Sig. (2-tailed) .000
N 7
Page 1
Uji Validitas Variabel Internal
TOT INT
INT_BT4 Pearson Correlation .913"
Sig. (2-tailed) .004
N 7
INT.BT5 Pearson Correlation .949"
Sig. (2-tailed) .001
N 7
INT_BT6 Pearson Correlation .978"
Sig. (2-tailed) .000
N 7
INT_BT7 Pearson Correlation .892"
Sig. (2-tailed) .007
N 7
INT_BT8 Pearson Correlation .927**
Sig. (2-tailed) .003
N 7
INT_BT9 Pearson Correlation .978"
Sig. (2-tailed) .000
N 7
INT.BT10 Pearson Correlation .923**
Sig. (2-tailed) .003
N 7
INT_BT11 Pearson Correlation .988**
Sig. (2-tailed) .000
N 7
INT_BT12 Pearson Correlation .940"
Sig. (2-tailed) .002
N 7
INT_BT13 Pearson Correlation .892"
Sig. (2-tailed) .007
N 7
INT_BT14 Pearson Correlation .988"
Sig. (2-tailed) .000
N 7
TOTJNT Pearson Correlation 1
Sig. (2-tailed)
N
7
*• Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level
Reliability Coefficients
Alpha = .9935
Page 2
Uji Validitas Variabel Ekstemal
TOT_EKS
EKS_KJ1 Pearson Correlation .975"
Sig. (2-tailed) .000
N 7
EKS_KJ2 Pearson Correlation .955"
Sig. (2-tailed) .001
N 7
EKS_KJ3 Pearson Correlation .975"
Sig. (2-tailed) .000
N 7
EKS_KJ4 Pearson Correlation .964**
Sig. (2-tailed) .000
N 7
EKS_KJ5 Pearson Correlation .928"
Sig. (2-tailed) .003
N 7
EKS_KJ6 Pearson Correlation .977"
Sig. (2-tailed) .000
N 7
EKS_KJ7 Pearson Correlation .979"
Sig. (2-tailed) .000
N 7
EKS_KJ8 Pearson Correlation .975"
Sig. (2-tailed) .000
N 7
EKS_KJ9 Pearson Correlation .923**
Sig. (2-tailed) .003
N 7
EKS_KJ 10 Pearson Correlation .885"
Sig. (2-tailed) .008
N 7
E KS_KJ 11 Pearson Correlation .770*
Sig. (2-tailed) .043
N 7
EKS_KJ12 Pearson Correlation .915"
Sig. (2-tailed) .004
N 7
EKS_KJ13 Pearson Correlation .977"
Sig. (2-tailed) .000
N 7
EKS_KJ14 Pearson Correlation .906"
Sig. (2-tailed) .005
N 7
EKS_BT1 Pearson Correlation .977"
Sig. (2-tailed) .000
N 7
EKS_BT2 Pearson Correlation .940**
Sig. (2-tailed) .002
N 7
EKS_BT3 Pearson Correlation .964**
Sig. (2-tailed) .000
N 7
Page 3
Uji Validitas Variabel Ekstemal
TOT EKS
EKS_BT4 Pearson Correlation .888**
Sig. (2-tailed) .008
N 7
EKS_BT5 Pearson Correlation .928**
Sig. (2-tailed) .003
N 7
EKS_BT6 Pearson Correlation .977**
Sig. (2-tailed) .000
N 7
EKS_BT7 Pearson Correlation .975"
Sig. (2-tailed) .000
N 7
EKS_BT8 Pearson Correlation .959"
Sig. (2-tailed) .001
N 7
EKS_BT9 Pearson Correlation .964**
Sig. (2-tailed) .000
N 7
EKS_BT10 Pearson Correlation .882"
Sig. (2-tailed) .009
N 7
EKS_BT11 Pearson Correlation .977"
Sig. (2-tailed) .000
N 7
EKS_BT12 Pearson Correlation .959"
Sig. (2-tailed) .001
N 7
EKS_BT13 Pearson Correlation .977**
Sig. (2-tailed) .000
N 7
EKS_BT14 Pearson Correlation .964**
Sig. (2-tailed) .000
N 7
TOT_EKS Pearson Correlation 1
Sig. (2-tailed)
7
Correlation is significant at the 0.01 level
*• Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Reliability Coefficients
Alpha = .994 7
Page 4
LAMPIRAN V
DATA PERHITUNGAN POSISI
LAMPIRAN 5
NILAI RATA-RATA TERTIMBANG VARIABEL EKSTERNAL
No Indikator Variabel Ekstemal Bobot Nilai Nilai Tertimbang
Peluang
Kondisi Persaingan bisnis 0,0736 4,29 0,3155
Jumlah pesaing yang ada 0,0897 4,71 0,4227
Pertumbuhan teknolog 0,0660 4,14 0,2734
Pergantian mesin transportasi yang mudah 0,0660 3,86 0,2546
Kemampuan beli konsumen 0,0650 4,00 0,2602
Perubahan selera konsumen 0,0660 4,43 0,2923
Gaya hidup masyarakat 0,0746 4,00 0,2983
Banyaknya pesaing lama 0,0698 4,00 0,2792
Munculnya pesaing baru 0,0638 4,29 0,2736
10 Tingkat suku bunga 0,0729 3,43 0,2499
Dtal Peluang
2,9196
Ancaman
11 Kenaikan harga BBM 0,0821 2,29 0,1877
12 Kenaikan tarif 0,0650 2,57 0,1672
13 Tingkat inflasi 0,0742 2,71 0,2013
14 Rendahnya nilai kurs 0,0732 2,86 0,2092
ital Ancaman
0,7654
Total
41,14 3,6850
LAMPIRAN 5
NILAI RATA-RATA TERTIMBANG VARIABEL INTERNAL
Nilai
No Indikator Variabel Internal Bobot Nilai Tertimbang
Kekuatan
1 Jasa transportasi yang ditawarkan 0,0739 4,29 0,3165
2 Tujuan/rute yang dilayani 0,0764 4,57 0,3492
3 Jumlah kursi / kapasitas bus 0,0739 3,71 0,2744
4 Lokasi 0,0615 3,71 0,2284
5 Promosi yang dilakukan 0,0738 3,86 0,2845
6 Media promosi 0,0735 4,00 0,2938
7 Tenaga kerja/ crew / awak bus 0,0640 4,00 0,2559
8 Tenaga administrasi kantor 0,0661 3,86 0,2548
9 Modal / keuangan yang dimiliki 0,0713 3,86 0,2749
10 Bus terbaru 0,0762 3,57 0,2721
11 Merek-merek yang digunakan 0,0739 4,14 0,3061
12 Mutu pelayanan yang diberikan 0,0658 3,71 0,2443
Total Kekuatan 3,3549
Kelemahan
13 Harga sewa bus yang ditawarkan 0,0712 2,14 0,1525
14 Potongan harga 0,0788 2,86 0,2253
Total Kelemahan 0,3778
Total 1 52,29 3,7327