You are on page 1of 4
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, FAKULTAS TEKNIK JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN LAB SHEET : KADAR ZAT ORGANIK PASIR No. ‘SEM : GASAL | SKS :2 Revisi : 00 A. Kompetensi Mahasiswa dapat melakukan pengujian pasi sebagai bahan adukan beton struktural. yang memenuhi PUBI-1982 B. Sub Kompetensi : Mahasiswa dapat 1, Melakukan pengujian kadar zat organik pasir dengan prosedur yang benar sesuai SNJ No. 03-1971 2. Menganalisis data hasil pengujian kadar zat organik 3. Menyimpulkan hasil pengujian kadar zat organik dalam pasir Tujuan dan Manfaat : ‘ujuan dari praktikum: (1) Untuk mengetahui batas kandungan zat organik dalam pasir yang diuji; (2) Mahasiswa dapat membuat laporan hasil pengujian berdasarkan sistematika yang telah ditetapkan oleh dosen pengajar Manfaat dari pengujian ini mengetahui kualitas pasir dilihat dari kandungan zat organiknya, D. Dasar Teori : Pasir merupakan salah satu material untuk membuat beton, Untuk membuat beton yang memenuhi baik, material yang digunakan harus memenuhi persyaratan, salah satunya pasir tidak boleh banyak mengandung kadar zat organik. Zat organik adalah zat yang berasal dari mahkluk hidup yang ada dalam pasir, seperti daun, rumput, binatang, kotoran hewan dan sebagainya, Pasir yang terlalu banyak mengandung zat organik maka akan mengurangi ikatan dengan semen yang akan berakibat kekuatan beton akan turun, Pengujian zat organik dilakukan dengan cara mencampur dengan larutan NaOH (soda api) 3 %Persyaratan warna larutan NaOH dan pasir warnanya tidak melebihi wama standar No.3, jika melebihi, maka pasir tersebut banyak mengandung zat organik E. Alat dan Bahan : 1. Alat: a, Ayakan pasir 4, 8 mm b. Splitter ¢. Timbangan dengan ketelitian 0,1 % 4. Botol susu Kapasitas 300 ml e. Sendok f. Bg Gelas ukur Warna standar 2. Bahan: a, NaOH (soda api) b. Pasir 2x 130 ml ce. Air F. Keselamatan Kerja 1. Gunakan sendok untuk mengambil soda api 2. Tutup dengan rapat botol yang berisi laruta soda api dan pasir. angkah Kerja 1. Tuangkan pasir yang sudah diayak dengan diameter 4,8 mm ke dalam splitter 2. Tuangkan pasir ke dalam botol susu sebanyak 130 ml (sejumlah 2 botol atau dua kali pengujian) 3. Siapkan larutan NaOH 3 % (dengan campuran 300 ml air dan 9 gram NaOH terus diaduk sampai larut) 4, Masukkan larutan NaOH ke dalam botol yang berisi pasir sampai volumenya mencapai 200 ml Diamkan sebentar sampai tidak ada gelembung udara Kocoklah botol tersebut selama 10 menit Diamkan selama lebih kurang 2 hari Lihat wama larutan yang ada dalam botol. Bandingkan dengan warna standar, jika warna dalam botol tidak lebih tua dari warna standar No. 3 berarti pasir tersebut tidak banyak mengandung banyak zat organik een ay H. Penyajian dan Analisis Data : No, Wama Pengujian (1/2/3415) T ‘Nim Ganjil 1-13:2 Nim Ganjil 15-25: 3 Nim Genap 2-14: 4 Nim Genap 16-24: 5 2 Nim Ganjil -13: 4 Nim Ganjil 15-25: 2 Nim Genap 2-14: 3 Nim Genap 16-24: Ratarata I. Penilaian 1 Proses Keaktifan 215% Langkah Kerja 115% Keselamatan Kerja 210% 2 Hasil Kebenaran Analisis Data 20% Pembahasan dalam Laporan 120% Sistematika Penulisan Laporan : 10% Kelengkapan Laporan 10% J. Daftar Pustaka Badan Standarisasi Nasional. (1990) . SN/ No. 03-1971: Pengujian kadar air agregat. Jakarta : BSN Pusat Penelitian dan Pengembangan Pemukiman. (1982). Persyaratan umum bahan bangunan Indonesia (PUBI). Bandung : Yayasan Lembaga Penyelidikan Masalah Bangunan K. Lampiran Gambar 1. Timbangan Ketelitian 0,01 gr Gambar 2, Wama Standar S ks Gambar 3. Splitter Gambar 4, Botol Susu Kapasitas 300 ml

You might also like