You are on page 1of 5

Nama : Yuliana Dika Pratiwi

NIM : 19/446931/SV/16650

UTS Pancasila
1. Apa pentingnya pendidikan Pancasila bagi ilmu yang dipelajari di fakultas saudara saat ini?
Jelaskan ketentuan undang-undang yang mengatur tentang Pendidikan Pancasila lengkap
dengan bunyinya! Berikan contoh fenomena sosial yang menunjukkan urgensi pendidikan
Pancasila di Perguruan Tinggi!
• Pendidikan Pancasila sangat penting bagi ilmu yang saya pelajari di fakultas saat ini.
Hal tersebut dikarenakan nilai dari sila-sila yang terkandung dalam Pancasila sangat
harus diterapkan dalam dunia Manajemen Informasi Kesehatan baik saat kuliah
maupun saat bekerja. Manajemen Informasi Kesehatan akan bekerja di bagian unit
rekam medis, bagian ini merupakan unit yang sangat berhubungan dengan data-data
pasien yang sifatnya rahasia. Lulusan MIK dituntut untuk berkomitmen dalam menjaga
kerahasiaan dokumen rekam medis pasien di fasilitas pelayanan kesehatan. Selain itu,
dalam bertugas dituntut untuk memiliki kejujuran yang sangat tinggi sehingga dapat
berkontribusi dalam melakukan kewajiban di fasyankes dengan baik dan benar sesuai
nilai-nilai Pancasila. Penerapan yang lain adalah, menghargai perbedaan agama antar
perekam medis, melayani pasien dengan adil (tidak membeda-bedakan pasien dari
kalangan rendah atau tinggi), membuat alur rekam medis yang jelas tidak
membingungkan petugas kesehatan yang lain, mengkoding penyakit pasien untuk
dikalim asuransi dengan jujur (tidak membuat-buat diagnosis lain untuk memperoleh
biaya klaim yang besar).
• Ketentuan undang-undang yang mengatur tentang Pendidikan Pancasila
Undang-undang No.12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi Pasal 35 Ayat 5:
(1) Kurikulum pendidikan tinggi merupakan seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan ajar serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan Pendidikan
Tinggi.
(2) Kurikulum Pendidikan Tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dikembangkan oleh setiap Perguruan Tinggi dengan mengacu pada Standar
Nasional Pendidikan Tinggi untuk setiap Program Studi yang mencakup
pengembangan kecerdasan intelektual, akhlak mulia, dan keterampilan.
(3) Kurikulum Pendidikan Tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib
memuat mata kuliah:
a. agama;
b. Pancasila;
c. kewarganegaraan; dan
d. bahasa Indonesia.
(4) Kurikulum Pendidikan Tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan melalui kegiatan kurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
(5) Mata kuliah sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilaksanakan untuk program
sarjana dan program diploma.
• Fenomena sosial yang menunjukkan urgensi pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi
adalah seringnya aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh mahasiswa untuk menyuarakan
pendapat mereka terkait kebijakan yang dibuat atau akan disahkan oleh pemerintah.
Aksi unjuk rasa yang dilakukan tidak semuanya dilakukan dengan benar, ada beberapa
yang kemungkinan tidak sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila
Pancasila. Selain itu, banyak sekali kasus plagiarisme yang terjadi di bangku perguruan
tinggi semisal tidak menuliskan sitasi dalam membuat artikel atau laporan, menjiplak
kalimat dari artikel lain tanpa membuat parafrasenya. Hal tersebut yang menyebabkan
mengapa pentingnya pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi yaitu agar aksi yang
dilakukan oleh mahasiswa sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.

2. Apa yang saudara ketahui tentang BPUPKI? Jelaskan isi, tokoh dan perdebatan-perdebatan
yang ada di dalamnya!
• BPUPKI merupakan kependekan dari Badan dan Penyelidik Usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Pada 29 Mei 1945
• BPUPKI merupakan salah satu tombak yang sangat penting dalam adanya Pancasila.
BPUPKI melakukan 3 kali sidang. Sidang pertama dilakukan pada 29 Mei- 1 Juni 1945,
yaitu penyampaian usulan tentang dasar negara oleh Mr. Muh Yamin, Ir. Soekarno,
Mr. Soepomo dan Ki Bagus Hadikusumo. Sidang kedua dilakukan pada 10-16 Juli
1945 yang menghasilkan disetujuinya naskah awal “Pembukaan Hukum Dasar” yang
kemudian dikenal dengan Piagam Jakarta dan dijadikan sebagai “Pembukaan” dalam
UUD 1945. BPUPKI kemudian berlanjut ke pembentukan PPKI pada 7 Agustus 1945
dengan Ir. Soekarno sebagai ketua dan Muh Hatta sebagai wakilnya.
• BPUPKI diketuai oleh dr. Radjiman Wedyodiningrat didampingi oleh Raden Panji
Suroso dan Ichibangase. BPUPKI beranggotakan 60 orang. Tokoh dalam BPUPKI
yang merupakan pengusul dari dasar negara diantaranya Mr. Muh Yamin, Ir. Soekarno,
Mr. Soepomo dan Ki Bagus Hadikusumo.
• Perdebatan-perdebatan dalam BPUPKI adalah dalam penentuan sila pertama Pancasila.
Perdebatan sengit teradi karena perbedaan pendapat. Karena apabila dilihat lebih jauh
para anggota BPUPKI terdiri dari elit Nasionalis netral agama, elit Nasionalis Muslim
dan elit Nasionalis Kristen. Elit Nasionalis Muslim di BPUPKI mengusulkan Islam
sebagai dasar Negara, namun dengan kesadaran yang dalam akhirnya terjadi kompromi
politik antara Nasionalis netral agama dengan Nasionalis Muslim untuk menyepakati
Piagam Jakarta (22 Juni 1945) yang berisi “tujuh kata”: “…dengan kewajiban
menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” diganti menjadi “Ketuhanan
Yang Maha Esa” (Risalah Sidang BPUPKI, 1995; Anshari, 1981; Darmodihardjo,
1991). Kesepakatan peniadaan tujuh kata itu dilakukan dengan cepat dan legowo demi
kepentingan nasional oleh elit Muslim: Moh. Hatta; Ki Bagus Hadikusumo, Teuku
Moh. Hasan dan tokoh muslim lainnya. Jadi elit Muslim sendiri tidak ingin republik
yang dibentuk ini merupakan negara berbasis agama tertentu.
3. Apakah menurut saudara Pancasila merupakan sintesis dari ideologi liberal, sekuler, komunis
dan agama? berikan argumentasi saudara!

4. Apa alasan bangsa Indonesia tetap mempertahankan Pancasila sebagai dasar negara? Apa latar
belakang beberapa pihak dalam masyarakat menolak Pancasila sebagai dasar negara (seperti
dalam kasus kasus terorisme, sparatisme)?
• Bangsa Indonesia tetap mempertahankan Pancasila sebagai dasar negara karena suatu
negara pastinya harus memiliki sebuah dasar atau landasan untuk bertahan. Apabila
tidak ada landasan atau dasar yang digunakan pastinya akan nihil negara tersebut dapat
menjalankan kehidupan bernegara. Pun apabila dasar negara Pancasila diganti dengan
yang lain atau isinya diubah akan tidak sesuai dengan jati diri Indonesia karena
Indonesia merupakan negara yang majemuk, banyak sekali perbedaan yang ada di
dalamnya baik itu untuk suku, agama, ras, dan antargolongan. Selain itu, Pancasila
sudah menemani dari awal kemerdekaan dan hingga saat ini yang merupakan ide-ide
dan hasil musyawarah mufakat dari pendiri Bangsa. Nilai-nilai Pancasila pun sudah
akurat dan up to date untuk diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
• Latar belakang beberapa pihak dalam masyarakat menolak Pancasila sebagai dasar
negara karena adanya perbedaan pemahaman dari beberapa golongan terkait. Menurut
mereka pastinya ada beberapa sistem hukum yang termuat dalam Pancasila harus perlu
disempurnakan atau diubah. Selain itu, adanya pemahaman yang salah tentang nilai-
nilai Pancasila yang selalu mereka permasalahkan dengan keyakinan mereka sehingga
mempunyai anggapan untuk mengubah bangsa Indonesia menjadi bangsa Khilafah
karena menerapkan aturan keagamaan secara keseluruhan tidak setengah-setengah. Hal
tersebut yang membuat beberapa kelompok menjadi radikal dan muncul kasus
terorisme dan sparatisme. Hal tersebut sangat berbahaya bagi kondisi Indonesia yang
majemuk ini, Oleh karena itu, setiap warga negara harus memahami Pancasila secara
utuh dan rasional dalam kehidupan sehari-hari untuk mewujudkan kehidupan
berbangsa dan bernegara yang sempurna.

5. Berikan analisis tentang eksistensi Pancasila dalam peraturan perundang-undangan. Apakah


nilai-nilai Pancasila menjiwai seluruh peraturan atau kebijakan yang ada? Jelaskan
argumentasi saudara dengan contoh!
• Eksistensi dan nilai-nilai Pancasila menjiwai seluruh peraturan atau kebijakan yang
ada. Hal tersebut karena dalam penentuan suatu kebijakan oleh pemerintah harus selalu
memperhatikan dan menyesuaikan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila
dalam Pancasila. Mengingat Pancasila itu sendiri sebagai suatu dasar negara, ideologi
nasional, dan Pancasila sebagai sistem etika. Pengertian ini tentunya tidak hanya wajib
dilakukan oleh warga negara saja, namun perlu dilakukan oleh pemimpin atau wakil
rakyat dalam membuat peraturan atau kebijakan sehingga peraturan atau kebijakan
yang dibuat tetap memperhatikan nilai Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan,
Kemusyawaratan, dan nilai Keadilan di dalamnya. Mengingat negara Indonesia adalah
negra yang memiliki banyak sekali perbedaan yang berpotensi besar untuk mengalami
perpecahan. Namun, dengan peraturan atau undang-undang yang mengatur kehidupan
bermasyarakat dengan berisikan nilai-nilai ini tentunya akan tercipta suatu negara yang
damai, adil, nyaman, dan sejahtera.
• Salah satu contoh dari peraturan atau kebijakan yang ada adalah Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia pada Bab II
Pasal 5 yang berbunyi:
(1) Setiap orang diakui sebagai manusia pribadi yang berhak menuntut dan
memperoleh perlakuan serta perlindungan yang sama sesuai dengan martabat
kemanusiaannya di depan hukum.
(2) Setiap orang berhak mendapat bantuan dan perlindungan yang adil dari
pengadilan yang obyektif dan tidak berpihak.
(3) Setiap orang yang termasuk kelompok masyarakat yang rentan berhak
memperoleh perlakuan dan perlindungan lebih berkenaan dengan kekhususannya.
Dalam pasal tersebut jelas sudah bahwa salah satu peraturan yang ada di Indonesia
menjiwai nilai keadilan sosial dimana HAM tidak membeda-bedakan setiap orang baik
itu dari kalangan rendah hingga tinggi, semua sama dimata hukum negara.

6. Deskripsikan contoh dari keputusan yang diambil berdasar prinsip musyawarah dan mufakat
di lingkungan sekitar anda!
• Contoh keputusan yang diambil berdasarkan prinsip musyarawah dan mufakat di
lingkungan sekitar saya adalah penentuan tanggal akan dilaksanakannya suatu
kegiatan. Beberapa kerap kali saya alami terkait penyelesaian masalah ini. Untuk
menentukan sebuah tanggal dilaksanakannya suatu kegiatan sangat diperlukan untuk
melakukan musyawarah dan mufakat antara pengurus-pengurus harian yang ada di
organisasi atau kelompok tersebut. Hal ini dikarenakan, apabila penentuan tanggal
hanya dilakukan secara voting atau bahkan keputusan ketua saja nantinya akan menuai
pro kontra antar pengurus di dalamnya sehingga bisa jadi akan menyebabkan
perpecahan. Dalam musyawarah ini biasanya tiap pengurus akan memaparkan
pedapatnya terkait tanggal-tanggal yang sudah di sediakan. Pendapat tersebut
diantaranya adalah kelebihan dan kekurangan apabila kegiatan tersebut dilakukan di
tanggal itu. Apabila semua sudah menyampaikan pendapatnya, pemimpin dalam
organisasi atau kepanitiaan itu akan mengerucutkan sebuah tanggal berdasarkan
pendapat yang sudah disampaikan dengan menghargai perbedaan pendapat dan tidak
condong hanya ke satu pendapat saja agar tidak ada yang merasa terlukai hatinya.
Kemudian akan disampaikan kembali atas tanggal yang sudah dipilih tersebut dengan
menyerahkan kembali hasilnya ke forum. Apabila masih ada yang tidak setuju, orang
tersebut bisa memaparkan kembali dengan memberikan penjelasan yang kuat dan
solusi yang seharusnya dilakukan. Dan jika semua pengurus dalam forum setuju atau
mufakat akan bisa menghasilkan tanggal yang ditentukan. Sehingga tidak akan terjadi
perpecahan dan permusuhan di kelompok atau organisasi itu karena tidak setuju dengan
tanggal yang sudah ditentukan.

7. Sebutkan dan jelaskan 3 mainstream dalam etika beserta contohnya! rumuskan solusi atas
problem moralitas bangsa, misal dalam hal mencegah korupsi!
• Tiga mainstream dalam etika dan contohnya:
1) Teleologis
Teori yang menyatakan bahwa hasil dari tindakan moral menentukan nilai
tindakan atau kebenaran tindakan dan dilawankan dengan kewajiban. Teori ini
memiliki orientasi yaitu kensekuensi atau akibat. Watak yang dinilai adalah
kebenaran dan kesalahan didasarkan pada tujuan akhir. Contoh: hedonisme,
eudaemonisme, dan utilitarianisme (contoh; kewajiban menepati janji)
2) Deontologis
Teori etis yang berkaitan dengan kewajiban moral sebagai hal yang benar, dan
tidak berkaitan dengan akibat, dan tujuan. Teori ini memiliki orientasi yaitu
kewajiban atau keharusan. Watak yang dinilai adalah kelayakan, kepatutan, dan
kepantasan. Teori ini merupakan pandangan etika yang mementingkan
kewajuban seperti pemikiran Immanuel Kant yang terkenal dengan sikap
imperatof dan kategoris. Contoh: tidak boleh mencuri, tidak bl=oleh berbohong
ke orang lain baik ucapan atau perbuatan.
3) Keutamaan/Virtue Ethics
Teori yang mempelajari tentang keutamaan atau virtue yang berarti perbuatan
baik, atau buruknya seorang manusia. Teori ini memiliki orientasi yaitu
keutamaan atau kebajiakn. Contoh: egiatan moralitas yang didasarkan pada
agama, mengambil keputusan tepat dalam setiap situasi, adil terhadap sesama,
bekerja keras.
• Solusi atas problem moralitas bangsa untuk mencegah korupsi adalah dengan selalu
berpegang teguh atas nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Apabila seseorang
atau bangsa Indonesia sudah berpegang teguh dan kuat terhadap nilai-nilai tersebut
yaitu ketuhanan (selalu ingat kepada tuhan atas perbuatan yang buruk), kemanusiaa,
persatuan, permusyawaratan, dan keadilan pastinya akan mudah untuk mencegah dari
tindakan korupsi. Selain itu, sistem hukum di bangsa tersebut harus ditegaskan dan
dikuatkan kembali. Hukum yang tegas tidak tebang pilih. Koruptor merupakan
pelanggaran kasus berat yang harus ditindak tegas dengan hukum yang adil. Sehingga
diharapkan apabila sudah tercipta nilai-nilai Pancasila di negara tersebut dan sistem
hukum yang mengatur tegas bisa mencegah terjadinya korupsi.

You might also like