You are on page 1of 4
° 241 Buletin Dakwah 21 Ramadhan 1443 H/ 22 April 2022 M oe _kaf Bye AWAS, KEZALIMAN AKAN DIBALAS! i tengah suasana sebagai respon atas lonjakan —_-Sebuah Kezaliman Ramadhan dan _ harga minyak dunia (CNBC In- Kebijakan Pemerintah menjalani ibadah donesia, 19/4/2022). menaikkan pajak, juga har- puasa, rakyat negeri ini diha- Sebelumnya, Peme- _ S@harga kebutuhan pokok dapkan pada kehidupan yang seperti BBM dan Gas yang ha- kikatnya berasal dari sumber rintah juga menaikkan PPN makin sulit. Salah satunya hingga 11 persen yang mulai karena kebijakan Pemerintah P | aya alam milik rakyat, seca- berlaku sejak tanggal 1 April yang menaikkan harga BBM ra langsung telah merampas " 2022. Kenaikan PPN ini ten- jenis Pertamax hingga men- : ‘ harta milik rakyat secara za- . 7 . tu akan memicu kenaikan jadi Rp 12.50oliter dari sebe- lim, Padahal harta adalah sa- lumnya Rp 9.00oJliter. Disu-. ""8-harga barang di ting: jah satu bagian dari kehidup- sul adanya sinyal Pemerin. Kat onsumen. ini tentuakan an manusia yang mendapat tah untuk menaikkan harga Akin. membebani rakyat _perlindungan Islam. Tidak bo- BBM jenis Pertalite, minyak 4! tengah daya beli mereka leh ada yang mengganggu Solar juga Gas LPG 3kg. Da. Y8ME Makin melemah, teru- dan merampas harta seseo- tama sejak awal pandemiCo- _rang. Tidak boleh juga memu- lam Rapat Kerja bersama Ko- misi VII DPR, Rabu (13/4/2022) __vid-19 hingga saat Menteri ESDM Arfin Tasrif lagi kenaikan harga-harga ke- Belum __ngut harta seseorang tanpa . butuhan pokok, khususnya menyebutkan bahwa Peme P vy Waktu Zhuhur rintah dalam jangka mene- _minyak goreng, yang nya- 21 Ramadhan 1443 HI ngah akan melakukan penye- _ris menyentuh dua kali lipat, 22 April 2022 M . 7 ituk Jakarta & Sekitarnya suaian harga Pertalite dan yang gagal dikendalikan oleh un 5 11.54 WIB minyak Solar serta LPG 3 kg Pemerintah. Peter ine rut Ae EI kaffah izin syariah. Bahkan Peme- rintah sekalipun haram me- lakukan pemaksaan pungut an apapun dari rakyatnya, ke- cuali pungutan yang memang telah diakui dan dibenarkan oleh syariah. Namun, di dalam sistem Kapitalisme sekuler seper- ti saat ini, berbagai macam pungutan (pajak) justru men- jadi sumber utama penda- patan negara. Pajak dan ber- bagai pungutan lainnya ten- tu menambah beban kehi- dupan masyarakat. Ironisnya, pada saat kondisi kehidup- an yang sedang sulit sekali- pun seperti saat ini, pungut- an pajak bukannya dikurangi atau dihilangkan, malah ma- kin ditambah. Padahal di sisi lain, Pemerintah tidak menja- min kesejahteraan ba ruh warganya. elu- Di dalam al-Quran telah terdapat larangan menggang- gu dan merampas harta ma- nusia tanpa alasan yang haq (Lihat: TQS an-Nisa’ [4]: 29). Larangan mengganggu dan merampas harta juga disam- paikan oleh Rasulullah saw. dalam Khutbah al-Wada’.: he, 2G gh Tidak dibaca saat khatib sedang khutbah Sungguh darah kalian, harta kalian dan kehormatan kali- an haram atas kalian sebagai- mana haramnya hari kalian ini, pada bulan kalian ini dan di ne- geri kalian ini (HR al-Bukhari dan Muslim). Karena itu Islam me- larang keras tindakan gha- shab. Ghashab menurut kitab Al-Muhith fi al-Lughah, adalah mengambil sesuatu secara zalim dan memaksa. Menu- rut Dr. Khalid al-Musyaiqih, ghashab adalah menguasai hak orang lain, baik harta- nya atau hak gunanya, seca- ra paksa, tanpa alasan yang benar. Ghashab bukan saja ter jadi antar individu, tetapi juga bisa dilakukan oleh ne gara terhadap rakyatnya. Berbagai pungutan yang ada di luar syariah Islam seperti pajak atas penghasilan, ken- daraan, tanah, rumah, ba- rang belanjaan, dsb adalah kezaliman karena tidak di- dasarkan pada ketentuan syariah. Inilah yang dimak- sud Allah SWT dengan fir- man-Nya (yang artinya): me- makan harta sesama kalian dengan cara yang batil. Kebijakan inilah yang te- lah diperingatkan keras oleh Islam. Abu Khair ra. berka- ta: Maslamah bin Makhlad (gubernur di negeri Me- sir saat itu) menawarkan tu gas penarikan pajak kepada Ruwafi bin Tsabit ra. la ber- kata: Sungguh aku pernah mendengar Rasulullah saw. bersabda: ONG SI Cols Gye Sungguh para pemungut pa- jak (diazab) di neraka (HR Ahmad). Karena itu kebijakan memungut pajak, apalagi de- ngan kadar pungutan yang mencekik rakyat, adalah ke- bijakan yang sangat zalim. Sama halnya dengan kebi- jakan Pemerintah untuk te- rus menaikkan harga BBM dan Gas (LPG). Pasalnya, BBM dan Gas hakikatnya berasal dari sumber daya alam mi- lik umum (rakyat). Tak seha- rusnya BBM dan Gas dibisnis kan untuk meraih keuntung. an sebanyak-banyaknya. Apa- lagi dengan selalu mengikuti kenaikan harga minyak du- nia, BBM dan Gas—juga sum- ber daya alam lainnya yang menguasai hajat hidup orang banyak—seharusnya bisa di- nikmati oleh seluruh rakyat, Muslim maupun non-Mus- lim, secara gratis atau de- ngan harga semurah-murah- nya. Pemerintah hanya boleh mengambil harga BBM dan Gas untuk sekadar kompen sasi atas biaya produksi dan operasionainya saja. Kalau- pun Pemerintah mengambil untung, tentu keuntungan itu sebesar-besarnya harus kem bali kepada rakyat. Kezaliman Akan Dibalas! Rasul saw. banyak mem peringatkan penguasa dan pemimpin zalim. Mereka adalah pemimpin jahat (HR atTirmidzi). Pemimpin yang dibenci oleh Allah SWT, di benci oleh rakyat dan mem- benci rakyatnya (HR Mus lim). Pemimpin yang bodoh (imératu as-sufaha’), yakni pe mimpin yang tidak menggu- nakan petunjuk Rasul dan ti- dak mengikuti sunnah beli au (HR Ahmad). Penguasa al-huthamah, yakni yang ja hat dan tidak memperhatikan kepentingan rakyatnya (HR Muslim). Penguasa yang me- nipu (ghésy[in]) rakyat (HR al-Bukhari dan Muslim). Pemimpin zalim atau penguasa yang menzalimi rakyatnya pasti akan dibalas oleh Allah SWT, baik di dunia maupun di akhirat kelak. Ba ginda Nabi saw. sampai seca- ra khusus mendoakan kebu rukan atas para penguasa za- lim yang mempersulit kehi dupan rakyatnya: affah Ya Allah, siapa saja yang mengurusi urusan umatku, lalu dia menyusahkan mere ka, maka susahkanlah dia. Sia- pa saja yang mengurusi urusan umatku, lalu dia menyayangi mereka, maka sayangilah dia (HR Muslim). Tentu saja, doa Baginda Nabi saw. di atas pasti akan dikabulkan oleh Allah SWT. Karena itu sungguh keterla luan jika para penguasa abai terhadap doa ini. Kekuasaan Adalah Amanah Dalam pandangan Is- lam, kekuasaan adalah ama- nah. Tentang pemimpin ama- nah, Allah SWT berfirman: ‘Sungguh Allah menyuruh kali- an memberikan amanah kepa da orang yang berhak meneri- manya, juga (menyuruh kali: an) jika menetapkan hukum di antara manusia agar kali: an berlaku adil (TQS an-Nisa’” [4]: 58). Imam ath-Thabari, da: lam Tafsir ath-Thabari, me- nukil perkataan Ali bin Abi Thalib ra., “Kewajiban imam] penguasa adalah berhukum dengan hukum yang telah Allah turunkan dan menu- naikan amanah. Jika ia telah melaksanakan hal itu maka orang-orang wajib mende- ngarkan dan mentaati dia, juga memenuhi seruannya jika mereka diseru... Inilah dua sifat yang me lekat pada pemimpin yang adil. Pertama: Menjalankan hukum-hukum Allah SWT dalam pelaksanaan ibadah umat, muamalah, hukum-hu- kum ekonomi Islam (ten tang kepemilikan, pengelo- laan kekayaan milik umum, keuangan negara), hukum peradilan dan pidana Islam (hudad, jindyat, ta’zir maupun mukhdlafét), hukum-hukum politik luar negeri; dsb. Kedua: Menunaikan amanah ri’ayah, yakni meme lihara semua urusan umat se- perti_ menjamin pemenuh an kebutuhan pokok (san dang, pangan, papan bagi tiap individu warga negara); menjamin pemenuhan pen didikan, kesehatan dan ke- amanan secara cuma-cu- ma; serta melindungi rakyat dari berbagai gangguan dan Se eet on ee Lae exe off ancaman. Dalam memelihara urusan rakyat, penguasa hen daklah seperti pelayan terha- dap tuannya. Sebabnya, “Say. yidu al-qawmi khadimuhum (Pemimpin kaum itu laksana pelayan mereka.” (HR Abu Nu'aim). Sebagaimana diketa- hui, salah satu tujuan pene- gakan sistem pemerintahan Islam (Khilafah) yang mene- rapkan syariah Islam secara kaffah adalah untuk menye- jahterakan rakyat. Seorang waliyul amri (pemimpin) di- bebani amanah. Di antara- nya menciptakan_ kesejah- teraan bagi rakyatnya me- lalui kebijakan yang dia am- bil. Peran dan tanggung jawab waliyul amri dalam ma- salah ini sangat besar. Ke- lak di akhirat ia akan dimintai PNAS seats a5 53s fah. pertanggungjawaban oleh Allah SWT atas amanah ke- pemimpinannya. Nabi saw. bersabda: oll & al sae puytn P5ES "Kepala negara adalah pengu- rus rakyat dan dia bertang- gung jawab atas rakyat yang dia urus." (HR al-Bukhari). Amanah penguasa se- perti dalam hadis di atas ada- lah memelihara urusan-urus- an rakyat (rayah syu'dn ar- ra'yah). Ri’ayah itu dilakukan dengan siyasah (politik) yang benar, yaitu seperti yang dije- laskan oleh Imam an-Nawawi di dalam Syarh Shahih Muslim. Ri itu tidak lain dengan menja- /ah atau siydsah yang baik fankan hukum-hukum syariah Rasulullah saw. bersabda: serta mengutamakan ke- maslahatan dan kepentingan rakyat. Sayang, dalam sistem kapitalis demokrasi seku- ler saat ini, penguasa lebih menghamba kepada para pe- milik modal dan oligarki ke- timbang memperhatikan dan melayani rakyatnya. Karena itu saatnya umat mencampakkan sistem kapi- talis demokrasi sekuler yang sudah terbukti banyak me- nyusahkan rakyat. Saatnya umat menerapkan sistem pe- merintahan Islam yang mene- rapkan syariah Islam secara kaffah yang pasti bakal men- datangkan kemakmuran, ke sejahteraan, keadilan dan keberkahan. Wallah a’lam bi ash- shawéb. [] ‘Akan ada pada akhir zaman para penguasa zalim, para pembantu (pejabat pemerintah) fasik, para hakim pengkhianat dan para ahli hukum Islam pendusta. Siapa saja di antara kalian yang mendapati zaman itu, janganlah kalian menjadi pemungut cukai, tangan kanan penguasa dan polisi. (HR ath-Thabrani). (] ETT Nuh? URC etc B Tale uc au CME LCC um CL MeCN Renae a card eed ee ens mmc cect TREC Cee AUN ee em se Oy Pert as each:

You might also like