Professional Documents
Culture Documents
Irfandani - 038 - As-6b - Makalah Premi Asuransi
Irfandani - 038 - As-6b - Makalah Premi Asuransi
PREMI ASURANSI
Untuk Memenuhi Tugas Mata kuliah
MANAJEMEN AKTUARIA
Dari Dosen Nurmaita Hamsyiah, M.Si.
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
Premi Asuransi ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas dosen ibu Nurmaita Hamsyiah, M.Si. pada mata kuliah Manajemen
Aktuaria. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
pengertian premi asuransi, fungsi premi, penentuan tarif, komponen premi, jenis
tarif, macam barang yang diasuransikan, pengembalian premi dan lainnya bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.
Irfandani
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Peran premi dalam setiap perusahaan asuransi, baik asuransi umum
maupun asuransi syariah sangat penting, karena premi merupakan suatu
kebutuhan perusahaan dalam meningkatkan keuntungan perusahaan.
Perkembangan premi per jenis asuransi terutama pada asuransi umum
menunjukkan perkembangan yang sangat baik dari tahun ke tahun, Hal
tersebut diharapkan dapat memberikan pengaruh yang sangat positif dalam
Industri Asuransi secara keseluruhan. Perkembangan di sektor asuransi
yang baik di harapkan pula akan mempengaruhi sektor-sektor
perekonomian lainnya, sehingga dapat mendorong peningkatan
kesejahteraan masyarakat.
Premi merupakan suatu kewajiban tertanggung, dimana hasil dari
kewajiban tertanggung akan digunakan oleh penanggung untuk mengganti
kerugian yang diderita oleh pihak tertanggung. Dalam setiap produk pihak
tertanggung harus membayar premi sesuai produk asuransi yang diambil.
Karena dalam satu produk asuransi jumlah premi yang dibayarkan pihak
tertanggung pasti berbeda-beda, sesuai dengan produk asuransi yang
diambil oleh pihak tertanggung.
B. RUMUSAN MASALAH:
1. Pengertian Premi Asuransi?
2. Fungsi Premi Asuransi?
3. Aktuaria dan Penentuan Tarif?
4. Komponen Premi Asuransi?
5. Jenis Tarif Asuransi?
6. Macam Barang Yang Diasuransikan?
7. Pengembalian Premi?
4
C. TUJUAN PENULISAN:
1. Untuk Mengetahui Pengertian Premi Asuransi.
2. Untuk Mengetahui Fungsi Premi Asuransi.
3. Untuk Mengetahui Aktuaria dan Penentuan Tarif.
4. Untuk Mengetahui Komponen Premi Asuransi.
5. Untuk Mengetahui Jenis Tarif Asuransi.
6. Untuk Mengetahui Macam Barang Yang Diasuransikan.
7. Untuk Mengetahui Pengembalian Premi.
5
BAB II
PEMBAHASAN
1
Maya Widyana Dewi, “Perbandingan Premi Asuransi Kesehatan Peserta BPJS Badan Usaha
Dengan Asuransi Kesehatan Swasta”, Jurnal Akuntansi Dan Pajak, Vol. 16 No. 01, 2015, Hlm. 37.
6
2. Mengembalikan tertanggung dari kebangkrutan, hingga mampu berdiri
pada posisi seperti keadaan sebelum terjadi kerugian.
3. Harga pembelian dari tanggungan yang wajib diberikan oleh
penanggung atau sebagai imbalan resiko yang diperalihkan
pertanggungan dibuat, kecuali pertanggungan saling menanggung.2
2
Maya Widyana Dewi, “Perbandingan Premi Asuransi Kesehatan Peserta BPJS Badan Usaha
Dengan Asuransi Kesehatan Swasta”, Jurnal Akuntansi Dan Pajak, Vol. 16 No. 01, 2015, Hlm. 37.
33-47
3
Eko Winarto, “Analisis Model Perhitungan Penetapan Biaya Premi Asuransi Jiwa Syaruah Dalam
Hubungannya Dengan Segmentasi Pasar Dan Laba Perusahaan”, Skripsi: UIN Raden Intan
Lampung, 2019, Hlm. 47-48. 1-128
7
Terdapat 2 faktor yang dapat memeperngaruhi penentuan tarif dari premi,
diantaranya sebagai berikut:
Perubahan tarif / premi asuransi itu disebakan oleh beberapa hal, yakni :
• Persaingan.
• Perubahan struktur ekonomi.
• Adanya undang-undang atau peraturan pemerintah.
8
sehingga persentase misalnya 30% atau 40% di cover oleh asuransi
lainnya sehingga dari pihak asuransi pertama memberikan premi ke
asuransi lain karena ikut dalam menanggung risiko.
2. Premi Reasuransi, merupakan premi yang diterima dari pihak asuransi.
Ada dua jenis premi reasuransi, yakni: bisa berbentuk treaty yang
artinya sudah diperjanjikan sejak awal bahwa akan menerima premi
dengan term and condition dalam jangka waktu satu tahun. Jadi, selama
satu tahun akan menerima premi reasuransi treaty dari pihak asuransi
dengan persyaratan sesuai dengan term and condition yang sudah
diperjanjikan. Sedangkan premi fakultatif merupakan premi yang
diterima oleh pihak reasuransi yang bersifat cash by cash.
3. Kenaikan/penurunan premi yang belum merupakan pendapatan, dalam
memahami premi yang belum merupakan pendapatan dasar
pertimbangannya adalah risiko. Asuransi merupakan bisnis risiko,
sehingga harus ada yang dicadangkan untuk meminimalisir terjadinya
risiko dikemudian hari. Selanjutnya kita harus mengetahui bagaimana
pembentukan premi yang belum merupakan pendapatan dalam hal ini
ada dua dasar perhitungannya, yaitu: presentasi dan individual
(polisnya).4
4. Premi dasar, Premi dasar yaitu premi yang dicantumkan pada polis
asuransi, nominal premi dasar tidak berubah selama data atau luasnya
jaminan tidak mengalami perubahan. Tarif dari premi dasar berbanding
lurus dengan tingginya suatu resiko, luas resiko, kemungkinan
terjadinya kerusakan barang atau semakin tinggi suatu barang
mengandung bahaya.
5. Premi Bersih, Premi bersih yaitu premi yang diberikan kepada
penanggung saat polis diterbitkan. Nominalnya tidak berubah karna
sudah dikurangi biaya polis dan diskon.
4
Yasmi, “Analisis Pengakuan Pendapatan Premi Asuransi Underwriting Berdasarkan PSAK No.28
Tahun 2012 Pada PT. Askrindo Cabang Makasar”, Jurnal AAOS, Vol. 03 No. 02, 2012, Hlm. 157.
149-165
9
E. JENIS TARIF ASURANSI
2. Tarif Total Loss Only,Tarif Total Loss Only merupakan tarif premi
yang menanggung hanya jika kehilangan total. Yang dimaksud
kehilangan total disini adalah jika biaya perbaikan untuk kerugian yang
terjadi nilainya sama atau lebih dari 75% dari harga kendaraan sesaat
sebelum kerugian, serta menjamin kerugian apabila kendaraan hilang
dicuri.5
1. Yang pertama ialah risiko dari kerugian yang terjadi karena unsur
ketidak sengajaan, contohnya mengalami suatu kecelakaan, menjadi
korban bencana alam, divonis menderita suatu penyakit yang sudah
kritis tahap akhir.
2. Yang kedua adalah risiko kerugian yang mempunyai sifat meyakinkan.
Misalnya seseorang yang mengalami kecelakaan kerja dan
membuatnya menjadi cacat sehingga tidak dapat bekerja lagi. Atau
mesin kerja yang disudah diasuransikan sudah tidak berfungsi karena
mengalami kerusakan parah.
5
(http://repository.stei.ac.id/5082/3/Bab%20II.%20TINJAUAN%20PUSTAKA.pdf, Diakses pada 18
April 2022)
10
3. Yang ketiga adalah kerugian dengan sifat yang pasti. Suatu misal,
mengalami sakit yang parah, meninggal, karena faktor usia yang sudah
tua, cacat. Bagi perusahaan lain misalnya mengalami kehancuran
gedung karena rapuh atau bencana alam, hancurnya pesawat karena
menabrak gunung, atau kapal laut yang meledak di tengah laut.
4. Yang keempat adalah semua objek yang akan diasuransikan dapat di
konversikan atau dinilai dengan uang.
5. Yang kelima ialah, semua kecelakaan atau kerugian yang dialami harus
bersifat alami atau tidak dibuat-buat. Misalnya kecelakaan yang terjadi
tidak direncanakan sebelumnya.
6. Yang keenam adalah. Premi atau uang yang di wajib oleh pihak
perusahaan untuk dibayar pihak nasabah tidak terlalu tinggi. Karena hal
ini akan membuat nasabah merasa terbebani. Jadi perusahaan harus
menetapkan premi yang cukur wajar.
7. Yang ketujuh adalah, semua kejadian yang dialami oleh pihak
tertanggung atau nasabah tidak boleh melanggar kepentingan umum.6
G. PENGEMBALIAN PREMI
Premi yang diminta kembali oleh pihak tertanggung ini di dalam
asuransi disebut dengan Premi Restorno. Premi Restorno ini telah diatur di
dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) Pasal 281 yang
menyatakan : “Dalam segala hal dimana perjanjian pertanggungan itu untuk
seluruhnya atau sebagian gugur atau menjadi batal, sedangkan si
tertanggung tidak bertindak dengan itikad baik, maka si penanggung
diwajibkan mengembalikan preminya untuk seluruhnya, ataupun untuk
sebagian yang demikian untuk mana ia tidak telah menghadapi bahaya”.
6
(http://mncnetwork.com/artikel/read/seputar-asuransi/22/inilah-8-objek-yang-dapat-
diasuransikan.html, Diakses pada 18 April 2022)
11
Premi restorno adalah pembayaran kembali premi asuransi dari
penanggung (Perusahaan Asuransi) kepada tertanggung karena gugurnya
atau batalnya perjanjian dan tertanggung dalam hal ini telah bertindak
dengan itikad baik (te goder grow in good faith).
7
Marsidah, “Premi Restorno Dalam Perjanjian Asuransi”, Vol. 18 No. 03, 2020, Hlm. 314-316.
312-321
12
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Faktor yang mempengaruhi penentuan tarif premi yaitu faktor eksternal dan
faktor internal. Komponen dalam premi asuransi yaitu premi bruto, premi
reasuransi, premi dasar, premi bersih.
Premi yang diminta kembali oleh pihak tertanggung ini di dalam asuransi
disebut dengan Premi Restorno. Premi Restorno ini telah diatur di dalam Kitab
Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) Pasal 281.
B. SARAN
Dari makalah yang telah kami buat ini, mungkin terdapat kesalahan dan
kekurangan baik itu dari penulisan atau dari kata-katanya, kami sangat
mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca, agar dapat memberikan
motivasi atau nasihat guna memperbaiki makalah ini nantinya.
13
DAFTAR PUSTAKA
Winarto. Eko, 2019, Analisis Model Perhitungan Penetapan Biaya Premi Asuransi
Jiwa Syaruah Dalam Hubungannya Dengan Segmentasi Pasar Dan Laba
Perusahaan, Skripsi: UIN Raden Intan Lampung, , Hlm. 1-128
(http://repository.stei.ac.id/5082/3/Bab%20II.%20TINJAUAN%20PUSTAKA.pd
f, Diakses pada 18 April 2022)
(http://mncnetwork.com/artikel/read/seputar-asuransi/22/inilah-8-objek-yang-
dapat-diasuransikan.html, Diakses pada 18 April 2022)
Marsidah, 2020, Premi Restorno Dalam Perjanjian Asuransi, 18(03), Hlm. 312-
321.
14