You are on page 1of 8

JURNAL IDEGURU Vol.4, No.

2 November 2019

Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan dengan Media Kartu


Kata Bergambar pada Siswa Kelas 1 SD N Kategan Pundong Bantul

Sumiyati
SD Negeri Kategan

Abstrak: Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki
kemampuan membaca permulaan siswa dengan media kartu kata bergambar yang dilakukan melalui
penelitian tindakan kelas yang berjudul “Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan
dengan Media Kartu Kata Bergambar pada Siswa kelas 1 SD N Kategan Pundong Bantul Tahun
Pelajaran 2018/2019”. Pembelajaran dengan menggunakan media kartu kata dapat meningkatkan
keterampilan membaca permulaan pada siswa kelas I SDN Kategan Pundong Bantul.Peningkatan ini
dapat dilihat dari nilai rata-rata kelas pada keterampilan membaca siswa sebesar 14,73 (kondisi awal
65,13 meningkat menjadi 79,86). Jumlah siswa yang mencapai KKM meningkat sebesar 44% atau 9
siswa (kondisi awal 43% meningkat menjadi 87%). Hasil tersebut sudah memenuhi kriteria
keberhasilan yang ditentukan yaitu dengan nilai rata-rata kelas 75 dan rata-rata ketuntasan kelas
mencapai 75%.
Kata kunci : Kartu Kata, membaca permulaan.

Effort of Increasing Students Inception Reading by Using Card Picture Colour


Media of The First Grade Students of SD N Kategan Pundong Bantul
Abstract: This research is kind of an action research. The aim is to know increasing students’ reading
inception by using card picture colour media is done entitled “Effort of increasing students reading
inception by using card picture colour media of the first grade students of SD N Kategan Pundong
Bantul in the academic year of 2018/2019”. Teaching learning process by using card colour media
is effective to increase students inception reading by the first grade students of SD kategan Pundong
Bantul. The result shows ability average score is 14,73 ( earlier 65,13 to 79,86). the number of criteria
completness minimum score KKM is increase 44% or 9 students ( earlier score is 43% to 87%. The
result of the research is appropriate of standard criteria is determined by average score class of 75
and average completneess score is 75 %.
Keywords: Card character color media, inception reading
PENDAHULUAN tersebut. Dengan penguasaan dan
Pada era globalisasi ini, perkembangan keterampilan berbahasa itulah seseorang tidak
teknologi dan informasi semakin pesat, kita akan terpuruk atau tertinggal berbagai macam
diharapkan untuk memiliki berbagai informasi. Menurut kurikulum 2004,
keterampilan, terutama keterampilan pembelajaran bahasa Indonesia di SD
berbahasa yang dapat dipergunakan untuk dilaksanakan secara terpadu diantara empat
mengkaji maupun menyampaikan informasi. keterampilan yang ada yaitu: keterampilan
Bahasa merupakan alat komunikasi yang mendengarkan/menyimak, berbicara, membaca
memungkinkan manusia untuk saling dan menulis.
berhubungan satu dengan yang lain.Adapun Pada siswa kelas 1 sekolah dasar,
pengetian bahasa menurut Keraf, (Jamaludin, keterampilan membaca sangat ditekankan
2003:31) adalah alat komunikasi anggta sebagai langkah awal memulai, menerima dan
menyampaikan informasi yang lebih komplek.
masyarakat berupa lambang bunyi bahasa
Dengan demikian tidak dapat dipungkiri
yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. bahwa pembelajaran membaca di sekolah
Dalam komunikasi tidak hanya ditentukan mutlak perlu dilatih dan dikembangkan.Dalam
sampai tidaknya pesan pembicara atau penulis proses pembelajaran dan pendidikan guru
kepada pendengar atau pembaca, melainkan yang Profesioanal dan berkompeten
ditentukan oleh baik dan benar atau tidaknya dibidangnya sangat diperlukan, dimana
bahasa yang digunakan dalam komunikasi seorang guru harus bisa menerapkan berbagai
metode pembelajaran dan memanfaatkan

- 110 -
JURNAL IDEGURU Vol.4, No.2 November 2019

berbagai media pembelajaran untuk di taman kanak-kanak adalah belajar sambil


mempermudah siswa dalam menerima bermain bukan membaca akibatnya banyak
pelajaran. Metode adalah cara mengajar yang siswa yang belum hafal huruf A sampai Z.
baik dimana disesuaikan dengan tujuan Disamping itu penggunaan metode dan media
pelajaran dalam situasi dan berlangsungnya membaca yang digunakan guru tidak tepat dan
suatu pelajaran, jadi seorang guru harus benar- kurang menarik sehingga siswa mengalami
benar menguasai materi pelajaran, siswa dan kesulitan untuk belajar membaca permulaan.
metode pembelajarannya. Guru harus mau, Dengan penggunaan media yang tepat
mampu berinovasi dan berkreasi sehingga pembelajaran lebih menarik dan
pembelajaran akan lebih menarik, sehingga menyenangkan.Siswa terlihat aktif, kreatif dan
siswa akan lebih mudah menerima apa yang bersemangat.Untuk menjadikan siswa seperti
disampaikan guru dalam pembelajaran.Untuk tersebut diatas, guru harus pandai memilih
itu dalam pembelajaraan membaca di kelas media atau alat peraga yang tepat salah
rndah, guru dituntut memberikan satunya adalah media kartu kata
pembelajaran secara verbal sehingga anak bergambar.Media ini menjadi salah satu
dengan mudah dapat mengikuti apa yang alternatif untuk meningkatkan aktivitas siswa
dipelajari. Guru harus dapat (1) memahami dan guru shingga kemampuan membaca
metode Pembelajaran membaca kelas rendah, permulaan siswa meningkat.Gambar-gambar
(2) memahami teori belajar bahasa kedua, (3) yang digunakan adalah gambar-gambar yang
memilih media yang tepat, (4) memahami dikenal siswa dalam kehidupan sehari-hari
organisasi kelas bahasa yang komunikatif dan sehingga memudahkan siswa untuk belajar
integratif (Solchan T.W, 2014:7.16). membaca.Materi yang dipilih berupa kata-kata
Proses belajar yang paling efektif bentuk dasar sesuai dengan gambar dan
dilakukan adalah melalui kegiatan kalimat sederhana.Gambar diusahakan yang
membaca.Masyarakat yang gemar membaca mengandung huruf vokal dan huruf konsonan
dan memperoleh banyak pengetahuan serta yang mudah di pahami siswa di kelas rendah.
wawasan baru yang dapat meningkatkan Berdasarkan latar belakang masalah di
kecerdasannya sehingga lebih mampu atas, peneliti akan melaksanakan penelitian
menjawab tantangan di masa yang akan untuk memperbaiki kemampuan membaca
datang. Membaca semakin penting dalam permulaan siswa dengan media kartu kata
kehidupan masyarakat karena setiap aspek bergambar yang dilakukan melalui penelitian
kehidupan melibatkan kegiatan tindakan kelas yang berjudul “Upaya
membaca.Pokok permasalahan yang terjadi di Meningkatkan Kemampuan Membaca
SD Kategan adalah siswa kelas I ternyata Permulaan dengan Media Kartu Kata
masih kesulitan dalam pelajaran Bahasa Bergambar pada Siswa kelas 1 SD N Kategan
Indonesia, dimana siswa masih terlihat pasif Pundong Bantul Tahun Pelajaran 2018/2019”
dan kemampuan membaca permulaan siswa
METODE PENELITIAN
masih rendah. Kesulitan tersebut sangat
Subjek Penelitian
berpengaruh terhadap proses belajar mengajar
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 1
siswa dan berdampak pada rendahnya
SDN Kategan Tahun pelajaran 2018/2019
kemampuan berbahasa dan prestasi siswa.
dengan siswa yang berjumlah 23 siswa yang
Penyebab masalah adalah bahwa
terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 11 siswa
pembelajaran membaca di kelas I SD N
perempuan.
Kategan lebih banyak disajikan dalam bentuk
teori – teori dan menggunakan metode Tempat dan Waktu Penelitian
ceramah dan penugasan.Akibatnya siswa Tempat penelitian adalah di SDN Kategan
cenderung tidak begitu memperhatikan dan yang beralamat di tangkil, Srihardono,
mudah bosan. Penyebab selanjutnya adalah Pundong, Bantul, Yogyakarta. Waktu
penggunaan alat peraga masih sangat kurang penelitian yaitu pada bulan September sampai
sehingga menyebabkan proses belajar dengan bulan Oktober 2018.
mengajar siswa mengalami kesulitan untuk Prosedur Peneliatian
berlatih membaca permulaan. Penyebab Penelitian ini menggunakan jenis
selanjutnya pengetahuan membaca yang penelitian tindakan kelas (PTK) dengan
diperoleh dari TK adalah menghafal huruf menggunakan model Kemmis dan Teggart
bukaan suku kata, karena fokus pembelajaran (1998) yang dimulai dengan peneliti

- 111 -
JURNAL IDEGURU Vol.4, No.2 November 2019

menggadakan observasi mengenai keadaan tes praktik atau tes kinerja.Tes diberikaan
lapangan yang dijadikan objek penelitian, secara individu untuk mengetahui kemampuan
menelaah keadaan, membuat rencana untuk membaca siswa dan untuk mengetahui
mengatasi permasalahan, mengadakan kemempuan kognitif siswa yang diberikan
kesepakatan untuk kerjasama dengan guru setiap akhir pembelajaran.
yang bersangkutan. Berdasarkan hasil (c) Angket
pelaksanaan tindakan dan observasi dilakukan Menurut Masnur, (2011: 62) angket terdiri
analisis data yang diperoleh dari hasil atas serangkaian pertanyaan tertulis yang
kemampuan membaca permulaan siswa kelas 1. memerlukan jawaban. Angket yang digunakan
Selanjutnya peneliti melakukan refleksi berupa pertanyaan tertulis yang harus dijawab
terhadap hasil analisis data, jika hasil analisis oleh siswa. Dalam penelitian ini angket
data belum menunjukkan hasil yang digunakan untuk mengambil data dan informasi
signifikan, dilakukan refleksi untuk setelah dilaksanakankegiatan membaca
memperbaiki langkah-langkah yang perlu permulaan melalui media kartu kata bergambar.
dilakukan pada siklus berikutnya. Data yang diperoleh berupa pendapat siswa
Prosedur penelitian tindakan kelas (PTK) berkaitan dengan pembelajaran yang telah
terdiri dari dua siklus.Adapun desain dan diikuti.Selanjutnya data tersebut digunakan
model penelitian tindakan kelas (PTK) dalam sebagai data pendukung hasil penelitian.
penelitian ini adalah tiap siklus dilaksanakan (d) Dokumentasi
sesuai dengan pembahasan yang ingin dicapai. Menurut Syamsudin dan Damaianti (
Pada faktor-faktor yang diselidiki.Untuk dapat 2009: 108), dokumentas imerupakan suatu
mengetahui kemampuan siswa dalam belajar cara yang digunakan mengumpulkan data dari
membaca permulaan sebelum dilakukan sumber non manusia. Dokumen yang
tindakan terlebih dahulu diberi les awal. digunakan ini berupa silabus, daftar nilai
Kegiatan tersebut untuk mengetahui siswa, foto selama kegiatan pembelajaran.
tindakannya yang harus dilakukan dalam
rangka meningkatkan kemampuan membaca Indikator keberhasilan
siswa. Dalam pelaksanaan tindakan pada tiap Penelitian ini dikatakan berhasil jika:
a. Keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan
siklus mencakup tahapan-tahapan sebagai
berikut: 1) Perencanaan 2) Pelaksanaan belajar di kelas ini dikatakan berhasil
Tindakan 3) Observasi dan Evaluasi 4) Refleksi. apabila mencapai predikat baik.
b. Rata-rata hasil belajar sesuai KKM yaitu
Teknik Pengumpulan Data 75 atau jumlah siswa yang memenuhi
Untuk memperoleh data yang KKM minimal 75 % dari jumlah siswa.
mendukung keberhasilan penelitian ini
peneliti menggunakan tehnik pengumpulan Teknik Analisis Data
data dengan cara: Data terkumpul dianalisa secara diskriptif
(a) Observasi kwantitatif dan kualitatif .Data kwantitatif di
Menurut Suhasimi Arikunto (2002: 133) gunakan untuk hasil tes dari siswa yang berupa
observasi atau pengamatan meliputi kegiatan skor nilai. Sedangkan data kualitatif di peroleh
perhatian terhadap suatu obyek dengan dari hasil pengamatan terhadap aktifitas siswa
seluruh indera.Dalam penelitian ini obyek dan guru selama berlangsungnya penelitian yang
yang bahan observasi adalah guru dan siswa. di lakukan oleh teman sejawat dan catatan
Metode observasi digunakan untuk lapangan selama pembelajaran berlangsung.
mengamati aktivitas guru dan siswa selama Data kualitatif di gunakan untuk refleksi guna
proses pembelajaran, serta ketrampilan membuat perencanaan pembelajaran pada siklus
membaca permulaan dengan media kartu kata berikutnya. Tes hasil belajar dianalisis secara
bergambar.Kegiatan ini dilakukan dengan kuantitatif dengan menghitung nilai hasil belajar
menggunakan instrument penelitian berupa berdasarkn skor hasil tes membaca dan tes
lembar observasi. tertulis. Pedoman penilaian yang digunakan
(b) Tes adalah sebagai berikut:
Menurut Sunarti & Shelly Rahmawati, a. Observasi
(2011: 9) tes adalah pemberian sejumlah Observasi atau pengamatan dilakukan
pertanyaan yang jawabannya dapat benar atau dengan mengamati terhadap aktivitas siswa di
salah, tes dapat berupa tes tertulis, tes lisan dan kelas, adalah semua kegiatan yang dilakukan
siswa pada saat pelaksanaan pembelajaran.

- 112 -
JURNAL IDEGURU Vol.4, No.2 November 2019

Nilai aktivitas siswa: 60%


jumlah skor yang diperoleh x100
50%
Skor maximal
b. Tes Membaca dan Tes Tertulis 40%
1) Tes Membaca 30%
Untuk mengetahui kemampuan membaca 20%
permulaan siswa, siswa di suruh membaca 10%
bacaan dari pratindakan, siklus 1 dan siklus 2.
Pedoman penilaian membaca adalah sebagai 0%
berikut : Siswa tuntas Siswa tidak tuntas
Pedoman penilaian membaca Gambar 1. Diagram rata-rata ketuntasan
No Aspek yang dinilai Skor siswa pada pra tindakan
1 Kewajaran lafal 3
2 Kewajaran intonasi 3 Pada diagram di atas dapat diketahui
3 Kelancaran 2 bahwa jumlah siswa yang tuntas hanya 10
4 Kenyaringan 2 siswa atau 43% dan jumlah siswa yang tidak
tuntas sebanyak 13 siswa atau 57%, sedangkan
Jumlah 10
kriteria yang ditetapkan adalah jika 75% dari
jumlah siswa sudah mencapai KKM.
2) Tes Tertulis
Kemampuan siswa dalam menjawab soal Siklus I
menjodohkan /pilihan ganda dan soal isian, a. Perencanaan
untuk setiap butir soal menjodohkan / pilihan Tanggal 18 september - 25 september 2018
ganda dijawab benar skor 2, soal isian dijawab
b. Pelaksanaan
benar skor 2.
Pertemuan pertama dilaksanakan pada
Nilai Akhir: Jumlah skor Perolehan x 100
hari Selasa 18 September 2018 selama 2 jam
Skor maksimal
pelajaran (2 x 35 menit) dengan tema
HASIL DAN PEMBAHASAN Kegemaranku, subtema Gemar Berolahraga
Sebelum melakukan tindakan peneliti dengan materi pokok yang akan dibahas cara
melakukan observasi dengan tujuan untuk memelihara pembelajaran aspek peningkatan
mengetahui sejauh mana keterampilan membaca dengan lafal, intonasi, kejelasan,
membaca permulaan siswa kelas I SDN dan ketepatan membaca serta menyebutkan
Kategan.Pada tindakan ini peneliti melakukan kata-kata tentang berbagai jenis olah raga
pretes yang terdiri dari tes unjuk kerja dan tes sebagai cara untuk memelihara kesehatan ini
tertulis di akhir pembelajaran. Adapun hasil dengan menggunakan 10 gambar dan 10 kartu
pretes dapat dilihat pada tabel berikut: kata guru.
Tabel 1. Hasil Evaluasi Siswa pada Pra Pertemuan kedua dilaksanakan Sabtu, 22
Tindakan September 2018 selama 2 jam pelajaran (2 x
Nilai rata-rata 65,13 35 menit). Pada pertemuan ini tema yang
Jumlah siswa yang tuntas 10 digunakan masih sama yaitu Kegemaranku
Jumlah siswa tidak tuntas 13 dan subtemanya Gemar Berolahraga dengan
Presentase ketuntasan 43 10 kartu kata dan 8 kartu gambar untuk
membaca.
Pada pelaksanaan pra tindakan yang telah Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari
dilaksanakan keterampilan membaca siswa Selasa, 25 September 2018 selama 2 jam
dengan lafal, intonasi, kelancaran, dan pelajaran ( 2 x 35 menit) dengan tema yang
kenyaringan dalam membaca dari tes masih sama yaitu Kegemaranku, subtema
membaca memahami dengan nilai rerata kelas Gemar Berolahraga, dengan menggunakan 6
65,13 dari 23 siswa hanya 10 siswa atau 43% kartu kata dan 9 kartu media gambar.
yang telah tuntas dan mencapai KKM yang c. Observasi
ditetapkan, yaitu 75. Sedangkan 13 siswa atau Observasi dilakukan oleh Supervisor I
57% siswa belum tuntas atau belum mencapai selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
KKM yang telah di pakai Alat yang digunakan dalam observasi ini
berupa lembar observasi. Dalam observasi ini
yang diamati adalah kegiatan-kegiatan siswa

- 113 -
JURNAL IDEGURU Vol.4, No.2 November 2019

dan kegiatan guru selama pelaksanaan membawa siswa dalam rencana pelajaran yang
tindakan dan penggunaan media dalam telah disusun. Guru sudah memanfaatkan
pembelajaran membaca. Kegiatan-kegiatan media dengan baik, akan tetapi pada saat
tersebut tercantum dalam uraian di bawah ini: menjelaskan materi masih terlalu cepat dan
1) Kegiatan Siswa belum menjelaskan secara tuntas sehingga
Pembelajaran membaca dengan masih ada siswa yang belum jelas. Guru juga
menggunakan media kartu bergambar dapat masih membatasi siswa dalam bertanya. Guru
membuat siswa lebih antusiasn dan focus pada belum membimbing semua kelompok, karena
materi pelajaran yang disampaikan guru. Di guru masih banyak berada di depan kelas,
samping itu, siswa terlihat aktif saat kegiatan sehingga belum mampu mengakomodir
pembelajran berlangsung.Hal ini dibuktikan seluruh siswa dan kelompok.
dengan meningkatnya keaktifan siswa saat 3) Pengunaan Media Kartu Kata
menyusun dan membaca kartu kata Media kartu kata bergambar yang
bergambar.Berikut ini hasil observasi siswa digunakan dalam pembelajaran Bahasa
dalam pembelajaran. Indonesia aspek membaca sudah dapat
Tabel 2. Data observasi siswa siklus 1 meningkatkan motivasi dan keterampilan
Siklus 1 Rata- membaca siswa tetapi media kartu kata
No Aspek yang di amati
I II III rata bergambar pada siklus I ini kurang menarik
1. Sikap antusias dalam 1,2 1,6 1,9 1,6 karena gambar yang digunakan tidak
pembelajaran berwarna, sehingga masih ada siswa di
2. Sikap perhatian 1,4 1,7 1,9 1,7 belakang yang masih jalan ke depan untuk
selama pembelajaran
memperjelas pandangan saat melihat gambar.
berlangsung
3. Aktif bertanya dan 1,6 1,9 2,3 1,9
Akibatnya kondisi menjadi kurang kondusif,
menjawab kata yang digunakan guru dalam pembelajaran
pertanyaan kurang bervariasi.
4. Partisipasi dalam 1,7 1,7 1,9 1,8 4) Refleksi dan Revisi Tindakan Siklus I
kegiatan membaca Pada tahap ini peneliti melakukan analisis
5. Keterampilan 1,4 1,6 1,9 1,6 data yang telah terkumpul dari hasil observasi
menggunakan media guru, siswa, media, dan analisis hasil evaluasi
kartu kata bergambar pembelajaran membaca siswa.Dari hasil
6. Kesungguhan dalam 1,6 1,7 2,1 1,8 analisis ini dijadikan acuan untuk perbaikan
mengerjakan tugas
pada siklus berikutnya.
dan soal
7. Menyelesaikan tugas 1,2 1,6 1,9 1,6
(1)Refleksi
tepat waktu Pembelajaran membaca dengan
8. Hasil penilaian yang 1,2 1,4 1,7 1,4 menggunakan media kartu kata pada siklus I
di dapatkan dapat meningkatkan keterampilan membaca
Keterangan skor : pada siswa kelas I SDN Kategan. Peningkatan
0-1= kategori kurang ini dapat dilihat pada tabel berikut ini:
1,1-2,0 = kategori cukup
2,1-3,0 = kategori baik Table 6. Hasil Tindakan Siklus I
3,1-4,0 = kategori baik sekali Pra Siklus
Tindakan I
Pada siklus I ini masih ada siswa yang
Nilai rata-rata kelas 65,13 70,41
jalan-jalan di kelas saat pelajaran, bermain alat
Siswa yang tuntas 10 12
tulis, sehingga beberapa siswa kurang
Siswa yang tidak 43,47 52,17
maksimal menerima materi pelajaran yang
tuntas
disampaikan guru.Masih ada beberapa siswa
Dari tabel di atas dapat dilihat
yang membaca dengan lafal dan intonasi yang
kurang tepat, membaca dengan mengeja, pembelajaran membaca dengan menggunakan
membaca kata belum tepat, da nada siswa yang media kartu kata bergambar dapat
belum hafal huruf. Hal ini dibuktikan dengan meningkatkan keterampilan membaca siswa,
masih adanya siswa yang belum tuntas. dari rerata siswa pada pra tindakan 65,13
2) Kegiatan Guru meningkat menjadi 70,41 dan ketuntasan
siswa juga mengalami peningkatan dari 10
Sebelum memulai pelajaran guru
memberikan apersepsi dengan baik dan siswa meningkat menjadi 12 siswa, untuk
lebih jelasnya lihat tabel di bawah ini:

- 114 -
JURNAL IDEGURU Vol.4, No.2 November 2019

75 Pertemuan pertama dilaksanakan pada


hari Sabtu, 22 September 2018 selama 2 jam
70 pelajaran (2 x 35 menit) dengan tema
Kegemaranku, subtema Gemar Membaca
65 dengan menggunakan 10 kartu pembelajran
siswa dan 5 kata untuk guru.
60 2) Petemuan Kedua
Pra Tindakan Siklus I Pertemuan kedua dilaksanakan pada
Gambar 5. Diagram Nilai Rata-Rata Siklus I Selasa, 02 Oktober 2018 selama 2 jam
pelajaran (2 x 35 menit). Pada pertemuan
Peningkatan keterampilan membaca pada kedua ini tema yang digunakan masih sama
siklus I sebesar 5,28 (kondisi awal 65,13 yaitu Kegemaranku, subtema Gemar
meningkat menjadi 70,41) Membaca dengan menggunakan 6 kartu guru
60% dan 5 kartu siswa.
50% 3) Pertemuan Ketiga
40% Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari
30% Sabtu, 06 Oktober 2018 selama 2 jam
20% pelajaran (2 x 35 menit) dengan tema
10% Kegiatanku subtema Kegiatan Pagi Hari
0% dengan menggunakan 15 kartu kata.
Pra Tindakan Siklus I 4) Hasil Observasi Siklus II
Tuntas Tidak Tuntas a) Kegiatan Siswa
Gambar 6. Diagram Perbandingan Ketuntasan Pembelajaran dengan menggunakan
Siswa Pra Tindakan dengan Siklus I media kartu kata pada siklus II membuat siswa
lebih aktif dalam mengikuti pelajaran
Jumlah ketuntasan siswa yang mencapai membaca.Hal ini dibuktikan dengan lebih
KKM pada siklus I meningkat sebanyak 9% banyaknya siswa yang aktif dalam menyusun
atau 12 siswa, dari kondisi awal 43% atau 10 dan membaca kartu kata, penggunaan lafal dan
siswa, meningkat menjadi 52% atau 12 siswa. intonasi dalam membaca sudah benar,
Namun demikian berdasarkan indikator kesalahan-kesalahan dalam membaca
keberhasilan secara umum penggunaan media berkurang, serta tulisannya juga semakin
kartukata bergambar ini termasuk berhasil terarah.
meningkatkan kemampuan membaca b) Kegiatan Guru
permulaan siswa. Pada saat pembelajaran guru sudah
(2) Revisi mengoperasikan media dengan baik pada saat
Pembelajaran dengan menggunakan menjelaskan materi cukup jelas karena materi-
media kartu kata bergambar dapat materi yang belum dipahami siswa diulang
meningkatkan keterampilan membaca siswa kembali oleh guru. Guru memberikan
kelas I SDN Kategan. Tetapi untuk hasil yang kesempatan pada siswa untuk menanyakan
lebih baik pada siklus II peneliti perlu hal-hal yang belum dipahami, guru
mengadakan revisi, diantaranya: membimbing siswa dalam kelompok ataupun
(a) Penggunaan media pembelajaran di depan individu yang mengalami kesulitan dalam
kelas digunakan kartu kata gambar membaca dan menulis.
berwarna 5) Refleksi Tindakan Siklus II
(b) Suku kata pada kartu kata diberi variasi Pembelajaran membaca dengan
warna. menggunakan media kartu kata dengan tema
(c) Huruf pada kartu kata perlu dibuat acak, Kegiatanku terdapat beberapa siswa yang
untuk mengetahui apakah siswa sudah benar- masih mengalami kesulitan. Bebrapa kesulitan
benar hafal huruf dan dapat menyusun huruf yang dialami siswa antara lain:
menjadi kata dengan benar. a) Tiga siswa membaca masih dengan
Siklus II mengeja karena belum menguasai huruf
a. Perencanaan dengan baik.
29 September – 6 Oktober 2018 b) Dua siswa tidak dapat membaca dengan
b. pelaksanaan : nyaring baik di dalam kelompok maupun
1) Pertemuan Pertama secara individu.

- 115 -
JURNAL IDEGURU Vol.4, No.2 November 2019

Pembelajaran membaca dengan Dari hasil pra tindakan dan dua siklus
menggunakan media kartu kata bergambar yang telah dilaksanakan maka dapat ditarik
dapat meningkatkan keterampilan membaca hasil perbandingan antara pra tindakan, siklus
pada siswa kelas 1 SD Negeri Kategan, I, dan siklus II. Untuk lebih jelasnya dapat
Srihardono, Pundong, Bantul. dilihat pada tabel dan diagram berikut:
Namun demikian berdasarkan indikator Tabel 13. Hasil Tindakan Siklus I dan Siklus II
keberhasilan secara umum penggunaan media Pra Siklus Siklus
kartukata bergambar ini termasuk berhasil Tindakan I II
meningkatkan kemampuan membaca Nilai rata-rata 65,13 70,41 79,86
permulaan siswa. kelas
Berikut ini hasil peningkatan kemampuan Siswa yang 10 12 19
membaca tersebut dapat dilihat pada tabel berikut: tuntas
Tabel 12. Hasil Tindakan Siklus II Siswa yang 13 11 3
Pra Siklus belum tuntas
Tindakan II
Nilai rata-rata kelas 65,13 79,86 Dari tabel di atas dapat dilihat
Siswa yang tuntas 10 19 pelaksanaan tindakan pembelajaran dengan
% Ketuntasan 43% 83% menggunakan kartu kata bergambar yang
Dari Tabel di atas dapat dilihat dilaksanakan pada siklus I nilai rata-rata iswa
keterampilan membaca siswa mengalami mengalami peningkatan dari 65,13 menjadi
peningkatan, dilihat dari rerata kelas dari 70,41, tetapi pada siklus I ini nilai rata-rata
kondisi awal 65,13 meningkat menjadi 79,86. siswa belum sesuai dengan nilai kriteria
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam ketuntasan yang ditetapkan yaitu 75. Tindakan
diagram berikut: perbaikan pada siklus II nilai rata-rata kelas
100 meningkat menjadi 79,86 dan dari hasil siklus
80 II ini keterampilan membaca siswa SDN
Kategan sudah mencapai nilai rata-rata yang
60 ditetapkan. Berikut perbandingan dari hasil
40 tindakan pra siklus, siklus I, dan siklus II.
20
100%
0
Pra Tindakan Siklus II 80%
Gambar 10. Diagram Rata-rata Nilai 60%
Tindakan Siklus II
40%
Pembelajaran membaca dengan media
kartu kata pada siklus II nilai rerata kelas 20%
mengalami peningkata sebesar 14,73 (dari 0%
kondisi awal 65,13 meningkat menjadi 79,86)
Pra Tindakan Siklus I Siklus II
100%
80% Tuntas Belum Tuntas
60% Gambar 12. Diagram Perbandingan Hasil
40% Tindakan Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II
20% Dari diagram di atas ketuntasan siswa
0% pada sikap tindakan mengalami kenaikan.
Pra Tindakan Siklus II Pada siklus I ketuntasan siswa mencapai 52%
Tuntas Belum Tuntas tetapi ketuntasan ini belum mencapai kriteria
yang ditetapkan yaitu 75%.Pada tindakan
Gambar 11. Diagram Ketuntasan Siswa siklus II, ketuntasan siswa mencapai 87%, hal
Siklus II itu berarti sudah mencapai ketuntasan yang
Dengan demikian siklus ini dihentikan ditetapkan.
karena sudah melampaui kriteria keberhasilan
tindakan.

- 116 -
JURNAL IDEGURU Vol.4, No.2 November 2019

SIMPULAN sama. e) guru menugasi siswa untuk


Dari hasil pelaksanaan penelitian mencarikartu kata tentang olahraga
tindakan kelas yang telah dilakukan dapat kegemaran dan menuliskan pemenggalan
disimpulkan bahwa: suku katanya, siswa menyusun menjadi
1. Pembelajaran dengan menggunakan media kalimat. f). guru membagi kartu kata siswa
kartu kata dapat meningkatkan berlatih menulis dan membaca dengan cara
keterampilan membaca permulaan pada menyusun huruf acak menjadi kata tentang
siswa kelas I SDN Kategan Pundong bacaan kegemaran dan membacanya
BantulPeningkatan ini dapat dilihat dari bersama-sama. g) secara berkelompok
nilai rata-rata kelas pada keterampilan siswa menyusun huruf mensjadi kata-kata
membaca siswa sebesar 14,73 (kondisi dan membuat kalimat tentang kegiatan di
awal 65,13 meningkat menjadi 79,86). pagi hari dan membacanya bersama-sama.
Jumlah siswa yang mencapai KKM
meningkat sebesar 44% atau 9 siswa
DAFTAR PUSTAKA
(kondisi awal 43% meningkat menjadi
87%).Hasil tersebut sudah memenuhi Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur
kriteria keberhasilan yang ditentukan yaitu Penelitian. Jakarta: Rinneka Cipta.
dengan nilai rata-rata kelas 75 dan rata-rata Ekosusilo, Madyo. 2003. Supervisi
ketuntasan kelas mencapai Pengajaran dalam Latar Belakang Jawa.
75%.Pelaksanaan tindakan pembelajaran Sukoharjo: Univet Bantara Press.
membaca permulaan dengan menggunakan
media kartu kata dengan ejaan suku kata Gulo, W. (2004). Strategi Belajar Mengajar.
dapat memudahkan siswa dalam membaca, Jakarta: Grasindo.
penggunaan warna yang bervariasi pada Majid, Abdul. (2005). Perencanaan
kartu kata dapat menarik perhatian dan Pembelajaran. Bandung: Remaja
motivasi siswa dalam belajar membaca, Rosdakarya.
penggunaan huruf acak dapat mengetahui
Makawimbang, Jerry. 2013. Supervisi Klinis.
kemampuan pemahaman siswa dalam
Bandung: Alfabeta.
menyusun huruf menjadi kata.Penggunaan
kartu kata bergambar yang melibatkan Muhaimin. (2004). Menjadi Guru Profesional.
siswa secara langsung dapat memudahkan Bandung: Remaja Rosdakarya.
siswa dalam membaca dengan lafal dan
Mulyasa, H. E. 2012. Penelitian Tindakan
intonasi yang tepat.
Sekolah. Bandung: PT Remaja
2. Penggunaan media kartu kata bergambar
Rosdakarya.
dalam meningkatkan kemampuan
membaca permulaan siswa, melalui Sagala, Syaiful. 2012. Supervisi Pembelajaran
langkah-langkah sebagai berikut: a) dalam Profesi Pendidikan. Bandung:
memanfaatkan benda kongkret yang ada di Alfabeta.
sekitar siswa untuk dijadikan sumber Sahertian, Piet A. 2000. Konsep-Konsep dan
belajar dalam membaca, b) Teknik Supervisi Pendidikan Dalam
menghubungkan antara materi membaca Rangka Pengembangan Sumber Daya
dengan benda-benda kongkret yang ada di Manusia. Jakarta: Rineka Cipta.
lingkungan sekitar siswa. Siswa
menuliskan kata berdasarkan nama-nama Sofo, Fransisco. (1999). Pengembangan
benda konkret yang ditemukannya dan Sumber Daya Manusia: Perspektif,
menempelkanya di papan tulis. c). siswa Peran dan Pilihan Praktis. Surabaya:
membaca/mengeja/mencari pemenggalan Airlangga University Press.
kata-kata dan kalimat yang telah Surya, Mohammad. (2004). Psikologi
ditemukannya. d). guru menanyakan Pembelajaran dan Pendidikan. Bandung:
beberapa hal yang terkait dengan olah raga, Pustaka Bani Quraily.
bacaan kegemaran dan kegiatan siswa
secara umum setiap kata yang disebutkan Syah, Muhibbin. (2000) Psikologi Pendidikan
anak, menempelkan kartu kata di papan Dengan Pendekatan Baru. Bandung:
tulis, kemudian meminta anak untuk Remaja Rosdakarya.
membacanya secara individu dan bersama-

- 117 -

You might also like