You are on page 1of 7

ALIANSI MAHASISWA UNAIR

Kajian Akademik
“POLEMIK UKT UNAIR DI MASA PANDEMI COVID-19”

Pendahuluan
Dalam dinamika dunia kependidikan pada tahun 2020, khususnya pada negara
Indonesia, terdapat sebuah pandemi yang berhasil mempengaruhi suprastruktur kehidupan
manusia yakni coronavirus atau yang pada umumya disebut dengan COVID – 19.
Penyebaran atas wabah COVID – 19 tersebut diketahui membawa beberapa masalah dalam
dunia pendidikan, salah satunya yakni ditiadakannya kuliah tatap muka yang digantikan
dengan model perkuliahan daring atau menggantikan jam perkuliahan dengan beberapa tugas
tertentu. Pelaksanaan atas kebijakan tersebut tentunya menuai beberapa kontroversi, opini pro
dan kontra mulai menaik kepada permukaan social media kala itu, baik dari segi teknik
mengajar dosen atau tugas yang berlebihan. Namun, pada akhirnya kebijakan kuliah daring
tersebut dapat dilalui pada masa pandemi COVID – 19 yang menyerang selama kurang lebih
selama 1 (satu) semester.
Sebagaimana telah diketahui, setiap berakhirnya tahun ajaran, akan tiba masanya
pembayaran atas kewajiban mahasiswa yang pada umumnya dikenal dengan istilah Uang
Kuliah Tunggal (UKT). Dalam beberapa tahun terakhir, UKT sudah menjadi ‘momok’
tersendiri bagi mahasiswa, baik dalam hal penentuan golongan atau kegagalam dalam
melaksanakan banding serta permasalahan lainnya. Pada tahun ini, khususnya masa pandemi
COVID – 19, terdapat permasalahan yang sedang memanas pada beberapa universitas,
(termasuk UNAIR) khususnya mengenai nilai UKT yang tetap harus dibayarkan secara
penuh, walaupun keluarga dari mahasiswa itu sendiri sedang mengalami dampak negatif dari
kejadian wabah COVID – 19. Hal ini tentunya mengundang beberapa protes dan penolakan
dari mahasiswa mengenai kebijakan tersebut, disamping telah diterbitkannya beberapa
kebijakan dari kampus pada beberapa universitas yang memberikan keringanan atas dampak
COVID – 19 bagi keluarga mahasiswa yang terpapar.
Kebijakan atas keringanan nilai UKT tersebut tentunya dinilai masih tidak cukup
untuk mengakomodasi kebutuhan mahasiswa. Sebagaimana telah dipaparkan pada paragraf
sebelumnya, poin utama mengenai keresahan mahasiswa selayaknya mengenai

Narahubung:
Ig: @aliansimahasiswaunair
ALIANSI MAHASISWA UNAIR
proporsionalitas bagi subjek yang dapat menerima keringanan UKT. Lebih dari itu, UNAIR
yang diketahui sebagai salah satu universitas terbaik di Indonesia, selayaknya dapat
memberikan kebijakan yang lebih akomodatif kepada mahasiswanya. Sekurang – kurangnya
Aliansi Mahasiswa UNAIR memetakan beberapa permasalahan berikut :
1. Penafsiran akan ‘korban yang terdampak COVID – 19’ masih terlalu sempit
apabila hanya ditinjau dari Surat Edaran Nomor: 158/ UN3.6/ KU/ 2020;
2. Penggunaan pelayanan kampus yang minim disebabkan kuliah daring memicu
permintaan atas penurunan UKT secara umum;
3. Pelaksanaan dan fasilitas atas pelaksanaan kuliah daring masih dinilai kurang;
4. Kebijakan dan upaya terhadap mahasiswa yang memiliki gangguan jaringan untuk
kuliah daring masih tidak bersahabat bagi mahasiswa;

Pembahasan
Berdasarkan atas pemetaan masalah tersebut, maka dari itu Aliansi Mahasiswa
UNAIR memandang hal tersebut sebagai berikut :

1. Penafsiran akan ‘korban yang terdampak COVID – 19’ masih terlalu sempit
apabila hanya ditinjau dari Surat Edaran Nomor: 158/ UN3.6/ KU/ 2020;
Dalam Surat Edaran Nomor: 158/ UN3.6/ KU/ 2020, dapat diketahui bahwasannya
yang dapat menerima :
a) Penangguhan pembayaran UKT/SOP;
b) Pembayaran UKT/SOP dengan cara mengangsur;
c) Penurunan UKT/SOP (syarat dan ketentuan berlaku), Persetujuan penurunan
UKT/SOP hanya berlaku untuk 1 semester (gasal 2020/2021).
Merupakan mahasiswa yang telah mengalami beberapa kondisi sebagai berikut :
a) Pemutusan Hubungan Kerja (PHK);
b) Wiraswasta (UMKM) yang mengalami penurunan omset;
c) Pekerja yang dirumahkan;
d) Terpapar COVID – 19 secara langsung sehingga memerlukan perawatan di RS
dan tindakan medis lainnya

Narahubung:
Ig: @aliansimahasiswaunair
ALIANSI MAHASISWA UNAIR
Dari kebijakan tersebut dapat diketahui bahwasannya penafsiran atas korban yang
terdampak COVID – 19 masih perlu untuk diperluas. Pemahaman atas korban yang
terdampak COVID – 19 tidak hanya mengenai PHK, pekerja yang dirumahkan atau terpapar
langsung oleh virus tersebut, tetapi lebih dari itu, seperti pengendara online yang menerima
dampak terhadap menurunnya order, pemilik sewa kost yang mulai ditinggalkan oleh
mahasiswa rantau yang kembali pada daerah masing - masing atau pekerja yang tidak
dirumahkan namun menerima penurunan gaji dari kantornya disebabkan pandemi COVID –
19.
Pemahaman atas ‘korban yang terdampak COVID – 19’ harus diperluas maknanya
disebabkan dengan perluasan makna tersebut, kebijakan atas keringanan nilai UKT dapat
lebih tercapai dengan proporsional.
Perlu diketahui, berdasarkan Surat Edaran Menteri Ketenagakerjaan Nomor
M/3/HK.04/III/2020 pada intinya menerangkan terdapat upaya bagi perusahaan untuk dapat
melaksanakan negosiasi dengan pekerjanya mengenai besaran upahan yang dapat dibayarkan,
ketika perusahaan menerima dampak atas penutupan bidang usaha akibat kebijakan
pemerintah daerah mengenai COVID – 19, tentunya dalam proses negosiasi tersebut,
dimungkinkan untuk diturunkannya beberapa gaji pekerja. Sehingga sudah terdapat salah satu
kelemahan atas kebijakan ini yang tidak dapat mengakomodasi bagi keadaan pekerja yang
tidak dirumahkan, tidak mengalami PHK, namun menerima pengurangan gaji dari kantor
tempat bekerja. Pada akhirnya, semua mahasiswa pada hakikatnya menerima dampak negatif
dari keberadaan wabah atas COVID – 19 itu tersendiri.

2. Penggunaan pelayanan kampus yang minim disebabkan kuliah daring memicu


permintaan atas penurunan UKT secara umum;
Beralih dari hal penurunan UKT, fasilitas kampus selama masa pandemi COVID – 19
tentunya tidak digunakan secara maksimal, disebabkan pelaksanaan atas kuliah daring. Maka
dari itu, penggunaan ruang kelas, proyektor, kursi, spidol bahkan parkiran kendaraan tidak
digunakan secara maksimal, dimana secara ekonomis mengurangi biaya atas perawatan
fasilitas – fasilitas dimaksud. Berkaitan dengan hal tersebut, meninjau kepada Lampiran
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 25 Tahun 2020 terdapat penjelasan
atas Biaya Operasional Pendidikan Tinggi (BOPT) yang terdiri atas dua komponen yakni :

Narahubung:
Ig: @aliansimahasiswaunair
ALIANSI MAHASISWA UNAIR

a. Biaya Langsung (BL)


BL diketahui merupakan bagian dari biaya operasional yang terkait langsung dengan
penyelenggaraan Program Studi. Komponen atas BL diketahui terdapat 4 (empat) komponen
diantaranya :
• kegiatan kelas meliputi kuliah tatap muka, tutorial, matriukulasi untuk program
afirmasi, stadium generale, tugas, kuis, ujian tengah semester, ujian akhir
semester;
• kegiatan laboratorium/studio/bengkel/ lapangan meliputi praktikum, tugas
gambar/desain, bengkel, kuliah lapangan, praktik lapangan, dan kuliah kerja
nyata;
• kegiatan tugas akhir/skripsi meliputi tugas akhir, skripsi, seminar, ujian
komprehensif, pendadaran, dan wisuda;
• bimbingan konseling dan kemahasiswaan: orientasi Mahasiswa baru, bimbingan
akademik, ekstra kurikuler, dan pengembangan diri.

b. Biaya Tidak Langsung (BTL)


BTL diketahui merupakan bagian dari biaya operasional untuk pengelolaan institusi
yang diperlukan dalam mendukung penyelenggaraan Program Studi. Komponen atas BTL
diketahui secara umum terdapat 4 (empat) komponen diantaranya :
• biaya administrasi umum meliputi gaji dan tunjangan tenaga kependidikan,
tunjangan tambahan untuk dosen yang menduduki jabatan struktural
(rektor/direktur, wakil rektor/wakil direktur, kepala pusat dan lembaga, dekan,
wakil dekan, ketua jurusan, dan lain – lain), bahan habis pakai, perjalanan dinas;
• pengoperasian dan pemeliharaan/perbaikan sarana dan prasarana meliputi
pemeliharaan atau perbaikan Gedung, jalan lingkungan kampus dan peralatan,
bahan bakar generator dan angkutan kampus, utilitas (air, listrik, telepon),
langganan bandwith koneksi internet dan lain – lain;
• pengembangan institusi meliputi penyusunan rencana strategis dan rencana kerja
dan anggaran, operasional senat, pengembangan koleksi perpustakaan, dan lain –
lain;

Narahubung:
Ig: @aliansimahasiswaunair
ALIANSI MAHASISWA UNAIR
• biaya operasional lainnya meliputi pelatihan dosen dan tenaga kependidikan,
perjalanan dinas, penjaminan mutu, carrer center, office consumables, (bahan
habis pakai – alat tulis kantor), dan lain – lain.
Kemudian dapat diketahui bahwasannya kombinasi dari BOPT merupakan gabungan
atas penghitungan BL dan BTL secara bersama – sama kemudian akan diolah kembali
menjadi SSBOPTb (Standar Satuan Biaya Operasional Pendidikan Tinggi Basis) yang akan
dijadikan dasar atas penghitungan SSBOPTw (Standar Satuan Biaya Operasional Pendidikan
Tinggi Wilayah) yang akan dikombinasikan dengan Indeks Kemahalan Wilayah (IKM) dan
akan menghasilkan SSBOPT yang tentunya berbeda pada tiap – tiap wilayah di Indonesia.
Setelah nilai dari SSBOPT telah ditetapkan, merujuk kepada Pasal 2 ayat (3) jo. Pasal 5 ayat
(1) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 25 Tahun 2020, nilai tersebut akan
menjadi acuan dasar dalam menentukan BKT kemudian BKT itu tersendiri akan menjadi
acuan dasar dalam menentukan UKT. Sebagaimana diketahui, BOPT sebagai kompon
Sebagaimana diketahui, BOPT sebagai komponen utama dalam menentukan SSBOPT
yang akan berpengaruh terhadap BKT dan UKT, pada hakikatnya mengalami penurunan
dalam masa pandemi COVID – 19 hari ini.
Pertama, dalam kategori komponen BOPT dalam BL seperti kuliah tatap muka yang
menggunakan ruang kelas, selayaknya biaya atas perawatan ruang kelas mengalami
penurunan disebabkan penggunaan kelas yang sudah tidak intensif selama masa kuliah tatap
muka. Kegiatan lainnya yang selayaknya mendapatkan penurunan angka BL yakni wisuda
yang hari ini dilaksanakan secara daring, maka dari itu biaya atas pengadaan dan pelaksanaan
wisuda seyogyanya mengalami penurunan sehingga tidak memiliki beban atas pembiayaan
wisuda offline.
Kedua, dalam kategori komponen BOPT dalam BTL seperti langganan bandwith
koneksi internet yang notabene hari ini perkuliahan dilaksanakan pada rumah masing –
masing seyogyanya dapat disalurkan lebih maksimal kepada kuota mahasiswa yang belajar di
rumah, sehingga bandwith intenet di kampus selayaknya dapat dihentikan terlebih dahulu
sekurang – kurangnya sampai kuliah offline dapat dilaksanakan kembali. Kemudian disatu
sisi ketika membicarakan pengoperasian dan pemeliharaan sarana, prasarana serta utilitas
selayaknya dapat menerima pengurangan biaya operasional sehingga tidak memberatkan
biaya penggunaan anggaran UNAIR dalam pelaksanaan kegiatan kuliah tahun ajaran baru

Narahubung:
Ig: @aliansimahasiswaunair
ALIANSI MAHASISWA UNAIR
yang akan dihadapi esok harinya. Pada akhirnya dalam keadaan normal-pun kerap kali
ditemukan utilitas air tidak berfungsi dengan baik pada beberapa toilet.
Dengan gambaran singkat tersebut, mengenai BOPT yang menurun, maka dari itu
selayaknya dapat mempengaruhi besaran SSBOPT yang menurun dan BKT yang menurun
juga. Sehingga selayaknya penurunan UKT secara keseluruhan dapat dimungkinkan
berdasarkan Pasal 8 ayat (3) Peraturan Menteri Kebudayaan Nomor 25 Tahun 2020
disebabkan ketergantungan atas penentuan nilai UKT dengan BKT.

3. Pelaksanaan dan fasilitas atas pelaksanaan kuliah daring masih dinilai kurang;
Sebagaimana terjadi pada perkuliahan daring pada semester sebelumnya, terdapat
beberapa kritik dan masalah yang dikeluhkan oleh mahasiswa, salah satunya beban dalam
pembagian kuliah daring itu tersendiri serta pembagian tugas rumah. Dalam beberapa kondisi
dan keadaan, kerap kali ditemukan ketidakseimbangan dalam pembagian waktu untuk kuliah
daring dan pembagian tugas rumah, entah disatu sisi pembagian waktu untuk kuliah daring
yang terlalu panjang atau pembagian tugas rumah yang terlalu banyak atau bahkan kombinasi
dari kedua masalah tersebut dalam 1 (satu) mata kuliah.
Padahal diketahui dalam masa pandemi ini, banyak mahasiswa yang menerima
tuntutan dari orang tuanya baik dalam hal membantu berjualan misalnya. Pembagian akan
tugas dan kuliah daring harus disesuaikan sedemikian rupa, sehingga pemenuhan atas
kegiatan belajar, ekonomi dan family time dapat terlaksana dengan optimal.

4. Kebijakan dan upaya terhadap mahasiswa yang memiliki gangguan jaringan


untuk kuliah daring masih tidak bersahabat bagi mahasiswa;
Kendala atas permasalahan tersebut nyatanya terjadi pada beberapa mahasiswa yang
tinggal pada lokasi yang tidak terjangkau oleh jaringan informasi dan tekonologi yang
memadai. Dalam perkuliahan misalnya terdapat beberapa mahasiswa yang dapat mengikuti
perkuliahan, namun disebabkan jaringan informasi dan tekonologi yang tidak memadai atau
mengalami gangguan, secara langsung terpaksa meninggalkan sesi perkuliahan sehingga
tidak dapat melaksanakan absensi keluar perkuliahan. Dalam beberapa kasus yang lebih
beresiko, bahkan ditemukan dalam pelaksanaan ujian mengalami beberapa gangguan koneksi
sehingga tidak dapat secara maksimal mengisi ujian yang telah diadakan.

Narahubung:
Ig: @aliansimahasiswaunair
ALIANSI MAHASISWA UNAIR
Maka dari itu, selayaknya terdapat beberapa kebijakan dari kampus sebagai jaring
pengaman bagi mahasiswa, agar meminimalisir kemungkinan Penanggung Jawab Mata
Kuliah (PJMK) yang tidak bertanggungjawab.
Selain mengenai teknis dalam pelaksanaan perkuliahan, terdapat permasalahan
mengenai kuota internet. Sebagaimana telah diketahui, disebabkan akibat dari COVID – 19,
pelaksanaan atas kegiatan Badan Semi Otonom (BSO) atau Unit Kegiatan Mahasiswa
Fakultas (UKM – F) atau Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dilaksanakan melalui daring.
Tentunya dalam pelaksanaan hal tersebut, dapat menguras kuota internet mahasiswa dua atau
tiga kali lipat disebabkan mendapatkan tekanan untuk beban kuliah daring. Maka dari itu
fasilitasi dari kebutuhan kuota internet tersebut selayaknya dipenuhi oleh UNAIR secara
efektif dan lebih baik lagi.
Selain itu, masih banyak ditemukan mahasiswa yang mengeluhkan tidak mendapatkan
distribusi kuota. Hal ini mengindikasikan belum optimalnya alternatif pemberian subsidi
kuota dalam sistem perkuliahan daring. Maka dari itu, selayaknya terdapat fasilitasi berupa
kuota dalam pelaksanaan kegiatan kampus yang lebih efektif dan lebih merata, baik
digunakan sebagai kebutuhan kuliah daring atau pelaksanaan kegiatan organisasi mahasiswa.

Narahubung:
Ig: @aliansimahasiswaunair

You might also like