You are on page 1of 43

PEMETAAN GEOMORFOLOGI TERUMBU

MENGGUNAKAN CITRA WORLDVIEW-2 DI PULAU PARI,


KEPULAUAN SERIBU

UMI KALSUM MADAUL

DEPARTEMEN ILMU DAN TEKNOLOGI KELAUTAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Pemetaan


Geomorfologi Terumbu Menggunakan Citra Worldview-2 di Pulau Pari,
Kepulauan Seribu adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi
pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi
manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan
maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan
dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.

Bogor, Juli 2015

Umi Kalsum Madaul


NIM C54080093
ABSTRAK

UMI KALSUM MADAUL. Pemetaan Geomorfologi Terumbu Menggunakan


Citra WorldView-2 di Gugusan Pulau Pari, Kepulauan Seribu. Dibimbing oleh
VINCENTIUS PAULUS SIREGAR dan ADRIANI SUNUDDIN.

Pendekteksian terumbu karang berdasarkan zonasi geomorfologi menjadi salah


satu aplikasi penginderaan jauh satelit yang sedang berkembang karena
kemampuan sinoptik citra satelit dalam memvisualisasikan zona-zona
geomorfologi secara jelas dan detail dapat diperoleh. Tujuan penelitian ini adalah
memetakan zona geomorfologi perairan laut dangkal di gugusan Pulau Pari,
Kepulauan Seribu menggunakan citra satelit WorldView-2. Bahan utama yang
digunakan adalah citra Worldview-2 akuisisi pada tahun 2011, sedangkan survei
lapang dilakukan pada Oktober 2012 melibatkan 958 titik survei. Analisis citra
menggunakan metode klasifikasi terbimbing (Supervised Classification). Hasil
klasifikasi menunjukkan perairan laut dalam (deep water) memiliki luas terbesar
yaitu 13,690,700 m2 (53.12%). Luas terkecil terdapat pada kelas punggung
terumbu (reef crest) hanya 629,220 m2 (2,44%). Kelas geomorfologi lain yang
terdapat di gugusan Pulau Pari adalah goba dalam (deep lagoon), goba dangkal
(shallow lagoon), rataan terumbu (reef flat) dan daratan (land). Nilai uji akurasi
adalah 87,55% dengan nilai koefisien kappa 0.80, menunjukkan bahwa
klasifikasi citra WorldView-2 yang diperoleh dapat menggambarkan kondisi
geomorfologi di perairan laut dangkal Pulau Pari dengan baik.

Kata kunci: peta, geomorfologi, WorldView-2, klasifikasi terbimbing, Pulau Pari

ABSTRACT

UMI KALSUM MADAUL. Geomorphological Mapping of Reef Zones using


WorldView-2 Imagery in Pari Islands, Kepulauan Seribu. Under direction of
VINCENTIUS PAULUS SIREGAR and ADRIANI SUNUDDIN.

Coral reef geomorphological mapping is one type of product resulted from the
application of satellite remote sensing. Synoptic visualization from satellite
enabled differentiation of geomorphological zones in an obvious and solid
manner. The aim of this research was to map geomorphological reef zones in Pari
Islands, using WorldView-2 imagery. Image utilized in this research was acquired
in 2011, while field observation was conducted in October 2012 at 958 ground
control points. WorldView-2 image was examined using supervised classification.
Results showed that deep water was the largest geomorphic zone comprising of
13,690,700 m2 (53.12%). The smallest was reef crest which extended only
629,220 m2 (2,44%). Other geomorphic zones observed in Pari Islands were reef
slope, deep lagoon, shallow lagoon, reef flat, and land. Overall accuracy of test
obtained of 87.55% with a 0.80 coefficient kappa. The accuracy of the results is
good for geomorphological mapping of Reef zones.
Keywords: mapping, geomorphology, WorldView-2, supervised classification,
Pari Island
PEMETAAN GEOMORFOLOGI TERUMBU
MENGGUNAKAN CITRA WORLDVIEW-2 DI PULAU PARI,
KEPULAUAN SERIBU

UMI KALSUM MADAUL

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ilmu Kelautan
pada
Departemen Ilmu Dan Teknologi Kelautan

DEPARTEMEN ILMU DAN TEKNOLOGI KELAUTAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015
PRAKATA

Puji dan rasa syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas
rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Dalam
penulisannya, penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu
penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Dr.Ir. Vincentius P. Siregar, DEA dan Adriani Sunuddin S.Pi, M.Si selaku
pembimbing I dan II atas arahan, bimbingan dan pengetahuan yang telah
diberikan;
2. Dr. Ir. Totok Hestirianoto, M.Sc sebagai Pembimbing Akademik;
3. Orang Tua dan seluruh keluarga atas doa dan dukungannya;
4. Bang Tarlan yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan
pengolahan data penelitian;
5. Keluarga besar ITK 45 atas persahabatan dan suka duka yang telah
terbangun selama ini;
Penulis menyadari skripsi ini jauh dari kesempurnaan, namun demikian
penulis berharap agar skripsi ini dapat berguna bagi diri sendiri maupun pembaca
dapat dikembangkan melalui penelitian selanjutnya.

Bogor, Juli 2015

Umi Kalsum Madaul


DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL ………………………………………………………………..i


DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………………..ii
DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………………….iii
PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
Latar Belakang ............................................................................................... 1
Tujuan Penelitian ........................................................................................... 2
METODE ................................................................................................................ 2
Bahan dan Alat .............................................................................................. .3
Pengumpulan Data Lapang ………………………………………………….3
Prosedur Pengolahan Data Citra WorldView-2 …………………………….3
Pengujian Akurasi …………………………………………………………..5
HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................... 7
Karakteristik Umum Pulau Pari …………………………………………….7
Klasifikasi Zona Geomorfologi Pulau Pari ………………………………….8
Pengujian Akurasi Hasil Klasifikasi Zona Geomorfologi …………………14
SIMPULAN DAN SARAN................................................................................... 15
SIMPULAN ................................................................................................. 15
SARAN ........................................................................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 15
LAMPIRAN………………………………………………………………………19
RIWAYAT HIDUP ………………………………………………………………33
DAFTAR TABEL

1 Spesifikasi beberapa citra satelit 2


2 Skema klasifikasi geomorfologi 5
3 Nilai spektral kanal citra WorldView-2 7
4 Karakteristik spasial zona geomorfologi di Gugus Pulau Pari 13
5 Matriks kesalahan dan koefisien kappa ( ) 14

DAFTAR GAMBAR

1 Lokasi penelitian di gugusan Pulau Pari, Kepulauan Seribu 2


2 Diagram alir pengolahan data 4
3 Matriks kesalahan dalam perhitungan nilai akurasi peta 6
4 Profil batimetri gugusan Pulau Pari 8
5 Peta Survei lapang 9
6 Zona geomorfologi kombinasi citra dan survei lapang 10
7 Zonasi geomorfologi 11
8 Tampilan false color citra WorldView-2 12

DAFTAR LAMPIRAN

1 Data Pengamatan Objek dasar perairan di gugusan Pulau Pari 21


2 Data Kedalaman 23
1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pada hakekatnya geomorfologi dapat didefinisikan sebagai ilmu tentang


roman muka bumi beserta aspek-aspek yang mempengaruhinya. Kata
“geomorfologi” (geomorphology) berasal bahasa Yunani, yang terdiri dari tiga
kata yaitu: geos (earth/bumi), morphos (shape/bentuk), logos (knowledge atau
ilmu pengetahuan). Berdasarkan dari kata-kata tersebut, maka pengertian
geomorfologi merupakan pengetahuan tentang bentuk-bentuk permukaan bumi
(Noor 2012). Geomorfologi adalah ilmu yang mencakup kajian secara sistematik
mengenai aneka macam kenampakan (feature) bentuk-bentuk (forms) permukaan
bumi dalam berbagai skala ukuran, baik yang ada di daratan termasuk di dasar
perairan darat maupun di dasar laut, ditinjau baik dari segi bentuk, keadaan, asal-
usul, pembentukan, perubahan yang dialami dalam evolusinya, dan sebarannya
(Ongkosongo 2012).
Teknologi penginderaan jauh dapat diaplikasikan dalam bidang kelautan,
misalnya untuk mendeteksi obyek di dasar perairan dangkal (terumbu karang)
yang telah dikembangkan sejak tahun 1970-an (Lyzenga 1978), di antaranya
kedalaman dan profil batimetri. Menurut Siregar (1996) transformasi citra satelit
dapat dilakukan dengan penggabungan secara logaritma natural dua kanal sinar
tampak, sehingga didapat citra baru yang menampakkan dasar perairan yang lebih
mendekati kondisi nyata di alam. Pendekteksian terumbu karang berdasarkan
zonasi geomorfologi menjadi salah satu aplikasi penginderaan jauh satelit yang
dimulai sejak era Landsat hingga saat ini (Selamat et al. 2012), namun pemetaan
geomorfologi hanya terbatas pada tiga zona terumbu yaitu terumbu tepi (fringing
reef), terumbu penghalang (barrier reef), dan terumbu cincin (attol).
Menurut Hubbard (1997) penalaran bentukan terumbu modern dipengaruhi
oleh proses geofisik dan geokimia, selain mempertimbangkan aspek ekologi
karena struktur tersebut dibangun oleh makhluk hidup (skleraktinia). Kajian
geomorfologi terumbu karang dengan pemanfaatan teknologi penginderaan jauh
dapat digunakan untuk mengetahui kenampakan dasar perairan dangkal
berdasarkan struktur habitatnya maupun geomorfologinya.
WorldView-2 merupakan satelit beresolusi tinggi, terdiri dari 8 sensor
spektral yang mencakup spektrum sinar tampak dan near infra-red. Citra satelit
ini mempunyai tingkat keakuratan yang tinggi untuk proses klasifikasi, salah satu
aplikasinya adalah klasifikasi habitat perairan dangkal (Digital Globe 2010).
Adapun perbandingan kemampuan masing-masing citra satelit yang disajikan
pada Tabel 1. Kemampuan sensor dari setiap satelit mampu mendeteksi perairan
dangkal yang berbeda-beda sesuai dengan resolusi spasialnya (Siregar 2010).
2

Tabel 1. Spesifikasi citra satelit dalam pemetaan dasar perairan laut dangkal.

World-
Spesifikasi Ikonos Geoeye-1 Quickbird
View-2
Resolusi spasial
0,82 0,41 0,65 0,46
panchromatic (m)
Resolusi spasial
3,2 1,65 2,62 1,85
multispektral (m)
Lebar sapuan sensor
11,3 15,2 18 16,4
satelit (km)
Kanal pada citra
4 4 4 8
(spectral band)
Sumber : Digital Globe 2010.

Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk memetakan zona geomorfologi perairan laut
dangkal di gugusan Pulau Pari, Kepulauan Seribu menggunakan citra satelit
Worldview-2.

METODE

Penelitian ini terbagi dalam dua tahap, yaitu tahap pengumpulan data,
meliputi perekaman data citra satelit, survei lapang yang dilaksanakan pada
Oktober 2012, dan tahap pengolahan citra hingga pembuatan peta. Survei lapang
dilakukan di Pulau Pari, Kepulauan Seribu (Gambar 1).

Gambar 1. Lokasi penelitian di gugusan Pulau Pari


3

Bahan dan Alat


Bahan utama yang digunakan penelitian ini adalah Citra Worldview-2
perekaman pada tanggal 19 Oktober 2011 yang dibatasi pada koordinat 5° 44’
11,24” - 5° 44’ 56,53” LS hingga 106º 35’ 10,08” - 106º 36’ 28,14” BT dan telah
terkoreksi geometric. Bahan lain adalah data hasil survei lapang berupa titik
koordinat dan kondisi dasar perairan. Alat yang digunakan yaitu perangkat keras,
terdiri dari personal komputer, roll meter, GPS (Global Positioning System) jenis
Garmin 60CSX, GPS Sounder, alat tulis (sabak dan pensil), alat dasar selam dan
SCUBA (Self-Contained Underwater Breathing Apparatus). Perangkat lunak
untuk image processing yaitu ER MAPPER 6.4 ArcGIS 9.3, dan Microsoft Excel.

Pengumpulan Data Lapang


Pengumpulan data lapang dilakukan dengan mengamati dasar perairan
secara langsung (in situ), yaitu mengamati lifeform terumbu dan substrat dasar
menggunakan alat selam (SCUBA) (Lampiran 1). Survei lapangan dilakukan
dengan penyelaman dan pengambilan posisi pada titik pengamatan menggunakan
GPS serta pemeruman data kedalaman (sounding) menggunakan GPS Sounder
yang kemudian diinterpretasikan ke data penginderaan jauh untuk diproses
(Lampiran 2). Informasi batimetri kemudian divisualisasikan dalam bentuk profil
batimetri perairan. Posisi titik pengamatan diperoleh dari setiap stasiun yang
mewakili perairan Pulau Pari, meliputi: bagian Barat, Timur, Utara dan Selatan
(Gambar 1).

Prosedur Pengolahan Data Citra WorldView-2


Pengolahan atau pemrosesan citra dibagi ke dalam beberapa tahap, yaitu
tahap awal (pemulihan citra), penajaman citra dan klasifikasi citra. Citra
Worldview-2 telah terkoreksi geometrik sehingga hanya diperlukan koreksi
radiometrik. Koreksi radiometrik bertujuan untuk memperbaiki kualitas visual dan
sekaligus memperbaiki nilai-nilai piksel yang tidak sesuai dengan nilai pantulan
atau pancaran spektral objek yang sebenarnya. Citra hasil koreksi kemudian
dilakukan training area, selanjutnya diklasifikasikan menggunakan metode
klasifikasi terbimbing (Supervised Classification) untuk membedakan objek seperti,
goba, rataan terumbu, punggung terumbu, lereng terumbu dan sebagainya.
Penajaman citra dilakukan penajaman citra (filtering), dan Klasifikasi
geomorfologi meliputi, penggambaran batas-batas zona geomorfologi yang
kemudian divisualisasikan pada peta. Klasifikasi zonasi disesuaikan dengan
karakteristik zonasi pada perairan di wilayah penelitian. Alur kerja dalam
penelitian ini ditunjukkan pada Gambar 2.
4

Citra Satelit Worldview-


2
(19 Oktober 2011)
Metode
Koreksi radiometrik Histogram
Adjustment

Komposit Citra

Training Area

Klasifikasi Terbimbing
Maximum Likelihood
Survei Lapang Kanal
Standard
1-8
(7 kelas)

Uji akurasi
Filtering:
Smoothing Majority

Peta Zona
Geomorfologi
Gambar 2. Diagram alir pengolahan data
Citra yang telah diproses diintrepretasikan dengan menggunakan data
lapangan. Penggabungan hasil analisis citra dengan data lapangan digunakan untuk
mengoreksi peta klasifikasi zona geomorfologi. Metode klasifikasi yang digunakan
dalam penelitian ini adalah klasifikasi terbimbing (Supervised Classification) dengan
pendekatan metode Maximum Likelihood Standard. Untuk mengidentifikasi batas-
batas dari suatu zonasi geomorfologi, diperlukan skema klasifikasi. Skema
klasifikasi zona geomorfologi dalam penelitian ini mengacu pada penelitian yang
dilakukan oleh Vandersraete (2007) di daerah Hurghada, Laut Merah, diadaptasi
dari Mumby dan Harborne (1999), ditunjukkan pada Tabel 2.
5

Tabel 2. Skema klasifikasi geomorfologi . (adaptasi dari: Mumby dan


Harborne, 1999 ; Coyne et al. 2003).
Level 1 Level 2 Deskripsi
1.Land Daratan
2.Patch Reef Formasi karang yang relatif kecil dengan morfologi
yang dibentuk oleh karang keras atau karang mati
yang telah ditutupi bentik lain misalnya alga.
2.1. Dense patch Area koloni karang yang tutupannya mencakup ≥
reefs 70%.
2.2. Diffuse patch Area koloni karang tersebar dengan tutupan > 30%.
reefs
3. Reef crest Bagian dangkal dan sering muncul dari terumbu
karang yang memisahkan terumbu karang depan
(fore reef) dari terumbu belakang (back reef) dan
goba.
4. Back reef / Zona dangkal antara puncak karang dan laguna
reef flaat sering dibentuk oleh pavement dari substrat keras
dengan atau tanpa rubble dan sering ditutupi dengan
ganggang. Kasus terumbu karang tepi, daerah
dangkal antara tepi darat dari puncak karang dan
pantai disebut karang datar (Coyne et al. 2003)
5. Lagoon Area dangkal (relatif lebih terhadap rataan terumbu /
shelf) antara garis pantai dan terumbu belakang atau
puncak karang. Bisa juga daerah dangkal yang
dikelilingi oleh atol dan terlindungi dari gelombang
energi tinggi oleh tubir.
2.1 Shallow lagoon Kedalaman ≤ 12m
2.2 Deep lagoon Kedalaman > 12m
6. Bank/shelf Daerah spesial yang relatif masih terlihat di citra
satelit yang tidak terdapat hubungan langsung
dengan morfologi karang.
7. Fore reef zona dari tepi arah laut dari puncak karang bawah
(sering sulit dibedakan dari bank / shelf)
8. Deep water zona yang menunjukkan spektral reflektansi
signifikan tercatat oleh sensor satelit.
Sumber : Vanderstraete (2007)

Pengujian Akurasi
Akurasi peta yang dihasilkan dari analisis data citra dilakukan menggunakan
matriks kesalahan yang dikembangkan oleh Congalton and Green (2009) ,
ditunjukkan pada Gambar 3. Matriks kesalahan membandingkan informasi dari
hasil klasifikasi dan analisis data inderaja dengan hasil pengamatan data lapangan.
Matriks ini mengasumsikan n sebagai contoh atau sampel yang didistribusikan ke sel
k2, dimana setiap contoh ditugaskan ke satu dari kategori k dalam peta (biasanya
baris-baris pada matriks), dan satu dari kategori yang sama dalam referensi data set
(biasanya kolom matriks). Nilai nij merupakan nomor dari sampel yang terklasifikasi
ke kategori i (i=1,2, ..., k) dalam peta dan kategori j (j=1,2, ..., k) dalam referensi data.
6

Gambar 3. Matriks kesalahan dalam perhitungan nilai akurasi peta (modifikasi


Congalton and Green 2009).
Persamaan yang digunakan dalam perhitungan nilai akurasi peta adalah :

OA = ……………………………………………… ( Persamaan 1)

PA = ………………………………………………….(Persamaan 2)

UA = …………………………………………………. (Persamaan 3)

Dimana :
OA = Overall accuracy atau akurasi peta secara keseluruhan
PA = Produser’s accuracy, akurasi untuk kelas pada deret kolom matriks
kesalahan yang merupakan hasil analisis citra satelit;
UA = User’s accuracy akurasi untuk kelas pada deret kolom matriks kesalahan
yang merupakan hasil pengamatan in situ;
ni+ = Jumlah unit pengamatan yang dikategorikan sebagai kelas tematik i dari
hasil analisis citra satelit;
n+j = Jumlah unit pengamatan yang dikategorikan sebagai kelas habitat j dari
hasil pengamatan in situ;
n = Jumlah total unit pengamatan;
nii = Jumlah total unit pengamatan yang tepat dikategorikan sebagai kelas
tematik i ;
njj = Jumlah total unit pengamatan yang tepat dikategorikan sebagai kelas habitat
j.
Analisis Kappa
Analisis Kappa (Khat statistik) merupakan teknik diskret multivariat untuk
menghitung akurasi. Analisis kappa dapat digunakan untuk menutup kekurangan
akurasi keseluruhan dari confusion matrix atau matriks kesalahan (Green et al.
2000). Nilai akurasi diturunkan dari matriks kontingensi melalui perhitungan
7

koefisien κ. Perhitungan koefisien κ dilakukan dengan persamaan berikut


(Cangalton dan Green, 2009) :

∑ ∑

...............................................( Persamaan 4)

Dimana :
= Koefisien kappa
k = Jumlah baris pada matrik
= Jumlah pengamatan pada kolom ke-i dan baris ke-i
= Jumlah marginal baris ke-i
= Jumlah marginal kolom ke-i
= Jumlah pengamatan

Ada dua kanal baru yang khusus dimiliki citra satelit WorldView-2 yaitu
kanal Coastal blue yang mampu ( menembus kolom air ) yellow, dan red edge
(Digital Globe 2010). Kanal-kanal tersebut kemudian dapat dikombinasikan
dengan kanal utama yaitu blue, green dan red, sehingga menghasilkan komposit
warna citra yang tepat.
Tabel 3. Nilai spektral kanal citra WorldView-2 (Digital Globe 2010).
No Tipe Kanal Nilai tengah panjang Nilai minimum Nilai maksimum
gelombang (nm) panjang panjang
gelombang (nm) gelombang
(nm)
1 Pankromatik 632,2 450 800
2 (Coastal Blue) 427,3 400 450
3 (Blue) 477,9 450 510
4 (Green) 546,2 510 580
5 (Yellow) 607,8 585 625
6 (Red) 658,8 630 690
7 (Red Edge) 723,7 705 745
8 (Near Infra Red 1) 831,3 770 895
9 (Near Infra Red 2) 860 1040

HASIL DAN PEMBAHASAN

Karakteristik Umum Pulau Pari

Gugus Pulau Pari terletak di selatan Kepulauan Seribu, dengan posisi


5°50'0" - 5°52'25" LS dan 106°34'30" - 106°38'20" BT. Gugus Pulau Pari
merupakan kelompok pulau karang yang terdiri dari lima pulau dan goba serta
dikelilingi oleh rataan terumbu karang. Kelima pulau tersebut adalah Pulau Pari,
Pulau Tikus, Pulau Burung, Pulau Tengah dan Pulau Kongsi (Triyono 2010).
Terumbu karang di kawasan perairan ini membentuk ekosistem khas daerah
tropis, pulau-pulaunya dikelilingi terumbu karang dengan kedalaman 1 - 20 meter.
Daerah rataan terumbu merupakan wilayah terluas dari seluruh gugus pulau, dan
8

berpantai landai dan mengalami kekeringan pada waktu surut terendah dan
tergenang pada pasang tertinggi.
Perairan Teluk Jakarta dan perairan di sekitar Pulau Pari, memiliki tipe
pasut tunggal. Pasut tunggal menunjukkan bahwa dalam satu hari terjadi satu kali
air pasang dan satu kali air surut. Arus pasang di perairan Gugus Pulau Pari
sampai pulau Peniki berasal dari arah timur menuju barat dengan kecepatan antara
30 – 40 cm/s di kedalaman 2,5 m - 5 m. Saat mendekati pasang kecepatan arus
melemah hingga 5 – 15 cm/s dengan arah barat sampai barat daya pada kedalaman
5 – 10 m, sedangkan pada kedalaman 2,5 m arus menuju tenggara dengan
kecepatan 40 cm/s. Hal ini dimungkinkan akibat pengaruh angin pada musim
barat (Aunillah et al. 2014).

Klasifikasi Zona Geomorfologi Pulau Pari


Zona geomorfologi terumbu biasanya memiliki batas-batas yang berbeda
dan struktur yang tidak mudah dikenali oleh citra satelit. Oleh karena itu
dibutuhkan prosedur yang kompleks untuk memvisualisasikan semua struktur
secara jelas, sehingga kelas geomorfologi yang berbeda dapat ditentukan. Salah
satu faktor utama yang menentukan dalam klasifikasi zona geomorfologi adalah
elevasi dari permukaan objek bumi untuk geomorfologi laut, faktor elevasi
ditunjukkan oleh kedalaman dasar perairan. Oleh karena itu informasi dasar
perairan (batimetri) sangat diperlukan (Gambar 4).

Gambar 4. Profil penampang batimetri Pulau Pari


Survei dasar perairan laut menggunakan GPS Sounder memungkinkan
pendugaan batimetri perairan lebih akurat, namun pada survei ini tidak semua
9

badan perairan bisa dilalui kapal akustik, seperti perairan yang terlalu berbahaya
(dangkal), yang disebabkan oleh kondisi subsrat dasar yang tidak beraturan
sehingga tidak memungkinkan untuk di-sounding (Wouthuyzen 2001).
Kedalaman perairan dangkal gugusan Pulau Pari berdasarkan penampang
batimetri (Gambar 4) memiliki kedalaman kurang dari 30 m. Laut dalam atau
perairan dalam (deep water) merupakan perairan yang minim sinar matahari.
Konteks perairan dalam menurut inderaja memiliki definisi yang berbeda dengan
definisi oseanografi. Perairan dalam menurut inderaja memiliki kedalaman lebih
dari 30 m tergantung kepada kemampuan penetrasi cahaya dalam kolom air,
sedangkan perairan dalam berdasarkan definisi oseanografi memiliki kedalaman
lebih dari 200 m. Peta batimetri perairan yang diintegrasikan dengan hasil
pengolahan citra satelit merupakanan dasar untuk pemetaan zona geomorfologi.

Gambar 5. Peta Survei Lapangan


Pengamatan secara visual berdasarkan survei lapang pada penelitian ini
(Gambar 5) mengindikasikan 7 kelas zona geomorfologi terumbu. Selain darat
dan laut dalam, zona geomorfologi terumbu gugusan Pulau Pari terdiri dari zona
lereng terumbu (reef slope), zona punggung terumbu (reef crest), zona goba dalam
(deep lagoon), goba dangkal (shallow lagoon), dan zona rataan terumbu (reef
flat). Konsistensi penilaian dalam menentukan zona geomorfologi terumbu pada
area penelitian berdasarkan informasi kedalaman (batimetri) perairan (Gambar 4).
Hasil survei lapang menunjukkan adanya tipikal habitat yang mendominasi tiap
zona geomorfologi perairan gugusan Pulau Pari. Tipikal habitat pada area
penelitin yaitu karang mati (dead coral), karang keras (hard coral), pecahan
karang (rubble), makro alga, karang mati yang ditutupi alga (dead coral with
alga), pasir (sand) dan lamun yang berada pada kedalaman 0.45 m sampai
kedalaman < 30 m (Gambar 6).
10

Kelas Geomorfologi Substrat Dasar Kedalaman (m)


Laut Dalam (Deep Water) - > 30 m
Lereng Terumbu (Reef Slope) Makro alga, Karang keras, Karang mati 0.94 m – 7 74 m
Punggung Terumbu (Reef Crest) Karang mati, rubble, makro alga, pasir 1.86 m – 5.63 m
Goba Dalam (Deep Lagoon) Pasir, karang mati, makro alga 4.11 m – 13.68 m
Goba Dangkal (Shallow Karang keras, pasir, karang mati dan 0.97 – 5.48 m
Lagoon) alga, rubble, karang keras
Rataan Terumbu (Reef Flat) Makro alga, pasir, lamun, karang mati 0.45 m – 4.02 m
dan alga, rubble,
Darat (Land) - -

Gambar 6. Zona Geomorfologi kombinasi citra dan survei lapangan.

Hasil klasifikasi zona geomorfologi dengan menggunakan metode klasifikasi


terbimbing (Supervised Classification) berdasarkan pendekatan metode Maximum
Likelihood Standard.menghasilkan 7 kelas yaitu kelas laut dalam (deep water),
lereng terumbu (reef slope), punggung terumbu (reef crest), goba dalam (deep
lagoon), goba dangkal (shallow lagoon), rataan terumbu (reef flat), dan daratan
(land). Hasil klasifikasi dan sebaran zona geomorfologi ditunjukkan pada Gambar
7. Metode pendekatan Maximum Likelihood Standard menggunakan semua kanal
yang dimiliki citra WorldView-2 (kanal 1-8). Kanal-kanal tersebut sangat baik
digunakan untuk membedakan obyek pada perairan dangkal. Kanal 2 (biru) dan
kanal 3 (hijau) sangat baik menembus dasar perairan sehingga banyak
dimanfaatkan dalam memetakan dasar perairan dangkal. Hal ini sesuai dengan
Mount (2006) bahwa sinar biru dan sinar hijau adalah sinar dengan energi terbesar
yang dapat direkam oleh satelit untuk penginderaan jauh di laut yang
menggunakan spektrum cahaya tampak (400-650 nm).
11

Tiap kanal dalam sensor satelit mememiliki kelebihan masing-masing dalam


penetrasi energi gelombang di dalam menembus kolom perairan hingga
kedalaman maksimum tergantung pada kondisi perairan tersebut. Hal ini sesuai
dengan Green et al. (2000) yang menuliskan bahwa, suatu perairan yang jernih
memungkinkan sensor satelit dapat mendeteksi kedalaman ±30 m. Kanal 1
(coastal blue) diperuntukkan untuk studi batimetri sehingga sangat mendukung
dalam pemetaan geomorfologi terumbu, sedangkan kanal 8 (NIR2) dengan
panjang gelombang tertinggi (860-1040 nm) merupakan kanal yang paling sedikit
dipengaruhi oleh pengaruh atmosfer dan partikel-partikel yang berada di kolom
perairan sehingga sangat baik untuk membedakan darat dan perairan serta analisis
vegetasi yang lebih luas.

Gambar 7. Zona geomorfologi terumbu gugusan Pulau Pari, Kepulauan Seribu


Lereng terumbu (reef slope) merupakan zona terdepan yang menghadap ke
arah laut lepas. Kehidupan karang pada zona reef slope, melimpah pada
kedalaman sekitar 50 meter dan umumnya didominasi oleh karang lunak, namun
pada kedalaman sekitar 15 meter sering terdapat teras terumbu atau reef front
yang memiliki kelimpahan karang keras yang cukup tinggi (Hubbard 1997). Hal
ini sesuai dengan hasil pengamatan pada survei lapang yakni zona ini didominasi
oleh tipikal substrat berupa makro alga, karang keras, dan karang mati yang
berada pada kedalaman 0.94 m – 7 74 m (Gambar 6). Wilayah Pulau Pari
memiliki lereng terumbu yang mendominasi batas gugusan Pulau Pari tersebut
dengan luas sebesar 1,324,220 m2 (Tabel 4).
Punggung terumbu (reef crest) adalah zona dangkal yang dekat dengan
pasang surut. Punggung terumbu menyerap banyak energi gelombang dan
merupakan pertahanan penting di pesisir dan sebagai zona pemisah antara lereng
terumbu dan rataan terumbu dengan luas 2.44% atau sebesar 629,220 m2 dari total
area penelitian. Tipikal habitat di zona ini berupa karang hidup, karang mati,
12

rubble (pecahan karang) dan linier reef (substrat kapur). Pada Gambar 7, zona
punggung terumbu terlihat membentang dari wilayah barat, utara, timur, hingga
wilayah tenggara Pulau Pari, sedangkan sebelah selatan zona ini tidak
mendominasi. Hal ini terkait dengan pola sirkulasi arus, gelombang dan pasang
surut.
Secara umum Teluk Jakarta dan perairan Pulau Pari, memiliki pola umum
pergerakan arus mengikuti pola umum arus di perairan Laut Jawa yang
dibangkitkan terutama oleh perbedaan angin monsoon. Arus di perairan terbuka
Laut Jawa dan sepanjang pantai Jawa Barat domain merupakan hasil dari
pembangkitan angin. Arus bergerak ke barat mulai bulan Mei-Oktober.
Sebaliknya arus bergerak ke timur pada bulan Januari dan Februari. Pada periode
transisi arus relatif tidak berkembang (BPLHD 2011).
Rataan terumbu (reef flat) adalah zona dangkal antara punggung terumbu
dan goba. Reef flat biasanya dibentuk dari substrat dengan atau tanpa rubble dan
sering tertutupi oleh lamun dan alga. Dalam kasus terumbu karang tepi, daerah
dangkal antara tepi darat dari punggung terumbu dan pantai disebut karang datar
(Coyne et al. 2003). Rataan terumbu pada peta ditampilkan dengan warna coklat
yang membentang berdekatan dengan daratan Pulau Pari dan memiliki luas
sebesar 5,461,840 m2 (Gambar 7). Zona geomorfologi rataan terumbu melingkupi
komposisi 21.19% dari total area penelitian. Zona ini didominasi oleh substrat
pasir, rubble, karang hidup, alga, patch reef dan linier reef. Pada daerah Pulau
Pari dominasi substrat berada pada kedalaman 0.45 m – 4.02 m berupa rubble,
alga, makro alga, pasir dan karang mati (Gambar 6).
Penggunaan kanal merah pada WorldView-2 dapat menunjukkan zona rataan
terumbu lebih jelas dibanding zona gobah dan perairan dalam Pulau Pari
(Gambar 8a), sedangkan penggunaan kanal 3 (hijau) untuk membedakan
kenampakkan albedo pada goba. Goba dapat dibagi dengan menggunakan kanal 3
menjadi dua kelas geomorfologi (Gambar 8b), berdasarkan tingkatan albedo, yaitu
goba dangkal (shallow lagoon) dan goba dalam (deep lagoon).

Gambar 8. Tampilan false color citra WorldView-2 dari (a) kanal merah dan (b)
kanal hijau.
Goba/Laguna (lagoon) merupakan zona yang relatif lebih dalam antara garis
pantai dan terumbu belakang atau punggung terumbu yang dangkal dan terkadang
dikelilingi oleh sebuah atol. Zona ini biasanya terlindung dari gelombang energi
tinggi oleh tubir. Gugus Pulau Pari memiliki goba dalam dengan luas sebesar
1,159,990 m2 dan goba dangkal 2,694,760 m2. Kedalaman goba pada gugusan
Pulau Pari yaitu 0.97-13.68 meter (Gambar 6), namun kondisinya kurang ideal
untuk pertumbuhan karang karena kombinasi faktor gelombang dan sirkulasi air
yang lemah serta sedimentasi yang lebih besar. Tipe habitat zona goba berupa
13

pasir, lamun, alga, batuan dasar dan gosong terumbu (patch reef). Di wilayah
Pulau Pari, goba dalam (deep lagoon) berada di wilayah barat hingga barat laut,
sedangkan goba dangkal (shallow lagoon), terlihat di wilayah utara hingga
selatan, barat dan barat Laut. Berdasarkan proses pembentukannya, goba di Pulau
Pari juga dikenal dengan nama pseudo atol, yang merupakan bentukan alam
akibat pengaruh interaktif dari energi gelombang, pasut, arus laut, serta energi
biota (Ongkosongo 2012).
Tabel 4 menunjukkan karakteristik spasial zona geomorfologi yang dihitung
dari total keseluruhan tiap kelas dengan komposisi 100%.
Tabel 4. Karakteristik spasial zona geomorfologi di Gugus Pulau Pari

No Kelas Geomorfologi Luas (m²) %


1 Laut Dalam (Deep Water) 13,690,700 53.12
2 Lereng Terumbu (Reef Slope) 1,324,220 5.14
3 Punggung Terumbu (Reef Crest) 629,220 2.44
4 Goba Dalam (Deep Lagoon) 1,159,990 4.50
5 Goba Dangkal (Shallow Lagoon) 2,694,760 10.46
6 Rataan Terumbu (Reef Flat) 5,461,840 21.19
7 Darat (Land) 812,849 3.15

Zona geomorfologi dapat dideteksi oleh satelit resolusi tinggi seperti


WorldView-2. Menurut Blanchon (2011) zona geomorfologi yang dapat dikenali
dari citra satelit WorldView-2 antara lain gobah, gusung karang, rataan terumbu,
bagian depan terumbu yang curam dan berhadapan langsung dengan gelombang,
serta bagian terumbu yang agak landai dimana detritus terumbu terakumulasi.
Garis pemisah antar zona ini adalah perbedaan slope. Pemisah gobah dan paparan
terumbu adalah slope pasir. Punggung terumbu (reef crest) menjadi batas antara
rataan terumbu (reef flat) yang lebih tinggi dan terumbu depan yang lebih landai.
Banyaknya zona yang terdekteksi oleh satelit penginderaan jauh bergantung pada
beberapa faktor, seperti jenis wahana, sensor, kondisi atmosfer, kejernihan
perairan dan kedalaman.
Pemetaan geomorfologi terumbu menyediakan informasi penting tentang
distribusi, batas, dan struktur bentang alam terumbu. Satelit zona dalam sistem
terumbu karang didukung oleh gradien geologi dan lingkungan dalam proses fisik
dan biologi. Struktur fisik dari terumbu karang didefinisikan oleh sejumlah
perbedaan, mulai dari skala kecil sampai menengah untuk zona geomorfologi
tergantung pada proses fisik dan ekologi yang dominan terjadi. Zona
geomorfologi biasanya memiliki batas-batas yang berbeda sehingga mudah
dikenali pada citra penginderaan jauh (Mumby et al. 2000).

Pengujian Akurasi Hasil Klasifikasi Zona Geomorfologi


Ketelitian data suatu penelitian dapat memberikan gambaran tentang
keabsahan hasil penelitian maupun metode analisis yang digunakan. Analisis
ketelitian data pada penelitian ini menggunakan perbandingan pengukuran antara
hasil survei dan klasifikasi citra yang disusun dalam sebuah matrik dua dimensi
14

(confusion matrix) (Congalton and Green 2009). Pengujian akurasi menggunakan


141 titik yang menjadi referensi dalam perhitungan nilai parameter user accuracy
(UA), producer accuracy (PA) dan overall accuracy (OA) yang dirangkum dalam
satu matriks, yaitu matriks kontingensi atau confusion matrix. Hasil perhitungan
uji akurasi disajikan pada Tabel 5.
Tabel 5. Matriks uji akurasi dan koefisien kappa ( ) dalam penilaian akurasi peta
zona geomorfologi terumbu.
Data Lapangan
DW RS RC RF DL SL LD TB
DW 11 11
Data Peta (Klasifikasi)

RS 53 2 1 1 57
RC 3 5 3 11
RF 2 2 117 6 127
DL 1 4 5
SL 1 1 2 9 13
LD 1 1 7 9
TK 14 55 9 123 5 16 11 233
Producer's
Kelas User's Accurasy
Legenda Accuracy
Habitat
Total % Total %
Deep water DW 11/14 78.57 11/11 100
Reef Slope RS 53/55 96.36 53/57 92.98
Reef crest RC 3/9 33.33 3/11 27.27
Reef Flat RF 117/123 95.12 117/127 92.12
Deep Lagoon DL 4/5 80 4/5 80
Shallow Lagoon SL 9/16 56.25 9/13 69.23
Land Ld 7/11 63.63 7/9 77.77
Total Overall Accuracy 87.55% Nilai koefisien kappa ( ) 0.8066

Akurasi pengguna (user accuracy) menggambarkan peluang rata-rata suatu


piksel yang mewakili tiap kelas di lapangan. Nilai UA pada klasifikasi 7 kelas
zona geomorfologi terumbu menunjukkan area tersebut telah terpetakan dengan
benar yaitu sebesar 100% pada zona laut dalam (deep water), sedangkan nilai UA
terkecil yaitu 27.27% pada zona punggung terumbu (reef crest) yang
menggambarkan kondisi sebenarnya di lapang. Indikasi ketepatan klasifikasi
setiap piksel pada suatu kelas diketahui berdsarkan nilai producer accuracy (PA)
atau akurasi penghasil. Perhitungan PA pada klasifikasi zona geomorfologi
menunjukkan zona lereng terumbu (reef slope) memiliki nilai tertinggi yaitu 96,36
%, sedangkan nilai PA terendah yaitu pada zona lereng terumbu (reef crest)
sebesar 33.33%. Nilai PA beberapa kelas pada uji akurasi penelitian ini memiliki
nilai yang lebih baik dibandingan dengan nilai UA. Hal ini menunjukkan bahwa
analisis citra oleh software lebih mampu mengidentifikasi zona geomofologi.
Nilai overall accuracy pada klasifikasi zona geomorfologi sebesar 87,55 %
dengan nilai koefisien 0.8066 menunjukkan bahwa pemetaan zona
geomorfologi terumbu pada penelitian ini dikategorikan cukup baik. Menurut
15

Mumby et al (1998) bahwa nilai akurasi 65-70% termasuk dalam kategori cukup
baik untuk pemetaan habitat pesisir menggunakan inderaja satelit. Nilai koefisien
κ berkisar dari +1 sampai -1, namun jika hubungan antara hasil klasifikasi dan
data lapang berkorelasi positif maka nilai positif yang akan digunakan. Jika nilai κ
lebih besar atau sama dengan 0,8 maka akurasi peta sangat baik, antara 0,4-0,8
berkategori sedang, dan kurang dari atau sama dengan 0,4 berkategori buruk
(Lunetta dan Lyon 2004). Nilai 0,80 menunjukkan bahwa proses klasifikasi telah
menghindari 80% galat yang mungkin dihasilkan.

SIMPULAN DAN SARAN

SIMPULAN

Pemetaan geomorfologi terumbu menggunakan citra WorldView-2 dengan


metode klasifikasi terbimbing (supervised) menghasilkan 7 kelas zona
geomorfologi. Klasifikasi 7 kelas tersebut yaitu kelas perairan dalam (deep water)
dengan luas terbesar, lereng terumbu (reef slope), punggung terumbu (reef crest)
dengan terkecil, goba dalam (deep lagoon) dan goba dangkal (shallow lagoon),
serta rataan terumbu (reef flat) dan daratan (land). Nilai uji akurasi keseluruhan
menggunakan confusion matrix yang diperoleh dari hasil klasifikasi zona
geomorfologi cukup baik, yaitu sebesar 87,55%. Nilai koefisien kappa 0,80, yang
artinya proses klasifikasi telah menghindari 80% galat yang mungkin dihasilkan.
Hasil klasifikasi citra WorldView-2 yang diperoleh dapat menggambarkan kondisi
geomorfologi perairan laut dangkal di Pulau Pari, Kepulauan Seribu dengan baik.

SARAN

Perluasan area pengambilan data saat survei lapang dengan menggunakan


GPS sehingga dapat meminimalisir tingkat keabsahan akurasi. Sebaikanya
menggunaan metode koreksi atmosferik atau koreksi kolom perairan, untuk
memperoleh hasil akurasi yang lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

Aunillah HN, Purwanto, DN Sugianto. 2014. Pola Arus di Perairan Pulau Pari
Kepulauan Seribu DKI Jakarta. Jurnal Oseanografi. V. 3, No. 4, halaman
642 – 650. Universitas Diponegoro.
Blanchon P. 2011. Geomorphic Zonation. didalam: David H, (Ed.). Encyclopedia
of Modern Coral Reefs. Springer Science, Business Media B.V. halaman:
469-483.
BPLHD. 2011. Kondisi Lingkugkungan Hidup dan Kecenderungannya. Buku
Laporan Status Lingkungan Hidup Propinsi DKI Jakarta (Buku I). diunduh
dari http://bplhd.jakarta.go.id/SLHD2011/pdf/Buku (25 maret 2013).
16

Congalton RG and Green K.2009.Assessing The Accuracy of Remotely Sensed


Data : Principles and Practices. Lewis Publishers. New York. xv + 179 hlm.
Coyne, MS Battista, TA Anderson, M Waddell, J Smith, W Jokiel, P Kendall, and
Monaco. 2003. Benthic Habitats of the Main Hawaiian Islands. NOAA
Technical Memorandum NOS NCCOS CCMA 152. diunduh dari:
http://biogeo.nos.noaa.gov/projects/mapping/pacific.
Digital Globe. 2010. The benefits of the 8 spectral bands of WorldView-2. White
paper. Longmont (US): DigitalGlobe,Inc.
Green EP, PJ Mumby, AJ Edwards, CD Clark. 2000. Remote Sensing Handbook
for Tropical Coastal Management. Coastal Management Sourcebook 3.
UNESCO. Paris. 316 hlm.
Hubbard DK. 1997. Reefs as dynamic systems. didalam Birke land, C. (Ed.). Life
and Death of coral Reefs. Chapman & Hall (New York: USA). 43-67.
Lunetta RS dan Lyon JG. 2004. Remote Sensing and GIS Accuracy Assessment.
CRC Press. New York. xvii + 304 hlm.
Lyzenga DR. 1978. Passive Remote Sensing Techniques for Mapping Water
depth and Bottom Features. Applied Optics.17:379-383.
Mount RE. 2006. Acquisition of Through-water Aerial Survey Images : Surface
Effects and the Prediction of Sun Glitter and Subsurface Illumination.
Photogrammetric Engineering and Remote Sensing. 71(12): 1407-1415.
Mumby PJ, EP Green, CD Clark, AJ Edwards. 1998. Digital analysis of
multispectral airborne imagery of coral reefs. Coral Reef. 17:59-69
Mumby PJ, MI Harborne 1999. Development of a systematic classification
scheme of marine habitats to facilitate regional management and mapping of
Caribbean coral reefs. Biological Conservation, 88: 155-163.
Mumby PJ, CD Clark, JRM Chisholm, J Jaubert, S Andrefouet. 2000. Spectral
discrimination of coral mortality states following a severe bleaching event',
International Journal of Remote Sensing. 21(11) : 2321-2327
Noor D. 2012. Pengantar geologi. Edisi ke-2. Fakultas Teknik-Universitas
Pakuan. Bogor. 224 hlm
Ongkosongo OSR. 2012. Geomorfologi Perairan Dangkal. Pelatihan pemetaan
habitat dasar dan geomorfologi perairan dangkal. Bogor.
Selamat MB, I Jaya, VP Siregar, T. Hestirianoto. 2012. Zonasi Geomorfologi Dan
Koreksi Kolom Air Untuk Pemetaan Substrat Dasar Menggunakan Citra
Quickbird. JTPK. Vol. 2. No.2. hal. 17-25. Istitut Pertanian Bogor.
Siregar VP. 1996. Pengembangan Algoritma Pemetaan Terumbu Karang di Pulau
Menjangan Bali dengan Citra Satelit. Kumpulan Seminar Maritim 1996.
BPPT, Jakarta.
Siregar VP. 2010. Pemetaan subtrat dasar perairan dangkal Karang Congkak dan
Lebar Kepulauan Seribu menggunakan citra satelit Quickbird. J Ilmu dan
Teknologi Kelautan Tropis. Vol 2. No 1. hlm 19-30.
17

Triyono. 2010. Persepsi Masyarakat Pulau Pari Tentang Kondisi Ekosistem dan
Sumberdaya Hayati di Perairan Pulau Pari, Kepulaun Seribu, DKI Jakarta.
Prosiding Seminar Biologi: Biodiversitas dan Bioteknologi Sumberdaya
Akuatik, ISBN 978-979-16109-4-0: 638-645.
Vanderstraete T. 2007. The Use of Remote Sensing for Coral Reef Mapping in
Support of Integrated Coastal Zone Management A Case Study in the NW
Red Sea. Scriptie voorgedragen tot het behalen van de graad van Doctor in
de Wetenschappen: Geografie. Vol 1.Ghent University.Belgium.
Wouthuyzen S. 2001. Pemetaan perairan dangkal dengan menggunakan citra
satelit Landsat-5 TM guna dipakai dalam pendugaan potensi ikan karang :
Suatu studi di Pulau-Pulau Padaido. Seminar Sehari ”Potensi dan
Eksploitasi Sumberdaya Alam Nasional dalam Mendukung Otonomi
Daerah”. 29 Maret 2001. Jakarta, Indonesia.
18
19

LAMPIRAN
20
21

Lampiran 1. Data Pengamatan Objek dasar perairan di gugusan Pulau Pari

Way Way
No LS BT Objek No LS BT Objek
point point

1 452 -5.8675 106.5952 HC 40 491 -5.8665 106.5961 S


2 453 -5.8675 106.5952 HC 41 492 -5.8668 106.596 RB
3 454 -5.8675 106.5952 HC 42 493 -5.8667 106.596 S
4 455 -5.8675 106.5952 DC 43 494 -5.8667 106.596 DCA
5 456 -5.8675 106.5954 DC 44 495 -5.8667 106.596 RB
6 457 -5.8675 106.5952 MA 45 496 -5.8667 106.596 HC
7 458 -5.8675 106.5953 HC 46 497 -5.8667 106.596 S
8 459 -5.8674 106.5953 DCA 47 498 -5.8676 106.5959 DCA
9 460 -5.8674 106.5953 MA 48 499 -5.8676 106.5959 HC
10 461 -5.8673 106.5953 RB 49 500 -5.8676 106.5959 HC
11 462 -5.8673 106.5953 RB 51 502 -5.8568 106.6353 HC
12 463 -5.8673 106.5953 HC 52 503 -5.8567 106.6353 HC
13 464 -5.8673 106.5953 HC 53 504 -5.8566 106.6353 DC
14 465 -5.8673 106.5953 DC 54 505 -5.8566 106.6353 HC
15 466 -5.8672 106.5954 DCA 55 506 -5.8566 106.6353 DCA
16 467 -5.8672 106.5954 RB 56 507 -5.8566 106.6353 RB
17 468 -5.8672 106.5955 RB 57 508 -5.8566 106.6352 RB
18 469 -5.8671 106.5955 DC 58 509 -5.8563 106.6352 MA
19 470 -5.8672 106.5955 RB 59 510 -5.8562 106.6352 S
20 471 -5.8672 106.5955 RB 60 511 -5.8561 106.6351 MA
21 472 -5.8672 106.5955 RB 61 512 -5.856 106.6351 DC
22 473 -5.8672 106.5957 RB 62 513 -5.8559 106.6351 HC
23 474 -5.8669 106.5957 HC 63 514 -5.8559 106.6351 S
24 475 -5.8669 106.5957 DC 64 515 -5.8557 106.6351 S
25 476 -5.8669 106.5957 HC 65 516 -5.8556 106.635 MA
26 477 -5.8669 106.5957 MA 66 517 -5.8554 106.635 RB
27 478 -5.8669 106.5957 HC 67 518 -5.8551 106.635 RB
28 479 -5.8669 106.5957 S 68 519 -5.8548 106.635 S
29 480 -5.8669 106.5957 S 69 520 -5.8545 106.6349 RB
30 481 -5.8669 106.5957 DC 70 521 -5.8542 106.6348 S
31 482 -5.8669 106.5961 S 71 522 -5.8537 106.6348 MA
32 483 -5.8666 106.5962 DC 72 523 -5.8534 106.6347 RB
33 484 -5.8666 106.5962 DC 73 524 -5.8531 106.6346 MA
34 485 -5.8666 106.5962 S 74 525 -5.8524 106.6345 DC
35 486 -5.8666 106.5962 MA 75 526 -5.8519 106.6347 MA
36 487 -5.8666 106.5966 S 76 527 -5.8518 106.6347 RB
37 488 -5.8665 106.5966 MA 77 528 -5.8518 106.6348 MA
38 489 -5.8665 106.5966 MA 78 529 -5.8509 106.6212 MA
39 490 -5.8665 106.5966 MA 79 530 -5.8613 106.621 RB
22

Way Way
No LS BT Objek No LS BT Objek
point point

80 531 -5.861 106.621 MA 123 574 -5.8713 106.6008 MA


81 532 -5.861 106.6209 MA 124 575 -5.8711 106.6009 Lamun
82 533 -5.8609 106.621 RB 125 576 -5.871 106.6009 MA
83 534 -5.8608 106.6211 MA 126 577 -5.871 106.6009 MA
84 535 -5.8607 106.6211 RB 127 578 -5.871 106.6009 MA
85 536 -5.8607 106.6212 MA 128 579 -5.871 106.6009 S
86 537 -5.8607 106.6212 RB 129 580 -5.871 106.6009 S
87 538 -5.8607 106.6212 RB 130 581 -5.871 106.6009 RB
88 539 -5.8608 106.6212 DCA 131 582 -5.871 106.6009 Lamun
89 540 -5.8609 106.6212 DCA 132 583 -5.871 106.6014 Lamun
91 542 -5.8646 106.5855 HC 133 584 -5.8716 106.6014 MA
92 543 -5.8646 106.5854 HC 135 586 -5.8583 106.5701 HC
93 544 -5.8646 106.5854 DC 136 587 -5.8583 106.5701 MA
94 545 -5.8646 106.5854 HC 137 588 -5.8582 106.5702 HC
95 546 -5.8644 106.5855 DC 138 589 -5.8583 106.5702 HC
96 547 -5.8644 106.5855 DCA 139 590 -5.8584 106.5702 RB
97 548 -5.8644 106.5855 MA 140 591 -5.8584 106.5702 DC
98 549 -5.8644 106.5853 S 141 592 -5.8584 106.5702 RB
99 550 -5.8642 106.5853 MA 142 593 -5.8584 106.5702 MA
100 551 -5.8643 106.5853 HC 143 594 -5.8584 106.5702 RB
101 552 -5.8643 106.5853 S 144 595 -5.8584 106.5703 DC
102 553 -5.8643 106.5853 S 145 596 -5.8587 106.5703 DCA
103 554 -5.8643 106.5853 DCA 146 597 -5.8587 106.5704 MA
104 555 -5.8643 106.5853 RB 147 598 -5.8587 106.5704 HC
105 556 -5.8643 106.5853 HC 148 599 -5.8587 106.5704 MA
107 558 -5.8725 106.6006 HC 149 600 -5.8585 106.5702 DC
108 559 -5.8724 106.6006 HC 151 602 -5.8518 106.5827 DC
109 560 -5.8724 106.6006 RB 152 603 -5.8519 106.5827 HC
110 561 -5.8724 106.6006 DCA 153 604 -5.8518 106.5828 RB
111 562 -5.8724 106.6006 MA 154 605 -5.852 106.5828 MA
112 563 -5.8724 106.6006 MA 155 606 -5.852 106.5828 DC
113 564 -5.8724 106.6006 DCA 156 607 -5.852 106.5828 DCA
114 565 -5.8724 106.6006 RB 157 608 -5.852 106.5828 DCA
115 566 -5.8724 106.6006 RB 158 609 -5.852 106.5828 DC
116 567 -5.8724 106.6007 RB 159 610 -5.852 106.5828 HC
117 568 -5.8719 106.6008 MA 160 611 -5.852 106.5828 DC
118 569 -5.8718 106.6007 MA 161 612 -5.852 106.5828 DCA
119 570 -5.8717 106.6008 S 163 614 -5.8522 106.6077 DC
120 571 -5.8716 106.6007 MA 164 615 -5.8522 106.6077 DC
121 572 -5.8715 106.6008 MA 165 616 -5.8522 106.6077 DC
122 573 -5.8714 106.6008 MA 166 617 -5.8522 106.6077 RB
23

Way Way
No LS BT Objek No LS BT Objek
point point

167 618 -5.8522 106.6077 RB 205 656 -5.8521 106.6227 MA


168 619 -5.8527 106.6078 RB 206 657 -5.8524 106.6227 S
169 620 -5.8528 106.6078 RB 207 658 -5.8527 106.6227 MA
170 621 -5.8527 106.6078 MA 208 659 -5.8527 106.6226 MA
171 622 -5.8527 106.6078 DC
Keterangan:
172 623 -5.8527 106.6078 MA DCA : Dead coral with alga
173 624 -5.8527 106.6081 RB MA : Makro Alga
174 625 -5.8529 106.6081 Lamun S : Sand/ Pasir
RB : Rubble (karang rubble)
175 626 -5.8529 106.6081 MA DC : Dead Coral
176 627 -5.8529 106.6081 S HC : Hard Coral
177 628 -5.8529 106.6086 S
178 629 -5.8531 106.6087 MA
179 630 -5.853 106.6086 MA
180 631 -5.853 106.6226 MA
182 633 -5.85 106.6225 RB
183 634 -5.8501 106.6226 DC
184 635 -5.8502 106.6226 DCA
185 636 -5.8503 106.6227 RB
186 637 -5.8504 106.6227 RB
187 638 -5.8504 106.6226 DCA
188 639 -5.8506 106.6227 RB
189 640 -5.8506 106.6227 MA
190 641 -5.8507 106.6227 RB
191 642 -5.8507 106.6227 MA
192 643 -5.8507 106.6227 DC
193 644 -5.8507 106.6227 RB
194 645 -5.8507 106.6227 MA
195 646 -5.8507 106.6227 DC
196 647 -5.8507 106.6227 S
197 648 -5.8507 106.6227 MA
198 649 -5.8507 106.6227 MA
199 650 -5.8507 106.6231 S
200 651 5.8515 106.6229 S
201 652 -5.8518 106.6229 MA
202 653 -5.8518 106.6229 S
203 654 -5.8518 106.6229 MA
204 655 -5.8521 106.6229 MA
24

Lampiran 2. Data Kedalaman

No Lintang Bujur Kedalaman No Lintang Bujur Kedalaman


1 -5.87346 106.602 29.6 41 -5.87177 106.598 33.1
2 -5.87343 106.602 32.2 42 -5.87177 106.598 33.8
3 -5.87341 106.606 25.5 43 -5.87176 106.598 32.4
4 -5.87341 106.602 28.3 44 -5.87173 106.598 34.2
5 -5.87339 106.606 23.0 45 -5.87171 106.61 17.0
6 -5.87336 106.602 25.9 46 -5.87171 106.599 29.4
7 -5.87334 106.606 25.3 47 -5.87162 106.599 27.3
8 -5.87332 106.602 30.4 48 -5.87157 106.598 34.7
9 -5.87331 106.602 21.3 49 -5.87146 106.599 19.8
10 -5.87329 106.606 15.2 50 -5.87141 106.598 34.7
11 -5.87329 106.606 24.8 51 -5.87129 106.61 1.1
12 -5.87327 106.606 24.1 52 -5.87123 106.601 0.7
13 -5.87326 106.602 29.7 53 -5.87122 106.599 5.0
14 -5.87323 106.602 16.4 54 -5.87108 106.599 2.2
15 -5.87322 106.606 8.5 55 -5.87098 106.598 32.5
16 -5.87322 106.606 9.6 56 -5.87096 106.598 31.9
17 -5.8732 106.606 5.1 57 -5.87096 106.598 34.2
18 -5.87318 106.602 11.0 58 -5.87095 106.598 32.3
19 -5.87318 106.607 20.1 59 -5.87094 106.597 31.9
20 -5.87316 106.606 2.6 60 -5.87093 106.597 32.6
21 -5.87316 106.601 32.0 61 -5.87081 106.597 31.6
22 -5.87314 106.607 15.6 62 -5.87078 106.598 1.0
23 -5.87312 106.601 31.9 63 -5.87078 106.597 29.9
24 -5.87307 106.602 4.9 64 -5.87072 106.597 31.2
25 -5.87306 106.607 11.2 65 -5.87065 106.597 30.6
26 -5.87305 106.602 3.2 66 -5.87063 106.597 29.9
27 -5.87305 106.602 3.2 67 -5.87062 106.597 30.0
28 -5.87302 106.607 8.6 68 -5.87062 106.597 30.6
29 -5.87302 106.607 9.3 69 -5.87055 106.598 0.4
30 -5.87298 106.601 26.1 70 -5.87054 106.597 27.1
31 -5.87296 106.607 6.1 71 -5.87049 106.598 1.0
32 -5.87284 106.602 1.0 72 -5.87045 106.597 23.2
33 -5.87278 106.601 11.6 73 -5.8703 106.597 8.4
34 -5.87261 106.601 6.5 74 -5.87025 106.604 1.4
35 -5.87257 106.602 0.9 75 -5.87024 106.597 12.1
36 -5.87255 106.601 3.3 76 -5.87023 106.604 2.6
37 -5.87229 106.601 1.3 77 -5.87016 106.598 0.9
38 -5.87224 106.61 26.2 78 -5.87009 106.597 1.9
39 -5.87201 106.601 0.8 79 -5.87007 106.604 3.5
40 -5.87182 106.601 0.8 80 -5.87005 106.597 1.1
25

No Lintang Bujur Kedalaman No Lintang Bujur Kedalaman


81 -5.86971 106.602 0.5 123 -5.867 106.593 5.3
82 -5.86969 106.602 0.8 124 -5.86698 106.594 20.4
83 -5.8696 106.605 2.0 125 -5.86696 106.593 3.3
84 -5.86959 106.614 28.7 126 -5.86695 106.602 4.0
85 -5.86958 106.602 1.5 127 -5.86695 106.594 19.5
86 -5.86958 106.603 3.3 128 -5.86693 106.603 5.1
87 -5.86949 106.597 0.9 129 -5.86692 106.593 2.2
88 -5.86949 106.605 2.7 130 -5.86685 106.602 4.7
89 -5.86936 106.605 3.5 131 -5.86682 106.602 3.0
90 -5.86931 106.614 6.7 132 -5.86676 106.606 4.5
91 -5.86929 106.602 2.0 133 -5.86673 106.602 3.7
92 -5.86918 106.614 25.1 134 -5.86672 106.594 5.2
93 -5.869 106.602 2.3 135 -5.86669 106.593 0.7
94 -5.86898 106.605 4.2 136 -5.86669 106.603 4.5
95 -5.86898 106.605 4.2 137 -5.86667 106.603 6.0
96 -5.86888 106.614 5.2 138 -5.8666 106.603 5.2
97 -5.86881 106.603 3.2 139 -5.86654 106.607 0.7
98 -5.86859 106.614 1.2 140 -5.86654 106.603 5.7
99 -5.86857 106.602 4.2 141 -5.86654 106.603 8.8
100 -5.86839 106.602 1.2 142 -5.86652 106.602 5.2
101 -5.86838 106.603 5.5 143 -5.86652 106.603 6.5
102 -5.86837 106.605 4.4 144 -5.8665 106.605 4.9
103 -5.86825 106.605 3.8 145 -5.86648 106.594 12.1
104 -5.86819 106.607 1.1 146 -5.86641 106.603 5.1
105 -5.86812 106.602 3.2 147 -5.86641 106.603 8.4
106 -5.86804 106.597 0.6 148 -5.86635 106.603 3.1
107 -5.86798 106.602 5.4 149 -5.86618 106.617 29.4
108 -5.86778 106.597 0.6 150 -5.86615 106.607 0.9
109 -5.86778 106.605 4.8 151 -5.86606 106.594 11.8
110 -5.86772 106.602 4.5 152 -5.86605 106.6 1.0
111 -5.86763 106.602 5.5 153 -5.866 106.6 1.4
112 -5.86736 106.602 5.4 154 -5.86599 106.604 4.7
113 -5.86734 106.602 4.9 155 -5.86585 106.603 4.5
114 -5.86722 106.593 23.7 156 -5.8658 106.617 3.3
115 -5.8672 106.593 22.0 157 -5.86574 106.602 2.6
116 -5.86719 106.594 23.7 158 -5.86564 106.604 2.7
117 -5.86713 106.607 1.3 159 -5.86561 106.603 2.5
118 -5.8671 106.602 3.9 160 -5.8656 106.607 0.7
119 -5.86708 106.602 5.2 161 -5.86558 106.592 1.3
120 -5.86706 106.605 5.1 162 -5.86554 106.592 1.1
121 -5.86702 106.597 0.7 163 -5.8655 106.591 9.8
122 -5.86701 106.602 3.3 164 -5.86549 106.591 2.0
26

No Lintang Bujur Kedalaman No Lintang Bujur Kedalaman


165 -5.86546 106.605 5.4 207 -5.8645 106.587 6.7
166 -5.86544 106.594 8.2 208 -5.86445 106.607 1.1
167 -5.86544 106.591 25.2 209 -5.86445 106.58 3.7
168 -5.86537 106.606 1.0 210 -5.86444 106.591 12.6
169 -5.86533 106.594 1.4 211 -5.86438 106.588 3.4
170 -5.86533 106.583 27.7 212 -5.86436 106.587 1.8
171 -5.86532 106.607 1.0 213 -5.86436 106.587 1.8
172 -5.86532 106.607 1.0 214 -5.86433 106.607 2.4
173 -5.8653 106.583 24.1 215 -5.8643 106.602 2.6
174 -5.86529 106.593 1.0 216 -5.86429 106.591 5.5
175 -5.86523 106.606 2.6 217 -5.86427 106.579 4.6
176 -5.86523 106.583 25.7 218 -5.86426 106.607 2.6
177 -5.8652 106.6 3.0 219 -5.86416 106.593 0.9
178 -5.86518 106.607 1.4 220 -5.86411 106.593 0.7
179 -5.86517 106.602 5.1 221 -5.8641 106.588 0.9
180 -5.86514 106.607 1.4 222 -5.86407 106.606 0.8
181 -5.86514 106.617 19.5 223 -5.86407 106.603 1.0
182 -5.86509 106.603 1.3 224 -5.86407 106.607 1.1
183 -5.86509 106.607 1.4 225 -5.86407 106.594 7.6
184 -5.86502 106.606 1.3 226 -5.86407 106.591 9.8
185 -5.86502 106.606 2.3 227 -5.86405 106.583 0.8
186 -5.86499 106.584 3.0 228 -5.86404 106.602 2.6
187 -5.86498 106.607 1.1 229 -5.864 106.591 7.4
188 -5.86495 106.594 7.5 230 -5.86399 106.594 5.9
189 -5.86486 106.602 3.1 231 -5.86393 106.606 3.1
190 -5.86483 106.583 1.9 232 -5.86392 106.608 0.7
191 -5.86483 106.587 29.5 233 -5.86387 106.594 1.1
192 -5.86479 106.587 28.0 234 -5.86384 106.587 0.9
193 -5.86477 106.606 2.9 235 -5.86383 106.592 1.4
194 -5.86477 106.591 14.0 236 -5.86383 106.592 1.4
195 -5.86475 106.607 0.5 237 -5.86377 106.591 10.7
196 -5.86474 106.607 0.6 238 -5.86375 106.591 9.8
197 -5.86469 106.6 1.6 239 -5.86373 106.583 0.7
198 -5.86467 106.579 27.1 240 -5.86372 106.608 1.2
199 -5.86466 106.606 0.9 241 -5.86372 106.591 4.2
200 -5.86466 106.587 19.9 242 -5.8637 106.594 2.9
201 -5.86465 106.594 9.6 243 -5.86366 106.594 0.7
202 -5.86464 106.617 2.0 244 -5.86364 106.603 1.8
203 -5.86463 106.607 0.6 245 -5.86362 106.607 1.1
204 -5.8646 106.579 19.2 246 -5.86361 106.59 6.6
205 -5.8646 106.579 29.4 247 -5.86359 106.59 1.3
206 -5.86451 106.603 2.1 248 -5.86357 106.591 3.5
27

No Lintang Bujur Kedalaman No Lintang Bujur Kedalaman


249 -5.86354 106.606 3.6 291 -5.86239 106.594 3.1
250 -5.86348 106.606 2.4 292 -5.86238 106.584 0.9
251 -5.86344 106.607 2.1 293 -5.86236 106.602 2.0
252 -5.86334 106.591 6.9 294 -5.86234 106.597 3.4
253 -5.86333 106.62 28.5 295 -5.86232 106.588 0.6
254 -5.86331 106.606 1.4 296 -5.86229 106.607 2.3
255 -5.86329 106.6 0.6 297 -5.86227 106.597 5.2
256 -5.86326 106.595 5.1 298 -5.86226 106.607 0.6
257 -5.86321 106.619 24.7 299 -5.86225 106.6 2.4
258 -5.86319 106.602 2.5 300 -5.8622 106.606 6.2
259 -5.8631 106.606 1.8 301 -5.86219 106.606 5.5
260 -5.86309 106.591 3.1 302 -5.86217 106.597 6.3
261 -5.86306 106.576 33.7 303 -5.86215 106.607 3.1
262 -5.86303 106.594 1.0 304 -5.86213 106.608 1.2
263 -5.86303 106.576 31.3 305 -5.86213 106.581 5.5
264 -5.86301 106.61 1.2 306 -5.86211 106.608 2.9
265 -5.86297 106.591 4.2 307 -5.86207 106.602 0.7
266 -5.86296 106.607 2.7 308 -5.86206 106.605 5.9
267 -5.86296 106.576 25.1 309 -5.86205 106.604 0.7
268 -5.86293 106.606 3.5 310 -5.86205 106.607 4.4
269 -5.86291 106.602 2.6 311 -5.86204 106.581 5.9
270 -5.86289 106.6 1.9 312 -5.86203 106.597 6.5
271 -5.86286 106.582 0.7 313 -5.86203 106.597 6.5
272 -5.86286 106.609 2.1 314 -5.86203 106.62 25.2
273 -5.86284 106.607 1.6 315 -5.86202 106.584 0.8
274 -5.86283 106.609 1.5 316 -5.86202 106.581 7.5
275 -5.86283 106.576 24.3 317 -5.86198 106.606 6.9
276 -5.86279 106.576 4.2 318 -5.86195 106.588 3.0
277 -5.86276 106.591 1.0 319 -5.86195 106.607 5.0
278 -5.86272 106.587 0.7 320 -5.86194 106.6 2.0
279 -5.86271 106.609 1.8 321 -5.86193 106.597 4.6
280 -5.8627 106.606 5.2 322 -5.86192 106.597 6.4
281 -5.86266 106.604 1.2 323 -5.86189 106.586 1.6
282 -5.86259 106.584 0.7 324 -5.86188 106.583 0.8
283 -5.86255 106.607 0.9 325 -5.86186 106.607 3.7
284 -5.86252 106.608 2.1 326 -5.86183 106.579 3.8
285 -5.86252 106.602 2.4 327 -5.86182 106.607 1.8
286 -5.86251 106.608 1.7 328 -5.86181 106.607 0.7
287 -5.86251 106.597 2.0 329 -5.86181 106.606 2.3
288 -5.8625 106.591 2.1 330 -5.8618 106.607 1.1
289 -5.86246 106.597 2.7 331 -5.8618 106.604 1.4
290 -5.86241 106.608 2.4 332 -5.86179 106.606 3.0
28

No Lintang Bujur Kedalaman No Lintang Bujur Kedalaman


333 -5.86179 106.606 3.7 375 -5.86116 106.586 3.7
334 -5.86178 106.606 2.4 376 -5.86111 106.58 5.6
335 -5.86178 106.606 4.4 377 -5.86107 106.606 1.0
336 -5.86176 106.606 5.5 378 -5.86106 106.58 9.9
337 -5.86171 106.573 29.9 379 -5.86101 106.607 1.3
338 -5.86169 106.607 3.5 380 -5.86099 106.58 2.8
339 -5.86168 106.606 7.4 381 -5.86098 106.583 11.9
340 -5.86167 106.581 2.7 382 -5.86095 106.621 4.3
341 -5.86167 106.597 5.1 383 -5.86093 106.582 3.5
342 -5.86166 106.606 7.1 384 -5.86089 106.602 0.7
343 -5.86164 106.573 26.8 385 -5.86085 106.602 2.1
344 -5.86162 106.597 4.3 386 -5.86083 106.602 1.3
345 -5.8616 106.607 2.1 387 -5.86083 106.602 2.3
346 -5.8616 106.606 7.8 388 -5.86083 106.602 2.3
347 -5.8616 106.58 10.2 389 -5.86083 106.602 2.3
348 -5.8616 106.573 31.3 390 -5.86082 106.601 3.0
349 -5.86156 106.62 9.1 391 -5.86081 106.571 33.0
350 -5.86152 106.604 1.2 392 -5.8608 106.582 4.7
351 -5.86152 106.62 13.1 393 -5.86077 106.601 3.1
352 -5.86151 106.586 4.4 394 -5.86076 106.606 0.7
353 -5.86147 106.606 5.8 395 -5.86073 106.601 2.0
354 -5.86146 106.607 1.3 396 -5.86073 106.571 33.4
355 -5.86146 106.574 11.3 397 -5.86071 106.601 2.4
356 -5.86146 106.573 28.5 398 -5.86068 106.58 2.9
357 -5.86139 106.581 4.6 399 -5.86068 106.571 32.2
358 -5.86138 106.574 3.0 400 -5.86066 106.601 3.1
359 -5.86137 106.608 0.6 401 -5.86062 106.582 11.6
360 -5.86133 106.621 4.7 402 -5.8606 106.588 2.2
361 -5.86132 106.588 0.7 403 -5.86058 106.601 3.8
362 -5.86131 106.586 8.4 404 -5.86058 106.602 3.8
363 -5.86131 106.58 9.5 405 -5.86057 106.571 32.5
364 -5.86131 106.58 9.5 406 -5.86054 106.601 3.1
365 -5.86131 106.621 19.3 407 -5.8605 106.571 28.1
366 -5.86129 106.583 5.6 408 -5.86049 106.601 2.6
367 -5.86128 106.597 1.2 409 -5.86049 106.572 14.1
368 -5.86128 106.58 2.9 410 -5.86048 106.607 1.1
369 -5.86124 106.61 1.6 411 -5.86048 106.603 2.3
370 -5.86124 106.606 4.0 412 -5.86048 106.588 2.7
371 -5.86122 106.581 8.7 413 -5.86047 106.607 1.2
372 -5.86122 106.583 9.0 414 -5.86047 106.571 59.5
373 -5.86117 106.621 1.9 415 -5.86046 106.603 3.0
374 -5.86116 106.606 1.7 416 -5.86039 106.609 1.1
29

No Lintang Bujur Kedalaman No Lintang Bujur Kedalaman


417 -5.86039 106.623 26.1 459 -5.85964 106.588 12.7
418 -5.86038 106.58 11.9 460 -5.85962 106.582 12.4
419 -5.86031 106.591 0.7 461 -5.85956 106.597 3.0
420 -5.86031 106.607 3.2 462 -5.85955 106.606 2.5
421 -5.86031 106.603 4.4 463 -5.85955 106.609 4.8
422 -5.86031 106.588 10.3 464 -5.85952 106.62 2.8
423 -5.86031 106.58 12.1 465 -5.85952 106.597 3.4
424 -5.8603 106.572 1.7 466 -5.85951 106.58 5.3
425 -5.8603 106.604 2.2 467 -5.8595 106.606 2.3
426 -5.86028 106.606 0.8 468 -5.85949 106.606 3.1
427 -5.86026 106.604 3.5 469 -5.85947 106.58 3.4
428 -5.86021 106.604 3.7 470 -5.85947 106.601 4.0
429 -5.86019 106.623 8.2 471 -5.85947 106.586 12.4
430 -5.86018 106.601 2.6 472 -5.85947 106.57 33.5
431 -5.86018 106.607 4.2 473 -5.85946 106.597 2.0
432 -5.86015 106.586 3.2 474 -5.85946 106.606 2.7
433 -5.8601 106.604 2.8 475 -5.85944 106.614 0.5
434 -5.86009 106.61 0.8 476 -5.85941 106.601 1.7
435 -5.86006 106.58 10.3 477 -5.8594 106.625 26.6
436 -5.86001 106.623 20.9 478 -5.85937 106.625 24.9
437 -5.85998 106.604 3.7 479 -5.85936 106.601 2.6
438 -5.85998 106.604 3.7 480 -5.85934 106.619 1.9
439 -5.85997 106.586 10.5 481 -5.85931 106.581 4.1
440 -5.85996 106.606 1.9 482 -5.8593 106.581 11.0
441 -5.85995 106.601 3.2 483 -5.85929 106.597 2.7
442 -5.85994 106.604 1.5 484 -5.85929 106.57 32.8
443 -5.85991 106.61 0.6 485 -5.85926 106.607 3.0
444 -5.8599 106.604 1.1 486 -5.85925 106.611 0.7
445 -5.8599 106.604 2.2 487 -5.85922 106.619 2.6
446 -5.85989 106.58 4.9 488 -5.85922 106.591 5.7
447 -5.85988 106.604 3.2 489 -5.85921 106.601 1.9
448 -5.85987 106.61 3.5 490 -5.8592 106.581 13.0
449 -5.85982 106.601 2.9 491 -5.85919 106.607 2.2
450 -5.85978 106.605 2.3 492 -5.85918 106.611 0.6
451 -5.85978 106.607 4.8 493 -5.85918 106.601 1.3
452 -5.85975 106.609 4.2 494 -5.85917 106.609 4.8
453 -5.85974 106.605 1.1 495 -5.85915 106.601 1.6
454 -5.85971 106.58 5.5 496 -5.85914 106.58 3.1
455 -5.85967 106.57 65.1 497 -5.85912 106.601 2.9
456 -5.85966 106.605 1.7 498 -5.85906 106.591 3.2
457 -5.85965 106.57 32.8 499 -5.85905 106.625 23.3
458 -5.85964 106.623 1.3 500 -5.85901 106.601 2.5
30

No Lintang Bujur Kedalaman No Lintang Bujur Kedalaman


501 -5.859 106.583 12.6 543 -5.8578 106.588 11.9
502 -5.85899 106.601 1.4 544 -5.85779 106.585 3.0
503 -5.85892 106.601 3.1 545 -5.85776 106.602 0.8
504 -5.85889 106.62 2.2 546 -5.85776 106.586 2.6
505 -5.85884 106.582 11.8 547 -5.85775 106.633 33.9
506 -5.85881 106.597 2.2 548 -5.85769 106.583 12.1
507 -5.85881 106.583 11.6 549 -5.85769 106.57 14.2
508 -5.85878 106.57 13.3 550 -5.85768 106.628 23.6
509 -5.85876 106.582 11.2 551 -5.85765 106.588 10.1
510 -5.85875 106.591 4.7 552 -5.85762 106.633 29.1
511 -5.85873 106.586 10.9 553 -5.8576 106.585 3.7
512 -5.85869 106.58 4.3 554 -5.85758 106.588 4.5
513 -5.85862 106.613 1.5 555 -5.85757 106.578 4.1
514 -5.85859 106.582 2.5 556 -5.85756 106.591 1.6
515 -5.85858 106.58 9.9 557 -5.85751 106.588 6.3
516 -5.85857 106.591 2.5 558 -5.85748 106.585 10.7
517 -5.85849 106.584 13.0 559 -5.85744 106.57 17.9
518 -5.85847 106.582 5.7 560 -5.85742 106.571 5.0
519 -5.85841 106.586 3.8 561 -5.85739 106.588 2.4
520 -5.85839 106.584 7.3 562 -5.85737 106.571 13.6
521 -5.85835 106.585 11.8 563 -5.85735 106.629 11.7
522 -5.85832 106.585 12.1 564 -5.85734 106.579 11.9
523 -5.8583 106.62 0.7 565 -5.85734 106.58 13.6
524 -5.85829 106.57 5.6 566 -5.85734 106.631 23.5
525 -5.85829 106.585 10.9 567 -5.85732 106.634 23.3
526 -5.85828 106.58 12.4 568 -5.8573 106.586 10.9
527 -5.85827 106.585 5.7 569 -5.85727 106.602 1.2
528 -5.85826 106.576 3.4 570 -5.85726 106.591 4.5
529 -5.85825 106.585 10.5 571 -5.85725 106.63 19.4
530 -5.85821 106.61 3.0 572 -5.85724 106.631 19.9
531 -5.85819 106.627 26.6 573 -5.85723 106.594 2.5
532 -5.85817 106.585 4.8 574 -5.85723 106.585 12.5
533 -5.85817 106.627 22.6 575 -5.85722 106.583 13.6
534 -5.85815 106.578 9.4 576 -5.85715 106.635 28.9
535 -5.85809 106.621 0.5 577 -5.8571 106.591 2.0
536 -5.85805 106.61 0.9 578 -5.85708 106.579 13.8
537 -5.858 106.614 1.1 579 -5.85706 106.588 8.9
538 -5.85798 106.591 1.5 580 -5.85702 106.627 0.9
539 -5.85798 106.57 6.1 581 -5.85702 106.603 2.8
540 -5.85796 106.582 5.8 582 -5.85701 106.629 0.7
541 -5.85787 106.583 5.3 583 -5.857 106.634 1.5
542 -5.85783 106.627 1.0 584 -5.85686 106.629 0.8
31

No Lintang Bujur Kedalaman No Lintang Bujur Kedalaman


585 -5.85685 106.636 23.5 627 -5.85512 106.576 1.2
586 -5.85682 106.588 9.1 628 -5.85511 106.607 0.7
587 -5.8568 106.603 3.6 629 -5.85509 106.587 11.5
588 -5.85674 106.579 11.9 630 -5.85503 106.606 3.4
589 -5.85667 106.58 12.1 631 -5.85502 106.576 4.5
590 -5.85666 106.588 5.9 632 -5.85496 106.597 1.9
591 -5.85657 106.603 3.4 633 -5.85492 106.587 9.6
592 -5.85656 106.579 5.0 634 -5.8549 106.605 3.6
593 -5.8565 106.589 4.1 635 -5.85488 106.637 0.7
594 -5.8564 106.638 29.0 636 -5.85487 106.576 19.2
595 -5.85639 106.637 25.0 637 -5.85477 106.587 4.0
596 -5.8563 106.583 11.2 638 -5.85472 106.575 33.8
597 -5.85627 106.603 1.9 639 -5.85471 106.589 3.3
598 -5.85622 106.638 25.2 640 -5.85471 106.575 29.4
599 -5.85618 106.573 9.9 641 -5.85456 106.584 6.6
600 -5.85617 106.584 12.7 642 -5.85449 106.597 0.5
601 -5.85613 106.573 7.7 643 -5.85449 106.589 3.0
602 -5.85612 106.583 4.1 644 -5.85445 106.587 4.5
603 -5.85608 106.591 1.3 645 -5.85433 106.587 1.7
604 -5.85607 106.597 2.4 646 -5.85431 106.589 7.0
605 -5.85604 106.583 5.0 647 -5.85431 106.585 13.6
606 -5.85601 106.573 19.6 648 -5.85427 106.595 3.0
607 -5.85592 106.595 2.0 649 -5.85423 106.608 0.9
608 -5.85589 106.573 27.0 650 -5.854 106.597 1.1
609 -5.85588 106.638 4.0 651 -5.85391 106.608 1.0
610 -5.85588 106.573 32.4 652 -5.8539 106.606 3.8
611 -5.85586 106.583 2.6 653 -5.85385 106.589 2.4
612 -5.85582 106.589 2.7 654 -5.85384 106.579 0.6
613 -5.85581 106.579 1.3 655 -5.8538 106.585 10.5
614 -5.8558 106.573 34.8 656 -5.85371 106.587 4.1
615 -5.85579 106.597 2.6 657 -5.85362 106.587 6.8
616 -5.85576 106.573 33.5 658 -5.85355 106.583 0.8
617 -5.85573 106.591 5.0 659 -5.85347 106.584 0.9
618 -5.8557 106.631 0.5 660 -5.8534 106.585 2.8
619 -5.85564 106.587 13.7 661 -5.85338 106.606 3.4
620 -5.85548 106.584 6.2 662 -5.85333 106.587 7.8
621 -5.85536 106.583 3.5 663 -5.85324 106.589 2.4
622 -5.8553 106.638 0.7 664 -5.8532 106.591 3.2
623 -5.8553 106.595 1.5 665 -5.85305 106.608 1.2
624 -5.85529 106.584 3.1 666 -5.85303 106.585 1.4
625 -5.85528 106.635 0.7 667 -5.85302 106.579 9.1
626 -5.85528 106.575 16.3 668 -5.85292 106.638 2.3
32

No Lintang Bujur Kedalaman No Lintang Bujur Kedalaman


669 -5.85291 106.58 2.9 711 -5.85119 106.606 10.5
670 -5.85291 106.579 18.5 712 -5.85098 106.614 1.9
671 -5.85279 106.589 3.6 713 -5.85098 106.606 4.8
672 -5.85279 106.587 4.2 714 -5.85096 106.583 18.1
673 -5.85278 106.591 2.8 715 -5.8509 106.584 0.9
674 -5.85276 106.58 14.9 716 -5.85083 106.614 5.8
675 -5.85273 106.58 25.4 717 -5.85081 106.614 9.9
676 -5.85266 106.587 1.2 718 -5.85075 106.584 7.7
677 -5.85266 106.606 19.5 719 -5.85073 106.584 25.6
678 -5.85253 106.589 9.4 720 -5.85071 106.605 2.4
679 -5.8525 106.591 10.5 721 -5.85069 106.584 21.5
680 -5.85239 106.638 28.0 722 -5.85064 106.617 3.0
681 -5.85238 106.595 3.4 723 -5.85054 106.615 23.5
682 -5.85235 106.606 9.6 724 -5.85053 106.614 24.1
683 -5.85223 106.589 11.2 725 -5.85048 106.614 25.5
684 -5.85219 106.608 1.0 726 -5.85044 106.619 1.4
685 -5.85216 106.638 34.1 727 -5.85028 106.605 2.3
686 -5.85211 106.637 6.0 728 -5.85028 106.634 4.6
687 -5.85209 106.638 33.5 729 -5.85028 106.617 22.2
688 -5.85206 106.606 14.8 730 -5.85024 106.635 31.7
689 -5.85203 106.615 1.2 731 -5.85023 106.617 20.2
690 -5.85193 106.608 3.5 732 -5.85011 106.62 5.8
691 -5.85192 106.595 2.6 733 -5.85006 106.591 10.5
692 -5.85182 106.608 7.1 734 -5.85003 106.635 39.8
693 -5.8518 106.608 8.7 735 -5.85 106.634 33.9
694 -5.85179 106.589 8.5 736 -5.84999 106.626 4.2
695 -5.85175 106.608 10.1 737 -5.84996 106.62 21.3
696 -5.85171 106.606 14.9 738 -5.84988 106.635 41.9
697 -5.85164 106.591 11.5 739 -5.84985 106.623 16.3
698 -5.85163 106.617 0.6 740 -5.84983 106.618 28.7
699 -5.85163 106.608 21.0 741 -5.84982 106.617 33.7
700 -5.85159 106.585 0.7 742 -5.8498 106.63 4.6
701 -5.85158 106.608 23.4 743 -5.8498 106.623 13.1
702 -5.85154 106.608 24.8 744 -5.84978 106.621 25.4
703 -5.85153 106.609 22.1 745 -5.84978 106.621 26.6
704 -5.85141 106.609 27.8 746 -5.84975 106.621 28.6
705 -5.85139 106.609 29.9 747 -5.84973 106.586 2.7
706 -5.85133 106.589 1.0 748 -5.84972 106.618 34.5
707 -5.85131 106.614 1.6 749 -5.84968 106.627 20.6
708 -5.85128 106.596 3.7 750 -5.84967 106.591 8.7
709 -5.85123 106.583 4.5
710 -5.85119 106.596 3.7
33

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Tobo 12 November 1987 dari pasangan Bapak Abdul


Razak Madaul dan Ibu Arabia Kelian. Penulis merupakan putri bungsu dari enam
bersaudara. Tahun 2002 – 2005 Penulis menyelesaikan pendidikan di SMA
Negeri 2 Masohi, Maluku Tengah-Maluku. Pada tahun 2007 diterima sebagai
mahasiswa Institut Pertanian Bogor, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,
Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan melalui jalur Beasiswa Utusan Daerah.
Selama mengikuti perkuliahan, penulis mendapatkan kesempatan sebagai
asisten mata kuliah Selam Ilmiah (2011) dan asisten mata kuliah Ekologi Laut
Tropis (2012). Penulis juga aktif dalam kegiatan organisasi, seperti anggota divisi
Hubungan Luar dan Komunikasi 2009-2010, anggota divisi bidang Keilmuan
2010-2011- Himpunan Mahasiswa Ilmu dan Teknologi Kelautan (HIMITEKA).
Penulis aktif menjadi panitia dalam kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan
di dalam kampus, salah satunya adalah sebagai anggota Publikasi, Dekorasi dan
Dokumentasi Journalistic Fair 2008 (BEM KM-IPB), anggota divisi acara Marine
Gathering Day 2011 (HIMITEKA).
Penulis menyelesaikan studi di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
dengan skripsi yang berjudul “Pemetaan Geomorfologi Terumbu Menggunakan
Citra Worldview-2 di Pulau Pari, Kepulauan Seribu”.

You might also like