You are on page 1of 1

Perencanaan Pendidikan adalah proses dan persiapan yang akan dilakukan pada masa mendatang,

dan bagaimana cara mencapai tujuan pendidikan dalam upaya mengkoordinasi dan
menseleksi alternatif kebijakan, peraturan, program, prosedur, strategi, sosial budaya,
ekonomi dan anggaran pendidikan untuk memperoleh nilai tambah dalam pembangunan
kehidupan masyarakat bagsa dan negara.
Berikut beberapa langkah-langkah dalam perencanaan pendidikan:
1. Pengumpulan data
Pengumpulan data ini harus dilaksanakan bahwa data tersedia pada waktu yang tepat dan
pada saat pembuat keputusan. Pada masa pandemic banyak persoalan yang dialami siswa,
orang tua dan guru ketika mengikuti pembelajran jarak jauh (PJJ). Salah satunya guru
kesulitan mengelolan PJJ dan cenderung fokus pada penuntasan kurikulum. Bagi orang tua,
tidak semuanya mampu mendampingi anak belajar di rumah karena harus bekerja. Sedangkan
bagi siswa, tentu kesulitan konsentrasi belajar di rumah dan mengeluhkan beratnya
penugasan soal dari guru.
2. Diagnosis perencanaan pendidikan
Mendiagnosis keadaan pendidikan dapat dilakukan melalui penelitian dengan jalan meninjau
segala usaha dan hasil pendidikan, termasuk mengkaji rencana yang sudah disusun tetapi
belum dilaksanakan.
Hasil yang dicapai oleh peserta didik Indonesia dalam tes PISA, pembelajaran pada era
pandemi muncul dikarenakan peserta didik tidak mempunyai akses terhadap: (1) perangkat
digital; (2) guru adaptif dan berkemampuan IT yang mencukupi; (3) kondisi finansial; dan (3)
orangtua yang aktif memberikan dukungan. Indonesia bukan hanya berjuang dalam
menghadapi learning loss dan learning gap akibat pandemi. Sebelum pandemi, Pemerintah
masih juga mendapat tantangan dalam kaitannya dengan hasil pembelajaran.
3. Perumusan kebijakan
Suatu kebijakan di bidang pendidikan dirumuskan secara melembaga oleh pemerintah dengan
melibatkan instansi-instansi terkait. Perumusan kebijaksanaan tentang situasi pendidikan
sekarang ini yang menunjukan kelemahan dan kekurangan-kekurangan yang perlu dikoreksi
sehingga mengarah atau mencapai relevansi, efektivitas dan efesiensi.
Dalam hal ini, pemerintah mengeluarkan kebijakan dalam rangka melakukan mitigasi
kehilangan pembelajaran akibat Pandemi COVID-19 dengan memberikan pilihan kepada
sekolah untuk menggunakan kurikulum yang disederhanakan (kurikulum darurat) agar dapat
berfokus pada penguatan karakter dan kompetensi mendasar. Di samping itu, pemerintah juga
menyediakan modul literasi dan numerasi untuk membantu guru menerapkan kurikulum.
Juga tersedia modul untuk orang tua yang dapat digunakan di rumah.

You might also like