You are on page 1of 8

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Pada era globalisasi seperti sekarang ini, era perdagangan sudah pada era
perdagangan bebas yang ditandai dengan semakin meluasnya jangkauan pasar suatu
produk, baik berupa barang maupun jasa yang menyebabkan persaingan bisnis antar
perusahaan semakin ketat. Persaingan yang ketat membuat perusahaan maupun
individu yang sedang melaksanakan kegiatan perdagangan dituntut supaya
mengembangkan kemampuan dirinya dalam berkompetisi dengan menciptakan
produk yang efektif dan efisien.
Perusahaan saling bersaing untuk menciptakan suatu produk yang diciptakan
guna memenuhi kebutuhan manusia yang semakin lama semakin bermacam-macam
kebutuhannya. Hal tersebut membuat manajemen perusahaan dituntut untuk selalu
kompetitif sehingga perusahaan dapat mempertahankan pelanggan lama dan juga
mendapatkan pelanggan baru. Persaingan yang ketat tentunya juga terjadi pada
persaingan di pasar sepatu olahraga di Indonesia. Persaingan terjadi karena
beragamnya merek yang ada di pasar sepatu olahraga di Indonesia, tidak hanya
merek lokal tetapi juga merek luar yang turut meramaikan pasar sepatu olahraga di
Indonesia.
Merek luar yang masuk ke dalam pasar Indonesia pun bukan merek-merek
yang baru terjun dalam industri sepatu olahraga, melainkan merek-merek yang
notabenenya adalah pemain lama dalam industri sepatu olahraga yang namanya
sudah dikenal di banyak negara. Salah satu diantaranya adalah Nike yang
mensponsori pemain sepakbola ternama dunia yaitu Cristiano Ronaldo, Adidas
dengan Lionel Messinya, dan Puma dengan Antonie Griezmann. Lalu, ditambah lagi
dengan produk-produk lokal yang keberadaannya tidak bisa diabaikan. Hal ini
tentunya menjadi ancaman bagi produk lokal pendatang baru, yaitu Ortuseight.
Persaingan yang sangat ketat menuntut Ortuseight harus mampu bergerak
lebih cepat dalam hal menarik konsumen. Ortuseight harus mampu memahami
seperti apa perilaku konsumen terhadap produknya. Sehingga selanjutnya,
manajemen pemasaran harus bekerja dengan baik supaya perusahaan mampu
bersaing dan mendapat tempat di benak konsumen.

1
2

Menurut Menteri Perindustrian, telah masuk investasi baru pada indutri alas
kaki senilai Rp. 12,8 triliun pada tahun 2018 atau naik tipis 5,78% secara tahunan.
Komoditas besar yang mampu memenuhi pasar ekspor adalah sepatu olahraga.
Kontribusi sepatu olahraga melampaui 50% pada 2018, yaitu senilai US$2,8 miliar
(Bisnis.com, 2019).

Tabel 1.1 Data Penjualan Ortuseight


Tahun Bulan Target Penjualan Realisasi Penjualan Achievment
2018 Sep-Des Rp 8.000.000.000 Rp 20.000.000.000 250%
2019 Jan-Agust Rp 50.000.000.000 Rp 107.000.000.000 214%
Sumber : PT. Vita Nova Atletik, 2019

Dari tabel 1.1 dapat dilihat bahwa penjualan Ortuseight dari tahun 2018 ke
2019 mengalami penurunan sebesar 36% yang menandakan ada sebuah masalah
yang membuat konsumen tidak melakukan keputusan pembelian terhadap
Ortuseight.
Menurut Kotler dan Keller (2009:5) manajemen pemasaran merupakan seni
dan ilmu memilih pasar sasaran dan meraih, mempertahankan, serta menumbuhkan
pelanggan dengan menciptakan, menghantarkan, mengkomunikasikan nilai
pelanggan yang unggul. Manajemen pemasaran menjadi hal yang sangat penting bagi
suatu perusahaan, karena dengan adanya manajemen pemasaran membuat produk
yang akan ditawarkan ke konsumen dapat tersampaikan dengan baik. Apabila
manajemen pemasaran tidak berjalan dengan baik akan berpengaruh terhadap
keputusan konsumen untuk membeli produk tersebut.
Menurut Kotler (2009:184), suatu proses pembelian dimulai dalam waktu
sebelum pembelian aktual dan mempunyai konsekuensi dalam waktu lama
setelahnya. Untuk mendapatkan kesuksesan dalam menjalankan perusahaan, pemasar
harus melihat lebih jauh mengenai proses keputusan pembelian, yaitu:
1. Pengenalan masalah
2. Pencarian informasi
3. Evaluasi alternatif
4. Keputusan pembelian
5. Perilaku pasca pembelian
3

Harga menjadi salah satu faktor penting yang harus dipertimbangkan dalam
keputusan pembelian. Seperti penelitian yang dilakukan Hariadi dan Martoadmodjo
(2013) menegaskan bahwa harga mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan
terhadap keputusan pembelian, hasil ini sejalan dengan penelitian lainnya yang
dilakukan Utami dan Suhermin (2016) hasil penelitiannya menegaskan bahwa harga
dalam bauran pemasaran disatu sisi menujukkan pendapatan disisi lain menunjukkan
biaya penetapan harga yang harus diperhitungkan secara matang, karena penetapan
harga tidak hanya berpengaruh terhadap laba yang diterima oleh perusahaan, tetapi
dalam jangka panjang sangat berpengaruh pada penjualan produk di pasar yang pada
akhirnya akan berdampak pada kelangsungan hidup perusahaan secara keseluruhan.
Variasi harga yang ditawarkan oleh Ortuseight dapat dikatakan seimbang
dengan kualitas produk yang didapatkan konsumen. Kualitas merupakan konsep
terpenting dalam menciptakan produk, produk yang berkualitas adalah produk yang
diterima oleh pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan (Iful,
2015). Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke dalam pasar untuk
iperhatikan, dimiliki, dipakai atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan
atau kebutuhannya (Kotler, 2009).
Definisi kualitas produk menurut Kotler & Armstrong (2012:283) adalah
kemampuan sebuah produk dalam memperagakan fungsinya, hal ini termasuk
keseluruhan durabilitas, reliabilitas, ketepatan, kemudahan pengoperasian, dan
reparasi produk, juga atribut produk lainnya. Suatu produk dikatakan berkualitas jika
memenuhi kebutuhan dan keinginan pembeli. Kualitas ditentukan oleh pelanggan,
dan pengalaman mereka terhadap produk atau jasa.
Didasari atas persaingan yang semakin sengit tersebut perusahaan-
perusahaan mulai menyadari perlunya suatu integrasi strategis dari alat-alat promosi.
Salah satunya periklanan yang menurut Kotler dan Armstrong (2012:454) iklan
adalah segala bentuk penyajian dan promosi ide, barang, atau jasa secara non
personal oleh suatu sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran. Iklan merupakan
bentuk komunikasi, maka keberhasilannya dalam mendukung program pemasaran
merupakan cerminan dari keberhasilan komunikasi perusahaan menggunakan iklan
sebagai media komunikasi.
Lebih lanjut, konsumen pada umumnya berusaha mengidentifikasi sumber
pemberi pesan pada iklan. Machfoedz (2010: 8) menyatakan bahwa pesan yang
disampaikan oleh sumber yang dapat dipercaya akan bersifat lebih persuasif. Dari
4

beberapa penelitian yang telah dilakukan ditemukan bahwa penggunaan nama


perusahaan dan endorser dalam sebuah merek mempu membentuk citra merek maka
peneliti menduga terdapat indikasi bahwa konsumen dalam mengolah informasi pada
iklan cenderung memperhatikan sumber pemberi pesan sebelum menilai merek
tersebut apakah menguntungkan atau tidak menguntungkan di mata konsumen.
Konsumen cenderung mempercayai produsen dan juru bicara (endorser) yang
kredibel dibandingkan sumber pesan yang belum diketahui kredibilitasnya. Oleh
karena itu, salah satu strategi kreatif yang dipergunakan dalam beriklan untuk
membentuk citra merek adalah dengan menggunakan bintang iklan yang memiliki
kredibilitas tinggi dan ditunjang pula dengan kredibilitas perusahaan yang juga
tinggi.
Sandi Sute dari klub Persija Jakarta, Fadil Sausu dari klub Bali United,
Hariono dari klub Persib Bandung dan Bayu Gatra dari klub PSM Makasar
merupakan pemain-pemain professional dari liga sepakbola tertinggi di Indonesia
yang dirasa memiliki kredibilitas tinggi dan dirasa mampu membangun citra merek
yang baik bagi Ortuseight.
Hal ini, sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sri Hastuti (2009)
mengenai “Kredibilitas Celebrity Endorser Pengaruhnya Terhadap Keputusan
Pembelian pada Produk Pond„s”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
kredibilitas celebrity endorser secara simultan maupun parsial berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian.
Persepsi yang positif dari kepercayaan konsumen terhadap merek akan
menciptakan citra merek yang baik pula. Kotler dan Keller (2012) menyatakan
bahwa setiap produk yang terjual di pasaran memiliki citra tersendiri di mata
konsumennya yang sengaja di ciptakan oleh pemasar untuk membedakannya dari
para pesaing mereka. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa brand
image merupakan serangkaian kepercayaan konsumen tentang merek tertentu
sehingga asosiasi merek tersebut melekat di benak konsumen. Semakin baik citra
merek yang melekat pada produk tersebut maka konsumen akan semakin tertarik
untuk membeli, karena konsumen beranggapan bahwa suatu produk dengan citra
merek yang baik akan lebih memberikan rasa aman ketika konsumen menggunakan
produk tersebut.
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Romadhoni
(2015) mengenai “Citra Merek Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Sepatu
5

Nike Pada Mahasiswa FIK UNY”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa citra merek
secara simultan maupun parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian.
Berdasarkan pernyataan-pernyataan diatas, peneliti memandang penting
untuk dilakukan penelitian tentang pengaruh harga, kualitas produk,
kredibilitas endorser, dan citra merek terhadap keputusan pembelian maka penelitian
ini berjudul “Pengaruh Harga, Kualitas Produk, Kredibilitas Endorser, dan
Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Sepatu Futsal Merek
Ortuseight”.

1.2 Rumusan masalah


Rumusan masalah merupakan hal penting pada suatu penelitian. Rumusan
masalah diperlukan agar batasan masalah menjadi jelas sehingga dapat dijadikan
pedoman dalam melakukan penelitian. Adapun perumusan masalah pada penelitian
ini adalah:
1. Apakah harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian?
2. Apakah kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian?
3. Apakah kredibilitas endorser berpengaruh terhadap keputusan
pembelian?
4. Apakah citra merek berpengaruh terhadap keputusan pembelian?
5. Apakah harga, kualitas produk, kredibilitas endorser, dan citra merek
berpengaruh terhadap keputusan pembelian?

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penulisan skripsi ini adalah:
1. Untuk menganalisis pengaruh secara parsial harga terhadap keputusan
pembelian.
2. Untuk menganalisis pengaruh secara parsial kualitas produk terhadap
keputusan pembelian.
3. Untuk menganalisis pengaruh secara parsial kredibilitas endorser
terhadap keputusan pembelian.
4. Untuk menganalisis pengaruh secara parsial citra merek terhadap
keputusan pembelian.
6

5. Untuk menganalisis pengaruh secara simultan harga, kualitas produk,


kredibilitas endorser, dan citra merek terhadap keputusan pembelian.

1.4 Manfaat Penelitian


Setiap penelitian diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
membacanya maupun yang terkait secara langsung di dalamnya. Adapun kegunaan
penelitian ini adalah:
1. Manfaat Teoritis
a. Penelitian ini memberikan wawasan dan menjadi pengalaman dalam
menganalisa suatu masalah sekaligus menambah keterampilan dalam
memecahkan masalah sesuai dengan teori yang telah diperoleh selama
mengikuti kuliah.
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dan titik tolak
bagi peneliti yang ingin mengembangkan teori-teori pemasaran yang
berkaitan dengan harga, kualitas produk, kredibilitas endorser, dan
citra merek terhadap keputusan pembelian sepatu futsal. Selain itu,
merangsang munculnya penelitian-penelitian baru dalam bidang
pemasaran, sehingga dapat menyesuaikan perkembangan dan
kemajuan ilmu pengetahuan.
c. Sebagai tambahan pustaka dan bahan rujukan untuk penelitian yang
selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
a. Memahami perilaku pembelian tidak terencana yang memberikan
suatu pedoman pada produsen untuk mengembangkan strategi dalam
membuat kesempatan saat konsumen ingin melakukan keputusan
pembelian.
b. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dalam melakukan
penelitian sejenis.
c. Sebagai sarana menambah cakrawala pemikiran dan menerapkan ilmu
pengetahuan yang telah diperoleh di bangku perguruan tinggi.
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
Agar fokus pada masalah dan pembahasan yang dilakukan tidak terlalu luas,
maka penelitian ini dibatasi oleh ruang lingkup. Ruang lingkup dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
7

1. Peneliti memfokuskan penelitian ini pada anggota unit kegiatan


mahasiswa (UKM) futsal di Universitas se- Jakarta dan Tangerang
Selatan. Hal ini, dimaksudkan supaya peneliti dapat fokus dalam satu
bagian, sehingga data yang diperoleh valid, spesifik, mendalam dan
memudahkan peneliti untuk menganalisis data yang diperoleh.
2. Peneliti mengobservasi pada fenomena pada anggota unit kegiatan
mahasiswa (UKM) futsal di Universitas se- Jakarta dan Tangerang
Selatan yang berkaitan dengan harga, kualitas produk, kredibilitas
endorser, citra merek, dan keputusan pembelian.
3. Peneliti mewawancarai atau menggali informasi dari para anggota unit
kegiatan mahasiswa (UKM) futsal di Universitas se- Jakarta dan
Tangerang Selatan.
8

You might also like