You are on page 1of 11

Percepatan teknologi Artificial Intellegent (AI) untuk mempertahankan Nasionalisme

di Masa pandemi Sebagai Langkah Awal menuju Society 5.0

Makalah ini disusun guna memenuhi nilai akhir semester lima mata kuliah Sejarah Iptek yang
diampu oleh

Disusun oleh :

Dwi Fajar Intansari

NIM 3111419081

Rombel Ilmu Sejarah 5D

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG


SEMARANG
2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat tuhan yang maha Esa atas seluruh rahmat yang
dilimpahkan. Sehingga makalah dengan judul “Percepatan teknologi Artificial Intellegent
(AI) untuk mempertahankan Nasionalisme di Masa pandemi Sebagai Langkah Awal
menuju Society 5.0” dapat disusun hingga selesai. Tidak lupa juga saya haturkan rasa
terimakasih terhadap para pihak yang sudah berkontribusi dengan memberikan bantuan atas
materi dan pikirannya.

Dengan ditulisnya makalah ini saya berharap bahwa makalah ini dapat memberikan
khazanah ilmu pengetahuan bagi para pembacanya. karena terbatasnya ilmu yang saya miliki
saya yakin masih banyak ditemukan kelemahan didalam makalah ini. Oleh karena itu saya
sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk
kesempurnaan makalah ini.

Tegal, 29 November 2021

Dwi Fajar Intansari

2
DAFTAR ISI

COVER………………………………………………………………………..……………….i

KATA PENGANTAR………………………………………………..……………………….ii

DAFTAR ISI……………………………………………………….…………………………iii

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang……………………………………………………………………4

1.2. Rumusan Masalah…………………………………………….…………………..5

1.3. Tujuan Pembahasan………………………………………………….……………5

BAB II. PEMBAHASAN

2.1. Perkembangan Pemikiran Marxisme………………………………………...……

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Terhitung sudah satu tahun lebih pandemi Covid 19 melanda dan dunia yang
berdampak pada kehidupan manusia khususnya dibidang kesehatan dan ekonomi. Di bidang
kesehatan tentu saja pandemi ini telah memakan banyak korban akibat penularannya yang
cepat, sedangkan penurunan dari segi ekonomi disebabkan oleh pembatasan sosial yang
diberlakukan oleh pemerintah kepada semua masyarakat untuk membatasi interaksi antar
manusia salah satunya yaitu dengan pembatasan jam kerja dan tidak adanya wisatawan
karena ditutupnya akses transportasi antar negara membuat pariwisata yang merupakan
sumber devisa negara mogok beroperasi.

WHO mencatat bahwa sebanyak 70.228.447 kasus covid-19 telah dikonfirmasi terjadi
secara global, sementara di Indonesia kasus covid-19 tercatat sebanyak 611.631 dengan
18.653 jumlah kematian membuatnya menempati urutan 19 jumlah kasus terbanyak di dunia.
Kondisi ini mendesak pemerintah untuk dapat membuat keputusan yang mengutamakan
penanganan pandemi covid-19 serta pemulihan ekonomi secara beriringan. Prioritas yang
diambil untuk kedua bidang ini disebabkan karena kedua bidang ini memegang peran yang
utama dalam mempertahankan nasionalitas Indonesia. Dengan rendahnya penanganan untuk
kesehatan dan ekonomi masyarakat dikhawatirkan akan menimbulkan berbagai aksi
pemberontakan oleh rakyat yang dapat mengancam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Bersamaan dengan maraknya covid-19 ternyata juga memiliki dampak positif yaitu
percepatan berbagai inovasi teknologi digital khususnya dalam mengatasi krisis kesehatan
dan ekonomi.

Salah satu inovasi tersebut yaitu dengan digunakannya teknologi artificial


intelligence, teknologi ini adalah teknologi yang masuk kategori revolusi industri 4.0 dimana
manufaktur telah mengalami digitalisasi dengan adanya internet yang berdampak bagi
terciptanya otomatisasi yang dewasa ini sedang dirasakan oleh semua orang. Teknologi ini
menjadi solusi untuk menguatkan kesehatan dan ekonomi nasional,contohnya yaitu
penggunaan machine learning dalam mendeteksi dan mengukur resiko kemungkinan positif
covid-19 serta dapat merekomendasikan hal-hal yang harus dilakukan. Sedangkan di bidang

4
ekonomi teknologi AI bisa digunakan untuk melihat tingkat konsumsi rumah tangga yang
didasari oleh data e-commerce.

1.2. Rumusan Masalah

1. bagaimana teknologi Artificial Intelligence dapat mempertahankan nasionalisme di


masa pandemi?
2. siapa yang menggagas penggunaan Artificial Intelligence untuk mempertahankan
nasionalisme di masa pandemi?
3. apa saja produk teknologi Artificial Intelligence yang digunakan untuk
mempertahankan nasionalisme di masa pandemi?

1.3. Tujuan Pembahasan

1. Mengetahui kegunaan teknologi Artificial Intelligence dalam mempertahankan


nasionalisme di masa pandemi
2. Mengetahui pihak-pihak yang menggagas penggunaan Artificial Intelligence untuk
mempertahankan nasionalisme di masa pandemi
3. Mengetahui produk-produk teknologi Artificial Intelligence yang digunakan untuk
mempertahankan nasionalisme di masa pandemi

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. AI Untuk Meningkatkan Kesehatan Nasional

Artificial intelligence sangat berguna bagi perkembangan masyarakat 5.0 khususnya di masa
pandemi ini, di masa ini penguatan kesehatan nasional telah sampai pada fase pengwasan
epidemiologi, komunikasi publik, identifikasi kasus, perawatan klinis, dan pengendalian transmisi
lokal. Berikut ini tabel penerapan teknologi AI dalam kebutuhan kesehatan nasional.

Keperluan Teknologi AI yang dipakai Contoh implementasi teknologi AI


kesehatan
masyarakat
Pengawasan Chatbot, Machine learning Pelaporan gejala mandiri secara daring
epidemologi Machine learning Web-based epiddemic intelligence
digital Social media platforms, Berdasarkan data dari media sosial
supervised learning maka dilakukan pendekatan gejala
kesehatan mental
Komunikasi Chatbot, machine learning Medbot: conversation AI powered
publik chatbot for delivering tele-health after
covid-19
Social media platforms, machine Memonitori covid-19 lewat media
learning sosial

Identifikasi Deep learning


kasus secara Computer vision, Machine Aplikasi AI berbasis data CT scan dan
cepat learning X-ray untuk mendiagnosa covid-19
Perawatan Robotics, machine learning Mengukur suhu tubuh dan mengambil
klinis sampel tes swab pasien
Pengendalian Drone, computer vision Drone yang disertai dengan sensor
transmisi lokal khusus dan sistem computer vision
dalam mendeteksi detak jantung dan
temperatur.
CCTV, computer vision Memanfaatkan AI-computer vision

6
untuk memonitori perilaku masyarakat
di masa pandemi covid-19
Tabel 1. Penerapan Teknologi Artificial Intelligence dalam Kebutuhan Kesehatan Nasional

2.1.1. pengawasan epidemiologi secara digital

Teknologi AI bisa digunakan untuk mengawasi epidemiologi. Teknologi machine


learning dapat dimanfaatkan dalam pembuatan we-based epidemic intelligence, teknologi
semacam ini telah digunakan oleh organisasi internasional Healthmap, dan platform WEIOS
milik WHO. Cara yang digunakan oleh platform-platform ini yaitu dengan melakukan
information retrieval dari berbagai macam website berita, website resmi, mesin pencari,
media sosial, serta dari partisipan komunitas pemerhati penyakit. Selanjutnya data yang telah
dikumplkan akan diproses dengan natural language processing dan juga machine learning
untuk memperoleh suatu informasi mengenai penyebaran covid-19 di seluruh dunia.

Selain itu machine learning juga dipakai untuk mengawasi gejala secara daring tanpa
perlu adanya kunjungan ke rumah sakit. Teknologi ini berguna untuk mendeteksi gejala virus
lebih dini sehingga siapapun dapat memakainya dengan bantuan akses internet. Contoh
penerapannya dapat dilihat ketika pemerintah DKI Jakarta mengeluarkan fitur yang bernama
Corona Likelihood Metric (CLM) di platform JAKI yang pengembangannya berkolaborasi
dengan beberapa peneliti relawan yang berasal dari Harvard CLM Team. Aplikasi CLM
merupakan aplikasi pengujian atau screening mandiri yang memakai teknologi machine
learning yang dibuat untuk menolong pengunanya dalam mengukur resiko kemungkinan
positif covid-19 serta mmemberikan rekomendasi atas apa yang selanjutnya harus dilakukan.
Bukan hanya CLM contoh machine learnng yang ada di Indonesia, tetapi juga ada platform
pendeteksi gejala penyakit yang diproduksi oleh perusahaan swasta yang menerapkan
teknologi machine learning, dimana cara kerjanya yaitu dengan mendeteksi penyakit lebih
dini dengan memakai sistem periksa gejala berbasis AI bernama Prixa AI.

Teknologi machine learning ini juga dapat dipakai untuk mendeteksi dampak
cpandemi terhadap kondisi kesehatan mental. Dalam sebuah studi dinyatakan bahwa
penghitungan data statistik kesehatan mental dapat dikerjakan dengan menganalisis data yang
bersumber dari media sosial Twitter, dan didapatkan hasil bahwa selama mas PSBB media
Twitter menunjukkan peningkatan kategori stress dan depresi oleh masyarakat Indonesia.

2.1.2. komunikasi publik

7
Penerapan intervensi yang efektif selama berlangsuungnya pandemi didasari oleh
edukasi serta kerjasama publik yang didukung dengan strategi komunikasi yang sesuai.
Strategi yang dimaksud adalah dengan melakukan komunikasi baik yang mencakup
masyarakat yang aktif berpartisipasi untuk memastikan kepastian publik. Dengan data
pengguna media sosial aktif sejumlah 4,14 miliar sampai bulan Oktober 220terdapat
tantangan yaitu informasi palsu (hoaks) yang berpeluang menimbulkan ketidakpercayaan
publik atas langkah pemerintah dalam menangani pandemi.

Perusahaan bernama Prosa AI adalah perusahaan Indonesia yang bergerak dalam


bidang AI, perusahaan ini melakukan penelitian mengenai social media monitoring covid-19
dimana berhasil menghasilkan online monitoring dashboard yang menunjukkan tren kata
kunci, sentimen masyarakat, isu, sekaligus presentasi berita hoax tentang pandemi yang
tersebar ke seluruh media sosial. Masyarakat, institusi, serta pemerintah sekarang bisa
memantau perkembangan tren terkini serta memberikan respon, pernyataan, pembenaran,
serta mengambil tindakan cepat berdasarkan data teraktual.

Telemedicine bisa dipakai oleh tenaga kesehatan agar bisa terhubung dengan
pasiennya selama pandemi. Telemedicine bekerja dengan cara mengizinkan pasien untuk
menerima perawatan suportif tanpa perlu secara fisik mengunjungi rumah sakityaitu dengan
cara memakai aplikasi berbasis natural language processing beruupa metode chattinguntuk
perawatan. Chatbot berbasis AI dikembangkan oleh peneliti dari India, chatbot akan
dihosting di Google cloud platform (GCP) dengan tujuan untuk membat tiruan telehealth di
india yang dapat bermanfaat untuk meningkatkan akses pasien dalam pengetahuan
keskeperawatan.

2.1.3. identifikasi kasus secara cepat

Untuk mengidentifikasi kasus dengan cepat maka machine learning, deep learning,
serta computer vision dapat dipakai untuk mendiagnosa Covid-19 dengan memakai citra
gambar medis berupa X-Ray, USG, dan CT scan. Di Indonesia aplikasiAI yang berbasis data
CT-scan dan X-ray berhasil dibuat oleh tim pusat AI ITB yang berkolaborasi dengan badan
pengkajian dan penerapan teknologi Jakarta (BPPT-JKT).

2.1.4. perawatan klinis

Pada saat pasien dalam keadaan butuh bantuan medis dimana hal ini mengharuskan
adanya tindakan kinis seperti pemedahan. Teknologi AI dapat diterapkan terhadap robot

8
untuk membantu tugas dokter bedah, sehingga rmah sakit tidak memerlukan banyak ruang
operasi. Bukan hanya itu, teknologi ini juga bisa digunakan untuk macam-macam tugas
seperti menerima pasien secara digital, memantau kondisi vital pasien, mengidentifikasi
penyakit berat, mensterilkan ruangan, mengganti darah atau infus, serta dapat mengirimkan
makanan dan obat.

2.1.5. pengendalian transmisi lokal

Pengendalian transmisi lokal dapat dikerjakan dengan memakai teknologi machine


learning untuk mengelola citra video yang diambil dari drone yang telah dilengkapi oleh
sensor komputer vision. Seperti yang dilakukan oleh tim pusat AI ITB yang sudah berjaya
dalam membangun model menggunakan single shot detector (SSD) dan juga deep
convolutional neuralnetwork (CNN). Data training yang dipakai dengan cara data set adalah
ratusan ribu wajah masyarakat Indonesia yang dilengkapi dengan atribut. Untuk inferensinya,
pertama kamera akan mendeteksi wajah lalu mengklasifikasikan wajah tersebut apakah ia
menggunakan masker atau tidak. Jika ia tidak menggunakan masker maka sistem otomatis
dapat mendeteksi berdasarkan database. Pusat AI ITB juga sudah melakukan model untuk
keperluan estimasi jarak antar manusia dan juga menghitung jumlahnya yang terekam baik
diluar maupun didalam ruangan, hal ini dilakukan untuk melihat apakah masyarakat telah
menerapkan pembatasan fisik atau tidak.

2.2. AI untuk Memulihkan Perekonomian

Pada pertengahan tahun 2020 telah dinyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi


Indonesia bernilai negatif dan terus mengalami penurunan, hal ini menandakan bahwa negara
Indonesia sedang mengalami kondisi resesi ekonomi. Salah satu tanda dari fenomena ini
yaitu berkurangnya daya beli masyarakat yang dapat dilihat dari data konsumsi rumah tangga
yang negatif. Untuk dapat mengembalikan daya beli masyarakat maka pemerintah perlu
mengambil kebijakan yang tepat sesuai dengan data yang valid. Banyak studi telah
diusahakan oleh banyak pihak seperti pemerintah lewat BPS sudah melangsungkan studi
analisis big data yang diambil dari e-commerce atau marketplace dimana disana dapat dilihat
bahwa pada bulan Maret hingga Aprril 2020 penjualan online telah mengalami peningkatan
tertingginya dalam kategari makanan dan minuman. Studi ini dilakukan dengan metode
penelitian kuantitatif dimana penghitungan jumlah adalah hasil dari data crawling website
dari e-commerce yang terkemuka. Selain itu kategori produk terjual dihitung berdasarkan
pada kategori yang tertera pada e-commerce, padahal fakta mennjukkan bahwa banyak

9
pedagang yang secara asal-salan memberikan kategori produk, bahkan dapat juga dijumpai
pedagang yang tidak memberikan kategori. Dengan permasalahan ini seharusnya
pengkategorian barang dapat memakai teknologi machine learning ntuk penempatan barang
pada kategori yang sesuai dengan judul dan deskripsinya.

Dilain sisi pusat AI ITB sedang melaksanakan penelitian mengenai simulasi AI untuk
meneliti nowcasting daya beli masyarakat atau dapat juga disebut tingkat konsumsi
masyarakat. Penelitian ini AI ITB menggandeng kementerian PPN/Bappenas untuk
bekerjasama. Nowcasting daya beli masyarakat dikerjakan untuk membuat model konsumsi
masyarakat di sebuah wilayah yang berdasarkan pada data terstruktur (data pangan/non-
pangan). Pemegang kebijakan dapat memanfaatkan penelitian ini untuk membuat beberapa
kebijakan yang meningkakan kondisi perekonomian Indonesia.

BAB III

PENUTUP

10
3.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan yang dilakukan maka bisa disimplkan bahwa teknologi
Artificial Intelligence (AI) memiliki potensi besar dalam mempertahankan nasionalisme
Indonesia di masa pandemi Covid-19, hal ini lantaran pada masa ini seluruh sektor nasional
sedang mengalami kekacauan karena perubahan drastis akibat pandemi sehingga sangat
rentan bagi negara Indonesia untuk mengalami disintegrasi. Untuk mencegah disintegrasi
tersebut maka pemerintah harus mengupayakan sebuah tindakan, dan salah satu alat yang
digunakan adalah teknologi AI yang akan membantu dalam penanganan pandemi khususnna
dalam sektor kesehatan dan ekonomi, karena dari kedua sektor inilah yang paling parah
terkena dampak pandemi. Penggunaan teknologi Artificial Intellegence ini merupakan hasil
dari revolusi industri 4.0 yang saat ini sedang bangsa Indonesia jalani dan juga dengan
penggunaan AI menjadi tanda bahwa masyarakat Indonesia telah mulai melangkah menuju
masyarakat 5.0.

3.2. Saran

11

You might also like