Professional Documents
Culture Documents
Kewirausahaan Sasirangan Marini Feby
Kewirausahaan Sasirangan Marini Feby
Pelaksana:
Dr. Drs. Akhmad Yafiz Syam, M.Si., Ak., CA/NIDN 1108076301
Dr. Saifhul Anuar Syahdan, S.E., M.Si., Ak., CA/NIDN 1112046801
Masithah Akbar, S.E., M.M./NIDN 1115067101
RR Siti Munawaroh, S.Si., M.M./NIDN 1114047101
Wia Rizqi Amalia, S.E., M.Sc.
Marini/NPM 2020220051
Layla Febby Yulistya/NPM 2019220004BM
Koordinator Pelaksana
Nama Lengkap: Dr. Drs. Akhmad Yafiz Syam, M.Si., Ak., CA
NIDN: 1108076301
Jabatan Fungsional: Lektor
Alamat Surel (Email): yafiz@stiei-kayutangi-bjm.ac.id
Anggota Pelaksana
Nama Lengkap: Dr. Saifhul Anuar Syahdan, S.E., M.Si., Ak., CA
NIDN: 1112046801
Jabatan Fungsional: Lektor Kepala
Alamat Surel (Email): saifhul@stiei-kayutangi-bjm.ac.id
ii
Lokasi Kegiatan: Desa Limpasu Kecamatan Limpasu Kabupaten Hulu Sungai
Tengah Provinsi Kalimantan Selatan
iii
Abstract
4
LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN BAGI USAHA KECIL PENGRAJIN
SASIRANGAN KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH – KALIMANTAN
SELATAN
BAB I PENDAHULUAN
saat menghadapi berbagai krisis yang menimpa bangsa Indonesia, UMKM masih
mikro dan kecil, kemudian usaha menengah 5,1 persen, sementara usaha besar
sebagai penyedia lapangan kerja (menyumbang 116 juta tenaga kerja); (2)
tantangan besar, terutama sejak Indonesia dilanda krisis kesehatan akibat serangan
Pandemi Virus COVID 19, sebagai akibat pemberlakuan pembatasan sosial (social
adalah usaha kecil dan mikro (UKM) sebagai bagian dari UMKM, karena
kelompok nilah yang paling lemah dan rentan karena sifat dan karakter bisnis yang
5
dijalankan. Oleh karena itu, dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN),
kabupaten dan kota di provinsi Kalimantan Selatan. Ibu kota kabupaten ini adalah
Barabai. Semboyan: “Murakata” yang artinya mufakat seia sekata baik dalam
Kabupaten HSS memiliki luas wilayah 1.472 km² dengan 11 kecamatan dan 161
desa dengan populasi sebesar 272.419 jiwa (BPS, 2019). Pemerintah kabupaten
HST, terutama pengembangan ekonomi kreatif yang berbasis kearifan lokal (local
wisdom). Salah satu produk ekonomi kreatif yang berbasis kearifan lokal tersebut
adalah kain Sarirangan. Selain keindahan alam, Kabupaten HST juga mempunyai
produk ekonomi kreatif lainnya, yakni kain sasirangan yang merupakan kain adat
Indonesia yang berasal dari Suku Banjar, Kalimantan Selatan. Nama Sasirangan
diambil dari kata menyirang. Hal ini merujuk pada cara membuat kain sasirangan
Menurut cerita adat, kain Sasirangan ini berasal dari abad ke-12. Kain sasirangan
jahat. Hal inilah yang memengaruhi pewarnaan kain sasirangan. Seperti jika akan
digunakan untuk mengobati penyakit kuning, maka warna kain juga dibuat kuning.
6
semua bahan pewarna kain sasirangan diambil dari alam, seperti kunyit, jahe, biji
dihadapi UKM pengrajin Sasirangan, pada tanggal 21 Juni 2021 telah membentuk
HST.
7
8
merupakan suatu perilaku, pandangan, wawasan serta pola pikir dan pola tindak
pada pelanggan. Atau bisa pula diartikan menjadi seluruh tindakan berdasarkan
kaya raya akan sumber daya alam. Namun negara ini sekarang memiliki sekitar 40
juta rakyat miskin dan lebih dari 9 juta pengangguran. Sebagaimana dikemukakan
Depan Bangsa dan Masa Depan Anda” bahwa negara yang kaya sumber daya
alam ternyata tidak serta merta dapat menjadi negara yang sejahtera. Negara kita
yang kaya ini kekurangan entrepreneur (Ciputra, Tanan, & Waluyo, 2011), dan
konsep Need for Achievement menyatakan bahwa sebuah negara akan menjadi
makmur apabila mempunyai entrepreneur paling sedikit 2 persen dari total jumlah
8
Banyak penulis sampai waktu ini menaruh pemahaman bahwa
wirausaha terutama dimotivasi oleh kebutuhan yang luas atas pencapaian dan
orang yang cekatan, yaitu cenderung kaya wawasan, berbagi ide, banyak trik,
cerdik, kaya sumber daya, opportunistik, kreatif, dan tidak sentimental. Sedangkan
menurut Ciputra: wirausaha itu itu mengubah rongsokan dan kotoran menjadi emas
1. Mengarahkan Diri
Pengusaha hendaknya bersikap menyenangkan (senantiasa penuh
gairah) dan memiliki disiplin diri yang tinggi walaupun merupakan
pemilik usaha dan penanggungjawab akan keberhasilan maupun
kegagalan usaha.
2. Percaya diri
Pengusaha harus percaya akan ide yang didapatnya walaupun tidak ada
orang yang memikirkannya, dan harus memertahankan antusiasme
sebagai pengusaha.
3. Berorientasi pada tindakan
Gagasan bisnis yang luar biasa belumlah cukup tanpa adanya semangat
untuk mengaktualisasikan, dan mewujudkan impian menjadi kenyataan.
4. Energik
Ini bisnis Anda, dan Anda harus bersama emosional, mental, dan fisik
mampu bekerja lama dan keras.
5. Toleran terhadap ketidakpastian
Kewirausahaan tidak ditujukan bagi orang–orang yang suka memilih
keadaan atau takut untuk menerima kegagalan.
9
2.2. Karakter Wirausahawan
perusahaan/organisasi.
1. Motivasi berprestasi
2. Kemandirian
3. Kreativitas
5. Keuletan
8. Kepemimpinan
9. Locus of Controll
10
Adapun menurut pendapat Bygrave (1996), karakter seorang wirausahawan
adalah irisan dari berbagai sikap mental positif dan membutuhkan proses yang
menyerah;
peluang-peluang baru;
permasalahan;
11
9. Inovative; seorang wirausaha tidak mudah puas dan selalu mencoba
masa depan. Seorang wirausaha harus menyadari bahwa uang adalah alat ekonomi
yang bila dipergunakan untuk hal-hal produktif dan efektif, maka akan
menciptakan kontribusi buat kekayaan pribadi. Tapi, bila uang digunakan tanpa
memikirkan masa depan, maka kekurangan uang di masa depan akan menimbulkan
krisis ekonomi di dalam kehidupan pribadi. Uang adalah alat yang terhubung
secara nilai ekonomi dengan semua faktor-faktor kehidupan pencipta nilai tambah
Perilaku boros dan penggunaan uang yang tidak efektif dan produktif, akan
menciptakan akumulasi dalam bentuk pemborosan besar, dan pada akhirnya akan
terjadi krisis keuangan dan akan membuat kehidupan sehari-hari menjadi sangat
kewajiban terhadap masa depan. Bila seseorang tidak memiliki uang, maka dirinya
akan bergantung kepada orang lain, dan setiap orang yang hidupnya bergantung
12
kepada orang lain, pastilah kemerdekaan dirinya akan hilang, sebab dia terikat
dalam kekuatan ekonomi dan keuangan orang lain. Seorang wirausaha wajib sadar
bahwa uang dan kehidupan adalah sebuah realitas. Hubungan uang dengan
kehidupan adalah sejak dilahirkan, dia telah masuk ke dalam sistem ekonomi, dan
tidak ada hal yang gratis dalam kehidupan. Oleh karena itu, setiap orang harus
bekerja keras dan memiliki tanggung jawab kepada diri sendiri, untuk dapat
menghormati uang, akan membuat seorang wirausaha menjadi sadar bahwa uang
dibutuhkan untuk diri sendiri dan orang lain. Seorang wirausaha harus menyadari
bahwa uang dibutuhkan untuk menemukan impian dan cita-cita. Uang dibutuhkan
untuk membuat perasaan nyaman dan aman dalam menjalani kehidupan sehari-
hari. Uang haruslah dihargai dan dihormati, tapi tidak membiarkan uang untuk
memimpin diri sendiri dan selalu mengendalikan uang, agar uang dapat digunakan
perusahaan.
13
b. Kita harus memastikan sistem pencatatan yang rapih dan teratur
antara lain.
yang akan dilaksanakan. Selain itu dalam pengelolaan usaha pada prinsipnya,
dalam menjalankan usaha terdapat tiga jenis modal yang di butuhkan,yaitu modal
14
b. Modal Kerja.
Modal kerja adalah modal yang harus kita keluarkan untuk membeli
c. Modal Operasional.
15
16
pendekatan pelatihan. Metode yang digunakan dalam pelatihan ini adalah: berlatih
bersama, games, role play, dan brainstorming. Peserta adalah anggota kelompok
pengrajin Sasirangan yang berjumlah 20 orang dan 4 orang anggota baru sehingga
berjumlah 24 orang.
ke dalam dirinya;
untuk sukses;
yang sesuai;
inovatif.
2021. Kegiatan dilakukan mulai pukul 09.00 hingga pukul 12.00 WITA.
16
Rancangan kegiatan ini disusun setelah sebelumnya dilakukan survey
HST dan pelaku usaha yang terkait. Bahan dan sumber materi pelatihan
adalah: (1) panduan bagi fasilitator; (2) Modul Latihan ; (3) Materi Presentasi
skenario berikut.
17
DURAS PENANGGUNG
Waktu Materi KEGIATAN SUMBER
I JAWAB/PELAKSANA
SENIN, 15 NOVEMBER 2021
Membawa: 1) Panduan
-
1) gunting, spidol warna Fasilitato
(whiteboard), lakban, r
TIM kardus, bola (masing-
2) Modul
PENGABDIAN masing 1 buah);
SUDAH 2) kertas dan alat tulis
08.00
BERADA DI peserta (sebanyak
LOKASI jumlah peserta);
KEGIATAN 3) konsumsi peserta dan
tim;
4) Spanduk;
5) Lain-lain seperlunya.
Peserta memenuhi Form_1 TIM
08.00-08.30 30 Registrasi Peserta persyaratan PROKES, mengisi DAFTAR HADIR
daftar hadir PESERTA
Sambutan sekaligus - TIM
membuka secara resmi:
08.30-08.45 15 Pembukaan Perwakilan Dinas Perdag
HST
18
19
sebagian besar merupakan ibu rumah tangga, dan empat orang peserta laki-laki
Sasirangan diharapkan dapat tumbuh dan berkembang menjadi usaha yang dapat
peserta mulai menyadari sebagian ciri tersebut sudah ada di dalam diri masing-
masing. Namun umumnya pelaku UKM, yang dirasakan peserta, masalah yang
menjadi hambatan utama adalah modal. Namun setelah didiskusikan lebih jauh,
disadari ternyata masalah utama peserta adalah faktor kreativitas dan inovasi.
dan keterampilan peserta dalam memasuki pasar, termasuk menentukan harga jual
produknya. Pelatihan ini dirasakan peserta terlalu singkat, sehingga dirasa tidak
memuaskan dan ingin diberikan lagi pelatihan serupa. Peserta merasa belum bisa
diimplementasi sekaligus, perlu waktu untuk dilatih secara mandiri dan terus
menerus sambil bekerja (learning by doing) dan pelatihan hanya memberi bekal
bagi peserta untuk memulai perubahan, dan tidak akan terjadi perubahan kalau
peserta tidak memulainya. Karena perubahan hanya terjadi oleh dirinya sendiri.
Peserta menyadari karakter seorang wirausaha harus dibentuk dengan sengaja, dan
19
proses internalisasi karakter wirausaha memerlukan waktu yang membentuk
kepada pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Perdagangan Kabupaten HST dalam
produk ekonomi kreatif yang berbasis kearifan lokal. Di samping itu, kegiatan ini
sekitarnya.
lagi, serta menginginkan bantuan peralatan produksi, serta bimbingan teknik desain.
20
LAMPIRAN
21
22
Daftar Pustaka
Bird, B. J. (1992). The operation of intentions in time: The emergence of the new
venture. Entrepreneurship: Theory and Practice, 17(1), 11-21.
BPS. (2017). Laporan Bulanan Data Sosial Ekonomi Agustus 2017. Jakarta:
©Badan Pusat Statistik.
Ciputra, Tanan, A., & Waluyo, A. (2011). Ciputra Quantum Leap. Jakarta:
Elekmedia Computindo.
Hougaard, S. (2005). The Business Idea. The Early Stages of Entrepreneurship.
Springer Berlin – Heidelberg.
Khalil, M. (2010). Konsep Pendidikan Entrepreneurship Ciputra: Ciputra
Quantum Leap Dan Relevansinya Dengan Pendidikan Islam. UIN Sunan
Ampel Surabaya,
McClelland, D. C. (1961). Characteristics of entrepreneurs.
McClelland, D. C. (1965). Achievement and entrepreneurship: A longitudinal
study. Journal of personality: Social Psychology, 1(4), 389.
McClelland, D. C. (1987). Characteristics of successful entrepreneurs. The journal
of creative behavior, 21(3), 219-233.
Steinhoff, D., & Burgess, J. F. (1993). Small Business Management Fundamentals
(6th ed.). New York McGraw-Hill.
Yusuf, M. (1999). Standarisasi Tes Kewirausahaan Versi Indonesia Sebagai
Penunjang Pendidikan Kewirausahaan di Perguruan Tinggi. Laporan
Pelaksanaan Penelitian. Pusbangnis UNS. Solo.
22