You are on page 1of 8

SKEMA SERTIFIKASI

KOMPETENSI OPERATOR MINER 1


SCREENING STATION
Disusun oleh Komite Skema Sertifikasi atas dasar permintaan otoritas kompeten bidang
pertambangan untuk membangun, memelihara dan memastikan kompetensi karyawannya
dalam melaksanakan tanggung jawab kerjanya dengan aman dan produktif. Skema ini
digunakan untuk proses sertifikasi profesi Operator Miner 1 Screening Station pada
perusahaan PT. Vale Indonesia.

Ditetapkan tanggal: Disahkan tanggal:


Oleh: Oleh:

Andi Seswoyo Eko Nugroho


Manager Komite Skema Direktur Eksekutif LSP1 PT Vale Indonesia

Nomor Dokumen : 047/A/SP-KS/LSP1-PTVI/V/2019


Nomor Revisi :
Status Distribusi :
Terkendali
Tak terkendali
1. LATAR BELAKANG
SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OPERATOR MINER 1 SCREENING STATION

Pengembangan Skema Sertifikasi dilaksanakan berdasarkan permintaan atau tuntutan


dari:
1.1. Persyaratan kompetensi Operator Miner 1 Screening Station dalam sistem kerja
perusahaan pertambangan di PT. Vale Indonesia.
1.2. Persyaratan kompetensi dalam regulasi teknis (Sektor Pertambangan)
1.3. Persyaratan kompetensi terkait aspek Kesehatan dan Keselamatan Kerja dan
Lingkungan (K3L)

2. RUANG LINGKUP SERTIFIKASI

Ruang lingkup skema sertifikasi secara umum mencakup profesi pada Bidang
Pertambangan di Perusahaan Tambang Nickel PT. Vale Indonesia dan khusus
digunakan di Departemen Mines

3. TUJUAN SERTIFIKASI

3.1. Memastikan dan memelihara kompetensi para tenaga kerja PT. Vale Indonesia
sebagai Operator Miner 1 Screening Station.
3.2. Sebagai acuan dalam pelaksanaan asesmen oleh LSP dan asesor.

4. ACUAN NORMATIF

4.1. UU No 31 tahun 2006 Sistem Pelatihan Tenaga Kerja Nasional


4.2. Perpres No. 8 tahun 2012 tentang KKNI
4.3. Permenakertrans No. 5 tahun 2012 tentang sistem standar kompetensi kerja
nasional
4.4. Permenakertrans No. 8 tahun 2012 tentang Tatacara penyusunan standar
kompetensi kerja nasional
4.5. Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia 2005 (KBLUI 2005)
4.6. ISIC (International Standard for International Classification of all Economic
Activities) Revision 4, 2008
4.7. ILO Guide to National Qualifications Frameworks, 2007
4.8. ILO Guide to RMCS, 2006
4.9. PBNSP Nomor: 01/PBNSP.210/X/2013 Tentang Pedoman Persyaratan
Pengembangan & Pemeliharaan Sertifikasi Profesi
4.10. Surat Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktifitas
Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor KEP.
41/LATTAS/IV/2013 Tentang Registrasi Standar Khusus PT. Vale Indonesia,
Tbk.

5. KEMASAN / PAKET KOMPETENSI


Page | 2
SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OPERATOR MINER 1 SCREENING STATION

5.1. Jenis Kemasan


Klaster

5.2. Komposisi Standar


5.2.1. Kompetensi Inti

No Kode Unit Judul Unit


1 CPS. MXD. MNO. HT02.04.00 Mengoperasikan Haul Truck
2 CPS. MXD. MNO. WL02.05.00 Mengoperasikan Wheel Loader
3 CPS. MXD. MNO. ST02.06.00 Mengoperasikan Screening Station
J
u

6. PERSYARATAN DASAR PEMOHON SERTIFIKASI

6.1. Tenaga Kerja PT. Vale Indonesia yang telah bekerja pada jabatan Operator
Miner 1 Screening Station, minimal selama 1 tahun.
6.2. Memiliki Sertifikat Kompetensi Klaster Operator Miner 2 Screening Station.

7. HAK PEMOHON SERTIFIKASI DAN KEWAJIBAN PEMEGANG


SERTIFIKAT

7.1. Hak pemohon


7.1.1. Peserta yang lulus dalam asesmen kompetensi akan diberikan sertifikat
dan kartu kompetensi.
7.1.2. Menggunakan sertifikat dan kartu kompetensi tersebut untuk promosi diri
untuk jenjang karir berikutnya.
7.1.3. Dapat menyatakan banding dalam proses pelaksanaan asemen
kompetensi

7.2. Kewajiban Pemegang Sertifikat


7.2.1. Mengikuti proses asesmen dengan memperhatikan persyaratan dan tata
tertib yang berlaku
7.2.2. Melaksanakan keprofesian sesuai klaster terkait dengan menjaga kode
etik profesi.
7.2.3. Melaporkan rekaman kegiatan pekerjaan pada bulan Desember setiap
tahun.

8. BIAYA SERTIFIKASI

8.1. Struktur biaya sertifikasi mencakup biaya asesmen, surveilan dan administrasi.

Page | 3
SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OPERATOR MINER 1 SCREENING STATION

8.2. Biaya sertifikasi ditanggung sepenuhnya oleh Perusahaan melalui Cost Centre
LSP 1 PT Vale Indonesia

9. PERSYARATAN PROSES SERTIFIKASI


9.1. Proses Pendaftaran

9.1.1 Pemohon memahami proses Asesmen untuk klaster Operator Miner 1


Screening Station yang mencakup persyaratan dan ruang lingkup
sertifikasi, penjelasan proses penilaian, hak pemohon, biaya sertifikasi dan
kewajiban pemegang sertifikat
9.1.2 Pemohon mengisi formulir Permohonan Sertifikasi (APL 01) dan
dilengkapi dengan bukti berupa :
 Badge Number (Kartu Karyawan)
 Rekomendasi atasan
 Surat keterangan sehat
 Curriculum Vitae (CV)
 Copy ijazah terakhir
 Sertifikat dan atau surat penghargaan terkait
9.1.3. Pemohon mengisi formulir asesmen mandiri (APL 02 ) yang dilengkapi
dengan bukti portofolio atau log book pekerjaan selama ini
9.1.4. Pemohon telah memenuhi persyaratan dasar sertifikasi yang telah
ditetapkan
9.1.5. Pemohon menyatakan setuju untuk memenuhi persyaratan sertifikasi dan
memberikan setiap informasi yang diperlukan untuk penilaian
9.1.6. LSP menelaah berkas pendaftaran untuk konfirmasi bahwa pemohon
sertifikasi memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam skema sertifikasi.

9.2. Proses Asesmen

9.2.1 Asesmen klaster Operator Miner 1 Screening Station direncanakan dan


disusun dengan cara yang menjamin bahwa verifikasi persyaratan skema
sertifikasi telah dilakukan secara obyektif dan sistematis dengan bukti
terdokumentasi untuk memastikan kompetensi.
9.2.2 Metoda Asesmen dan perangkat Asesmen (Assessment tools) klaster
Operator Miner 1 Screening Station yang dipilih diinterpretasikan untuk
mengkonfirmasikan bukti yang akan dikumpulkan dan bagaimana bukti
tersebut akan dikumpulkan
9.2.3 Rincian mengenai rencana asesmen dan proses asesmen klaster Operator
Miner 1 Screening Station dijelaskan, dibahas dan diklarifikasi dengan
Peserta sertifikasi
9.2.4 Prinsip-prinsip asesmen dan aturan-aturan bukti diterapkan sesuai dengan
persyaratan dasar peserta untuk mengumpulkan bukti yang berkualitas
9.2.5 Bukti yang dikumpulkan melalui portofolio atau log book yang
merupakan lampiran asemen mandiri APL 02 diperiksa dan dievaluasi
untuk memastikan bahwa bukti tersebut mencerminkan bukti yang

Page | 4
SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OPERATOR MINER 1 SCREENING STATION

diperlukan untuk memperlihatkan kompetensi telah memenuhi aturan


bukti
9.2.6 Hasil proses asesmen klaster Operator Miner 1 Screening Station yang
telah memenuhi aturan bukti direkomendasikan Kompeten dan yang
belum memenuhi aturan bukti direkomendasikan untuk mengikuti proses
lanjut ke proses uji kompetensi

9.3. Proses Uji Kompetensi

9.3.1 Uji kompetensi klaster Operator Miner 1 Screening Station dirancang


untuk menilai kompetensi secara tertulis, lisan, praktek, pengamatan atau
cara lain yang andal dan objektif, serta berdasarkan dan konsisten
dengan skema sertifikasi.
9.3.2 Peralatan teknis yang digunakan dalam proses pengujian klaster
Operator Miner 1 Screening Station diverifikasi atau dikalibrasi secara
tepat
9.3.3 Prinsip-prinsip asesmen dan aturan-aturan bukti diterapkan sesuai
dengan persyaratan dasar peserta untuk mengumpulkan bukti yang
berkualitas
9.3.4 Bukti yang dikumpulkan dari uji praktek, tulis, lisan, diperiksa dan
dievaluasi untuk memastikan bahwa bukti tersebut mencerminkan bukti
yang diperlukan untuk memperlihatkan kompetensi telah memenuhi
aturan bukti
9.3.5 Hasil proses uji kompetensi yang telah memenuhi aturan bukti
direkomendasikan “Kompeten” (K) dan yang belum memenuhi aturan
bukti direkomendasikan “Belum Kompeten” (BK)

9.4. Keputusan Sertifikasi

9.4.1 LSP menjamin bahwa informasi yang dikumpulkan selama proses


sertifikasi mencukupi untuk:
a. mengambil keputusan sertifikasi;
b. melakukan penelusuran apabila terjadi, misalnya, banding atau
keluhan
9.4.2 LSP membatasi keputusan sertifikasi sesuai persyaratan dalam skema
sertifikasi yang digunakan.
9.4.3 Keputusan sertifikasi terhadap peserta hanya dilakukan oleh LSP
berdasarkan informasi yang dikumpulkan selama proses sertifikasi.
Personil yang membuat keputusan sertifikasi tidak ikut serta dalam
pelaksanaan uji kompetensi atau pelatihan peserta sertifikasi.
9.4.4 Personil yang membuat keputusan sertifikasi harus memiliki
pengetahuan yang cukup dan pengalaman dengan proses sertifikasi
untuk menentukan apakah persyaratan sertifikasi telah dipenuhi.
9.4.5 Sertifikat tidak diserahkan sebelum seluruh persyaratan sertifikasi
dipenuhi.

Page | 5
SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OPERATOR MINER 1 SCREENING STATION

9.4.6 LSP memberikan sertifikat kompetensi kepada semua yang telah berhak
menerima sertifikat.
9.4.7 LSP menerbitkan sertifikat kompetensi dalam bentuk surat dan/atau
kartu, yang ditandatangani dan disahkan oleh personil yang ditunjuk
LSP.

9.5. Pembekuan dan Pencabutan Sertifikasi, Penambahan dan Pengurangan


Lingkup Sertifikasi

9.5.1 LSP mempunyai kebijakan dan prosedur terdokumentasi untuk


pembekuan dan pencabutan sertifikasi, penambahan dan pengurangan
ruang lingkup sertifikasi, yang juga menjelaskan tindak lanjut oleh LSP.
9.5.2 Kegagalan dalam menyelesaikan masalah yang mengakibatkan
pembekuan sertifikat, dalam waktu yang ditetapkan oleh LSP, akan
mengakibatkan pencabutan sertifikasi atau pengurangan ruang lingkup
sertifikasi.
9.5.3 LSP membuat perjanjian yang mengikat dengan pemegang sertifikat
kompetensi untuk memastikan bahwa, selama pembekuan sertifikasi,
pemegang sertifikat tidak diperkenankan melakukan promosi terkait
dengan sertifikasi yang dibekukan.
9.5.4 LSP membuat perjanjian yang mengikat dengan pemegang sertifikat
kompetensi untuk memastikan bahwa setelah pencabutan sertifikat,
pemegang sertifikat tidak diperkenankan menggunakan sertifikatnya
sebagai bahan rujukan untuk kegiatannya.

9.6. Proses Sertifikasi Ulang

9.6.1 LSP menetapkan kebijakan dan prosedur terdokumentasi untuk proses


sertifikasi ulang, sesuai dengan persyaratan skema sertifikasi.
9.6.2 LSP menjamin selama proses sertifikasi ulang, proses tersebut
memastikan kompetensi pemegang sertifikat terpelihara, dan pemegang
sertifikat masih mematuhi persyaratan skema sertifikasi terkini.
9.6.3 Periode sertifikasi ulang ditetapkan berdasarkan skema sertifikasi.
Landasan penetapan periode sertifikasi ulang, bila relevan,
mempertimbangkan beberapa hal berikut:
a. persyaratan sesuai peraturan perundangan;
b. perubahan dokumen normatif;
c. perubahan skema sertifikasi yang relevan;
d. sifat dan kematangan industri atau bidang tempat pemegang sertifikat
bekerja;
e. risiko yang timbul akibat orang yang tidak kompeten;
f. perubahan teknologi, dan persyaratan bagi pemegang sertifikat;
g. persyaratan yang ditetapkan pemangku kepentingan;
h. frekuensi dan muatan kegiatan penilikan/surveilan, bila
dipersyaratkan dalam skema sertifikasi.

Page | 6
SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OPERATOR MINER 1 SCREENING STATION

9.6.4 Kegiatan sertifikasi ulang yang ditetapkan LSP menjamin bahwa dalam
memastikan terpeliharanya kompetensi pemegang sertifikat dilakukan
melalui asesmen yang tidak memihak.
9.6.5 Sertifikasi ulang yang ditetapkan LSP disesuaikan dengan skema
sertifikasi, minimum mempertimbangkan beberapa hal berikut:
a. asesmen di tempat kerja;
b. pengembangan profesional;
c. wawancara terstruktur;
d. konfirmasi kinerja yang memuaskan secara konsisten dan catatan
pengalaman kerja;
e. uji kompetensi;
f. pemeriksaan kemampuan fisik terkait tuntutan kompetensi.

9.7. Penggunaan Sertifikat, Logo dan Penanda

9.7.1 LSP mengatur dan mendokumentasikan persyaratan penggunaan logo


atau penanda sertifikasi kompetensi.
9.7.2 LSP mensyaratkan pemegang sertifikat kompetensi untuk
menandatangani perjanjian dengan pertimbangan sebagai berikut:
a. untuk mematuhi ketentuan yang relevan dalam skema sertifikasi;
b. untuk membuat pernyataan bahwa sertifikasi yang diterima hanya
untuk ruang lingkup sertifikasi yang telah diberikan;
c. untuk tidak menggunakan sertifikasi yang dapat mencemarkan LSP,
dan tidak membuat pernyataan terkait sertifikasi yang oleh LSP
dianggap menyesatkan atau tidak dapat dipertanggung jawabkan;
d. menghentikan penggunaan semua pengakuan atas sertifikasi yang
merujuk pada LSP atau sertifikasi LSP apabila sertifikat dibekukan
atau dicabut, dan mengembalikan sertifikat yang diterbitkan LSP;
e. tidak menggunakan sertifikat dengan cara yang menyesatkan.
9.7.3 LSP menetapkan prosedur tentang tindakan perbaikan untuk setiap
penyalahgunaan sertifikat, termasuk penyalahgunaan logo dan atau
penanda.

9.8. Banding atas Keputusan Sertifikasi

9.8.1 LSP menetapkan prosedur untuk menerima, melakukan kajian, dan


membuat keputusan terhadap banding. Proses penanganan banding
mencakup setidaknya unsur-unsur dan metoda berikut:
a. proses untuk menerima, melakukan validasi dan menyelidiki
banding, dan untuk memutuskan tindakan apa yang diambil dalam
menanggapinya, dengan mempertimbangkan hasil banding
sebelumnya yang serupa;
b. penelusuran dan perekaman banding, termasuk tindakan-tindakan
untuk mengatasinya;
c. memastikan bahwa, jika berlaku, perbaikan yang tepat dan tindakan
perbaikan dilakukan.

Page | 7
SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OPERATOR MINER 1 SCREENING STATION

9.8.2 LSP membuat kebijakan dan prosedur yang menjamin bahwa semua
banding ditangani secara konstruktif, tidak berpihak, dan tepat waktu.
9.8.3 Penjelasan mengenai proses penanganan banding dapat diketahui publik
tanpa diminta.
9.8.4 LSP bertanggung jawab atas semua keputusan di semua tingkat proses
penanganan banding. LSP menjamin bahwa personil yang terlibat dalam
pengambilan keputusan proses penanganan banding berbeda dari mereka
yang terlibat dalam keputusan yang menyebabkan banding.
9.8.5 Penyerahan, investigasi dan pengambilan keputusan atas banding tidak
akan mengakibatkan tindakan diskriminatif terhadap pemohon banding.
9.8.6 LSP menerima banding, dan memberikan laporan kemajuan serta hasil
penanganannya kepada pemohon banding.
9.8.7 LSP memberitahukan secara resmi kepada pemohon banding pada akhir
proses penanganan banding.

9.9. Survailen Pemegang Sertifikat

9.9.1 Pemegang sertifikat mengikuti program surveilan yang ditetapkan LSP


minimal satu tahun sekali selama masa berlaku sertifikat untuk
memastikan bahwa pemegang sertifikat menunjukkan konsistensinya
sesuai dengan skema sertifikasi.
9.9.2 Untuk memelihara kompetensi pemegang sertifikat kompetensi, LSP
melakukan survailen yang mencakup dan tidak terbatas pada:
 Asesmen ditempat kerja
 Informasi dari pihak yang berwenang
 Keluhan dan informasi dari pihak terkait
 Wawancara terstruktur
 Konfirmasi tentang catatan hasil kerja dan pengalaman yang
memuaskan
 Ujian profisiensi
 Pemeriksaan kesehatan

Page | 8

You might also like