You are on page 1of 10

NAMA : RIYAN HERMAWAN

NIM : 1943000084
MATA KULIAH : B. INDONESIA
KELAS : AK MALAM B (SEMESTER II)

KAU TAK PERCAYA ?


(Riyan Hermawan)

Kala Senja
Tak hadir di ufuk barat
Namun Kau Percaya, ia
Pasti Datang

Kemarin rinai
Hujan membasahi
Bajumu
Namun kau percaya, ini
Pasti kering

Semalam Pelangi
Hadir dengan 3
Warna saja
Namun kau
Percaya, itu
Bukan masalah

Sekarang aku
Pamit untuk
Pergi sebentar
KENAPA KAU TAK
PERCAYA AKU
PASTI KEMBALI ?
CINTA
(Riyan Hermawan)

Semesta tau kini


Ku masih sendiri
Mengapa masih
Berdiri sendiri ?

Berapa lamakah
KesunyianBerdikari ?
Tak banyak yang tau
Segalanya telah dipantau

Rasa sengaja kudiamkan


Komitmen pun kutanamkan
Hanya karna satu kata
CINTA
KAMU
(Riyan Hermawan)

Di surut ruangan
sunyi
Terbentang
Sajadah kuning
Papan persegi
Bertuliskan ayat
suci tergantung
Di dinding
Ku kenakan kain
putih
Kebangganku
Takbir hingga
sujud kutekuni
Hingga salam di
Penghujung
Kutadahkan
Tanganku
Ada nama yang
Kutitipkan
Kuselipkan
Beriringan
Dengan dzikir
Mampu mencuri
Perhatianku
Merampas hati
Dan cinta ini
Selalu
Berimajinasi
Bahwa aku akan
Memilikinya
Ya Rahman.
Izinkan sosok
Itu menjadi
Jodohku
Ya siapa lagi,
Kalau bukan
KAMU ;)
PANDANGANKU
(Riyan Hermawan)

Seperti ada yang


hilang
Seperti ada yang
Kurang
Kurasa benar kau
Kini hilang dari
Pandang
Tak terbiasa tak
Memandangmu
Kalbuku koyak
Lebar
Hati semakin liar
Mata terbelalak
Kesana kemari
Kau objek
Pandanganku
Tolong jangan
Hilang dari
Pandang
MUNGKINKAH MANTAN ?
(Riyan Hermawan)

Secerah luka
Terpatri di hati
Bekas yang telah
Lama tak pudar
Semua sebab kau
Karna kau

Tak bisa pula


Kurelakan
Memori kenangan
Indah juga masih
Kusimpan
Tak pernah
Sengaja kubuka
Namun terbuka
Sendiri
Mengajakku untuk
Bernostalgiaan
Denganmu Mantan

Apakah mungkin
Kita merajut
Rasa kembali ?
JARAK & WAKTU
(Riyan Hermawan)

Ternyata waktu akan memisahkan kita


Dimensi kita berbeda
Terpisahkan oleh jarak bermil-mil
Dulu aku dan kamu berada di tempat dan waktu yang
Sama
Walau enggan untuk merajut kasih
Namun aku dan kamu saling mencinta
Terbukti lewat bait puisi rindu ini
Tak kusalahkan waktu
Tak pula ku membenci jarak
Kuyakin waktu akan menjawab
Kuyakin jarak akan dekat
Sebab Tuhan tahu,
Aku dan Kamu tak benar-benar pisah.
SAMPAI JUMPA
(Riyan Hermawan)

Hai pandanganku yang lalu


Sampai jumpa di pandangan selanjutnya
Hai tuturku yang dulu
Sampai jumpa di tutur yang lebih teratur
Hai air mata kesedihanku
Sampai jumpa di senyum bahagiaku
Hai hati yang patah
Sampai jumpa pada hati yang utuh
Hai masa suramku
Sampai jumpa Kelak di masa cerahku

Dan hai kau yang lalu


Sampai jumpa dengan Orang Lain
Dan hai diriku
Sampai jumpa dengan cinta yang baru
MENANTI
(Riyan Hermawan)

Entah kali berapa aku kesini


Berharap kau datang menemani
Musim demi musim pun kulalui
Namun kau tak kunjung kutemui
Payung putihku pun sudah menjadi abu-abu
Tertutup oleh kumpulan debu
Hingga sepatu darimu pun kini lekang
Namun detik ini aku tetap di simpang
Meski banyak yang kutakuti
Tak meruntuhkanku untuk menanti
PERGILAH
(Riyan Hermawan)

Siapa yang salah ?


Aku ataukah kau ?
Tahukah kau rasanya ?
Tak naif kuakui
Harapan besar bisa memilikimu, telah kugantungkan
Kedekatan kita membuatku optimis

Namun nyatanya kau bersama yang lain


Kau menjadi miliknya
Dan posisi itu bukan aku yang duduki
Melainkan DIA

Salahkah hati ini mencinta ?


Haruskah aku pergi darimu ?
Seharusnya iya !

Tapi kau tetap baik


Menambah luka lama ini semakin melebar
Hingga kuragu untuk pergi atau menetap

Teruntuk kau,
Jika akhirnya dia yang kau pilih
Pergiah segera
Sebelum hatiku semakin patah
CINTA KLASIK
(Riyan Hermawan)

Bolehkah aku merajut asa ?


Menjalin cinta dengan rasa klasik
Layaknya kisah tempoe doloe
Sama halnya seperti percintaan orang tuaku

Cara mereka yang sangat klasik


Berjuang tanpa pamrih
Memberi tanpa mengambil

Rasa rindu dituangkan di dalam puisi


Lalu secarik kertas itu digulung dan diikat
Mungkin caranya terkesan kuno
Namun ini lebih mahal dari emas 24 karat

Teruntuk kau ataupun kau dan mungkin kau


Siapapun itu nanti
Jangan protes
Jika ku mencintaimu dengan cara yang klasik

You might also like