You are on page 1of 5

Nama : Angeli Nimas Kayu Wangi

Kelas : 4ND
NPM : 062030600222

1. Grisselda adalah seorang karyawati dengan status menikah tanpa anak dan suaminya
bekerja. Ia bekerja di PT Berdikari dengan gaji sebulan sebesar Rp. 7.500.000. Grisselda
membayar iuran pensiun sebesar Rp. 100.000 sebulan. Hitung PPh untuk sebulan !
Penghasilan Bruto
Gaji sebulan Rp. 7.500.000
Jumlah penghasilan bruto sebulan Rp. 7.500.000
Pengurangan
Biaya jabatan (5% x Rp. 7.500.000) Rp. 375.000
Iuran pensiun Rp. 100.000
Jumlah pengurangan Rp. 475.000
Perhitungan PPh Pasal 21
Penghasilan neto sebulan Rp. 7.025.000
Penghasilan neto sebulan/disetahunkan (x12bulan) Rp. 84.300.000
Penghasilan Tidak Kena Pajak (K/0)
Untuk Diri Wajib Pajak Rp. 54.000.000

PTKP Rp. 54.000.000


Penghasilan Kena Pajak Setahun Rp. 30.300.000
PPh Pasal 21 setahun
5% x Rp. 30.300.000 Rp. 1.515.000
PPH Pasal 21 setahun Rp. 1.515.000

PPh Pasal 21 sebulan : Rp. 1.515.000: 12 Rp. 126.250

2. Wira tercatat sebagai pegawai tetap di PT Rejo Indonusa. Ia memperoleh gaji yang
dibayar harian sebesar Rp. 200.000. Wira belum menikah. PT Rejo Indonusa masuk
program BPJS Ketenagakerjaan, premi Jamianan Kecelakaan Kerja, dan premi Jaminan
Kematian dibayar oleh pemberi kerja dengan jumlah masing-masing setiap bulan
sebesar 1% dan 0,3% dari gaji. Desly membayar iuran pensiun Rp. 15.000 dan Jaminan
Hari Tua sebesar 2% dari gaji. (Hari Kerja =26 hari). Hitung PPh untuk sebulan!
Penghasilan Bruto
Gaji sebulan 26 x Rp 200.000 Rp. 5.200.000
Rp. 5.200.000
Tunjangan-tunjangan Rp. 67.600
Premi Jaminan Kecelakaan Kerja = 1% x Rp. 5.200.000 Rp. 52.000
Premi Jaminan Kematian = 0,3% x Rp. 5.200.000 Rp. 15.600
Jumlah penghasilan bruto sebulan Rp. 5.267.600
Pengurangan
Biaya jabatan (5% x Rp. 5.267.000 ) Rp. 263.380
Iuran pensiun Rp. 15.000
Iuran Jaminan Hari Tua ( 2% x Rp 5.200.000) Rp. 104.000
Jumlah pengurangan Rp 382.380
Perhitungan PPh Pasal 21
Penghasilan neto sebulan Rp. 4.884.620
Penghasilan neto sebulan/disetahunkan (x12bulan) Rp. 58.615.440
Penghasilan Tidak Kena Pajak (K/0)
Untuk Diri Wajib Pajak Rp. 54.000.000

PTKP Rp. 54.000.000


Penghasilan Kena Pajak Setahun Rp. 4.615.440
PPh Pasal 21 setahun
5% x Rp. 4.615.440 Rp 230.772
PPH Pasal 21 setahun Rp 230.772

PPh Pasal 21 sebulan : Rp. 230.772: 12 Rp. 19.231

3. Joko Qurnain (kawin dan memiliki 3 tanggungan) bekerja di PT Qolbu Jaya dengan gaji
sebesar Rp. 5.000.000 sebulan. Pada Juli 2016, Joko menerima bonus sebesar Rp.
10.000.000. Setiap bulannya Joko membayar iuran pensiun kepada dana pensiun yang
pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan sebesar Rp. 60.000. Hitung PPh
atas bonus tersebut !
Penghasilan Bruto
Gaji setahun (12 x Rp 5.000.000) Rp. 60.000.000
Bonus Rp. 10.000.000
Jumlah penghasilan bruto setahun Rp. 70.000.000
Pengurangan
Biaya jabatan (5% x Rp. 70.000.000) Rp. 3.500.000
Iuran pension (12 x Rp 60.000) Rp. 720.000
Jumlah pengurangan Rp. 4.220.000
Perhitungan PPh Pasal 21
Penghasilan neto setahun Rp. 65.780.000
Penghasilan Tidak Kena Pajak (K/0)
Untuk Diri Wajib Pajak Rp. 54.000.000
Tambahan WP Menikah Rp. 4.500.000
3 Tanggungan (3 x Rp 4.500.000) Rp. 13.500.000
PTKP Rp 72.000.000
Penghasilan Kena Pajak Setahun NIHIL
4. Prameswari (kawin, anak 1, dan suami bekerja) bekerja di PT Prabu Kedaton dengan gaji
sebesar Rp. 10.000.000 sebulan. Prameswari membayar iuran pensiun sebesar 2% dari
gaji. Dalam tahun berjalan, dia juga menerima Tunjangan Hari Raya (THR) sebesar Rp.
8.000.000. Hitung PPh atas THR tersebut !
Perhitungan PPH pasal 21 atas uang THR:
Penghasilan Bruto
Gaji setahun ( 12 x Rp 10.000.000) Rp.120.000.000
THR Rp. 8.000.000
Jumlah penghasilan bruto sebulan Rp. 128.000.000
Pengurangan
Biaya jabatan (5% x Rp 128.000.000 Rp. 6.400.000
Iuran pension (2% x Rp 128.000.000) Rp. 2.560.000
Jumlah pengurangan Rp. 8.960.000
Perhitungan PPh Pasal 21
Penghasilan neto setahun Rp. 119.040.000
Penghasilan Tidak Kena Pajak (K/0)
Untuk Diri Wajib Pajak Rp. 54.000.000
PTKP Rp. 54.000.000

Penghasilan Kena Pajak Setahun Rp. 65.040.000


PPh Pasal 21 setahun
5% x Rp. 50.000.000 Rp. 2.500.000
15% x Rp. 15.040.000 Rp. 2.256.000
Rp. 4.756.000

PPH pasal 21 atas gaji setahun:


Penghasilan Bruto
Gaji setahun ( 12 x Rp 10.000.000) Rp.120.000.000
Jumlah penghasilan bruto sebulan Rp. 120.000.000
Pengurangan
Biaya jabatan (5% x Rp 120.000.000 Rp. 6.000.000
Iuran pension (2% x Rp 120.000.000) Rp. 2.400.000
Jumlah pengurangan Rp. 8.400.000
Perhitungan PPh Pasal 21
Penghasilan neto setahun Rp. 116.600.000
Penghasilan Tidak Kena Pajak (K/0)
Untuk Diri Wajib Pajak Rp. 54.000.000
PTKP Rp. 54.000.000

Penghasilan Kena Pajak Setahun Rp. 57.600.000


PPh Pasal 21 setahun
5% x Rp. 50.000.000 Rp. 2.500.000
15% x Rp. 7.600.000 Rp. 1.140.000
Rp. 3.640.000
Jadi PPH pasal 21 atas THR adalah: Rp 4.756.000 – Rp 3.640.000 = Rp 1.116.000

5. Victoria bekerja di PT. Fajar Wisesa. Pada 1 Januari 2016, ia berhenti bekerja di
perusahaan tersebut karena pensiun. Pada Maret 2016, ia menerima bonus tahun 2015
sebesar Rp.65.000.000. Hitung PPh pasal 21 atas bonus tersebut !
Jawaban: perhitungan PPH pasal 21 atas bonus:
5% x Rp 50.000.000 = Rp 2.500.000
15% x Rp 15.000.000 = Rp 2.250.000 +
Rp 4.750.000

6. Marwan berstatus menikah dan memiliki anak 1 orang. Pada September 2016. Ia
mengerjakan pembuatan taman sebuah rumah dengan upah borongan sebesar Rp.
7.200.000. Upah borongan tersebut tidak termasuk material dan tanaman. Pekerjaan
borongan tersebut diselesaikan dalam waktu 20 hari. Hitung PPh !

Perhitungan PPH pasal 21


Upah borongan sehari = Rp 7.200.000/20 Rp 360.000
PTKP sehari = Rp 63.000.000/360 Rp 175.000
Upah kena pajak sehari = Rp360.000 – Rp175.000 Rp 185.000

PPH pasal 21 sehari = 5% x Rp 185.000 Rp 9.250


PPH atas borongan = 20 x Rp 9.250 Rp 185.000

7. Dr. Bilal adalah seorang dokter spesialis jantung di RS A.K. Ghani dengan perjanjian
bahwa atas setiap jasa dokter yang dibayarkan pasien akan dipotong 20% oleh pihak RS
sebagai bagian penghasilan RS dan sisanya sebesar 80% jasa dokter tersebut akan
dibayarkan kepadanya setiap akhir bulan. Selain praktik di RS tersebut ia juga memiliki
klinik pribadi. Dr. Bilal telah memiliki NPWP dan pada tahun 2016 jasa dokter yang
dibayarkan oleh RS adalah sebagai berikut :
Bulan Jasa Dokter yang Dibayar Pasien
(Rupiah)
Januari 30.000.000
Februari 22.000.000
Maret 34.000.000
April 34.000.000
Mei 36.000.000
Juni 38.000.000
Juli 30.000.000
Agustus 35.000.000
September 35.000.000
Oktober 34.000.000
November 43.000.000
Desember 48.000.000
Total 419.000.000

Perhitungan PPH pasal 21 untuk bulan Januari s.d. Desember 2016 (dalam rupiah) adalah:
Dasar Dasar
Jasa Dokter Tariff PPH PPh
Pemotongan pemotongan
Bulan Yang dibayar Pasal 17 (1) Paasl 21
PPH pasal 21 PPH pasal 21
pasien UU PPh Terutang
(50%) Kumulatif

Januari 30.000.000 15.000.000 15.000.000 5% 750.000

Februari 22.000.000 11.000.000 26.000.000 5% 550.000

Maret 34.000.000 17.000.000 43.000.000 5% 850.000

April 34.000.000 7.000.000 50.000.000 5% 350.000


10.000.000 60.000.000 15% 1.500.000

Mei 36.000.000 18.000.000 78.000.000 15% 2.700.000

Juni 38.000.000 19.000.000 97.000.000 15% 2.850.000

Juli 30.000.000 15.000.000 112.000.000 15% 2.250.000

Agustus 35.000.000 17.500.000 129.500.000 15% 2.625.000

September 35.000.000 17.500.000 147.000.000 15% 2.625.000

Oktober 34.000.000 17.000.000 164.000.000 15% 2.550.000

November 43.000.000 21.500.000 185.500.000 15% 3.225.000

Desember 48.000.000 24.000.000 209.500.000 15% 3.600.000


Jumlah 419.000.000 209.500.000 1.266.500.000 26.425.000

You might also like