You are on page 1of 15

Makalah

Koperasi Serba Usaha

Dosen pengampu : Meladi, S.E., M.SI.

Di susun oleh : Kelompok 1

Anggota

1. Handayani Safitri 20150028


2. Komang Heni Puspita Dewi 20150029
3. Ribka Rumondang Br Siregar 20150036
4. Siti Hamida 20150045
5. Wulan Ade Saputri 20150022
6. Yureni 20150046

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP-PGRI) BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur terlimpahkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahamat serta hidayah-Nya kepada penulis sehingga kami
dapat menyelesaikan draft yang berjudul “Koperasi Serba Usaha” Dalam
menyelesaikan makalah yang berjudul “Koperasi Serba Usaha” banyak
mendapat bantuan dari berbagai pihak, baik secara moril maupun materil.
Di dalam penyusunan makalah ini tidak sedikit hambatan dan rintangan
yang dihadapi, namun dengan bantuan, bimbingan, dorongan, dan
petunjuk berbagai pihak terutama kepada Ibu akhirnya semua hambatan
dan rintangan tersebut dapat teratasi. Demikian pembuatan makalah ini,
kami sadari bahwa apa yang ditulis dalam makalah ini masih jauh dari apa
yang diharapkan, oleh sebab itu kami mohon kritik dan saran dalam
rangka perbaikan atau penyempurnaan dimasa yang akan datang.

Bandar lampung, 24 april 2022


Penulis,

Kelompok 1
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Koperasi merupakan bagian dari tata susunan ekonomi, hal ini berarti
bahwa dalam kegiatannya koperasi turut mengambil bagian bagi
tercapainya kehidupan ekonomi yang sejahtera, baik bagi orang-orang
yang menjadi anggota perkumpulan itu sendiri maupun untuk masyarakat
di sekitarnya. Koperasi sebagai perkumpulan untuk kesejahteraan bersama,
melakukan usaha dan kegiatan di bidang pemenuhan kebutuhan bersama
dari para anggotannya.
Koperasi produksi adalah koperasi yang terdiri atas orang-orang yang
mampu menghasilkan barang dengan maksud untuk memperlancar atau
meningkatkan hasil produksi mereka.Koperasi produsen adalah koperasi
yang beranggotakan para produsen (penghasil barang). Proses produksi
diselenggarakan pada rumah tangga/perusahaan anggota, atau dengan kata
lain pada rumah-tangga/perusahaan anggota kegiatan produksi dilakukan.
Peralatan produksi milik anggota (produsen). Pekerja pada rumah-tangga/
perusahaan anggota adalah anggota keluarga sendiri dan/atau pekerja
(buruh) yang digaji/diupah.Koperasi produsen berdasarkan tempat
kegiatan produksi dilakukan, dapat pula dibedakan atas; Tidak terdapat
unit kegiatan produksi pada perusahaan koperasi (sebut jenis pertama).
Terdapat unit kegiatan produksi pada perusahaan koperasi (sebut jenis
kedua).
B. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk lebih memahami tentang Koperasi Produsen di Indonesia.


2. Untuk lebih mengetahui masalah yang dihadapi Koperasi Produsen di
Indonesia.
3. Untuk lebih mengetahui solusi dan pendapat yang dihadapi Koperasi
Produsen.

 C. Manfaat Penulisan

Manfaat dalam penyususnan makalah ini adalah :

1. Mahasiswa dapat mengetahui tentang Koperasi Produsen di Indonesia.


2. Mahasiswa dapat mengetahui permasalahan yang dihadapi Koperasi
Produsen di Indonesia.
3. Mahasiswa dapat mengetahui solusi dan pendapat yang dihadapi Koperasi
Produsen.

 D. Metode Pengumpulan Data

Dalam hal ini penulis menggunakan metode penelitian kepustakaan, yaitu


penelitian yang dilakukan melalui kepustakaan, mengumpulkan data-data
dan keterangan melalui internet, yang ada hubungannya dengan masalah-
masalah yang diteliti.
BAB II

Kajian Teori

1. Koperasi Produsen

Koperasi produksi / Koperasi Produsen adalah koperasi beranggotakan para


pengusaha kecil menengah (UKM) dengan menjalankan kegiatan pengadaan
bahan baku dan penolong untuk anggotanya. Atau dapat disederhanakan
definisinya mengenai koperasi produksi menjadi organisasi koperasi yang
menghasilkan/membuat/menciptakan barang , jasa ataupun produk yang
dibutuhkan  oleh anggota koperasi tersebut pada khususnya dan masyarakat
luas pada umumnya.

Koperasi produksi, yang berusaha untuk menggiatkan para aggotanya dalam


menghasilkan produk tertentu yang biasa diproduksinya serta sekaligus
mengkoordinir pemasarannya, dengan demikian para produsen akan
memperoleh kesamaan harga yang wajar atau layak dan mudah
memasarkannya. Koperasi serba usaha, yang berusaha dalam beberapa macam
kegiatan ekonomi yang sesuai dengan kepentingan-kepentingan para
anggotanya.

2. Manajemen

a) Manajemen Pemasaran

Manajemen pemasaran adalah berbagai kegiatan pokok yang dilakukan oleh


sebuah perusahaan untuk terus mempertahankan kelangsungan hidup
perusahaannya, untuk kemudian berkembang, dan untuk mendapatkan laba
atau keuntungan.

Pemasaran merupakan unsur yang cukup vital dari sebuah keberlangsungan


usaha bisnis. Hampir 90% kesuksesan sebuah usaha bisnis sangat dipengaruhi
oleh upaya marketing atau pemasaran. Oleh karena itu lah dibutuhkan
manajemen pemasaran beserta langkah-langkah kreatif yang diambil sebagai
bagian dari upaya strategi pemasaran. Sebuah manajemen pemasaran yang
baik adalah pemasaran yang mengedepankan konsep pemasaran yang
berkualitas.

Di dalam sebuah konsep pemasaran sebagai bagian dari manajemen


pemasaran, terdapat tiga unsur penting yang harus selalu diperhatikan, yaitu:

1. Orientasi pada konsumen.


2. Penyusunan kegiatan-kegiatan pemasaran secara integral atau menyeluruh.
3. Kepuasan konsumen
b.)  Manajemen Produksi

Manajemen produksi merupakan kegiatan untuk mengatur dan


mengkoordinasikan penggunaan sumber daya seperti sumber daya alam, sumber
daya manusia, sumber daya alat dan sumber daya dana serta bahan secara efektif
dan efisien, untuk menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang atau jasa.

Jenis-jenis proses produksi itu sangatlah banyak. Tetapi yang umum terdapat 2
jenis proses produksi yaitu :

1. Proses produksi terus-menerus (continuous processes) adalah suatu


proses produksi yang mempunyai pola atau urutan yang selalu sama dalam
pelaksanaan proses produksi di dalam perusahaan.
2. Proses produksi terputus-putus (intermitten processes) adalah suatu
proses produksi dimana arus proses yang ada dalam perusahaan tidak
selalu sama.

Manajemen produksi mencakup perancangan atau penyiapan sistem produksi


serta pengoprasiannya. Penambahan dan perancangan sistem produksi meliputi:

1. Seleksi dan desain hasil produksi.


2. Seleksi dan perancangan proses serta peralatan.
3. Pemilihan lokasi perusahaan serta unit produksi.
4. Pancangan tata letak dan arus kerja.
5. Rancangan tugas.
6. Srategi produksi dan operasi serta pemilihan kapasitas.

c.) Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan,


penganggaran,pemeriksaan,pengelolaan, pengendalian, pencarian dan
penyimpanan dana yang dimiliki oleh suatu organisasi atau perusahaan.

Fungsi manajer keuangan meliputi hal-hal sebagai berikut:

1. Melakukan pengawasan atas biaya.


2. Menetapkan kebijaksanaan harga.
3. Meramalkan laba yang akan datang.
4. Mengukur atau menjajaki biaya modal kerja.

Tujuan Manajemen Keuangan adalah untuk memaksimalkan nilai perusahaan.


Dengan demikian apabila suatu saat perusahaan dijual, maka harganya dapat
ditetapkan setinggi mungkin. Seorang manajer juga harus mampu menekan arus
peredaran uang agar terhindar dari tindakan yang tidak diinginkan.

Manajemen keuangan memiliki tujuan antara lain adalah :


1. Memaksimalkan nilai perusahaan.
2. Membina relasi dengan pasar modal dan pasar uang.
3. Sifat Dasar Perusahaan.

`Tujuan perusahaan adalah mencari laba dan mempertahankan kelangsungan


hidupnya. Dalam kegiatannya mencari laba, pemilik memberi wewenang kepada
manajemen untuk melaksanakannya.

Dalam usahanya memperoleh laba manajemen harus berperilaku :

1. Memaksimumkan nilai perusahaan, artinya manajemen harus


mengahasilkan laba lebih besar dari biaya modal yang digunakannya.
2. Tanggung jawab sosial, artinya dalam mencari laba, manajemen tidak
boleh merusak lingkungan alam,sosial, dan budaya.
3. Etika, artinya manajemen dalam mengusahakan laba harus tunduk pada
norma-norma sosial di lingkungan mereka bekerja dan tidak boleh menipu
masyarakat konsumen.

Manajemen keuangan berhubungan dengan 3 aktivitas, yaitu :

1. Aktivitas penggunaan dana, aktivitas untuk menginvestasikan dana pada


berbagai aktiva.
2. Aktivitas perolehan dana, yaitu aktivitas untuk mendapatkan sumber dana,
baik dari sumber dana internal maupun sumber dana eksternal perusahaan.
3. Aktivitas pengelolaan aktiva, yaitu setelah dana diperoleh dan
dialokasikan dalam bentuk aktiva, dana harus dikelola seefisien mungkin.

d.)  Manajemen Sumber Daya Manusia ( SDM )

Manajemen sumber daya manusia, disingkat MSDM, adalah suatu ilmu atau
cara bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya(tenaga kerja)
yang dimiliki oleh individu secara efisien dan efektif serta dapat digunakan
secara maksimal sehingga tercapai tujuan (goal) bersama perusahaan,
karyawan dan masyarakat menjadi maksimal. MSDM didasari pada suatu
konsep bahwa setiap karyawan adalah manusia- bukan mesin – dan bukan
semata menjadi sumber daya bisnis. Kajian MSDM menggabungkan beberapa
bidang ilmu seperti psikologi,sosiologi, dll. Unsur MSDM adalah manusia.

Manajemen sumber daya manusia juga menyangkut desain dan implementasi


sistem perencanaan,penyusunan karyawan, pengembangan karyawan,
pengelolaan karier, evaluasi kinerja, kompensasi karyawan dan hubungan
ketenagakerjaan yang baik. Manajemen sumber daya manusia melibatkan
semua keputusan dan praktik manajemen yang memengaruhi secara langsung
sumber daya manusianya.
BAB III

PEMBAHASAN

A. Pengertian Koperasi Produsen

Koperasi produsen adalah koperasi yang beranggotakan para produsen (penghasil


barang). Proses produksi diselenggarakan pada rumah tangga/perusahaan anggota,
atau dengan kata lain pada rumah-tangga/perusahaan anggota kegiatan produksi
dilakukan. Peralatan produksi milik anggota (produsen). Pekerja pada rumah-
tangga/ perusahaan anggota adalah anggota keluarga sendiri dan/atau pekerja
(buruh) yang digaji/diupah.

Koperasi produsen berdasarkan tempat kegiatan produksi dilakukan dibedakan


atas: Tidak terdapat unit kegiatan produksi pada perusahaan koperasi (sebut jenis
pertama). Terdapat unit kegiatan produksi pada perusahaan koperasi (sebut jenis
kedua).

Koperasi produsen jenis pertama, kegiatan perusahaan koperasi lebih ditekankan


pada kegiatan pelayanan kepada anggota diantaranya:

1. Pengadaan bahan baku utama dan penolong, bahan bakar utama dan
pelumas.
2. Memasarkan atau menerima pesanan produk anggota dari luar koperasi,
mencari/pengadaan atau sumber informasi pasar, penjadwalan kegiatan
produksi anggota berdasarkan pesanan/ permintaan pasar agar tepat wakt
3. Pelayanan perbengkelan dan suku-cadang. Keempat, pelayanan
pendidikan untuk meningkatkan pengetahuan anggota, antara lain
mengenai koperasi produsen, meningkatkan kemampuan sumberdaya
anggota, pemahaman anggota terhadap waktu baku kerja, proses produksi,
efisiensi, produktifitas, tat tetap peralatan dan mesi, mutu produk yang
dihasilkan,dan lain-lain.

Koperasi produsen jenis kedua, terdapat unit kegiatan/proses produksi pada


koperasi disamping unit produksi anggota. Unit kegiatan produksi ini dapat
berupa proses produksi di awal, di tengah dan/atau di akhir. Di awal, bisa
berbentuk pengolahan bahan baku utama. Di tengah, pengerjaan barang setengah
jadi dan Di akhir, bisa berupa merakit, pengendalian mutu (grading/sortasi),
pengolahan akhir, pengkemasan dll. Pada koperasi produsen jenis kedua ini,
pelayanan pendidikan untuk meningkatkan pengetahuan/pemahaman anggota
mengenai perkoperasian, meningkatkan kemampuan sumberdaya anggota,
pemahaman anggota terhadap mutu produk yang dihasilkan, waktu baku kerja,
proses produksi dan lain-lain, tetap dilakukan seperti jenis pertama.
B. Sendi Dasar Koperasi

Koperasi produsen sebagaimana koperasi-koperasi lain yaitu memiliki juga sendi


dasar. Sendi-sendi dasar kopersi produsen inilah yang akan menjelaskan dan
memperlihatkan apa itu koperasi produsen, kesamaan dan perbedaannya dengan
koperasi lainnya. Sendi dasar koperasi produsen, ada 4 sendi yang harus
diterapkan:

1. Keanggotaan terpilih.
2. Spesialisasi dalam pekerjaan/tugas, bahan baku atau produk yang
dihasilkan.
3. Perusahaan koperasi tidak bermotif maksimalisasi laba/keuntungan
4. Menghindari resiko yang luas biasa. Paparan mengenai Sendi Dasar
Koperasi dapat dibaca pada judul tersendiri.

 C. Permasalahan atau Kendala Dalam Koperasi Produsen

Koperasi sebagai salah satu unit ekonomi yang didasarkan atas asa kekeluargaan
dewasa ini telah mengalami perkembangan yang sangat pesat, di Indonesia
maupun dunia. Eksistensi koperasi sejak zaman dahulu telah banyak berperan
dalam pembangunan Indonesia. Di Indonesia koperasi menjadi salah satu unit
ekonomi yang mempunyai peran besar dalam memakmurkan Negara ini sejak
zaman penjajahan hingga sekarang. Walaupun di Indonesia perkembangan
koperasi maju, namun tidak sepesat perkembangan koperasi di Negara-negara
maju. Ini disebabkan oleh beberapa hal yaitu:

1. Koperasi jarang peminatnya

Sejauh ini koperasi jarang peminatnya dikarenakan ada asumsi yang berkembang
dalam masyarakat adalah kegagalan koperasi pada waktu yang lalu tanpa ada
pertanggungjawaban kepada masyarakat yang menimbulkan ketidakpercayaan
masyarakat tentang pengelolaan koperasi. Dari sinilah perlu adanya sosialisasi
kepada masyarakat tentang koperasi. Dengan adanya sosialisasi diharapkan
pengetahuan masyarakat tentang koperasi akan bertambah. Masyarakat dapat
mengetahui bahwa sebenarnya koperasi merupakan ekonomi rakyat yang dapat
mendongkrak kemakmuran yang merata. Sehingga mereka berminat untuk
bergabung.

2. SDM (Sumber Daya Manusia)

Sumber daya manusia yang dimaksud adalah pengurus koperasi. Seperti yang
sering kita jumpai pengurus koperasi biasanya mereka yang merupakan tokoh
masyarakat sehingga dapat dikatakan rangkap jabatan, kondisi seperti inilah yang
menyebabkan ketidakfokusan terhadap pengelolaan koperasi itu sendiri. Selain
rangkap jabatan biasanya pengurus koperasi sudah lanjut usia sehingga
kapasitasnya terbatas, tidak memahami perkembangan. Perlu dilakukan
pengarahan tentang koperasi kepada generasi muda melalui pendidikan agar
mereka dapat berpartisipasi dalam koperasi. Partisipasi merupakan faktor yang
penting dalam mendukung perkembangan koperasi. Partisipasi akan
meningkatkan rasa tanggungjawab sehingga dapat bekerja secara efisien dan
efektif.

3. Pesaing

Pesaing merupakan hal yang tidak dapat kita elakkan lagi tetapi kita harus tau
bagaimana menyikapinya. Bila kita tidak peka terhadap lingkungan (pesaing)
maka mau tidak mau kita akan tersingkir. Bila kita tahu bagaimana menyikapinya
maka koperasi akan surface dan dapat berkembang. Dalam menanggapi pesaing
kita harus mempunyai trik – trik khusus, trik – trik/ langkah khusus tersebut dapat
kita lakukan dengan cara melalui harga barang/jasa, sistem kredit dan pelayanan
yang maksimum.  Mungkin koperasi sulit untuk bermain dalam harga, tapi hal ini
dapat kita lakukan dengan cara sistem kredit, yang pembayarannya dapat
dilakukan dalam waktu mingguan ataupun bulanan tergantung perjanjian. Dengan
adanya hal seperti ini diharapkan dapat menarik perhatian masyarakat untuk
menjadi anggota.

4. Keterbatasan Modal

Masalah modal pihak yang paling bersangkutan adalah pemerintah. Di sini


pemerintah yang memiliki modal cukup besar. Dengan pemberian modal koperasi
dapat memperluas usahanya sehingga dapat bertahan dan bisa berkembang. Selain
pemerintah masyarakat merupakan pihak yang tak kalah pentingnya, dimana
mereka yang memiliki dana lebih dapat menyimpan uang mereka dikoperasi yang
nantinya dapat digunakan untuk modal koperasi.

5. Kurangnya tenaga profesional

Diakui memang, perkembangan Koperasi Pegawai Republik Indonesia masih


menghadapi berbagai permasalahan baik internal maupun eksternal. Salah satu
permasalahan internal yaitu masih kurangnya tenaga profesional yang menangani
Koperasi Pegawai Republik Indonesia Tersebut. Masih banyak tantangan dan
permasalahan yang kita hadapi dalam memajukan Koperasi Pegawai, Baik
masalah internal maupun permasalahan eksternal. Dari kurangnya tenaga yang
profesional menangani ini maupun permasalahan lain yang harus di benahi
bersama. Belum lagi ada persaingan yang timbul dari berkembangnya usaha
sejenis koperasi. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, perlu membentuk
wadah-wadah yang ada dibawah kepengurusan Korpri dengan memberikan
pemahaman, pelatihan dan penyuluhan kepada yang ada dibawah naungan
koperasi tersebut.

6. Adanya pemikiran limiting believe


Secara umum, limiting belive juga telah membelenggu perkembangan seluruh
koperasi di tanah air. Bayak orang tidak percaya bahwa koperasi bisa berkembang
sebagai perusahaan yang mampu menjamin kesejahteraan manajer atau
karyawannya. Untuk itu, pemahaman tentang koperasi sangat diperlukan dengn
cara memberikan study oleh pemerintah.

D. Solusi Permasalahan Koperasi Produsen

Karena koperasi kekurangan peminat yang timbul karena lembaga – lembaga


keuangan, menurut saya dapat diatasi dengan member inovasi – inovasi yang
dapat menarik minat orang banyak untuk bergabung menjadi anggota, contohnya
dengan mengadakan kegiatan yang sifatnya memberi peluang usaha bagi anggota
dan menambah skill bagi anggota yang bermanfaat untuk menghasilkan
pendapatan bagi mereka misal membuka traning pembelajaran ,kursus menjahit,
bercocok tanam tanaman budidaya, cara budidaya tambak ikan , keterampilan
mesin otomotif & kerajinan tangan berupa  souvernir yang laku dijual dan
menghasilkan pendapatan.

Koperasi sulit berkembang solusi tepat untuk masalah itu dapat berupa
memperbaiki system kerja para pengurus dan anggota serta melakukan gerakan
promosi koperasi di lingkungan sekitar untuk mendukung langkah – langkah yang
direncanakan ,setelah itu kita mencari peluang peluang untuk mengembangkan
koperasi dengan cara membuat proposal rencana usaha untuk permintaan bantuan
kepada pemerintah setempat agar rencana – rencana itu didukung baik secara fisik
maupun secara materi.

Solusi untuk masalah permodalan sangat berhubungan dengan point masalah


kedua, mungkin dapat diatasi dengan melakukan joint veture atau merge dengan
perusahaan yang sama bidang usahanya ,ataupun dengan sumber daya manusia
yang dimaksud adalah pengurus koperasi biasanya mereka – mereka yang
merupakan tokoh masyarakat sehingga dapat dikatakan rangkap jabatan, tetapi
dapat berdampak juga bagi kelangsungan koperasi karena kondisi seperti inilah
yang menyebabkan ketidak fokusan terhadap pengelolaan koperasi itu sendiri,
dengan contoh walaupun diadakan rapat anggota untuk menyelesaikan masalah
tetapi karena seseorang mempunyai kuasa pasti menimbulkan rasa sungkan bagi
yang lain untuk mengutarakan idenya padahal idenya mungkin lebih bagus
daripada seseorang yang punya memberi modal tersebut.

Selain rangkap jabatan biasanya pengurus koperasi sudah lanjut usia sehingga
kapasitasnya terbatas. Perlu dilakukan pengarahan tentang koperasi kepada
generasi muda melalui pendidikan agar mereka dadat berpartisipasi dalam
koperasi. Partisipasi merupakan faktor yang penting dalam mendukung
perkembangan koperasi. Partisipasi akan meningkatkan rasa tanggung jawab
sehingga dapat bekerja secara efisien dan efektif.

E. Faktor – faktor Dalam Perkembangan Koperasi Produsen


Adapun faktor-faktornya antara lain:

1. Modal

Modal digunakan untuk membangun aset, pembelian bahan baku, rekrutmen


tenaga kerja, dan lain sebagainya untuk menjalankan kegiatan produksi. Modal
bisa berasal dari dalam anggota koperasi maupun dari luar anggota koperasi.

2. Tenaga Kerja.

Tenaga kerja dengan jumlah dan standar kualitas yang sesuai dengan kebutuhan
suatu produksi tentu akan membuat koperasi tersebut menjadi lancar dan mampu
berkembang di masa depan.

3. Marketing / Pemasaran Hasil Output Produksi

Pemasaran produk hasil keluaran produksi haruslah dikelola oleh orang-orang


yang tepat agar hasil produksi dapat terjual untuk mendapatkan keuntungan /
profit yang diharapkan sebagai pemasukan untuk pembiayaan kegiatan produksi
berikutnya, memperluas pangsa pasar, memberikan dividen kepada pemegang
saham, membayar pegawai, karyawan, buruh, dan lain-lain.

4. Teknologi

Dengan berkembangnya teknologi dari waktu ke waktu akan dapat membantu


koperasi untuk dapat memproduksi dengan lebih efektif dan efisien serta mampu
menciptakan dan memproduksi barang-barang yang lebih modern dan
berteknologi tinggi.

5. Pemerintah

Pemerintah adalah bagian yang cukup penting dalam perkembangan suatu


koperasi produksi karena segala peraturan dan kebijakan perkoperasian ditetapkan
dan dilaksanakan oleh pemerintah beserta aparat-aparatnya. Pemerintahan yang
stabil mampu membantu perkembangan koperasi baik dalam segi keamanan,
kemudahan-kemudahan, subsidi, pemberian modal ringan, dan sebagainya.

6. Dukungan Masyarakat

Semangat masyarakat untuk mau membangun daerah atau negaranya akan


membantu koperasi produksi di sekitarnya. Masyarakat yang cepat beradaptasi
dengan pembangunan koperasi baik di desa dan di kota akan sangat mendukung
sukses suatu koperasi.
7. Kondisi Perekonomian

Pendapatan masyarakat yang baik dan tinggi akan meningkatkan daya beli
masyarakat untuk membeli produk koperasi produksi, sehingga efeknya akan
sangat baik untuk perkembangan perkoperasian.
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Koperasi produksi adalah koperasi yang terdiri atas orang-orang yang mampu
menghasilkan barang dengan maksud untuk memperlancar atau meningkatkan
hasil produksi mereka. Koperasi produsen adalah koperasi yang beranggotakan
para produsen (penghasil barang). Proses produksi diselenggarakan pada rumah
tangga/perusahaan anggota, atau dengan kata lain pada rumah-tangga/perusahaan
anggota kegiatan produksi dilakukan. Peralatan produksi milik anggota
(produsen). Pekerja pada rumah-tangga/ perusahaan anggota adalah anggota
keluarga sendiri dan/atau pekerja (buruh) yang digaji/diupah. Koperasi produsen
berdasarkan tempat kegiatan produksi dilakukan dibedakan atas: Tidak terdapat
unit kegiatan produksi pada perusahaan koperasi (sebut jenis pertama). Terdapat
unit kegiatan produksi pada perusahaan koperasi (sebut jenis kedua).

Ada 2 jenis proses produksi yaitu : Proses produksi terus-menerus (continuous


processes) dan Proses produksi terputus-putus (intermitten processes)

Permasalahan atau kendala dalam koperasi produsen:

1. Koperasi jarang peminatnya.


2. SDM (Sumber Daya Manusia).
3. Keterbatasan Modal.
4. Kurangnya tenaga profesional.
5. Adanya pemikiran limiting believe

B. Saran

Dalam pembuatan makalah ini, pemakalah menyadari bahwa pemakalah tidak


luput dari kesalahan dan kekurangan, karena tidak sempurna nya ilmu yang
pemakalah miliki. Untuk itu pemakalah mohon kritikan dan saran dari pembaca.
Atas kritikan dan saran pemakalah ucapkan banyak terimakasih.
*NOTE

Koperasi produsen adalah unit usaha bersama yang beranggotakan para pelaku


usaha kecil dan menengah (UKM).
Usaha yang dilakukan yakni pengadaan bahan baku dan menghasilkan barang
atau jasa bagi masyarakat. Contohnya koperasi perajin batik, koperasi peternak
sapi perah, koperasi produsen tahu tempe, dan lainnya.

You might also like