You are on page 1of 2

Muhammad Nejatullah Siddiqi merupakan salah satu tokoh ekonomi Islam dari Mazhab Mainstream

yang berkonstribusi besar dalam perkembangan ekonomi Islam, terutama pada periode
kontemporer ini. Ia lahir di Gorakhpur, India 1931. Siddiqi menempuh pendidikannya di Aligarh
Muslim University. Ia tercatat sebagai murid dari San vi Darsgah Jamaat-e-Islami Hind, Rampur. Ia
juga mengenyam pendidikan di Madrasatul Islah, Saraimir, Azamgarh.

Karier Siddiqi dimulai saat ia menjabat sebagai Associate Professor Ekonomi dan Profesor Studi Islam
di Aligarh University dan sebagai Profesor Ekonomi di Universitas King Abdul Aziz Jeddah dan
menjadi salah satu pelopor yang mendiri kan International Centre For Research In Islamic Ekonomic.
Kemudian Ia juga mendapat jabatan sebagai fellow di Center for Near Eastern Studies di University
of California, Los An geles. Setelah itu, ia menjadi pengawas sarjana di Islamic Re search & Training
Institute, Islamic Development Bank, Jeddah. Buku di google

Muhammad Nejatullah Siddiqi berpendapat bahwa ilmu ekonomi Islam merupakan jawaban dari
para cendekiawan muslim dalam menghadapi tantangan-tantangan ekonomi di zamannya, berdasar
pada akal dan pengalaman dengan tetap dipandu Al-Qur’an dan Sunnah. 5558

Pandangan Siddiqi mengenai kepemilikan menilai kepentingan pendapatan yang terlalu besar
sebagai masalah utama suatu perekonomian. Negara harus menyediakan kebutuhan dasar bagi
semua orang, serta kaum kaya diharuskan membayarkan zakat dan pajak lainnya untuk membantu
mengentaskan kaum fakir dan miskin dari keadaan mereka. Tetapi jika kewajiban tersebut telah
ditunaikan, Siddiqi berpendapat menyerahkan urusan kepada si individu yakni Islamic man untuk
memberikan sedekah jika mau, Siddiqi juga menyebutkan beberapa cara untuk mentransfer aset,
misalnya saham, kepada kaum miskin, sebagai usaha untuk mengurangi ketimpangan pendapatan.
Dasar pandangan Siddiqi bahwa kaum kaya diizinkan untuk memiliki pendapatan dan kekayaan
mereka asal mereka tunaikan kewajiban mereka, sekalipun kaum fakir dan miskin.academia

Menurut Siddiqi (1978) dalam Haneef (2010), ciri-ciri sistem ekonomi Islam adalah:

hak yang relatif dan terbatas bagi individu, masyarakat, dan negara;

peranan negara yang positif dan aktif;

implementasi zakat dan penghapusan riba;

jaminan kebutuhan dasar bagi semua.

Kerangka institusional suatu masyarakat Islam yang diajukan oleb M. Nejatullah Siddiqi (1988)
adalah sebagai berikut.

Meskipun kepemilikan mutlak adalah milik Allah SWT., dalam Islam diperkenankan kepemilikan
pribadi. Setiap individu diperkenankan untuk memiliki sesuatu, tetapi kepemilikan ini dibatasi oleh
kewajiban dengan sesama dan batasan-batasan moral yang diatur oleh prinsip prinsip syariat.

Kebebasan untuk berusaha dan berkreasi sangat dihargai, tetapi tetap memerlukan batasan-batasan
agar tidak merugikan pihak lain, dalam hal ini kompetisi yang berlangsung harus persaingan sehat.

Usaha gabungan (joint enterprise) harus menjadi landasan utama dalam bekerja sama, yaitu sistem
bagi hasil dan sama-sama menanggung risiko yang mungkin timbul diterapkan.

Konsultasi dan musyawarah harus menjadi landasan utama dalam pengambilan keputusan publik.
Setiap keputusan yang dihasilkan harus berdasarkan konsensus publik agar tidak terjadi keputusan
yang hanya memberikan keuntungan kepada sekelompok golongan dengan mengorbankan
masyarakat yang lebih banyak.
Negara bertanggung jawab dan mempunyai kekuasaan untuk mengatur individu dalam setiap
keputusan dalam rangka mencapai tujuan Islam.

S1 : Choiriyah, "Pemikiran Ekonomi Muhammad Baqir Ash-Sadr," Islamic Bangking, Volume 2,


Nomor 1, (Februari 2016),

S2 : Yefri Joni, Ekonomi Islam Menurut Pandangan Muhammad Baqir al-Shadr (Ponorogo: Wade
Group, 2019),

S1m : Qori Imtinan, "Pemikiran Ekonomi Islam Oleh Muhammad Abdul Mannan: Teori Produksi
(Mazhab Mainstream)," Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(03), (2021),

S2m : Herza Ayu Menita, "Pemikiran Abdul Mannan Tentang Ekonomi Islam," Al-Intaj, Vol. 3, No. 1,
(Maret 2017),

Buku : M. Nur Rianto Al Arif, Pengantar Ekonomi Syariah Teori dan Praktik (Bandung: CV Pustaka
Setia, 2020),

558 : Nurrohman dan Nurhaeti, "Pemikiran Ekonomi Mikro Islam Dalam Lintasan Sejarah," Jurnal
Ilmu Akuntansi dan Bisnis Syariah, Volume I, Nomor 02, (Juli 2019),

Academia : Muhammad Wahyu Afdika, "Pemikiran Muhammad Nejatullah Ash Sidiqi," dalam
https://www.academia.edu/44671687/Pemikiran_Muhammad_Nejatullah_Ash_Sidiqi , (diakses
pada tanggal 7 Maret 2022, pukul 21.09).

Doc google : Havis Aravik, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam Kontemporer (Depok: Kencana, 2017),

You might also like