You are on page 1of 10

EnviroScienteae Vol. 12 No.

1, April 2016 p-ISSN 1978-8096


Halaman 50-59 e-ISSN 2302-3708

KAJIAN PENANGGULANGAN AIR ASAM TAMBANG PADA SALAH SATU


PERUSAHAAN PEMEGANG IJIN USAHA PERTAMBANGAN DI DESA LEMO,
KABUPATEN BARITO UTARA, KALIMANTAN TENGAH

Study Of Acid Mine Countermeasures In One Of Coal Mining Permit At Lemo Village,
North Barito Regency, Central Borneo Province

Susan Nadya Irawan1), Idiannor Mahyudin2), Fakhrur Razie3), Susilawati4)


1)
Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan
Program Pascasarjana Universitas Lambung Mangkurat
2)
Fakultas Perikanan Universitas Lambung Mangkurat
3)
Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat
4)
Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat

Abstract

This study aims to know the factors that cause the formation of Acid Mine Water, to analyze
the methods of prevention of acid mine drainage has been running effectively, to analyze how
to prevent the formation of acid mine water at the research area. This research was conducted
atLemovillage,North Barito Regency. These results indicate the analysis of water quality in
the company with an indication acidic low pH values and high metal values. It is supported by
soil pH test results showed low pH, especially on the layer in direct contact or close to coal.
Sources of acid mine drainage at the company are from the oxidation of water and oxygen on
the wall of rock at pit, water from the dumping area, water flowing from the temporary
stockpile into the settling pond 2. From these, we can conclude the results. Recommendations
prevention of acid mine drainage can be done by moving the location of the temporary
stockpile in accordance with, more effective functioning of sump, controlling the movement
of acidic water that has formed, accommodate and neutralize the acidic water that has formed,
forming a layer of dry cover, separating the flow of water is not acidic and acidic.

Keywords: acid soil, acid sulfide, settling pond

PENDAHULUAN biota perairan. Perairan umum dalam


kondisi asam akan bersifat korosif,
Pengendalian terhadap air asam banyaknya logam-logam berat yang berasal
tambang merupakan hal yang perlu batuan sekitar sehingga makhluk hidup
dilakukan selama kegiatan penambangan yang ada bisa tidak berkembang karena
berlangsung dan setelah kegiatan defisiensi oksigen diperairan umum. Oleh
penambangan berakhir, karena Air Asam karena itu perairan umum harus
Tambang (AAT) dapat mengakibatkan diselamatkan dari dampak pencemaran
menurunnya kualitas air, air permukaan dan khususnya akibat dampak operasi
air tanah, selain itu jika dialirkan ke sungai penambangan yang dapat memunculkan air
akan berdampak terhadap masyarakat yang asam tambang (Suryandaru, 2006).
tinggal disepanjang aliran sungai serta akan Berdasarkan uraian di atas maka
mengganggu biota yang hidup di darat juga dilakukan kajian terhadap efektifitas
biota di perairan. Air Asam Tambang penanggulangan air asam tambang pada
(AAT) dapat menurunkan pH air dari salah satu perusahaan pemegang ijin usaha
perairan umum sehingga akan mematikan pertambangan batubara di Desa Lemo,

50
Kajian Penanggulangan Air Asam Tambang (Susan Nadya Irawan, et al.)

Kabupaten Barito Utara, Kalimantan batubara di Desa Lemo, Kabupaten Barito


Tengah, sebagai upaya untuk menganalisis Utara, Kalimantan Tengah. Pelaksanaan
permasalahan-permasalahan dalam penelitian dan pengamatan sampel tanah
penanggulangan air asam tambang yang dilakukan di area PIT1 yaitu di batuan
telah dilakukan perusahaan dan mencari penutup, batubara, dan tailing, sampel juga
solusi perbaikannya ke depan, hal ini diambil di in pit dump dan disposal.
didasarkan pada hasil inspeksi petugas Sedangkan untuk sampel air diambil dari
Dinas Pertambangan Kabupaten Barito aktifitas tambang sebelum dilakukan
Utara yang mendapatkan hasil temuan treatment, settling pond atau titik penaatan,
berupa indikasi Air Asam Tambang yaitu dan titik pantau. Penelitian dilaksanakan
penampakan yellow boy di lokasi tambang mulai bulan Februari 2015 sampai Juli 2015
yang merupakan hasil dari reaksi oksidasi
mineral pyrit yang dikenal sebagai reaksi
umum yang menghasilkan Air Asam HASIL DAN PEMBAHASAN
Tambang (Gautama, 2014).
Oleh karena itu perlu melakukan Analisis Air
penelitian sumber pembentukan Air Asam
Tambang tersebut, sehingga dapat diketahui Kualitas air pada lokasi penelitian
upaya pengelolaan Air Asam tambang oleh pada Tabel 4.10 dapat dilihat bahwa hanya
pelaku usaha tambang apakah sudah efisien pada settling pond 1 pH hampir normal, hal
dan yang paling penting mengupayakan ini karena pengaruh treatmentyang
pencegahan pembentukannya. dilakukan namun kandungan parameter
yang lainnya menunjukan perairan yang
sudah tercemar, begitu juga dengan lokasi
METODE PENELITIAN pengambilan sampel di lokasi yang lain
menunjukan indikasi pembentukan air asam
Penelitian dilaksanakan pada salah tambang.
satu pemegang Ijin Usaha Pertambangan

Tabel 1. Kualitas air pada lokasi penelitian


Rata-rata hasil analisis
No. Parameter Satuan
Disposal Sump SP 1 InPITDump SP 2 Titik
1 pH - 3.33 3.32 6.53 2.56 2.94 pantau
3.88
2 TSS mg/l 107.67 52.33 25.6 128 83.3 27.4
3 Fe mg/l 4.16 3.8 3.48 4.65 4.96 2.97
4 Mn mg/l 10.13 7.11 4.39 10.51 8.90 5.44
5 COD mg/l 52 42.4 45 53.3 52.3 45.67
6 BOD5 mg/l 41.6 33 30.6 43.67 45 34.86
7 SO4 mg/l 648 566 469 779 570 565

Tabel 1 merupakan hasil rata-rata tiga titik pantauyang dimasuki aliran dari
kali pengulangan pengambilan sampel air. settling pond 1 dan 2. Pada settling pond 1
Secara garis besar hasil dari analisis nilai pH normal walaupun dipengaruhi oleh
kualitas air dapat dijelaskan sebagai berikut, air asam dari disposal dan sump, hal ini
settling pond 1 merupakan tempat disebabkan adanya treatment menggunakan
pengolahan air yang aliran air nya berasal tawas. Pada settling pond 2 hasil analisis
dari saluran air disposal dan sump, kualitas air sangat turun karena memang
sedangkan settling pond 2 adalah tempat tidak ada treatment ditambah lagi
pengolahan air yang aliran air nya berasal masuknya air dari temporary stockpile.
dari Inpit Dump, dan yang terakhir adalah

51
EnviroScienteae Vol. 12 No. 1, April 2016 : 50-59

Perubahan pH Air Perubahan TSS Air

Derajat keasaman diduga sangat TSS merupakan tempat


berpengaruh terhadap daya racun bahan berlangsungnya reaksi-reaksi kimia yang
pencemaran dan kelarutan beberapa gas, heterogen, dan berfungsi sebagai bahan
serta menentukan bentuk zat didalam air. pembentuk endapan yang paling awal dan
Nilai pH air digunakan untuk dapat menghalangi kemampuan produksi
mengekpresikan kondisi keasaman zat organik di suatu perairan. TSS
(kosentrasi ion hidrogen) air limbah. Skala umumnya dihilangkan dengan flokulasi dan
pH berkisarantara 1-14. Kisaran nilai pH 1- penyaringan. TSS memberikan
7 termasuk kondisi asam, pH 7-14 termasuk kontribusiuntuk kekeruhan dengan
kondisi basa, dan pH 7 adalah kondisi membatasi penetrasi cahaya untuk
netral (Azwir, 2006). Dan berdasarkan baku fotosintesis dan visibilitas di perairan. Oleh
mutu air limbah bagi usaha danatau karena itu nilai kekeruhan tidak dapat
kegiatan pertambangan batubara nilai ph dikonversi ke nilai TSS. TSS berhubungan
adalah 6-9. Diagram ukuran pH pada 6 erat dengan erosi tanah dan erosi dari
(enam) lokasi pengambilan sampel pada saluran sungai. Berdasarkan baku mutu air
daerah penelitian dapat dilihat pada Gambar limbah bagi usaha danatau kegiatan
1. pertambangan batubara nilai pH adalah 400
Gambar 1 menunjukkan bahwa dari 6 mg/L.
(enam) sampel yang dianalisis, 5 (lima) Gambar 2 menunjukkan bahwa nilai
diantaranya memiliki nilai pH berada di TSS berada di bawah baku mutu air
bawah baku mutu bahkan di bawah garis limbah. Walaupun nilai TSS berada
Air Asam Tambang. Sample pada SP1 dibawah baku mutunya yaitu 400 (menurut
(Settling Pond 1) berada di zona baku mutu Kepmen LH No. 113 tahun 2003 ), namun
dikarenakan pengaruh treatment yang di beberapa titik lokasi pengambilan sampel
dilakukan yaitu pemberian tawas, namun nilai TSS terbilang tinggi dan harus
dilihat dari batas bawahnya, maka nilai pH dilakukan penanggulangan agar layak untuk
di settling pond 2 ini dikarenakan suatu dialirkan ke sungai. Berdasarkan standart
sebab berpotensi akan turun atau bersifat deviasi maka TSS, Sump, dan SP 1 saling
masam kembali . Berdasarkan standart berkaitan, dan nilai yang berkaitan lainnya
deviasi nya, maka nilai pH disposal, sump, yaitu antara Inpit Dump, SP 2, dan Titik
inpit dump, SP 2, dan titik pantau saling Pantau.
berkaitan.

10,00 pH
8,00 6,53 Baku Mutu
6,00
3,33 3,32 3,88 AAT
4,00 2,56 2,94
2,00
0,00
Disposal Sump SP 1 Inpit Dump SP 2 Titik pantau
Gambar 1. Nilai pH di lokasi pengambilan sampel.

52
Kajian Penanggulangan Air Asam Tambang (Susan Nadya Irawan, et al.)

TSS
180,00
128,00
130,00 107,67
83,30
80,00 52,33
25,60 27,40
30,00
-20,00 Disposal Sump SP 1 Inpit Dump SP 2 Titik pantau
Gambar 2. Nilai TSS di lokasi pengambilan sampel.

Perubahan Kandungan Fe dan Mn Air ash, kapur tohor, dan tawas terhadap
kandungan pH, Fe dan Mn menunjukan
Hasil analisa kandungan Fe pada bahwa Hasil analisis logam Fe dan Mn
umumnya menunjukan konsentrasi logam yang terkandung pada campuran kapur
yang tinggi walaupun nilainya tidak tohor ataupun tawas pada air asam
melampaui syarat mutu, penanggulangan menunjukan bahwa walaupun dapat
yang tidak maksimal mengakibatkan nilai menaikan pH, akan tetapi pencampuran
logam dititik pantau pun masih tinggi, kapur tohor ataupun tawas pada air asam
padahal air dititik pantau dialirkan ke tambang ini tidak terlalu berpengaruh
sungai yang akan digunakan warga untuk signifikan terhadap penurunan kandungan
kebutuhan hidup sehari-hari. sedangkan logam Fe. Nilai mn semuanya melebihi
hasil analisis kandungan Mn di semua nilai baku mutu, ini menunjukan nilai
lokasi pengambilan sampel sudah mangan yang tinggi pada lokasi penelitian,
melampaui syarat mutu. namun dilihat dari nilai batas bawah pada
Besi terlarut dalam air dapat SP 1 dan titik pantau nilai nya berpotensi
berbentuk kation ferro (Fe2+) atau kation turun atau membaik, hal ini karena adanya
ferri (Fe3+). Hal ini tergantung kondisi pH treatment pada SP 1 sehingga mn
dan oksigen terlarut dalam air. Besi terlarut mengendap, apabila treatment dilakukan
dapat berbentuk senyawa tersuspensi, secara maksimal maka hasilnya berpotensi
sebagai butir koloidal seperti Fe(OH)3, pada nila mn berada di bawah baku mutu
FeO, Fe2O3 dan lain-Iain. Konsentrasi besi dan aliran air dari SP 1 yang sudah baik
terlarut yang masih diperbolehkan dalam air juga akan berpengaruh baik pada titik
bersih adalah sampai dengan 0,1 mg/l. pantau. Sedangkan nilai fe disemua titik
Senyawa besi yang tergolong tinggi pada lokasi penelitian berada di bawah baku
lokasi penelitian karena dipengaruhi nilai mutu, namun nilai fe terbilang tinggi dan
pH air rendah (bersifat asam) sehingga harus di treatment secara khusus agar dapat
dapat melarutkan logam besi. dialirkan ke sungai.
Senyawa besi dalam jumlah kecil di
dalam tubuh manusia berfungsi sebagai Perubahan COD dan BOD
pembentuk sel-sel darah merah, dimana
tubuh memerlukan 7-35 mg/hari yang Jika COD mengambarkan kebutuhan
sebagian diperoleh dari air. Tetapi zat Fe oksigen untuk aktifitas kimia dalam suatu
yang melebihi dosis yang diperlukan oleh perairan, sebagiannya adalah kebutuhan
tubuh dapat menimbulkan masalah oksigen untuk proses biologis
kesehatan.Dalam dosis besar zat Fe dapat dilambangkan dengan BOD. Biologi
merusak dinding usus, terjadinya iritasi Oksigen Demand (BOD) atau Kebutuhan
pada mata dan kulit. Oksigen Biologis (KOB) adalah
Menurut Ayu Herlina (2014) yang suatuanalisa empiris yang mencoba
meneliti tentang pengaruh penambahan fly mendekati secara global proses-proses

53
EnviroScienteae Vol. 12 No. 1, April 2016 : 50-59

mikrobiologis yang benar-benar terjadi bersih. Berdasarkan standart deviasi,


dalam air. Angka BOD adalah jumlah apabila ditarik garis yang menghubungkan
oksigen yang dibutuhkan oleh bakteri untuk batas atas dan batas bawah maka disposal,
menguraikan (mengoksidasikan) hampir inpit dump, dan settling pond 2 masih
semua zat organik yang terlarut dan berkaitan, dan nilali yang berkaitan lainnya
sebagian unsur bahan organik yang yaitu sump, settling pond 1 dan titik
tersuspensi dalam air.Sama dengan nilai pantau.Sedangkan untuk parameter BOD
COD, nilai BOD yang relatif tinggi ini disposal, sump,settling pond 1 dan titik
menunjukan tinggi nya kebutuhan oksigen pantau saling berkaitan. Berdasarkan batas
suatu perairan yang mengindikasikan atas di Inpit Dump dan SP 2 berpotensi nilai
perairan sudah mulai tercemar. nya naik dan menyentuh batas baku mutu,
Gambar 4 menunjukkan bahwa nilai potensi ini mungkin terjadi apabila ada
COD dan BOD masih berada di bawah hujan karena air hujan akan bereaksi
garis baku mutu, menurut Kepmen LH No. dengan tanah potensi asam pada inpit dump
113 tahun 2003 baku mutu air untuk dan masuk ke SP 2 tanpa ada treatment. Hal
parameter COD: 100 dan BOD: 50, namun ini harus dihindari karena air dari SP 2
masih belum layak untuk kategori air akanlangsung mengalir ke sungai.

14,00
12,00 10,51 Fe
10,13
Mn
10,00 8,90
8,00 7,11
Baku Mutu Fe
6,00 4,96 5,44
4,16 4,39 4,65
3,80 3,48 Baku Mutu Mn
4,00 2,97
2,00
0,00
Disposal Sump SP 1 Inpit Dump SP 2 Titik pantau
Gambar 3. Nilai Fe dan Mn di lokasi pengambilan sampel.

70,00
60,00 52,00 53,30 52,30
Baku Mutu BOD5
50,00 41,60 42,40
45,00 43,67 45,00 45,67
40,00 33,00 34,86
30,60 COD
30,00
BOD5
20,00
10,00
0,00
Disposal Sump SP 1 Inpit Dump SP 2 Titik pantau
Gambar 4. Diagram nilai COD Dan BOD di lokasi pengambilan sampel.

Perubahan Kandungan Sulfat Air berasal dari kandungan sulfat yang tinggi
pula pada tanah atau batuan didaerah
Hasil analisa kandungan sulfat pada penelitian. Berdasarkan standart deviasi
Gambar 5. menunjukan nilai yang tinggi maka disposal, sump, settling pond 1,
bahkan melebihi baku mutu, hal ini settling pond 2, dan titik pantau saling
mengindikasikan sumber air asam tambang berkaitan. Berdasarkan batas bawah nilai

54
Kajian Penanggulangan Air Asam Tambang (Susan Nadya Irawan, et al.)

SO4 di SP 1 berpotensi nilai nya turun dan mungkin terjadi apabila dilakukan tratment
berada di bawah garis baku mutu, hal ini dengan baik.

SO4
1000,00
779,00
800,00 648,00
566,00 570,00 565,00
600,00 469,00
Baku Mutu SO4
400,00
200,00
0,00
Disposal Sump SP 1 Inpit Dump SP 2 Titik pantau
Gambar 5. Diagram nilai SO4 di lokasi pengambilan sampel.

Sumber-Sumber Air Asam Tambang di adanya air. Potensi air asam tambang
Lokasi Penelitian pada timbunan lebih besar karena batuan
yang mengandung unsur sulfida terbuka.
Air asam tambang dapat terjadi pada 3. Air yang mengalir dari temporary
kegiatan penambangan baik itu tambang stockpile yang langsung masuk ke
terbuka maupun tambang bawah tanah. settling pond. Pada temporary stockpile
Umumnya keadaan ini terjadi karena unsur ini tidak dibuat saluran air sehingga
sulfur yang terdapat di dalam batuan aliran air hujan dari stockpile tidak dapat
teroksidasi secara alamiah didukung juga dikontrol, karena elevasi nya berada
dengan curah hujan yang tinggi semakin lebih tinggi jadi sebagian besar masuk ke
mempercepat perubahan oksida sulfur settling pond yang berada di bawahnya.
menjadi asam. Sumber-sumber airasam Namun dalam hal ini settling pond tidak
tambang pada perusahaan yang di pergunakan sebagaimana mestinya
ditelitiantara lain berasal dari kegiatan- yaitu untuk wadah penetralan oleh
kegiatan berikut : karenan itu pada settling pond 2 air nya
1. Air dari tambang terbuka, Lapisan bersifat asam.
batuan akan terbuka sebagai akibatdari
terkupasnya lapisan penutup, sehingga Penanggulangan Air Asam Tambang
unsur sulfur yang terdapatdalam batuan
sulfida akan mudah teroksidasi dan bila Air asam tambang merupakan air
bereaksi air danoksigen akan lindian, rembesan yang ber pH rendah yang
membentuk air asam tambang.Pirit keluar dari batuan yang mengandung
(FeS2) merupakan mineral yang mineral sulfida yang teroksidasi reaksi
memberikan kontribusi besar terhadap oksidasi ini selain dapat menurunkan ph air,
kandungan sulfur dalam batubara, atau juga meningkatkan kadar sulfat yang
lebih dikenal dengan sulfur piritik selanjutnya mampu meluruhkan dan
(Mackowsky, 1943 dalam Organic membawa logam berat yang terkandung
petrology, 1998) dalam batuan yang dilalui oleh air asam ini.
2. Air dari lokasi penimbunan Air asam yang keluar ke badan sungai
batuan.Timbunan batuan yang mengakibatkan pengasaman aliran sungai
berasaldari batuan sulfida dapat serta mobilisasi dan pengendapan logam
menghasilkan air asam tambang karena berat yang mungkin beracun bagi biota
adanya kontak langsung dengan udara akuatik. Juga bisa mengakibatkan
yang selanjutnya terjadipelarutan akibat terkorosinya logam dan konstruksi beton.

55
EnviroScienteae Vol. 12 No. 1, April 2016 : 50-59

Mengingat pentingnya upaya 1. Mengefektifkan kembali fungsi


pencegahan dan penanggulangan air asam sumuran (sump)
tambang, perlu disusun strategi Air yang telah masuk atau berada di
pengendalian air asam tambang di areal tempat penggalian (lokasi
tambang daearah penelitian. Hal ini penting penambangan) dikeluarkan dengan cara
untuk dilaksanakan untuk menghindari membuat sumuran (sump) kemudian
resiko akibat terjadinya air asam tambang dipompa keluar area tambang.
yang apat menyebabkan kerusakan Membuat sump sebenarnya sudah
lingkungan di sekitar areal penambangan, dilakukan oleh pihak perusahaan
baik saat operasi maupun setelah aktivitas daerah penelitan, akan tetapi
penambangan selesai. kemampuan pompa tidak disesuaikan
Rekomendasi penanggulangan air dengan jumlah air yang masuk, hal ini
asam tambang di daearah penelitian dapat mengakibatkan air terlalu lama
dilakukan dengan : menggenang.

Pipa air

Lokasi penambangan

sungai bukit

sump
pompa

Gambar 6. Sumuran dan pemompaan

Cara ini dilakukan terutama untuk menggunakan senyawa alkali yang


penanganan air hujan dan air bersifat bukan hanya menaikan nilai
tanah.sumuran berfungsi sebagai pH tetapi juga mampu mengendapkan
penampung air sebelum dipompa logam didalam air asam, contohnya
keluar tambang. limestone(calcium carbonate).Air asam
2. Mengendalikan perpindahan air asam yang terjadi ditampung pada
yang telah terbentuk kolampengendapan yang berfungsi
Hal ini dapat dilakukan dengan: sebagai sarana pemantauan kualitasair
a. Pembuatan saluran penirisan di sekaligus tempat penetralan air asam
sepanjang daerah sumber air asam. sebelum dilepaskan kealam.
b. Pemasangan sistem pipa penirisan di 4. Pembentukan lapisan penutup
bawah timbunanpenghasil air asam timbunan (dry cover)
untuk selanjutnya dialirkan ke Mineral sulfida pada endapan sedimen
dalam kolam pengendapan. terbentuk terutama pada lingkungan
3. Menampung dan menetralkan air asam pembentukan batubara. Sulfida yang
yang telahterbentuk terbentuk tidak mempunyai potensi
Air asam yang sudah terbentuk harus ekonomi, akan tetapi potensial sebagai
dilakukan penetralan sebelum pembentuk air asam tambang. Pada
dilepaskan ke sungai. Penetralan dapat endapan batubara selain sulfur yang

56
Kajian Penanggulangan Air Asam Tambang (Susan Nadya Irawan, et al.)

berasal dari mineral sulfida, terdapat selanjutnya terjadi pelarutan akibat


juga sulfur dari sulfat dan sulfur adanya air.
organik. c. Air yang mengalir dari temporary
Hasil analisa terhadap contoh stockpile yang langsung masuk ke
batuanlapisan menunjukan bahwa settling pond.
lapisanbatuan tersebut merupakan 2. Metode penanggulangan air asam
batuan pembentuk asam, terutama tambang pada perusahaan tersebut
batuan yang yang kontak langsung tidak efektif karena tidak dilakukan
dengan lapisan batubara yaitu yang dengan pengelolaan yang baik sehingga
berada di atas dan dibawah lapisan hasilnya tidak maksimal. Ini dibuktikan
batubara, serta batuan yang menjadi dengan hasil analisis air di Settling
pengotor parting dilapisan batubara. Pond dan titik pantau tidak layak untuk
yang sehingga apabila lapisan ini dilepaskan ke sungai.
nantinya dibuang harus ditempatkan 3. Rekomendasi cara penanggulangan air
dengan perlakuan yang khusus untuk asam tambang yang sudah terbentuk
mencegah terjadinya air asam tambang. pada perusahaan tersebut adalah
Proses pengelolaan air asam tambang sebagai berikut :
yang dilakukan harus menerapkan a. Mengefektifkan kembali fungsi
prinsip simultan dan berkelanjutan sumuran (sump)
mulai dari tahap eksplorasi, tahap b. Mengendalikan perpindahan air
penambangan hingga tahap rehabilitasi. asam yang telah terbentuk.Hal ini
Salah satu kegiatan penting yang dapat dilakukan dengan: Pembuatan
dilakukan adalah pembentukan lapisan saluran penirisan di sepanjang
penutup untuk meminimalkan daerah sumber air asam;
masuknya oksigen dan air ke dalam Pemasangan sistem pipa penirisan di
timbunan batuan sehingga mengurangi bawah timbunanpenghasil air asam
pembentukan air asam tambang (dry untuk selanjutnya dialirkan ke
cover). dalam kolampengendapan.
c. Menampung dan menetralkan air
asam yang telah terbentuk.
KESIMPULAN d. Pembentukan lapisan penutup
timbunan (dry cover).
1. Faktor penyebab terbentuknya air asam
tambang pada salah satu perusahaan
Ijin Usaha Pertambangan Batubara di DAFTAR PUSTAKA
Desa Lemo, Kabupaten Barito Utara
adalah sebagai berikut : Abadi, P. S., Suryantoko, Siregar, L.
a. Air dari tambang terbuka, lapisan (1996). Penanganan Air Asam
batuan yang terbuka sebagai akibat Tambang Di Daerah
dari terkupasnya lapisan penutup, Penambangan Kali Kuning Pulau
sehingga unsur sulfur yang terdapat Wetar, PT. Prima Lirang Mining.
dalam batuan sulfida akan mudah Prosiding Seminar Air Asam
teroksidasi dan bila bereaksi air dan Tambang di Indonesia. Bandung,
oksigen akan membentuk air asam Indonesia.
tambang Abdullah, Andri. (2007). Analisis
b. Air dari lokasi penimbunan batuan Parameter Uji Geokimia Untuk
timbunan batuan yang berasal dari Memprediksi Potensi
batuan sulfida dapat menghasilkan Pembentukan Air Asam
air asam tambang karena adanya Tambang di Tambang Batubara.
kontak langsung dengan udara yang Prosiding Seminar Air Asam

57
EnviroScienteae Vol. 12 No. 1, April 2016 : 50-59

Tambang ke-3. Bandung, Column Leach Test Dan


Indonesia. Humidity Cell Test Untuk
Kumpulan Makalah Seminar Air Asam Memprediksi Potensi Air Asam
Tambang Di Indonesia. (1996). Tambang Batubara. Magister
Kerjasama Departemen Rekayasa Pertambangan Institut
Pertambangan Dengan Institut Teknologi Bandung, Bandung.
Teknologi Bandung, Bandung. Gautama, R. S. (2012). Pengelolaan Air
Guide of Mine Water Management. (2013). Asam Tambang. Bandung:
PT. Kaltim Prima Coal. Institut Teknologi Bandung.
Laporan Triwulan. (2013). PT. Berkat Gautama, R. S. (2007). Pengolahan Air
Bumi Persada. Muara Teweh- Tambang : Aspek Penting dalam
Kalimantan Tengah. Penambangan yang
Rencana Kerja Anggaran Biaya. (2013). Berwaswasan Lingkungan.
PT. Berkat Bumi Persada. Muara Bandung: Institut Teknologi
Teweh- Kalimantan Tengah. Bandung.
Australian Government. (2007). Managing Gautama, R. S. (2014). Pembentukan,
Acid and Metalliferous Drainage. Pengendalian dan Pengelolaan
Leading Practice Sustainable Air Asam Tambang. Bandung:
Development Program for the Institut Teknologi Bandung.
Mining Industry. Gunawan, F., Gautama, R. S., Abfertiawan,
Bouzahzah, H., Benzaazoua, M., (2014). M. S., Kusuma, G. J., (2015).
Prediction Of Acid Mine rainage Penelitian dan Pengembangan
; Importance of Mineralogy and Sistem Pengelolaan Air Asam
theh test Protocols for Static and Tambang di Lati Mine Operation.
Kinetic Tests, Mine Water and Seminar Air Asam Tambang ke-5
The Environment. Journal of the dan Pascatambang di Indonesia.
International Mine Water Bandung.
Association (IMWA). 33 (1). Munawar, Ali. (2006). Pengendalian Pasif
Djakamihardja, A. S. (2008). Karakterisasi Air Asam Tambang Kolam Basah
dan Pengendalian Air Asam Buatan. Bengkulu: Universitas
Tambang di PT. Berau Coal, Bengkulu.
Kalimantan Timur. Prosiding Rafiah Untung, Siti. (2007). Prosedur
Seminar Air Asam Tambang di Prediksi Pembentukan Air Asam
Indonesia ke-3. Bandung, Tambang. Pusat Penelitian dan
Indonesia. Pengembangan Teknologi
Ekarini, P., (2012). Prediksi Pembentukan Mineral dan Batubara. Bandung.
Air Asam Tambang Pada Riwandi. Munawar, Ali. (2007). Uji
Tambang Bijih Cu-Au Melalui Laboratorium Sifat-Sifat Limbah
Uji Kinetik Dengan Metode Free Organik Dan Mekanisme
Draining Column Leach Test Remediasi Air Asam Tambang.
Dan Humidity Cell Test. [Tesis]. Laporan Hasil Penelitian
Magister Rekayasa Fundamental. Universitas
Pertambangan Institut Teknologi Bengkulu, Bengkulu.
Bandung, Bandung. Seif James M. (2001). The Science Of Acid
Endriantho, Muhammad. (2013). Mine Drainage and Passive
Perencanaan Sistem Penyaliran Treatment. Pensylvania
Tambang Terbuka Batubara. Departemental Of Environmental
Makasar: Universitas Hasanudin. Protection. Pensylvania USA.
Fajarwati, A., (2010). Kajian Uji Kinetika
Menggunakan Free Draining

58
Kajian Penanggulangan Air Asam Tambang (Susan Nadya Irawan, et al.)

Sukandarrumidi. (2006). Batubara dan


Pemanfaatannya. Yogyakarta:
Gajah Mada University Press.
Skousen, Jeff. (1998). Overview of Passive
Systems for Treating Acid Mine
Drainage. West Virginia
University. Amerika Serikat.
Acid Drainage Technology Initiative. Acid
Mine Drainage. Diambil dari
http://www.aciddrainage.com. [9
Januari 2014]
Australian Government. (2007). Managing
Acid and Metalliferous Drainage.
Leading Practice Sustainable
Development Program for the
Mining Industry.
Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara.
(2013). Kumpulan Pedoman
Teknis Lingkungan
Pertambangan. Kementerian
Energi dan Sumberdaya Mineral.
GARD Guide. (2012). The Acid Rock
Drainage Process. Diambil dari
http://www.gardguide.com/index.
php/ [9 Januari 2014]
Iskandar, Sujatmiko, R. S. Gautama.
(2011). Acid Mine Drainage
Management in Indonesian
Mines. Proceeding of the 7th.
Siahaan, Jefri Hansen, (2013). Tambang
Terbuka. Arsip Teknik
Pertambangan BUMI anthar
GHATHAS shusta
BHAVANIAS. Jakarta.
Herlina, Ayu, dkk. (2014). Pengaruh Fly
Ash Dan Kapur Tohor Pada
Netralisasi Air Asam Tambang
Terhadap Kualitas Air Asam
Tambang (Ph, Fe & Mn) di IUP
Tambang Air Laya PT. Bukit
Asam (Persero) Tbk. Jurusan
Teknik Pertambangan
Universitas Sriwijaya. Palembang

59

You might also like