You are on page 1of 6

MAKALAH

“METODE ANTROPOLOGI”
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Antropologi
Dosen Pengampu: Indah Eftanastarini, M.Pd.

Disusun oleh
Kelompok 1

Eva Rahmawatul Hasanah (1904031005)

KELAS A
JURUSAN BIMBINGAN PENYULUHAN ISLAM (BPI)
FAKULTAS USHULUDDIN, ADAB DAN DAKWAH (FUAD)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO LAMPUNG
TAHUN 1443 H / 2022 M
PEMBAHASAN

METODE ANTROPOLOGI
Antropologi adalah ilmu sosial yang mempelajari asal-usul dan hubungan sosial
manusia atau Ilmu tentang struktur dan fungsi tubuh manusia.
Pengertian pendekatan atau metodologi bukan hanya diartikan sebagai sudut
pandang atau cara melihat sesuatu permasalahan yang menjadi perhatian tetapi juga
mencakup pengertian metode-metode atau teknik-teknik penelitian yang sesuai dengan
pendekatan tersebut.
Jadi, pendekatan antropologi adalah sudut pandang atau cara dalam mengkaji
atau mempelajari asal usul dan hubungan manusia.
Obyek kajian dalam antropologi mencakup 2 (dua) hal yaitu :
 Keanekaragaman bentuk fisik manusia.
 Keanekaragaman budaya/kebudayaan sebagai hasil dari cipta, karsa dan rasa
manusia.
Bagian yang dipelajari Antropologi terus-menerus berubah karena terjadi
penemuan-penemuan baru dan kebudayaan itu sendiri selalu dalam keadaan berubah.
Perubahan peranan seks dan sikap baru terhadap perkawinan dalam keluarga adalah
contoh-contoh perubahan yang dapat dengan mudah kata dalam kebudayaan itu sendiri.
Dengan terbentuknya bidang-bidang baru untuk penelitian Antropologi, dan dengan
instrumen serta metode studinya yang lebih efisien, dan karena para ahli Antropologi
tetap mempertahankan keterlibatannya yang sudah lama dengan sifat kemanusiaan
orang lain, maka Antropologi semakin berhasil menjadi pengetahuan tentang manusia
yang benar-benar manusiawi
Adapun pendekatan-pendekatan antropologi adalah sebagai berikut:
A. Pendekatan Holistik
1. Pengertian Pendekatan Holistik
Dalam buku Antropologi Budaya (2002) karya I Gede A. B.
Wiranata, pendekatan holistis merupakan pendekatan secara menyeluruh
untuk memperoleh segala hal yang berkaitan dengan manusia.
Holistik berarti menyeluruh. Yang diartikan dari pendekatan ini adalah
meneliti suatu masalah social budaya dalam rangka kehidupan masyarakat
secara menyeluruh. Metode ini dikembangkan dalam fasenya untuk
masyarakat pedesaan (rural) kecil yang dapat dicakup seluruhnya. dalam
suatu penelitian lapangan dan waktu yang cukup lama. Begitu juga oleh
Sairin (2010), pendekatan ini menekankan pada pemahaman dari
keseluruhan jaringan dari fenomena sosial masyarakat yang diteliti
(structural functional analysis).
Goodman (1986), Arti pendekatan holistik yakni sebuah konsepsi
yang berusaha memberikan acuan tentang beragam permasalahan
dalam kelompok sosial masyarakat dengan lebih bersifat spesifik serta
kontekstual terhadap permasalahan yang terjadi.

2. Ciri Pendekatan Holistik


Karakteristik khas yang ada dalam proses pendekatan holistik. Antara
lain;
 Terjadi keterpaduan dalam proses kajian
 Lebih menghargai proses pembelajaran terkait dengan
pengamalaman
 Lebih berorientasi pada proses dan hasil dari konsep yang diajarkan
 Meberikan kesan kolaboratif terhadap permasalahan tertentu
 Terjadi proses refleksi dan konstruksi terkait dengan pemahaman
secara dinamis
 serta kontekstual terhadap permasalahan yang terjadi.
Pendekatan holistik termasuk dalam bagian disiplin akademis yang
didalamnya mempelajari berbagai aspek yang ada kaitannya dengan manusia
sekaligus lingkungan sosialnya. Pendekatan holistis dilakukan dengan
memperhatikan keseluruhan aspek sebagai unit yang bersifat fungsional atau
sebagai satu sistem yang utuh. Pendekatan ini berusaha mencari jejaring yang
mencakup keseluruhan ruang lingkup kehidupan manusia.
Untuk contoh tentang proses pendekatan holistik dalam bidang kajian
ilmu antropologi misalnya saja memahami tentang adanya berbagai bentuk
pakaian, gaya rambut, dan perhiasan yang dianggap menjadi bagian dari budaya
material, tetapi kesesuaian mengenakan pakaian tertentu untuk acara tertentu
mencerminkan budaya non material.
Persefektif tentang sesuai atau tidaknya diperlukan proses belajar bagi
seseorang secara menyeluruh dalam mengenal arti budaya dan unsur budaya di
masyarakat setempat. Oleh karena itulah tidak dibenarkan anggapan bahwa
budaya yang dimiliki lebih baik sehingga memandang renda kebudayaan
lainnya.

B. Pendekatan Small Scale (Mikro)


Sebagai konsekuensi dari penerapan pendekatan di atas, maka antropolog
mempelajari segi-segi rinci/detil dari suatu gejala hingga terkumpul semua data
yang sangat mendalam dan konkret mengenai suatu masalah sosial budaya
tertentu. Data konkrit ini dapat digunakan sebagai pedoman untuk menganalisa
masalah-masalah serupa pada kasus-kasus lain sehingga didapat pengertia umum
yang sangat mendalam terhadap masalah bersangkutan. R. Firth, seorang
antropolog Inggris mengatakan bahwa pendekatan terhadap masalah sosial-
budaya ini merupakan sifat yang khas dari ilmu antropologi dan malah
menyebut ilmu antropologi sebagai "sosiologi mikro (micro sociology)".

C. Pendekatan Comparatife
Pendekatan komparatif merupakan pendekatan yang merujuk pada pola
perbandingan dengan meletakkan dua hal budaya pada sisi yang sama dan juga
menjelaskan sisi-sisi yang berbeda. Metode ini menjadi kebiasaan antropologi
sejak permulaan sejarahnya. Hal tersebut dikarenakan antropologi selalu
menghadapi gejala aneka warna bentuk masyarakat dan kebudayaan yang besar.
Berbagai metode komparatif (perbandingan) sudah dikembangkan, salah satu
diantaranya adalah metode perbandingan "lintang kebudayaan" atau "cross-
cultural method". Cara kerja metode ini adalah dipergunakan satu atau beberapa
gejala sosial budaya yang serupa dalam suatu sampel (contoh) yang cukup besar
dari kebudayaan-kebudayaan suku bangsa yang tersebar luas.

Dengan metode-metode yang khas tadi, ilmu antropologi dapat digunakan untuk
melakukan penelitian terhadap beberapa masalah tertentu yang biasanya bersifat
menghambat proses proses pertumbuhan pembanguan ekonomi yang cepat. Antropolog
diminta untuk menambah pengertian para perencana pembanguan dengan memberikan
data mendalam mengenai masalah-masalah tadi melalui jalur penelitian atau jalur
konsultasi dalam rapat-rapat kerja lokakarya atau seminar-seminar pembangunan.

Kesimpulan
Metode antropologi yang pertama pendekatan holistic adalah meneliti suatu
masalah social budaya dalam rangka kehidupan masyarakat secara menyeluruh. Ke dua
pendekatan small scule atau mikro yaitu pendekatan secara rinci/detil dari suatu gejala
hingga terkumpul semua data yang sangat mendalam dan konkret mengenai suatu
masalah sosial budaya tertentu. Ke tiga, pendekatan komparatif yaitu pendekatan yang
membandingkan satu atau beberapa gejala-gejala social dan budaya yang sama dalam
satu contoh.
DAFTAR PUSTAKA

Nur Riansyah, Adwi. 2018. "Metode-metode Ilmu Antropologi sebagai Ilmu Sosial
Terapan". Kompasiana. Diakses pada 31 Maret 2022 pukul 21.00
(https://www.anthropology.id/metode-metode-antropologi-sebagai-ilmu-sosial-
terapan/)
Dosen Sosiologi. 2022. “Pengertian Pendekatan Holistik, Ciri, dan 4 Contohnya”.
Artikel: DosenSosiologi.com.

Dicky Pratama, Cahya. 2020. "Metode Pendekatan dalam Ilmu Antropologi".


Artikel:Kompasiana. Diakses pada 31 Maret 2022 pukul 20.30

You might also like