You are on page 1of 2

Pengamatan

Masalah kesehatan yang dihadapi Indonesia kini adalah status kesehatan masyarakat yang rendah,
antara lain ditandai dengan angka kematian ibu dan bayi yang tinggi serta masih banyak indikator
pelayanan kesehatan ibu dan anak (KIA) yang belum ideal.

Pengukuran tentang pelayanan KIA meliputi

1. Melakukan pelayanan antenatal (cakupan K1)

Adalah cakupan ibu hamil yang pertama kali mendapat pelayanan antenatal oleh tenaga kesehatan di
suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Indikator akses ini digunakan untuk mengetahui
jangkauan pelayanan antenatal serta kemampuan program dalam menggerakkan masyarakat.

2. Melakukan pelayanan ibu hamil (cakupan K4)


Adalah cakupan ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai dengan standar, paling
sedikit empat kali dengan distribusi waktu 1 kali pada trimester ke-1, 1 kali pada trimester ke-2 dan 2
kali pada trimester ke-3 disuatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.Dengan indikator ini dapat
diketahui cakupan pelayanan antenatal secara lengkap (memenuhi standar pelayanan dan menepati
waktu yang ditetapkan), yang menggambarkan tingkat perlindungan ibu hamil di suatu wilayah, di
samping menggambarkan kemampuan manajemen ataupun kelangsungan program KIA.

3. Melakukan persalinan oleh tenaga kesehatan (Pn)


Adalah cakupan ibu bersalin yang mendapat pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang
memiliki kompetensi kebidanan, di suatu wilayah kerja dalam kurun waktu tertentu.
Dengan indikator ini dapat diperkirakan proporsi persalinan yang ditangani oleh tenaga kesehatan dan
ini menggambarkan kemampuan manajemen program KIA dalam pertolongan persalinan sesuai standar.

4. Ibu melakukan pelayanan nifas yang dilakukan oleh tenaga kesehatan (KF3)
Adalah cakupan pelayanan kepada ibu pada masa 6 jam sampai dengan 42 hari pasca bersalin sesuai
standar paling sedikit 3 kali dengan distribusi waktu 6 jam – 3 hari, 8 – 14 hari dan 36 – 42 hari setelah
bersalin di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Dengan indikator ini dapat diketahui cakupan
pelayanan nifas secara lengkap (memenuhi standar pelayanan dan menepati waktu yang ditetapkan),
yang menggambarkan jangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan ibu nifas, di samping
menggambarkan kemampuan manajemen ataupun kelangsungan program KIA

5. Melakukan pelayanan neonatus pertama (KN 1)


Adalah cakupan neonatus yang mendapatkan pelayanan sesuai standar pada 6 - 48 jam setelah lahir di
suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Dengan indikator ini dapat diketahui akses/jangkauan
pelayanan kesehatan neonatal.

6. pelayanan neonatus Lengkap (KN Lengkap).

Adalah cakupan neonatus yang mendapatkan pelayanan sesuai standar sedikitnya tiga kali yaitu 1 kali
pada 6 – 48 jam, 1 kali pada hari ke 3 – hari ke 7 dan 1 kali pada hari ke 8 –hari ke 28 setelah lahir
disuatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Dengan indikator ini dapat diketahui efektifitas dan
kualitas pelayanan kesehatan neonatal.

7. Deteksi faktor risiko dan komplikasi oleh Masyarakat


Adalah cakupan ibu hamil dengan faktor risiko atau komplikasi yang ditemukan oleh kader atau dukun
bayi atau masyarakat serta dirujuk ke tenaga kesehatan di suatu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu. Masyarakat disini, bisa keluarga ataupun ibu hamil, bersalin, nifas itu sendiri.

8. Penanganan komplikasi Obstetri (PK)


Adalah cakupan Ibu dengan komplikasi kebidanan di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
yang ditangani secara definitif sesuai dengan standar oleh tenaga kesehatan kompeten pada tingkat
pelayanan dasar dan rujukan. Penanganan definitif adalah penanganan/pemberian tindakan terakhir
untuk menyelesaikan permasalahan setiap kasus komplikasi kebidanan.

Analisis

Faktor-faktor yang dapat menyebabkan masalah Kesehatan ibu dan anak yang terganggu

1. Predisposing

Masalah ini berkaitan dengan pengetahuan ibu tentang masalah kesehatan bayi yang dikandung. Perlu
adanya peningkatan edukasi pengetahuan tentang KIA pada ibu dan keluarga agar mencegah ibu dan
anak. Dari pelaksanaan kegiatan kadet melakukan penyuluhan dan memberikan edukasi pada ibu- ibu,
dan kegiatan berjalan dengan baik dengan ibu-ibu aktif di dalam pelaksanaan kegiatan

2. Enabling

Faktor enabling atau penguat adalah faktor yang berkaitan fasilitas kesehatan yang berada di daerah
setempat.

3. Reinforsing

Adalah faktor yang berkaitan dengan pengaruh dari orang berpengaruh sepeti kepala desa, kepala adat
atau pemimpin di masyarakat. Dilihat dari pelaksanaan kegiatan kader sebelumnya melakukan kegiatan
analisis situasi dan data diberikan oleh pemimpin setempat, terlihat pada pemimpin mendukung
terlaksana nya kegiatan yang berlangsung.

You might also like